Anda di halaman 1dari 9

http://journal.lldikti9.

id/Ekonomika
Vol 3, No, 2, Oktober 2019, pp 25-33
p-ISSN:2088-9003 dan e-ISSN: 2685-6891

Strategi Pemasaran Produk TJ Ice Cream dalam meningkatkan


penjualan pada CV ARAFAH JAYA ABADI

Shofiana Syam1
1 Manajemen, Politeknik Informatika Nasional
Email Correspondensi: shofianasyam83@gmail.com

Artikel info
Abstrak. Strategi pemasaran adalah pemilihan channel distribution
Artikel history: (saluran distribusi) yang tepat, karena sebaik apapun produk es krim
Received; 12 Aug 2019 yang dihasilkan, bila produk tersebut tidak sampai ketangan konsumen
Revised: 18 Oct 2019 akan menjadi sia-sia dan produk tersebut tidak akan memiliki nilai
Accepted; 27 Oct 2019 apapun bagi perusahaan, sebaliknya dengan semakin cepatnya suatu
produk sampai ketangan konsumen akan segera dapat diketahui,
apakah produk tersebut diterima atau ditolak oleh konsumen, sehingga
perusahaan dapat segera melakukan langkah-langkah strategi untuk
melakukan diversifikasi ataupun pengembangan produk.Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Strategi Pemasaran Prodak TJ Ice Cream
dalam meningkatkan penjualan pada CV Arafah Jaya Abadi. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif, Adapun hasil setelah melakukan analisa dan pembahasan
masalah, penulis memperoleh kesimpulan bahwa Strategi Pemasaran
Produk TJ Ice Cream dalam meningkatkan penjualan CV Arafah Jaya
Abadi sudah efektif untuk digunakan dalam mencapai target pasar dan
bersaing dengan perusahaan industri Ice Cream lainnya. Adapun
strategi yang diterapkan CV Arafah Jaya Abadi yaitu menggunakan
bauran pemasaran 4P yaitu Product, Price, Place, dan Promotion.
Diantaranya mengutamakan kualitas produk, kepuasaan pelanggan,
inovasi, eksistensi di media sosial, luncurkan promo di hari tertentu,
memberi makanan produk gratis kepada anak yatim setiap hari jumat
dan membuat website.

Keywords:
Strategi;
Pemasaran; artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY -4.0
Produk.

PENDAHULUAN
Industri kecil merupakan bagian penting dari sistem perekonomian nasional, karena
dapat mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui misi penyediaan lapangan usaha
dan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan ikut berperan dalam meningkatkan
perolehan devisa serta memperkokoh struktur industri nasional. Hal ini menunjukkan bahwa
industri kecil (IK) mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan yang bersifat padat karya. Semakin
ketatnya persaingan didalam dunia usaha pada saat sekarang ini telah membuat para pelaku
usaha harus memiliki senjata yang dapat dijadikan sebagai keunggulan untuk memenangkan
25
Shofiana Syam

persaingan dengan para pesaingnya. Kondisi tersebut menyebabkan para pelaku usaha semakin
gencar berusaha untuk mencari solusi maupun program bisnis yang dapat meningkatkan daya
saing salah satunya adalah usaha produksi es krim. Es krim merupakan salah satu produk yang
disukai oleh masyarakat dengan nilai gizi tinggi, karena terbuat dari bahan dasar susu, yang
mengutamakan rasa, harga dan kemasan. Komposisi gizi per 100 es krim adalah energi (207 kkal),
protein (4,0 g), dan lemak (12,5 g).Padahal tingkat konsumsi es krim di Indonesia tergolong
rendah, hanya 0,2 l/orang/ tahun. Lambatnya penetrasi es krim di Indonesia terjadi karena hanya
ada sedikit pemain yang menggarapnya secara nasional. Kebanyakan produsen es krim adalah
industri rumahtangga yang pasarnya terbatas di daerah tertentu. Walaupun pemainnya sedikit,
persaingan es krim tergolong ketat, terutama bagi dua industri skala besar, yaitu Campina dan
Walls yang menguasai hampir 80% pasar.
Bahan padat pada susu terdiri dari lemak susu dan padatan susu tanpa lemak (PSTL).
Padatan susu berfungsi membentuk tekstur es krim yang kompak dan lembut, meningkatkan
ketahanan leleh, viskositas dan menimbulkan rasa. Sumber padatan susu dapat diperoleh dari
susu segar, susu bubuk, susu skim dan susu bubuk skim. Strategi pemasaran menjadi sangat
dominan peranannya dalam menyalurkan produk-produk yang dihasilkan hingga ke pasar, yaitu
bagaimana produk tersebut dapat mencapai target pasar yang dituju, apakah produk yang
dihasilkan diterima baik oleh pasar, dalam arti telah memiliki mutu dan nilai sesuai dengan selera
dan harapan konsumen.
Selanjutnya strategi harga yang ditawarkan kepada konsumen, apakah telah sesuai
dengan mutu produk dan nilai yang diberikan dan bagaimana bila dibandingkan dengan harga
dari produk sejenis yang telah ada di pasar. Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam strategi
pemasaran adalah pemilihan channel distribution (saluran distribusi) yang tepat, karena sebaik
apapun produk es krim yang dihasilkan, bila produk tersebut tidak sampai ketangan konsumen
akan menjadi sia-sia dan produk tersebut tidak akan memiliki nilai apapun bagi perusahaan,
sebaliknya dengan semakin cepatnya suatu produk sampai ketangan konsumen akan segera
dapat diketahui, apakah produk tersebut diterima atau ditolak oleh konsumen, sehingga
perusahaan dapat segera melakukan langkah-langkah strategi untuk melakukan diversifikasi
ataupun pengembangan produk (product development).

TINJAUAN PUSTAKA
Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, setiap perusahaan memerlukan suatu
strategi untuk menghadapi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada dalam rangka
mencapai tujuan. Namun sebelum perusahaan menetapkan strateginya, perusahaan harus
memahami pengertian strategi itu sendiri.
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang terhadap keinginan para pelanggan dimasa
depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari sesuatu yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari sesuatu yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan
pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari
kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan (Husein Umar, 2001 : 31)

Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik
itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran
dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah:
“Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
Strategi Pemasaran

26
Shofiana Syam

Strategi pemasaran adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan
melalui pasar yang hendak dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut.
Dalam peranan strateginya pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai
kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas
masalah penentuan dua pertimbangan pokok, yaitu pertama, bisnis yang digeluti perusahaan saat
ini dan jenis bisnis yang dapat dimasuki dimasa mendatang. Kedua, bisnis yang telah dipilih
tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif
produk, harga, promosi, dan distribusi untuk melayani pasar sasaran (Tjiptono, 2005 : 6).
1. Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2012),: “Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang,
jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka”.
Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan:
“Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-
barang yang berhubungan dengan ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka
membeli, kapan, dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa
sering mereka menggunakannya. Perilaku konsumen adalah proses yang oleh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide
yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.”
2. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh
penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut (Kotler dan Amstrong, 2012) adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang keputusan pembelian adalah
ditawarkan. Tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.
Menurut Kotler (2002) dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas,
harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan
untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu: pengenalan
masalah,pencarian informasi,evaluasi alternative, keputusan membeli atau tidak perilaku
pascapembelian.
Namun dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering kali melompati atau
membalik beberapa tahap ini.
3. Sikap konsumen
Sikap menurut Bilson Simamora (2002) adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk
merespon terhadap suatu obyek dalam bentuk rasa suka atau tidak suka. Teori tiga komponen
sikap yaitu :
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif berkenaan dengan hal-hal yang diketahui individu atau pengalaman
individu, baik yang sifatnya langsung atau tidak langsung dengan obyek sikap.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif berkenaan dengan perasaan dan emosi konsumen mengenai obyek
sikap, bisa beragam ekspresinya mulai sangat tidak suka sampai sangat suka.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif berkenaan dengan predisposisi atau kecenderungan individu untuk
melakukan suatu tindakan dengan obyek sikap, jadi komponen konatif ini baru sebatas
keinginan belum tindakan nyata.

4. Kepuasan konsumen
27
Shofiana Syam

Kepuasan konsumen memiliki makna yang beragam. Kepuasan tidak selamanya diukur
dengan uang, tetapi lebih didasarkan pada pemenuhan perasaan tentang apa yang dibutuhkan
seseorang. Pada dasarnya pengertian kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan
perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi pengertian kepuasan konsumen
berarti bahwa kinerja suatu produk sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan
sehingga tidak menimbulkan kekecewaan atau rasa tidak puas bagi konsumen (Supranto,
2011).

METODE
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Desain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah desain deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memberikan gambaran dan menjelaskan tentang gejala, keadaan atau peristiwa tertentu
berdasarkan fakta-fakta, desain dalam hal ini adalah mengenai Strategi Pemasaran Prodak TJ Ice
Cream dalam meningkatkan penjualan pada CV ARAFAH JAYA ABADI. Fokus dan Deskripsi
Penelitian memfokuskan pada strategi pemasaran yang digunakan pada CV ARAFAH JAYA ABADI
untuk meningkatkan penjualan.
Sumber Data
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata-kata, gambar, dan
kebanyakan bukan angka-angka, kalaupun ada angka sifatnya hanya sebagai penunjang data.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Data primer adalah data yang diolah oleh penulis dimana data ini bersumber dari hasil
wawancara dengan pemimpin dan/atau pejabat dan staf dibagian administrasi
penjualan CV ARAFAH JAYA ABADI.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mengumpulkan dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan masalah tentang strategi pencapain target penjualan.

Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh jenis dan macam data, kesesuaian data, dan sumber data ini maka
metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Studi ke perpustakaan
Studi ke perpustakaan yaitu dilakukan dengan mencari literature, buku, jurnal, materi
perkuliahan dan laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu mengenai masalah yang
dibahas dalam penulisan tugas akhir ini.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah metode pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh
data yang diperlukan dengan melakukan observasi dan wawancara baik dengan
pemimpin dan/atau pejabat terkait dan staf yang dipandang mampu memberikan
informasi yang relevan bagi penulis. Studi lapangan dilakukan dengan cara :
a. Observasi (pengamatan), dimana penulis mengadakan pengamatan langsung
prosedur penjualan TJ Ice Cream pada CV ARAFAH JAYA ABADI.
b. Interview (wawancara), dimana penulis mengajukan pertanyaan langsung kepada
pemimpin dan/atau pejabat terkait atau staf bagian administrasi pemasaran pada
CV ARAFAH JAYA ABADI.
c. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dan dokumen yang
diperlukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Data
1. Strategi pemasaran CV Arafah Jaya Abadi
Data hasil penelitian diatas menunjukan bahwa produk TJ Ice Cream keseluruhan terbukti
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Namun diperlukan
evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan berjalan dengan baik agar dapat mencari
strategi untuk bisa mengembangkan prestasi perusahaan. Evaluasi dapat dilakukan dengan

28
Shofiana Syam

menggunakan strategi yang sudah ditetapkan oleh perusahan. Adapun strateginya yaitu
dengan 4P:
a) Product
1) Mengutamakan kualitas produk.
2) Kepuasan pelanggan.
3) Inovasi
b) Price
1) Harga
2) Ukuran pack
c) Place (Pemilihan lokasi)
d) Promotion
1) Eskistensi di media social
2) Luncurkan promo untuk momen di hari tertentu
3) Membuat website
2. Hasil wawancara
Menurut direktur utama Andi Syahrial.f.s sejarah berdirinya CV Arafah Jaya Abadi berdiri
sejak tahun 2013, sebagai usaha kecil mandiri yang bergerak dibidang Travel, berselang 1
tahun travel di tutup di karenakan banyaknya persaingan bisnis yang tidak sehat dan tingginya
pembiayaan maintenance. Dan pada tanggal 9 februari 2015 Terminal Juice berdiri
menggunakan food truck keliling dengan beberapa menu salah satunya es serut alpukat. Lalu
pada tahun 2017 mulai memproduksi ice cream yang diberi nama TJ ice cream untuk
meningkatkan penjualan. Beliau mengungkapkan bahwa strategi yang digunakan dalam
perusahaannya yaitu strategi bauran pemasaran 4P (product, place, price,promotion), dan
produk yang dipasarkan berupa ice cream dengan beberapa varian rasa diantaranya vanila,
coklat, strawberry, durian, green tea, taro, dan thai tea, terdiri dari 3 macam ukuran pack yaitu
1 liter, 5 liter, dan 8 liter dengan harga yang berbeda sesuai ukuran dan varian rasa. Dari hasil
strategi penjualan yang beliau terapkan memberikan hasil yang baik, terbukti dengan
banyaknya tawaran kerja sama di berbagai daerah salah satunya daerah Tarakang.

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyatakan bahwa strategi pemasaran CV
Arafah Jaya Abadi adalah sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran CV Arafah Jaya Abadi
a. Product
1) Mengutamakan kualitas produk
Meskipun harga ice cream relatif lebih mahal, tapi apabila citarasa dari ice cream
dapat memuaskan konsumen. Hal ini akan menjadi kelebihan. Perusahaan yang telah
menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapat predikat sebagai
organisasi yang mengutamakan kualitas. Dengan menghasilkan produk yang
berkualitas, akan tercapai sebuah kegitan produksi yang efektif dan efisien. Karena
produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Selain itu
dengan diterapkannya quality control yang ketat perusahaan akan terhindar dari
kegiatan yang tidak menghasilkan produk atau jasa yang tidak dibutuhkan oleh
pelanggan.

29
Shofiana Syam

Gambar 1 Produk TJ Ice Cream


2) Kepuasan pelanggan
Dari awal mencicipi ice cream hingga terakhir, konsumen harus bisa merasakan
keunikan dalam pengalaman mencicipi ice cream. Menciptakan kepuasan pelanggan
yang berkelanjutan dan terus-menerus perlu dilakukan. Pencapaian kepuasan
pelanggan dapat diciptakan melalui peningkatan kualitas pelayanan dengan beberapa
pendekatan. Memuaskan kebutuhan pelanggan adalah keinginan setiap produsen atau
lembaga penyedia layanan jasa. Selain menjadi faktor penting bagi kelangsungan hidup
lembaga tersebut, memuaskan kebutuhan pelanggan dapat meningkatkan keunggulan
dalam persaingan. Pelanggan yang puas terhadap produk atau jasa pelayanan cenderung
untuk membeli kembali dan mengajak calon pelanggan baru untuk menggunakan jasa
yang telah mereka rasakan dari kepuasan kinerja pelayanannya.
3) Inovasi
Ciptakan ide kreatif dan inovatif dalam menambahkan pilihan produk atau jasa.
Dengan menambahkan rasa yang berbeda pada ice cream mereka, menambahkan menu
makanan, dan juga menyediakan fasilitas internet. Selain menawarkan aneka menu ice
cream sebagian produk andalan, tentunya perusahaan juga harus kreatif untuk
menambahkan menu-menu tambahan agar konsumen tidak cepat bosan. Contohnya saja
menawarkan minuman, seperti aneka minuman coklat, milk shake, jus buah, lemon tea,
serta menambahkan cake and bakery sebagai teman hidangan ice cream.
b. Price
Untuk ukuran dan harga produk TJ ice cream sebagai berikut:
1) 1 Liter
Tabel 1 Ukuran dan harga TJ Ice Cream 1 liter
NO. VARIAN RASA HARGA/PACK
1 1 Rp.25.000
2 2 Rp.30.000
3 3 Rp.35.000

2) 5 Liter

Tabel 1 Ukuran dan harga TJ Ice Cream 5 liter


NO. VARIAN RASA HARGA/PACK
1 1 Rp.85.000
2 2 Rp.95.000
3 3 Rp.100.000

30
Shofiana Syam

3) 8 Liter
Tabel 2 Ukuran dan harga TJ Ice Cream 8 liter

NO. VARIAN RASA HARGA/PACK


1 1 Rp.135.000
2 2 Rp.135.000
3 3 Rp.135.000

c. Place
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan kesuksesan
sebuah usaha. Para pengusaha selalu memiliki pertimbangan yang matang mengenai
lokasi sebelum membuka usahanya. Tidak menutup kemungkinan bahkan usaha jasa pun
juga harus memiliki lokasi yang dekat dengan para pelanggan dalam rangka memberikan
pelayanan prima kepada para pelanggan agar hubungan dengan para pelanggan dapat
terjaga dengan baik. Dalam memilih lokasi, pilih di area-area tertentu sehingga
membuatnya sangat mudah ditemui.

d. Promotion
1) Eksistensi di media sosial
Dua cara untuk memperkuat eksistensi di media sosial, yaitu dengan cara
meningkatkan engagement di media sosial dan beriklan. Lakukan posting setiap hari di
seluruh akun media sosial dan lanjutkan promosi dengan memperbanyak kuis berhadiah
voucher ice cream atau giveaway lainnya dengan rutin.
2) Luncurkan promo untuk momen di hari tertentu
Pada momen tertentu diskon diberikan agar penjualan meningkat, dengan
perhitungan yang pas, maka total profit akan naik. Diskon juga diberikan saat stok
menumpuk, dari pada menanggung kerugian yang bisa jadi akan lebih besar lagi, maka
dibuatlah program diskon, dengan harapan barang lekas cair dan modal berputar dan
kerugian bisa diminimalisir. Diskon dalam strategi promosi, bagaikan pisau bermata
dua, satu sisi memang akan meningkatkan omset, namun disisi yang lain, akan
menggerus profit. Itulah sebabnya, penting bagi perusahaan dalam menjalankan diskon
ini dibuakan rencana yang matang.
3) Memberi makanan produk gratis kepada anak yatim setiap hari jumat
Saling melengkapi, memberi, dan menyayangi adalah kewajiban umat Allah SWT
dalam menjalani hidup di dunia. Diberikan rezeki dengan porsi yang berbeda-beda antar
umat, disitulah Allah SWT menguji seberapa pedulikah kita kepada sesama ciptaan Yang
Maha Kuasa. Tak mesti berbentuk uang, saling memberi dalam bersedekah pada yang
membutuhkan juga bisa kita lakukan dalam bentuk makanan, kata direktur TJ ice cream.
Dimana setiap hari jumat TJ ice cream selalu memberikan minimal 40 pack makanan
gratis kepada anak yatim sebagai salah satu bentuk promosi dari perusahaan tersebut.
4) Membuat website
Sebuah brand yang memiliki website akan memperkuat brand awareness ice
cream di masyarakat. Dengan membuat desain dan konten yang menarik, juga
meramaikan website dengan foto-foto menu makanan dan minuman yang disajikan,
serta informasi harganya. Serta memuat artikel edukasi seputar ice cream dan kuliner.
Berdasarkan hasil dari stategi tersebut dapat diketahui bahwa strategi yang
diterapkan oleh CV Arafah Jaya Abadi untuk meningkatkan pemasaran produk TJ Ice
Cream dianggap sudah efektif dalam meningkatkan penjualan. Ini berarti CV Arafah Jaya
Abadi cukup mempertahankan dan menjalankan strategi yang ditetapkan agar mampu
bersaing dengan perusahaan lain.
1. Kontrak kerja CV Arafah Jaya Abadi
Dari data penelitian sudah terbukti bahwa dampak dari pemasaran yang di lakukan
CV. Arafah jaya Abadi dengan menggunakan bauran pemasaran yaitu Produck, Price, Place,
31
Shofiana Syam

Dan Promotion sangat baik untuk perusahaan tersebut. Dengan adanya kontrak kerja yang
ada di daerah maka daerah dapat berbagi pengalaman strategi pemasaran agar dapan
lebih baik kedepannya.
Untuk kontrak kerja pada CV Arafah Jaya Abadi sudah ada di beberapa daerah di
antaranya:
a. Tarakang
b. Bulukumba
c. Sinjai
d. Bone-bone (Masamba)
e. Palopo
f. Pare-pare
g. Wajo
h. Takalar
i. Kolaka
j. Ampana
Dari kerja sama di beberapa daerah memiliki manfaat di CV. Arafah Jaya Abadi
diantaranya:
a. Mendrong persaingan di dalam pencapaian tuju8an dan peningkatan produktivitas.
b. Mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan
efisien.
c. Mendorong terciptanya sinergi sehingga biaya operasional akan h menjadi semakin
rendah yang menyebabkan kemampuan bersaing meningkat.
d. Mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antara pihak terkait serta
meningkatkan rasa kesetia kawanan.
e. Menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat kelompok.
f. Mendorong ikut serta memiliki situasi dan keadaan yang terjadi dilingkungannya,
sehingga secara otomatis akan ikut menjaga dan melestarikan situasi dan kondisi
yang telah baik.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada CV ARAFAH JAYA ABADI tentang
Strategi Pemasaran Produk TJ Ice Cream dalam meningkatkan penjualan maka dari hasil
penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa strategi yang ditetapkan sudah
efektif untuk digunakan dalam mencapai target pasar dan bersaing dengan perusahaan industri
Ice Cream lainnya. Adapun strategi yang diterapkan CV Arafah Jaya Abadi yaitu menggunakan
bauran pemasaran 4P yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Diantaranya mengutamakan
kualitas produk, kepuasaan pelanggan, inovasi, eksistensi di media sosial, luncurkan promo di
hari tertentu, memberi makanan produk gratis kepada anak yatim setiap hari jumat dan membuat
website.

Saran
Dalam upaya meningkatkan beli masyakarat agar mencapai target yang ditetapkan
perusahaan, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan bagi
pihak perusahan dalam melakukan pemasaran pada produk TJ Ice Cream agar lebih ditingkatkan
untuk dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Bagi pihak perusahaan
a. Buatlah konsep bisnis yang sesuai dengan segmen pasar, seperti yang diketahui bersama,
kesuksesan bisnis Ice Cream tidak hanya dipengaruhi oleh keahlian sang peracik dalam
menyajikan racikan ice cream. Namun juga dipengaruhi oleh konsep bisnis yang di usung
untuk menarik calon konsumennya. Sebab, komunitas-komunitas yang ada di sekitar
menjadi target pasar yang cukup potensial untuk dibidik.
b. Menciptakan beragam menu tambahan agar konsumen tidak cepat bosan.
c. Memperkenalkan brand produk melalui sosal media, seiring dengan meningkatnya jumlah
pengguna internet di berbagai belahan dunia, tentunya dengan memanfaatkan Facebook,

32
Shofiana Syam

Twitter, dan Youtube untuk memperkenalkan brand produk atau merek perusahaan Tj Ice
Cream di dunia maya agar banyak orang yang tertarik mempromosikan produk atau
merek perusahaan sehingga produk atau perusahaan semakin dikenal masyrakat luas.

DAFTAR RUJUKAN
Bolson Simamora. (2002). Panduan Riset Perilaku Komsumen. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Husein umar.(2001).Metode Penelian dan Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedian
Pustaka Umum.
Kotler Dan Amstrong. (2012).Principles of Marketing 15.th Edition, pearson Education Limited.
Kotler,P. (2013). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Dan Pengendalia. (Terjamahan
Ancella Anitawati Hermawan). Jiid II. Edidi 13.Prehalindo. Jakarta.
Kotler Dan Keller. (2012). Manajemen pemasaran. Edisi 12. Jakarta; Erlangga.
Putra, A. H. P. K., Said, S., & Hasan, S. (2017). Implication Of External And Internal Factors Of Mall
Consumers In Indonesia To Impulsive Buying Behavior. International Journal of Business
Accounting and Management ISSN, 2(4), 1-10.
Stanton.(2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid Ketujuh. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Suharno. Dan Yudi Sutarso. (2010). Marketing in practice. Yogjakarta: Graha Ilmu.
Supranto,J. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar.
Ctakan keempat. Penerbit Pt. Rineka Cipta. Jakarta.
Schiffman Dan Kanuk .(2004). Perilaku Konsumen. Edisi 7. Prentice Hall. Jakarta
Tjiptono. 2005. Staregi pemasaran.Edisi Pertama. Catakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset.
https://oligolis.wordpress.com/jenis-jenis-es-krim-di-dunia/ (Diakses pada tanggal 03 Agustus
2019)
https://bobo.grid.id/read/08674800/sejarah-es-krim?page=all (Diakses pada tanggal 03
Agustus 2019)

33

Anda mungkin juga menyukai