Anda di halaman 1dari 5

Infeksi virus

hepatitis (B,C,D) Riwayat hepatitis (+) Pasien sering


Alkoholisme
minum alkohol
Kerusakan hepatosit
Terjadi
Inflamasi liver perlemakan di

nekrosis

Pengertian
Pembentukan jaringan
Sirosis hati adalah penyakit hati menurun yang difusi di ikat parut (fibrosis) Klien tampak kuning. (+),
tandai dengan adanya pembentukan  jaringan ikat SGOT 150 U/L, SGPT 200
Disfungsi hati
disertai nodul, biasanya di mulai dengan adanya proses U/L, Albumin 2,4 g/dl,
peradangan nekrosis sel hati yang luas. Pembentukan bilirubin total 5 mg/dl, Hb
jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. SIROSIS HEPATIS 9 g/dl

Ggg metabolisme Ggg metabolisme


Gangguanmet Distorsi percabangan pemb.
darah hepatik dan ggn aliran protein bilirubin
abolisme

Peningkatan resistensi
Pembentukan trigliserida terhadap aliran darah
secara berlebihan, Bilirubin total
Bilirubin tidak
menurunnya jumlah Menurunnya aliran darah 5 mg/dl
terkonjugasi
keluaran trigliserida dari hati keluar melalui vena
Oksidasi as. Aliran darah masuk Albumin 2,4g/dl hipoalbuminemi
Lemak menurun Bilirubin
meningkat
Beban sistem portal meningkat
Ggg. Osmotik,
protein
Akumulasi lemak plasma
hepatomegali Hipertensi portal Feses pucat , perubahan
di sel-sel hati warna kulit,dan urin gelap
penurunan sekresi
albumin
Peningkatan tekanan Pasien tampak kuning,
darah esofagus dan BAK seperti the

Penurunan
Varises esofag
volume
intravaskular
Ruptur mukosa esofagus Respon
Menekan saluran cerna psikologis
Perfusi ginjal menurun (cemas,
perdarahan
khawatir)
Masuk saluran Aktivitas plasma
cerna atas renin meningkat
(lambung) dan
bercampur
dengan as. Aldosteron Ansietas
Merangsang
lambung meningkat
timbulnya aliran
Retensi
Aliran darah ke Tertahan di saluran cerna Merangsang
lien meningkat bawah (duodenum dan nervus vagus
jejenum) dan simpatik
Transudasi cairan dari
splenomegali Beban kerja intrasel ke interstisial
Terdapat
lien meningkat Ikut dalam
tanda melena Signal melalui eferen
proses
Erosi hemoragik penyerapan
Edema
pada lambung akibat Refleks ekspulsi otot abdomen Asites tungkai
sifat korosif HCl melen mendorong isi lambung
ascites pitting
Anemia
Mempengaruhi pusat (+) edema
Perforasi dinding
muntah (posterma medula +2
lambung
Resiko Ketidakefektifan
Perfusi Gastrointestinal Muntah hitam
Nyeri ulu hati (hematemesis)

NYERI AKUT
Penekanan saluran
cerna
Klien mengeluh nyeri
Mual dan Mual dan muntah,
epigastrik sekala 7
terasa asam di
lidah
NOC : NOC
NOC :
Domain : kondisi kesehatan yang dirasakan (V) Domain: Kondisi kesehatan yang dirasakan (V)
Domain : Ii Kesehatan Fisiologis
Kelas : Status gejala (V) Kelas : status gejala (V)
Kelas : I Pengaturan regulasi
Outcome : mual dan muntah : efek yang Outcome : tingkat nyeri 2102
Outcome : fumgsi liver (0803)
mengganggu (2106) NIC : Manajemen nyeri (1400)
NIC :
NIC : Observasi
Pengurangan pendarahan Gastrointestinal
Manajemen Muntah (1570)  Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
(4022)
Observasi : ketidaknyamanan
Observasi
 Monitor keseimbangan cairan dan
 Monitor tanda dan gejala Mandiri
elektrolit  Berikan individu penurunan nyeri yang optimal
pendarahan terus menerus
Mandiri :  Monitor luka pada esophagus jika muntah dengan pemberian analgesic
Mandiri 
 Tes semua sekresi terhadap adanya Pilih dan implementasikan tindakan yang beragam
darah dalam muntahan, feses, urin  Posisikan untuk mencegah aspirasi misalnya farmakologi, nonfarmakologi, untuk
 Berikan pengobatan  Pastikan obat antimetik yang efektif untuk memfasilitasi penurunan nyeri
Edukasi mencegah muntah Edukasi
Edukasi 
 Instruksikan pasien dan keluarga Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi

mengenai kebutuhan pengganti  Informasikan penggunaan teknik Kolaborasi


darah nonfarmakologi bersama dengan ukuran  Kolaborasi dengan pasien, tim kesehatan dan
Kolaborasi control muntah orang terdekat lainnya untuk memilih dan
Kolaborasi
 Koordinasikan dengan dokter jika mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
kondisi pasien tidak membaik  Kolaborasi ketika memilih stratregi
penanganan muntah
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Diagnostik
a. Skan/biopsy hati
b. Kolesistografai/Kolangiografi
c. Esofagoskopi
d. Portografi Transhepatik perkutaneus
2. Pemeriksaan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai