WEBMINAR SERIES PS PWL IPB

TATA KELOLA KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN WILAYAH DI ERA VUCA

RESILIENSI DAERAH ALIRAN SUNGAI

DALAM PENATAAN RUANG DI ERA VUCA

KUKUH MURTILAKSONO
Ketua Umum Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia (MKTI)
Dep. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Faperta IPB

BOGOR, 20 Juli 2020

 ERA DISRUPSI

 VOLATILITAS  VISI
 KETIDAKPASTIAN  PEMAHAMAN
 KOMPLEKSITAS  KEJELASAN
 KEMENDUAAN  KETANGKASAN

CRITICAL
CREATIVITY
THINKING
FUTURE READY AGILE SKILLSET
MINDSET (TANGGUH & LINCAH) ABAD 21

COLLABORATION COMMUNICATION
LUAS LAHAN KRITIS

DATA DAN FAKTA

 WILAYAH INDONESIA

Dit. PEPDAS, Ditjen PDASHL, KLHK (2018)

KAWASAN HUTAN INDONESIA

 GAMBARAN UMUM PEMANFAATAN AIR DI INDONESIA
DISTRIBUSI
INDONESIA 3.906,500 AIR BAKU TERSEDIA (106 m3/th)
SUMATERA 840,700 POTENSI DAPAT DIMANFAATKAN

3,906,500 691,300
JAVA 164,000

KALIMANTAN 1,314,000
SUDAH DIMANFAATKAN (106 BELUM DIMANFAATKAN (106
SULAWESI 299,200
m3/th) m3/th)
BALI + NUSA 175,100 (25.3%) 516,200 (74.7%)
49,600
TENGGARA

MALUKU 176,700

PAPUA 1,062,100
DMI (106 m3/th) IRIGASI (106 m3/th)
34,100 (19.5%) 141,000 (80.5 %)

Keterangan:
DM INDUSTRIAL D : Domestik (Rumah Tangga)
(106 m3/th) (106 m3/th) M : Municipal (Perkotaan)
I : Industrial
6.400 (3,7%) 27.700 (15,8%)
Sumber:
Puslitbang SDA, 2012
Roadmap CC Water Sector, 2011
 KEBUTUHAN AIR NASIONAL (m3/dt)

Bali-NTB-NTT-
Maluku-
Kebutuhan Air Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Papua Indonesia %
RKI 134,7 72,4 17,9 22,6 24,8 272,5 3,5%
Irigasi 3.064,7 1.883,1 411,6 667,8 870,3 6.897,6 88,9%
Peternakan 7,2 2,8 1,1 0,9 1,7 13,8 0,2%
Perikanan 135,3 150,1 162,6 123,5 4,1 575,5 7,4%
Jumlah kebutuhan konsumtif 3.342,0 2.108,5 593,2 814,9 900,8 7.759,4 28,6%
Aliran pemeliharaan sungai 657,0 4.607,1 2.709,5 1.240,5 10.178,5 19.392,6 71,4%
Jumlah kebutuhan air 3.999,0 6.715,6 3.302,7 2.055,4 11.079,4 27.152,0 100,0%

Ditjen SDA, Kemen PUPR

KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR
JASA LINGKUNGAN DAS UNTUK CADANGAN PANGAN NASIONAL
 ISUE STRATEGIS KETAHANAN PANGAN :
Implementasi UU No 41 tahun 2009

“Penyediaan sumberdaya air dengan jumlah yang cukup,

berkualitas baik, terdistribusi merata secara spatial
(wilayah) dan temporal (dari waktu ke waktu) untuk
menunjang dinamika kehidupan (generasi masa kini dan
mendatang) ”
INDIKATOR UTAMA KEBERLANJUTAN DAS

• DEBIT MERATA SEPANJANG TAHUN

1

• EROSI & SEDIMENTASI RENDAH

2

• PENDAPATAN & KESEJAHTERAAN PENDUDUK

3

• DAYA LENTING (RESILIENSI)

4
 PENGUNAAN RUANG

CLEAR & CLEAN

EKOLOGIS vs ADMINISTRASI
TUTUPAN LAHAN
NASIONAL
(BPS refers KLHK)
Sumber:
BPKH Wiliayah XII
Tanjungpinang 2018

Sumber: SK.272/MENLHK/SETJEN/PLA.0/6/2018
 Tutupan Lahan Fungsi Kawasan
KOTA BATAM AIR APL HL HP HPK HPT TB TWA Total
Hutan LK Sekunder 65,75 2.131,34 3.361,41 372,14 99,19 582,10 - 674,59 7.286,51

Hutan Mangrove Primer 18,68 362,75 415,44 66,80 859,06 781,62 - - 2.504,35

Hutan Rawa Primer - 7,53 - 36,30 35,54 - - - 79,38

Belukar 69,28 10.338,29 3.940,07 654,93 1.497,86 2.283,65 880,23 14,56 19.678,87
Perkebunan - 122,84 - - - - - - 122,84
Permukiman 111,91 17.874,34 828,10 0,83 93,98 4,98 4,71 59,00 18.977,84

Tanah Terbuka 13,73 3.121,28 682,24 77,22 79,09 351,72 - - 4.325,27

Badan Air 2.772,34 171,51 777,78 3,66 37,02 31,83 - - 3.794,13

Hutan Mangrove
346,74 5.011,94 3.917,39 888,52 2.523,49 3.300,98 473,20 - 16.462,27
Sekunder
Belukar Rawa 74,79 1.791,40 456,93 23,18 203,39 365,05 - - 2.914,74

Pertanian Lahan Kering 35,26 2.944,47 1.831,79 14,80 1.344,08 406,16 - - 6.576,57
Belukar 69,28 10.338,29 3.940,07 654,93 1.497,86 2.283,65 880,23 14,56 19.678,87
Perkebunan - 122,84 - - - - - - 122,84
Permukiman 111,91 17.874,34 828,10 0,83 93,98 4,98 4,71 59,00 18.977,84

Tanah Terbuka 13,73 3.121,28 682,24 77,22 79,09 351,72 - - 4.325,27

Badan Air 2.772,34 171,51 777,78 3,66 37,02 31,83 - - 3.794,13

Hutan Mangrove
346,74 5.011,94 3.917,39 888,52 2.523,49 3.300,98 473,20 - 16.462,27
Sekunder
Belukar Rawa 74,79 1.791,40 456,93 23,18 203,39 365,05 - - 2.914,74

Pertanian Lahan Kering 35,26 2.944,47 1.831,79 14,80 1.344,08 406,16 - - 6.576,57

Pertanian LK Campur 39,62 7.294,40 4.241,51 219,22 4.735,09 1.004,07 1.283,96 153,47 18.971,34
Tambak 9,44 264,50 - - - 15,75 - - 289,69
Bandara/Pelabuhan 2,21 651,58 - - - - - - 653,79
Pertambangan - 220,36 - - - 0,94 - - 221,29
Rawa 2,78 88,71 34,53 - - 14,21 - - 140,24
Total 3.562,51 52.397,25 20.487,19 2.357,61 11.507,79 9.143,06 2642,10 901,62 102.999,13
DAS CITARUM ANALISIS DATA

DATA SPASIAL
DAS CITARUM
KASUS
INKONSISTENSI

Peruntukan: Kawasan Hutan Konservasi (dibatasi garis biru)

Aktual: Hutan (hijau), Pertanian (ungu), Semak Belukar (kuning), Permukiman
(merah), dan Sawah (Krem)
Kegiatan Spasial RHL (TIDAK SESUAI Pola Ruang)
PERMUKIMAN
DAS CITARUM
Kegiatan Spasial RHL (TIDAK SESUAI Pola Ruang)
PERTANIAN
DAS CITARUM
Kegiatan Spasial RHL (TIDAK SESUAI Pola Ruang)
TANAH TERBUKA
DAS CITARUM
 PERATURAN PERUNDANGAN
PP 26 / 2008 : RTRW Nasional
Paragraf 7
Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Lindung
•Ps 99 : hutan lindung, gambut, resapan air
•Ps 100 : sepadan pantai
•Ps 101 ay 1, 2 : SA, SM, CA
•Ps 101 ay 4 : TN
•Ps 101 ay 5 : Tahura
•Ps 101 ay 6 : TWA
•Ps 102 : longsor, banjir
•Ps 103 : cagar biosfer
•Ps 104 : batuan, bentang alam
•Ps 105 : rawan bencana
•Ps 106 : imbuhan air
Paragraf 8
Indikasi Arahan Peraturan Zonasi Kawasan Budidaya
PP 15 / 2010 :
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
BAB VI
PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Bagian Kesatu
Ps 147 : pengertian
Ps 148 : pelaksanaan, pengaturan zonasi

Bagian Kedua
Ps 149 : pengaturan zonasi : nasional, provinsi, kabupaten/kota

Bagian Ketiga
Ps 160 – 168 : Perizinan
Ps 169 – 181 : Insentif disinsentif
Ps 182 – 191 : Sanksi
PP 37 / 2012 : Pengelolaan DAS
Paragraf 3
Penyusunan Klasifikasi DAS
Ps 12 : klasifikasi DAS dan kriterianya
Ps 13 : sub kriteria klasifikasi DAS
Ps 14 : kriteria kualitas, kuantitas, kontinyutas air
Ps 15 : kriteria sosial ekonomi
Ps 16 : kriteria investasi bangunan air
Ps 17 : kriteria pemanfaatan ruang wilayah

UU 37 / 2014 : KTA
BAB V : PENYELENGGARAAN KTA
Ps 13 : penyelenggaraan KTA di kawasan lindung dan budidaya
BAB VI : HAK DAN KEWAJIBAN
Ps 27 : hak
Ps 28 : kewajiban
 KELENTURAN / KELENTINGAN

INSTRUMENT
TATA RUANG • KLASIFIKASI KONSISTENSI vs
KEMAMPUAN INKONSISTENSI
• RTRW Nasional KESESUAIAN
• RTRW Provinsi LAHAN • PERIJINAN vs
• RTRW Kab/Kota • DAYA DUKUNG – LAW ENFORCE-
TAMPUNG WILAYAH MENT
• RDTR • KLHS • CLEAR & CLEAN
• ECOLOGICAL
FOOTPRINT
 KONSEPSI SINERGI PENGELOLAAN DAS dan TATA RUANG
PEMBANGUNAN NASIONAL Berkelanjutan

PENATAAN RUANG Pengelolaan DAS

RPDAS
RTRWP/KAB/KOTA Kab/Kota, Provinsi, Lintas Provinsi dan Lintas Negara

Sinergi

1. Peningkatan daya dukung DAS dengan memperhatikan struktur ruang dan pola ruang
2. Penyelenggaraan Penataan ruang dengan memperhatikan daya dukung DAS
 KETERPADUAN TUJUAN
Instrumen yg Mendorong Terwujudnya PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DALAM DAS
Tujuan bersama yang sama

Kabupaten/Kota
Nasional Kabupaten Pemegang
Pemegang
Nasional Hak Kelola
Hak Kelola
“Hak” atas
Provinsi manfaat
“Hak” atas
Provinsi
Sektor
Sektor manfaat

Industri R. tanggaIndustry
Rumah tangga

Pemangku Kepentingan
PENUTUP
PEMINATAN PS PWL, DPTSL