takilmiah oleh para produsen dan pemasar berbagai "obat paten"
yang sebenarnya tidak berguna. Baru setelah konsep terapeutik
rasional, khususnya mengenai uji klinis terkontrol, diperkenalkan ke dalam dunia kedokteran hanya sekitar 60 tahun yang lalu klaimklaim terapeutik tersebut dapat dievaluasi secara akurat Pada waktu yang hampir bersamaan, terjadi perluasan besar dalam upaya-upaya riset di semua bidang biologi. Seiring dengan diperkenalkannya berbagai konsep dan teknik baru, terjadi akumulasi informasi tentang kerja obat dan substrat biologik kerja tersebut, reseptor obat. Selama separuh abad terakhir, diperkenalkan banyak golongan obat yang secara fundamental baru dan anggota baru dari golongan lama obat. Dalam tiga dekade terakhir kita menyaksikan perkembangan yang cepat dalam informasi dan pemahaman terhadap dasar molekular kerja obat. Mekanisme kerja tingkat molekular banyak obat telah berhasil diidentifikasi, dan banyak reseptor yang telah berhasil diisolasi, diketahui strukturnya, dan diklona. Pada kenyataannya, pemakaian metode identifikasi reseptor (dijelaskan di Bab 2) mendorong ditemukannya banyak reseptor yatim (orphan receptor) reseptor yang ligannya belum ditemukan dan yang fungsinya baru hanya dapat dikirakira. Studistudi tentang lingkungan molekular lokal reseptor membuktikan bahwa reseptor dan efektor tidak berfungsi secara tersendiri; keduanya sangat dipengaruhi oleh reseptor lain dan oleh proteinprotein regulatorik penyerta. Farmakogenomika hubungan susunan genetik seseorang dengan respons mereka terhadap obat tertentu semakin dekat untuk menjadi bidang terapi praktis (lihat Boks: Farmakologi dan Genetika). Diketahui bahwa genom banyak spesies dari bakteri hingga manusia mendorong diketahuinya hubungan tak-terduga antara famili reseptor dan caracara protein reseptor berkembang. Penemuan bahwa segmen-segmen kecil RNA dapat memengaruhi sintesis protein dengan selektivitas tinggi mendorong dikembangkannya penelitian tentang Pendekatan kecil pemakaian pemakaian RNA miRNA (siRNA) dan mikroRNA (miRNA) sebagai bahan terapeutik. Demikian juga, rantai-rantai pendek nukleotida yang disebut antisense oligonucleotides (ANO) yang disintesis agar komplementer dengan RNA atau DNA alami dapat memengaruhi pembacaan gen dan transkripsitakilmiah oleh para produsen dan pemasar berbagai "obat paten" yang sebenarnya tidak berguna. Baru setelah konsep terapeutik rasional, khususnya mengenai uji klinis terkontrol, diperkenalkan ke dalam dunia kedokteran hanya sekitar 60 tahun yang lalu klaimklaim terapeutik tersebut dapat dievaluasi secara akurat Pada waktu yang hampir bersamaan, terjadi perluasan besar dalam upaya-upaya riset di semua bidang biologi. Seiring dengan diperkenalkannya berbagai konsep dan teknik baru, terjadi akumulasi informasi tentang kerja obat dan substrat biologik kerja tersebut, reseptor obat. Selama separuh abad terakhir, diperkenalkan banyak golongan obat yang secara fundamental baru dan anggota baru dari golongan lama obat. Dalam tiga dekade terakhir kita menyaksikan perkembangan yang cepat dalam informasi dan pemahaman terhadap dasar molekular kerja obat. Mekanisme kerja tingkat molekular banyak obat telah berhasil diidentifikasi, dan banyak reseptor yang telah berhasil diisolasi, diketahui strukturnya, dan diklona. Pada kenyataannya, pemakaian metode identifikasi reseptor (dijelaskan di Bab 2) mendorong ditemukannya banyak reseptor yatim (orphan receptor) reseptor yang ligannya belum ditemukan dan yang fungsinya baru hanya dapat dikirakira. Studistudi tentang lingkungan molekular lokal reseptor membuktikan bahwa reseptor dan efektor tidak berfungsi secara tersendiri; keduanya sangat dipengaruhi oleh reseptor lain dan oleh proteinprotein regulatorik penyerta. Farmakogenomika hubungan susunan genetik seseorang dengan respons mereka terhadap obat tertentu semakin dekat untuk menjadi bidang terapi praktis (lihat Boks: Farmakologi dan Genetika). Diketahui bahwa genom banyak spesies dari bakteri hingga manusia mendorong diketahuinya hubungan tak-terduga antara famili reseptor dan caracara protein reseptor berkembang. Penemuan bahwa segmen-segmen kecil RNA dapat memengaruhi sintesis protein dengan selektivitas tinggi mendorong dikembangkannya penelitian tentang Pendekatan kecil pemakaian pemakaian RNA miRNA (siRNA) dan mikroRNA (miRNA) sebagai bahan terapeutik. Demikian juga, rantai-rantai pendek nukleotida yang disebut antisense oligonucleotides (ANO) yang disintesis agar komplementer dengan RNA atau DNA alami dapat memengaruhi pembacaan gen dan transkripsitakilmiah oleh para produsen dan pemasar berbagai "obat paten" yang sebenarnya tidak berguna. Baru setelah konsep terapeutik rasional, khususnya mengenai uji klinis terkontrol, diperkenalkan ke dalam dunia kedokteran hanya sekitar 60 tahun yang lalu klaimklaim terapeutik tersebut dapat dievaluasi secara akurat Pada waktu yang hampir bersamaan, terjadi perluasan besar dalam upaya-upaya riset di semua bidang biologi. Seiring dengan diperkenalkannya berbagai konsep dan teknik baru, terjadi akumulasi informasi tentang kerja obat dan substrat biologik kerja tersebut, reseptor obat. Selama separuh abad terakhir, diperkenalkan banyak golongan obat yang secara fundamental baru dan anggota baru dari golongan lama obat. Dalam tiga dekade terakhir kita menyaksikan perkembangan yang cepat dalam informasi dan pemahaman terhadap dasar molekular kerja obat. Mekanisme kerja tingkat molekular banyak obat telah berhasil diidentifikasi, dan banyak reseptor yang telah berhasil diisolasi, diketahui strukturnya, dan diklona. Pada kenyataannya, pemakaian metode identifikasi reseptor (dijelaskan di Bab 2) mendorong ditemukannya banyak reseptor yatim (orphan receptor) reseptor yang ligannya belum ditemukan dan yang fungsinya baru hanya dapat dikirakira. Studistudi tentang lingkungan molekular lokal reseptor membuktikan bahwa reseptor dan efektor tidak berfungsi secara tersendiri; keduanya sangat dipengaruhi oleh reseptor lain dan oleh proteinprotein regulatorik penyerta. Farmakogenomika hubungan susunan genetik seseorang dengan respons mereka terhadap obat tertentu semakin dekat untuk menjadi bidang terapi praktis (lihat Boks: Farmakologi dan Genetika). Diketahui bahwa genom banyak spesies dari bakteri hingga manusia mendorong diketahuinya hubungan tak-terduga antara famili reseptor dan caracara protein reseptor berkembang. Penemuan bahwa segmen-segmen kecil RNA dapat memengaruhi sintesis protein dengan selektivitas tinggi mendorong dikembangkannya penelitian tentang Pendekatan kecil pemakaian pemakaian RNA miRNA (siRNA) dan mikroRNA (miRNA) sebagai bahan terapeutik. Demikian juga, rantai-rantai pendek nukleotida yang disebut antisense oligonucleotides (ANO) yang disintesis agar komplementer dengan RNA atau DNA alami dapat memengaruhi pembacaan gen dan transkripsitakilmiah oleh para produsen dan pemasar berbagai "obat paten" yang sebenarnya tidak berguna. Baru setelah konsep terapeutik rasional, khususnya mengenai uji klinis terkontrol, diperkenalkan ke dalam dunia kedokteran hanya sekitar 60 tahun yang lalu klaimklaim terapeutik tersebut dapat dievaluasi secara akurat Pada waktu yang hampir bersamaan, terjadi perluasan besar dalam upaya-upaya riset di semua bidang biologi. Seiring dengan diperkenalkannya berbagai konsep dan teknik baru, terjadi akumulasi informasi tentang kerja obat dan substrat biologik kerja tersebut, reseptor obat. Selama separuh abad terakhir, diperkenalkan banyak golongan obat yang secara fundamental baru dan anggota baru dari golongan lama obat. Dalam tiga dekade terakhir kita menyaksikan perkembangan yang cepat dalam informasi dan pemahaman terhadap dasar molekular kerja obat. Mekanisme kerja tingkat molekular banyak obat telah berhasil diidentifikasi, dan banyak reseptor yang telah berhasil diisolasi, diketahui strukturnya, dan diklona. Pada kenyataannya, pemakaian metode identifikasi reseptor (dijelaskan di Bab 2) mendorong ditemukannya banyak reseptor yatim (orphan receptor) reseptor yang ligannya belum ditemukan dan yang fungsinya baru hanya dapat dikirakira. Studistudi tentang lingkungan molekular lokal reseptor membuktikan bahwa reseptor dan efektor tidak berfungsi secara tersendiri; keduanya sangat dipengaruhi oleh reseptor lain dan oleh proteinprotein regulatorik penyerta. Farmakogenomika hubungan susunan genetik seseorang dengan respons mereka terhadap obat tertentu semakin dekat untuk menjadi bidang terapi praktis (lihat Boks: Farmakologi dan Genetika). Diketahui bahwa genom banyak spesies dari bakteri hingga manusia mendorong diketahuinya hubungan tak-terduga antara famili reseptor dan caracara protein reseptor berkembang. Penemuan bahwa segmen-segmen kecil RNA dapat memengaruhi sintesis protein dengan selektivitas tinggi mendorong dikembangkannya penelitian tentang Pendekatan kecil pemakaian pemakaian RNA miRNA (siRNA) dan mikroRNA (miRNA) sebagai bahan terapeutik. Demikian juga, rantai-rantai pendek nukleotida yang disebut antisense oligonucleotides (ANO) yang disintesis agar komplementer dengan RNA atau DNA alami dapat memengaruhi pembacaan gen dan transkripsitakilmiah oleh para produsen dan pemasar berbagai "obat paten" yang sebenarnya tidak berguna. Baru setelah konsep terapeutik rasional, khususnya mengenai uji klinis terkontrol, diperkenalkan ke dalam dunia kedokteran hanya sekitar 60 tahun yang lalu klaimklaim terapeutik tersebut dapat dievaluasi secara akurat Pada waktu yang hampir bersamaan, terjadi perluasan besar dalam upaya-upaya riset di semua bidang biologi. Seiring dengan diperkenalkannya berbagai konsep dan teknik baru, terjadi akumulasi informasi tentang kerja obat dan substrat biologik kerja tersebut, reseptor obat. Selama separuh abad terakhir, diperkenalkan banyak golongan obat yang secara fundamental baru dan anggota baru dari golongan lama obat. Dalam tiga dekade terakhir kita menyaksikan perkembangan yang cepat dalam informasi dan pemahaman terhadap dasar molekular kerja obat. Mekanisme kerja tingkat molekular banyak obat telah berhasil diidentifikasi, dan banyak reseptor yang telah berhasil diisolasi, diketahui strukturnya, dan diklona. Pada kenyataannya, pemakaian metode identifikasi reseptor (dijelaskan di Bab 2) mendorong ditemukannya banyak reseptor yatim (orphan receptor) reseptor yang ligannya belum ditemukan dan yang fungsinya baru hanya dapat dikirakira. Studistudi tentang lingkungan molekular lokal reseptor membuktikan bahwa reseptor dan efektor tidak berfungsi secara tersendiri; keduanya sangat dipengaruhi oleh reseptor lain dan oleh proteinprotein regulatorik penyerta. Farmakogenomika hubungan susunan genetik seseorang dengan respons mereka terhadap obat tertentu semakin dekat untuk menjadi bidang terapi praktis (lihat Boks: Farmakologi dan Genetika). Diketahui bahwa genom banyak spesies dari bakteri hingga manusia mendorong diketahuinya hubungan tak-terduga antara famili reseptor dan caracara protein reseptor berkembang. Penemuan bahwa segmen-segmen kecil RNA dapat memengaruhi sintesis protein dengan selektivitas tinggi mendorong dikembangkannya penelitian tentang Pendekatan kecil pemakaian pemakaian RNA miRNA (siRNA) dan mikroRNA (miRNA) sebagai bahan terapeutik. Demikian juga, rantai-rantai pendek nukleotida yang disebut antisense oligonucleotides (ANO) yang disintesis agar komplementer dengan RNA atau DNA alami dapat memengaruhi pembacaan gen dan transkripsi