Anda di halaman 1dari 7

MAJ 2 (1) (2013)

Management Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP KINERJA


PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100

Arif Adhi Nugraha

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
SejarahArtikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal yang diukur dengan debt to
Diterima Januari 2013 asset ratio, debt to equity ratio, dan long debt to equity ratio terhadap kinerja perusahaan yang diukur
Disetujui Maret 2013 dengan Economic Value Added pada perusahaan Indeks Kompas 100 yang tercatat di BEI. Sampel
Dipublikasikan Juni 2013 dalam penelitian ini adalah perusahaan Indeks Kompas 100 pada 2009-2011, yang berjumlah 36
________________ perusahaan selama tiga tahun. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara simultan
Keywords: variabel DAR, DER dan LDER mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap EVA perusahan
Debt to asset ratio; Debt to yang tergabung di Indeks Kompas 100. Secara parsial variabel DAR dan DER mempunyai
equity ratio; Economic pengaruh yang signifikan terhadap EVA, sedangkan variabel LDER tidak berpengaruh terhadap
Value Added; Long Debt to EVA perusahan yang tergabung di Indeks Kompas 100.
equity ratio
____________________ Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to determine the influence factor consisting of capital structure meansured by Debt to asset
ratio, Debt to equity ratio, and Long Debt to Equity against corporate performance meansured by Economic
Value Added Index Kompas 100 companies listed on the Indonesia Stock Exchange simultaneously and
partial.. The sample in this study is a company incorporated in the Indeks Kompas 100 in 2009-2011,
amounting to 36 companies for three years. From the analysis it could be seen that simultaneous variables
DAR, DER, and LDER have a significant effect on EVA of companies incorporated in the Indeks Kompas
100, Partial DAR and DER variables having a significant effect on EVA of companies incorporated in the
Indeks Kompas 100, while the LDER variables do not affect the company's EVA was incorporated in the
Indeks KOmpas 100.

© 2013 Universitas Negeri Semarang

 Alamatkorespondensi:
ISSN 2252-6552
Gedung C6 lt 1, Kampus Sekaran Gunungpati 50229,
Telp / Fax 024 8508015
E-mail: ekonomi@unnes.ac.id
Arif Adhi Nugraha / Management Analysis Journal 2 (1) (2013)

PENDAHULUAN sendiri, dengan demikian risiko yang dihadapi


perusahaan juga semakin besar. Struktur modal
Modal kerja menjadi penunjang utama yang baik adalah hutang tidak lebih besar dari
sebuah perusahaan untuk melakukan kegiatan hutang perusahaan. Penelitian mengenai
operasional agar tujuan perusahaan yang telah struktur modal telah dilakukan sebelumnya oleh
ditetapkan dapat tercapai. Perubahan struktur Yogantara dan Wijaya (2010), hasil
modal perusahaan akan mempengaruhi penelitiannya menunjukkan bahwa struktur
besarnya tingkat risiko yang dihadapi modal perusahaan berpengaruh secara signifikan
perusahaan dalam permodalan, sehingga terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan
diperlukan pemilihan struktur modal agar Chandra (2007) dalam penelitiannya
optimal dari pihak manajemen. Modal dari menyatakan bahwa beberapa sektor industri
pihak luar yang terlalu besar akan mempunyai tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
sebuah risiko keuangan yang besar pula bagi struktur modal terhadap kinerja perusahaan.
perusahaan, karena harus membayar bunga Sektor aneka industri dan barang konsumsi
pinjaman pada pihak luar. Jika menggunakan menemukan adanya pengaruh signifikan,
modal sendiri kemungkinan perusahaan akan sedangkan sektor yang lainnya menunjukkan
kurang efektif. tidak adanya pengaruh yang signifikan. Amalia
Keputusan struktur modal yang efektif (2011), dalam penelitiannya juga
dapat merendahkan biaya modal yang mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh
dikeluarkan oleh perusahaan, sebaliknya jika signifikan struktur modal terhadap kinerja
struktur modal yang buruk akan berpengaruh perusahaan. Berdasarkan pada beberapa
pada besarnya biaya modal perusahaan yang penelitian yang sudah ada terdapat research gap
akan dikeluarkan. Besarnya biaya modal yang atau perbedaan hasil penelitian maka perlu
dikeluarkan perusahaan juga akan memberikan diadakan penelitian lanjutan mengenai pengaruh
dampak pada kinerja sebuah perusahaan. struktur modal terhadap kinerja perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan digunakan pihak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
manajemen untuk menentukan kebijakan yang mengetahui pengaruh struktur modal (DAR,
akan diambil di masa mendatang. DER, dan LDER) terhadap kinerja perusahaan
Penelitian ini menggunakan objek (EVA) pada perusahaan yang termasuk dalam
penelitian perusahaan yang sahamnya termasuk Indeks Kompas 100.
dalam indeks Kompas 100 yang terdaftar di Struktur modal atau kapitalisasi
Bursa efek Indonesia. Hal ini dikarenakan perusahaan adalah pembiayaan poermanen
perusahaan Kompas 100 merupakan kumpulan yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
100 perusahaan terbaik yang terdaftar di BEI. preferen dan modal pemegang saham, Weston
Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dan Copeland (1996;3). Menurut Weston dan
dalam indeks Kompas 100 ini selain memiliki Brigham (2005:150), struktur modal yang
likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi ditargetkan adalah bauran atau perpaduan dari
pasar yang besar, juga merupakan saham-saham utang, saham preferen, saham biasa yang
yang memiliki fundamental dan kinerja yang dikehendaki perusahaan dalan struktur
baik. Selain itu berdasarkan pada penelitian modalnya. Beberapa teori mengenai struktur
terdahulu yang dilakukan, indeks kompas 100 modal telah diungkapkan oleh berbagai peneliti,
masih jarang digunakan sebagai objek antara lain: 1. Teori Modigliani dan Miller
penelitian. (MM) Tanpa Pajak. Modigliani dan Miller
Dari 10 perusahaan Indeks Kompas 100 dalam teorinya ini berpendapat bahwa struktur
pada tahun 2009-2011 rata-rata perusahaan modal perusahaan tidak mempengaruhi nilai
mempunyai nilai debt to equity ratio diatas satu. perusahaan. Dalam teori ini ada beberapa
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih asumsi yang digunakan, antara lain: Tidak
besar menggunakan hutang dari pada modal terdapat agency cost, Tidak ada pajak, Investor
2
Arif Adhi Nugraha / Management Analysis Journal 2 (1) (2013)

dapat berhutang dengan tingkat suku bunga sebanyak-banyaknya. Kenyataannya tidak ada
yang sama dengan perusahaan, Investor perusahaan yang melakukan hal demikian,
mempunyai informasi yang sama dengan karena semakin tinggi tingkat utang perusahaan,
manajemen mengenai prospek perusahaan maka semakin tinggi tingkat kebangkrutannya.
dimasa mendatang, Tidak ada biaya 3. Trade off Theory, Teori ini menyatakan bahwa
kebangkrutan, EBIT tidak dipengaruhi oleh perusahaan akan berhutang sampai pada titik
penggunaan dari utang, Jika terjadi utang tertentu, dimana penghematan pajak dari
kebangkrutan maka asset dapat dijual pada tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan
harga pasar. Berdasarkan pada asumsi-asumsi keuangan. Biaya kesulitan keuangan merupakan
tersebut, MM mengajukan dua preposisi yang biaya yang terdiri dari biaya kebangkrutan dan
dikenal dengan preposisi MM tanpa pajak, biaya keagenan yang meningkat akibat adanya
yaitu: Preposisi I: nilai dari perusahaan yang penurunan kredibilitas perusahaan. Dalam teori
berhutang sama dengan nilai perusahaan yang ini pertimbangan yang digunakan adalah pajak,
tidak berhutang. Implikasinya adalah struktur biaya keagenan, dan biaya kesulitan keuangan,
modal perusahaan tidak relevan, perubahan dengan mempertahankan asumsi efisiensi pasar.
struktur modal tidak mempengaruhi nilai Implikasi dari teori ini adalah seorang manajer
perusahaan dan weight average cost of capital akan berpikir dalam kerangka trade-off antara
(WACC) perusahaan akan tetap sama tidak penghematan pajak dan biaya kesulitan
dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan keuangan dalam keputusan menentukan struktur
memadukan utang dan modal unntuk permodalan perusahaan. Tetapi sesuai
membiayai perusahaan. Preposisi II: biaya penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat
modal saham akan meningkat apabila mengenai perilaku struktur modal perusahaan,
perusahaan melakukan pinjaman dari pihak diketahui bahwa perusahaan dengan
luar. Risk of equity tergantung pada risioko dari profitabilitas yang tinggi cenderung mempunyai
operasional perusahaan dan tingkat utang rasio utang yang rendah. Hal ini berlawanan
perusahaan. 2. Modigliani dan Miller (MM) dengan trade off theory.
dengan Pajak. Teori MM tanpa pajak dianggap Analisis struktur modal dapat dilakukan
tidak realistis, kemudian MM memasukkan dengan berbagai ukuran, diantaranya adalah :1.
faktor pajak ke dalam teorinya. Pajak Debt to Assets Ratio (DAR), Rasio ini mengukur
dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti mengenai seberapa besar aktiva perusahaan
merupakan aliran kas keluar. Dalam teorinya ini yang dibiayai dengan utang. Semakin tinggi
terdapat dua preposisi, yaitu: Preposisi I: nilai rasio ini maka semakin besar jumlah pinjaman
dari perusahaan yang berutang sama dengan yang digunakan untuk menghasilkan
nilai perusahaan yang tidak berhutang ditambah keuntungan perusahaan. Rumus DAR sebagai
dengan penghematan pajak karena bunga utang. berikut (Kasmir:2008)
Implikasinya adalah pembiayaan dengan utang
sangat menguntungkan dan MM menyatakan
= × 100%
bahwa struktur modal optimal dari perusahaan
adalah seratus persen. Preposisi II: biaya modal
saham akan meningkat dengan semakin 2. Debt to Equity Ratio (DER), Rasio ini
meningkatnya utang, tetapi penghematan pajak digunakan untuk mengukur pertimbangan
akan lebih besar dibandingkan dengan antara kewajiban yang dimiliki perusahaan
penurunan nilai karena kenaikan biaya modal dengan besarnya modal sendiri. Rasio ini juga
saham. Implikasinya adalah penggunaan utang dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan
yang semakin banyak akn meningkatkan biaya dalam memenuhi kewajiban membayar
modal saham. Teori ini dianggap sangat hutangnya dengan jaminan modal sendiri.
kontroversial, implikasi dari teori ini adalah Rumus DER sebagai berikut (Kasmir:2008)
perusahaan sebaiknya menggunakan utang
3
Arif Adhi Nugraha / Management Analysis Journal 2 (1) (2013)

operasional dan laba (rugi) luar biasa seperti


= × 100%

laba/rugi penghentian usaha, dan beberapa
rekening laba/rugi lain yang sama sekali tidak
3. Long Term Debt to Equity Ratio (LDER), Rasio
ada hubungannya dengan operasional
ini menunjukkan perbandingan antara besarnya
perusahaan. 2. Menentukan capital charge.
pinjaman jangka panjang dengan modal sendiri
Capital harge merupakan WACC dikalikan
yang diberikan pihak pemilik kepada
dengan invested capital. Capital charge
perusahaan. Rumus dari LDER sebagai berikut
menunjukkan berapa besar opportunity cost modal
(Kasmir:2008)
yang telah disuntikkan kreditor maupun
pemegang saham.. WACC merupakan tingkat

= 100% minimum return yang harus dihasilkan oleh

perusahaan untuk memenuhi ekspektasi kreditor
dan pemegang saham. WACC = portion of debt x
EVA (Economic Value Added) adalah
cost of debt x (1-tax rate) ditambah dengan portion
sebuah nilai yang ditambahkan oleh manajemen
of equity dikalikan dengan cost of equity. Tax rate
kepada pemegang saham selama suatu tahun
yang digunakan seharusnya merupakan tarif
tertentu, Briham (2006: 68). Menurut Tjutjuk
efektif berdasarkan peraturan perundangan
(2008), EVA merupakan pengukuran kinerja
perpajakan yang berlaku. Cost of debt dihitung
yang memuat total faktor kinerja karena telah
dengan menggunakan tingkat bunga pinjaman
memasukkan semua unsur dalam laporan
jangka panjang dan jangka pendek untuk
laba/rugi dan neraca perusahaan. Sedangkan
masing-masing perusahaan. Cost of equity
menurut Utomo (1999) mengemukakan bahwa
dihitung berdasarkan capital asset pricing model
EVA atau Economic Value Added merupakan
dengan menggunakan rata-rata tingkat suku
ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan
bunga SBI. Invested capital dapat dihitung dari
oleh perusahaan sebagai akibat dari adanya
jumlah utang bank jangka pendek, pinjaman
aktivitas atau strategi menejemen.
bank/sewa guna usaha/obligasi jangka panjang
Menurut Meilany (2006:33) EVA dapat
yang jatuh tempo dalam setahun, pinjaman
dihitung sebagai berikut: EVA = NOPAT (Net
bank sewa guna usaha obligasi jangka panjang,
Operating Profit After Tax) – Capital charges
kewaliban jangka panjang lainnya, hak
EVA = laba bersih setelah pajak dikurangi
minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
dengan biaya modal
dan ekuitas.
Keterangan :
Dari latar belakang tersebut maka ditarik
NOPAT merupakan hasil penjumlahan
hipotesis Ada pengaruh yang signifikan rasio
dari laba usaha, penghasilan, tax shield atas
DAR, DER, dan LDER secara parsial maupun
beban bunga, bagian laba (rugi) anak
simultan terhadap kinerja perusahaan (EVA)
perusahaan, laba/rugi kurs, dan laba/rugi
pada perusahaan yang sahamnya termasuk
lainnya, di luar faktor non-operasional dan pos
dalam Index Kompas 100.
luar biasa. Menurut Suryo (2000) dalam Tjujuk
(2008) menyatakan bahwa EVA dapat dihitung
METODE PENELITIAN
dengan cara sebagai berikut : 1. Menentukan
NOPAT, NOPAT merupakan penjumlahan dari
Teknik analisis yang digunakan adalah
laba usaha, penghasilan bunga,
analisis regresi linier berganda, dimana
beban/penghasilan pajak penghasilan, tax shield
sebelumnya menggunakan Uji Asumsi klasik
atas beban bunga, bagian atas laba/rugi bersih
terlebih dahulu (Uji normalitas, Uji
penjualan asosiasi, laba/rugi penjualan aktiva
Heteroskedastisitas, Uji Multikolinearitas, dan
tetap dan investasi saham, laba/rugi lain-lain
Uji autokorelasi). Regresi berganda digunakan
yang terkait dengan operasional perusahaan.
untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas
NOPAT tidak memasukkan faktor non-
atau lebih terhadap variabel terikat, atau untuk
4
Arif Adhi Nugraha / Management Analysis Journal 2 (1) (2013)

meramalkan dua variabel bebas atau lebih independen yang memiliki nilai tolerance
terhadap variabel terikat. Rumus (Ghozali, kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi
2011:96): antar variabel independen berarti tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen
Y = a +b1X1+b2X2+b3X3 dalam model regresi. 4) Uji autokorelasi ini
memperoleh nilai DW sebesar 1.911 lebih besar
Dimana: dari batas atas (du) 1.763 dan kurang dari 4 -
a = konstanta 1.763 = 2.237 (4-du). Hasil tersebut berarti
b1,b2, dan b3 = koefisien regresi menunjukkan bahwa model ragresi ini tidak
Y = EVA mempunyai masalah autokorelasi.
X1 = DAR Analisis Regresi Linier Berganda pada
X2 = DER penelitian ini diperoleh hasil:
X3 = LDER
Selanjutnya dilakukan uji t untuk Y=9,061 - 0,064DAR + 0,079DER +
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu 0,083LDER
variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan koefisien regresi, variabel
Uji F untuk menunjukan apakah semua variabel independen DAR mempunyai hubungan
independen atau bebas yang dimasukan dalam negatif, DER mempunyai hubungan positif, dan
model mempunyai pengaruh secara bersama- LDER tidak mempunyai hubungan terhadap
sama terhadap variabel dependen/terikat EVA, ini berarti kenaikan DAR sebesar 1 satuan
(Ghozali, 2011:98). maka EVA akan mengalami penurunan sebesar
0,064 satuan. Kenaikan DER sebesar 1 satuan
HASIL DAN PEMBAHASAN maka EVA akan mengalami kenaikkan sebesar
0,079 satuan. Demikian juga kenaikan LDER
Populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 1 satuan maka EVA akan mengalami
perusahaan yang tergabung dalam Indeks kenaikkan sebesar 0,083 satuan.
Kompas 100 pada tahun 2011 yang berjumlah Variabel bebas struktur modal yang
100 perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil diukur dengan DAR, DER, LDER secara
pengambilan sampel berdasarkan metode bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
purposive sampling yaitu sebanyak 36 perusahaan, kinerja perusahaan yang diukur dengan EVA.
dengan periode penelitian selama tiga tahun Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
sehingga diperoleh 108 data. dilakukan oleh Yogantara dan Wijaya (2010)
Uji Asumsi Klasik 1) Uji normalitas yang hasil penelitiannya menunjukkan adanya
dengan nilai signifikansi sebesar 0.690. Hal ini pengaruh signifikan struktur modal perusahaan
artinya bahwa nilai tersebut signifikan karena dengan kinerja perusahaan. Sejalan dengan
lebih besar dari nilai signifikansi sebesar 0.05 penelitian ini Chandra (2007) dalam
atau 0.690>0.05, hal ini menunjukkan bahwa penelitiannya juga menyatakan adanya
nilai residual telah terdistribusi secara normal. 2) pengaruh signifikan struktur modal perusahaan
Uji Heteroskedastisitas dengan nilai variabel terhadap kinerjanya. Hal ini disebabkan karena
DAR 0,532 > 0.05, nilai variabel DER 0,055 > dalam penggunaan hutang perusahaan akan
0.05 dan variabel LDER 0,158 > 0.05. mampu mengurangi besarnya pajak yang
Keseluruhan variabel bebas (independen) ditanggung perusahaan, sehingga dengan
memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 berkurangnya pajak yang ditanggung
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3) Uji perusahaan akan meningkatkan kinerja
Multikolinearitas dengan nilai tolerance DAR perusahaan dari segi profitabilitasnya.
0,705 > 0,10, DER 0,314 > 0,10, dan LDER Sedangkan dalam penelitian lain yang dilakukan
0,295> 0,10 menunjukkan tidak ada variabel Amalia (2011) hasilnya menunjukkan
5
Arif Adhi Nugraha / Management Analysis Journal 2 (1) (2013)

perbedaan, penelitiannya menyatakan bahwa hutang perusahaan akan berpengaruh juga


struktur modal tidak berpengaruh terhadap terhadap peningkatan EVA peusahaan, begitu
kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan pula sebaliknya. 3) pengaruh LDER terhadap
besarnya permodalan perusahaan yang berasal EVA, secara parsial variabel long debt to equityt
dari hutang tidak diimbangi dengan besarnya ratio (LDER) tidak mempunyai pengaruh
pengembalian yang didapatkan perusahaan, signifikan terhadap kinerja perusahaan (EVA).
sehingga akan menambah besar beban yang Hasil ini mendukung hasil penelitian Putri
ditanggung perusahaan yang berasal dari hutang (2011) yang menyatakan bahwa tidak ada
dan bunga atas hutang. pengaruh yang signifikan antara struktur modal
Sedangkan secara individu (parsial) yang diukur dengan LDER terhadap kinerja
hasilnya menunjukkan sebagai berikut: 1) perusahaan. Peningkatan jumlah modal
pengaruh DAR terhadap EVA, secara parsial perusahaan baik yang berasal dari modal sendiri
variabel debt to asset ratio (DAR) mempunyai atau dari hutang tidak ada pengaruhnya
pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan terhadap kinerja perusahaan, hal ini bisa saja
(EVA). Hal ini berarti bahwa dengan adanya terjadi dikarenakan manajemen perusahaan
peningkatan hutang perusahaan akan berakibat gagal dalam menghasilkan laba perusahaan atau
kenaikan bunga hutang yang ditanggung perusahaan mengalami kerugian dalam tahun
perusahaan, sehingga akan menurunkan yang bersangkutan.
pendapatan yang diterima perusahaan.
Penurunan pendapatan ini akan berakibat pula SIMPULAN
kinerja perusahaan (EVA), sehingga dapat
disimpulkan dengan adanya kenaikan hutang Secara parsial Debt to Asset Ratio (DAR)
perusahaan akan berpengaruh terhadap EVA dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh
perusahaan. 2) pengaruh DER terhadap EVA, secara signifikan terhadap Economic Value Added
secara parsial variabel debt to equity ratio (DER) (EVA) perusahaan yang tergabung dalam Indeks
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kompas 100, sedangkan untuk Long Debt to
kinerja perusahaan (EVA). Hasil penelitian ini Equity Ratio (LDER) tidak berpengaruh secara
mendukung penelitian Ratna (2009) yang signifikan terhadap Economic Value Added (EVA)
menyatakan bahwa DER sebagai variabel perusahaan yang tergabung dalam Indeks
pengukur struktur modal mempunyai pengaruh Kompas 100.
yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Bagi investor dan calon investor apabila
Sudjaja at.al (2007) dalam Putri (2011) ingin berinvestasi sebaiknya memperhatikan
menyatakan bahwa pembayaran bunga hutang Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio
merupakan beban biaya yang dapat mengurangi (DER), karena berdasarkan penelitian ini rasio
pajak. Berdasarkan hal tersebut maka dapat tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
disimpulkan jika hutang perusahaan mengalami terhadap Economic Value Added (EVA)
kenaikan maka bunga hutang yang ditanggung perusahaan yang tergabung dalam Indeks
perusahaan juga akan mengalami kenaikan. Di Kompas 100. Bagi perusahaan sebaiknya lebih
sisi lain kenaikan tersebut akan berakibat pada memperhatikan aspek struktur permodalan dari
penurunan pajak yang ditanggung perusahaan. rasio Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity
Penurunan pajak perusahaan dapat Ratio (DER), karena sesuai dengan penelitian ini
mengakibatkan kenaikan NOPAT perusahaan hal tersebut memiliki pengaruh terhadap kinerja
dengan asumsi laba/rugi perusahaan tetap atau perusahaan yang tergabung dalam Indeks
prosentase penurunan pajak lebih besar dari Kompas 100.
prosentase penurunan laba/rugi perusahaan.
NOPAT yang semakin meningkat akan
berakibat pada kenaikan EVA perusahaan,
sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan
6
Arif Adhi Nugraha / Management Analysis Journal 2 (1) (2013)

DAFTAR PUSTAKA
Putri, Dwi Insani. 2011. “Analisis Struktur Modal
Akinyote, L R 2008.Sensitivity of Performance to dan Pengaruhnya terhadap Kinerja
Capital Structure. European Journal of Social Perusahaan (Studi Kasus pada PT.Pupuk
Science. 7 (1) Iskandar Muda Aceh)”. Skripsi. Fakultas
Amalia, Khaira Fachrudin, Analisis Pengaruh Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Santoso, Tjutjuk Mardi. 2008. Economic Value Added
Agency Cost terhadap Kinerja Perusahaan, (EVA) Sebagai Pengukuran Kinerja
Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol.13, No.1, Mei Perusahaan : Sebuah Harapan dan Kenyataan.
2011:37-46 Jurnal Studi Manajemen, Volume 2, Nomor 2,
Artini, Luh Gede Sri. 2006. Perbandingan Value Oktober
Added (EVA, REVA, MVA, FVA) dengan Sasongko, Noer dan Wulandari, Nila. 2006.
Penilaian Tradisional (ROI dan ROE), Buletin “Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas
Studi Ekonomi, Volume 11 Nomor 2 terhadap Harga Saham”. Jurnal Empirika. Vol.
Brigham, EF & L.F. Weston. 1990. Dasar-Dasar 19 No. 1. Hal 64-80.
Manajemen Keuangan, Terjemahan Alfonsus Sundjaja, Ridwan S, Inge Barlian, dan Darma Putra
Sirait, 1994, Edisi Ke 9, Jilid 2. Jakarta: Sundjaja. 2007. Manajemen Keuangan I, Edisi
Erlangga. Keenam, UNPAR Press, Bandung.
Brigham, Eugene F.& Joel F. Houston, 2006, Ulfa, Nani Z. 2010. Perbedaan Kinerja Keuangan
Foundamentals of Financial Management, dengan Menggunakan Metode EVA (Economic
Terjemahan Ali Akbar Yulianto, 2006, Edisi 10, Value Added) dan MVA (Market Value Added)
Salemba Empat Jakarta. (Studi pada PT.Telkom, Tbk dan PT.Indosat,
Chandra, Teddy. 2007. Pengaruh Struktur Modal Tbk), Universitas Islam Negeri Maulana
terhadap Produktivitas Aktiva, Kinerja Malik Ibrahim, Malang
Keuangan dan Nilai Perusahaan, Jurnal Utomo, Lina Linawati. 1998. Economic Value Added
Akuntansi dan Keuangan, Arthavidya, Vol.8, Sebagai Ukuran Keberhasilan Manajemen.
No.2 Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.1, no.1,
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate SPSS. Mei: 28-42
Semarang: Badan Penerbit Universitas Yogantara, I Made dan Inggit Liliana Wijaya. 2010.
DiponegoroSunariyah. 2006. Pengantar Hubungan Struktur Modal dan Kinerja
Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP Keuangan. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol.9,
APP YKPN. no.1, Maret
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Persada
Jakarta: Rajagrafindo

Anda mungkin juga menyukai