Anda di halaman 1dari 29

ENZIMOLOGI

( Bagian II )
Pengaruh kadar substrat pada laju reaksi enzimatik (2)

1 Km 1 1
 
v Vmax [S ] Vmax

y = ax + b

KM

Kurva Lineweaver-Burk
Inhibisi kompetitif

Inhibisi uncompetitive

Inhibisi nonkompetitif
Pengendalian metabolisme oleh enzim

• Berbagai jalur metabolisme berlangsung di dalam sel /


mahluk hidup
• Tiap jalur metabolisme terdiri dari rangkaian reaksi kimia,
masing-masing reaksi dikatalisis oleh enzim spesifik
• Tiap jalur metabolisme harus dapat dikendalikan agar
reaksi- nya berjalan dengan laju yang sesuai dengan
kebutuhan sel / mahluk hidup pada saat tertentu
• Laju jalur metabolisme dikendalikan oleh enzim pengendali
(regulatory enzyme)
• Enzim pengendali umumnya adalah enzim yang memiliki
laju katalisis paling rendah dalam jalur metabolisme dan
mengkatalisis reaksi awal dalam suatu jalur metabolisme
• Produk akhir dari suatu jalur metabolisme kebanyakan
merupakan inhibitor allosterik dari enzim pengendali :
akumulasi produk akhir akan menghambat aktivitas enzim
pengendali (feedback inhibition) sehingga pertambahan
produk lebih lanjut dapat dihindari
(-)

E2 E3 E4 E5
E1 A B C D P
S1 S
e1
a e2 b e3 c e4 d e5 p
E1 adalah enzim pengendali jalur metabolisme S  P
P merupakan inhibitor alosterik enzim E1
• Secara umum, pengendalian reaksi enzimatik dapat terjadi
melalui
1. Perubahan kadar substrat
- Kurang efektif pada kadar substrat yang tinggi
2. Perubahan kadar enzim
- Terjadi melalui perubahan laju biosintesis enzim atau
perubahan laju degradasi enzim
- Efek timbul tidak segera (rata-rata dalam beberapa
hari, bahkan beberapa minggu)
3. Isolasi enzim di dalam kompartemen intrasel
- Misalnya penempatan berbagai enzim hidrolitik di
dalam lisosom sehingga tak merusak berbagai
komponen penting sel
4. Modulasi aktivitas enzim
- Efek timbul segera (paling lama dalam beberapa
menit)
- Terjadi dengan cara:
a) pengendalian allosterik
b) modifikasi kovalen reversible
c) aktivasi proteolitik (proenzim  enzim)
d) pengendalian oleh protein regulator
Pengendalian allosterik

• Tiap jalur metabolisme harus dapat dikendalikan agar reaksinya


berlangsung dengan laju yang sesuai dengan kebutuhan sel/
mahluk hidup pada saat tertentu
• Laju jalur metabolisme dikendalikan oleh enzim pengendali
(regulatory enzyme)
• Enzim pengendali umumnya adalah enzim yang memiliki laju
katalisis paling rendah dalam jalur metabolisme dan
mengkatalisis reaksi awal dalam suatu jalur metabolisme serta
umumnya bersifat allosterik
• Produk akhir dari suatu jalur metabolisme kebanyakan
merupakan inhibitor allosterik dari enzim pengendali :
akumulasi produk akhir akan menghambat aktivitas enzim
pengendali (feedback inhibition) sehingga pertambahan produk
lebih lanjut dapat dihindari
(-)

E2 E3 E4 E5
E1 A B C D P
S1 S
e1
a e2 b e3 c e4 d e5 p
E1 adalah enzim allosterik pengendali jalur metabolisme S  P
P merupakan inhibitor alosterik enzim E1
• Enzim allosterik memiliki beberapa ciri spesifik yang
membedakannya dari enzim “normal”:
 Terdiri dari lebih beberapa sub-unit rantai peptida

 Masing-masing sub-unit memiliki active site pengikat

substrat dan allosteric site pengikat efektor (aktivator


allosterik atau inhibitor allosterik)
 Pengikatan substrat/ efektor pada salah satu subunit akan

mengubah konformasi kedua subunit


 Memiliki kinetika kooperatif dengan kurva yang

berbentuk sigmoid (bukan hiperbolik)

Enzim normal
Efektor positif

Kurva basal
Enzim allosterik Efektor negatif

Kadar subsrat fisiologis


Modifikasi kovalen (reversible)
• Beberapa enzim dapat berada dalam bentuk aktif atau tak-aktif
• Perubahan bentuk dari tak-aktif menjadi aktif, atau sebaliknya,
terjadi melalui pengikatan kovalen gugus kimia tertentu pada
molekul enzim atau pelepasan gugus tersebut dari molekul enzim
• Gugus yang diikatkan atau dilepas tersebut antara lain berupa
1. Gugus fosfat, prosesnya disebut fosforilasi, enzimnya dinamai
kinase. Sebaliknya, enzim yang melepas fosfat adalah
fosfatase. Gugus fosfat diikatkan pada rantai samping asam
amino serin, treonin, atau tirosin.
2. Gugus sulfat
3. Gugus adenilil
4. Gugus ADP-ribosil
Contoh enzim yang berubah aktivitasnya melalui
mekanisme fosforilasi - defosforilasi
Aktivitas
ENZYM
Rendah Tinggi

Acetyl-CoA carboxylase EP E
Glycogen synthase EP E
Pyruvate dehydrogenase EP E
HMG-CoA reductase EP E
Glycogen phosphorylase E EP
Citrate lyase E EP
Phosphorylase b kinase E EP
HMG-CoA reductase kinase E EP
Efek fosforilasi – defosforilasi terhadap
konformasi enzim
ATP Protein Kinase ADP

O
OH
O P -
O
O -
+

+
+
+

Pi Protein Phosphatase
Contoh aktivasi proteolitik: enzim saluran cerna

Chymotrypsinogen (zymogen tak aktif)

Pembelahan pada Arg15


oleh Trypsin

p-Chymotrypsin (enzim aktif)

Pembelahan pada Leu13,


Tyr146, dan Asn 148 oleh
p-chymotrypsin sendiri

a-Chymotrypsin (enzim aktif)


Contoh aktivasi proteolitik: pembekuan darah
Jalur intrinsik
Kerusakan permukaan jaringan

Kininogen
Kallikrein Jalur ekstrinsik
Trauma

Faktor
jaringan Trauma

Jalur
bersama

Anyaman fibrin
(bekuan darah)
Penggolongan enzim
Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisisnya enzim dapat
digolongkan menjadi:
1. Oksidoreduktase
Mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, meliputi lima
sub- golongan:
a. Oksidase
- Mengkatalisis pemindahan hidrogen ke oksigen
membentuk hidrogen peroksida (H2O2)
- Contoh: sitokrom oksidase
b. Dehidrogenase aerobik
- Mengkatalisis pemindahan hidrogen ke oksigen
membentuk air (H2O)
- Contoh: L-asam amino oksidase, D-asam amino
oksidase
c. Dehidrogenase anaerobik
- Mengkatalisis pemindahan hidrogen ke akseptor
hidrogen yang bukan oksigen
- Contoh: suksinat dehidrogenase, glukosa-6P
dehidrogenase
d. Hidroperoksidase
- Menggunakan H2O2 (hidrogen peroksida) sebagai
substrat dan mengubahnya menjadi H2O
- Contoh: peroksidase, katalase
e. Oksigenase
- Mengkatalisis pengikataan oksigen pada substrat
2. Transferase
Mengkatalisis pemindahan gugus kimia dari satu
senyawa ke senyawa lain, meliputi:
a. Transaminase
- Mengkatalisis pemindahan gugus amino (-NH2)
dari asam amino ke asam a-keto.
- Contoh: Alanin transaminase (ALT) (=SGPT),
aspartat transaminase (AST) (=SGOT).
b. Asil transferase
- Mengkatalisis pemindahan gugus asil (RCO-) dari
satu senyawa ke senyawa lain. Enzim ini
menggunakan koenzim-A yang bertindak sebagai
pembawa gugus asil.
c. Metil transferase
- Mengkatalisis pemindahan gugus metil (-CH3) dari
donor metil (S-adenosilmetionin) ke senyawa lain.
d. Fosfotransferase
- Mengkatalisis pemindahan gugus fosfat. Enzimnya
lazim dinamai kinase.
- Contoh: glukokinase dan heksokinase yang
memindahkan gugus fosfat dari ATP ke glukosa,
membentuk glukosa 6-fosfat.
3. Hidrolase
Mengkatalisis pembelahan molekul senyawa melalui
penambahan air (hidrolisis), meliputi:
a. Enzim pemutus ikatan glukosidik
- Menghidrolisis ikatan glukosidik pada disakarida,
oligosakarida, atau polisakarida.
- Contoh: sukrase, maltase, laktase, amilase.
b. Lipase
- Menghidrolisis triasilgliserol menjadi asam lemak
dan gliserol.
c. Protease
- Menghidrolisis ikatan peptida pada protein
- Contoh: pepsin, tripsin, kimotripsin
d. Fosfatase
- Menghidrolisis ikatan ester fosfat membebaskan fosfat
anorganik
- Contoh: glukosa 6-fosfatase
c. Protease
- Menghidrolisis ikatan peptida pada protein
- Contoh: pepsin, tripsin, kimotripsin
d. Fosfatase
- Menghidrolisis ikatan ester fosfat membebaskan fosfat
anorganik
- Contoh: glukosa 6-fosfatase
4. Liase
Mengkatalisis pembelahan molekul senyawa tanpa
menggunakan molekul air (tanpa melalui hidrolisis):
a. Aldolase
- Mengkatalisis pembelahan molekul alkohol
menghasilkan aldehid.
- Contoh: Fruktosa-1,6 bisfosfat aldolase
b. Dehidratase
- Mengkatalisis pengeluaran molekul air dari substrat
- Contoh: fumarase
d. Dekarboksilase
- Mengkatalisis pengeluaran C02 dari substrat
- Contoh: histidin dekarboksilase
e. Fosforilase
- Mengkatalisis pembelahan molekul senyawa
melalui penambahan asam fosfat.
- Contoh: glikogen fosforilase
5. Isomerase
Mengkatalisis penataan iukatan kimia intramolekul
untuk mengubah suatu senyawa menjadi isomernya:
a. Aldosa-ketosa isomerase
- Contoh: Glukosa-6P  Fruktosa-6P
b. Epimerase
- Contoh: UDP-Galaktosa  UDP-Glukosa
c. Mutase
- Contoh: Glukosa-6P  Glukosa-1P
d. Rasemase
- Contoh: L-alanin  D-alanin
e. Cis-trans isomerase
- Contoh: trans-retinol  cis-retinol
6. Ligase
Mengkatalisis pengikatan dua satu molekul pada molekul
lainnya disertai penggunaan energi yang diperoleh dari ATP:
- Contoh: glutamat + amonia glutamin
ATP ADP + Pi
Enzim Plasma
Plasma darah mengandung beberapa enzim yang dapat digolongkan
menjadi enzim fungsional dan enzim non-fungsional. Pemeriksaan
beberapa enzim plasma non-fungsional tersebut memiliki nilai
penting dalam diagnosis dan monitoring keadaan patologis.
Enzim plasma Enzim plasma
fungsional non-fungsional
Kadar dalam plasma Kadar dalam plasma  Kadar dalam plasma 
kadar dalam jaringan kadar dalam jaringan
Fungsi Jelas Tak diketahui
Substrat Selalu terdapat di dalam Tak terdapat di dalam darah
darah
Tempat sintesis Hati Berbagai organ, mis.: hati,
jantung, otak, otot
Keadaan pada penyakit  Pada gangguan fungsi Pada kelainan organ asal
hati
Contoh Faktor-faktor pembekuan ALT, AST, CK, LDH,
darah, lipoprotein-lipase alkalin fofatase, acid
fosfatase, amilase
Sumber enzim plasma non-fungsional
1. Peningkatan laju sintesis, mis.: bilirubin meningkatkan laju
sintesis alkali fosfatase pada penyakit hati obstruktif.
2. Penyumbatan saluran organ tempat sintesis, mis.:
penyumbatan saluran empedu menyebabkan “tumpahnnya”
alkalin fosfatase ke dalam peredaran darah.
3. Peningkatan permeabilitas membran sel organ akibat
hipoksia.
4. Kerusakan sel disertai “tumpahnya” isi sel ke dalam
peredaran darah, mis. Pada infark jantung dan hepatitis
virus.
Contoh enzim plasma non-fungsional penting
1. Amilase dan lipase, meningkat pada kelainan pankreas
seperti misalnya pankreatitis akut.
2. Creatine kinase (CK), meningkat pada penyakit yang
mengenai jantung.
3. Lactate dehydrogenase (LDH), meningkat pada penyakit
jantung, hati, dan beberapa kelainan darah.
4. Alanine transaminase (ALT = SGPT), meningkat pada
penyakit hati dan jantung.
5. Aspartate transaminase (AST = SGOT), meningkat pada
penyakit hati dan jantung.
6. Acid phosphatase, meningkat kadarnya pada karsinoma
prostat.
7. Alkaline phosphatase, meningkat pada penyakit hati
obstruktif, penyakit-penyakit pada tulang, dan
hiperparatiroidisme.

Anda mungkin juga menyukai

  • Alksndiasgcbwyeu
    Alksndiasgcbwyeu
    Dokumen2 halaman
    Alksndiasgcbwyeu
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Porphyrins&pigmen Empedu R
    Porphyrins&pigmen Empedu R
    Dokumen52 halaman
    Porphyrins&pigmen Empedu R
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Darah 1
    Darah 1
    Dokumen22 halaman
    Darah 1
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Glikolisis Terbaru
    Glikolisis Terbaru
    Dokumen4 halaman
    Glikolisis Terbaru
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • MBKH
    MBKH
    Dokumen16 halaman
    MBKH
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • C Byhrty76967
    C Byhrty76967
    Dokumen4 halaman
    C Byhrty76967
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • ENZIMOLOGI - Final-Pp
    ENZIMOLOGI - Final-Pp
    Dokumen57 halaman
    ENZIMOLOGI - Final-Pp
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Sjs
    Sjs
    Dokumen7 halaman
    Sjs
    Decha
    Belum ada peringkat
  • Kapan Memulai Terapi CAUTI
    Kapan Memulai Terapi CAUTI
    Dokumen2 halaman
    Kapan Memulai Terapi CAUTI
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • ZXCVZX
    ZXCVZX
    Dokumen12 halaman
    ZXCVZX
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • SJS, Ten, em
    SJS, Ten, em
    Dokumen2 halaman
    SJS, Ten, em
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Bnvjkoip
    Bnvjkoip
    Dokumen3 halaman
    Bnvjkoip
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Tatalasakana Ku
    Tatalasakana Ku
    Dokumen3 halaman
    Tatalasakana Ku
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Radiologi PDF
    Rangkuman Radiologi PDF
    Dokumen62 halaman
    Rangkuman Radiologi PDF
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Asdas
    Asdas
    Dokumen5 halaman
    Asdas
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi
    Klasifikasi
    Dokumen7 halaman
    Klasifikasi
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Askjdiawuhd
    Askjdiawuhd
    Dokumen5 halaman
    Askjdiawuhd
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Anti HT
    Anti HT
    Dokumen2 halaman
    Anti HT
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Tatalaksana
    Tatalaksana
    Dokumen3 halaman
    Tatalaksana
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Banding
    Diagnosis Banding
    Dokumen4 halaman
    Diagnosis Banding
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Dan Diagnosis Penurunan Kesadaran Pa PDF
    Patofisiologi Dan Diagnosis Penurunan Kesadaran Pa PDF
    Dokumen10 halaman
    Patofisiologi Dan Diagnosis Penurunan Kesadaran Pa PDF
    Rosi
    Belum ada peringkat
  • PBL 6.1 Forensik Mahasiswa
    PBL 6.1 Forensik Mahasiswa
    Dokumen8 halaman
    PBL 6.1 Forensik Mahasiswa
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Osteoid Osteoma
    Osteoid Osteoma
    Dokumen10 halaman
    Osteoid Osteoma
    Apresia Kirana
    Belum ada peringkat
  • Japri 3.0
    Japri 3.0
    Dokumen3 halaman
    Japri 3.0
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Anti HT
    Anti HT
    Dokumen2 halaman
    Anti HT
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Penunjang Dan Dasar Diagnosis Utama
    Pemeriksaan Penunjang Dan Dasar Diagnosis Utama
    Dokumen3 halaman
    Pemeriksaan Penunjang Dan Dasar Diagnosis Utama
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Anti Diabetes
    Anti Diabetes
    Dokumen2 halaman
    Anti Diabetes
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat
  • Anti Diabetes
    Anti Diabetes
    Dokumen2 halaman
    Anti Diabetes
    Leonardo Adi Best
    Belum ada peringkat