Pendahuluan
Kelenjar paratiroid
1.PTH mengendalikan keseimbangan 2.PTH meningkatkan kadar
kalsium dan fosfat dalam tubuh kalsium darah
• Melalui peningkatan kalsium darah • 1.PTH menstimulus sel osteoklas (sel
dan penurunan kadar fosfat darah penghacur tulang) sehingga
• Kalsium penting untuk pembentukan menyebabkan pengeluaran kalsium dari
tulang dan gigi, koagulasi darah, tulang ke cairan ekstra sel
kontraksi otot, permeabilitas membran sel • 2.PTH secara tidak langsung
dan kemampuan eksitabilitas dan meningkatkan absorbsi kalsium
neuromuskular yang normal intestinal dan mengurangi kehilangan
• Fosfat penting untuk metabolisme kalsium dalam feses. Hormon ini
seluler, sistem buffer asam basa tubuh, berfungsi untuk mengaktivasi vitamin D
juga sebagai komponen neuklotida dan • 3.PTH menstimulus reabsorbsi kalsium
membran sel. dari tubulus ginjal untuk menggantikan
fosfor, sehingga menurunkan kehilangan
kalsium dalam urine dan meningkatkan
kadar kalsium darah
Pengendalian sekresi
• Kasus jarang
• Dapat diakibatkan oleh tumor paratiroid
Hipersekresi • Akibat : peningkatan aktivitas osteoklas,
resorpsi tulang, dan dekalsifikasi, serta
(Hiperparatiroidisme) pelemahan tulang
Hipersekresi (Hiperparatiroidisme)
• Kebanyakan pasien hiperparatiroidisme asimtomatik, walaupun
kelainan ini melibatkan ginjal dan sistem skletal.
• Klinis : fatique, depresi, mental confusion, anoreksia, mual, konstipasi,
defek renal tubular, poliuria, interval QT memendek, aritmia.
• Gangguan pada CNS dan GI level serum > 2,9 mmol/L
• Pasien mengalami hipercalsiuria dan poliuria, calsium dapat dideposit
di parenkim ginjal atau membentuk batu ginjal kalsium oksalat.
• Karakteristik lesi skletal osteopenia
• Peningkatan absorbsi tulang secara primer
• Hipercalsemia dapat intermitten atau sustaine
• Fosfat rendah atau normal
Gejala klinis
• Primer hiperparatiroidisme
- tingginya level PTH
- Hiperkalsemia
- Hiperkalsiuria
Diagnosis
• 90 % hiperparatiroidisme dan malignans
• Hiperkalsemia yg berhubungan dengan malignasi
sangat sering dan sulit untuk diatasi, mekanismenya
adalah dengan pelepasan PTH-realted protein (PTHrP)
pada paru, ginjal, squamous cell carsinoma, destruksi
tulang lokal pada mieloma dan limfoma.
• Tatalaksana berdasarkan derajat hiperkalsemia dan
gejala alami yg berkaitan. Terapi direkomedasikan pada
hiperkalsemia berat (> 3,2mmol/L) hidrasi dengan
saline, forced diuresis, zolendronate, calsitonin dan
dialisis.
hipercalsemia
• Ringan : tidak ada gejala klinis khas
• Berat : kelemahan otot, parastese, dan konfusi.
• Rhabdomiolisis dapat terjadi pada hipofisfatemia yang
progresif
• Pernafasan yang tidak adekuat akibat kelemahan otot
pernafasan.
• Etiologi : gangguan absorbsi di intestinal, urinary loss
(hyperpartiroidisme, defisiensi vitamin D)
• Terapi : hipofosfatemia dapat digantikan dengan minuman
susu, minuman berkarbonat, Neutraphos atau K-phos.
• Pada hipofosfatemia berat IV fosfat
• Pada pasien dengan hiperparatiroidisme primer berat
paratiroidektomi
Hipofosfatemia
Hipoparatiroidisme
• Heriditari
primer
Hiposekresi (Hipoparatiroidisme)
• Sering ditemukan pasca tiroidektomi, bisa bersifat transien atau
permanen
• Dapat terjadi juga setelah paratiroidektomi multipel
• Pasca pengangkatan adenoma paratiroid
Hipoparatiroid yang
didapatkan
• Dapat berdiri sendiri atau bersamaan dengan defisiensi
endokrin lainnya pada PGA (Polyglandular Autoimmunity),
yang diketahui sebagai APECED (Autoimmune
polyendocrinophaty-candidiasis-ectodermal dystrophy).
• Hipoparatiroid juga dapat terjadi pada SLE, disebabkan
antiparatiroid antibodi
Autoimune hipoparatiroidisme
• Defisiensi paratiroid yang disebabkan kerusakan
akibat logam berat seperti copper (Willson disease) atau
besi (hemokromatosis, transfusion hemosiderosis), riedel
tiroditis, tumor dan infeksi.
Lain-lain
• Congenital Hypoparatirodisme sel paratiroid
memiliki calsium sensing reseptor (CaSR) yang mengatur
kosentrasi kalsium dan mensupresi sekresi PTH melalui
jalur G-Coupled protein.
Lain-lain
• Hipokalsemia, spontan atau
dipresipitat oleh PPI pada pasien
Gejala dan hipoparatiroid yang belum diobati
• Gejala2 hipokalsemia
tanda
Diagnosis
• Klinis : parastese periferal dan perioral, spasme otot,
spasme laringeal, spasme carpopedal, kejang dan henti
napas.
• Klinis lainnya : iritabilitas, depresi, psikosis, kram perut ,
parkinsonism, mata kabur dan malabsorbsi kronik.
• Peningkatan tekanan intra kranial dan papiledema dapat
terjadi pada hipokalsemia yang berkepanjangan.
• Terapi : IV calsium glukonas atau preparat calsium oral
Hipocalsemia
• Didefinisikan pada nilai fosfat > 1,8 mmol/L
• Penyebab terbanyak adalah gagal ginjal akut dan kronik
serta keadaan hipoparatiroidism.
• Tatalaksana : membatasi asupan fosfat, menggunakan
fosfat binder, dan hemodialisis pada kasus berat
Hiperfosfatemia
• Calsium serum rendah
• Kalsium urin rendah
Laboratorium • Nilai PTH rendah
• Hypomagnesia
lainnya
Diagnosis
• Memastikan pernapasan adekuat
Airway
glukonas IV
• Diberikan untuk memenuhi kebutuhan kalsium
Kalsium harian 1-2 g.
• Cairan kalsium karbonat, 500 mg/5mL.