Anda di halaman 1dari 69

SUSUNAN PENGELOLA JURNAL

TEKNOLOGI TERAPAN & SAINS

(TTS) 4.0

Penanggung Jawab : Dr. Muhammad., ST., M.Sc


Pengarah : Dr. Ars. Rinaldi Mirsa, ST., MT
Reza Putra, S.T., M.Eng
Muhammad, S.T., M.Eng
Bustami., S.Si., M.Si., M.Kom
Rizal., S.Si., MIT
Pimpinan Redaksi : Fadlisyah., S.Si., MT
Redaktur Pelaksana : Dr. Nurdin, S.Kom, M. Kom
Dr. Munirul Ula., ST., M.Eng
Dr. Taufiq, ST., MT
Eva Darnila, ST., MT
Asrianda, S.Kom., M.Kom
Muhathir, ST., M.Kom
Sayed Fachrurrazi., S.Si., M.Kom
Risawandi, ST., M.Kom
Zara Yunizar, S.Kom., M.Kom
Ananda Faridhatul Ulva, S.Kom.,M.Kom
Lidya Rosnita, ST., M.Kom
Ar Razi, S.T., M.Cs
Dewan Redaksi : Dr.. Dahlan Abdullah, ST., M.Kom., IPU.,
ASEAN Eng
Wahyu Fuadi, ST., M.IT
Muhammad Fikry, S.Kom., M.Kom
Rizky Putra Fhonna, ST., M.Kom
Yesy Afrillia, ST., M.Kom
Angga Pratama, S.Kom., M.M.S.I
Ferri safriwardy, ST., MT
Ilham Sahputra., ST., M.Cs
Editor : Andria Zulfa, S.E., M.Si., Ph.D
Rizalul Akram, ST., M.Kom
Revisi/Publikasi : Burhanuddin., ST., MT
Ir. Zainuddin Ginting., MT
Eddy Kurniawan, ST., M.Eng
Safwandi, ST., M.Kom
Ir. Jalaluddin., MT
Rozzi Kesuma Dinata, ST., M.Eng
Dr. Fajriana, S.Si., M.Si
Yasir Amani, ST, MT., MT
Maryana, S.Si., M.Si
Deassy Siska, S.Si., M.Sc
Cut Agusniar., ST., M.Cs
Hafidz Al Kautsar Aldiof., ST., M.Kom
Mitra Bestari : Prof. Dr. Muhammad Zarlis
Prof. Dr. Herman Mawenkang
Husni Usman, ST., M.Eng., PhD
M.Ashar, ST., MT. Eng., PhD
Dr. Abdul Malik, SSi., M.Sc
Situs : http://u.lipi.go.id/1592924161 (ISSN)
https://ojs.unimal.ac.id/index.php/tts
DAFTAR ISI

SISTEM INFORMASI DANA DESA BERBASIS WEB


MOBILE DI KECAMATAN MAKMUR KABUPATEN
BIREUEN (Zara Yunizar) 1

SISTEM PENGENALAN AYAT AL-QUR’AN SURAH 11


AL-QADR MELALUI SUARA MENGGUNAKAN
ADA-BOOST (Yasir Amani)

SISTEM PENDETEKSI POLA LAFADZ 23


MUHAMMAD PADA CITRA AL-QUR’AN
MENGGUNAKAN METODE PEIRCE (Lidya Rosnita)

SISTEM MONITORING SUHU DAN 36


KELEMBAPAN PADA INKUBATOR BAYI
BERBASIS IoT (Bustami)

SISTEM INFORMASI WARUNG SATE APALEH 71


KECAMATAN GANDAPURA KABUPATEN
BIREUEN BERBASIS WEB (Mukti Qamal)
PETUNJUK PENULISAN NASKAH

1. Naskah yang diajukan untuk diterbitkan dapat berupa: penelitian,


tinjauan kasus, dan tinjauan pustaka di bidang informatika. Naskah
merupakan karya ilmiah asli dalam lima tahun terakhir dan belum
pernah dipublikasikan sebelumnya. Naskah ditulis dengan huruf
Times New Roman, ukuran 11 font, dicetak pada kertas A4
sepanjang maksimum 20 halaman, ketikan spasi 1,5. Naskah yang
telah diterbitkan menjadi hak milik redaksi dan naskah tidak boleh
diterbitkan dalam bentuk apapun tanpa persetujuan redaksi.
Pernyataan dalam naskah sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penulis.
2. Naskah diserahkan dalam bentuk rekaman Compact Disc (CD) dan
print-out 2 eksemplar. Berkas (file) dibuat dalam format Microsoft
Word. Pengiriman file dapat dilakukan sebagai attachment e-mail ke
alamat: Fadlisyah@unimal.ac.id.
3. Naskah ditulis dalam bahasa indonesia atau bahasa Inggris, disertai
judul pada masing-masing bagian naskah. Judul artikel di cetak
dengan huruf besar di tengah-tengah, dengan huruf sebesar 12 font.
Peringkat judul bagian dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda
(semua judul bagian dan sub-bagian dicetak tebal atau tebal miring),
dan tidak menggunakan angka/ nomor pada judul
bagian. PERINGKAT 1 (HURUF BESAR SEMUA, TEBAL, RATA
TEPI KIRI) Peringkat 2 (Huruf Besar Kecil, Tebal, Rata Tepi
Kiri) Peringkat 3 (Huruf Besar Kecil, Tebal Miring, RataTepi Kiri).
4. Sistematika penulisan naskah sesuai format baku, terdiri dari: judul
(max 12 kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), nama
penulis (tanpa gelar akademik), abstrak (max 100-200 kata dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), kata kunci (disertakan di dalam
abstrak), latar belakang, metode (jenis penelitian, desain, tehnik
sampling dan jumlah sample, karakteristik responden, waktu, tempat
penelitian, instrumen yang digunakan, serta uji analisis statistik
disajikan dengan jelas), hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran,
daftar pustaka (sedapat mungkin merupakan pustaka terbitan 10
tahun terakhir).
5. Perujukan dan pengutipan menggunakan teknik rujukan berkurung
(nama, tahun). Pencantuman sumber pada kutipan langsung
hendaknya disertai keterangan tentang nomor halaman tempat asal
kutipan. Contoh: (Abah Guru, 2005: 102).
6. Semua naskah ditelaah secara anonim oleh mitra bestari (reviewers)
yang ditunjuk oleh penyunting menurut bidang kepakarannya.
Penulis artikel diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan (revisi)
naskah atas dasar rekomendasi/ saran dari mitra bestari atau
penyunting. Kepastian pemuatan atau penolakan naskah akan
diberitahukan secara tertulis.
7. Pemeriksaan dan penyuntingan cetak-coba dikerjakan oleh
penyunting dan atau dengan melibatkan penulis. Naskah yang sudah
dalam bentuk cetak-coba dapat dibatalkan pemuatannya oleh
penyunting jika diketahui bermasalah.
8. Segala sesuatu yang menyangkut perijinan pengutipan atau
penggunaan software komputer untuk pembuatan naskah yang terkait
dengan HAKI yang dilakukan oleh penulis artikel, berikut
konsekuensi hukum yang mungkin timbul karenanya, menjadi
tanggung jawab penuh penulis naskah tersebut.
SISTEM INFORMASI DANA DESA BERBASIS WEB
MOBILE DI KECAMATAN MAKMUR KABUPATEN
BIREUEN

Zara yunizar, Yulianur2, Iqbal3


Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia
Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas
1)

Almuslim
Dosen Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas
2 3)

Almuslim
e-mail: yanur5945@gmail.com

Abstrak — Sistem Informasi Dana Desa bertujuan untuk mempermudah


masyarakat yang ingin mengelola dana desa biar bisa lebih mudah dan cepat
dengan baik. Sehingga diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan
kemudahan bagi masyarakat dalam mengelola dana desa tersebut. Sistem ini
dikembangkan menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL dan
mengunakan database disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses perancangan
sistem Informsai Dana Desa Berbasis Web Mobile. Di dalam sistem ini terdapat
beberapa sistem informasi serta Perancangannya menggunakan metode
terstruktur yang menggunakan DFD dan ERD sebagai alat bantu untuk
merancang Sistem Informasi Dana Desa Berbasis Web Mobile Kecamatan
Makmur Kabupaten Bireun.

Kata Kunci— Sistem Informasi, Dana Desa, DFD, ERD.

PENDAHULUAN
Program desentralisasi pembangunan yang dicanangkan pemerintah pada tahun
2014 merupakan upaya melakukan pembangunan ekonomi Indonesia mulai dari
wilayah pedesaan. Program ini telah memberikan perubahan yang mampu
dirasakan hingga tingkat desa. Program desentralisasi telah mengembangkan
harapan dan cita-cita bagi masyarakat desa. Selain memberikan wewenang yang
lebih luas dalam mengatur perencanaan pembangunan dan pengelolaan
keuangan, program ini telah mengarahkan supaya penyelenggaraan pemerintahan
dilaksanakan dengan transparan dan akun tabel.
2 TTS4.0

Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kecamatan yang


ada di Provinsi Aceh yang terdiri dari 27 Desa dan 4 Kelurahan, dengan jumlah
penduduk 20.907 jiwa (bireuenkab.bps.go.id). Berdasarkan pantauan tim
peneliti, pada Kecamatan Makmur sudah hamper semua desa sudah memasang
baliho transparansi dana desa.
Permasalahan ini tentu dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, transparansi dana desa diharapkan
bisa dilakukan dengan efektif dan efisien. Tim peneliti mengusulkan sebuah
sistem yang mampu melakukan transparansi dana desa secara mudah dan murah,
yang mana informasi ini nantinya dapat diakses oleh masyarakat melalui
Smartphone(Mobile). Penggunaan teknologi dilakukan menimbang banyaknya
masyarakat yang telah menggunakan Smartphone bukan hanya sebatas gaya
hidup tapi juga sebagai kebutuhan.

LANDASAN TEORI

Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yang artinya kesatuan. Sebuah sistem
terdiri dari bagian - bagian yang saling berhubungan yang tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya yang beroperasi secara bersama – sama untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Sebagai gambaran jika didalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak
memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama , maka elemen tersebut
dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul
bola kasti (masing – masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah
sistem, karena tidak ada sebuah sistem permainan olah raga yang memadukan
kedua peralatan tersebut .(Abdul Kadir,2003).

Tujuan Sistem
Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013) yang bukunya berjudul
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :Tujuan sistem merupakan
target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target
tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih
dahulu ciri – ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa
mengetahui ciri – ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar
sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri – ciri atau kriteria dapat juga
digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan
menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”.

Pengertian Informasi
SISFO DANA DESA WEB 3

Informai merupakan data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
para penerimanya dan bermanfaat bagi pengambil keputusan saat ini atau dimasa
yang akan datang.
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
mengambarkan suatu kejadian – kejadian (even ) yang nyata (feat) yang
digunakan untuk pengambilan keputusan .(Jugianto,2005).

Sistem Informasi
Informasi diperoleh dari sistem informasi ( information system) atau processing
system. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Accounting Information
System( New Jersey ; Prentice-Hall, 1983) disadur oleh Jogiyanto,
mendefinisikan sistem informasi sebagai :“Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan“.Sistem Informasi menurut Liang Giediterjemahkan dalam”Sistem -
Keterangan” yang mendefinisikan sebagai : “Rangkaian tata cara, pola kerja dan
tata tertib yang menangani suatu kegiatan yang lengkap keterangan - keterangan
sejak pe-ngumpulan mengenai penggunaan dan penyimpanan sampai
penyingkirannya untuk membantu tercapainya suatu tujuan organisasi“.(Drs.
Moekijat, 1991).

Definisi Desa
Desa menurut definisi universal adalah sebuah aglomerasi permukiman di area
perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah
administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa.
Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang
disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar
(Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama
lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Klèbun di
Madura, Pambakal di Kalimantan Selatan, dan Kuwu di Cirebon, Hukum Tua di
Sulawesi Utara. Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut
dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, di
Aceh dengan istilah gampong, di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur
disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa
dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa
tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah
terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.

Pengertian Data Flow Diagram (DFD)


4 TTS4.0

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagaram yang menggunakan notasi –
notasi untuk arus dari data sistem, yang penggunannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas (Al-Bahra Bin
Ladjamuddin, 2007).
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada
pemakai maupun pembuat program.Berikut ini merupakan simbol – simbol yang
biasa digunakan di Data Flow Diagram (DFD) ..

Entity Relation Diagram


Entity Relation Diagram (ERD) adalah notasi yang di gunakan untuk melakukan
aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing – masing objek yang di tulis pada
ERD dapat di gambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data (Pressman,
2002).

Metodologi penelitian

Deskripsi Sistem
Sistem yang akan dibangun bisa diakses oleh Admin, petugas dan pelanggan.
Admin bertugas sebagai pengelola dan yang mengontrol sistem, sementara yang
melakukan pengelolaan stok barang, melakukan konfirmasi terhadap
pembayaran dan lain sebagainya adalah Petugas yang ditunjuk. Pelanggan yang
ingin berlangganan di Swalayan Fasco Market harus melakukan registrasi
terlebih dahulu untuk memudahkan petugas dalam mengatur proses pemesanan
dan pengantaran barang. Dengan persyaratan yang sudah di tentukan oleh pihak
Swalayan seperti membawa KTP, dan data-data lainnya yang lengkap sesuai
kebutuhan. Barang akan di kirim setelah terjadi transaksi dan sudah di
konfirmasi oleh pihak Swalayan, ongkos pengiriman barang sudah di tentukan
dari pertama kali pelanggan meregistrasi karena ongkos kirim barang tergantung
jarak lokasi pengiriman dari Swalayan. Pemilik/Owner bisa melihat laporan
penjualan. Berikut ilustrasi dari pada deskripsi sistem:

Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram Konteks merupakan lever
l tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh Input ke sistem atau Output
dari sistem. Dalam diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar)
sistem yang akan dibuat. Diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi
SISFO DANA DESA WEB 5

data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan
informasi apa saja) yang harus di hasilkan sistem. Berikut ini Diagram Konteks
Sistem Informasi Dana Desa .

Gambar 1 Diagram Konteks

Entity Relationship Diagram (ERD)


1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram merupakan diagram yang menggambarkan


hubungan (relasi) antar tabel dalam sebuah database. Perancangan ER Diagram
adalah hal pertama sekali yang dilakukan sebelum memasuki tahapan
perancangan tabel (database).

Hasil dan pembahasan

Implementasi Data Base


Proses implementasi rancangan database ke dalam piranti lunak yaitu
melalui antarmuka phpmyadmin yang mana menggunakan database MySQL,
tahap awal yang dilakukan adalah membuat sebuah database baru dengan nama
‘db_sukarame’ dan diikuti dengan Tabel yang diperlukan seperti yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
6 TTS4.0

Berikut merupakan gambar rentetan tabel pada database yang telah


dibuat sesuai dengan rancangan pada bab 3.

Gambar 3 Tampilan Hasil Rancangan Basis Data, deretan tabel dari database
db_sukarame.

Model Login

Bagian Model berisikan sintak SQL Query yang berfungsi sebagai jembatan ke
dalam database untuk melakukan serangkaian perintah sesuai kebutuhan seperti
proses Create, Read, Update dan Delete data, pada bagian ini yang dilakukan
adalah Read atau menyeleksi tabel untuk data login yaitu ‘tb_user’ yang mana
menyeleksi 1 rekod saja yang sesuai antara username dan password yang
dimasukkan, tb_user dapat digunakan untuk dua pengguna yaitu admin dan
petugas, masing-masing dibedakan oleh levelnya saja, level ‘1’ sebagai admin
dan level ‘2’ sebagai petugas.

Gambar 4 Model Login


SISFO DANA DESA WEB 7

Model Admin

Merupakan model yang diakses oleh admin untuk melakukan tugas pengelolaan
data, meliputi kelola data pendapatan dan data pengeluaran. Salah satu Model
yang akan Penulis bahas di sini ialah Model Petugas, yang mana di dalam
terdapat 7 buah function, yang pertama yaitu function login yang berfungsi untuk
memverifikasi keaslian data login petugas. Kedua yaitu Function
tampildata_petugas yang berfungsi untuk membaca seluruh data petugas untuk
diketahui jumlah rekod dan diteruskan ke View, rekod petugas ditandai dengan
level ‘2’, berikut potongan kode Model tersebut .

Gambar 5 Model Admin

Ketiga adalah function tampilkan_data_paging yang berfungsi hampir sama


dengan function di atas, hanya saja untuk menampilkan dalam format bernomor
halaman sehingga data yang ditampilkan dapat dibuatkan dalam bentuk per
bagian atau per halaman.
8 TTS4.0

Gambar 6 Bentuk Perbagian atau Per Halaman


Dan berikutnya adalah function get_one yang merupakan function untuk
membaca data yang diseleksi dari controller, function ini dipakai saat melakukan
edit atau penghapusan rekod, berikut potongan kode function tersebut.

Gambar 7 Funtion get_one


Berikut adalah function delete yang merupakan function untuk menghapus data
user (petugas) atau admin.
SISFO DANA DESA WEB 9

Gambar 8 Function delet

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan pada laporan akhir ini, peneliti dapat
mengambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dummy,
artinya bukan data real melainkan format data. Sedangkan data real
nantinya akan diisi oleh tiap-tiap pengguna ketika sistem selesai
dikerjakan, mulai dari operator kecamatan hingga operator desa.
2. Hubungan masyarakat dengan sistem tidak digambarkan kedalam
konteks diagram, dikarenakan masyarakat tidak perlu hak akses
khusus untuk masuk dan melihat data transparansi dana desa.
Masyarakat bisa mengaksesnya hanya dengan mengunjungi
halaman beranda daripada sistem informasi transparansi dana desa.
3. Untuk rencana tahapan selanjutnya, akan dilakukan desain tampilan
input dan desain tampilan output, baik untuk operator maupun
untuk masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Bahra, A. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang: Graha
Ilmu.
10 TTS4.0

Bahra A. 2007. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang: Graha


Ilmu.
Alatas H. 2013. Responsive Web Design Dengan PHP & Bootstrap.
Yogyakarta : Lokomedia .
Edy dkk. 2014. Pemograman Web Berbasis HTML 5, PHP, &JavaScript.
Jakarta: PT Gramedia.
Herbowo A.rahmat. 2012. Web Responsive Design Untuk Situs Berita
Menggunakan Framework COdeigniter. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
James O. 2005. Pengatantar Sistem Informasi : Persepektif Bisnis Dan
Manajerial. Jakarta. Salemba Empat.
Jogianto. 2005. Sistem Tekologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
Komputerl W. 2011. Mastering CMS Programming With PHP &
MySQL. Semarang : Andi.
Komputer W. 2010. Panduan Belajar MySQL Database Server. Jakarta
Selatan : Media Kita.
Kadir A. 2003. Pengenalan Sistem Innformasi. Yogyakarta: Andi.
Kadir A, 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta:
Andi.
Paryudi, Imam dan Simarmata, Janner, 2006, Basis Data. Yogyakarta.
Andi.
Roger S. Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan praktisi
(Buku Satu), Yogyakarta, Andi.
Susanto A. 2013. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Sembilan.
Yogyakarta: andi.
Singgih S. 2001. SPSS Versi Mengolah Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta. PT. Elex Media Komputindo
Supriyanto A. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Simarmata J. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi
Offiset.
Safaat N,H. 2011. Android (Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone
dan Tablet PC Berbasis Android). Bandung : Informatika.
Spurta A. 2013. Membangun Aplikasi Bioskop dan SMS Untuk Panduan
SKripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Thomas C.& Begg, Carolyn. 2002. Database Systems: A Practical
Approach to Design, Implementation, and Management, third
edition: California. Addison Wesley Publishing Company, Inc.
.
SISTEM PENGENALAN AYAT AL-QUR’AN SURAH
AL-QADR MELALUI SUARA MENGGUNAKAN
ADA-BOOST

Yasir Amani, Sri Rahayu, Fadlisyah


Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Jl. Kampus Unimal BI Blang Pulo, Aceh Utara, Indonesia
email :sr.ayu97@gmail.com

ABSTRAK
Kemajuan teknologi komputer bukan hanya memberi kemudahan bagi
manusia untuk melakukan aktivitas. Salah satu kecerdasan manusia yang di
tanam kedalam teknologi komputer adalah mengenali ayat Al-Qur’an Surah
Al-Qadr melalui suara. Metode Ada-Boost adalah salah satu metode untuk
mengidentifikasi atau mengenali klasifikasi suara, dan dengan menggunakan
metode ini tingkat keberhasilan dalam mengenali nomor ayat mencapai 72%.
Sistem ini hanya bisa mengenali nomor ayat Al-Qur’an Surah Al- file suara
rekaman dengan ekstensi file .wav dan dibangun menggunakan bahasa
pemograman Delphi.

Kata kunci : teknologi, Al-Qur’an, Ada-Boost

Pendahuluan
Membaca Al-Qur’an adalah wajib hukumnya bagi umat Islam.
Betapa tidak, Al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman hidup bagi
manusia secara umum dan umat Islam secara khusus. Bagi kaum
muslimim, selain sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an merupakan
sumber hukum tertinggi sehingga dalam pelaksanaan syariat
haruslah sesuai dengan aturan yang disebutkan didalamnya.
Tidak hanya umat islam, mereka yang beragama selain islam pun
banyak mendapat petunjuk tentang keilmuan yang bersumber
dari Al-Qur’an. Bahkan banyak diantara peneliti yang akhirnya
memeluk Islam dikarenakan hasil penelitiannya ternyata sudah
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 12

digambarkan dalam kandungan ayat Al-Qur’an. Al-Qur’an yang


keasliannya sudah Allah jamin sampai hari kiamat nanti
merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia
melalui perantara malaikat Jibril dan diturunkan secara mutawatir
(berangsur-angsur).
Dalam perkembangannya terutama di indonesia, membaca Al-
Qur’an atau yang lebih lazim disebut mengaji sering dilakukan di
mesjid-mesjid terutama menjelang masuk waktu shalat. hal ini
dilakukan untuk mengisi waktu luang dengan hal yang
bermanfaat dan tradisi ini sudah melekat dengan budaya kita
sehingga menjadi sebuah kelaziman.
Dalam keseharian, tak jarang ketika mendengar suara lantunan
ayat suci Al-Quran yang dibacakan di mesjid-mesjid menjelang
waktu shalat ataupun dalam kondisi lainnya kita seolah tertarik
untuk mengetahui Surah apa dan ayat berapakah yang sedang
dilantunkan tersebut. Hal ini dikarenakan rasa kecintaan umat
Islam sendiri akan Al-Quran namun tidak semua umat Islam hafal
seluruh isi Al-Quran. Berdasarkan keterbatasan dan besarnya rasa
ingin tahu akan informasi Surah dan Ayat itulah penulis tertarik
mengembangkan sebuah sistem komputer yang dapat mengenali
dan memberikan informasi akan Surah dan Ayat yang
dilantunkan tersebut. Sebelumnya sebuah aplikasi bernama
TrackId yang dibuat oleh produsen telepon selular asal Jepang,
Sony sudah duluan beredar dengan cara diinstall-kan disetiap
telepon selular yang diproduksi. Namun, penggunannya adalah
untuk mendeteksi penyanyi dan judul lagu yang dinyanyikan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka dari itu penulis
tertarik mengambil judul “Sistem Pengenalan Ayat Al-Qur’an
Surah Al-Qadr Melalui Suara Menggunakan Metode Ada-
Boost”.
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 13

Al – Qur’an

Secara bahasa Al-Quran berasal dari bahasa Arab, yaitu qaraa-


yaqrau-quraanan yang berarti bacaan. Hal itu dijelaskan sendiri
oleh Al-Qur’an dalam Surah Al-Qiyamah ayat 17-18. Artinya
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami
telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (QS.
Al-Qiyamaah 17-18).

Secara terminology, Menurut Manna’ Al-Qhattan


‫صلَّي هللا ُ عَلَ ْي ِه َوسَلَّ َم ا َ ْل ُمت َعَبَد ُ بِت ََِل َوتِ ِه‬
َ ‫ك َََل ُم هللاِ ال ُمن ًَّز ُل عَلَي ُم َح َّم ٍد‬
Artinya : “Kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad
SAW.,dan orang yang membacanya memperoleh
pahala”.

Al - Qadr

Surah Al–Qadr merupakan surah yang ke-97 berdasarkan urutan


Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 5 ayat, dan surah ini termasuk
surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah ‘Abasa dan
dinamai al-Qadr (kemuliaan) yang diambil dari kata al-Qadr yang
terdapat pada ayat pertama surah ini.

Al – Qadr ayat 1 – 5 :

1. sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada


malam kemuliaan,
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 14

2. dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?


3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Ada-Boost

Ada-Boost merupakan salah satu dari beberapa varian tentang ide


boosting. Ide boosting berasal dari suatu cabang pada penelitian machine
learning yang dikenal sebagai computational learning theory.
Konsep Ada-Boost muncul dari pertanyaan Kearns dan Valiant pada
tahun 1988. Apakah suatu pembelajaran lemah dapat ditingkatkan
menjadi suatu pembelajaran yang kuat. Jawaban pertanyaan di atas
dijawab oleh Schapire dengan membangun suatu algoritma boosting
untuk yang pertama kali. (domain) karena dasar teorinya kuat, prediksi
yang akurat dan kesederhanaan yang besar. Langkah-langkah
algoritma Ada-Boost adalah:
a. Sample 𝑥1 . . . 𝑥𝑛 .. … … … … … … … … … … … … … …
… … ...(2)
b. Desired output 𝑦1 . . . 𝑦𝑛, 𝑦 ∈ {−1, 1} … … … … … … … …
… … … .(3)
c. Initialize: Bobot suatu sample pelatihan: 𝑤𝑖1 = 1⁄𝑁 untuk
semua i=1,…,N … … … … … … … … … … … … … … …
… … … … … … … … (4)
d. Do for t = 1,…,T … … … … … … … … … … … … … … …
… … .(5)
1) Choose ℎ𝑡 (𝑥) pada sample bobot pelatihan.
2) Hitung kesalahan pelatihannya pada ℎ𝑡 : 𝜀𝑡 = ∑𝑁 𝑡
𝑖=1 𝑊𝑖 ,
≠ ℎ𝑡 (𝑥𝑖).
1
3) Tetapkan bobot untuk component classifierℎ𝑡 = 𝛼𝑡 = ln
2
1−𝜀𝑡
( ).
𝜀𝑡
exp{−𝛼𝑡 𝑦𝑖ℎ𝑡 (𝑥𝑖)}
4) Update bobot sample pelatihan 𝑊𝑖𝑡+1 =𝑤𝑖𝑡 𝜀𝑡
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 15

5) Renormalize 𝑊𝑖𝑡+1 , ∑𝑁 𝑡
𝑖=1 𝑊𝑖 +1=1,uji bobot jumlah = 1,
jika tidak akan dilakukan perulangan sampai bobot
jumlah = 1.

SKEMA SISTEM

Adapun skema sistem pengenalan bacaan Al-Qur’an surah Al–Qadr


ayat 1–5 melalui suara disajikan pada gambar 2.1
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 16

Gambar 2.1 Skema Sistem Secara Keseluruhan

Adapun tahapan sistem yang dibangun adalah menginput sampel


suara bacaan Al-Qur’an surah Al–Qadr dengan tipe ayat yang
berbeda, inputan ini adalah sebagai sumber suara. Setelah input suara,
sistem melakukan tahapan proses penerjemahan gelombang sinyal,
dan dilanjutkan ke proses pelatihan pada sistem untuk pengenalan ciri
tiap-tiap pola bacaan, kemudian dilakukan uji Ada-Boost. Kemudian
menginput ulang sumber suara, maka sistem melakukan tahapan
proses penerjemahan gelombang sinyal, tahapan terakhir yaitu
pengujian suara tersebut. Algoritma atau metode pendekatan yang
digunakan untuk pendeteksian berperan dalam mengenali pola suara
tingkatan bacaan Al-Qur’an yang dilatih. Sehingga output terakhir
yang akan keluar yaitu nama surah dan nomor ayat dan terjemahan
dari bacaan Al–Qur’an tersebut.

Perhitungan komputasi yang dilakukan bergantung dari peran


penjabaran Ada-Boost ke dalam code atau listing yang benar. Jika
salah maka program tidak berjalan seperti harapan. Ada-Boost
digunakan untuk menghitung nilai sinyal dari suara surah Al- Qadr
yang diinputkan ke dalam sistem.
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 17

Berikut adalah contoh penjabaran rumus dari Ada-Boost untuk


pengenalan manual yang diterapkan dalam aplikasi ini:

Diketahui
Sinyal -1 0 1 2
Jumlah Sinyal n = 4
y = -1 0 1 1

Bobot = ¼ ¼ ¼
Maka :
4
1 1 1
∈= ∑ + +
4 4 4
1
3
1 1−
αt = ln( 3
4
)
2
4

Update Bobot:
1
Bobot baru 1 = 4 𝑒 −(−1)αt
1
Bobot baru 1 = 4 𝑒 −0
1
Bobot baru 1 = 𝑒 −1(1)αt
4
1
Bobot baru 1 = 𝑒 −1(−2)αt
4

Uji apakah bobot jumlah = 1, jika tidak ulang kembali ke :


3
1 1−
αt = ln( 3
4
)=0,5 * ln (1-0,75/0,75)
2
4
= 0,5*ln(0,33)
= 0,5*(-0,481486)
= -0,240743
Sampai bobot berjumlah = 1 atau iterasi tertentu.

Penjabaran rumus di atas merupakan proses pengenalan suara


surah Al- Qadr melalui suara dengan metode Ada-Boost yang
bertujuan untuk menganalisa metode yang paling banyak
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 18

mendeteksi kebenaran dalam proses pengenalan ayat Al-Qur’an


Surah Al- Qadr.

Skema Sistem

Pada dasarnya diagram Activity sering digunakan oleh flowchart.


Diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang
terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini
menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu
sama lain.

Activity Diagram Pelatihan

Start

Input Suara Pelatihan

Tidak Ya

Latih Sampel Menggunakan Metode AdaBoost

Klasifikasi Surah Al-Muthaffifin Ayat 1-5

End

Gambar 2.2 Activity Diagram Latih

Diagram activity latih menunjukkan aktivitas yang berjalan


ketika pengguna sistem harus melakukan tahap awal pelatihan dalam
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 19

penggunaan sistem. Proses dimulai ketika user menginputkan suara


pelatihan berformat .wav dan sistem akan langsung melakukan tahap
pemutaran suara dan pengubahan sinyal analog menjadi sinyal
digital, selesai pemutaran suara selanjutnya user dapat menekan
pilihan klasifikasi ayat untuk menyimpan nilai-nilai ke dalam kernel
sistem dans istem akan melakukan perhitungan menggunakan
metode Ada-Boost yang hasil akhir dari perhitungan akan
ditampilkan pada form.

Activity Diagram Pengujian

Start

Input Suara Pengujian

Tidak Ya

Uji Sampel Menggunakan Metode AdaBoost

Suara Bacaan Ayat Dikenali

End

Gambar 2.3. Activity Diagram Latih

Diagram activity diatas menunjukkan proses ketika pengguna sistem


akan melakukan pengujian. Proses dimulai ketika user menginputkan
sampel suara uji. Sistem akan langsung melakukan tahap pengubahan
sinyal analog menjadi digital. Setelah pemutaran suara selesai. User
dapat menekan tombol uji kemudian secara otomatis sistem langsung
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 20

mengenali nomor ayat suara yang diuji dan menampilkan hasil


pengenalan ayat al-qur’an kepada user.

Hasil Unjuk Kerja Sistem

Pengujian dilakukan setelah adanya proses pelatihan sampel.


Pelatihan dilakukan untuk menetapkan nilai kedekatan ciri sebagai
acuan supaya dapat mengidentifikasi suatu ciri suara surah Al-Qadr.
Sedangkan pengujian dilakukan untuk membandingkan bobot ciri
suara yang dijadikan acuan dengan kedekatan ciri suara yang
diinputkan sebelumnya, apakah kedekatan tersebut dapat dikenali
sebagai suatu ciri atau tidak.

Pengukuran unjuk kerja system ini memiliki jumlah 5 ciri suara pada
proses pelatihan dan 25 sampel suara pada proses pengujian
Tabel 4.1. Hasil Unjuk Kerja Metode Ada-Boost

Jumlah True
Nama False
No Suara Identifica Persentase
ayat Identification
Pengujian tion

1 ayat 1 5 3 2 40%

2 ayat 2 5 2 3 60%

3 ayat 3 5 2 3 60%

4 ayat 4 5 0 5 100%

5 ayat 5 5 0 5 100%

Tabel 4.1. Hasil Unjuk Kerja Metode Ada-Boost


Hasil pengujian tabel 4.1. menunjukkan bahwa true identification pada
masing-masing bacaan surah Al-Qadr ayat 1-5 sangat dipengaruhi
oleh banyaknya sampel suara pelatihan. Hal ini terjadi karena sampel
suara bacaan dikenali jika sampel suara yang diuji mempunyai
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 21

sampling pola suara yang mirip dengan sampling pola suara latih.
Untuk hasil pengujian bacaan surah Al-Qadr. Untuk mencari nilai
presentasi kebenarannya, jumlah identification rate dibagi dengan
jumlah suara pengujian dikali 100.

Kesimpulan dan Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengenalam ayat Al-


Qur’an surah Al-Qadr ayat 1-5 melalui suara menggunakan metode
Ada-Boost memiliki kisaran rata-rata detection rate sebesar 72%.
Terdapat pula kesalahan pengenalan suara ayat dengan false positive
rate sebesar 28%.

Persentase detection rate tersebut menunjukkan bahwa metode Ada-


Boost dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan untuk
pengenalan suara bacaan ayat Al-Quran.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Aziz Sidqi, dkk, 2013, Al- Qur’an Al-Karim Dan
Terjemahnya, Penerbit Halim, Bogor.
Pengenalan Ayat Al-Qur’an Surah Al-Qadr 22

[2] Abdullah Dzakiy Royyan, 2016. Optimasi Komputasi


Menggunakan Algoritma Quantum Grover Dan
Keunggulannya Dalam Pemecahan Permasalahan Pencarian.
Makalah IF2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2016/2017.
[3] Azizah, U.N. 2013. Perbandingan Detektor Tepi Prewit dan
Detektor Tepi Laplacian Berdasarkan Kompleksitas Waktu
dan Citra Hasil. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
[4] Fadlisyah. 2013. Sistem Pendeteksian Wajah pada Video
Menggunakan Jaringan Adaptive Linear Neuron (ADALINE).
Tesis. Program Studi Magister Teknik Elektro, Universitas
Seumatera Utara (USU).
[5] Fadlisyah dan Rizal. 2011. Pemograman Computer Vision
Menggunakan Delphi + Vision Lab VCL 4.0.1. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
[6] Fadlisyah, Bustami, dan M. Ikhwanus. 2013. Pengolahan
Suara. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[7] Kadir, Abdul. 2013. Dasar Pengolahan Citra dengan DELPHI.
Yogyakarta : Andi
[8] Max R. Kumaseh, Luther Latumakulita, Nelson Nainggolan.
2013. Segmentasi citra digital ikan menggunakan metode
thresholding. Diambil dari
(http://download.portalgaruda.org, diunduh pada 25
Agustus 2017).
[9] Mukti Qamal. 2013. Klasifikasi Usia Menggunakan Ciri orde
dua. Diambil dari (http://ejurnal.tif.unimal.ac.id, dinduh
pada tanggal 20 Juni 2017).
[10] Putra, Darma. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta :
Andi.
[11] Widodo, P. P., dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML.
Informatika Bandung. Bandung.
SISTEM PENDETEKSI POLA LAFADZ MUHAMMAD PADA
CITRA AL-QUR’AN MENGGUNAKAN
METODE PEIRCE

Lidya Rosnita, Maizatul Akmal


Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Jl. Kampus Unimal BI Blang Pulo, Aceh Utara, Indonesia
Email: akmalmaizatul3@gmail.com

ABSTRAK
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantaraan malaikat Jibril dan disampaikan kepada umat
manusia untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan di dunia ini. Program ini
dibangun untuk mendeteksi pola lafazh Muhammad pada citra Al-Qur’an
sehingga dapat mempermudah pengguna dalam mengetahui dan mencari
letak dan jumlah lafadz Muhammad pada setiap halaman citra Al-Qur’an.
Dalam penelitian ini metode Peirce digunakan untuk menghitung jarak
keakuratan pola lafadz Muhammad pada citra Al-Qur’an. Sistem ini bekerja
dengan cara menginput citra Al-Qur’an berformat bitmap (.bmp) kemudian
terjadi proses resizing, grayscale, konvolusi. Pada tahap pengujian, metode ini
mencari kemiripan antara citra Al-Qur’an uji dan citra Al-Qur’an latih
sehingga terdeteksi pola lafazh Muhammad pada citra Al-Qur’an. Hasil
Pelatihan sistem ini akan menyimpan dua pola yang dilatih yaitu lafadz
Muhammad. Hasil pengujian Sistem Pendeteksi lafadz Muhammad
menunjukan bahwa keakuratan sistem ini sebesar 97,5 %, persentase detection
rate tersebut menunjukkan bahwa metode Peirce dapat digunakan sebagai
salah satu pendekatan untuk pendeteksian pola lafadz Muhammad pada citra
Al-Qur’an.

Kata kunci: Pengolahan citra, risize, grayscale, konvolusi, peirce, lafadz


Muhammad.
24 TTS 4.0

I. Pendahuluan
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril dan
disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman
dalam kehidupan di dunia ini. Al-Qur’an sebagai kitab terakhir
dimaksudkan untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia
sampai akhir zaman. Di dalamnya terkandung nilai-nilai yang
luhur seluruh aspek kehidupan manusia dalam hubungan dengan
Allah maupun hubungan manusia dengan sesama manusia
lainnya dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, dan
mengucap dua kalimat syahadat (Asyhadu an-laa ilaaha illallaah
Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah) merupakan rukun
islam pertama bagi umat islam yang atasnya didirikan amalan
dan tidak diterima suatu amal tanpa keduanya.
Dua kalimat syahadat memiliki makna-makna yang terkandung
di dalam bacaannya. Pertama adalah pengakuan ketauhidan, dimana
umat muslim hanya mempercayai bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah SWT. Dalam hal ini pengakuan keesaan Allah ada pada lafadz
syahadat yang pertama yaitu Asyhadu an-laa ilaaha illallah yang
berarti Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
Selain itu kalimat syahadat juga bermakna pada pengakuan kerasulan.
Dalam hal ini umat Islam meyakini jika Nabi Muhammad SAW
adalah utusan Allah. Muslim meyakini dan mempercayai bahwa
ajaran Allah seperti yang disampaikan melalui Nabi Muhammad
SAW. Pengakuan kerasulan Nabi Muhammad ada pada lafadz
syahadat yang kedua yaitu wa asyhadu anna Muhammad
Rasulullah yang berarti saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul
(utusan) Allah.
Dalam penelitian ini, penulis akan mengembangkan sistem yang
menggunakan citra surat Al-Qur’an sebagai input data untuk
mendapatkan pola Muhammad SAW, sehingga pengguna dengan
mudah menemukan Muhammad SAW pada setiap halaman yang ada
dalam Al-Qur’an.
Sistem pendeteksi Pola Lafadz Muhammad 25

Tujuan dari penelitian ini adalah:


1. Membangun sistem pendeteksi pola dengan penelitian yang
unik dan objek yang dipilih yaitu lafadz Muhammad SAW
dalam Al-Qur’an.
2. Memahami teori pengolahan citra digital untuk dapat
mendeteksi lafadz Muhammad SAW dalam Al-Qur’an
menggunakan metode Peirce.
Manfaat dari penelitian ini adalah Menjadikan penelitian ini
sebagai sumber belajar ilmu pengolahan citra digital mengenai
proses pelatihan, pengujian dan pendeteksian pola lafadz
Muhammad SAW menggunakan citra Al-Qur’an dan untuk
memudahkan pengguna yang ingin mengetahui lafadz
Muhanmad SAW pada setiap citra Al-Qur’an yang diinputkan.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana membangun suatu sistem untuk mendeteksi pola
lafadz Muhammad SAW dalam Al-Qur’an?
2. Bagaimana menerapkan metode Peirce untuk mendeteksi
pola lafadz Muhammad SAW dalam Al-Qur’an?

II. Tinjauan Pustaka


2.1 Citra
Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau
imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem
perekaman data dapat bersifat optic berupa foto, bersifat analog
berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi,
atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu
media penyimpanan[1].

2.2 Citra Digital


Pengolahan citra digital menunjuk pada pemrosesan gambar
dua dimensi menggunakan komputer. Agar citra digital dapat
diolah oleh komputer digital, maka suatu citra harus
direpresentasikan secara numerik dengan nilai-nilai yang diskrit
atau diistilahkan sebagai nilai intensitas cahaya. Nilai-nilai
intensitas cahaya tersebut direpresentasikan sebagai nilai-nilai
26 TTS 4.0

kanal pada citra digital. Untuk citra 8 bit akan memiliki satu kanal
yang mengandung sekumpulan nilai berkisar dari 0 – 255, untuk
citra 16 bit akan memiliki dua kanal, dan citra 24 bit akan memiliki
tiga kanal yang dikenal sebagai kanal R (red), G (green), dan B
(blue)[2].

2.3 Citra Resize


Citra resize merupakan proses untuk mengubah ukuran
lebar dan tinggi sebuah citra. Proses citra resize menjadi penting
karena ukuran yang terdapat pada citra terlalu besar dan tidak
selalu sama, oleh karena itu agar tidak ada perbedaan ukuran dan
mengganggu kinerja sistem untuk proses lebih lanjut.

2.4 Grayscale
Grayscale adalah warna-warna pixel yang berada dalam
rentang gradasi warna hitam dan putih. Format citra ini disebut
dengan derajat keabuan karena ada warna abu-abu diantara
warna minimum (hitam) dan warna maksimum (putih)[3].

2.5 Konvolusi Deteksi Tepi Menggunakan Sobel


Operator deteksi tepi merupakan alat yang digunakan untuk
memodifikasi nilai derajat keabuan sebuah titik berdasarkan
derajat keabuan titik-titik yang ada disekitarnya (konvolusi/
operasi ketetanggaan).
Operator sobel menggunakan kernel 3x3 piksel untuk
perhitungan gradiennya, dengan pembobotan yang lebih besar pada
piksel-piksel yang dekat dengan titik pusat[4].
Operator Sobel adalah magnitudo dari gradien yang dihitung
dengan:
𝑀 = √(𝑆𝑥 2 + 𝑆𝑦 2 )
Dengan konstanta 𝑐 = 2. Dalam bentuk mask, Sx dan Sy dinyatakan
sebagai:
Sistem pendeteksi Pola Lafadz Muhammad 27

Sobel berbentuk Horizontal


−1 0 1
𝑆𝑥 = [−2 0 2]
−1 0 1
Sobel berbentuk Vertikal
1 2 1
[
𝑆𝑦 = 0 0 0]
−1 −2 −1

2.6 Pengolahan citra


Pengolahan citra merupakan pemrosesan citra, sehingga
didapatkan hasil berupa citra dalam bentuk lain seperti resampling,
pengeditan, kompresi dan lain-lain. Pengolahan citra bertujuan
untuk memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh
mata manusia dan mesin (komputer)[5].

2.7 Pengenalan Pola


Pengenalan pola (pattern recognation) adalah suatu ilmu
untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu
berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama
dari suatu objek. Pola sendiri adalah suatu entitas yang terdefinisi
dan dapat diidentifikasikan serta diberi nama. Pengenalan pola
dapat melalui tulisan tangan, mata, wajah dan kulit. Contoh
penerapan pengenalan pola yaitu pengenalan karakter pada huruf
sebagai pembelajaran. Pola bisa merupakan kumpulan hasil
pengukuran atau pemantauan dan bisa dinyatakan dalam notasi
vektor atau matriks[6].

2.8 Bitmap. (.Bmp)


File format BMP bisa disebut juga bitmap atau format file
DIB (untuk perangkat independen bitmap), adalah sebuah file
gambar format yang digunakan untuk menyimpan gambar digital
bitmap, terutama pada Microsoft Windows dan OS/ 2 sistem operasi,
Pada citra berformat BMP (bitmap) yang tidak terkompresi, piksel
citra disimpan dengan kedalaman warna 1, 4, 8, 16, 24, atau 32 Bit per
piksel[7].
28 TTS 4.0

2.9 Metode Peirce


Jarak (distance) digunakan untuk menentukan tingkat
kesamaan (similarity degree) atau ketidaksamaan (disimilarity
degree) dua vektor fitur. Tingkat kesamaan berupa suatu nilai
(score) dan berdasarkan skor tersebut dua vektor fitur akan
dikatakan mirip atau tidak.
Pendekatan tanda yang didasarkan pada pandangan
seorang filsuf dan pemikir Amerika yang cerdas, Charles Sanders
Peirce (1839-1914). Peirce menandaskan bahwa tanda-tanda
berkaitan dengan objek-objek yang menyerupainya,
keberadaannya memiliki hubungan sebab akibat dengan tanda-
tanda atau karena ikatan konvensional dengan tanda-tanda
tersebut. Ia menggunakan istilah ikon untuk kesamaannya, indeks
untuk hubungan sebab akibat, dan simbol untuk asosiasi
konvensional.
Konsep Peirce diklasifikasikan menjadi tiga bagian[8], yakni :
a. Ikon, yaitu tanda yang memiliki “kemiripan” rupa dengan
objeknya.
b. Indeks, yaitu tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal
atau eksistensial dengan objeknya.
c. Simbol, yaitu jenis tanda yang bersifat arbitrer atau
konvensional sesuai kesepakatan atau konvensi sejumlah
orang atau masyarakat.
Rumus Peirce:
ab + bc
𝑠𝑃𝑒𝑖𝑟𝑐𝑒 =
ab + 2bc + cd
Keterangan:
a = nilai vector i dan j menunjukan jumlah koordinat dari (1,1)
b = nilai vector i dan j menunjukan jumlah koordinar dari (0,1)
c = nilai vector i dan j menunjukan jumlah koordinar dari (1,0)
d = nilai vector i dan j menunjukan jumlah koordinar dari (0,0)
Sistem pendeteksi Pola Lafadz Muhammad 29

III. Rancangan Sistem


3.1 Skema Sistem
Skema sistem untuk pengenalan pola yang dirancang dalam
penelitian ini diilustrasikan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.1 Skema Sistem Secara Keseluruhan


Berdasarkan gambar 3.1 ada beberapa tahapan-tahapan yang
dapat dilakukan, yaitu:
1. Input gambar (image) yang berformat citra .bmp. yakni disebut
sebagia citra asli dan dimisalkan sebagai sumber yang akan
diproses ke tahap selanjutnya.
2. Sumber atau citra asli yang telah diinput terlebih dahulu di resize
sesuai dengan format yang ditentukan, konsep dasar mengenai
hal ini berfungsi untuk mempercepat proses pendeteksian.
3. Tahap grayscale adalah proses pengolahan citra dengan cara
mengubah nilai-nilai piksel awal citra (sumber/ citra asli)
menjadi sebuah citra keabuan yang berfungsi untuk
memudahkan proses perhitungan pada operasi berikutnya,
karena nilai-nilai piksel pada citra keabuan tersebut dapat
direpresentasikan dalam sebuah matriks.
4. Pada tahapan konvolusi dilakukan untuk memdeteksi daerah
tepi citra yang bertujuan untuk menandai bagian yang menjadi
detail citra dan memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang
terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra.
5. Tahap ini adalah memperkuat dan memperakurat proses-proses
sebelumnya dengan metode Peirce untuk mendeteksi pola lafadz
Muhammad SAW.
30 TTS 4.0

3.2 Skema Metode Peirce


Skema metode Peirce adalah racangan flowchart yang
menggambarkan proses penerapan dari rumus metode tersebut untuk
mengetahui hasil nilai perhitungan sistematis berdasarkan deteksi citra
yang telah diinput.

Mulai

Input
Input Citra
Citra Asli
Asli

Hitung Metode Peirce

ab + bc
S ij =
ab + 2bc +cd

Tidak

Apakah
Apakah semua
semua pixel
pixel
(nilai
(nilai intensitas)
intensitas) citra
citra sudah
sudah di
di
kalkulasi
kalkulasi

Ya

Tampil
Tampil Pola
Pola

Stop

Gambar 3.2 Flowchart Proses Peirce


Berdasarkan gambar 3.2 ada beberapa proses-proses yang dapat
diimplementasikan, yaitu:
1. Menginputkan nilai dari hasil pencarian citra.
2. Deteksi file yang berformat .bmp dan mendapatkan nilai N.
3. Nilai N yang telah didapatkan kemudian akan dihitung
mengunakan rumus dari metode Peirce berdasarkan ketentuan.
Sistem pendeteksi Pola Lafadz Muhammad 31

4. Kemudian dari proses perhitungan yang dilakukan yaitu check


apakah nilai S = N-1, atau kondisi ketentuannya adalah jika nilai
S (Similarity) lebih besar dari 0 maupun bernilai lebih kecil dari 1.
5. Jika hasilnya adalah Ya hal tersebut menunjukkan energy/ nilai
citra sudah didapatkan, sebaliknya jika Tidak maka ulangi
proses sebelumnya untuk perhitungan ulang.
6. Apabila semua sudah didapatkan dan sesuai dengan ketentuan
maka akan keluar hasil/output.
7. Setelah semua proses selesai maka perhitungan akan berhenti.

VI. Hasil dan Pembahasan


Aplikasi ini dibangun untuk mendeteksi pola lafadz
Muhammad pada citra Al-Qur’an menggunanakan metode
Peirce, secara lebih rinci dari sumber data sample yang telah
dikumpulkan, kemudian diambilah contoh nilai citra pada
sebuah sample yang diubah dari citra analog ke citra digital.
Berdasarkan hal tersebut untuk mengetahui nilai yang terdapat
dalam setiap proses harus dilakukan beberapa tahap
diantaranya resize, grayscale dan konvolusi.

Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Pola Citra Pelatihan


32 TTS 4.0

Tahapan pertama yaitu proses pelatihan pola lafadz


Muhammad, dengan meng-input citra, dimana proses resize terjadi
yang bertujuan untuk menyeragamkan ukuran citra, dan proses
grayscale untuk mengubah citra asli menjadi keabuan yang bertujuan
untuk menyederhanakan model citra, dan konvolusi yaitu
mengkombinasikan dua buah sinyal dengan cara pendeteksian tepi
mengunakan operato sobel.dan melakukan pelatihan pada pola lafadz
Muhammad.

Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Pola Citra Pengujian


Pada Gambar 4.2 ketika pelatihan pola lafadz Muhammad
selesai, pengujian dapat dilakukan dengan menekan tombol deteksi,
dimana proses perhitungan menggunakan metode Peirce dilakukan
yang bertujuan untuk menentukan/mengakuratkan tingkat kesamaan
(similarity degree) atau ketidaksamaan (disimilarity degree) dua vector.

4.1 Perhitungan Manual Metode Peirce


Perhitungan manual yang digunakan pada penelitian ini ialah
perhitungan metode Peirce untuk mendapatkan gambaran mengenai
keakuratan distance (jarak) dua buah vektor dalam aplikasi sistem ini.
Nilai sembarang untuk vektor i dan j adalah sebagai berikut:
Sistem pendeteksi Pola Lafadz Muhammad 33

Pada matriks di atas, vektor i merupakan vektor pola nilai latih


sedangkan vector j adalah vektor pola nilai uji yang keduanya akan
diproses dengan perhitungan metode Peirce. Sebelum jarak vektor
dihitung, maka terlebih dulu mentukan nilai a, b, c dan d untuk rumus
Peirce Tahapan perhitungan dapat dilihat di bawah ini:
Metode Peirce
a(i,j) = (1,1) = 2
b(i,j) = (0,1) = 2
c(i,j) = (1,0) = 2
d(i,j) = (0,0) = 3
ab + bc
𝑃𝑒𝑖𝑟𝑐𝑒 =
ab + 2bc + cd
(2 ∗ 2) + (2 ∗ 2)
=
(2 ∗ 2) + 2(2 ∗ 2) + (2 ∗ 3)
4+4
=
4+8+6
8
=
18
= 0.4
Penjabaran rumus yang telah digunakan di atas
merupakan suatu proses perhitungan manual untuk mencari nilai
jarak antara pola yang telah dilatih dan diuji. Nilai yang sudah
didapatkan melalui tahapan-tahapan tersebut hanya sebagai
sampel image similarity (kemiripan citra) dengan pola yang sudah
dilatih di dalam sistem. Nilai Sij = 0,4 dan hal ini menyatakan pola
terdeteksi karena nilai jarak pola citra berada diantara 0 hingga 1.
Bedasarkan perhitungan diatas sistem akan melakakukan
perhitungan menggunakan metode Peirce untuk mengakuratkan hasil
pendeteksian dimana akan menampilkan nilai yang berbeda pada
setiap pola citra yang akan diuji.
34 TTS 4.0

4.2 Pengukuran Unjuk Kerja Sistem Pola Lafadz Muhammad


Pengukuran unjuk kerja sistem adalah analisa peneliti untuk
mengukur keakuratan kerja sistem deteksi citra pola lafadz
Muhammad ini dengan melakukan pelatihan pada setiap pola lafadz
Muhammad di dalam surat Al-Baqarah yang kemudian diuji,
sehingga dapat diketahui tingkat kebenaran maupun kesalahan
deteksi pola lafadz Muhammad.

Tabel 4.1 Hasil Unjuk Kerja Sistem Pendeteksi Citra Pola Lafadz Muhammad
Metode Peirce
Jumlah
Jumlah Jumlah Citra Persentase
N Citra Citra Yang Yang Detection TP
Citra Pola Terdeksi Tidak = TP+FP x
O Penguji Rate
an (TP) Terdeksi 100
(FP)

1 4 0 4 100 %
Lafadz
4
Muhammad

Dari tabel di atas bahwa sistem pendeteksi pola Lafadz


Muhammad menggunakan metode Peirce memperoleh rate yang
cukup tinggi dengan menggunakan metode Peirce. Langkah awal
pengukuran unjuk kerja sistem dilakukan dengan pelatihan setiap
pola lafadz Muhammad. Pada citra Al-Qur’an terdapat lafadz
Muhammad, tingkat ketepatan/keakuratan sistem mendeteksi pola
lafadz Muhammad ini berkisar 100% dari 4 pengujian. Hasil observasi
dan evaluasi hasil dari reasearch (penelitian) yang penulis lakukan
didapatkan sebuah kesimpulan bahwa persentase keberhasilan proses
pendeteksian pola lafadz Muhammad pada surat Al-Baqarah adalah
mencapai 97,5%.

V. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan pada penilitian ini didapatkan dari beberapa proses
pelatihan dan pengujian berdasarkan sampel citra Al-Qur’an untuk
Sistem pendeteksi Pola Lafadz Muhammad 35

mendeteksi pola Lafadz Muhammad dengan menggunakan metode


Peirce, maka hasil yang diperoleh dari beberapa proses penelitian
dapat dirincikan sebagai berikut:
1. Research (penelitian) ini menunjukkan bahwa sistem pendeteksi
pola Lafadz Muhammad pada citra menggunakan metode Peirce
memiliki detection rate sebesar 97,5%. Berdasarkan hasil
persentase detection rate tersebut menyatakan bahwa metode ini
dapat digunakan sebagai salah satu pedekatan pola-pola pada
Al-Qur’an dan mampu bekerja dengan sangat baik.
2. Dengan menggunakan metode Peirce sistem pendeteksi pola
lafadz Muhammad lebih mudah terdeteksi jika citra tidak pecah
dan tampak lebih jelas.
3. Sampel citra lafadz Muhammad yang dijadikan pelatihan
sangat mempengaruhi tingginya persentase keberhasilan
pendeteksian masing-masing pola yang terdapat pada surat
Al-Baqarah dan beberapa potongan surat lain yang terdapat
lafadz Muhammad.
Adapun Saran untuk peneliatian ini adalah, untuk peningkatan
kualitas unjuk kerja sistem dapat dilanjutkan dengan cara
mengkombinasikan beberapa metode sebagai perbandingan. Selain
itu, sistem pendeteksi Pola lafadz Muhammad pada citra Al-Qur’an ini
juga bisa dibangun dan dikembangkan menggunakan video (webcam),
atau bahkan diterapkan pada aplikasi website sehingga semua orang
yang ingin mengetahui langsung seberapa banyak dan letak Lafadz
Muhammad pada citra Al-Qur’an sebagai pengetahuan baru

Daftar Pustaka

[1] Rahayu, 2016. Pengenalan Bentuk Wajah Manusia Pada Citra


Menggunakan Metode Brain State InA Box (BSB). Prodi Teknik
Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Reuleut-
Aceh Utara.
36 TTS 4.0

[2] Fadlisyah, 2013. Sistem Pendeteksian Wajah Pada Video Menggunakan


Jaringan Adaptive Linear Neuron (ADALINE). Tesis. Universitas
Sumatra Utara.
[3] Wardoyo Siswo,Wiryadinata Romi,dkk, 2014. Sistem Presensi
Berbasis Algoritma Eigenface Dengan Metode Principal
Component Analysis. Jurnal SETRUM –Volume 3, No. 1, Juni
2014,ISSN: 2301-4652.
[4] Yunus, Mahmud, 2012. Perbandingan metode-metode Edge Detection
untuk proses Segmentasi Citra Digital. Jurnal STIMIK PPKI Pradnya
Pararamita, Malang.
[5] Musril Hari Antoni, 2012. Studi Komparasi Metode Arithmetic Coding
Dan Huffman Coding Dalam Algoritma Entropy Untuk Kompresi Citra
Digital.Jurnal Teknologi dan Informasi, Vol. 5, No. 2, September
2012, ISSN: 2086 – 4981.
[6] Afrillia Yesy, 2014. Pengenalan Pola Huruf Jepang Katakana
Menggunakan Transformasi Laplace Bilateral. Prodi Teknik
Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
Reuleut-Aceh Utara.
[7] Satyapratama, Andika, 2015. Analisis Perbandingan Algoritma Lzw
Dan Huffman Pada Kompresi File Gambar Bmp Dan Png. Jurnal
Teknologi Informasi Vol. 6 No. 2.
[8] Rachmani Nur, 2015. Analisis Semiotika Iklan Ades “Langkah Kecil
Memberikan Perubahan” dalam Menyingkap Pesan Tersembunyi
Tentang Kepedulian Hidup. e-Jurnal Ilmu Komunikasi (2),2015.
Sistem Monitoring Suhu Dan Kelembapan Pada Inkubator
Bayi Berbasis IoT
Bustami, Hasriani1, T.M Johan, M.IT2,Riyadhul Fajri, M.Kom.3
Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Jl. Kampus Unimal BI Blang Pulo, Aceh Utara, Indonesia
1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Almuslim
2)
Dosen Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Almuslim
Jl. Almuslim No.1, Bireuen-Aceh Indonesia
e-mail: hasrymameh@gmail.com

Abstrak --Dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0. Internet ofThings
terus dikembangkan guna menunjang revolusi industri serta pemanfaatan
teknologi yang lebih tepat untuk membantu perkerjaan manusia. Sistem
monitoring suhu dan kelembapan inkubator bayi berbasis IoT dengan tujuan
akhir menghasilkan suatu penelitian yang ke depannya dapat dikembangkan
sebagai sistem yang layak pakai untuk keperluan medis. Sistem diarngkai
sebagai prototipe dan alat peraga dengan memanfaatkan sensor DHT11 serta
modul outputrelay, buzzer, dan lampu.RaspberryPi bertindak sebagai pengolah
data yang menerima data dari sensor kemudian menyimpan dalam basis data
yang telah ditanamkan di dalamnya. Database tersebut secara real-time dapat
ditampilkan pada halaman web yang di desain untuk segala perangkat. Lampu
sebagai alat peraga penjaga suhu secara otomatis di kontrol serta modul buzzer
sebagai alarm apabila sistem tidak terhubung ke jaringan. Tujuan akhir dari
penelitian ini adalah menghasilkan produk monitoring sederhana yang dapat
merekam data inkubator bayi dan data tersebut dapat dikembangkan sebagai
analisis oleh petugas medis nantinya dengan memanfaatkan IoT dan
machinelearning.

Kata Kunci - Internet ofThings, Raspberry PI, sensor, inkubator bayi,


monitoring

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi diera ini sangat pesat, telah merambah berbagai
bidang kehidupan manusia, termasuk kedalam kesehatan. Telah banyak alat
kesehatan yang sudah menerapkan teknologi didalamnya, salah satunya
incubator bayi.
56 TTS4.0

Inkubator bayi adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi


lingkungan yang cocok untuk bayi yang baru lahir, terutama bayi yang lahir
secara prematur. Inkubator bayi merupakan salah satu metode dan sarana yang
berfungsi untuk menunjang keadaan bayi yang barulahir, sehingga diharapkan
setiap instansi kesehatan yang berhubungan dengan proses persalinan ibu hamil
dapat memiliki incubator bayi.
Bayi yang lahir premature mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi
terhadap lingkungan di sekitarnya dan sangat rentan terhadap penyakit yang
sebagian besar disebabkan oleh bakteri karena suhu sekitar bayi tidak normal.
Terkait hal tersebut, kebutuhan alat incubator menjadi hal penting terutama di
ruang perawatan bayi. Alat incubator adalah alat yang membantu menormalkan
suhu dan kelembaban di sekitar tubuh bayi. Bayi yang mengalami lahir
premature membutuhkan perawatanin tensif dan tingkat kehangatan yang cukup
stabil mengingat bayi tersebut belum terbiasa beradap tasi dengan suhu di luar
kandungan sang ibu.
Dalam penelitia nini dilakukan pemodelan monitoring incubator dengan
RasberryPi. Tujuan secara umum adalah memperbaiki kekurangan yang terdapat
pada incubator sebelumnya. Setelah dilakukan pemodelan kemudian merancang
suatu prototype incubator bayi dengan RasberryPi yang mengatur agar suhu di
dalam incubator tersebut menjadi stabil pada range 36 C. Penelitian diuji dengan
menggunakan formula perpindahan panas serta lajualiran dalam bentuk
persamaan aljabar linier yang diselesaikan dengan perhitungan, untuk
menunjukkan nilai konvergen. Simulasi sangat membantu proses perhitungan
dan analisis tanggapan system terhada paksi pengontrolan pada incubator bayi.

1. Metodeologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: Observasi
(Pengamatan Data di Lapangan)Yaitu pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan secara langsung terhadap permasalahan yang ada di pada
inkubator bayi. Interview (Wawancara). Pada tahap ini penulis
mengumpulkan data penelitian dengan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui proses tanya jawab dengan pihak-pihak terkait langsung
dengan obyek penelitian. Studi Kepustakaan.Yaitu metode penulisan yang
dilakukan dengan cara mengunjungi perpustakaan di kampus Universitas
Almuslim

2. Landasan Teori
Inkubator bayi merupakan alat medis yang berfungsi untuk menjaga
kestabilan suhu pada suatu ruangan sehingga tetap stabil pada suhu yang
telah ditentukan. Inkubator bayi pada umumnya dioperasikan secara manual
PENGOLAHAN DATA PARIWISATA 57

tetapi dengan menggunakan singleboard komputer maka inkubator bayi


dapat dimonitoring dan dikontrol dengan satu pengontrol pusat saja.
Suhu dalam incubator diatur pada suhu yang sesuai dengan kondisi bayi
premature. Panas pada inkubator berasal dari heater pada incubator tersebut
akan bertahan sesuain dengan pengaturan awal karna bekerja secara otomatis.
Contohnya, jika temperature yang digunakanadalah 350C makajikasudah
naik mencapai 350C, heaternyaakanotomatismati. Dan
ketikatemperaturnyasudahturunmenjadi 300C, maka heaternya akan menyala
lagi pengaturan suhu pada inkubatur disesuaikan dengan umum dan berat
badan yang dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel Rekomendasi Suhu Inkubator Sesuai umur dan Berat Bayi


Berat badan bayi Umurbayi Rekomendasi suhu
<1500 gram 1- 10 hari 350C
11hari – 3 minggu 340C
3-5 minggu 330C
> 5 minggu 320C
1500 2000 gram 1-10 hari 340C
11 hari -4 minggu 330C
>4 minggu 320C
2100-2500 gram 1-2 hari 340C
3 hari – 3 minggu 330C
>3 minggu 320C
>2500 gram 1 -2 hari 330C
> 2 hari 320C

(Dimas, Rizal, Hadiyoso, 2014)

3. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip
kerja buzzer hamper sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemu dian kumparan
tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparanta diakan
tertarik kedalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap
gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indicator bahwa proses telah selesai atau terja
disuatu kesalahan pada sebuahalat (alarm).
58 TTS4.0

Gambar 2.1 bentukfisik buzzer

4. Single Board Computer


Single-boardcomputer (SBC) adalah komputer yang lengkap dibangun
pada papan sirkuit tunggal, berikut mikroprosesor(s), memori, input / output
(I/O) dan fitur lain yang dibutuhkan pada sebuah komputer fungsional.
Komputer single-board dibuat termasuk sebagai platform pengembangan sistem,
untuk sistem pendidikan, atau untuk digunakan sebagai pengendali komputer
tertanam (embedded). Banyak jenis komputer portabel yang mengintegrasikan
semua fungsi.
Single-boardcomputer (SBC) adalah komputer yang lengkap dibangun
pada papan sirkuit tunggal, berikut mikroprosesor(s), memori, input / output
(I/O) dan fitur lain yang dibutuhkan pada sebuah komputer fungsional.
Komputer single-board dibuat termasuk sebagai platform pengembangan sistem,
untuk sistem pendidikan, atau untuk digunakan sebagai pengendali komputer
tertanam (embedded). Banyak jenis komputer portabel yang mengintegrasikan
semua fungsi mereka ke sebuah papan sirkuit tunggal.
Sesuai namanya, singleboardmicrocomputer adalah komputer dalam sebuah
board. Artinya apapun yang bisa dilakukan oleh komputer bisa dilakukan oleh
SBC. SBC saat ini memiliki memori yang besar (128 MB-2 GB, bahkan
sebagian sudah lebih), memiliki externalstorage (SD Card/USB disk), dan
memiliki prosessor dalam dengan kecepatan ratusan megahertz sampai gigahertz,
sebagian bahkan sudah quadcore.
PENGOLAHAN DATA PARIWISATA 59

Gambar 2.2 board raspberry pi

5. Sensor DHT11
DHT-11 adalah chip tunggal kelembaban relatif dan multi sensor suhu
yang terdiri dari modul yang dikalibrasi keluaran digital. Pada pengukuran suhu
data yang dihasilkan 14 bit, sedangkan untuk kelembaban data yang dihasilkan
12 bit. Keluaran dari DHT-11 adalah digital sehingga untuk
mengaksesnya diperlukan pemrograman dan tidak diperlukan pengkondisi
sinyal atau ADC . DHT memiliki banyak varian, salah satunya yaitu
DHT22 (AM2302) dengan bentuk fisik seperti pada gambar

Gambar 2.3. Sensor DHT-11

Sensor DHT-11 dipilih daripada sensor DHT-11 karena memiliki


rangepengukuran yang luas yaitu 0 sampai 100% untuk kelembaban dan -40
derajatcelcius sampai 125 derajat celcius untuk suhu. Sensor ini juga
memiliki output digital (single-bus) dengan akurasi yang tinggi. Sebagai reaksi
dari sensor ini, saya menggunakan fan DC yang akan berputar ketika level
kelembaban mencapai 60% atau ketika suhu lebih dari 40 derajat celcius, tetapi
kita dapat mengganti nilainya pada sketchnya. DHT-22 membutuhkan supply
tegangan 2.4 dan 5.5 V. SCK (Serial ClockInput) digunakan untuk
60 TTS4.0

mensinkronkan komunikasi antara mikrokontroler dengan DHT-22, kemudian


digunakan untuk transfer data dari dan ke DHT-22 .
DHT-11 adalah sebuah singlechip sensor suhu dan kelembaban relatif
dengan multi modul sensor yang output-nya telah dikalibrasi secara digital. Pada
bagian dalam sensor tersebut terdapat kapasitas polimer sebagai elemen
untuk sensor kelembaban relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan
sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan
pada ADC14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini
mengahasilkan sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon DHT-22
yang cepat. DHT-22 ini dikalibrasi dengan kelembaban yang teliti menggunakan
hygrometer sebagai referensinya. Koefisien kalibrasinya telah
diprogramkan kedalam memori. Koefisien tersebut digunakan untuk
mengkalibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran.

6. Protokol TCP (Transmission Control Protocol)


TCP merupakan kependengan dari TransmissionControlProtocol. TCP
merupakan bagian inti penting dari Internet Protocol sehingga sering disebut
TCP/IP. TCP menyediakan komunikasi yang dapat diandalkan dan mempunyai
urutan yang rapi. TCP berada pada transport layer.TCP dioptimasikan untuk
kehandalan komunikasi bukan pada kecepatan. TCP memberikan jaminan
mengenai pesan-pesan yang disampaikan dari satu komputer kepada komputer
lain. TCP menggunakan mekanisme handshake.Untuk aplikasi yang yang
mementingkan kecepatan pengiriman data dibandingkan kehandalan data dapat
mengunakan UDP. Contoh aplikasi yang lebih mengandalkan kecepatan
pengiriman informasi adalah audio streaming atau video streaming.
Aplikasi yang menggunakan TCP adalah HTTP, HTTPS, SMTP, POP3,
IMAP, IMAP,SSH, FTP, Telnet dan lain-lain. HTTP merupakan kependekan
dari Hypertext Transfer Protocol. HTTP adalah webserver. Client meminta
alamat website kemudian HTTP server memberikan jawaban.HTTPS adalah
webserver dengan penggunaan enkripsi saat pengiriman data.SMTP merupakan
kependekan dari Simple Mail Transfer Protocol. SMTP merupakan protockol
dalam pengiriman email.POP3 merupakan kependekan dari Post Office Protocol
3 . POP3 adalah protocol untuk mengambil email.

7. Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch
elektrik yang dioperasi kan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut
sebagai komponen electromechanical atau elektromekanikal yang terdiri dari dua
bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.
Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai
penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil
PENGOLAHAN DATA PARIWISATA 61

atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan
lebih tinggi. Berikut adalah gambar dan juga symbol dari komponen relay

Gambar 2.4 board raspberry pi

8. Client Server
Client-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimanaclient adalah
perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi
(software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan
bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya. Server biasanya
terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan
(networkcard). Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Dalam teknologi informasi, client-server merujuk kepada cara
mendistribusikan aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-
server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih
dalam sebuah kesatuan) yakni komponen client dan komponen server.
Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai
workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan
tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa
permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen server akan
menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta
mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi
hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan
menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai.
Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web
yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan
dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services),
sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser
pada komputer client (workstation). Client-server merupakan penyelesaian
masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer
tidak perlu diinstalldatabase. Dengan metode client-server database dapat diinstal
pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client.
62 TTS4.0

Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen


server disebut sebagai back-end

Gambar 2.5 board raspberry pi

KelebihanClient Server :
- Lebih aman
- Semua data dapat dibackup pada satu lokasi sentral
- Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain sebagai workstation
Kekurangan Client Server :
- Membutuhkan administrator yang handal
- Pelaksanannya mahal
- Jika server mati maka komputer client akan mati juga

ANALISA DAN PERANCANGAN


Gambaran Umum Sistem
Sistem monitoring inkubator ini terdiri dari unit inkubator dan perangkat
monitoring yang terdiri dan sebuah RaspberryPi dan sensor DHT11 yang di
pasang untuk mengambil data suhu, dan sebuah buzzer untuk memberikan alarm
peringatan apabila sistem monitoring gagal.
Data yang diambil oleh sensor DHT11 kemudian di proses oleh program
yang di tulis dan di simpan dalam basis data MySQL yang berada pada
RaspberryPi. Kemudian data tersebut di olah kembali dengan program web-
based untuk tampilan antar-pengguna yang nantinya dapat diakses melalui web
browser maupun aplikasi android.
PENGOLAHAN DATA PARIWISATA 63

Untuk sistem alarm sendiri akan membunyikan buzzer apabila sistem


monitoring gagal termasuk gagal mengambil data dari sensor, gagal menyimpan
ada ke basis data dan gagal terhubung ke internet.
Untuk akses pengguna menggunakan media cloud untuk penghubung
antara perangkat Raspberrypi dan perangkat pengguna.

2. Analisis Kebutuhan Sistem


Kebutuhan Perangkat Lunak
1) Raspbian OS
2) Python 3.0
3) Apache Web Server
4) PHP 7.3
5) MySQL(MariadDB) Databases
6) Putty
7) IPScanner
Kebutuhan Perangkat Keras
1) RaspberryPi Zero W
2) Sensor DHT11
3) Buzzer
4) Kabel Jumper

3. Sistem Monitoring Inkubator Bayi


Inkubator bayi pada penelitian ini adalah sebuah alat peraga yang
ukuran dan bentuk dibuat hampir sama dengan inkubator sesungguhnya pada
rumah sakit. Inkubator dibentuk dengan bahan kaca kemudian di pasang alat
monitoring.
Inkubator bayi biasanya dipakai untuk menjaga suhu pada bayi yang
lahir secara premature. Sistem inkubator bayi sendiri yang telah diproduksi
tersedia banyak fitur-fitur. Tujuan utama adalah untuk menjaga kehangatan bayi,
memberi oksigen, memantau kondisi bayi (detak jantung, suhu tubuh, kadar
oksigen, tekanan darah) serta mengobati penyakit kuning.
Sistem monitoring inkubator bayi dalam penelitian ini di fokuskan
untuk memantau suhu dan kelembaban yang memberikan data nilai suhu pada
inkubator.
Untuk menggambarkan alur program sistem, maka dirancang dalam
bentuk flowchart berikut :

1. Flowchart Sensor Suhu


Flowchart membaca sensor suhu dan menyimpan data ke database
untuk di tampilkan dalam laman web.
64 TTS4.0

Gambar 3.1 Flowchart Sensor Suhu

2. Flowhart Kontrol Lampu


Program membaca nilai sensor, bila suhu di atas ketentuan makan lampu akan
dimatikan
PENGOLAHAN DATA PARIWISATA 65

Gambar 3.2 Flowhart Kontrol Lampu

3. Flowchart Notifikasi Buzzer


Program akan membaca apakah nilai sensor valid, jika tidak, maka buzzer akan
dibunyikan sebagai alarm.
66 TTS4.0

Gambar 3.3 FlowchartBuzzer

3. Analisa Rangkaian Sistem


Analisa Rangkaian Sistem Secara Blok Diagram
Analisa rangakain sistem dibagi oleh tiga blok, blok masukan, blok proses, dan
blok keluaran. Rangkaian sistem tersebut di gambarkan dengan sebagai berikut :

Gambar 3.4 Blok diagram rangkaian


PENGOLAHAN DATA PARIWISATA 67

1. Blok Masukan
Blok masukan adalah sensor DHT11 yang mengambil data suhu dan
kelembaban. Blok ini adalah masukan utama sistem.
2. Blok Proses
Proses di lakukan oleh perangkat RaspberryPi Zero W sebagai pusat
kontrol sistem monitoring.
3. Blok Keluaran
Blok keluaran terdiri dari tiga bagian yaitu lampu, interface web, dan
buzzer. Interface web adalah output yang berupa non-fisik, sedangkan
lampu dan buzzer adalah ouput dengan perangkat keras.

Analisa Proses Kerja Sistem Secara Blok Diagram


Proses kerja sistem di mulai dari dari sensor DHT11 hingga keluaran dalam
bentuk web-based. Blok diagram proses kerja di muat dalam gambar berikut :

Gambar 3.5 Blok diagram proses kerja sistem

Use Case Diagram


Sistem terdiri dari pengguna dan admin sistem. Data yang dikumpulkan
oleh sensor otomatis masuk ke basis data. Data tersebut disajikan dalam bentuk
web-based kepada pengguna dengan dua mode, real-time dan history (catatan).
Untuk pengelolaaan basis data, admin sistem menggunakan PHPMyAdmin
untuk melakukan kontrol data termasuk menambah secara manual, mengubah,
memperbarui serta menghapus.
Penggunaan sistem digambarkan dalam usecase diagram sebagai berikut :
68 TTS4.0

Gambar 3.6 Use Case Diagram

Class Diagram
Sistem menyimpan data dengan basis data yang sederhana, dengan
struktur sebagai berikut :

Gambar 3.7 Class Diagram

6. Konfigurasi RaspberryPi
Konfigurasi Umum RaspberryPi
RaspberryPi Zero W di konfigurasi agar sesuai dengan sistem yang
dibangun. Konfigurasi termasuk melakukan penulisan Raspbian OS ke kartu
memori (flashing) , mengatur sambungan jaringan, mengatur port GPIO dan
melakukan wiring ( penyambungan kabel jumper )
PENGOLAHAN DATA PARIWISATA 69

Konfigurasi Raspbian OS dan Koneksi


1. Proses Flashing
Pada proses ini, Raspbian OS di tulis (di flash) ke kartu memory dengan
aplikasi SD CardWriter. Penulis menggunakan Aplikasi Ethcer.

Gambar 3.8 Proses flashingRaspbian OS

2. Koneksi
Koneksi internet pada Raspberry di ambil dari sebuah Mi-Fi, yang
tersedia kartu seluler yang aktif yang menggunakan koneksi 3G/4G
LTE. Agar wifiRaspberry terhubung dengan Mi-Fi, maka perlu dibuat
filewpa_supplicant.conf, isinya adalah sebagai berikut:
ctrl_interface=DIR=/var/run/wpa_supplicant GROUP=netdev
network={
ssid="inkubatornet"
psk="passwordwifi"}

Sambungan RaspberryPi dengan ModulRaspi di sambungkan (wiring) dengan


modul melalui port GPIO. Berikut pin-pin yang digunakan.
Modul Pin GPIO
DHT11 08 14
Buzzer 10 15
Relay 12 18

Berdasarkan ketentuan pada tabel, maka wiring diagram adalah sebagai berikut :
70 TTS4.0

Gambar 3.9 Wiring Diagram

DAFTAR PUSTAKA
Kadir Abdul,(2017). Panduan Praktis Mempelajari Dasar Raspberry pi.
Yogyakarta: Andi
Pratama, Andre. 2016. PHP Uncover. Padang : Duniailkom.
Kontributor Wikipedia. Python (Bahasa Pemograman).
https://id.wikipedia.org/wiki/Python_(bahasa_pemrograman). Diakses
1 Oktober 2018.
Kontributor Wikipedia. Sistem Pemosisi Global.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pemosisi_Global. Diakses 1
Oktober 2018.
Kontributor Wikipedia. Internet untuk Segala.
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala Diakses 1 Oktober
2018.
Kontributor Wikipedia. RaspberryPi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Raspberry_Pi.Diakses 1 Okotober 2018.
Kontributor Wikipedia. MySQL. https://id.wikipedia.org/wiki/MySQL. Diakses 1
Oktober 2018.
Purbo, Onno Widodo. 2011. Membuat Sendiri CloudComputing Server
Menggunakan Open Source. Jakarta :Andi Publisher
SISTEM INFORMASI WARUNG MAKAN SATE APALEH
KECAMATAN GANDAPURA KABUPATEN BIREUEN
BERBASIS WEB
Mukti Qamal, Idayanti, Taufiq dan Munar
Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Jl. Kampus Unimal BI Blang Pulo, Aceh Utara, Indonesia

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Almuslim


Jl. Almuslim No.1, Bireuen-Aceh Indonesia
e-mail: yida9221@gmail.com

Abstrak-Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk menunjang dan


mempermudah sistem informasi pada Warung Sate Apaleh sehingga
diharapkan dapat dirasakan oleh para pelanggan. Sistem ini
dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, Jquery
dan MySQL dan disertai dengan menggunakan database yang
disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses perancangan sistem ini.
Adapun hal yang terdapat dalam sistem ini meliputi berbagai informasi
seperti informasi data pesanan, data menu makanan, dan minuman.
Untuk perancangannya menggunakan metode terstruktur yang
menggunakan ERD, DFD sebagai alat bantu untuk merancang
Perancangan Aplikasi Pelayanan Digital Restoran Berbasis Android.
Hasil dari sistem ini adalam terciptanya sebuah aplikasi yang dapat di
gunakan oleh pelanggan Warung Sate Apaleh dalam pemesanan menu
makanan dan minuman secara online dan memudahkan pihak Warung
Sate Apaleh dalam memanajemen penjualan.

Kata Kunci : Pelayanan, Warung Sate Apaleh, PHP, Jquery, Mysql,


DFD, Android

PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman, banyak sekali penemuan-
penemuan yang sifatnya membantu proses pelaksanaan aktivitas manusia.
Satu diantara penemuan tersebut yaitu teknologi informasi dan
telekomunikasi. Kedua sistem ini sering digunakan oleh masyarakat
dengan alasan dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.
72 TTS4.0

Informasi dapat diperoleh dalam waktu yang efisien serta dapat


digunakan di seluruh dunia.
Pengembangan sistem informasi ini dilakukan pada salah satu
aspek yaitu dari aspek ekonomi, dengan menggunakan sistem informasi
pada dunia bisnis. Hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam
menjalankan transaksi bisnis serta jual-beli dengan jaringan tidak
terbatas. Selain itu keunggulan yang lainnya adalah dengan fasilitas
pemasangan iklan di internet dan pembuatan suatu website akan
mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
Sistem informasi yang baik sangat diharapkan oleh pelaku bisnis,
dimana pelaku bisnis banyak memanfaatkan bantuan sistem komputer
untuk membangu sistem penjualan. Salah satu pelaku bisnis penjualan
yang dimanfaatkan oleh warung makan sate Apaleh dengan alamat di
Gandapura kabupaten Bireuen. Warung makan sate apaleh selama ini
sangat banyak diminati oleh masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun
pengunjung yang singgah dalam perjalanan jauh, hal ini dikarenakan sate
apaleh sudah banyak dikenal. Banyak peminat dapat dilihat dalam
keseharian baik siang maupun malam hari seiring dengan berjalannya
waktu. Untuk membantu sate apaleh lebih dikenal lagi, maka manajemen
sistem yang sekarang juga baik jika ditingkatkan melalui pendekatan dan
pemanfaatan sistem informasi yang tepat yaitu dengan cara membangun
sebuah website tentang sistem informasi pemesanan dan penjualan
online. Sehingga dengan adanya website tersebut dapat membantu kinerja
para petugas yang bekerja pada sate apaleh seperti pemesanan sate dari
pemesan 20 menit sebelum ketempat, sehingga petugas dapat
menyediakan langsung sate untuk tamu yang akan datang dan pada saat
datang tamu tersebut tingggal memakannya tanpa harus menunggu lagi.
Oleh karena itu dalam membantu meningkatkan nsistem
pemesanan dan penjualan sate apaleh secara luas dengan perkembangan
teknologi yang sekarang berkembang pesat, maka perlu adanya sistem
penjualan online (website) pada warung makan sate apaleh di Gandapura
Bireuen melalui sistem penjualan dan pemesanan online pada warung
makan sate apaleh.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka penulisan skripsi ini mengambil judul yaitu “Sistem Informasi
Warung makan Sate Apaleh Berbasis Web di Gandapura Kabupaten
Bireuen”.
SISFO SATE APALEH 73

Pengertian Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009) mendefinisikan sistem secara
umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.
Sedangkan menurut Gerald (2007) dalam buku Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto mendefinisikan “sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Pengertian Informasi
Informasi adalah hasil pengolahan data dalam sebuah bentuk
yang lebih berguna bagi penerimanya menggambarkan kejadian-kejadian
yang nyata digunakan untuk mengambil keputusan, seperti yang
dikemukakan oleh Kismiaji (2009).
Definisi informasi menurut Susanto (2008) dalam bukunya
Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan infornasi sebagai berikut:
“informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan
manfaat”.
Definisi informasi menurut Jogianto (2007) dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi bahwa: “informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang
menerimanya”.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa informasi adalah serangkaian data yang telah terorganisasi yang
mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, dan manfaat bagi
penerimanya.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam kumpulan
organisasi yang dibutuhkan pengolah informasi, seperti yang di
kemukakan oleh Sutabri (2008) Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersipat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
74 TTS4.0

Pengertian Pemesanan
Pemesanan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh konsumen
sebelum membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka
perusahaan harus mempunyai sebuah sistem pemesanan yang baik.
Menurur Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud pemesanan
adalah “proses, perbuatan, cara memesan (tempat,barang,dsb) kepada
orang lain”
Menurut Edwin dan Chris (2007) Pemesanan dalam arti umum
adalah perjanjian pemesanan tempat antara 2 (dua) pihak atau lebih,
perjanjian pemesanan tempat tersebut dapat berupa perjanjian atas
pemesanan suatu ruangan, kamar, tempat duduk dan lainnya, pada waktu
tertentu dan disertai dengan produk jasanya. Produk jasa yang dimaksud
adalah jasa yang ditawarkan pada perjanjian pemesanan tempat tersebut,
seperti pada perusahaan penerbangan atau perusahaan pelayaran adalah
perpindahan manusia atau benda dari satu titik (kota) ketitik (kota)
lainnya.
Bauran pemasaran menurut Philip Kotler (2008), adalah
sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.

Diagram Konteks
Diagram Konteks berfungsi untuk menggambarkan sistem secara
keseluruhan yang diwakili oleh suatu lingkaran yang mewakili seluruh
proses yang terjadi, juga menggambarkan bagaimana hubungan antara
sistem dan entitas yang terlibat.
Diagram Konteks berfungsi untuk menggambarkan sistem secara
keseluruhan yang diwakili oleh suatu lingkaran yang mewakili seluruh
proses yang terjadi, juga menggambarkan bagaimana hubungan antara
sistem dan entitas yang terlibat. Berikut adalah gambar dari Diagram
Konteks menjalankan Sistem Informasi Warung makan Sate Apaleh
Berbasis Web di Gandapura Kabupaten Bireuen
SISFO SATE APALEH 75

Gambar 1 Diagram Konteks


b. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah teknik yang menggambarkan


komponen – komponen dari sebuah sistem dan aliran – aliran data di
komponen tersebut asal, tujuan dan penyimpanan data. Berikut adalah
Data Flow Diagram Sistem Informasi Warung makan Sate Apaleh
Berbasis Web di Gandapura Kabupaten Bireuen.
76 TTS4.0

Gambar 2 Data Flow Diagram

Hasil dan pembahasan


1. Halaman Login Administrator
Halaman ini merupakan halaman login administrator untuk
masuk ke dalam sistem dengan memasukkan username dan
password, jika username dan password yang dimasukkan valid
maka admin masuk ke sistem dan jika username dan password
yang dimasukkan tidak valid makan admin harus login kembali.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :
SISFO SATE APALEH 77

Gambar 3 Halaman Login Administrator

2. Halaman Utama Admin


Halaman ini merupakan halaman utama admin. Pada halaman ini
ditampilkan selamat datang admin, dan ada beberapa menu antara
lain yaitu : menu input pesanan, menu input menu makanan,
menu pesan masuk, dan menu logout. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4 Halaman Utama Admin

3. Halaman Menu Makanan dan Minuman


78 TTS4.0

Halaman ini merupakan halaman tambah menu makanan pada


aplikasi pemesanan menu Warung makan Sate Apaleh. Agar lebih
jelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 5 Halaman Menu Makanan


4. Halaman List Order
Halaman ini merupakan halaman list order pada aplikasi
pemesanan makanan Warung makan Sate Apaleh. Agar lebih
jelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 6 Halaman List Order

5. Halaman List Produk


Halaman ini merupakan halaman order masuk pada aplikasi
pemesanan makanan Warung makan Sate Apaleh. Agar lebih
jelas dapat dilihat pada gambar berikut:
SISFO SATE APALEH 79

Gambar 7 Halaman List Produk

6. Halaman Input Produk


Halaman ini merupakan halaman untuk proses input produk yang
di input admin setelah berasil melakukan login. Pada halaman ini
tersedia sebuah form input data dengan beberapa field. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7 Halaman Input Produk

7. Halaman Input Karyawan


Halaman ini merupakan halaman untuk proses input karyawan
yang di input admin setelah berasil melakukan login. Pada
halaman ini tersedia sebuah form input data dengan beberapa
field. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
80 TTS4.0

Gambar 8 Halaman Input Karyawan


8. Halaman Input Meja
Halaman ini merupakan halaman untuk proses input meja yang
di input admin setelah berasil melakukan login. Pada halaman
ini tersedia sebuah form input data dengan beberapa field. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 9 Halaman Input Meja

KESIMPULAN
Pada bab terakhir ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang
didapat dari pengerjaan skripsi ini, berdasarkan saran-saran yang perlu
diperhatikan untuk pengembangan selanjutnya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari Aplikasi Pemesanan Menu
Makanan Cafe Mie Dower Berbasis Android adalah sebagai berikut:
SISFO SATE APALEH 81

1. Sistem ini dapat memberikan kemudahan kepada pelanggan Cafe


Mie Dower dalam pemesanan menu makanan dan tempat, karena
bersifat online.
2. Dengan adanya penyajian data peta yang lebih interaktif
diharapkan dapat memberikan bentuk penyajian informasi yang
interaktif dan lebih mudah untuk dipahami.
3. Aplikasi digital ini dibuat dengan menggunakan PHP, Mysql dan
jquery.
4. Output yang dihasilkan dari sistem ini adalah informasi menu
makanan dan minuman pada Cafe Mie Dower.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka
Pelajar.
Bambang Prasetyo. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan
Aplikasi. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Gerald. 2007. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Pendekatan
terstruktur teori dan praktis aplikasi bisnis. Andi. Yogyakarta
Jogianto. 2007. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Pendekatan
terstruktur teori dan praktis aplikasi bisnis. Andi. Yogyakarta
Koher. 2007, "Geographic Information System a Management
Perspective".WDL Publication, Ottawa-Canad
Kismiaji. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Pendekatan
terstruktur teori dan praktis aplikasi bisnis. Andi. Yogyakarta
Mulyanto (2009), Sistem Informasi Manajemen. 2008. Andi Publisher.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai