MATERI EDUKASI APPENDIKTOMI
(OPERASI USUS BUNTU)
PROSEDUR
Pengangkatan usus buntu (Appendiks) melalui sayatan pada
bagian perut kanan bawah.
RISIKO UMUM TINDAKAN
 Sebagian kecil dari paru dapat kolaps (tidak berfungsi),
meningkatkan risiko infeksi pada rongga dada. Mungkin
nantinya akan memerlukan antibiotik dan fisioterapi.
 Terjadi Sumbatan akibat penggumpalan darah pada kaki
(deep vein thrombosis / DVT) yang disertai nyeri dan
bengkak. Meskipun jarang terjadi, gumpalan darah ini dapat
pecah dan menuju paru yang bisa berakibat fatal.
 Risiko yang sangat jarang terjadi adalah serangan jantung,
stroke atau bahkan akibat yang lebih fatal.
RISIKO TINDAKAN
 Perdarahan dalam rongga perut. Jika ini terjadi mungkin
nantinya akan diperlukan cairan untuk pengganti cairan
yang hilang atau perlu dilakukan pembedahan lebih lanjut.
 Infeksi yang menyebabkan terkumpulnya nanah (pus) di
dalam rongga perut. Jika kondisi ini terjadi, diperlukan
tindakan bedah untuk mengeluarkan nanah (drainase).
 Bisa terjadi ruptur (sobekan) pada luka operasi karena
kelemahan jaringan di sekitar luka. Jika ini terjadi
diperlukan pembedahan lebih lanjut.
MATERI EDUKASI APPENDIKTOMI
(OPERASI USUS BUNTU)
PROSEDUR
Pengangkatan usus buntu (Appendiks) melalui sayatan pada
bagian perut kanan bawah.
RISIKO UMUM TINDAKAN
 Sebagian kecil dari paru dapat kolaps (tidak berfungsi),
meningkatkan risiko infeksi pada rongga dada. Mungkin
nantinya akan memerlukan antibiotik dan fisioterapi.
 Terjadi Sumbatan akibat penggumpalan darah pada kaki
(deep vein thrombosis / DVT) yang disertai nyeri dan
bengkak. Meskipun jarang terjadi, gumpalan darah ini dapat
pecah dan menuju paru yang bisa berakibat fatal.
 Risiko yang sangat jarang terjadi adalah serangan jantung,
stroke atau bahkan akibat yang lebih fatal.
RISIKO TINDAKAN
 Perdarahan dalam rongga perut. Jika ini terjadi mungkin
nantinya akan diperlukan cairan untuk pengganti cairan
yang hilang atau perlu dilakukan pembedahan lebih lanjut.
 Infeksi yang menyebabkan terkumpulnya nanah (pus) di
dalam rongga perut. Jika kondisi ini terjadi, diperlukan
tindakan bedah untuk mengeluarkan nanah (drainase).
 Bisa terjadi ruptur (sobekan) pada luka operasi karena
kelemahan jaringan di sekitar luka. Jika ini terjadi
diperlukan pembedahan lebih lanjut.
MATERI EDUKASI APPENDIKTOMI
(OPERASI USUS BUNTU)
PROSEDUR
Pengangkatan usus buntu (Appendiks) melalui sayatan pada
bagian perut kanan bawah.
RISIKO UMUM TINDAKAN
 Sebagian kecil dari paru dapat kolaps (tidak berfungsi),
meningkatkan risiko infeksi pada rongga dada. Mungkin
nantinya akan memerlukan antibiotik dan fisioterapi.
 Terjadi Sumbatan akibat penggumpalan darah pada kaki
(deep vein thrombosis / DVT) yang disertai nyeri dan
bengkak. Meskipun jarang terjadi, gumpalan darah ini dapat
pecah dan menuju paru yang bisa berakibat fatal.
 Risiko yang sangat jarang terjadi adalah serangan jantung,
stroke atau bahkan akibat yang lebih fatal.
RISIKO TINDAKAN
 Perdarahan dalam rongga perut. Jika ini terjadi mungkin
nantinya akan diperlukan cairan untuk pengganti cairan
yang hilang atau perlu dilakukan pembedahan lebih lanjut.
 Infeksi yang menyebabkan terkumpulnya nanah (pus) di
dalam rongga perut. Jika kondisi ini terjadi, diperlukan
tindakan bedah untuk mengeluarkan nanah (drainase).
 Bisa terjadi ruptur (sobekan) pada luka operasi karena
kelemahan jaringan di sekitar luka. Jika ini terjadi
diperlukan pembedahan lebih lanjut.
 Kulit pada bekas luka operasi bisa menebal dan
 kemerahan.  Penyembuhan luka yang buruk mengakibatkan kerusakan sayatan.
 Penyembuhan luka yang buruk mengakibatkan kerusakan sayatan.  Bisa terjadi perlengketan pada jaringan luka operasi yang
sayatan.  Bisa terjadi perlengketan pada jaringan luka operasi yang mengakibatkan hambatan gerakan pada usus (sembelit).
 Bisa terjadi perlengketan pada jaringan luka operasi yang mengakibatkan hambatan gerakan pada usus (sembelit).  Pada orang yang sangat gemuk (obese) dapat
mengakibatkan hambatan gerakan pada usus (sembelit).  Pada orang yang sangat gemuk (obese) dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi pada luka,
 Pada orang yang sangat gemuk (obese) dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi pada luka, infeksi rongga dada, komplikasi jantung dan paru, dan
meningkatkan risiko untuk terjadinya infeksi pada luka, infeksi rongga dada, komplikasi jantung dan paru, dan trombosis (penyumbatan pembuluh darah).
infeksi rongga dada, komplikasi jantung dan paru, dan trombosis (penyumbatan pembuluh darah).  Risiko lebih besar pada perokok berupa luka dan infeksi
trombosis (penyumbatan pembuluh darah).  Risiko lebih besar pada perokok berupa luka dan infeksi pada rongga dada, komplikasi jantung dan paru, dan
 Risiko lebih besar pada perokok berupa luka dan infeksi pada rongga dada, komplikasi jantung dan paru, dan trombosis (penyumbatan pembuluh darah).
pada rongga dada, komplikasi jantung dan paru, dan trombosis (penyumbatan pembuluh darah).  Reaksi terhadap obat mulai dari ruam (kemerahan),
trombosis (penyumbatan pembuluh darah).  Reaksi terhadap obat mulai dari ruam (kemerahan), oedema (bengkak) sampai kemungkinan menuju kematian
 Reaksi terhadap obat mulai dari ruam (kemerahan), oedema (bengkak) sampai kemungkinan menuju kematian  Reaksi terhadap anestesi dan bedah, semua bisa muncul
oedema (bengkak) sampai kemungkinan menuju kematian  Reaksi terhadap anestesi dan bedah, semua bisa muncul seperti : serangan jantung, penggumpalan darah,
 Reaksi terhadap anestesi dan bedah, semua bisa muncul seperti : serangan jantung, penggumpalan darah, pneumonia, sakit tenggorakan atau potensi kematian,
seperti : serangan jantung, penggumpalan darah, pneumonia, sakit tenggorakan atau potensi kematian, dalam kasus yang jarang
pneumonia, sakit tenggorakan atau potensi kematian, dalam kasus yang jarang
dalam kasus yang jarang

--- RSUD dr. H. SOEWONDO KENDAL ---

--- RSUD dr. H. SOEWONDO KENDAL ---

--- RSUD dr. H. SOEWONDO KENDAL ---

 Kulit pada bekas luka operasi bisa menebal dan
 Kulit pada bekas luka operasi bisa menebal dan kemerahan.
kemerahan.  Penyembuhan luka yang buruk mengakibatkan kerusakan