ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi umat manusia. Skripsi ini ditulis
dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Diploma
Empat (D4) Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan Jurusan Tata Rias Dan
dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
1. Ibu Dra. Rahmiati, M.Pd sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Pariwisata dan
2. Ibu dr. Linda Rosalina, M. Biomed sebagai Ketua Labor Jurusan Tata Rias
3. Ibu Murni Astuti, S.Pd.M.Pd.T Selaku Ketua Jurusan Tata Rias dan
4. Ibu Dra. Hayatunnufus, M.Pd selaku tim penguji skripsi. Terimakasih atas
5. Ibu Merita Yanita S.Pd, M.Pd.T selaku Sekretaris Jurusan Tata Rias dan
Kecantikan FPP UNP sekaligus sebagai tim penguji skripsi. Terimakasih atas
7. Ibu Dra. Ernawati, M.Pd selaku Dekan Fakultan Pariwisata dan Perhotelan
8. Seluruh staf pengajar dan teknisi pada jurusan Tata Rias dan Kecantikan,
9. Teristimewa kepada kedua orang tua Ayahanda Drs. Hasbi Sani, Ibunda
yang luar biasa, Do’a yang tak pernah henti-hentinya, serta materi yang selalu
10. Teristimewa juga kepada Abang tigor, Adik Helen, Adik Aulya, Adik Jabar
12. Ucapan kepada sahabat dan teman seperjuangan yang memberikan semangat
dan menghibur penulis ini membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
kekhilafan yang telah penulis perbuat. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis
berguna untuk kepentingan dan kemajuan yang terkait dengan jurusan tata rias
Penulis
13.
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Identifikasi Masalah..................................................................
8
C. Batasan Masalah.........................................................................
9
D. Rumusan Masalah.....................................................................
9
E. Tujuan Penelitian.......................................................................
9
F. Manfaat Penelitian.....................................................................
10
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Teori...............................................................................
11
1. Kulit....................................................................................
11
2. Jerawat................................................................................
16
3. Perawatan Kulit Wajah Berjerawat.....................................
24
4. Penggunaan Masker Gambir...............................................
24
5. Perlakuan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat....................
38
B. Kerangka Konseptual.................................................................
40
C. Hipotesis ...................................................................................41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian........................................................................
43
B. Objek Penelitian.........................................................................
45
C. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................
46
D. Variabel Penelitian.....................................................................
47
E. Prosedur Penelitian.....................................................................
47
F. Jenis dan Sumber Data...............................................................
52
G. Teknik Pengumpulan Data Instrumen........................................
52
H. Teknik Analisis Data..................................................................
vi
vi
6. Format Menilaian............................................................................
Eksperimen......................................................................................
Kontrol.............................................................................................
vii
15. Jadwal Kegiatan Penelitian................................................................
DAFTAR TABEL
1. Klasifikasi Gmbir
2. Kandungan Kimia Gambir
3. Sekor Perlakuan Warna
4. Sekor Perlakuan Bentuk
5. Sekor Perlakuan Volume
6. Sekor Perlakuan Jumlah
7. Tanggal Pelaksanaan
8. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Warna Kelompok Kontrol
9. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Bentuk Kelompok Kontrol
10. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Volume Kelompok Kontrol
11. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Jumlah Kelompok Kontrol
12. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Warna Kelompok Eksperimen
13. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Bentukkelompok Eksperimen
14. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Volume Kelompok Eksperimen
15. Deskripsi Hasil Perlakuan Pada Masing-Masing Sampel Pada
Indikator Jumlah Kelompok Eksperimen
viii
16. Data Pengujian Hipotesis
17. Hasil Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
18. Rangkuman Uji Hipotesis
19. Analisis Hasil Uji T Untuk Pengujian Hipotesis
DAFTAR GAMBAR
1. Penampang Kulit
2. Jerawat Papule
3. Jerawat Pustule
4. Jerawat Nodule
5. Jerawat Abses
6. Jerawat Sinus
7. Tumbuhan Gambir
8. Gambir
9. Kerangka Konseptual
10. Rencana Desain Penelitian
11. Bagan Proses Pelaksanaan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat
12. Histogram Hasil Penelitian Indikator Warna Pada Kelompok
Kontrol
13. Histogram Hasil Penelitian Indikator Bentuk Pada Kelompok
Kontrol
14. Histogram Hasil Penelitian Indikator Volume Pada Kelompok
Kontrol
15. Histogram Hasil Penelitian Indikator Jumlah Pada Kelompok
Kontrol
16. Histogram Hasil Penelitian Indikator Warna Pada Kelompok
Eksperimen
17. Histogram Hasil Penelitian Indikator Bentuk Pada Kelompok
Eksperimen
ix
18. Histogram Hasil Penelitian Indikator Volume Pada Kelompok
Eksperimen
19. Histogram Hasil Penelitian Indikator Jumlah Pada Kelompok
Eksperimen
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
tropis atau bisa juga disebut dengan iklim panas, memiliki iklim tropis yang
Minyak pada wajah dapat menyumbat pori-pori, ditambah dengan debu dan
pada kulit.
Kulit merupakan oragan tubuh yang terletak paling luar dan membatasi
diri dari lingkungan hidup manusia. Kulit yang berfungsi sebagi pelindung
tubuh dari berbagai pengaruh buruk dari luar,sehingga perlu untuk dirawat
Hal ini disebabkan karena kelenjer minyak yang terlalu aktif menyebabkan
kulit menjadi berminyak. Jika ini dibiarkan maka akan menjadi media yang
seperti jerawat.
kelainan kulit yang menjadi pokok permasalahan paling banyak ditemui baik
pada umur 17- 25 tahun. Akan tetapi jerawat lebih sering terjadi pada remaja,
karena pengaruh hormon pada umur remaja tersebut belum stabil sehingga
kedewasaan).
2
komedo, jerawat biasa, jerawat batu. Jika dianalisa lebih jauh ternyata komedo
mudah dikenali yaitu adanya benjolan bewarna merah muda atau kemerahan.
Jerawat batu tergolong jerawat yang berat, jerawat batu yaitu berbentuk
hebat.
Jerawat terbagi atas dua jenis yaitu tipe non inflammatory dan tipe
inflammatory. Tipe non inflammatory adalah tipe jerawat yang tidak
sakit dan tidak akan bertambah besar, yang termasuk pada jerawat tipe
ini adalah komedo, baik komedo putih (whiteheads) maupun komedo
hitam (blackheads). Sedangkan tipe inflammatory merupakan jenis
jerawat yang menimbulkan rasa sakit dan dapat bertambah besar. Jenis
jerawat ini dapat di tandai dengan rasa nyeri dan gatal, warnanya
merah masak, kadang bernanah karena terjadinya peradangan yang
hebat. Jerawat jenis ini adalah disebut dengan papule, pustule,
noudule, cyst,milia, dan rosacea.
bulan Oktober 2016 terhadap mahasiswa UNP yang berumur 17-25 tahun
banyak ditemukan di antara mereka yang mengalami masalah pada kulit yakni
inflammantory jenis papule, jerawat jenis ini termasuk jerawat tingkat sedang.
rasa sakit serta gatal. Walaupun kecil, timbulnya jerawat tersebut sering kali
3
tersebut muncul rasa tidak percaya diri terhadap penampilannya akibat dari
pada jerawatnya.
kebersihan wajah yang tidak diperdulikan, kulit dalam keadaaan kotor oleh
berbagai hal seperti debu, kosmetik yang menempel lama di kulit wajah dan
dianggap hal yang biasa saja, akan tetapi jerawat akan berdampak semakin
bertambah parah jika tidak dirawat dengan cepat. Oleh karena itu sebaiknya
menghindari jerawat tersebut. dalam hal ini perawatan kulit wajah adalah hal
yang sangat penting. Jenis perawatan kulit wajah berjerawat terdiri atas tiga
4
jelas akan meningkatkan penggunaan penyembuhan secara modern.
orang untuk mendapatkan hasil yang cepat dan instan. Banyak orang yang
menjelaskan tentang kosmetik modern belum tentu cocok dengan semua orang
karna dipengaruhi oleh jenis kulit dan iklim. Disamping itu bentuk dasar, ciri-
ciri dan sifat kosmetik moderen memberikan pengaruh positif maupun negatif.
Pada hal Menurut peraturan mentri kesehatan RI No. 140 tahun 1991:
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan bagi
luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagia
luar), gigi dan rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya
tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya keadaan menjadi
lebih baik.
konsumen harus cerdas memilah dan memilih kosmetik apa yang sesuai
dengan kondisi wajah kita agar terhindar dari dampak negatif. Mengingat
jerawat secara semi tradisional menjadi salah satu alternatif dalam pemecahan
5
Hal senada Handayani (2013:2) mengungkapkan bahwa:
secara lansung dari luar dengan cara melakukan masker pada wajah. Suryo
menghilangkan jerawat dan juga menyamarkan noda hitam pada kulit wajah.
masker wajah, di antaranya: Jeruk Nipis dan Madu oleh Elsa (2012), Masker
Pegagan oleh Nel Ayu (2014), pemanfaatan Daun Sirih oleh Sosori (2011).
Selain itu tanaman obat yang mempunyai evek anti jerawat menurut Sabarni
Keempat provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau dan
6
perkembunan gambir rakyat terbesar di Indonesia. Sentra perkebunan gambir
sumatera barat terdapat di kabupaten Lima Puluh Kota dan kabupaten Pesisir
diekstraksi dari daun dan ranting tanaman gambir. Gambir (Uncaria gambir)
Komponen kimia utama gambir adalah katekin dan tanin. Katekin merupakan
monomer dari tanin dimana menurut Wegener (1985) jika 3 sampai 8 molekul
menjelaskan katekin dan tanin juga akan mempunyai manfaat berbeda pula.
dalam alkohol dingin, air panas, serta asam asetat glasial dan aseton, serta
salah satu bahan alami yang memiliki Aktifitas Bakteri yang dapat membunuh
sebagai antiaging dan sebagai anti jerawat (anggraini, 2013:105) dan sebagai
timbulnya jerawat, karena dalam bahan tersebut terdapat zat atau senyawa
7
yang bermanfaat seperti katekin (cathechin) dan tanin (asam catechu tannat)
bahwasanya gambir sudah pernah diolah untuk dijadikan masker gambir oleh
berjerawat”. Yang akan diamati dari segi, warna, bentuk, volume dan jumlah
jerawat.
B. Identifikasi Masalah
berikut:
berlebihan.
pada kalangn remaja dan orang dewasa dari umur 17-25 tahun.
8
7. Penelitian tentang pengaruh pemanfaatan masker gambir dalam perawatan
C. Batasan Masalah
waktu, dan biyaya Maka penelitian ini akan memfokuskan hanya pada
kelompok kontrol.
kelompok eksperimen.
D. Rumusan Masalah
9
E. Tujuan Penelitian
1. Secara umum
2. Secara khusus
F. Manfaat Penelitian
wajah berjerawat.
10
4. Bagi responden: hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah
11
12
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Kulit
a. Anatomi Kulit
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh dan memiliki funngsi
1) kulit ari (epidermis), 2) kulit jangat (dermis) dan 3) jaringan ikat bawah
dalam tubuh. Kulit memiliki tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan
hypodermis.
b. Fungsi Kulit
yang ada di bawahnya kulit juga memiliki fungsi penting. Ekel (1981:71)
13
6) Kulit sebagai alat pembuangan ampas-ampas badan, mengeluarkan
sisa-sisa zat pembakar yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh.
7) Kulit sebagai alat yang menyatakan emosi (perasaan batin dan
perasaan hati sanubari).
yang sensitif.
peraba, alat pengecap, alat perasa, pembuangan zat-zat sisa dan alat yang
menyatakan emosi.
perawatan apa yang tepat. Sofiah (2013:77) mengatakan ada empat jenis
kulit diantaranya:
1) Kulit Normal
Kondisi kulit halus, lembut serta memiliki kelembaban dan sekresi
yang seimbang. Sirkulasi darah sangat baik, bila disentuh terasa
hangat, tidak terlalu kencang dan terlalu lentur, tidak terlalu tebal
atau terlalu tipis.
2) Kulit Berminyak
Permukaan kulit terlihat tidak merata, pori-pori terbuka lebar, sering
terdapat komedo. Peredaran darah yang tidak baik akan
menimbulkan kulit kusam dan berminyak atau mengkilap.
3) Kulit Kering
Kulit jenis ini lembut, pori-pori tidak nampak secara kasat mata,
sedikit transparan, terasa sedikit kencang tetapi terlihat garis atau
kerutan halus. Kulit ini sangat sensitif dan mudah timbul kerusakan
pada pembuluh darah halusnya serta sangat mudah terpapar sinar
matahari
4) Kulit Kombinasi
14
Merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit, sepert kulit kering
dan kulit berminyak, membentuk area turun ke hidung“T” dari dahi
sampai dagu. Pori-pori membesar pada daerah pipi dan hidung
sedangkan pada daerah yang lainnya kulit kering bahkan sampai bisa
bersisik.
bahwa jenis kulit wajah dapat dikelompokkan atas lima kelompok yakni:
1) Kulit normal adalah kulit yang halus dan lembut saat disentuh, dan
tidak mengkilap saat disentuh. Dengan ciri-ciri kandungan air dan
minyak seimbang, kelembaban sangat terjaga, poro-pori sangat
halus, dan tanda-tanda penuaan terlihat seiring bertambahnya usia.
2) Kulit berminyakdisebabkan karena kelenjar sebaceous yang terlalu
aktif, sehingga pori-pori terlihat dengan jelas. Ciri-cirinya adalah
pori-pori besar, kulit mengkilap, sering ditumbuhi jerawat, serta
kulit tekstur kulit cendrung kasar dan tebal.
3) Kulit kering adalah kulit halus, rapuh dan kering dengan berbagai
skala di bagian pipi dengan ciri-ciri tekstur kulit kasar, wajah
kusam dan suram, pori-pori kecil tanpa kelembaban yang cukup,
tanda-tanda penuaan cepat terlihat dan ketika disentuh kulit tersa
kering.
4) Kulit kombinasi merupaka gabungan dua jenis kulit yang berada
pada area muka yaitu jenis kulit kering dan berminyak, dengan ciri-
ciri yakni gabungan antara kulit kering dan berminyak dengan
tingkat yang berbeda, are T (kening, hidung, dagu) lebih
berminyak, area pipi sekitar mata dan leher lebih kering.
5) Kulit sensitif dapat ditandai dengan munculnya masalah akibat
sebab dan akibat tertentu misalnya kosmetika, sinar matahari, angin
atau pun udara.
Seiring dengan uraian di atas ada lima jenis kulit wajah manusia yaitu
kulit normal, kulit berminyak, kulit kering, kulit kombinasi dan kulit sensitif.
Dari kelima jenis kulit wajah di atas, kulit normal merupakan dambaan seluruh
15
2. Jerawat (acne)
a. Pengertian jerawat
adanya komedo tertutup, komedo terbuka, bintil atau bintil bernanah pada
penyumbatan pada saluran kelenjar minyak kulit dari rambut dan bila
cukup berat dan dalam, sehingga akan terbentuk benjolan yang berisi
nanah atau kista. Pada keadaan akhir, bila sembuh akan menimbulkan
keadaan kulit berinflamasi (bengkak) yang bisa terjadi pada muka, dada,
gangguan pada kelenjer lemak di muara kandung rambut, atau muara pori-
pori.
16
permukaan kulit. minyak yang menumpuk tersebut memicu pertumbuhan
bakteri penyebab jerawat. Jerawat terdapat pada daerah pipi, dahi dan dagu
b. Jenis-jenis jerawat
berdasarkan jumlah jerawat yang ada pada wajah, dada dan punggung,
serta ukuran besar kecil jerawat atau kondisi peradangan jerawat. Keempat
1) Jerawat pada bayi yang baru lahir (new acne): jerawat jenis ini
menyerang sekitar 20% bayi baru lahir dan tergolong jerawat
ringan.
2) Jerawat pada bayi (infantile acne): bayi berumur 3-6 bulan juga
ditumbuhi jerawat, dan akan tumbuh kembali pada saat ia
remaja.
3) Jerawat vulgaris (acne vulgaris): jerawat jenis ini adalah yag
palling umum terjadi pada remaja dan kaum muda yang
beranjak dewasa, sekitar 12-14 tahun.
4) Jerawat konlobata (cystic acne): yaitu jenis jerawat ini terjadi
pada kaum pria muda, tergolong serius dan umumnya jarang
terjadi.
1) Tipe non-inflamantory
Tipe non-inflamantory adalah tipe jerawat yang tidak membuat
wajah sakit dan tidak akan bertambah besar. Yang termasuk
kategori ini ada dua, yaitu komedo putih dan komedo hitam.
Komedo putih dan komedo hitam terjadi akibat adanya pori-
pori yang tersumbat. Jika komedo itu tertutup maka disebut
komedo putih, sedangkan komedo terbuka disebut dengan
komedo hitam
17
2) Tipe inflamantory
Jerawat tipe inflamantory yang disebut juga jerawat sedang
sering menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan bisa terus
bertambah besar. Jerawat ini biasanya merah masak,
penyebabnya pori-pori tersumbat dan terinfeksi oleh bakteri.
Bakteri yang menginfeksi penyumbatan pori-pori bisa dari jari-
jari tangan, telepon seluler, kuas masker, make up dan
washlap. Jenis jerawat ini mudah dikenali dengan adanya
tonjolan kecil bewarna pink atau kenmerahan
a) Papel (papule)
terdiri dari segi warna, bentuk, volume dan jumlah. Bila dilihat dari
dari sisi bentuk terlihat dari jerawat tersebut, merah jambu yang
tersebut tidak terlalu besar. Jika dilihat dari sisi volume menunjukkan
wajah.
18
b) Pustule
nasi. Pustel akan terjadi beberapa hari kemudian ketika sel darah putih
c) Nodul (nodule)
yang besar dan sangat sakit bila disentuh. Nodus biasanya terjadi
lama.
19
d) Abses
e) Sinus
20
Gambar 6. Sinus (Sumber: Yudhasmara:2009)
f) Milia
diraba. Milia terjadi pada bayi baru lahir, anak-anak maupun orang
dewasa.
yaitu:
21
4) Gangguan keseimbangan hormon
5) Kosmetik yang lengket dan berminyak
6) Kegelihasan pikiran atau stres
7) Rambut yang terlalu kotor dan berminyak
8) Pencernaan makanan yang kurang baik
9) Makan yang terlalu berlemak dan pedas
(1) Genetik, (2) Umur dan jenis kelamin, (3) Makanan, (4) Gangguan
makanan, cuaca, iklim, psikis, dan kosmetika. Untuk itu bagi seseorang
betul menjaga kondisi kulit tetap dalam keadaan bersih, mengatur pola
makan, istirahat dan memakai kosmetik yang cocok dengan jenis kulit.
22
2) Bentuk jerawat merupakan benjolan-benjolan kecil pada kulit wajah
kulit wajah.
mengatakan bahwa kulit wajah berjerawat dapat dilihat dari warna, bentuk,
23
pengobatan secara modern dapat juga dipakai bahan-bahan alami atau diobati
(2009:21).
4. Penggunaan Masker
a. Pengertian Masker
tradisional yaitu kosmetik yang berasal dari bahan dasar alami yang
24
modern adalah kosmetik yang berasal dari bahan kimia diolah didalam
b. Macam-macam masker
dan serta kegunaannya sesuai dengan jenis kulit wajah. masker yang akan
c. Fungsi Masker
25
4) Menyegarkan kulit, memupuk kulit yakni memberi makan
walaupun dalam jumlah yang terbatas dapat diterima atau
diserap oleh kulit dan bertujuan untuk memuluskan dan
melembutka kulit.
5) Mengencangkan kulit dan mencegah keriput pada wajah.
6) Menutup pori-pori dan memutihkan kulit.
7) Menormalkan kulit dari gangguan jerawat, noda-noda hitam
dan mengeluarkan lemak yang berlebihan pada kulit.
8) Meningkatkan taraf kebersihan, kesehatan dan kecantikan kulit,
memperbaharui dan merangsang kembali kegiatan-kegiatan sel
kulit.
sel tanduk yang telah mati, sehingga merupakan pembersih yang paling
kulit wajah yang berjerawat dapat digunakan 1 kali dalam seminggu dan 2
penggunaan seminggu dua kali (1 kali dalam tiga hari) dapat membantu
5. Gambir
Kasim (2011:5) gambir adalah extrak air panas dari daun da ranting
26
gambir. Keempat provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, Sumatera
27
a. Taksonomi Gambir
800 meter dari permukaan laut yang memiliki curah hujan merata
Tanaman gambir juga dapat tumbuh pada hampir seluruh semua jenis
yang sudah tua bisa mencapai 45 cm. Daunnya oval sampai bulat dengan
sebagai berikut:
28
b. Kandungan Kimia Gambir
persentase 7-30% dan 22-25%. Selain katekin dan tanin yang menjadi
dkk, 2009).
1) Katekin
Katekin adalah segolongan metabolit sekunder yang secara
alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk dalam golongan
flavonoid. Flavonoid biasanya banyak ditemukan pada buah-
buahan, daun teh, sayuran dan juga pada Uncaria gambir Roxb.
Katekin (C15H14O6) tergolong dalam jenis pseudotain dan
termasuk polifenol antioksidan yang bersifat dapat larut dalam
alkohol dingin, air panas, serta asam asetat glasial dan aseton.
Katekin sukar larut dalam air dingin dan eter, selain itu tidak
larut dalam CHCL3, metil eter dan benzene. Katekin juga
memiliki aktivitas biologis yang penting, seperti aktivitas
antitumor dan antioksidan.
2) tanin
Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk
ke dalam golongan polifenol. Senyawa tanin ini banyak di
29
jumpai pada tumbuhan seperti: akasia, pinang, kosambi, teh,
kulit manggis dan gambir.
Asam catechutannat (tanin) larut dalam alkohol dan air
dingin, tidak larut dalam eter. Tanin dapat bersifat sebagai
astrigen, antiseptik dan dapat memiliki kasiat sebagai anti
bakteri dan jamur (Bakhtiar, 1991)
c. Manfaat Gambir
untuk obat sakit perut dan diare, mengobati sakit kepala terutama sakit
kepala sebelah atau migrain, obar penyakit radang tenggorokan dan juga
30
kecantikan. Diantaranya bisa membantu mengurangi noda-noda bekas
jerawat dan gambir dapat dibuat menjadi bahan dasar kosmetika dan
d. Masker gambir
masker gambir yang sudah diolah dalam bentuk bubuk. Masker gambir ini
yang di buat oleh andalas farma telah mendapat kan izin atau persetujuan
untuk digunakan oleh salah satu dosen senior yang terkait yakni prof. Dr.
31
2) Campurkan bubuk masker dengan air sari mawar putih secukupnya.
3) Oleskan pada wajah dan leher.
4) Hindari daerah mata.
5) Diamkan hingga kering 25 menit.
6) Setelah masker kering bilas dengan air hangat menggunakan waslap.
7) Bilas dengan air es agar menutupi pori-pori.
sabun wajah yang akan digunakan yaitu sabun khusus untuk mencuci
gatal dan pembengkakan yang terjadi pada kulit wajah akibat tumbuhnya
jerawat. Akan tetapi, kesembuhan bukan berarti tidak akan muncul lagi, sebab
jerawat akan selalu muncul ketika pori-pori kulit tersumbat dan minyak yang
32
Berdasarkan uraian yang dikemukakan Mumpuni (2010:22) maka yang
menjadi indikator dalam penelitian ini adalah tentang warna, bentuk, volume,
dan jumlah jerawat. Hal ini juga berpedoman kepada penelitian Sosri (2011)
tentang “Pengaruh Daun Sirih Terhadap Perawatan Jerawat” dan Elsa (2012)
tentang “Pengaruh Madu Dan Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Perawatan
a. Warna
perubahan warna yang terjadi pada jerawat seperti: tidak merah, kurang
ciri fisik yang dapat diamati adalah: tidak mengandung darah dan nanah
tetapi jerawatnya berwarna merah pucat. Kemerahan ciri fisik yang dapat
jerawat merah jambu dan merah muda. Warna jerawat merah jambu ini
b. Bentuk
dimaksud dalam penelitian ini dapat diamati dari; tidak meradang, kurang
33
meradang, meradang dan tambah meradang. Hal ini ditandai dengan ciri-
ciri fisik seperti berikut: tidak meradang; tidak terasa sakit, nyeri dan gatal.
c. Volume
seperti; volume jerawat yang kecil, besar, tetap dan sedang. Untuk melihat
(pretest). Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri fisik yang tidak menonjol (rata
d. Jumlah
untuk tetap yaitu jumlah yang sama atau tidak mengalami pengurangan
pada jumlah jerawat misalnya dari 20 jerawat yang ada berkurang menjadi
yaitu jerawat sudah tidak banyak lagi yang tumbuh. Sementara untuk
34
B. Kerangka Konseptual Pemanfaatan Masker Gambir Terhadap
Perawatan Kulit Wajah Berjerawat
dapat merawat kulit wajah berjerawat. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti
kulit wajah berjerawat. Hasil dan pengaruhnya dapat dilihat dari indikator segi
seperti berikut:
Penilaian:
Warna Jerawat
Bentuk Jerawat
Volume Jerawat
Jumlah jerawat
35
C. Hipotesis
sebagai berikut:
36
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
bentuk Non Equivalent Control Group Desain yaitu desain penelitian untuk
wajah berjerawat.
B1 C1 D1 E1
X Uji t
Komparasi
(t test)
B2 C2 D2 E2
Keterangan:
B. Objek Penelitian
Jenis papule yang terdapat pada wajah. penyebab utamanya yaitu wajah yang
yaitu:
didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang memiliki sangkut paut yang
38
seperti memilih sampel orang yang mempunyai jerawat tipe inflamantory
Jenis papule.
sumber data, misalnya orang tersebut mau dan tahu apa yang diharapkan
situasi/ objek yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari
degan perlakuan 1 (satu) kali dalam 3 hari 3 (tiga). Sampel harus mematuhi
setiap peraturan yang telah ditetapkan selama perlakuan, seperti tidak boleh
Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Jurusan Tata Rias dan Kecantikan
39
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (X), yaitu berupa perlakuan yang diberikan pada perawatan
(X1)
2. Variabel terikat (Y), yaitu hasil perawatan pada kuit wajah berjerawat
E. Prosedur Penelitian
beberapa tahap yaitu: tahap persiapan, tahap perlakuan dan tahap setelah
1) Masker gambir
2) Susu pembersih
3) Penyegar.
4) Air mawar.
5) Air bersih.
6) Sabun wajah.
7) Tissue.
8) Kapas.
40
b. Persiapan lenan yang digunakan yaitu:
1) Baju kerja
1) Kuas masker.
2) Cawan masker.
3) Kom besar.
4) Kamera digital.
d. Persiapan pelaksanaan
2. Tahap Pelakuan
b. Pada hari berikutnya sampel harus mencuci kulit wajah 2 kali dalam
dalam 3 hari yang diamati dari segi; warna, bentuk, volume dan
jumlah jerawat.
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu tahap persiapan
tahap akhir adalah proses analisis dapat dilihat dengan penilaiaan dari segi;
42
warna, bentuk, volume dan jumlah jerawat. Untuk lebih jelasnya prosedur
43
Kulit wajah berjerawat
Tipe inflammantory jenis papule
44
F. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
perantara dari sumbernya. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah
2. Sumber Data
a. Observasi
berencana, antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali tes,
45
b. Dokumetasi
masker gambir.
2. Instrumentasi penelitian
penelitian yaitu dengan cara mengontrol alat dan bahan dalam penelitian
berdasarkan resep, serta waktu dan frekuensi perlakuan dengan teliti dan
hati-hati
telah dilakukan oleh Sosri (2011) tentang pengaruh daun sirih untuk
perawatan kulit wajah berjerawat yang diamati dari segi warna, bentuk,
46
penelitian dengan bahan yang berbeda. Namun, tetap mengamati dari
kondisi yang sama, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
a. Penentuan indikator
wajah berjerawat.
47
Tabel 6: skor perlakuan jumlah yang dihasilkan dari pengaruh
pemakaian masker gambir untuk perawatan kulit wajah
berjerawat.
No. Skor Kategori
1. 5 Hilang
2. 4 Banyak berkurang
3. 3 Sedikit berkurang
4. 2 Tetap
5. 1 Bertambah
dirumuskan sebelumnya.
sistimatis data yang diperoleh dengan menggunakan soal tes, catatan lapangan
diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data dalam penelitian ini
48
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penulisan ini digunakan uji One
varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai
adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai F hitung <F tabel maka
dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah
sama, sebaliknya jika F hitung >F tabel maka kedua varian data berasal dari
kelompok yang tidak homogen. Untuk lebih praktis maka uji ini
c. Uji Hipotesis
(Sudjana, 2000:239).
t= .............................................................................. (8)
49
t= ....................... (9)
Dimana :
1 = Nilai rata-rata kelompok eksperimen
2 = Nilai rata-rata kelompok kontrol
n1 = Jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelompok kontrol
S12 = Varians kelompsok eksperimen
S22 = Varians kelompok kontrol
s = Simpangan baku kedua kelompok data
Harga t hitung dibandingkan t tabel, yang terdapat dalam tabel
adalah Hipotesis Ha yang diajukan diterima jika (thitung> ttabel ) pada taraf
signifikan 95%.
50
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
langsung oleh peneliti dan dibantu oleh dua orang pengamat serta buktii
dokumentasi (foto) yang ada saat eksperimen dilakukan. Data yang diperoleh
dengan empat indikator penilaian yaitu (1) Warna Jerawat, (2) Bentuk
Penilaian terhadap warna jerawat yang ada pada kulit wajah sampel
diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap kali
pada skor 2.0 dengan kategori Merah dan pada perlakuan pertama
warna jerawat mulai naik pada sekor 3 dengan kategori kurang merah
pada perlakuan ke lima, enam, tujuh warna jerawat kembali pada sekor
terakhir skor tetap 2.0 dengan kategori yang sama. Setelah perlakuan
52
pertama hingga kesembilan dilakukan diperoleh skor rata-rata 2.44
tiga warna jerawat masih sama pada sekor 3 yaitu dengan kategori
perlakuan terakhir skor tetap 3.0 dengan kategori yang sama. Setelah
perlakuan tiga, emapat dan lima kondisi warna jerawat mulai naik pada
delapan dan pada perlakuan terakhir skor tetap 2.0 dengan kategori
53
Hasil Penelitian Indikator Warna pada Kelompok Kontrol
3.50 3.33
3.00 3.00
3.00
2.67 2.67 2.67
2.50 2.33 2.33 2.33 2.33
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Gambar 12. Histogram Hasil Penelitian Indikator Warna pada Kelompok Kontrol
sampel diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap
54
Pada saat pretest dilakukan kondisi bentuk jerawat sampel 1
sama dengan saat pretest yaitu berada pada sekor 2 dengan kategori
perlakuan enam, tujuh, lapan dan pada perlakuan terakhir skor tetap
Meradang.
perlakuan ke lima dan tujuh masih sama dan pada perlakuan terakhir
55
3) Hasil penelitian pada Sampel 3
dan pada perlakuan terakhir skor tetap 2.0 dengan kategori yang sama.
1.50
1.00
0.50
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Gambar 13. Histogram Hasil Penelitian Indikator Bentuk pada Kelompok Kontrol
56
c. Deskripsi Hasil Penelitian pada Indikator Volume
sampel diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap
berada pada skor 2.0 dengan kategori volume yang tetap selanjutnya
3 dan pada perlakuan terakhir skor tetap 2.0 dengan kategori yang
57
Pada saat pretest dilakukan kondisi volume jerawat sampel 2
berada pada skor 3.0 dengan kategori volume yang Sedang selanjutnya
empat volume jerawat berada pada sekor 2 yaitu dengan kategori tetap
pada perlakuan terakhir skor tetap 3.0 dengan kategori yang sama.
berada pada skor 2.0 dengan kategori volume yang tetap selanjutnya
lima volume jerawat berda pada sekor 3 dengan kategori sedang. Pada
dengan kategori tetap dan pada perlakuan tujuh sampai pada perlakuan
58
Hasil Penelitian Indikator Volume pada Kelompok Kontrol
3.50
3.00 3.00
3.00
2.67 2.67 2.67 2.67 2.67
2.50 2.33 2.33
2.00
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
sampel diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap
perlakuan pertama dan ke dua jumlah jerawat masih tetap pada sekor
terakhir skor tetap 2.0 dengan kategori yang jumlah yang tetap. Setelah
sekor 2, pada perlakuakn tiga, empat, lima dan enam jumlah jerawat
perlakuan ke tujuh, lapan dan pada perlakuan terakhir skor tetap 2.0
perlakuan pertama, dua dan tiga jumlah jerawat masih pada sekor 2
60
dengan kategori banyak. Pada perlakuan ke empat dan kelima sekor
namun pada perlakuan enam, tujuh sekor kembali pada sekor semula
yaitu 2 dan pada perlakuan ke delapan sekor berada posisi 3 dan pada
perlakuan terakhir skor tetap 2.0 dengan kategori yang jumlah yang
1.50
1.00
0.50
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Gambar 15. Histogram Hasil Penelitian Indikator Jumlah pada Kelompok Kontrol
61
2) Dokumentasi Kondisi Kulit Wajah Sampel 2
62
3) Dokumentasi Kondisi Kulit Wajah Sampel 3
63
2. Deskripi Data Pengaruh Penggunaan Masker Gambir Terhadap
Perawatan Kulit Wajah Berjerawat pada Kelompok Eksperimen
Penilaian terhadap warna jerawat yang ada pada kulit wajah sampel
diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap kali
dengan skor 2 pada kategori merahdan terakhir pada skor 5.0 dengan
64
kategori sangat Tidak Merah. Setelah perlakuan pertama hingga
Tidak Merah.
lapan dan perlakuan terakhir pada skor 5.0 dengan kategori Sangat
perlakuan pertama dan kedua warna jerawat masih pada sekor 2. Pada
perlakuan ke tiga, empat dan lima warna jerawat naik pada sekor 3
warna jerawat berada pada sekor 4 yaitu tidak merah dan pada
perlakuan terakhir pada skor 5.0 dengan kategori sangat tidak merah.
65
Dalam bentuk Histogram dapat dilihat rata-rata perubahan warna
1.00
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Gambar 16. Histogram Hasil Penelitian Indikator Warna pada Kelompok Eksprimen
sampel diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap
66
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan deskripsi hasil
berada pada skor 2.0 dengan kategori Meradang dan pada perlakuan
berada pada skor 2.0 dengan kategori Meradang dan pada perlakuan
berada pada skor 2.0 dengan kategori Meradang dan pada perlakuan
67
Hasil Penelitian Indikator Bentuk pada Kelompok Eksperimen
5.00 4.67 4.67
4.50
4.00
4.00 3.67
3.50 3.33
3.00
3.00 2.67
2.50 2.30
2.00 2.00
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Gambar 17. Histogram Hasil Penelitian Indikator Bentuk pada Kelompok Eksperimen
sampel diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap
berada pada skor 2.0 dengan kategori volume yang tetap dan pada
68
perlakuan terakhir skor 5.0 dengan kategori Hilang. Setelah perlakuan
berada pada skor 1.0 dengan kategori volume yang Besar dan pada
berada pada skor 1.0 dengan kategori volume yang Besar dan pada
69
Hasil Penelitian Indikator Volume pada Kelompok Eksperimen
6.00
5.00
5.00 4.67
4.00 4.00 4.00
4.00
3.33 3.33
3.00
3.00
2.30
2.00
1.33
1.00
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
sampel diamati mulai dari saat pretest dilakukan dan penilaian pada setiap
70
1) Hasil penelitian pada Sampel 1
berada pada skor 2.0 dengan kategori Banyak dan pada perlakuan
berada pada skor 2.0 dengan kategori Banyak dan pada perlakuan
berada pada skor 2.0 dengan kategori Banyak dan pada perlakuan
71
Hasil Penelitian Indikator Volume pada Kelompok Eksperimen
5.00 4.67 4.67
4.50 4.33
4.00 3.67
3.50 3.33
3.00 3.00
3.00 2.67
2.50 2.30
2.00
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Pretest P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Gambar 19. Histogram Hasil Penelitian Indikator Jumlah pada Kelompok Eksperimen
72
2) Dokumentasi Kondisi Kulit Wajah Sampel 2
73
3) Dokumentasi Kondisi Kulit Wajah Sampel 3
berikut hasil uji persayaratan analisis data kelompok eksprimen dan kontrol
a. Uji Normalitas
74
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov (Uji K-S). Taraf signifikansi yang dipakai sebagai dasar menolak
adalah 0,05. Normal jika skor Sig > Alpha 0,05. Data yang digunakan
dalam melakukan Uji hipotesis adalah data rata-rata hasil penelitian pada
Hipotesis:
75
Hasil perhitungan uji normalitas kedua kelompok data dapat
Kontrol Eksperimen
N 12 12
Normal Parametersa Mean 22.58 31.67
Std. Deviation 2.875 2.229
Most Extreme Differences Absolute .228 .226
Positive .228 .192
Negative -.124 -.226
Kolmogorov-Smirnov Z .789 .783
Asymp. Sig. (2-tailed) .562 .572
a. Test distribution is Normal.
0.572, kedua skor lebih besar dari 0.050 maka dinyatakan bahwa data
b. Uji Homogenitas
digunakan uji statistik levene statistic dengan program bantu SPSS versi
76
Dari data di atas dapat diketahui bahwa harga Levene Statistic
menunjukkan nilai signifikansi dengan skor 0,680, angka ini lebih besar dari
signifikan α (alpha) 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 0,680 >
homogen.
4. Uji Hipotesis
diterima. Hasil Analisis Uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
diperoleh diketahui bahwa kedua data memiliki varian yang sama (homogen),
oleh karena itu nilai t hitung yang dijadikan acuan dalam pengujian hipotesis
adalah t hitung pada Equal variances assumed. Data di atas menunjukkan bahwa
77
nilai thitung adalah sebesar (8,649), sedangkan nilai t tabel untuk ketentuan df 22
hitung > t tabel (8,649 > 2,074) hal ini membuktikan bahwa hipotesis yang
B. Pembahasan
kontrol yang dinali dari segi warna, bentuk, volume dan jumlah jerawat
pada
sepuluh.
78
b. Indikator bentuk memperoleh skor rata-rata tertinggi 3 dengan kategori
ke sembilan
sembilan.
sembilan.
sabun wajah, hasilnya terjadi perubahan kearah perawat dengan sekor rata-
Ini berarti, melakukan pencucian wajah dengan sabun mustika ratu tanpa
79
demikian masing-masing indikator hanya terdapat sedikit perubahan
pemakaian 1 kali dalam 3 hari yang dinilai dari segi warna, bentuk,
sembilan.
sembilan.
sembilan.
dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap perawatan. Hal ini sesuai
81
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
masuk pada kategori sedang dan pada indikator jumlah jerawat hanya
berkurang.
indikator bentuk nilai tertinggi 3.67 masuk dalam kategori tidak meradang,
B. Saran
masker gambir sebagai salah satu bahan masukan untuk praktek pada mata
3. Bagi mahasiswa jurusan pendidikan tata rias dan kecantikan, penelitian ini
83
DAFTAR PUSTAKA
Achroni,keen. 2012. Semua rahasia kulit cantik dan sehat. Jakarta: Buku Kita.
Anggraini,D.et al.,2013. Formulasi Gel Anti Jerawat Dari Ekstrak Etil Asetat
Gambir. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi. Riau
Anonim. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fkip UMS. Surakarta: Badan
Penerbit Fkip UMS.
Audy, Yudhasmara. 2009. Koran Indonesia Sehat: Acne Vulgaris atau acne
Djuanda,Adi. 1994. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta: Balai penerbit FK
UI.
Dwikarya, Maria DSKK. 2007. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: Kawan
Pustaka
Handayani, Tuty. 2013. Apotik Hidup. CV. Ilmu Padi Infra Pustaka Makmur.
Latri. 2007. Strategi pembelajaran biologi: teori, praktek dan penelitian. Padang:
UNP Perss.
Lurfi, M.S. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang. Unp Perss
84
Margono. 1996. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta; Rhana Cipta.
Nugraha. 2012. Merawat kulit dan wajah. Jakarta Selatan: kawan pustaka.
Rostamailis. 2005. Perawatan badan, kuli dan rambut. Jakarta: rineka cipta.
Sasanti,et al.,2012. Formulasi gel ekstrak air teh hijau dan penentuan aktifitas
anti bakterinya terhadap propionibacterium acnes. School of pharmacy
ITB. Gedung lab_tek VII, Bandung.
Sofiah, pipi siti. 2013. Bahan Ajar Dasar Kecantikan Kulit. Bojongsari:
Direktorat Pembinaan SMK (2013).
Susanto, dwi budhi. 2014. Ini dia! Fakta Buah dan Sayur Beracun. Yogyakarta:
Cemerlang Publihing.
Tilaar,Martha. 2007. Maximize your beouty. Pt. Creative style mandiri: Jakarta
85
Tresna pipin. 2010. Modul merawat kulit wajah. Bandung: Upi.
Wirakhusuma, Emna dan Setyowati, Rina Niwari. 2004. Cantik dan bugar
dengan ramuan nabati. Jakarta: pt penebar swadaya.
86
87
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN
Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25131
Telp.(0751)7051186 FT:(0751) 7055644, 445118 Fax 7055644
e-mail : kkunp.info@gmail.com
Kepada Yth,
Ketua Labor Tata Rias Dan Kecantikan FPP UNP
di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Dengan ini saya mohon izin untuk dapat menggunakan ruangan salon
sebagai sarana penelitian saya yang dilakukan dari tanggal 1 November – 1
Desember (jadwal terlampir).
Demikianlah surat permohonan ini saya buat, semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi Ibu, sebelumnya saya ucapkan terimakasih.
88
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN
NIP. 196209041987032003
Jl.Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang 25131
Telp.(0751)7051186 FT:(0751) 7055644, 445118 Fax 7055644
e-mail : kkunp.info@gmail.com
SURAT KESEDIAAN
( )
89
KARTU DIAGNOSA KULIT BERJERAWAT
Nama :
Usia :
No. Hp :
Alamat :
A. Jenis kulit:
1. Kering 3. Kering
2. Berminyak 4. Kombinasi
B. Jenis jerawat:
1. Komedo 3. Pustule
2. Papula 4. Nodule
C. Warna Jerawat:
1. Merah sekali 3. Kurang merah 5. Hiperpigmentas
2. Merah 4. Tidak merah
D. Bentuk jerawat
1. Meradang parah 3. Kurang meradang 5. Kering
2. Meradang 4. Tidak meradang
E. Volume (ukuran) jerawat
1. Besar 3. Tetap 5. Hilang
2. Sedang 4. Kecil
F. Jumlah jerawat
1. Sangat banyak 3. Sedang 5. Sangat sedikit
2. Banyak 4. Sedikit
G. Pengobatan jerawat yang pernah dilakukan:
H. Lama berjerawat:
90
FORMAT PENILAIAN
No Sampel :
Nama Sampel :
Kelompok :
N pertanyaan penilaian sko Perlakuan
o r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Warna
1. Warna Jerawat Hiperpigmentasi 5
Yang Saya Tidak Merah 4
Lihat Adalah Kurang Merah 3
Merah 2
Tambah Merah 1
B. Bentuk
2. Bentuk Mengering 5
Jerawat Yang Tidak Meradang 4
Saya Lihat Kurang Meradang 3
Adalah
Meradang 2
Tambah meradang 1
C. Volume
3. Volume Hilang 5
Jerawat Yang Kecil 4
Saya Lihat Sedang 3
Adalah Tetap 2
Besar 1
D. Jumlah
4. Jumlah Hilang 5
Jerawat Yang Banyak Berkurang 4
Saya Lihat Sedikit Berkurang 3
Adalah
Tetap 2
Bertambah 1
91
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN PADA KELOM
Sampel Pretest P 1 P2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8
92
Tabulasi Data Hasil penelitian pada Kelompok Kontrol
Sampel Pretest P 1 P2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8
93
94
LANGKAH KERJA PENELITIAN
Mempersiapkan Sampel
95
Mengangkat Susu Pembersih Menggunakan Kapas
96
Membersihkan Sisa Sabun Dengan Menggunakan Washlap
97
Membersihkan Masker Menggunakan Spons
98
ALAT, BAHAN DAN KOSMETIK
1. ALAT:
Kuas Masker
Waskom
Mangkuk Kecil
99
2. Bahan :
Tisseu washlap
Kapas
100
3. Kosmetik :
Masker Gambir
101
Lampiran 10
1. Ramela Wati:
102
2. Risa novita sari
103
3. Yudistia ariany
104
FOTO HASIL PENELITIAN KULIT WAJAH BERJERAWAT PADA KELOMPOK
KONTROL
4. Sri panduwilani
105
5. Dina oktaviatna
106
6. Chyntia yollanda:
107
FOTO OBSERVASI
108
109
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Suci Rahmawati Nasution/1202244
NOVEMBER 2016
MINGG SENI SELAS RAB KAMI JUMA’A SABT
U N A U S T U
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
DESEMBER 2016
MINGG SENI SELAS RAB KAMI JUMA’A SABT
U N A U S T U
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 3O 31
110