Anda di halaman 1dari 28

KEGIATAN PRIORITAS

DIREKTORAT PAKAN DAN OBAT IKAN


TAHUN 2020

Disampaikan pada Rapat Kerja Tenis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, tanggal 27-30 Januari 2020
di Hotel Aryaduta Palembang

DIREKTORAT PAKAN DAN OBAT IKAN


Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
2020
OUTLINE

1 KEGIATAN PRIORITAS DIT, PAKAN DAN OBAT IKAN TA.2020

2 BANTUAN GERAKAN PAKAN IKAN MANDIRI (GERPARI)

3 BANTUAN SARANA BUDIDAYA PAKAN IKAN ALAMI

4 BANTUAN PAKAN MANDIRI PRODUKSI UPT

5 REGISTRASI PAKAN DAN OBAT IKAN SERTA CPPIB

6 SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU (SKPT) SABANG


KEGIATAN PRIORITAS
DIREKTORAT PAKAN DAN OBAT IKAN TA. 2020
60 Paket 28 Paket 1.500 Ton
MESIN & SARANA PRODUKSI PAKAN 10 UPT
60 klp 4 UPT
BAHAN BAKU PAKAN ALAMI Rp. 1,2 M MANDIRI UPT Rp. 13,6 M
Rp 5,9 M

-Mesin Penepung
-Mesin Pencetak 24 Provinsi - Cacing Sutra 20 Provinsi 34 Provinsi
-Bahan Baku - Maggot

SKPT 50 Unit
50 Pkt Upgrade Mesin Pakan 3 UPT
SKPT SABANG 1 Paket CPPIB Rp. 102 Jt Registrasi Pakan &
Obat Ikan Rp. 900 Jt Skala Medium Rp. 9,0 M
Rp. 2,0 M

Hibah Jepang
Kapasitas
Rp. 139 M 1 Lokasi 50 Unit 500 kg/jam 3 UPT
Kumulatif
BANTUAN GERAKAN PAKAN IKAN MANDIRI
(GERPARI)
DIREKTORAT PAKAN DAN OBAT IKAN
MESIN & BAHAN BAKU PAKAN MANDIRI
TARGET :
60 Paket
Lokasi
5,9 Milyar Anggaran 24 Provinsi dan 66 Kab/Kota
(Berdasarkan proposal yang sudah masuk ke Dit. Pakan dan Obat Ikan)
No. Jenis Bantuan Bentuk Volume Spesifikasi
Bantuan
1. Bahan Baku Pakan Ikan Barang 60 paket
300 kg Protein min 45%; abu max 30%; air max 12%
a. Tepung Ikan Barang
Tidak berjamur/busuk
350 kg Protein min 42%; air max 13%
b. Bungkil Kedelai Barang
Tidak berjamur/busuk
2. Mesin Pembuat Pakan Ikan :
a. Mesin Penepung Barang 60 unit Kap. 100-200 kg/jam
b. Mesin Pencetak Tenggelam Barang 20 unit Kap. 100-200 kg/jam
c. Mesin Pencetak Apung Barang 40 unit Kap. 50-100 kg/jam
Rekap Proposal Calon Penerima
Bantuan Mesin dan Bahan Baku Pakan Tahun 2020

No Provinsi Kab/kota
1 Aceh Aceh Tamiang, Aceh Selatan
2 Sumatera Utara Karo, Gunung Sitoli
3 Sumatera Barat Pasaman, Pesisir Selatan
4 Riau Bengkalis
5 Sumatera Selatan Banyuasin, Pagar Alam, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim
6 Jambi Batang Hari
7 Bangka Belitung Bangka Tengah, Bangka
8 Bengkulu Seluma, Kaur, Muko
9 Lampung Lampung Selatan, Tulang Bawang, Lampung Timur
10 Banten Pandeglang, Serang
11 Jawa Barat Tasikmalaya, Bogor, Bekasi, Indramayu, Cirebon
12 Jawa Tengah Jepara, Boyolali, Cilacap, Sukoharjo, Magelang
13 Yogyakarta Kota Yogyakarta, Sleman
14 Jawa Timur Malang, Jombang
15 Bali Denpasar, Badung
16 NTB Sumbawa Barat, Bima, Lombok Tengah
17 NTT Kupang
18 Kalimantan Tengah Kapuas, Seruyan, Palangkaraya
19 Kalimantan Timur Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara
20 Gorontalo Bone Bolango, Gorontalo utara, Boalemo
21 Sulawesi Tengah Toli toli, Bangai, Sigi, Donggala, Tojo Una Una
22 Sulawesi Utara Bolaang mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Tomohon, Kotabunan,
Minahasa Tenggara
23 Sulawesi Selatan Wajo, Pinrang, Tana Toraja
24 Sulawesi Tenggara Konawe Selatan, Konawe Selatan, Konawe Utara
Persyaratan Calon Penerima Bantuan Mesin & Bahan Baku Pakan Mandiri
LOKASI CALON PENERIMA
1. Kemudahan akses bahan baku dan penunjang 1. Kelompok masyarakat diutamakan berbadan hukum,
kegiatan (listrik, BBM dan lainnya); Masyarakat hukum adat, LSM, Lembaga Keagamaan dan/atau
Lembaga Pendidikan;
2. Kemudahan akses Transportasi dan Komunikasi.
2. Memiliki identitas yang legal, alamat jelas dan dapat dihubungi
3. sudah/akan melakukan kegiatan bidang perikanan budidaya;
4. Belum pernah menerima bantuan sejenis pada tahun
sebelumnya dari KKP atau Instansi ainnya;
5. Menyediakan tempat produksi yang dikuasai secara legal;
6. Bukan Kepala Desa dan perangkat desa/kelurahan, ASN,
BUMN, TNI, POLRI, Penyuluh, PPB;
7. Minimal 10 orang;
8. Anggota/pengurus memiliki smartphone.
9. Untuk calon penerima bantuan mesin pakan apung yaitu
kelompok yang sudah biasa memproduksi pakan ikan dan
memiliki SDM yang memahami dan memiliki pengetahuan
tentang operasional mesin, pembuatan pakan
10. Bersedia mendapatkan pendampingan dari petugas
teknis/penyuluh perikanan
Catatan:
Pengusulan calon kelompok dapat dilakukan secara langsung ke Ditjen PB atau secara online one data KKP (www.satudata.kkp.go.id)
Kelembagaan Bantuan Mesin & Bahan Baku Pakan Mandiri

Pokja Pusat Tim Pokja (Ditjen PB & UPT Pusat); menyusun Juknis, Koordinasi
dengan instansi terkait, sosialiasi, monitoring dan evaluasi

Dinas Provinsi Provinsi; Koordinasi, sosialisasi, verifikasi, monitoring dan evaluasi

Dinas Dinas Kab/Kota; Koordinasi, sosialisasi, identifikasi,


Kabupaten/Kota pendampingan, verifikasi, monitoring dan evaluasi serta pelaporan

Penyuluh Dinas Kab/Kota; identifikasi, pendampingan, verifikasi, pelaporan,


Perikanan penyuluhan

Penerima Calon penerima bantuan; usulan proposal, memanfaatkan


Bantuan bantuan, menandatangani BAST, laporan
Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan Mesin & Bahan Baku Pakan Mandiri
Kewajiban & Sanksi Penerima Bantuan Mesin & Bahan Baku Pakan Mandiri

SANKSI
KEWAJIBAN 1. Penerima Bantuan bertanggung jawab
 Melaporkan pelaksanaan terhadap pemeliharaan, operasional
kegiatan kepada Direktur dan pemanfaatan mesin pembuat
Jenderal Perikanan Budidaya pakan ikan dengan sebaik-baiknya.
cq. Direktur Pakan dan Obat 2. Apabila dari hasil pemantauan Tim
Ikan dengan tembusan kepada Pokja dan Tim Teknis diketahui bahwa
dinas provinsi/Kab/Kota; dalam jangka waktu 4 bulan Bantuan
Pemerintah tidak digunakan atau
 Melaporkan pemanfatatan
dipergunakan tidak sebagai
bantuan dan hasil produksi
peruntukannya, Dinas Kabupaten/Kota
dapat mengalihkan Bantuan Pemerintah
kepada kelompok lain sebagaimana
dalam juknis
Time Line Pelaksanaan Bantuan Mesin & Bahan Baku Pakan Mandiri
BULAN
No Kegiatan Output
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Pembentukan Tim Pokja Pusat Tim Pokja Pusat


2 Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Draft Juknis
3 Pengesahan Juknis Bantuan Juknis
4 Identifikasi dan verifikasi kelompok Calon Penerima Bantuan
5 Pembentukan Tim Teknis Daerah Tim Teknis Daerah
6 Penetapan Calon Penerima Bantuan Tahap Tahap 2 SK Penetapan Calon Penerima
1
7 Proses pengadaan (e-katalog dan lelang) Tahap 1 Tahap 2 Mesin Pembuat Pakan Ikan
8 Pemeriksaan Mesin Tahap 1 Tahap 2 Mesin Pembuat Pakan Ikan
9 Penyaluran Bantuan Mesin Pakan Mandiri Tahap 1 Tahap 2 Bantuan diterima oleh Kelompok Penerima
10 Pendampingan Uji Mesin di Kelompok Penerima Tahap 1 Tahap 2 Mesin Pembuat Pakan Ikan
11 Berita Acara Serah Terima (BAST) Tahap 1 Tahap 2 BAST Mesin Pembuat Pakan Ikan
12 Penyiapan dokumen lelang pengadaan bahan baku Tahap Tahap 2 Dokumen lelang pengadaan bahan baku
1 pakan ikan
12 Pengumuman lelang pengadaan bahan baku Tahap 1 Tahap 2 Pemenang lelang
13 Evaluasi penawaran s/d penetapan penyedia Tahap 1 Tahap 2 Pemenang lelang
14 Kontrak Tahap 1 Tahap 2 Dokumen kontrak
15 Penyaluran Bantuan Bahan Baku Pakan Tahap 1 Tahap 2 Bantuan diterima oleh Kelompok Penerima
16 Pemeriksaaan Bantuan Bahan Baku Pakan Tahap 1 Tahap 2 Bahan baku pakan ikan
17 Serah terima pekerjaan dan Pembayaran Tahap 1 Tahap 2 Bahan baku pakan ikan
18 Berita Acara Serah Terima (BAST) Tahap 1 Tahap 2 BAST Bahan Baku Pakan Ikan
BANTUAN SARANA BUDIDAYA PAKAN IKAN ALAMI
TARGET :
Lokasi
28 Paket
20 Provinsi
1,2 Milyar Anggaran
No. Unit Pelaksana Teknis Jenis Bantuan Volume Teknologi Budidaya

1. BBPBAT Sukabumi Cacing sutera/magot 8 paket  Cacing sutera menggunakan


sistem apartemen
8 paket
2. BPBAT Sungai Gelam Cacing sutera/magot  Magot menggunakan media
sampah organik
3. BPBAT Mandiangin Cacing sutera/magot 6 paket

4. BPBAT Tatelu Cacing sutera/magot 6 paket


Komponen Bantuan Cacing sutra (Tubifex) Komponen Budidaya Magot
Volu
No. Komponen Satuan Satua
me No. Komponen Vol
1 Modul apartemen 1 Paket
n
2 Lantai rabat 25 M2
1 Bangunan non 1 paket
3 Instalasi pompa dan 1 Paket permanen
pipa resirkulasi air dengan bak
4 Instalasi bak 1 paket
2 Sampah organik 1 paket
resirkulasi
5 Bak penampungan 1 paket Peralatan 1 paket
3
panen budidaya magot
6 Alat perikanan 1 paket
7 Persiapan media 1 paket 4 Mesin pengolah 1 unit
8 Bibit cacing sutra 32 liter sampah organik
9 Persiapan pakan 1 paket
Persyaratan Penerima Bantuan Sarana Budidaya Pakan Ikan Alami

LOKASI CALON PENERIMA


Cacing Sutera 1. Kelompok masyarakat diutamakan berbadan hukum,
Masyarakat hukum adat, LSM, Lembaga Keagamaan dan/atau
1. Berada di kawasan pembenihan dan/atau berada di sentra Lembaga Pendidikan;
budidaya air tawar;
2. Memiliki identitas yang legal, alamat jelas dan dapat dihubungi
2. Menyediakan lahan minimal 25 m2 yang dikuasai secara legal dan
dibuktikan dengan surat pernyataan kesepakatan kelompok 3. Sudah atau akan melakukan kegiatan budidaya pakan ikan
alami;
3. Memiliki sumber air tawar, dan listrik;
4. Belum pernah menerima bantuan sejenis pada tahun
4. Memiliki kemudahan aksesbilitas (transportasi) minimal mudah sebelumnya dari KKP atau Instansi ainnya;
dijangkau kendaran roda 2 dan komunikasi.
5. Menyediakan tempat produksi yang dikuasai secara legal;
6. Bukan Kepala Desa dan perangkat desa/kelurahan, ASN, BUMN,
Magot TNI, POLRI, Penyuluh, PPB;
1. Berada di Kawasan yang mudah mendapatkan limbah organik; 7. Minimal 10 orang;
2. Dekat dengan pembudidaya ikan; 8. Anggota/pengurus memiliki smartphone.
3. Menyediakan lahan minimal 100 m2 yang dikuasai secara legal dan 9. Bersedia mendapatkan pendampingan dari petugas
dibuktikan dengan surat pernyataan kesepakatan kelompok; teknis/penyuluh perikanan
4. Memiliki sumber air tawar dan listrik
5. Memiliki kemudahan aksesbilitas (transportasi) minimal mudah
dijangkau kendaran roda 2 dan komunikasi

Catatan:
Pengusulan calon kelompok dapat dilakukan secara langsung ke Ditjen PB atau secara online one data KKP (www.satudata.kkp.go.id) atau UPT DJPB
Kewajiban & Sanksi Penerima Bantuan Sarana Budidaya Pakan Ikan Alami

SANKSI
KEWAJIBAN 1. Penerima Bantuan bertanggung jawab
 Melaporkan pelaksanaan terhadap pemeliharaan, operasional
kegiatan kepada UPT DJPB dan dan pemanfaatan sarana budidaya
Direktur Jenderal Perikanan pakan ikan alami dengan sebaik-
Budidaya cq. Direktur Pakan baiknya.
dan Obat Ikan dengan tembusan 2. Apabila dari hasil pemantauan Tim
kepada dinas provinsi/Kab/Kota; Pokja dan Tim Teknis diketahui
melanggar ketentuan diberikan sanksi
 Melaporkan pemanfatatan
tidak diikut sertakan kembali dalam
bantuan dan hasil produksi.
program Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
PRODUKSI PAKAN MANDIRI UPT
TARGET :
1.500 Paket
13,6 Milyar Anggaran
Lokasi
34 Provinsi
NO UPT TARGET SATUAN
1 BBPBAT SUKABUMI 140 Ton

2 BLUPPB KARAWANG 140 Ton Bantuan Pakan Ikan


untuk Kelompok
3 BBPBAP JEPARA 200 Ton pembudidaya ikan
4 BPBAP SITUBONDO 60 Ton (50% - 70%)

5 BPBAP UJUNG BATEE 100 Ton


Pakan dibuat oleh UPT
6 BPBAT SUNGAI GELAM 140 Ton Ditjen Perikanan Digunakan Sendiri
Budidaya
7 BBPBL LAMPUNG 350 Ton

8 BPBAT MANDIANGAN 100 Ton

9 BPBAT TATELU 170 Ton


Dijual
10 BPBAT TAKALAR 100 Ton

JUMLAH 1.500 Ton


Persyaratan Penerima Bantuan Pakan Mandiri Produksi UPT
LOKASI CALON PENERIMA
1. Kemudahan akses pengiriman bantuan pakan mandiri; 1. Kelompok masyarakat diutamakan berbadan hukum, Masyarakat
2. Kemudahan akses Transportasi dan Komunikasi. hukum adat, LSM, Lembaga Keagamaan dan/atau Lembaga
Pendidikan;
2. Memiliki identitas yang legal, alamat jelas dan dapat dihubungi
3. sudah melakukan kegiatan bidang perikanan budidaya;
4. Belum pernah menerima bantuan sejenis pada tahun sebelumnya
dari KKP atau Instansi ainnya;
5. Menyediakan tempat penyimpanan pakan yang dikuasai secara
legal;
6. Bukan Kepala Desa dan perangkat desa/kelurahan, ASN, BUMN, TNI,
POLRI, Penyuluh, PPB;
7. Minimal 10 orang;
8. Anggota/pengurus memiliki smartphone.
9. Bersedia mendapatkan pendampingan dari petugas teknis/penyuluh
perikanan;
10. Bukan merupakan produsen pakan mandiri, kelompok yang pernah
menerima bantuan dari DJPB yang mengalami force majeure dan
kelompok terkena dampak bencana
Catatan:
Pengusulan calon kelompok dapat dilakukan secara langsung ke Ditjen PB atau secara online one data KKP (www.satudata.kkp.go.id) atau UPT DJPB
Kelembagaan Bantuan Sarana Budidaya Pakan Ikan Alami & Pakan Mandiri Produksi UPT

Pokja Pusat mempunyai tugas: menyusun petunjuk teknis, sosialisasi,


koordinasi, menerima usulan dan menugaskan UPT untuk melaksanaan
pembuatan dan penyaluran bantuan pemerintah.

Pokja UPT mempunyai tugas:


menerima usulan bantuan, sosialisasi, identifikasi dan/atau verifikasi,
Bantuan Sarana menetapkan penerima bantuan menyalurkan bantuan monitoring dan
evaluasi menyampaikan laporan.
Budidaya Pakan
Ikan Alami & Penerima Bantuan mempunya tugas:
Pakan Mandiri membuat proposal, membuat dan menandatangani surat pernyataan
kelompok, memanfaatkan bantuan, menandatangani Berita Acara Serah
Produksi UPT Terima (BAST) dan melaporkan penggunaan dan hasil bantuan.

Dinas Provinsi mempunyai tugas:


Koordinasi, sosialisasi bantuan pemerintah dan monitoring serta evaluasi

Dinas Kabupaten/Kota mempunyai tugas:


melakukan koordinasi ,sosialisasi, identifikasi, pendampingan dalam
penyusunan proposal dan dokumen, menyampaikan proposal melakukan
verifikasi, monitoring, dan evaluasi.

Penyuluh Perikanan mempunyai tugas:


membantu identifikasi, membantu pendampingan dalam penyusunan
dokumen persyaratan adminsitrasi, melakukan input calon penerima
bantuan melalui laman satudata.kkp.go.id pada modul Kusuka;
mendampingi pokja pusat melakukan verifikasi, membantu membuat
laporan dan memberikan penyuluhan.
Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan Sarana Budidaya Pakan Ikan Alami & Pakan Mandiri Produksi UPT
Monitoring dan Evaluasi
Dilakukan oleh Direktorat Jenderal termasuk Unit Pelaksana Teknis lingkup Direktorat Jenderal, Dinas Provinsi dan
Dinas Kabupaten/Kota

objek monev : kesesuaian bantuan pemerintah, kesesuaian penerima bantuan,


kondisi bantuan pemerintah, kendala/permasalahan dan solusi pada tahun
anggaran berjalan

monitoring pemanfaatan : status pemanfaatan, jumlah produksi, kendala/


permasalahan dan upaya/solusi selama 1 siklus produksi ikan dengan lama
siklus sesuai jenis ikan yang dibudidayakan dan/atau sesuai kebutuhan
organisasi;

dokumentasi administrasi dan pelaksanaan kegiatan proses produksi pakan;

kendala yang dihadapi dan saran perbaikan.

Metode monev: persuratan, komunikasi elektronik dan/atau kunjungan lapang


REGISTRASI PAKAN,OBAT IKAN DAN CPPIB
DIREKTORAT PAKAN DAN OBAT IKAN
REGISTRASI PAKAN & OBAT IKAN
TARGET :
REGISTRASI PAKAN IKAN
1.250 Jenis;kumulatif
Jenis pakan ikan yang telah memenuhi syarat sesuai SNI dan
498 Juta Anggaran dinyatakan lulus oleh Tim Penilai pakan ikan melalui proses
pendaftaran pakan ikan sesuai PERMEN KP No.55/PERMEN-KP/2018
tentang Pakan Ikan.
Keputusan kelulusan dilaksanakan dalam kegiatan penilaian
pendaftaran pakan ikan yang dihadiri oleh Tim Penilai pakan ikan

TARGET :
20 Merk obat ikan REGISTRASI OBAT IKAN
Obat ikan yang telah memenuhi persyaratan dan
500 Juta Anggaran
dinyatakan lulus oleh Tim Penilai Obat Ikan melalui proses
pendaftaran obat ikan sesuai PERMEN KP No.1/PERMEN-
KP/2019 tentang Obat Ikan.
Keputusan penerbitan sertifikat pendaftaran obat ikan
dilaksanakan dalam kegiatan rapat evaluasi dokumen
teknis obat ikan yang dihadiri oleh Tim Penilai obat ikan
REKOMENDASI IMPOR
TARGET : SURAT KETERANGAN TEKNIS (SKT) PEMASUKAN IMPOR PAKAN IKAN DAN/ATAU
1.250 Surat BAHAN BAKU PAKAN IKAN

SKT pemasukan impor diterbitkan oleh Direktur Pakan


dan Obat Ikan digunakan oleh perusahaan (importir)
sebagai salah satu persyaratan dari Ditjen Bea Cukai dan
BKIPMKP untuk mengeluarkan bahan baku
pakan/pakan ikan dari pelabuhan/bandara pemasukan

TARGET :
200 Surat SURAT KETERANGAN PEMASUKAN IMPOR (SKP)
BAHAN BAKU OBAT IKAN, OBAT IKAN, DAN/ATAU SAMPEL OBAT IKAN

SKP pemasukan impor sampel/bahan baku/obat ikan


diterbitkan oleh Direktur Pakan dan Obat Ikan
digunakan oleh perusahaan (importir) sebagai salah
satu persyaratan dari Ditjen Bea Cukai dan BKIPMKP
untuk mengeluarkan sampel/bahan baku/obat ikan
yang diimpor dari pelabuhan/bandara pemasukan
SERTIFIKASI CPPIB
Pengendalian sistem mutu pembuatan pakan ikan sebagai upaya
TARGET : pencegahan terjadinya penyimpangan mutu pakan yang dapat
50 Unit;kumulatif merugikan konsumen, sebagai dasar hukum dan acuan dalam
102 Juta Anggaran pelaksanaan sertifikasi CPPIB, sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No.55/PERMEN-
KP/2018 tentang Pakan Ikan.
SKPT SABANG
DIREKTORAT PAKAN DAN OBAT IKAN
SKPT SABANG
TARGET : 4 Tingkat Kemandirian
2 Milyar Anggaran (APBN) Lokasi
Kegiatan TA. 2020:
139 Milyar Anggaran (ODA Jepang) 1 Kab/Kota
 Penyelesaian DED dengan
pendampingan JICA
Sebelum SKPT (2017) Kondisi Terkini (2019) Bantuan kapal 5 GT (2019)
 Pembangunan PPI Iemeuleu Sabang
melalui dana hibah (ODA Jepang)
Rp. 139 Milyar
 Analisa dampak pembangunan SKPT
Sabang
 Pelaksanaan lelang konsultan
pengawas 2020
 Pelaksanaan lelang penyedian jasa
konstruksi tahap I tahun 2020
 Pembicaraan dengan pihak JICA untuk
pembiayaan pembangunan Kawasan
Pelabuhan Iee Meulee tahap ke 2
tahun 2021
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Stakeholders Perspective
1. Terwujudnya kesejahteraan masyakarat Perikanan 1. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 101
Budidaya 2. Rata-rata pendapatan pembudidaya (Rp) 3.450.000
Customer Perspective
2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP 3. Tingkat Kemandirian SKPT Sabang (tingkat) 4
3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang 4. Jumlah produksi perikanan budidaya (juta ton;kumulatif) 18,44
bertanggungjawab dan berkelanjutan 5. Nilai kesesuaian bantuan pemerintah lingkup Direktorat Pakan dan Obat Ikan 87,5
(%)
Internal Process Perspective
4. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang 6. Jumlah bantuan sarana prasarana dan percontohan pakan mandiri (paket) 60
berdayasaing dan berkelanjutan
7. Jumlah unit produsen pakan ikan bersertifikat CPPIB (unit;kumulatif) 50
8. Jumlah produksi pakan ikan mandiri untuk bantuan dan operasional budidaya 1.500
di UPT (ton)
9. Jumlah percontohan pakan alami yang telah dilaksanakan (paket) 28
10. Jumlah upgrade mesin pakan skala medium di UPT (unit) 3
5. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan 11. Jumlah jenis pakan ikan yang terjamin mutu dan keamanannya 1.250
sumberdaya kelautan dan perikanan yang profesional
dan partisipatif
(jenis;kumulatif)
12. Jumlah Surat Keterangan Teknis (SKT) bahan baku pakan/pakan ikan impor 1.250
yang diterbitkan (surat)
13. Jumlah obat ikan yang terjamin mutu, keamanan dan khasiatnya (merk obat 20
ikan)
14. Jumlah Surat Keterangan Pemasukan (SKP) sampel/ bahan baku/obat ikan yang 200
diterbitkan (surat;non kumulatif)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Learning and Growth Perspektive


6. Terwujudnya ASN Direktorat Pakan dan Obat 15. Indeks profesionalitas ASN lingkup Direktorat Pakan dan Obat Ikan (%) 72
Ikan yang kompeten, profesional dan
berintegritas
7. Tersedianya manajemen pengetahuan 16. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan 82
Direktorat Pakan dan Obat Ikan yang handal yang terstandar lingkup Direktorat Pakan dan Obat Ikan (%)
dan mudah diakses.
8. Terwujudnya birokrasi Direktorat Pakan dan 17. Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan lingkup Direktorat Pakan 80
Obat Ikan yang efektif, efisien dan dan Obat yang dokumen tindak lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan
berorientasi pada layanan prima (%)
18. Persentase pemenuhan dokumen AKIP lingkup Direktorat Pakan dan Obat 100
Ikan (%)
9. Terkelolanya anggaran pembangunan 19. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran Direktorat Pakan dan Obat Ikan (%) 94
Direktorat Pakan dan Obat Ikan secara 20. Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK Direktorat Pakan 1
efisien dan akuntabel dan Obat Ikan dibandingkan Realisasi Anggaran Direktorat Pakan dan Obat
Ikan TA. 2019 (%)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai