Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

Pokok Bahasan : Dengue Haemoragic Fever (DHF)

Sasaran : Keluarga Tn.A

Waktu : 30 menit

Hari/tanggal : Rabu, 11 Maret 2010

Waktu : Pukul 10.00 s/d 10.30 WIB

Penyaji :

Tempat : Paviliun An- Nissa II

1. Tujuan Instruksional

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan

keluarga mampu memahami tentang penyakit DHF dan pencegahannya.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilaksanakan kegiatan penyuluhan, diharapkan keluarga mampu :

1) Menjelaskan pengertian DHF

2) Menjelaskan penyebab DHF

3) Menyebutkan gejala-gejala DHF

4) Menguraikan cara penularan DHF

5) Menyebutkan cara pencegahan DHF

6) Menjelaskan cara perawatan dan pengobatan DHF

7) Menyebutkan tingkatan atau derajat DHF


2. Sub Pokok Bahasan

a. Pengertian DHF

b. Penyebab DHF

c. Gejal-gejala DHF

d. Cara penularan DHF

e. Cara pencegahan DHF

f. Cara perawatan dan pengobatan DHF

g. Tingkatan DHF

3. Media

Meida yang digunakan adalah leaflet

4. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Tanya jawab
5. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Keluarga Waktu


1. Pendahuluan : 5 menit

a. Menyampaikan salam a.Membalas salam

b. Kontrak waktu b. Menyetujui

c. Menjelaskan tujuan c.Mendengarkan dengan aktif

d. Apersepsi d.Mendengarkan dan

memberikan respon
2. Penjelasan materi a.Mendengarkan,memperhatikan 15 menit

Memberikan penjelasan

tentang pengertian DHF,

penyebab, gejala-gejala, cara

penularan, cara pencegahan

dan tingkatan DHF

3. Evaluasi Menjawab pertanyaan 5 Menit


4. Penutup a.Menanyakan hal yang belum 5 Menit

a.Tanya Jawab jelas.

b.Menyimpulkan hasil b.Aktif bersama dalam

penyuluhan menyimpulkan.

c.Memberikan salam c.Membalas salam


30 Menit

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

A. Apa Yang Dimaksud Dengan Penyakit Dengue Haemoragic Fever (DHF)


Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi menular yang

disebabkan oleh virus yang disebut dengue. Virus dengue masuk ke tubuh

manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Nyamuk yang bisa

menularkan virus ini hanyalah nyamuk betina.

B. Bagaimana Ciri – Ciri Nyamuk Aedes Aegypty

1. Nyamuk berukuran kecil.

2. Berwarna hitam dengan bercak putih pada kaki dan badan (belang).

3. Bertelur di atas permukaan air yang jernih, tergenang dan terlindung dari

sinar matahari.

4. Hinggap mendatar.

5. Senang di tempat-tempat gelap, seperti pakaian yang digantungkan.

6. Menggigit pada saat siang hari.

C. Bagaimana Virus Dengue Dapat Masuk Kedalam Tubuh

Virus dengue terdapat dalam kelenjar ludah nyamuk aedes aegypty betina,

ketika nyamuk menggigit manusia, virus akan masuk ke dalam tubuh yang

selanjutnya akan masuk ke dalam pembuluh darah dan tersebar ke seluruh

tubuh. Virus ini menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah, yang bisa

menyebabkan perdarahan di berbagai organ tubuh.

D. Bagaimana Tanda-Tanda dan Gejala DHF

1. Demam tinggi yang mendadak selama 2-7 hari

2. Muntah- muntah, nyeri ulu hati


3. Timbul bintik -bintik merah di kulit

4. Epistaksis

5. Gusi berdarah

6. BAB berdarah

7. Gelisah dan keringat dingin

8. Hematomesis dan melena

9. Pembesaran hepar

10. Trombositopenia

11. Hemokonsentrasi

12. Nyeri kepala dan Nyeri otot

13. Test tourniquet positif

14. Leukositosis

E. Bagaimana Pencegahan Terjadinya DHF

1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (bak mandi/WC, drum, dan

lain-lain) sekurang-kurangnya seminggu sekali.


2. Gantilah air di vas tempat minum burung, perangkap semut, dan lain – lain

sekurang-kurangnya seminggu sekali.

3. Tutuplah rapat – rapat tempat penampungan air, seperti tempayan, drum,

dan lain – lain agar nyamuk tidak masuk dan berkembang biak di tempat

itu.

4. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng

bekas, ban bekas, botol-botol pecah yang dapat menampung air hujan, agar

tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

5. Lipat pakaian atau kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk

tidak hinggap di tempat tersebut.

6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan

bubuk abate ke dalam genangan air tersebut. Ulangi hal ini setiap 2-3

bulan sekali.

7. Pengasapan atau fogging berguna untuk mengurangi kemungkinan

penularan sampai btas waktu tertentu.

F. ADA BERAPA TINGKATAN ATAU JENIS – JENIS DHF

1. Derajat I (ringan) : demam mendadak 2-7 hari, manifestasi perdarahan

ringan, tourniquet test (+)


2. Derajat II (sedang) : perdarahan di bawah kulit, manifestasi perdarahan

lain (epistaksis, perdarahan gusi,hematomesis), melena

3. Derajat III (berat) : disertai syok dengan tanda-tanda tekanan darah turun

dan nadi kecil

4. Derajat IV (berat sekali) : tekanan darah dan nadi tidak terukur, kulit

dingin.

G. Perawatan dan pengobatan

Perawatan di rumah :

1. Tirah baring atau istirahat.

2. Makan makanan lunak.

3. Dianjurkan untuk minum 1,5-2 liter dalam 24 jam berupa susu, teh manis,

sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal

yang paling penting bagi penderita DHF.

4. Cepat dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Perwatan di rumah sakit :

1. Tirah baring atau istirahat dan diet makan lunak.

2. Dianjurkan untuk minum 1,5-2 liter dalam 24 jam berupa susu, teh manis,

sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal

yang paling penting bagi penderita DHF.

3. Antibiotic dapat diberikan bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.

4. Periksa hemoglobin, hematocrit, dan trombosit tiap hari.

5. Monitor tanda-tanda vital seperti nadi, tekanan darah, suhu, respirasi dan

monitoring pendarahan.
6. Bila timbul kejang segera lapor dokter atau perawat.

7. Untuk hipereksia dapat diberikan kompres di kepala, ketiak dan inguinal.

8. Pasien DHF perlu di observasi teliti terhadap penemuan dini tanda

renjatan, yaitu keadaan umum memburuk, hati makin membesar, masa

pendarahan memanjang karena trombositopenia, dan hematocrit meninggi

pada pemeriksaan berkala.

H. DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 jilid2. FKUI.

Jakarta
2. Sunaryati Shinta Septi, 2011. 14 Penyakit Paling Sering Menyerang

dan Sangat Mematikan. Yogyakarta : Flashbooks

3. Soegijanto Soegeng, 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi kedua.

Surabaya : Airlangga

4. Pearce C Evelyn, 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai