Anda di halaman 1dari 22

ENGINE MANAGEMENT SYSTEM ALAT

BERAT

SENSOR KOREKSI DAN


FEEDBACK PADA SISTEM
MANAJEMEN ENGINE

11/30/2018 tafakur, HP: 081325322102 1


Sistem Kontrol

2
tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018
BAGIAN-BAGIAN SISTEM KONTROL
ELEKTRONIK EMS
3

 Sensor merupakan bagian input/masukan data dari sistem EFI yang


dipasangkan untuk mendeteksi kondisi dan perubahan kondisi mesin.
Besaran yang perlu diukur:
 Aliran massa udara  Air flow meter
 Tekanan udara yang masuk  MAP sensor
 Posisi katup throttle  Throttle Position Sensor (TPS)
 Putaran engine  Ne signal (Crankshaft Position/CKP sensor)
 Posisi sudut engkol G signal (Camshaft Position/CMP Sensor)
 Temperatur cairan pendingin  WTS/ECTS
 Temperatur udara masuk  ATS/IATS
 Konsentrasi oksigen pada gas buang  O2 sensor
 Kecepatan kendaraan  Speedometer
 Kondisi pengaktifan kopling magnet Air Conditioner (AC)
 Posisi
tafakur, gigi transmisi
HP: 081325322102 11/30/2018
SENSOR EMS

Sensor sistem kontrol injeksi bahan bakar dapat dikelompokkan menjadi:


 Sensor Utama (Main Sensor)
Sensor utama berfungsi sebagai pengukur variabel utama dalam menentukan
sistem injeksi bahan bakar, yaitu berkaitan dengan timing injeksi dan kuantitas
injeksi bahan bakar. Sensor tersebut yaitu sensor putaran engine, sensor posisi
camshaft, dan sensor tekanan/aliran udara pada intake manifold (MAP
sensor/Air Flow Meter). Output dari deteksi dari sensor utama adalah untuk
menentukan durasi injeksi utama
 Sensor Koreksi (Correction Sensor)
Sensor koreksi berfungsi untuk mengoreksi durasi injeksi yang ditentukan oleh
sensor utama. Sensor koreksi digunakan untuk mendeteksi variabel-variabel
yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap durasi injeksi.
 Sensor Koreksi (Correction Sensor)
sensor feedback berupa O2 sensor yang mendeteksi kandungan oksigen pada
gas buang sebagai ukuran AFR yang diberikan oleh sistem kontrol. Masukan dari
O2 sensor digunakan untuk menambah dan mengurangi durasi injeksi yang
berpengaruh pada kuantitas bahan bakar yang diinjeksikan
Layout komponen elektronik EMS
5

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Throttle Position Sensor
6

 Biasa juga disebut dengan throttle angle sensor


 Sensor ini mendeteksi posisi katup throttle sesuai kondisi
pengendaraan
 TPS mendeteksi kapan posisi putaran idle, beban tinggi, maupun posisi
lain
 Beberapa modelnya antara lain tipe kontak poin dan tipe resistor

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


TPS Tipe Switch

7
tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018
Rangkaian TPS Tipe Resistor

8
tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018
Intake Air Temperature Sensor (IATS)
9

 Untuk mendeteksi temperatur udara


masuk ke dalam silinder.
 Memanfaatkan prinsip dari thermistor
tipe Negative Temperature Coeficient
(NTC).
 In the air cleaner housing
 In the air duct between the air filter
and the throttle body,
 Built into the mass airflow (MAF) or Komponen dan Diagram
airflow sensor Kelistrikan
 Screwed into the intake manifold,
where it senses the temperature of the
air entering the cylinders

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Water Temperature Sensor (WTS)/
Engine Coolant Temp. Sensor (ECTS)
10 Konstruksi

 Digunakan untuk memberi informasi


tentang temperatur mesin melalui cairan
pendingin mesin
 Ditempatkan pada jalur pendingin
engine
 WTS juga memanfaatkan karakteristik
dari thermistor jenis NTC seperti pada
ATS Karakteristik WTS
 The ECT sensor is also used as an
important input for the following:
 Idle air control (IAC) position
 Oxygen sensor closed-loop status
 Canister purge on/off times
 Idle speed

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Rangkaian Sistem WTS

Temperatur 80ºC,
tegangan 0,5-2,5V

Pemeriksaan Tahanan WTS

11/30/2018 tafakur, HP: 081325322102


11
Speed Sensor
12

 Speed sensor mengetahui kecepatan kendaraan sehingga


informasi tentang kendaraan dapat terdeteksi oleh ECU
untuk menentukan aktuasi yang sesuai
 Dengan informasi dari MAP sensor, TPS, CKP sensor dan
speed sensor, ECU dapat mengetahui kondisi kendaraan
saat percepatan, perlambatan, beban berat, maupun saat
idle.
 Pemasangan: ada meter kombinasi analog dengan
metode switch magnet maupun secara optik, dipasang
pada poros output transmisi dengan pick up
elektromagnet maupun dengan magnetic resistance
element.

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Sensor untuk Pengontrolan Feed back
(Close loop)
13

 Oksigen Sensor
O2 sensor mendeteksi konsentrasi
gas oksigen pada gas buang
sebagai ukuran hasil
pembakaran yang terjadi.

 Combustion knock sensors


Untuk mengetahui terjadinya
ketukan/knocking dengan
mendeteksi getaran yang terjadi
pada blok silinder.
Sinyal yang dihasilkan kemudian
dikirim ke ECU untuk diolah
dan digunakan dasar untuk
penyesuaian timing pengapian.

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Sensor Feedback
14

 Oksigen sensor tipe resistif, tipe voltaic, dan tipe Heated Exhaust Gas
Oksigen (HEGO)/dengan pemanas sensor

 Knock sensor

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Heated Oxygen Sensor (HO2S)

 Sensor O2 dipasangkan di exhaust


manifold (sebelum dan atau sesudah
catalytic converter) yang berfungsi
untuk mendeteksi konsentrasi oksigen
pada gas buang kendaraan.
 Apabila kadar oksigen pada gas buang
tinggi maka ECM akan menyimpulkan
bahwa campuran terlalu kurus
 Apabila kadar oksigen pada gas buang
rendah maka ECM akan
menyimpulkan bahwa campuran
terlalu gemuk

11/30/2018 tafakur, HP: 081325322102 15


Sensor Detonasi

Fungsi : Mendeteksi bila mesin


mengalami detonasi
(ketukan) agar ECU
mengundurkan saat
pengapian

Sensor detonasi biasanya terdapat


pada blok mesin bagian bawah di
antara silinder 2 dan 3 berfungsi
sebagai penangkap getaran yang
ditimbulkan oleh detonasi mesin.
Sensor ini terbuat dari kristal Piezo
yang dapat merubah getaran
menjadi sinyal listrik analog.

11/30/2018 tafakur, HP: 081325322102


16
Variabel Resistor (VR)

Fungsi : Mengganti fungsi oxygen sensor/ menyetel emisi gas


buang (hanya untuk sistem open loop)

Penyetelan VR boleh dilakukan bila menggunakan Gas


Analizer untuk mendeteksi kandungan gas buang pada
knalpot

Rangkaian VR dg ECU

11/30/2018 tafakur, HP: 081325322102


17
Starter Signal
18

• Starter signal adalah


tegangan pada gulungan
magnetic switch motor
starter saat cranking.
Starter signal untuk
mengetahui bahwa engine
starting.
• Starter signal digunakan
untuk memberi
kompensasi kepada ECU
untuk ignition dan durasi
injeksi saat starter

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


D Range Signal/Posisi transmisi (A/T)
19

Pada kendaraan AT , D-range signal terjadi selama posisi select lever pada D
(termasuk R-2-L range) atau pada P atau N range. Ketika posisi select lever
dirubah dari P-N range ke D range, D-range signal utamanya digunakan untuk
air/fuel ratio compensation saat pemindahan dan untuk D-range ISC
compensation. Pada beberapa model ECM langsung mendeteksi status inhibitor
switch untuk starter, dan ini digunakan seperti D-range signal.
Kebanyakan pada model sekarang, transmission control module mengirim signal D
range ke ECM berdasarkan shift lever switch signal.

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Air Conditioner Signal
20

Ketika air conditioner switch on dan compressor mulai running, engine load
meningkat. Signal A/C digunakan untuk menstabilkan putaran engine
dengan menambahkan waktu penginjeksian bahan bakar. Sehingga, idle
speed bertambah dengan meningkatkan pembukaan ISC/IAC/IR valve

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


Electric Load Signal /koreksi tegangan baterai
21

Ketika beban listrik bekerja seperti blower fan, headlights, rear


defogger, electric load signal menambah sedikit aliran udara
bypass melalui ISC/IAC valve dan mencegah turunnya putaran
idle.

tafakur, HP: 081325322102 11/30/2018


SEKIAN

Selamat memanfaatkan waktu!!

11/30/2018 tafakur, HP: 081325322102 22

Anda mungkin juga menyukai