Anda di halaman 1dari 2

Peristiwa orgasme bervariasi pada waktu yang berbeda, dan juga bervariasi pada

setiap individu. Terkadang orgasme merupakan suatu sensasi yang sangat ekplosif
dan luar biasa, tetapi bagi orang lain mungkin merupakan suatu yang terjadi dengan
tenang dan kurang dramatik. Oleh karena itu sebagian orang menikmati orgasme
dengan mengekspresikan dalam bentuk fisik yang sangat kuat dan dramatik,
misalnya dalam bentuk teriakan. Tetapi sebagian lain mengekpresikannya dalam
bentuk yang kurang kuat.

Perbedaan intensitas orgasme disebabkan oleh beberapa faktor fisik seperti


rangsangan yang diterima, kondisi kesehatan dan waktu sejak terjadinya orgasme
sebelumnya. Juga disebabkan oleh faktor psikis seperti stress, ketidaktenangan, dan
hubungan pribadi dengan pasangan pada saat itu.

Untuk informasi lanjutan tentang orgasme dapat dibaca lebih lengkap pada
halaman Wikipedia.org.
“Ketika mencapai orgasme manusia akan merasakan suatu sensasi erotik yang
menyenangkan. Sensasi erotik yang dirasakan ketika mencapai orgasme ditambah
dengan keterlibatan emosional terhadap pasangan, inilah sebenarnya yang disebut
dengan kepuasan seksual”.

Ada kalanya orang dapat mencapai orgasme, yaitu merasakan sensansi erotik yang
menyenangkan itu atau merasakan kenikmatan seksual, akan tetapi ternyata secara
psikis tidak merasa senang atau tidap merasa puas. Akibatnya kepuasan seksual
tidak tercapai. Keadaan ini terjadi, misalnya jika hubungan seksual yang dilakukan
hanya semata-mata untuk memenuhi tuntutan dorongan seksual tanpa keterlibatan
emosi terhadap pasangannya.

Pristiwa Orgasme Pada Pria Dan Perempuan

Pada dasarnya sensasi erotik saat orgasme dirasakan sama, baik oleh pria maupun
perempuan. Tidak ada perbedaan dalam sensasi erotik yang dirasakan oleh pria dan
perempuan. Baik pria maupun perempuan merasakan sensansi kenikmatan seksual
ktika mencapai orgasme.

Walaupun sensasi kenikmatan yang dirasakan oleh pria dan perempuan sama, tetapi
juga tentunya ada perbedaan. Pada umumnya pria hanya mampu mencapai orgasme
satu kali setiap melakukan hubungan seksual. Setelah itu pria akan memasuki suatu
periode refrakter. Pada periodek ini, pria tidak mampu lagi menerima rangsangan
seksual, pria memerlukan waktu istirahat sebelum mampu lagi menerima dan
bereaksi terhadap rangsangan seksual berikutnya.
Sedangkan perempuan pada dasarnya mempunyai potensi untuk mencapai orgasme
beberapa kali bila tetap mnerima rangsangan seksual yang efektif seperti ketika
mencapai orgasme yang pertama.

Tetapi disebabkan tidak semua wanita dapat tetap menerima rangsangan seksual
yang efektif sperti semula, maka hanya sebagian perempuan yang dapat mengalami
orgasme beberapa kali. Sebagian perempuan hanya mampu mencapai satu kali
orgasme, kemudia memerlukan waktu istirahat untuk mampu bereaksi kembali
terhadap rangsangan seksual yang diterima pada periode berikutnya.

Tetapi pria dapat juga mengalami orgasme lebih dari satu kali kalau mampu
mengotrol agar ejakulasi agar tidak terjadi. Jadi sebelum terjadi ejakulasi, orgasme
dapat dicapai lebih dari satu kali.

Pada dasarnya secara fisik orgasme ditandai dengan kontraksi ritmik otot sekitar
kelamin dan bagian tubuh lain termasuk otot wajah, tangan dan kaki. Juga terjadi
perubahan pada bagian tubuh lain, yang merupakan puncak peningkatan ketegangan
otot, denyut jantung, tekanan darah, dan frekuesnsi pernafasan.

Pada perempuan orgasme ditandai dengan kontraksi ritmik otot pada 1/3 bagian
luar vagina, rahim, dan otot sekitar dubur. Tetapi sebenarnya reaksi yang terjadi
bersifat total seluruh tubuh, tidak terbatas pada alat kelamin dan sekitarnya.

Pada dinding depan vagina bagian luar terdapat suatu daerah yang disebut G-spot.
Rangsangan pada G-spot menimbulkan orgasme yang berbeda dibandingkan dengan
rangsangan pada klitoris. Sebagian perempuan yang menerima rangsangan pada G-
spot mengalami orgasme yang disertai Ejakulasi, istilah ejakulasi pada perempuan
tidak persis sama dengan ejakulasi pada pria. Persamaannya, dalam hal ada cairan
yang disemprotkan keluar oleh organ kelamin. Tetapi para perempuan, cairan yang
dikeluarkan berasal dari kelenjar skene, sedangkan pada pria cairan yang
dikeluarkan adalah sperma.

Pada pria, klimaks dirasakan oleh pasangannya karena biasanya terjadi bersama-
sama dengan ejakulasi. Padahal sebenarnya orgasme dan ejakulasi adalah peristiwa
yang berbeda. Pada keadaan tertentu orgasme dapat terjadi tanpa ejakulasi.

Fase DESIRE

Anda mungkin juga menyukai