Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

“ AMI “

Disusun oleh :
Nama : Maria Vriska Happy Gustianti
NIM :201821037

STIKES ST.ELISABETH SEMARANG


2019/2020
A. LATAR BELAKANG
Infark Miokard Akut merupakan salah satu manifeasti klinis penyakit jantung
koroner. Infark miokard akut yang dikenal sebagai serangan jantung adalah terbentuknya
suatu daerah nekrosis pada sel otot miokardium akibat suplai darah yang tidak adekuat
ke suatu daerah yang diawali dengan iskemik.
Infark miokard akut merupakan penyakit yang diagnosis rawat inapnya tersering
pada negara maju, AMI ialah penyebab tunggal kematian di negara industri dan risikonya
meningkat secara progresif seumur hidup. Pasien yang terkena AMI diperkirakan 1,5 juta
orang dengan kematian 500.000 pasien setiap tahunnya. Usia yang sering menderita
AMI berkisar antara 45 dan 54 tahun dan laki laki memiliki kemungkinan terkena AMI
empat sampai lima kali dibandingkan perempuan. Risiko penyakit menjadi setara pada
kedua jenis kelamin setelah usia 80 tahun untuk penyakit sistemik secara umum
AMI adalah masalah kesehatan di masyarakat dan merupakan penyebab kematian
tertinggi di Indonesia. Angka fatalitas kasus AMI adalah tertinggi dibandingkan penyakit
jantung lainnya yaitu 16,6% pada tahun 2002 dan 14,1% pada tahun 2003 berdasarkan
statistik rumah sakit Indonesia
Serangan jantung terjadi ketika sebuah plak arteri tiba tiba pecah dan membuka,
ini memberikan gumpalan darah yang memblok keseluruhan aliran darah pada bagian
bawah otot jantung. Ini adalah ancaman hidup berbahaya yang menyebabkan nyeri dada
umum, kolaps dan kematian mendadak. Terpisah dari tindakan gawat darurat, bila
gumpalan tidak dapat diperbaiki secara tepat beberapa dari otot jantung seseorang akan
mati
Keluhan yang khas pada AMI adalah nyeri dada retrosternal ( di belakang
sternum), nyeri dapat menjalar ke lengan,bahu, leher, rahang, bahkan ke punggung dan
epigastrium, nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah, sesak nafas, pusing, dan pasien
sering tampak ketakutan. Keluhan nyeri dada kiri sering mengawali serangan jantung
yang memiliki risiko lebih hebat bahkan kematian.
Kematian sel miokard pada proses penyakit AMI mengakibatkan kurangnya
suplai oksigen ke miokard maka kompensasi dari miokard adalah dengan melakukan
metabolisme anaerob agar jantung tetap dapat pemberikan suplai oksigen ke seluruh
tubuh.
Kurangnya kemampuan tenaga medis yang menangani pasien, bukan saja
menjadikan pasien masuk dalam risiko tinggi untuk kematian akibat fibrilasi ventrikel,
tetapi juga akan menurunkan efektifitas pemberian terapi trombolitik untuk
menyelamatkan miokard dan mencegah meluasnya daerah.
Berdasarkan fakta fakta diatas, maka asuhan keperawatan berperan sangat penting pada
khasus AMI.

B. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Membuat mindmapping pada khasus AMI
2. Melakukan pengkajian OREM pada pasien AMI
3. Menganalisa data pada khasus AMI
4. Memberikan diagnosa keperawatan pada khasus AMI
5. Melakukan intervensi beserta rasionalnya pada khasus AMI
6. Menganalisa khasus etik legal pada pasien

C. MANFAAT
Manfaat dibuatnya makalah ini agar dapat mengetahui bagaimana cara memberikan
asuhan keperawatan kepada penderita AMI dan menentukan intervensi keperawatan yang
tepat untuk mencapai hasil yang optimal
Kasus
Kasus 1
Tn. Peter (58 tahun) dirawat di RS hari pertama dengan diagnosis medis AMI.
Pasien saat ini masih mengeluh nyeri dada, dada terasa seperti tertimpa beban berat, nafas
sesak, skala nyeri 6. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan mengatakan suka makan
asin dan pedas. Ibu pasien juga mempunyai riwayat hipertensi. Pasien mengatakan
mendapat obat penurun tensi tetapi tidak pernah diminum dan pasien tidak pernah kontrol
ke pelayanan kesehatan karena tidak ada yang mengantar. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/90 mmHg, Nadi 120 x/menit, RR 20x/menit, Suhu 370C. Hasil
pemeriksaan lab didapatkan CKMB 90 U/L, Troponin T 3 µg/L, pemeriksaan EKG
dengan hasil ST Elevasi di lead VI dan V2, hasil echo menunjukan fungsi ejeksi jantung
40%. Pasien mendapat terapi oksigenasi 5 ltr/mnt, terapi obat aspilet 3x300 mg dikunyah,
Xanax 1 x 0,5 mg

A. Pengkajian
I. Identitas Pasien
Nama : Tn.Peter
Usia : 58 Thn
TTL :-
Jenis Kelamin : Laki-Laki
II. Riwayat Keperawatan Masa Lalu
 Penyakit yang pernah diderita : Hipertensi
 Penyakit keturunan keluarga : Hipertensi
 Operasi yang pernah dilakukan : -
 Alergi : -
 Imunisasi : -
 Kebiasaan buruk : Pasien suka makan pedas dan asin
 Obat obatan : pernah mendapat obat penurun tensi namun tidak diminum
III. Riwayat Keperawatan Saat Ini
 Keluhan Utama : nyeri dada skala 6,dada seperti tertimpa beban berat
 Keluhan Penyerta : sesak
IV. Kebutuhan
 Oksigen
Sebelum masuk RS : tidak terpasang oksigen
Selama masuk RS : terpasang oksigen 5 ltr/menit
 Cairan
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Nutrisi
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Eliminasi
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Aktivitas
Sebelum masuk RS : mandiri
Selama masuk RS : dibantu sebagian
 Tidur
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Seksualitas
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Interaksi Sosial
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Pencegahan masalah kesehatan
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Promosi Kesehatan
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji
 Psikososial dan konsep diri
Sebelum masuk RS : tidak terkaji
Selama masuk RS : tidak terkaji

V. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum dan kesadaran : Compos Mentis
 Pemeriksaan fisik nyeri
1. P : nyeri terasa ketika sesak
2. Q : rasa nyeri seperti ditimpa beban berat
3. R : nyeri berada di dada
4. S : skala nyeri 6
5. T : sakit muncul hilang setelah minum obat
 Pemeriksaan Fisik dada
1. Inspeksi : menggunakan nafas tambahan
2. Palpasi : vocal fremitus tidak seimbang
3. Perkusi : terdengar bunyi pekak
4. Auskultasi : terdapat suara tambahan krekles
 TTV :
TD : 180/90 mmHg
Nadi : 150 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 37 ºC

VI. Pemeriksaan Diagnostik


 CKMB : 90 U/L
 Troponin T : 3 µg/L
 EKG : ST Elevasi di lead VI dan V2
 Echo : ejeksi jantung 75%
VII. Terapi
Nama Komposisi Dosis Rute Indikasi Kontraindikasi Tanggal
Obat Obat Pemberian
Aspilet Asam 3 x Oral Pada pasien Pasien yang
asetilsalisilat 300 (dikun yang memiliki
80 mg mg yah) mengalami riwayat
serangan alergi,pasien
jantung atau yang memiliki
pada penyakit
penyakit asma,pasien
jantung dan yang
pasca stroke mempunyai
(Obat ini riwayat tukak
dapat lambung atau
digunakan maag,pasien
untuk dengan riwayat
pencegahan perdarahan di
terhadap bawah kulit
terjadinya
serangan
jantung,
pengobatan
gejala pada
saat
serangan
jantung, dan
sebagai
pengobatan
tambahan
pada saat
pasca
stroke.)
xanax Alprazolam 1 x Oral Pasien yang Pasien yang
0,25 mg 0,5 mengalami memiliki
mg cemas(digu riwayat
nakan untuk hipersensitif
mengatasi pada
depresi, alprazolam
sindrom atau obat
kecemasan, golongan
serta gejala benzodiazepin
panik yang e
berlebihan.) lainnya,pasien
yang
menderita
glaukoma
sudut sempit
akut.
Terapi Oksigenuntu 5 Inhala Pasien yang Hidari
Oksige k lt/men si mengalami penggunaan
n t gangguan oksigen
pernapasan, masker pada
pasien yang pasien yang
mengalami mengalami
sianosis,pas mual
ien dengan muntah,hindari
gangguan penggunaan
jantung. oksigen
(digunakan dengan nasal
untuk kanul apabila
membantu pasien
sistem memiliki
peredaran gangguan atau
darah,menc iritasi pada
egah rongga hidung
sianosis)

B. Analisa Data
Tanggal/Wakt
No Data Fokus Masalah Etiologi
u
11 November 1 Ds : Risiko 1. Hipertensi
2019 1. Pasien Penurunan 2. Kurangnya
10.00 WIB mengatakan Perfusi pengetahuan
nyeri dada Jaringan tentang
2. Pasien Jantung factor risiko
mengatakan yang dapat
dada seperti diubah
tertimpa beban
berat
3. Pasien
mengatakan
sesak nafas
4. Pasien
mengatakan
skala nyeri 6
5. Pasien
mengatakan
suka makan
asin dan pedas
6. Pasien
mengatakan
mendapat obat
penurun tensi
tapi tidak ernah
diminum
7. Pasien
mengatakan
tidak pernah
kontrol ke
pelayanan
kesehatan

Do :
1. TD: 180/90
mmHg
2. N : 150 x/menit
3. RR : 22 x/menit
4. S : 37 ºC
5. CKMB : 90 U/L
6. Troponin T : 3
µg/L
7. EKG : ST
Elevasi di lead VI
dan V2
8. Echo : ejeksi
jantung 75%
9. Pasien nampak
sesak

C. Diagnosa Keperawatan
Risiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan hipertensi ditandai
dengan tekanan darah pasien 180/90,nadi 150 x/menit,RR 22 x/menit,nyeri dada skala
6,sesak nafas,dan pasien suka makan asin dan pedas.
D. Intervensi
Hari / No Tujuan dan Kriteria Intervensi Tujuan
Tanggal DP Hasil
Senin 1 Setelah dilakukan Manajemen Risiko
11 tindakan keperawatan Jantung (4050)
November selama 3x24 jam a. Observasi : a. untuk mengetahui
2019 risiko penurunan Identifikasi gaya hidup pasien
perfusi jaringan kesiapan pasien yang telah
jantung teratasi untuk dimodifikasi
dengan kriteria hasil: mempelajari gaya
hidup yang
Domain : II. dimodifikasi (diet
Kesehatan Fisiologis merokok,
Kelas : E. Jantung minuman
Paru berakohol,
Outcome : Nilai rata – olahraga, dietb
rata tekanan darah kolesterol)
Indik A T b. Mandiri : b.
ator  Mengecek  Untuk
Nilai 3 5
pasien mengetahui
rata
mengenai status
rata
kebiasaannya kesehatan
tekan
yang berisiko pasien
an
yang dengan
darah
berhubungan melihat gaya
Takik
dengan hidup
ardi
kejadian yang pasien,tekann
Keterangan tidak an darah
 Nilai rata rata diharapkan pasien,dan
tekanan darah pada jantung juga riwayat
1 : 210/120 mmHg (misalnya penyakit
2 : 200/119 mmHg merokok,obesit pasien.
3 : 180/90 mmHg as,gaya hidup
4 : 140/85 mmHg yang sering
5 : 120/80 mmHg duduk,tekanan
darah
 Takikardi tinggi,riwayat
1 : 180 x/menit serangan
2 : 150 x/menit jantung,riwayat
3 : 130 x/menit keluarga
4 : 110 x/menit dengan
5 : 60-100 x/menit serangan
jantung).
 Lakukan terapi - Agar pasien
relaksasi merasa lebih relaks
sehingga nafasnya
dapat normal.
c. Edukasi :
 Ajarkan pasien c. Agar pasien
dan keluarga mengetahui apa saja
mengenai strategi yang baik untuk
diit jantung sehat dikonsumsi dan apa
( misalnya,rendah yang harus dihindari.
natrium,rendah
lemak,rendah
kolestrol,tinggi
serat,cairan yang
cukup,asupan
kalori yang tepat)
 Ajarkan pada
pasien tentang Agar pasien dapat
perilaku hidup menerapkan hidup
sehat sehat
 Ajarkan pasien
mengenai apa itu Agar pasien
AMI,gejala dan mengetahui apa itu
cara AMI,apa gejalanya
pencegahannya dan bagaimana cara
mencegahnya.

d. Kolaborasi :
 Prioritaskan hal
hal yang d. Agar keluarga
mengurangi dapat mendukung
risiko [jantung] pasien dalam
dengan upaya
kolaborasi pengurangan
bersama pasien risiko jantung
dan keluarga. misalnya dalam
mengonsumsi
obat obatan,gaya
hidup ataupun
diet yang
 Berikan terapi dianjurkan.
obat lanjutan
yaitu obat aspilet Untuk membantu
untuk dalam proses
mengurangi penyembuhan
risiko penyakit penyakit
serangan jantung
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan pada klien didapatkan masalah dari pengkajian
yaitu nyeri akut dan pola nafas tidak efektif, maka intervensi yang dilakukan pada klien
adalah meningkatkan oksigenasi dan pemberian dueretik serta pemberian istirahat yang
dan pembatasan aktivitas.

B. Saran
Diharapkan kita sebagai calon perawat menambah pendidikan pengalaman khususnya
dilahan praktik atau (rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya) sehingga
memadukan padakan antara ilmu teori dan ilmu terapan (kondisi dan situasi)
DAFTAR PUSTAKA

Heather T.2015.Diagnosis keperawatan definisi & klasifikasi 2015-2017.Jakarta : Buku


kedokteran EGC
Bulecheck G.M,Howard,dkk.2013.Nursing Intervension classification (NIC).United
Kingdom : Elsevier Inc.
Mooehead S,Marion J,dkk.2013.Nursing Outcomes Classification (NOC).United
Kingdom : Elsevier Inc.
Dikutip dari jurnal : Makalah AMI seminar.Diakses melalui :
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://eprint.ums.ac.id/27738/3/4._BAB_1.pdf&ved=2ah
UKEwia.2JKs60blAhXBPo8KHQ4BisQFjADegQIBxAC&usg=AOvVaw1V5weLfHzzL
EYKoHe7D9Dj .Diakses pada : Selasa, 21 Juli 2020, 13.21 WIB.

Anda mungkin juga menyukai