Anda di halaman 1dari 18

RESUME

HUBUNGAN SEKSUAL

TUTOR 2
Yustin Usyani Tantry

220110120013

Annisa Lathifa Ulfah

220110120016

Ratu Irbath Khoirun Nisa

220110120029

Riris Purwita Widodo

220110120048

Gilang Purnama

220110120087

Lisdian Widowati

220110120088

Nurul Azmi Nabilah

220110120108

Fiska Oktori

220110120116

Wiedy Suciati Dewi

220110120117

Tantri Novianti

220110120121

Cyntia Gevistara

220110120125

Maulidya Ninda A

220110120137

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

Hubungan Seksual
Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan senggama
yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada
tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih
dari sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan.
Permainan pendahuluan sangat penting dilakukan sehingga keharmonisan hubungan
seksual dapat tercapai. Tempat erotik yang mudah terangsang sehingga kegairahan wanita
timbul dalam mencapai kemesraan hubungan seksual diantaranya daerah sekitar telinga,
bibir, daerah sekitar leher, ketiak, payudara, sekitar panggul, paha bagian dalam, kemaluan
hampir seluruhnya.
Zona Sensitif Erotik pada Perempuan

Klitoris
Klitoris terdapat pada ujung atas vagina, persis di puncak mons venus. Klitoris
merupakan pusat zona sensitive erotik perempuan. Bila klitoris dirangsang atau
kulitnya diraba-raba, timbul rangsangan seksual, klitoris menjadi kaku dan sedikit
menyembul keluar. Perangsangan klitoris bisa menimbulkan orgasme seperti orgasme
setelah bersetubuh. Suatu persetubuhan tanpa perangsangan klitoris terlebih dahulu

mengakibatkan pihak wanita sulit mengalami orgasme.


Labia Mayora, Labia Minora, Permukaan Liang Vagina
Dibawah klitoris terdapat ruang yang disebut vestibulum, tempat lubang kencing dan
pintu liang vagina. Vestibulum dibatasi oleh dua lipatan kulit yang halus dan selalu
basah berlendir, yang disebut labia mayora (bibir besar) dan labia minora (bibir kecil).
Lendir pada vagina dihasilkan kelenjar Bartolini. Daerah ini melengkapi klitoris
sebagai zona sensitive erotis. Kelenjar lender Bartolini akan menghasilkan lender
lebih banyak pada saat gairah seks terangsang. Ujung saraf sensitif erotik hanya

terdapat pada permukaan liang dan sedikit di dalam vagina.


Payudara
Daerah payudara yang sensitif adalah puting dan daerah sekitarnya yang berbentuk
lingkaran cokelat yang disebut aerola mamma. Bila seorang wanita sedang bergairah,

rangsangan pada puting menimbulkan rasa nyaman.


Bibir
Bibir juga merupakan salah satu organ yang sangat penting dalam hal sensitif erotik.

Zona Sensitif Erotik pada Laki-Laki

Zona sensitive erotik laki-laki lebih terbatas. Pusatnya adalah pada frenulum dan
korona penis. Zona sensitive erotik yang lain adalah kepala penis/glans penis, kulit skrotum
batang penis, dan daerah pangkal paha. Rabaan pada pangkal paha dan skrotum menimbulkan
gairah awal, ditandai dengan berdirinya penis (ereksi). Setelah penis ereksi, barulah zona
sensitive erotik bekerja.
Gesekan halus pada glans penis, korona, dan frenulum menimbulkan rangsangan pada
saraf, menimbulkan rasa nikmat. Kenikmatan berpuncak pada orgasme yang ditandai dengan
ejakulasi, yaitu keluarnya air mani yang menyemprot dari ujung penis.
Seni Berpelukan
Beberapa bentuk berpelukan menurut Kamasutra

Pelukan sentuhan, bagi mereka yang sedang dimabuk cinta, melihat saja sudah
menimbulkan kegairahan tersendiri, apalagi bila bersentuhan apakah itu sengaja atau
tidak sengaja, akan menimbulkan rasa khusus sulit untuk digambarkan dengan katakata. Sentuhan bagi mereka yang sedang dimabuk cinta akan saling terbalas yang

mencerminkan rasa kasih sayang yang mendalam.


Pelukan menusuk, wanita yang memiliki payudara dalam melakukan pelukan
mempergunakan payudara sebagai senjata, untuk menimbulkan kegairahan pada

lawan jenisnya.
Pelukan gosokan, pelukan berhadapan yang dilakukan dengan menambah gosokan

badan sehingga menggairahkan.


Pelukan menekan, pelukan dengan saling memegang erat tubuh masing-masing
Pelukan terpadu (campuran), dapat saat berbaring atau berdiri, sambil melakukan

ciuman.
Pelukan susu dan air, pelukan ini dilakukan berkaitan dengan posisi istri diatas atau
dipangku oleh pria, sehingga kemesraan hubungan lebih terjamin. Dengan posisi
wanita di atas pria, pria kan bebas melakukan permainan dalam hubungan seksual.
Misalnya dengan mengisap payudara wanita dan tangan mengelus bagian tubuh yang

lainnya.
Pelukan lilitan tubuh, pelukan ini dilakukan dengan penuh kerinduan, oleh karena

cukup lama berpisah, sambil saling berciuman.


Pelukan dada, pelukan yang dilakukan dengan saling menekan payudara satu sama
lain sehingga lebih mesra.

Pelukan mesra, pelukan yang dilakukan dengan kombinasi berbagai bentuk, dalam
permainan pendahuluan, sehingga kegairahan seks masing-masing semakin
meningkat. Dalam melakukan pelukan yang hanya merupakan sambutan selamat
datang dari orang yang dirindukan atau teman dekat, dapat dipilih yang ringan apalagi
di depan orang banyak. Barang kali seperti lazimya yang dapat dilihat saat ini pelukan
ringan dengan menempelkan pipi.

Seni Berciuman
Berciuman merupakan salah satu bentuk mengemukakan rasa cinta yang lazim
dilakukan pasangan yang sedang dimabuk cinta. Beberapa bentuk ciuman menurut
Kamasutra :

Ciuman langsung, ciuman yang dilakukan setelah berpandangan, langsung

berpelukan dan saling mencium bibirnya.


Ciuman membelok, ciuman ini dilakukan setelah merangkul badan wanita dari

belakang dan wanita membelokkan kepala dan berciuman.


Ciuman diangkat, sambil berhadapan, pria mengangkat dagu wanita dan

selanjutnya berciuman.
Ciuman ditekan, berciuman bibir sambil menekan, yang umumnya dikerjakan bila
wanita dalam posisi di atas atau lebih tinggi, pria dalam situasi demikian dapat

melakukan sentuhan lembut pada daerah erotik wanita sehingga lebih mesra.
Ciuman melekat, merupakan ciuman panjang denga saling menekan bibir sampai
seolah-olah kehabisan napas, dilepas dengan perasaan puas kedua belah pihak.
Dalam melakukan ciuman masih dapat dikerjakan beberapa variasi bibir
diantaranya ciuman bebas bila hanya sekilas sebagai tanda cinta, ciuman
berdenyut bila disertai sapuan ringan bibir atas wanita, dan ciuman pertarungan
bila disertai kedua lidah masing-masing saling bersentuhan.

Seni Hubungan Mesra Seksual


Dalam Kamasutra disebutkan beberapa posisi hubungan seksual sebagai berikut
(wanita dibawah).
Sistem terbuka, wanita mengangkat bagian tengah tubuhnya, dapat diganjal dengan
bantal sehingga bokongnya dengan bebas dapat digerakkan. Dalam posisi ini klitoris akan
terkena sentuhan paling banyak sehingga kepuasan wanita dapat tercapai.

Sistem menganga, wanita membuka lebar pahanya sehingga memudahkan paha pria
untuk melakukan tugasnya. Untuk memperdalam masuknya kemaluan pria, bokon wanita
dapat diganjal tangan kanan/kiri pria sehingga lebih dapat memasukkan kemaluan dengan
mantap.
Sistem istri indra, setelah kemaluan pria masuk ke dalam liang sanggama, kedua paha
wanita dirapatkan sehingga, kemaluan akan leibh terjepit. Dalam teknik ini, kemaluan pria
tidak akan masuk ke dalam liang sanggama terlalu dalam.

Fase dalam hubungan seksual :


Masa Rangsangan (Excitement Phase)
Keinginan seks aktif timbul terlebih dahulu dari pria, sehingga terdapat perubahan pada
penis yang menjadi tegang, karena terdapat kongesti darah di daerah penis, testis menjadi
naik karena kontraksi ototnya. Ketegangan penis terjadi karena terdapat timbunan darah pada
korpus kavernosus penis, makin lama makin meningkat. Pada wanita, masa rangsangan
memerlukan waktu lebih lama.
Wanita dan pria sama-sama diciptakan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap
rangsangan seksual, baik itu berupa ciuman, pelukan atau sekedar belaian mesra. Saat pria
dan wanita menerima rangsangan seksual, mereka akan mengeluarkan sinyal-sinyal sebagai
tanda bahwa mereka dalam keadaan siap untuk menerima reaksi seksual berikutnya.
Reaksi seksual pada pria lebih mudah dikenali dibandingkan wanita. Organ vital pria
yang dalam kondisi terangsang akan meregang lalu mengeluarkan cairan lendir yang
membasahi seluruh ujungnya, maka penis sudah siap melakukan hubungan intim.
Masa Dataran Tinggi (Plateau Phase)
Menjelang atau pada masa dataran tinggi sebagian besar hubungan intim telah dilakukan,
dan masa dataran tinggi segera akan diikuti orgasme dan selanjutnya masa peredaan.
Aktivitas seks telah mencapai maksimal, dimana kedua belah pihak bertindak aktif
sedemikian rupa sehingga bagian yang paling sensitif dapat tersentuh. Pada puncak masa
dataran tinggi terdapat tegangan otot maksimal.

Orgasme
Inilah fase yang paling ditunggu-tunggu ke dua belah pihak, nafas bisa mencapai 40 kali
per menit, denyut jantung sekitar 100-180 per menit. Orgasme wanita sama seperti orgasme
pria yang ditandai dengan gerakan mengejang dan menyentak pada otot paha dan pinggul,
tanpa ada ejakulasi (karena wanita tidak berejakulasi). Sensasi akan dirasakan si wanita
ketika otot-otot rahim dan vagina berkontraksi.
Saran: Pada fase ini biarkan penis tertahan dalam-dalam di vagina saat sedang orgasme.
Masa peredaan (Resulition phase)
Setelah orgasme beberapa detik diikuti oleh masa peredaan dimana penis berangsurangsur mengecil dan kembali pada ukuran semula dan testis ikut serta turun ke temptat
semula. Untuk melakukan aktifitas seks berikutnya diperlukan waktu. Pada wanita masa
peredaan ini berlangsung lama. Bila menginginkan anak dapat ditempuh dengan cara tidak
cepat bangun dan pergi ke kamar mandi atau memasang bantal di bawah bokong sambil tidur
telentang.
Kontra indikasi

Seks anal

Seks anal adalah menyetubuhi istri pada duburnya (anus). Kita tahu bersama bahwa anus
adalah tempat keluarnya kotoran dan berbagai macam kuman. Apalagi anus tidak
menghasilkan cairan sebagaimana pada vagina wanita, sehingga dapat berakibat fatal bagi
alat seksual saat berhubungan. Dari sinilah di antara alasan mengapa seks anal seperti ini
terlarang.

Hubungan seks saat menstruasi

Sebagian kalangan ada yang menghalalkan di saat wanita menstruasi (haid). Padahal dari sisi
kesehatan pun sangat tidak dianjurkan karena:
1. Saat haid terjadi peluruhan lapisan endometrium (lapisan dinding rahim bagian
dalam) yang mengandung berbagai macam protein serta asam amino. Namun, jika
ternyata tidak terjadi pembuahan, maka endometrium tersebut bisa menjadi media
yang sangat baik bagi pertumbuhan berbagai penyakit. Nah, bisa dipastikan kuman

penyakit yang masuk ke endometrium ini masuk melalui pintu vagina. Selain vagina,
penis juga bisa membawa kuman penyakit dari luar.
2. Jika si perempuan menderita salah satu dari sekian banyak penyakit STD (Sexually
Transmitted Diseases) seperti herpes dan gonorrhea, maka darah haid merupakan
medium yang sangat baik untuk berpindahnya virus atau bakteri penyebab penyakit
tersebut kepada pasangan.
3. Saat haid, vagina dipastikan dalam kondisi yang sangat sensitif. Jika dipaksakan
terjadi penetrasi, biasanya si perempuan akan merasa sakit dan perih karena terkoyak.
Jika sudah begini, maka akan membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan.
4. Para pakar kesehatan mengatakan, saat terjadinya penetrasi dikhawatirkan akan ada
udara masuk ke dalam rahim sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan, bahkan
bisa mengantar kepada kematian.

Hubungan seks saat kehamilan

Seorang wanita yang hamil namun memiliki riwayat infertilitas (kemandulan), abortus
habitualis dan primi tua sebaiknya diajurkan tidak melakukan hubungan kelamin dalam
kehamilan muda ( sebaikya > 16 minggu ). Jika terjadi perdarahan selama kehamilan
walaupun sedikit, merupakan kontraindikasi untuk melakukan hubungan seksual. Perlu
diingat sikap hati-hati saat bersenggama, sebaiknya tetap diperhatikan pasangan pada empat
bulan pertama kehamilan, karena dikhawatirkan bisa terjadi abortus spontan. Hal ini bisa
terjadi, karena placenta sebagai pelindung kehamilan belum terbentuk sempurna, padahal
selain fungsinya sebagai bantalan (pelindung) janin, placenta ini menghasilkan hormon
progesteron yang dikenal sebagai hormon penguat kehamilan.
Sikap hati-hati ini, juga harus diperhatikan oleh suami-istri saat kehamilan 7 sampai 9
bulan karena dikhawatirkan adanya kontraksi rahim, dapat memicu kelahiran prematur
(kelahiran saat usia kehamilan 28-37 minggu).
Orgasme yang terjadi pada waktu kehamilan tidak berbahaya untuk bayi karena adanya
lendir dari cervik (mulut rahim) dari ibu yang membantu melawan terhadap kuman / infeksi
yang akan masuk ke dalam pintu rahim, dan secara alamiah Tuhan menciptakan suatu

perlindungan yang aman pada bayi dalam kandungan, sehingga bayi terlindung. Bayi dalam
kandungan berada dalam kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut yang
kuat yang melindungi bayi selama dalam proses kehamilan.
Tetapi, jika kehamilan yang ada termasuk kehamilan dengan risiko tinggi , atau dokter
mengantisipasi nya kemungkinan komplikasi, atau anda menemukan sesuatu gejala yang
tidak biasa setelah atau selama melakukan hubungan seksual seperti rasa nyeri, kontraksi atau
keluar darah, sebaiknya hubungi dokter anda sebelum anda melakukan hubungan seksual lagi
atau lakukan absensi selama kehamilan masih berlangsung.
Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu,
misalnya:

Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.


Placenta letak rendah (plasenta previa).
Riwayat kelahiran premature.
Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui penyebabnya serta kram.
Dilatasi /pelebaran servik.
STD atau penyakit seksual yang menular. Untuk kasus STD disarankan tidak
melakukan hubungan seksual sampai STD sudah disembuhkan.

Namun

terkadang

banyak

pasangan

suaami

istri

yang

tak

mampu

untuk

melaksanakannya, misalnya sang suami masih muda atau nafsu seksualnya memang besar
sedang istrinya sedang hamil tua atau istri mengalami kehamilan beresiko tinggi. Dalam hal
demikian dapat dianjurkan jalan keluar, apabila sang suami memang tak dapat
mengendalikan nafsu birahinya, maka dapat dilakukan manipulasi ekstragenital dengan
tangan sang istri ( seperti pada masturbasi ), atau penis digosok gosokkan di antara kedua
payudara atau di antara kedua paha yang dirapatkan ( koitus interfemora ). Sebagai bahan
pelumas dapat digunakan air ludah, paraffinum liquidum atau gliserinum.
Penyakit Menular Seksual
Definisi Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit yang disebabkan karena
adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang sebagian besar menular
melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama jenis. (Aprilianingrum,
2002).

Terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba(bakteri, virus, dan parasit) yang dapat ditularkan
melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,
chlamydia,

syphilis,trichomoniasis,

chancroid,

herpes

genital,

infeksi

human

immunodeficiensy virus (HIV) dan hepatitis B. HIV dan syphilis juga dapat ditularkan dari ibu
ke anaknya selama kehamilan dan kelahiran, dan juga melalui darah serta jaringan tubuh
(WHO,2009).
Etiologi Penyakit Menular Seksual
Menurut Handsfield (2001) dalam Chiuman (2009), Penyakit menular seksual dapat
diklasifikasikan berdasarkan agen penyebabnya, yakni:
a. Dari golongan bakteri, yakni Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum,
Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella
vaginalis, Salmonella sp, Shigella sp, Campylobacter sp, Streptococcus group B,
Mobiluncus sp.
b. Dari golongan protozoa, yakni Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia,
c. Dari golongan virus, yakni Human Immunodeficiency Virus(tipe 1 dan 2), Herpes
Simplex Virus (tipe 1 dan 2), Human papiloma Virus, Cytomegalovirus, Epstein-barr
virus, Molluscum contagiosum virus,
d. Dari golongan ektoparasit, yakni Phthirus pubis dan Sarcoptes scabei
Penularan Penyakit Menular Seksual
Menurut Karang Taruna (2001), sesuai dengan sebutannya cara penularan Penyakit Menular
Seksual ini terutama melalui hubungan seksual yang tidak terlindungi, baik pervaginal, anal,
maupun oral. Cara penularan lainnya secara perinatal, yaitu dari ibu ke bayinya, baik selama
kehamilan, saat kelahiran ataupun setelah lahir. Bisa melalui transfuse darah atau kontak
langsung dengan cairan darah atau produk darah. Dan juga bisa melalui penggunaan pakaian
dalam atau handuk yang telah dipakai penderita Penyakit Menular Seksual(PMS).
Perilaku seks yang dapat mempermudah penularan PMS adalah :
1. Berhubungan seks yang tidak aman (tanpa menggunakan kondom).

2. Gonta-ganti pasangan seks.


3. Prostitusi.
4. Melakukan hubungan seks anal (dubur), perilaku ini akan menimbulkan luka atau radang
karena epitel mukosa anus relative tipis dan lebih mudah terluka disbanding epitel dinding
vagina.
5. Penggunaan pakaian dalam atau handunk yang telah dipakai penderita PMS (Hutagalung,
2002).
Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual
Secara garis besar Penyakit Menular Seksual dapat dibedakan menjadi empat kelompok,
antara lain:
a. PMS yang menunjukkan gejala klinis berupa keluarnya cairan yang keluar dari alat
kelamin, yaitu penyakit Gonore dan Uretritis Non Spesifik(UNS)
b. PMS yang menunjukkan adanya luka pada alat kelamin misalnya penyakit
Chanroid(Ulkus mole), Sifilis, LGV, dan Herpes simpleks.
c. PMS yang menunjukkan adanya benjolan atau tumor, terdapat pada penyakit
Kondiloma akuminata.
d. PMS yang memberi gejala pada tahap permulaan, misalnya penyakit Hepatitis B
(Daili, 2007).
Penyakit Menular Seksual
1. Gonnorrea
Gonorhea

adalah

sebuah

penyakit

infeksi

yang

disebabkan

olehNeisseria

gonorrhea yang penularannya melalui hubungan kelamin baik melalui genito-genital, orogenital, ano-genital. Penyakit ini menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan konjungtiva. (Brunner dan Suddarth,2001)
Tanda dan Gejala
a. Pada pria

1) Masa tunas gonore sangat singkat, pada pria


umumnya bervariasi antara 2-5 hari, kadang
- kadang lebih lama karena pengobatan diri
sendiri tapi dengan dosis yang tidak cukup
atau gejala sangat samar sehingga tidak
diperhatikan.
2) Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti nyeri
ketika berkemih
3) Disuria yang timbul mendadak, rasa buang air kecil disertai dengan keluarnya
lendir mukoid dari uretra
4) Retensi urin akibat inflamasi prostat
5) Keluarnya nanah dari penis atau kadang-kadang sedikit mengandung darah.
6) Tempat masuk kuman pada pria di uretra manimbulkan uretritis. Yang paling
sering adalah uretritis anterior akut dan dapat menjalar sehingga terjadi
komplikasi. Komplikasi bisa berupa komplikasi lokal, yaitu : tisonitis,
parauretritis, littritis, dan cowperitis. Komplikasi asenden, yaitu : prostatitis,
vesikulitis vas deferentitis/funikulitis epididimitis, trigonitis ; dan komplikasi
diseminata.
7) Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas sewaktu kencing terdapat pada ujung
penis atau bagian distal uretra, perasaan nyeri saat ereksi.
b.

Pada wanita
1. Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi
2. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan
(asimtomatis)
3. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita
4.
5.
6.
7.

menunjukkan gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih


Nyeri ketika berkemih
Keluarnya cairan dari vagina
Demam
Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta

menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual


8. Pada pemeriksaan, serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubunga seks melalui anus, dapat
menderita gonore di rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar
anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus tampak merah
dan kasar serta tinja terbungkus oleh lendir dan nanah.
9. Pada umumnya terdapat rasa sakit pada punggung bagian bawah, bersama-sama
keadaan tidak enak badan

2. Sifilis
Sifilis dikenal juga dengan sebutan raja
singa. Penyakit ini sangat berbahaya. Penyakit
ini ditularkan melalui hubungan seksual atau
penggunaan barang-barang dari seseorang yang
tertular (seperti baju, handuk, dan jarum suntik).
Penyebab timbulnya penyakit ini adalah kuman
treponema pallidum. Kuman ini menyerang
organ-organ penting tubuh lainnya seperti selaput lendir, anus, bibir, lidah dan mulut. (Ajen
Dianawati, 2003).
Tanda dan gejala yang terjadi dibagi dalam empat stadium yaitu:
1. Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di
daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di
tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan
kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu,
chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat
menular.
2. Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan
mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat
menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejalagejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami
pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.
3. Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya
akan mengalami apa yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua
gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih
bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh
tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.

4. Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini,
spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang
otak dan tulang.
Sedangkan pada lelaki yang telah tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang
mirip dengan apa yang dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah
bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap
kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan dan dubur.
Sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati, juga dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir
primer pada bayi yang ia kandung.
3. Herpes Genital
Herpes genetalia merupakan infeksi akut pada genetalia dengan gambaran khas berupa
vesikel berkelompok pada dasar eritema dan cenderung bersifat rekuren. Herpes simpleks genitalis
dapat ditularkan melalui kontak seksual, dan mengenai organ-organ seks tubuh seperti vagina dan
daerah sekitamya (bokong, anal dan paha) atau melalui aktivitas seksual oral (organ oral seks).
Tetapi tidak dapat ditularkan melalui udara atau melalui air, misalnya jika seseorang berenang di
kolam renang.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala herpes akan kelihatan 2-30 hari sesudah bersanggama. Gelembunggelembung kecil berisi cairan, kemudian terkumpul menjadi satu dan membesar menjadi luka
cukup besar di sekitar alat kelamin. Penyakit ini bersifat kambuhan, terutama berkaitan
dengan fsktor psikis dan emosional seseorang, contohnya pada saat menstruasi, dll.
4. Klamidia
Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis organisme mikroskopik yang dapat
menyebabkan infeksi pada leher rahim, saluran indung telur, dan dan saluran kencing. Gejala
yang banyak dijumpai pada penderita penyakit ini adalah keluarnya cairan dari vagina yang
berwarna kuning, disertai rasa panas seperti terbakar ketika kencing. Karena organisme ini
dapat menetap selama bertahun-tahun dalam tubuh seseorang. Ia juga akan merusak organ
reproduksi penderita dengan atau tanpa merasakan gejala apa pun. (Ajen Dianawati, 2003)
5. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh serangan


protozoa parasit Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis merupakan infeksi yang biasanya
menyerang saluran genitourinari.Uretra adalah tempat infeksi yang paling umum pada lakilaki, dan vagina adalah tempat infeksi yang paling umum pada wanita.
Tanda dan Gejala
1. Trikomoniasis pada wanita
Yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronik.
Pada kasus akut terlihat sekret vagina seropurulen berwarna kekuning-kuningan,
kuning-hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan berbusa. Dinding vagina tampak
kemerahan dan sembab. Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina
dan serviks, yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai
"strawberry appearance" dan disertai gejala dispareunia, perdarahan pascacoitus, dan
perdarahan intermenstrual. Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada
lipat paha atau di sekitar genitalia eksterna.
2.Trikomoniasis pada laki-laki
Pada laki-laki yang diserang terutama uretra, kelenjar prostat, kadang-kadang
preputium, vesikula seminalis, dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis lebih
ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip uretritis nongonore,
misalnya disuria, poliuria, dan sekret uretra mukoid atau mukopurulen. Urin biasanya
jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus. Pada bentuk kronik gejalanya
tidak khas yaitu gatal pada uretra, disuria, dan urin keruh pada pagi hari.

6. Kutil Kelamin/ Kondiloma Akuminata


Kondiloma Akuminata adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus
Virus Papiloma Humanus (VPH) dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan
mukosa. Sinonim penyakit ini disebut jengger ayam, kutil kelamin, dan genital warts. Kutil
Genitalis (Kondiloma Akuminata) merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis
atau dubur, yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Tanda dan Gejala

o Tonjolan kulit seperti kutil besar disekitar alat


o
o
o
o
o

kelamin (seperti jengger ayam).


Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin.
Bengkak atau merah di sekitar alat kelamin.
Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.
Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri

sekujur tubuh.
o Kehilangan berat badan, diare dan keringat malam
hari.
o Pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dan lain-lain.
o Keluar cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis.
o Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut
dapat terasa sakit atau tidak.
7. HIV AIDS
IDS (Acquired Immuno Defisiency Syndrome)
merupakan suatau bentuk sindromata atau kumpulan
gejala yang terjadi akibat menurunan kekebalan tubuh
serta drastis, dan virus penyebabnya adalah HIV atau
Humanus Immunodeficiency Virus. Virus masuk ke
dalam tubuh melalui perantara darah, semen, sekref
vagina, serta cairan-cairan tubuh yang lain. Sebagian
besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan kelamin. Infeksi oleh HIV memberikan
gejala klinik yang tidak spesifik, mulai dari tanpa gejala pada stadium awal sampai gejalagejala yang berat pada stadium yang lebih lanjut.
Tanda dan Gejala
Penyakit ini mempunyai gejala klinik yang khas yaitu Gejala Mayor dan Gejala Minor.
Gejala mayor antara lain:
a. Demam tinggi dan tidak turun-turun selama satu bulan
b. Berat badan turun secara drastis semapai lebih dari 10%
c. Diare berkepanjangan selama satu bulan terus menerus.
Gejala minor antara lain:
a. Batuk yang menetap lebih dari satu bulan
b. keringat pada malam hari
c. badan terasa lemah atau sariawan yang tidak sembuh-sembuh.

Pencegahan Penyakit Menular Seksual


Adapun upaya pencegahan Penyakit Menular Seksual yang dapat dilakukan adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tidak melakukan hubungan seks.


Menjaga perilaku seksual (seperti: penggunaan kondom).
Bila sudah berperilaku seks yang aktif tetaplah setia pada pasngannya.
Hindari penggunaan pakaian dalam serta handuk dari penderita PMS.
Tawakal pada Tuhan Yang Maha Esa.
Bila Nampak gejala-gejala PMS segera ke dokter atau petugas kesehatan setempat
(Ningsih,1998).

Penatalaksanaan Penyakit Menular Seksual


Menurut WHO(2003), penanganan pasien infeksi menular seksual terdiri dari dua cara, bisa
dengan penaganan berdasarkan kasus(case management) ataupun penanganan berdasarkan
sindrom (syndrome management). Penanganan berdasarkan kasus yang efektif tidak hanya
berupa pemberian terapi antimikroba untuk menyembuhkan dan mengurangi infektifitas
mikroba, tetapi juga diberikan perawatan kesehatan reproduksi yang komprehensif.
Sedangkan penanganan berdasarkan sindrom didasarkan pada identifikasi dari sekelompok
tanda dan gejala yang konsisten, dan penyediaan pengobatan untuk mikroba tertentu yang
menimbulkan sindrom. Penanganan infeksi menular seksual yang ideal adalah penanganan
berdasarkan mikrooganisme penyebnya. Namun, dalam kenyataannya penderita infeksi
menular seksual selalu diberi pengobatan secara empiris (Murtiastutik, 2008).
Antibiotika untuk pengobatan IMS adalah:
1. Pengobatan gonore: penisilin, ampisilin, amoksisilin, seftriakson, spektinomisin,
kuinolon, tiamfenikol, dan kanamisin (Daili, 2007).
2. Pengobatan sifilis: penisilin, sefalosporin, termasuk

sefaloridin,

tetrasiklin,

eritromisin, dan kloramfenikol (Hutapea, 2001).


3. Pengobatan herpes genital: asiklovir, famsiklovir, valasiklovir (Wells et al, 2003).
4. Pengobatan klamidia: azithromisin, doksisiklin, eritromisin (Wells et al., 2003).
5. Pengobatan trikomoniasis: metronidazole (Wells et al., 2003).
Resisten adalah suatu fenomena kompleks yang terjadi dengan pengaruh dari mikroba, obat
antimikroba, lingkungan dan penderita. Menurut Warsa (2004), resisten antibiotika
menyebabkan penyakit makin berat, makin lama menderita, lebih lama di rumah sakit, dan
biaya lebih mahal.

Sumber:

Ayu Chandranita Manuba, Ida. Memahami Kesehatan reproduksi wanita edisi 2.


Jakarta : EGC
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta:
EGC.
Daldiyono. 2009. How to Be a Real and Successful Student : Buku Panduan untuk
Menjadi Sarjana yang Sadar dan Berpikir. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Majoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
FKUI.
Siregar, R.S. Prof. Dr, Sp. KK (K). 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed.
2. EGC : Jakarta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21542/Chapter%20II.pdf?sequence=4
http://medicastore.com/penyakit/245/Kutil_Genitalis_Kondiloma_Akuminata.html
http://www.havoi.com/artikel-80-reaksi-rangsangan-seksual-padawanita.html#.VRXXfC5JSsI
http://www.havoi.com/artikel-80-reaksi-rangsangan-seksual-padawanita.html#.VRXXfC5JSsI
http://kesehatan.kompasiana.com/seksologi/2011/02/19/sex-during-pregnancy-hubunganseksual-selama-kehamilan-343087.html diakses pada tanggal 3 maret 2015 pada pukul 7:11
wib
http://rumaysho.com/keluarga/hubungan-seksual-yang-terlarang-2038 diakses pada tanggal 3
maret 2015 pada pukul 6:40 wib

Anda mungkin juga menyukai