Anda di halaman 1dari 114

ABSTRAK

Nama : NURUL IMAH TAMBAK


NIM : 15 201 00177
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penerapan Metode Demonstrasi Melalui Media Audiovisual
Untuk Meningkatkan Keterampilan Makharijul Huruf Siswa
Kelas X SMA Negeri 3 Padangsidimpuan

Latar belakang masalah penelitian ini yaitu: guru memiliki peranan


penting dalam pembelajaran disamping guru harus menguasai materi pelajaran,
guru juga dituntut untuk mampu menguasai metode pengajaran sesuai materi yang
diajarkan. Jika metode dalam pembelajaran tidak dikuasai, maka penyampaian
materi ajar menjadi tidak maksimal, seperti yang terjadi di SMA N 3 guru kurang
mampu dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi,
sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan, dan masih sedikit siswa yang
mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75%. Pembahasan penelitian ini
berkaitan dengan metode demonstrasi dan media audiovisual yang digunakan
dalam pembelajaran PAI muatan lokal Baca Tulis Quran materi keterampilan
makharijul huruf. Sehubungan dengan itu pendekatan yang dilakukan adalah
teori-teori yang berkaitan dengan keterampilan makharijul huruf dan penerapan
metode demonstrasi media audiovisual.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ apakah dengan penerapan
metode demonstrasi dan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan
Makharijul huruf siswa kelas X di SMA N 3 Padangsidimpuan. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui peningkatan keterampilan Makharijul huruf siswa
melalui penggunaan metode demosntrasi dan media audiovisual pada siswa kelas
X di SMA N 3 Padangsidimpuan.
Metodologi penelitian ini menggunakan PTK yaitu penelitian tindakan
kelas yang bersifat kualitatif deskriftif yaitu menggambarkan hasil penelitian
sesuai yang diperoleh di lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X SMA N 3 Padangsidimpuan yang berjumlah 25 siswa. Instrumen yang
digunakan dalam mengumpulkan data ini berupa tes tindakan (performance test).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa mealalui metode demonstrasi
dan media audiovisual di kelas X SMA N 3 Padangsidimpuan, dengan
menggunakan tes tindakan (performance test) diperoleh data bahwa terdapat
peningkatan terhadap keterampilan makhraj siswa pada pelafalan dan ketepatan
keluarnya makhraj. Keterampilan makhraj siswa mengalami peningkatan pada
siklus I, II dan siklus III, yaitu jika pada kondisi awal, peningkatannya yaitu dari
24% menjadi 40% pada siklus I dari 25 siswa. Dengan demikian diperoleh
kesimpulan bahwa dengan pembelajaran melalui penggunaan metode demonstrasi
dan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan makharijul huruf siswa
di kelas X SMA N 3 Padangsidimpuan.

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Media Audiovisual, Keterampilan Makharijul


Huruf.
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt, yang mana

berkat rahmat dan hidayah serta inayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat dan salam kejunjungan kita Nabi besar Muhammad saw yang telah

menghantarkan kita dari alam kegelapan menuju alam yang penuh hikmat yang

berlandaskan Alquran dan Hadis.

Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi Melalui Media

Audiovisual Untuk Meningkan Keterampilan Makharijul Huruf Siswa Kelas

X SMA Negeri 3 Padangsidimpuan” merupakan salah satu syarat bagi penulis

untuk mendapat gelar sarjana di IAIN Padangsidimpuan.

Penulis sangat menyadari keterbatasan sebagai manusia yang tentunya

berpengaruh pada hasil karya ini. Namun berkat bimbingan orangtua dan arahan

dari dosen pembimbing, bantuan dari teman sejawat serta bantuan dan motivasi

dari semua pihak skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Asnah, M.A Pembimbing I dan Ibu Hamidah, M.Pd selaku

Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama perkuliahan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim, M.CL, Rektor IAIN Padangsidimpuan, dan

Bapak Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak


Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan,

Bapak Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

3. Ibu Dr. Lelya Hilda, M.Si, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

Padagsidimpuan. Bapak Dr. Ahmad Nizar Rangkuti, S.Si, M.Pd Selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Bapak Ali Asrun,

S.Ag., M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan

dan Keuangan, Bapak Dr. Hamdan Hasibuan, S.Pd.I, M.Pd selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

4. Bapak Drs. Abdul Sattar Daulay, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

5. Seluruh staf perpustakaan IAIN Padangsidimpuan yang telah memberikan izin

dan layanan perpustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. kardan Kepala SMA N 3 Padangsidimpuan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Teristimewa kepada ayahanda Mora Bakti Tambak dan Ibunda Rafiko

Harahap yang telah mengasuh, membesarkan, memberikan motivasi, do’a, dan

dukungan serta memberikan bantuan moril dan material kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di IAIN Padangsidimpuan. Serta

saudara tercinta Ihsan Syahputra Tambak, Muhammad Ilwan Tambak, Ahmad

Dai Roby Tambak, yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


8. Teman-teman penelitian payung, Sakinah Putri Simatupang, Tika Rahmayani

Munthe, Anggi Fratiwi, yang telah memberikan motivasi serta dorongan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan dalam penulisan

skripsi ini khususnya keluarga besar Senat Mahasiswa Institut (SEMA I) IAIN

Padangsidimpuan, teman-teman PAI-6 angkatan 2015 serta jajaran pengurus

HMJ PAI, dan teman-teman satu KKL dan PPL.

10. Untuk HMI cabang Padangsidimpuan Komisariat Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan dan Pengurus Besar KOHATI cabang Padangsidimpuan, serta

Pergerakan Mahasiswa Islam Labusel (PERMAI Labusel) Kiranya Allah SWT

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Dengan memohon rahmat dan ridho dari Allah swt semoga pihak-pihak

yang penulis sebutkan di atas selalu dalam lindungan Allah swt. Penulis

menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran guna kesempuranaan skripsi ini. Akhirnya

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan, penulis

ucapkan terimakasih.

Padangsidimpuan, 2019

Nurul Imah Tambak


NIM 1520100177
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN PEMBIMBING
SURAT PERNYATAAN MENYUSUN SKRIPSI SENDIRI
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI AKADEMIK
BERITA ACARA UJIAN MUNAQOSYAH
HALAMAN PENGESAHAN DEKAN FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
ABSTRAK..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….vii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Batasan Masalah.................................................................................. 7
D. Batasan Istilah ..................................................................................... 7
E. Rumusan Masalah ............................................................................... 9
F. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10
G. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 10
H. Indikator Tindakan .............................................................................. 10
I. Sistematika Pembahasan..........................................................................11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................................ 13
1. Metode Demonstrasi ..................................................................... 13
a. Defenisi Metode Demonstrasi ................................................ 13
b. Tujuan Metode Demonstrasi .................................................. 15
c. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi ................................. 16
d. Teknik Demonstrasi ............................................................... 17
e. Kelebihan Metode Demonstrasi ............................................. 18
f. Kelemahan Metode Demonstrasi............................................ 19
2. Media Audiovisual ....................................................................... 20
a. Pengertian Media Audiovisual ............................................... 20
b. Jenis Media Audiovisual ........................................................ 22
c. Manfaat Media Audiovisual ................................................... 25
d. Kelebihan Media Audiovisual ................................................ 27
e. Kekurangan Media Audiovisual................................................27
3. Strategi Pembelajaran Al-Quran.................................................... 28
a. Pengertian Makharijul huruf .................................................. 29
b. Pembagian Makharijul Huruf ................................................. 30
c. Jenis Makharijul Huruf .......................................................... 32
d. Tujuan Pembelajaran Makharijul Huruf ................................. 35
B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 36
C. Kerangka Pikir.........................................................................................38
D. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 40
2. Jenis Penelitian .................................................................................... 40
3. Latar dan Subjek Penelitian ................................................................. 41
4. Prosedur penelitian .............................................................................. 43
5. Instrument Pengumpulan Data ............................................................. 50
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 51
7. Analisis Data ....................................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 55
B. Hasil Pelaksanaan Siklus ..................................................................... 57
1. Siklus I ......................................................................................... 57
a. Perencanaan ........................................................................... 57
b. Pelaksanaa ............................................................................. 58
c. Observasi ............................................................................... 59
d. Refleksi ................................................................................. 60
2. Siklus II ........................................................................................ 61
a. Perencanaa ............................................................................. 61
b. Pelaksanaan ........................................................................... 61
c. Observasi ............................................................................... 62
d. Refleksi ................................................................................. 63
3. Siklus III ....................................................................................... 64
a. Perencanaa ............................................................................. 64
b. Pelaksanaan ........................................................................... 64
c. Observasi ............................................................................... 65
d. Refleksi ................................................................................. 67
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 67
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 69

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 70
B. Saran-Saran ......................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT PENGESAHAN JUDUL
SURAT PERMOHONAN RISET
SURAT BALASAN RISET
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Guru menjelaskan materi dengan media audiovisual………………………..62
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai Ulangan Harian Siswa...........................................................................6
2. Data Subjek Penelitian...................................................................................42
3. Lembar Penilaian Tes ................................................................................ 50
4. PedomanTes Kondisi Awal ....................................................................... 56
5. PedomanTes Siklus I ................................................................................. 60
6. PedomanTes Siklus III .............................................................................. 66
7. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III ............................... 67
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
2. Hasil Belajar Siswa Siklus I
3. Hasil Belajar Siswa Siklus II
4. Hasil Belajar Siswa Siklus III
5. RPP Siklus I
6. RPP SiklusII
7. RPP SiklusIII
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi

peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap

lingkungan, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya

yang memungkinkan berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena

itu pendidikan sangatlah penting dan harus mendapatkan perhatian penuh

baik dari pemerintah, lingkungan dan para pelaku pendidikan. Pendidikan

adalah proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan,

pikiran, karakter, khususnya lewat persekolahan formal.

Dalam proses pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen

penentu keberhasilan siswa di sekolah, dimana guru mempunyai tugas

membimbing, mendidik dan mendorong motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajran. Pengajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya

interaksi guru dengan siswa melalui kegiatan terhadap dan dua bentuk

kegiatan, yaitu kegiatan belajar siswa dan kegiatan belajar guru.1

Guru merupakan salah satu komponen yang penting dalam kegiatan

pendidikan dan pengajaran karena berperan besar sebagai pelaksana dalam

kegiatan belajar-mengajar. Kemampuan guru disini harus sesuai dengan

bidang masing-masing.Di antaranya termasuk kemampuan guru dalam

memilih dan menerapkan metode mengajar. Proses belajar mengajar

1
Sagala Syaiful, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi Memenangkan
Persaingan Mutu (Jakarta: Nimas Multima, 2005), hlm.1.

1
2

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan

siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

edukatif, untuk mencapai tujuan tertentu. Agar tercapainnya tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan seorang guru harus mengetahui berbagai

metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode

seorang guru akan lebih mudah menerapkan metode yang paling sesuai

dengan situasi dan kondisi.

Dalam interaksi pembelajaran hendaknya guru sebagai tenaga

mengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan kondisi

yang kondusif agar dapat membangkitkan kreativitas siswa dalam kegiatan

belajar yang efektif. Demikian pula pada proses belajar Baca Tulis Qur’an

dalam hal ini semua guru terutama guru Pendidikan Agama Islam di tuntut

untuk mampu dan terampil dalam merumuskan tujuan intruksional khususnya

dalam mempelajari makharijul huruf sebagai suatu kewajiban untuk

mempelajarinya dalam memahami Al-quran. Dalam Al-Quran juga

disebutkan dalam surah Al-Qiyamah ayat 18-19:


Artinya: Apabila Kami telah selesai membacakannyamaka ikutilah bacaannya

itu. Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah

penjelasannya. 2

Belajar makharijulhuruf yang paling utama adalah lancarnya seorang

anak dalam mengucapkan lafal Al-quran, dengan ilmu yang disampaikan

2
PT. Insan Media Pustaka, Kitab AL-Qur’an Al-Fatih Dengan Alat Peraga Tajwid Kode
Arab (Jakarta: PT. Insan Media Pustaka,2012) hlm.599.
3

ulama dengan memberikan sifat tipis, tebal, berdengung, jelas dan samar.

Proses pembelajaran tidak terlepas dari suatu metode yang dilaksanakan guru

dalam menyampaikan pelajaran. Metode merupakan suatu cara yang

digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan perencanaan yang telah

tersusun supaya dapat dikelola kedalam kehidupan nyata agar tercapai tujuan

yang diharapkan oleh pendidik.

Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang sangat efektif,

karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara langsung proses

terjadinya sesuatu. Penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau

mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda

tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering

disertai penjelasan lisan.3Selain menggunakan metode, media juga

dipergunakan untuk mencapai proses belajar mengajar yang efektif dan

kondusif.Dari beberapa pembagian media pembelajaran peneliti

menggunakan media audiovisual. Audiovisual adalah media yang

mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat,

seperti rekaman vidio, film dan sebagainya.Media adalah komponen sumber

belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di

lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. 4 Media

pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk

terjadinya proses belajar. Media pembelajaran meliputi perangkat keras yang

dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung


3
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:CiputatPers, 2005), hlm.60.
4
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat pers 2002),
hlm.10.
4

kesan.Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang

memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Achsanudin dalam judul

“Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Melalui Media Pembelajaran

Audiovisual Kelas VNegeri Kramat’’.Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil

pembelajaran siswa dapat meningkatnya kemampuan membaca Al-Quran

setelah menggunakan media audiovisual, dan memberikan motivasi maksimal

kepada siswa, dan menumbuhkan kerja sama yang konstruktif antar siswa. 5

Teori belajarbermakna Ausebel menyatakan bahwa proses belajar

tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi

merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan

pemahaman yang utuh sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara

baik dan tidak mudah dilupakan. Dalam hal ini guru sebagai perancang

pembelajaran berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah

dimiliki peserta didik dan membantu memadukanya secara harmonis dengan

pengetahuan yang baru yang akan dipelajari. 6

Prinsip pembelajaran melalui pembelajaran metode demonstrasi dan

media audiovisual sesuai dengan teori belajar bermakna Ausebel, peningkatan

keterampilan makharijul huruf menuntut untuk menguasai pengucapan kata

dan menuntun peran aktif siswa dalam pembelajaran melalui kegiatan-

kegiatan belajar bersama kelompok belajar.Selain itu, siswa diajak bekerja

5
Achsanudin, “Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Melalui Media
Pembelajaran Audiovisual pada Siswa Kelas V SD Negeri Kramat 4 Magelang’’ (Skripsi STAIN
Salatiga, 2008), hlm.56.
6
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya(Jakarta: Rineka
Cipta 2008), hlm.73.
5

aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan belajar aktif bersama kelompok

belajar, siswa diharapkan mampu membentuk pengetahuan yang kompleks

sehinga mampu memperoleh aktivitas dan hasil belajar yang baik.

Realitas yang terjadi dilapangan khususnya di SMA N 3

Padangsidimpuan, sebagaimana data dokumen RPP menunjukkan guru selalu

mencantumkan metode ceramah. Hal ini menunjukkan guru monoton

menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Tentu saja hal ini

menjadikan proses belajar mengajar cenderung pasif.

Melalui studi pendahuluan dengan guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam SMA Negeri 3 Padangsidimpuan pelajaran muatan lokal baca

tulis Quran kelas X MIA-2 menyatakan bahwa pelajaran BTQ adalah

pelajaran yang cenderung membosankan. Karena pelajaran BTQ membahas

pelajaran yang selalu sama. Hal inilah yang membuat siswa kurang berminat

belajar Baca Tulis Qura’n.7

Hal ini tentu memberi dampak kepada hasil belajar yang diperoleh

siswa. Berdasarkan hasil pengamatan pada siswa kelas X MIA-2 SMA

Negeri 3 Padangsidimpuan diperoleh data bahwa dalam pelajaran Baca Tulis

Quran. Masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan

minimal (KKM). Data selanjutnya ditampilkan dalam tabel berikut ini:

7
Nismawati Ritonga, Guru Pendidikan Agama Islam Kelas X, Wawancara, Tanggal 03
Juni 2019, Pukul 14:26 WIB.
6

Tabel 1.1
Nilai Ulangan Harian Siswa Materi BTQ8
No Tahun Nilai Rata- Keterangan
Pelajaran Kelas Sem rata Ulangan KKM
Harian Siswa Lulus Tidak
Lulus
1 2017/2018 X-2 II 47,69 75 10 26
2 2018-2019 X-2 II 37,90 75 9 27

Dengan demikian peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian

tindakan kelas dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Melalui Media

Audiovisual Untuk Meningkatkan Keterampilan Makharijul Huruf Siswa

kelas X SMA Negeri 3 Padangsidimpuan”.

B. Identifikasi Masalah

Berbagai permasalahan di atas pada dasarnya masih bersifat umum

sehingga perlu diidentifikasi. Sebagaimana masalah dalam penelitian ini

mengkaitkan tentang upaya guru dalam meningkatkan penguasaan materi

pada siswa melalui metode demonstrasi dan media audiovisual pada materi

pembelajaran. Selain itu upaya tersebut merupakan bagian dari pembelajaran

dalam kelas sehingga penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang

bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan latar masalah di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Guru monoton menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran.

8
Dokumentasi Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X-2 Materi BTQ Tahun Ajaran
2018/2019
7

2. Siswa kurang aktif dalam belajar dikarenakan minimnya penggunaan

media belajar oleh guru.

3. Hasil belajar siswa rendah dikarenakan kurangnya minat belajar Baca

Tulis Al-quran.

4. Siswa tidak mencapai batas kriteria ketuntasan minimal dalam ujian

tengah semester mata pelajaran Baca Tulis Qur’an.

C. Batasan Masalah

Berbagai identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka

fokus penelitian ini hanya terkait dengan penggunaan metode demonstrasi

melalui media audiovisual, dan peningkatan keterampilan makharijul huruf

siswa.

D. Batasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan

dalam penelitian ini, maka dibuat batasan istilah sebagai berikut:

1. Penerapan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu

peristiwa9. Jadi penerapan dimaksud dalam penelitan ini adalah tindakan

dalam proses mengajar metode demonstrasi melalui media audiovisual.

2. Metode adalah cara yang digunakan untukmengimplementasikan rencana

yang telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun

tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi

yang telah ditetapkan dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang

peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi

9
Tim Penyusun Kamus Pustaka Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2001), hlm. 854.
8

pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode

pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat

diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran 10.

3. Media secara harfiah memiliki arti “perantara” atau “pengantar”.

Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang

dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional. 11 Jadi

bisa diartikan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau

keterampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar

pada peserta didik.

4. Audiovisual, audio berarti dapat didengar, sedangkan visual artinnya

dapat dilihat. Media audiovisual adalah media instruksional modern yang

sesuia dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar 12. Media

audiovisual berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang akan

disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal

(ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal.

10
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),
hlm.150.
11
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran..., hlm.13.
12
Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm.97.
9

5. Makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf atau letak pengucapan.

Secara garis besar, makharijul huruf terbagi menjadi lima yaitu Jauf

(rongga mulut), Halqi (rongga tenggorokan), Lisan (lidah), syafatain

(dua bibir), dan Khaisyum (hidung). Makharijul huruf adalah tempat-

tempat keluarnya bunyi huruf hijaiyah ketika dibaca, agar bunyi huruf itu

dapat dibedakan dengan bunyi huruf lainnya. Cara mengenal makhraj

tiap-tiap huruf dalam praktek, yaitu:

a. Memahami posisi organ-organ mulut, mulai dari perut bibir bagian

luar terus ke bagian dalam mulut sampai tenggorokan paling bawah,

dengan pemahaman yang baik dan benar.

b. Memahami makhraj huruf secara teori sesuai kaidah yang berlaku

dalam ilmu tajwid.

c. Huruf yang ingin diketahui makhrajnya terlebih dahulu dimatikan

atau ditasydidkan, lalu huruf sebelumnya diberi huruf hidup dengan

harakat yang manapun, kemudian diucapkan dan diperhatikan dengan

cermat, dimana suara itu putus, maka disitulah makhrajnya.13

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti merumuskan

permasalahan yaitu: apakahpenerapan metode demonstrasi melalui media

audiovisualdapat meningkatkan keterampilan makharijul huruf siswa di Kelas

X SMA Negeri 3 Padangsidimpuan?

13
Aso Sudiarjo, “ Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid, Waqaf dan Makharijul Huruf
Berbasis Android,” Jurnal Sispotek Global, Volume 5, No. 2, September 2015, hlm.55.
10

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

makharijul huruf dengan menerapkan metode Demonstrasi melalui Media

Audiovisual Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Padangsidimpuan.

G. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Teoritis

a. Sebagai bahan perbandingan dalam membahas pokok masalah yang

sama.

b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan acuan

untuk memperluas wawasan dalam bidang strategi pembelajaran aktif

sehingga aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dapat

meningkat.

2. Praktis

a. Sebagai bahan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

yang inovatif demi menghilangkan kejenuhan terhadap strategi

pembelajaran yang monoton.

b. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti.

H. Indikator Tindakan

Sesuai dengan materi dalam meningkatkan keterampilan makhrijul

huruf, maka indikator yang diteliti sebagai bentuk tindakan meliputi pelafalan

makharijul huruf atau ketepatan pengucapan huruf hijaiyah yang keluar.


11

Untuk mengetahui keterampilan makharijul huruf bagi siswa digunakan

analisis sederhana dengan persentase %. Indikator keberhasilan atau

ketuntasan belajar siswa ditentukan sesuai dengan nilai keterampilan

makharijul huruf yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran minimal 75.

Dalam kelas klasikal, siswa dianggap tuntas belajar secara individu jika

mencapai nilai 75 ke atas dan dikatakan belum tuntas jika mencapai nilai 75

ke bawah.

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dibuat dengan tujuan untuk mempermudah

penulisan dalam penyusunan skripsi ini, adapun sistematika pembahasan yang

dibuat yaitu:

Dalam bab I merupakan pendahuluan yaitu terdiri dari latar belakang

masalah guna memperjelas persoalan yang didapatkan di lapangan, sehingga

masalah tersebut perlu untuk di identifikasi yang dicantunkan dalam

identifikasi masalah kemudian batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, indikator tindakan, dan sistematika

pembahasan.

Bab II, membahas tentang kajian teori yang mencakup tentang metode

demonstrasi dan media audiovisual, penelitian terdahulu, keraangka berpikir

dan hipotesis tindakan.

Bab III, membahas tentang metodologi penelitian yang mencakup

lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, jenis penelitian, prosedur

penelitian, instrument pengumpulan data dan analisis data.


12

Bab IV, deskripsi data hasil penelitian, kondisi awal, hasil pelaksanaan

tiap siklus, peningkatan keterampilan makharijul huruf siswa setelah

menggunakan metode demonstrasi dan media audiovisual, pembahasan dan

keterbatasan penelitian.

Bab V, penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.


13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Metode Demonstrasi

a. Defenisi Metode Demonstrasi

Secara etimologi metode berasal dari dua kata yaitu “meta”

yang berarti melalui dan “hodos” berarti jalan atau cara. Berarti

melalui pandangan ini maka metode adalah jalan atau cara yang harus

dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 1 Dalam bahasa Arab kata metode

diungkapkan dalam berbagai kata, terkadang digunakan kata al-

thariqah, manhaj, dan al-wasilah. Al-thariqah berarti jalan, manhaj

berarti sistem, dan al-wasilah berarti perantara atau mediator. Dengan

demikian, kata bahasa Arab yang dekat dengan arti metode adalah al-

thariqah. Kata-kata serupa ini hanya banyak dijumpai dalam Al-

Quran.2

Demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur

atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses praktek

langsung, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat,

mengamati, mendengar mungkin meraba dan merasakan proses yang

dipertunjukkan oleh guru tersebut. Dengan demonstrasi, proses

penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara

mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan


1
Syaiful Ahyar Lubis, Dasar-dasar Kependidikan, (Bandung: Cipta Pustaka Media,2006)
hlm.28.
2
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), hlm.92.

13
14

sempurna. Dan siswa dapat mengamati dan memperlihatkan pada apa

yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Akibatnya

memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar,

dan siswa dapat partisipasi aktif dan memperoleh pengalaman

langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya 3. Metode ini

sudah ada sejak zaman Rasulullah sesuai dengan sabda yang berbunyi:

َ ‫وم َعا ِويَةَ َعْن ْاَل َْع َم ِش َعْن َش ِق ٍيق َق‬


َ‫ال‬ ُ ُ‫َخبَ َرنَاأَب‬
ٍ
ْ ‫اُمَ َّم ُدبْنُ َس ََلم َق َاَل‬ُ َ‫َحدَّثَن‬
َ‫َجنَبَ َفلَ ْميَ ِج ْدالْ َماءَ ََش ْهًراأ ََما َكان‬ ْ ‫وسىلَ ْوأَن ََّر ُج ًَلأ‬ َ ‫وم‬ ُ ُ‫ىاَلَ ْش َع ِريِّ َف َقالَلَ ُهأَب‬
ْ ‫وس‬ َ ‫يم‬
ِ ِ ِ ِ
ُ ‫ُكْنتُ َجال ًس َام َع َعْبداللَّه َوأَب‬
ِ‫ي ت ي َّممويصلِّي َف َكي َفتصن عونَبِه ِذ ِه ْاْلي ِةفِيسورةِالْمائِ َدَة‬
َ َُ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُ َ ُ َ ََ
}‫اصعِ ًيداطَيِّبًا‬ ِ
َ ‫{فَلَ ْمتَج ُدو َاماءًفَتَ يَ َّم ُمو‬
ِ‫االصعِ َيدقُ ْلت وإََِّّنَا َك ِرهتمه َذ َال‬ ِ
َ ْ ُ ْ َ ُ َّ ‫صلَ ُه ْمف َيه َذ َاَل َْو َش ُكواإِ َذابََرَد َعلَْي ِه ْمالْ َماءُأَنْيَتَ يَ َّم ُمو‬ َ ‫فَ َقالَ َعْب ُداللَّ ِهلَ ْوُر ِّخ‬
ٍ ‫يح‬ ِ ِ ِ
َُ‫َجنَْبت‬
ْ ‫اجةفَأ‬ َ ََ ‫صلَّىاللَّ ُه َعلَْي ِه َو َسلَّ َمف‬ َ ‫وسىأَلَ ْمتَ ْس َم ْع َق ْولَ َع َّما ٍرل ُع َمَربَ َعثَن َري ُس ُوُلللَّ ِه‬ َ ‫وم‬ ُ ُ‫َذاقَالَنَ َع ْم َف َق َاَلَب‬
َِ ‫صلَّىاللَّ ُه ََعلَْي ِهو َسلَّ َم َف َق‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫فَ لَمأ َِجدالْماءفَتمَّر ْغت ِف‬
‫اَلَّّنَا َكانَيَ َْك‬ َ َ ِّ‫يالصعيد َك َماَتَََّرغُالدَّابَّةُفَ َذ َك ْرتُ َذل َكللنَّبِي‬ ُ ََ َ َ ْ
ِِ‫اِل‬ ِ ِِ ِ
َ َ‫ض َهاُُثَّ َم َس َحبِ ِه َماظَ ْهَرَك ِّف ِهبِش َماِلأ َْو َظ ْهَرِش‬ ِ ِ
َ ‫ىاَل َْرضثُ َّمنَ َف‬ ْ َ‫ض ْربَةً َعل‬ َ ‫ضَربَبِ َك ِّف ِه‬ َ َ‫صنَ َع َه َك َذاف‬ ْ َ‫في َكأَنْت‬
‫بِ َك ِّف ِهثُ َّم َم َس َحبِ ِه َم َاو ْج َه ُه َف َقالَ َعْب ُداللَّ ِهأَفَلَ ْمتَ َر ُع َمَرلَ ْميََ ْقنَ ْعبِ َق ْولَِع َّما ٍَر‬
‫وسىأَلَ ْمتَ ْس َم ْع َق ْولَ َع َّما ٍرلَُِع َمَرإِن ََّر ُسَو‬ َ ‫وم‬ ُ ُ‫وسى َف َق َاَلَب‬ َ ‫يم‬
ِ ِ ِ ٍِ ِ
ُ ‫َوَز َاديَ ْعلَ َىعْن ْاَل َْع َمش َعْن َشقيق ُكْنتُ َم َع َعْبداللَّه َوأَب‬
‫صلَّىاللَّ ُه َعلَْي ِه َو َسلَّ ََم‬ ِ ِ ََّ ِ‫َُلللَّ ِهصلَّىاللَّهعلَي ِهوسلَّمب عثنِيأَنَاوأَنْت َفأَجنبت َفتم َّعكْتب‬
َ ‫الصعيدفَأَتَْي نَ َار ُس َوُلللَّ ِه‬ ُ َ َ َُْ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ
‫اح َدة‬ ِ ‫ْفي َكه َك َذاومسحوجههوَكفَّي ِهو‬ ِ َّ ِ ُ َ‫َخبَ ْرن‬
َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ‫اه َف َق َاَلّنَا َكانَيَك‬ ْ ‫فَأ‬
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam
berkata: telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari
Syaqiq ia berkata; Aku pernah duduk bersama 'Abdullah bin Mas'ud dan Abu
Musa Al Asy'ari. Lalu Abu Musa berkata kepadanya, "Seandainya ada
seseorang mengalami junub dan tidak mendapatkan air selama satu bulan,
apakah dia bertayamum dan shalat? Dan bagaimana pendapatmu dengan ayat
ini di dalam Surah Al Maidah ayat 6: '(Lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih) '? 'Abdullah,
"Seandainya mereka diberi keringanan dalam masalah ini, bisa jadi nantinya
bila ada seseorang dari mereka yang kedinginan dengan air dia akan
bertayamum dengan tanah." Syaqiq bertanya, "Apakah kalian tidak suka

3
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.83.
15

masalah ini karena faktor itu?" Dia menjawab, "Ya." Kemudian Abu Musa
berkata, "Tidakkah kamu pernah mendengar ucapan 'Ammar kepada Umar,
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku dalam suatu urusan, aku
lalu junub dan tidak mendapatkan air. Maka aku pun berguling-guling di atas
tanah seperti berguling-gulingnya hewan. Kemudian aku ceritakan hal
tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda:
"Sebenarnya cukup buatmu bila kamu melakukan begini." Nabi shallallahu
'alaihi wasallam kemudian memukulkan telapak tangannya ke permukaan
tanah dan mengibaskannya, lalu mengusap punggung tangan kanannya
dengan telapak tangan kirinya, atau punggung telapak kirinya dengan telapak
tangan kanannya, kemudian beliau mengusap wajahnya." Abdullah berkata,
"Apakah kamu tidak tahu kalau 'Umar tidak menerima pendapat 'Ammar?"
Ya'la menambahkan dari Al A'masy dari Syaqiq, "Aku pernah bersama
'Abdullah dan Abu Musa. Abu Musa lalu berkata, "Tidakkah kamu
mendengar perkataan 'Ammar kepada 'Umar 'Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengutus aku dan kamu, lalu aku mengalami
junub dan aku bergulingan di atas tanah. Kemudian kita temui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan hal itu kepada beliau. Beliau lalu
bersabda: "Sebenarnya kamu cukup melakukan begini." Beliau lalu
memukulkan telapak tangannya ke tanah, lalu mengusap muka dan kedua
telapak tangannya sekali." (H.R. Bukhari. No.334).4
Berdasarkan hadist di atas menunjukkan bahwa Rasulullah SAW.

Senantiasa memberi contoh terlebih dahulu kepada umatnya sebelum beliau

memberikan perintah-perintah beribadah kepada mereka, yaitu melalui

pemberian pendidikan dan pelatihan-pelatihan khusus sebelum pelaksanaan

kegiatan tertentu dimulai.

b. Tujuan Metode Demonstrasi

Tujuan penerapan metode demonstrasi adalah untuk

memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan

sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti:

a. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur

keterampilan-keterampilan fisik dan motorik.

4
Bukhari, Kitab Imam 9 Hadist, No.334.
16

b. Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan

penglihatan para siswa secara bersama- sama.

c. Mengkonkritkan informasi yang disajikan kepada siswa. Dengan

kata lain, metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam

mengatasi kesulitan belajar dan pemahaman pelajaran yang

diajarkan oleh guru. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

metode berjalan efektif di antaranya:

1. Guru harus menyusun tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar.

2. Mempertimbangkan dengan seksama apakah dengan teknik yang

akan dipakai sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi

dasar yang telah dirumuskan. Mempertimbangkan pula jumlah

siswa dalam kelas, apakah memberikan kesempatan untuk

berdemostrasi.

3. Mengecek alat-alat demonstrasi tentang kondisi dan jumlahnya. 5

c. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Demonstrasi

1) Tahap Persiapan

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.

b) Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilakukan

c) Melakukan uji coba sebelum melaksanakan demonstrasi.

2) Tahap Pelaksanaan

Pembukaan

5
Erwin Widiaswoto, 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi Belajar Peserta Didik
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), hlm.112.
17

a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan peserta didik

untuk dapat memerhatikan demonstrasi dengan jelas.

b) Mengemukakan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik.

c) Mengemukakan hal-hal yang harus dilakukan oleh peserta

peserta didik.

Pelaksanaan

a) Memulai demonstrasi dengan merangsang peserta didik untuk

berpikir.

b) Menciptakan suasana yang menyejukkan agar tidak tegang.

c) Meyakinkan semua peserta didik memerhatikan dan mengikuti

jalannnya demonstrasi.

d) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir

lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat pada kegiatan

demonstrasi.

Penutup

a) Evaluasi antara guru dan peserta didik tentang jalannya proses

demonstrasi untuk perbaikan berikutnya.

b) Pemberian tugas untuk mengetahui sejauh mana penguasaan

konsep dari kegiatan demonstrasi yang telah dilakukan. 6

d. Teknik Demonstrasi

1) Guru harus mampu menyususun rumusan tujuan instruksional,

agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.

6
Erwin Widiaswoto, 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi…,hlm.114-115.
18

2) Mempertimbangkan baik-baik apakah pilihan teknik menjamin

tercapainnya tujuan yang dirumuskan.

3) Mengamati apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu

demonstrasi yang berhasil, bila tidak maka mengambil

kebijaksanaan lain.

4) Guru telah meneliti alat-alat dan bahan yang akan digunakan

mengenai jumlah, kondisi, dan tempatnya. Guru juga perlu

mengenal baik-baik, atau telah mencoba terlebih dahulu, agar

demonstrasi berhasil.

5) Guru sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan

dilakukan.

6) Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga guru dapat

memberikan keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.

7) Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan

pada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya.

8) Guru mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang dilakukan

berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang. 7

e. Kelebihan Metode Demonstrasi

1) Perhatian peserta didik terpusat pada apa yang di demonstrasikan,

dan menjadi berfikir yang lebih kritis.

2) Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan

kemauan peserta didik.

7
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar...,hlm.84.
19

3) Mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, karena

mereka telah mengamati secara langsung terhadap suatu proses.

4) Dengan menggunakan metode ini maslalah-masalah yang timbul

dalam hati peserta didik dapat terjawab.

5) Dapat merangsang siswa agar lebih aktif dalam mengikuti

pelajaran dalam kelas.

6) Dapat membantu siswa mengingat lebih lama tentang mata

pelajaran yang disampaikan.

7) Dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam pikiran

setiap siswa. 8

Berdasarkan kelebihan metode demonstrasi dapat memperoleh

kecakapan mental, menambah ketepatan serta kecakapan pelaksanaan atau

pengalaman, memanfaatkan kebiasaan-kebiasaan yang mengurangi

kesalahan-kesalahan.

f. Kelemahan Metode Demonstrasi

1) Dapat menyita waktu yang banyak, dan membosankan jika setiap

orang diminta mendemonstrasikan.

2) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelompok.

3) Kadang-kadang, bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian

didemonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses

dalam situasi nyata.

8
Istarani , Kumpulan 58 Model Pembelajaran Inovatif (Media Persada: Medan, 2012)
hlm.104-105.
20

4) Demonstrasi menjadi kurang afektif bila tidak diikuti dengan

semua aktivitas di mana para siswa sendiri dapat ikut

bereksperimen dan menjadikan aktivitas itu pengalaman pribadi.

5) Demonstrasi akan merupakan model yang tidak wajar bila alat

yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh

siswa.

Berdasarkan kelebihan metode demonstrasi dapat memperoleh

kecakapan mental, menambah ketepatan serta kecakapan

pelaksanaan atau pengalaman, memanfaatkan kebiasaan-kebiasaan

yang mengurangi kesalahan-kesalahan.

2. Media Audiovisual

a. Pengertian Media Audiovisual

Ada dua istilah dalam media pembelajaran. Kata media berasal

dari bahasa latin medius yang secara harfiah “tengah”, “perantara”,

atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.9

Media bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan

sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin Medium (antara), istilah

tersebut merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara

sebuah sumber dan sebuah penerima. Enam kategori dasar media

adalah teks, audio, visual, vidio, televisi, perekayasa (manipulative)

9
Asfiati, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Citapustaka,
2014), hlm.78.
21

(benda-benda), dan orang-orang. Tujuannya untuk memudahkan

peserta didik berkomunikasi dalam belajar. 10

Media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar yang

dapat digunakan oleh guru sebagai alat bantu dalam menyampaikan

informasi berupa materi pembelajaran kepada peserta didik.

Penggunaan media pembelajaran ini dapat mendukung pembelajaran

yang berpusat pada siswa (student centered).11

Media pada prinsipnya adalah segala sesuatu yang merupakan

saluran atau alat untuk menyalurkan ide-ide, gagasan-gagasan, dan

harapan-harapan dan sebagainya. Fungsi media pembelajaran adalah

sebagai berikut:

1) Memperjelas dan melengkapi/memperkaya informasi yang

diberikan secara verbal.

2) Memberikan stimulus dan mendorong respon peserta didik.

3) Menambah variasi penyajian materi.

4) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyampaian informasi.

5) Memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang

abstrak.

10
Jatmiko Sidi and Mukminan, “Penggunaan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Di SMP,‟‟ Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial 15,no. 1 (2016), hlm. 53-72.
11
Fajar Muttaqien, “Penggunaan Media Audiovisual Dan Aktivitas Belajar Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Vocabulary Siswa Pada Mata pelajaran Bahasa Inggris kelas X,”
Jurnal Wawasan Ilmiah 8, no. 1 (2017) hlm.25-41.
22

6) Kemudahan materi dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak

mudah dilupakan peserta didik. 12

Audio berarti dapat didengar, sedangkan visual artinnya dapat

dilihat. Media audio visual adalah media instruksional modern yang

sesuai dengan perkembangan zaman kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.

b. Jenis Media Audiovisual

Media audiovisual terbagi menjadi dua jenis, sebagai berikut:

1) Media Audiovisual Gerak

Media audiovisual gerak adalah media instruksional

modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan

ilmu pengetahuan da teknologi) karena meliputi penglihatan,

pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang

bergerak.Jenis media yang termasukdalam kelompok ini adalah

televisi, vidio tape dan film bergerak.

a) Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam

frame dimana frame diproyeksikan melalui lensa proyektor

secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup

dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis

media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan

hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Mereka dapat

menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan

12
Nur Hayati B, Strategi Belajar Mengajar (Makasar: Badan Penerbit UMN, 2011)
hlm.843.
23

konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi

sikap.13

b) Vidio sebagai media audiovisual yang menampilkan gerak,

semakin lama semakin populer dalam masyarakat. Pesan

yang disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/ peristiwa

penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa

bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian

besar tugas film dapat digantikan oleh vidio, namun tidak

berarti bahwa vidio akan menggantikan kedudukan film.

Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.

c) Televisi (TV) adalah sistem elektronik yang mengirimkan

gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel

dan ruang. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk

keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui

siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui

satelit. Televisi pendidikan adalah penggunaan program vidio

yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran

tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi

pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting

adalah mendidik. 14 Televisi sebenarnya sama dengan film,

yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai

13
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2013), hlm.48.
14
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm.50-51.
24

gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan

didengar secara bersamaan15

2) Media Audiovisual Diam

Audiovisual diam yaitu media yang unsur suara dan

gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.Audiovisual diam

ini sering disebut juga dengan audiovisual diam plus suara yaitu

media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti. 16

a) Sound Slide (film bingkai suara)

Slide atau film strip yang ditambah dengan suara bukan

alat audiovisual yang lengkap, karena suara dan rupa berada

terpisah, oleh sebab itu slide atau film strip termasuk media

audiovisual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan

slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem

multimedia yang paling mudah diproduksi.

b) Slide Tape (film rangkai suara)

Gabungan slide dan tape dapat digunakan pada

berbagai tempat dan untuk berbagai tujuan pembelajaran dan

meningkatkan suatu usaha yang melibatkan gambar-gambar

guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respon

emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi yang dapat

15
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajran..., hlm.102.
16
Nuruddin, Hubungan Media Konsep Dan Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo, 2008),
hlm.122.
25

digunakan sebagai media baik dalam suatu usaha atau dalam

pembelajaran. 17

c. Manfaat Media Audiovisual

Dale mengemukakan bahwa bahan-bahan audiovisual dapat

memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam

proses pembelajaran. Hubungan guru siswa tetap merupakan elemen

paling panting dalam sistem pendidikan modern saat ini. Guru harus

selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media

apa saja agar manfaat berikut dapat terealisasi:

1) Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.

2) Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.

3) Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan

minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.

4) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.

5) Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan

siswa.

6) Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran

dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang

mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.

7) Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu

siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari. 18

17
Nuruddin, Hubungan Media Konsep..., hlm.123.
18
Nuruddin, “Hubungan Media: Konsep..., hlm.27.
26

Ronald Anderson mengemukakan tentang beberapa tujuan dari

pembelajaran menggunakan vidio, antara lain: untuk tujuan kognitif:

1) Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan

rangsangan gerak dan serasi.

2) Dapat menunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai

media foto film bingkai meskipun kurang ekonomis.

3) Melalui vidio dapat pula diajarkan penegtahuan tentang hukum-

hukum dan prinsip-prinsip tertentu.

4) Vidio dapat digunakan untuk menunjukkan contoh dan cara

bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang

menyangkut interaksi siswa.

Untuk tujuan afektif:

1) Vidio merupakan media yang baik sekali untuk menyampaikan

informasi dalam makna afektif.

2) Dapat menggunakan efek dan teknik, vidio dapat menjadi media

yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.

Untuk tujuan psikomotorik:

1) Vidio merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh

keterampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini dijelaskan,

baik dengan cara memperlambat maupun mempercepat gerakan

yang ditampilkan.
27

2) Melalui vidio siswa dapat langsung mendapat umpan balik secara

visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba

keterampilan yang menyangkut gerakan tadi. 19

d. Kelebihan Media Audiovisual

Menurut atoel yang dikutip oleh joni purwanto dalam jurnal

teknologi pendidikan dan pembelajaran menyatakan bahwa media

audiovisual memiliki beberapa kelebihan atau kegunaan, antara lain:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar film

bingkai, film atau model.

3) Media audiovisual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial. 20

e. Kekurangan Media Audiovisual

1) Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya.

2) Memerlukan tenaga listrik.

3) Memerlukan keteramilan khusus dan kerja tim dalam

pembuatanya. 21

19
Nur Hadi Wariyanto, “ Penggunaan Media Audiovisual Dalam Menunjang
Pembelajaran” (UNY, 2007) hlm.7.
20
Joni Purwanto, Dkk. “Penggunaan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1”, Jurnal Teknologi Pendidikan Dan
Pembelajaran 2, no. 2 (2014): hlm. 127-144
21
Harjanto, Perencanaan Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta 2000), hlm.245.
28

3. Stategi Pembelajaran Al-Quran

Untuk membina kemampuan membaca Al-Quran diperlukan

strategi yang tepat.Salah satu diantara strategi tersebut adalah memilih

metode yang tepat dalam mengajarkan baca Al-Quran. Hadist yang

memerintahkan untuk membaca Al-quran, sebagaimana sabda Rasulullah

SAW:

َّ ‫َخبَ َرنِ َيع ْل َق َمةُبْنُ َم ْرثَ ٍد ََِس ْعتُ َس ْع َدبْنَ ُعبَ ْي َد َة َعْنأَبِ ََيعْب ِد‬
َ‫الر َْْنِال لسلَ ِميِّ َعْن‬ ْ ‫اش ْعبَةُقَ َاَل‬
ٍ
ُ َ‫اجْب نُ ِمْن َهاٍلَدَّثَن‬ ُ ‫اح َّج‬ َ َ‫َحدَّثَن‬
ِ
ُ‫ُعثْ َمانََرضيَاللَّ ُه َعْنَه‬
ََّ َ‫الر َْْنِ ِفيِإ ْمَرةِ ُعثْ َم َاَنَتَّى َكانَا ٍْل‬
‫ج‬ َّ ‫وعْب ِد‬ َ ُ‫صلَّىاللَّ ُه َعلَْي ِه ََو َسلَّ َم َقا ََلَْي ُرُك ْم َمْنتَ َعلَّ َمالْ ُق ْرآنَ َو َعلَّ َم ُه َقالَ َوأ َْق َرأَأَب‬
َ ِّ‫َعْنالنَّبِي‬
‫يم ْق َع ِد َيه َذا‬ ِ ِ َّ
َ ‫اج َقالَ َو َذا َكالذيأ َْق َع َدن‬ ُ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, Telah mengabarkan
kepadaku 'Alqamah bin Martsad Aku mendengar Sa'd bin Ubaidah dari
Abu Abdurrahman As Sulami dari Utsman radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Orang yang paling baik di
antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya."
Abu Abdirrahman membacakan (Al Qur`an) pada masa Utsman hingga
Hajjaj pun berkata, "Dan hal itulah yang menjadikanku duduk di tempat
dudukku ini."(BUKHARI - 4639)22
Dari hadist di atas dijelaskan bahwa keutamaan untuk belajar dan

mengajarkan membaca Al-quran akan mendapatkan kemuliaan,

kemudahan dan mendapat pahala serta kebahagian di dunia. Metode yang

digunakan untuk belajar membaca Al-Quran terus mengalami

perkembangan, dalam hal ini langkah-langkah yang dilaksanakan dalam

pembelajaran Al-Quran adalah sebagai berikut:

1) Pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf Arab dari alif sampai dengan

ya.

22
Bukhari, Kitab Imam 9 Hadist, No.4639.
29

2) Cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyah dan sifat-sifat

huruf itu (makhraj).

3) Bentuk dan fungsi tanda baca seperti syakal, syaddah, tanda panjang

(maad), tanwin dan sebagainnya.

4) Bentuk dan fungsi tanda baca berhenti membaca (waqaf) seperti

waqaf mutlak, waqaf jawaz, dan sebagainnya.

5) Cara membaca melagukan dengan bermacam-macam irama dan

bermacam-macam qiraat yang dimuat dalam ilmu qiraat.

6) Adabut tilawah, yaitu tata cara dan etika membaca Al-Quran sesuai

dengan fungsi bacaan itu sebagai ibadah.23

Dari langkah-langkah pengajaran membaca Al-Quran yang

disebutkan di atas, dapat dipahami bahwa pengajaran membaca Al-Quran

membutuhkan keterampilan khusus, diantaranya adalah kaidah ilmu

tajwid karena dapat mempengaruhi arti dari bacaannya.

a. Pengertian Makharijul Huruf

Huruf ditinjau dari morfologi berasal dari Fi‟il Madhi ‫ خ ََزج‬yang

berarti “keluar”. Kemudian diikutkan ‫ َم ْف َعل‬yang bersighat isim makan

ٌ‫َم ْخ َزج‬ yang berarti tempat keluar.Bentuk jama‟nya adalah

ٌ‫ف‬
ِ ْ‫َارجُال ُحزُو‬
ِ ‫ َمخ‬yang berarti tempat-tempat keluar huruf.Jadi makharijul

huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf. Dengan demikian,

makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf pada waktu huruf tersebut

dibunyikan. Untuk mengetahui makhraj sutau huruf, hendaklah huruf

23
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama IAIN Depag RI, Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Dirjend Binbaga Islam, 1981), hlm.70.
30

tersebut disukunkan atau di tasydidkan, kemudian tambahkan satu huruf

hidup di belakangnya, tatkala suara tertahan, maka tampaklah makhraj

huruf dari huruf yang bersangkutan.24

Secara bahasa Makhraj artinya: ‫ضعُا ْل ُخزُوْ ج‬


ِ ْ‫ َمى‬, yang berarti tempat

keluar. Sedangkan menurut istilah, Makhraj adalah: suatu nama tempat,

yang pada huruf dibentuk (diucapkan). 25 Pengertian di atas memiliki

pengertian yang sama dengan definisi sebelumnya, dimana Makhorijul

Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf-huruf

itu dibunyikan. Membaca Al-Quran secara harfiah berarti melafalkan,

mengujarkan, atau membunyikan huruf-huruf Al-Quran sesuai dengan

bunyi yang dilambangkan oleh huruf-huruf itu dan sesuai pula dengan

hukum bacaannya. Untuk itu, perlu mengetahui dan mempelajari

tempat-tempat keluarnya huruf dan sifat-sifatnya.Diimbangi juga

dengan latihan praktik pengucapan secara terus menerus, agar dapat

tepat sesuai dengan kaidah-kaidah pengucapan huruf yang benar.

b. Pembagian Makharijul Huruf

Tata cara membaca al-Quran terbagi menjadi empat macam

yaitu:

1) Tartil adalah membaca dengan lambat dan sesuai dengan aturan ilmu

tajwid serta mentadabburkan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-

Quran surah Al-furqan ayat 32 sebagai berikut:

24
Muhammad Isham Muflih Al- Qudhat, Panduan lengkap Ilmu Tajwid Untuk Segala
Tingkatan (Jakarta: Turos Pustaka 2015)hlm.39.
25
Muhammad Isham Muflih Al- Qudhat, Panduan lengkap Ilmu Tajwid ...,hlm.40.
31

ٌٌٌٌٌ

Artinya: “Dan kami membacanya secara tartil (teratur dan

benar)‟‟.26

2) Tahqiq adalah membaca Al-Quran dengan memberikan hak-hak

setiap huruf secara tegas, jelas, teliti. Contoh seseorang yang cepat

dalam membaca Al-Quran sesuai dengan makhraj dan tanda berhenti

dalam membaca Al-Quran.

3) Hadr adalah membaca Al-Quran dengan cepat, namun masih sesuai

dengan aturan tajwid. Contoh seseorang yang cepat dalam membaca

Al-Quran akan tetapi mengikuti aturan yang ada baik dari makhraj

maupun tajwid.

4) Tadwir adalah bacaan yang tidak terlalu cepat dan lambat

pertengahan antara hadr dan tartil. Contoh membaca Al-Quran

dengan sedang tidak terlalu cepat dan lambat sesuai dengan aturan

tajwid dan makhraj.

Empat tata cara membaca tersebut, meski nama-namanya

berbeda, hakikatnya disebut tartil yang diserukan Al-Quran.

Namun diantara empat tata cara tersebut yang paling ideal untuk

26
Kementerian Agama RI, Al-Quran Tajwid dan Terjemahannya di lengkapi dengan
Asbabun Nuzul Dan Hadist Sahih (Bandung: Sigma), Juz 30.
32

dipraktekkan dikalangan anak-anak oleh orang tua atau guru adalah

membaca dengan tahqiq27.

Menurut Imam Ibnul Jazzari, Makharijul huruf hijaiyyah itu

dibagi menjadi 17. Ketujuh belas makhraj tersebut berada pada 5

tempat, yaitu :

1) Mauidhi‟ul jauf : kelompok rongga mulut.

2) Maudhi‟ul halqi: kelompok tenggorokan.

3) Maudhi‟ul lisan: kelompok lidah.

4) Maudhi‟ul syafatain: kelompok dua bibir.

5) Maudhi‟ulkhoisyum: kelompok pangkal hidung.

c. Jenis Makharijul Huruf

Makharijul huruf adalah tempat-tempat keluar huruf ketika

membunyikanya, dalam materi makharijul huruf ini yang ditegaskan

adalah cara membunyikan huruf hijaiyah sesuai dengan tempat keluar

huruf. Huruf-huruf yang dimaksud adalah: 28

ٌ‫اٌبٌﺖٌﺚٌجٌحٌخٌدٌذٌرٌسٌصٌشٌصٌضٌطٌظٌعٌغٌفٌقٌكٌلٌمٌنٌوٌءٌٌي‬

Di antara tempat-tempat keluar huruf tersebut adalah:

a. Al-Jauf (Rongga Mulut) - ٌُ‫ال َجىْ ف‬

Dinamakan al-jaufu karena tempat keluarnya huruf-huruf

berasal dari rongga mulut.Adapun huruf-huruf hijaiyyah yang

makhrajnya berasal dari al-jaufu atau rongga mulut adalah alif, waw,

dan ya.
27
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca dan Mencintai Al-Quran (Jakarta: Gema
Insani, 2007), hlm.79.
28
Muhammad Isham Muflih Al- Qudhat, Panduan lengkap Ilmu Tajwid ...,hlm.41.
33

ٌُ ‫الح ْل‬
b. Al-Halq (Tenggorokan) - ‫ك‬ َ

Dinamakan al-halqu karena tempat keluarnya huruf-huruf

berasal dari tenggorokan. Adapun huruf-huruf hijaiyyah yang

makhrajnya berasal dari al-halqu atau tenggorokan, dalam hal ini

terbagi ke dalam 3 bagian :

1) Pangkal tenggorokan, yaitu huruf hamzah dan ha

2) Pertengahan tenggorokan, yaitu huruf ain dan ha

3) Ujung tenggorokan, yaitu huruf ghain dan kha

c. Al-Lisan (Lidah) - ٌُ‫اللِّ َسان‬

Dinamakan al-lisan karena tempat keluarnya huruf-huruf

berasal dari lidah. Sebenarnya, huruf-huruf hijaiyyah yang

makhrajnya berasal dari al-halqu atau tenggorokan ada 18 huruf,

tetapi dalam hal ini terbagi ke dalam 10 bagian :

a) Pangkal lidah dan langit-langit mulut belakang pada huruf ‫ق‬

keluarnya huruf ini berasal dari pangkal lidah yang berdekatan

dengan tenggorokan dan ditekankan pada langit-langit mulut

bagian belakang

b) Pangkal lidah tengah dan langit-langit mulut tengah pada huruf ‫ك‬

keluarnya huruf ini berasal dari pangkal lidah bagian tengah dan

ditekankan pada langit-langit mulut bagian tengah.

c) Tengah-tengah lidah ‫جشي‬ keluarnya huruf ini berasal dari

tengah-tengah lidah.
34

d) Pangkal tepi lidah ‫ ض‬keluarnya huruf ini berasal dari pangkal tepi

lidah (kiri atau kanan) bertepatan di atas gigi geraham.

e) Ujung tepi lidah ‫ ل‬keluarnya huruf ini berasal dari ujung tepi

lidah dan menempatkan lidah pada langit-langit mulut atas.

f) Ujung lidah ‫ ن‬keluarnya huruf ini berasal dari ujung lidah dan

menempatkan lidah pada langit-langit mulut atas tetapi agak

tengah.

g) Ujung lidah tepat ‫ ر‬keluarnya huruf ini tepat berasal dari ujung

lidah dan menempatkan lidah pada langit-langit mulut atas.

h) Kulit gusi ‫ دتط‬keluarnya huruf ini tepat berasal dari ujung lidah

dan bertepatan dengan pangkal dua gigi seri atas.

i) Runcing lidah ‫ صسش‬keluarnya huruf ini tepat berasal dari ujung

lidah dan bertepatan di tengah-tengah gigi seri atas dan gigi seri

bawah.

j) Gusi ‫ ثذظ‬keluarnya huruf ini tepat berasal dari ujung lidah dan

bertepatan di gigi seri atas.

ٌِ ‫ال َّشفَتَي‬
d. Asy-Syafatain (Dua Bibir) - ‫ْه‬

Dinamakan al-syafatain karena tempat keluarnya huruf-huruf

berasal dari bibir. Adapun huruf-huruf hijaiyyah yang makhrajnya

berasal dari al-syafatain atau dua bibir adalah ba‟, mim, fa‟, dan

wawu, sebagaimana berikut ini :

a) Bibir bawah ‫ ف‬keluarnya huruf ini berasal dari bibir bawah

menempati ujung gigi seri atas.


35

b) Bibir bawah dan atas ‫ مبى‬keluarnya huruf ini berasal dari

pertemuan antara bibir atas dan bibir bawah.

e. Al-Khaisyum (Hidung) - ‫ال َخ ْي ُشىْ ٌُم‬

Dinamakan al-khaisyum karena tempat keluarnya huruf-huruf

berasal dari hidung.Mengapa demikian, jika saja kita menutup

hidung, maka huruf-huruf yang makhrajnya berasal dari al-khaisyum

tidak terdengar dengan jelas. Adapun huruf-hurufnya adalah

sebagaimana berikut ini :

ٌَّ ِ‫ا‬
a) nun ditasydid ‫ن‬

b) mim ditasydid ‫اَ َّما‬

ٌِ ‫ِم ْنقَ ْب‬


c) nun sukun sebab idghom bigunnah, iqlab, dan ikhfa‟ haqiqi ‫ل‬

d) mim sukun bertemu mim dan ba ‫لَهُ ْم َما‬.

d. Tujuan Pembelajaran Makharijul Huruf

Seseorang yang sedang membaca ayat Al-Quran, tidak akan bisa

membedakan huruf satu dengan huruf yang lain tanpa mengerti

pelafalan huruf itu pada tempat keluarnya dan keaslian huruf-hurufnya.

Karena itu sangat penting mempelajari makharijul huruf untuk

meminimalisir dari hal-hal sebagai berikut.

1) Kurang lancarnya umat Islam baik ditingkat pendidikan dasar

maupun tinggi, dalam membaca Al-quran sesuai kaidah ilmu tajwid.

2) Kesalahan umat Islam dalam mengucapkan huruf yang

mengakibatkan berubah makna. Misalnya dalam ayat:


36

    

“segala puji bagi Allah Rab semesta alam”

Jika dalam lafadz al‟alamin dibaca alamin (huruf „ain berubah menjadi

hamzah), maka artinya menjadi: segala puji bagi Allah “Rajanya segala

penyakit”.

3) Ketidakjelasan bentuk-bentuk bunyi huruf, sehingga tidak bisa

dibedakan anatara huruf satu dengan huruf yang lain. Misalnya huruf

alif ٌ‫ ا‬dengan „ain ‫ع‬, ha‟‫ ح‬dengan ha ‫ه‬,kaf ‫ ك‬dengan qof ‫ق‬.29

B. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Ahcsanudin, Nim 11406252 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Salatiga dengan judul penelitian “Peningkatan Kemampuan Membaca

Al-Quran Melalui Media Pembelajaran Audio Visual pada Siswa Kelas

V SD Negeri Kramat 4 Magelang” pada tahun 2008.30 Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media Audio

Visual, memberikan motivasi maksimal kepada siswa, dan

menumbuhkan kerjasama yang konstruktif antarsiswa. Dan dapat

meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran setelah menggunakan

29
Siti Nur Nikmah , “ Pengembangan Media Pembelajaran Makharijul Huruf Hijaiyah
Berbasis Adobe Flash CS6” (UINWS, 2015)hlm.43-44.
30
Achsanudin, “Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Melalui Media
Pembelajaran Audio Visual pada Siswa Kelas V SD Negeri Kramat 4 Magelang‟‟ (Skripsi STAIN
Salatiga, 2008), hlm.56.
37

Media Audiovisual. Jenis penelitiannya PTK (penelitian tindakan kelas).

Perbedaanya dengan penelitian ini adalah peneliti menerapkan metode

demonstrasi untuk materi keterampilan makharijul huruf dengan media

audiovisual untuk anak kelas X.

2. Siti Nur Nikmah, Nim 113111142 Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang dengan judul penelitian “ Pengembangan Media Pembelajaran

Makharijul Huruf Hijaiyyah Berbasis Adobe Flash CS6 „‟ pada tahun

2015.31 Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran

Makharijul Huruf Hijaiyyah berbasis Adobe Flash CS6

memudahkansiswa memahami pembelajaran, dan mudah digunakan dan

layak untuk digunakan. Jenis penelitiannya PTK (penelitian tindakan

kelas). Perbedaanya dengan penelitian ini adalah peneliti menerapkan

metode demonstrasi dengan media audiovisual untuk anak kelas X.

3. Cakra Buwana, Nim 1211100048 UIN Raden Intan Lampung dengan judul

penelitian “Peningkatan kemampuan membaca Al-Quran melalui metode

driil dan metode iqra pada mata pelajaran Al-quran hadis kelas V MIN 3

Bandar Lampung tahun pelajaran 2016-2017”.32 Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa pembelajaran peningkatan kemampuan membaca

Al-quran dengan metode iqra memudahkan siswa memahami

pembelajaran, Jenis penelitiannya PTK (penelitian tindakan kelas).

31
Siti Nur Nikmah, “Pengembangan Media Pembelajaran Makharijul Huruf Hijaiyyah
Berbasis Adobe Flash CS6” (Skripsi UIN Walisongo, 2015), hlm.95.
32
Cakra Buwana, “Peningkatan kemampuan membaca Al-Quran melalui metode driil dan
metode iqra pada mata pelajaran Al-quran hadis kelas V MIN 3 Bandar Lampung tahun pelajaran
2016-2017” (skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2017), hlm.80.
38

Perbedaanya dengan penelitian ini adalah peneliti menerapkan metode

demonstrasi dengan media audiovisual untuk anak kelas X.

Adapun yang menjadi perbedaan antara penelitian terdahulu

dengan penulis lakukan adalah penelitian terdahulu di atas memang

berbeda dengan penelitian ini.Dimana penelitian ini sama-sama meneliti

tentang keterampilan makharijul huruf, metode dan media pada kedua

penelitian sebelumnya tetapi penelitian ini menggunakan metode

demonstrasi yang tidak digunakan pada penelitian terdahulu yang hanya

menggunakan media. Dimana guru mendemonstrasikan keterampilan

makharijul huruf siswa melalui media audio visual. Inilah mungkin yang

menjadi pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, sehingga

peneliti merasa bahwa penelitian merupakan lanjutan dari kajian

penelitian yang sama tetapi dengan pendekatan dan situasi yang berbeda

sebagai bentuk otentikasi penelitian.

C. Kerangka Pikir

Supaya siswa dapat melafalkan makhraj dengan baik dan benar harus

dimulai semenjak kecil baik di rumah maupun di sekolah, dimana ketika

seorang guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode yang baik

maka diharapkan kemampuan melafalkan Makhraj siswa semakin baik.

Apabila proses pembelajaran yang dilakukan tidak direncakan dengan baik

maka hasil yang diperoleh juga tidak baik. Semakin bagus perencanaanya

maka semakin bagus pula hasilnya.


39

Oleh sebab itu di perlukan suatu penyelanggaraan proses

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan media

audiovisual, karena metode dan media ini dapat memberikan kesempatan

kepada siswa untuk melaksanakan langsung sesuai dengan yang meraka

alami sehingga mereka akan lebih memahami materi yang diajarkan.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan

keterampilan makharijul huruf siswa di kelas X-2 MIA SMA Negeri 3

Padangsidimpuan.
40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Padangsidimpuan

Jalan Perintis Kemerdekaan No.56 Padangmatinggi. Waktu pelaksanaan

penelitian tindakan kelas diperkirakan sejak Juni 2019 sampai November

2019.

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode

penelitian tindakan kelas. Peneliti melakukan tindakan yang membantu

peneliti melakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran adalah guru.

Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan melalui proses

pengkajian berdaur (siklus). Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan siklus

yang pertama. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan atau tidak berhasil

dari tindakan yang dilakukan pada siklus pertama. Maka peneliti merumuskan

rancangan untuk siklus yang kedua dan begitu seterusnya sampai peningkatan

hasil belajar yang diinginkan tercapai.

1. Refleksi Awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajahan yang

dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi yang relefan

dengan tema penelitian. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan

untuk mengenali situasi yang sebenarnya.

40
41

2. Penyusunan Perencanaan

Perencanaan tindakan, yakni kegiatan yang disusun sebelum

tindakan dimulai.

3. Pelaksanaan Tindakan

Perencanaan tindakan, yakni perlakuan yang dilakukan oleh

peneliti sesuai dengan perencanaan yang disusun sebelumnya.

4. Observasi

Observasi, yakni kegiatan yang dilakukan oleh pengamat untuk

mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti

termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru.

5. Refleksi

Data yang diperlukan pada siklus I dikumpulkan untuk selanjutnya

dianalisis kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga

dapat diketahui apakah permasalahan yang dihadapi sudah mampu

terpecahkan, yaitu terjadinya peningkatan keterampilan peserta didik

setelah adanya tindakan.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini berbasis kelas dengan lokasi SMA Negeri 3

Padangsidimpuan. Adapun Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XMIA-2

SMA Negeri 3 Padangsidimpuan TP. 2018/2019 yang berjumlah 36 siswa.

Pemilihan subjek didasarkan nilai ujian MID semester pelajaran Pendidikan

Agama Islam muatan lokal pelajaran BTQ, hasil ujian MID semester siswa
42

kelas X MIA-2 menunjukkan bahwa siswa kelas X MIA-2 memperoleh nilai

terendah dibanding kelas lainnya. Hal ini menjadi dasar peneliti memilih

kelas X MIA-2 sebagai subjek penelitian, yang menjadi objek penelitian ini

adalah Baca Tulis Qur’an dalam pokok bahasan mengenai Makharijul huruf,

khususnya siswa yang kurang mampu membaca sesuai makharijul huruf,

yakni berjumlah 25 siswa, perempuan 10 orang laki-laki 15 orang.1 Oleh

sebab itu yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 25 siswa. Berikut ini

adalah data tentang subjek penelitian serta kesulitan dari masing-masing

subjek penelitian: 2

Tabel 2.
Data Subjek Penelitian
No Nama Siswa Kesulitan Siswa
1 Adryan Yazid Halim Huruf tenggorokan
2 Aji Sahputra Huruf tenggorokan, lidah
3 Aliya Nur Utami Huruf lidah
4 Alwi Andika Panggabean Huruf tenggorokan, lidah
5 Alwi Harliansyah HRP Huruf lidah
6 Alya Zahra Nasution Huruf lidah, tenggorokan
7 Aris Bahar Syah Huruf tenggorokan, lidah
8 Azka Huruf lidah, tenggorokan
9 Andi Apriyan Huruf tenggorokan
10 Anggi Saputra Huruf tenggorokan, lidah
11 Azwar Wahyudi Dit Huruf lidah
12 Annisa Yulia Adinda Huruf tenggorokan, lidah
13 Hattu Pradika Rangkuti Huruf lidah
14 Ibnu Azhakir Lubis Huruf lidah, tenggorokan
16 Ammar Huruf tenggorokan, lidah
17 Indah Pratiwi Pane Huruf lidah, tenggorokan
18 Kharimah Melati Lubis Huruf tenggorokan, lidah
19 Lione Bintang Pardede Huruf lidah, tenggorokan
20 Annisa Huruf lidah

1
Nismawati Ritonga, Guru Pendidikan Agama Islam Kelas X MIA2,Wawancara, Tanggal
03 Desember 2018, Pukul 14:26 WIB.
2
Data ini didapat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru PAI
kelas X serta tes yang dilakukan oleh peneliti sendiri di SMA N 3 Padangsidimpuan.
43

21 Mhd. Sofyan Sauri Hsb Huruf lidah, tenggorokan


22 Miranda Fazhira Indra Huruf tenggorokan
23 Mhd. Rofif Lubis Huruf tenggorokan, lidah
24 Mita Meilani Huruf lidah
25 Nur Hasanah Nasution Huruf tenggorokan, lidah

D. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian

Kemmis dan Taggart. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui empat

rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang yang merupakan

ciri penelitian tindakan. Yang terdiri dari perencanaan (planning), aksi atau

tindakan(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).3 Prosedur

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga siklus dimana dalam setiap

siklus dilakukan dalam satu kali pertemuan. Adapun prosedur dari tiap-tiap

siklus yaitu sebagai berikut:

1. SIKLUS I

a. Perencanaan

Kegiatan tahap perencanaan adalah merencanakan tindakan

yaitu menyusun skenario pembelajaran dan menyiapkan perangkat

pendukung terjadinya tindakan. Kegiatan yang dilakukan peneliti

dalam tahap perencanaan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah.

2) Menganalisis dan merumuskan masalah.

3
Tukiran Taniredja, dkk.,Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Pengembangkan Profesi
Guru Praktik, Praktis dan Mudah (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.23.
44

3) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi dan media audiovisual.

4) Menyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) kriteria

penilain, alat evaluasi.

5) Guru mempersiapkan lembar observasi yang akan diisi pada setiap

pembelajaran.

b. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan

dan mengembangkan rencana pembelajaran yangtelah disusun.

Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.

2) Menjelaskan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran.

3) Guru menjelaskan materi pelajaran tentang huruf yang keluar dari

tenggorokan yang dilihat dari layar in focus dengan menggunakan

metode demonstrasi.

4) Guru meminta siswa untuk mendengarkan kategori huruf yang

keluar dari tenggorokan, dan meminta anak untuk membacakanya

lalu dianjurkan siswamengulangi bacaan tersebut secara bersama-

sama dan perlahan-lahan.

5) Guru meminta salah satu anak untuk membacakan kembali

kategori huruf dan diikuti oleh teman-temannya.


45

6) Guru menjelaskan contoh-contoh dari kategori tenggorokan

dengan Q.S Al-Baqarah ayat 7 di papan tulis dengan metode

demonstrasi.

7) Guru membatasi waktu selama 20 menit.

8) Apabila terjadi kesalahan dalam pelafalan huruf, maka guru

memperbaiki bacaan anak dengan benar dan diikuti oleh anak.

9) Guru membatasi waktu selama 20 menit

10) Memperhatikan mulut dan bibir siswa ketika melafalkan huruf.

c. Observasi

1) Melakukan diskusi dengan guru BTQ untuk rencana observasi.

2) Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode demonstrasi

yang dilakukan peneliti sendiri.

3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

pelaksanaan penerapan keterampilan makharijul huruf

melaluimetode demonstrasi dengan media audiovisual yang sedang

berjalan di dalam kelas.

4) Melakukan diskusi dengan guru BTQ untuk membahas kelemahan-

kelemahan dan temuan-temuan kegiatan melalui observasi, serta

memberikan saran dalam rangka untuk memperbaikinya.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui apa saja kekurangan

yang perlu diperbaiki pada tindakan yang telah dilakukan. Oleh

karena itu, segala kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I


46

akan di pergunakan untuk memperbaiki kegiatan pada siklus II,

sehingga kegiatan dalam siklus II lebih baik dari pada siklus I.

2. SIKLUS II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II merupakan hasil dari refleksi

siklus I. Siklus II difokuskan dengan memperbaiki siklus I. Pada tahap

ini peneliti dan guru dapat mengetahui seberapa banyak siswa yang

kurang mampu dalam belajar dan melafalkan makharijul huruf yang

dialami siswa pada siklus I.Dari hasil evaluasi dan analisis yang

dilakukan pada tindakan yang pertama dengan menemukan alternatif

permasalahan yang muncul pada siklus I, selanjutnya diperbaiki pada

siklus II dengan kegiatanyang dilakukan dalam perencanaan yaitu:

1) Mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I.

2) Menyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) baru sesuai

dengan permasalahanyang muncul pada siklus I.

3) Guru mempersiapkan materi pembelajaran tentang huruf yang

keluar dari lidah.

4) Guru mempersiapkan media audiovisual dengan mendengarkan

suara denganlayar in focus untuk menjelaskan kategori huruf

yang dipelajari.

5) Guru mempersiapkan lembar observasi yang akan ada pada

setiap pembelajaran.

b. Tindakan
47

Pada tahap tindakan siklus II ini sebagai hasil refleksi dari

hasil siklus I. Berusaha sebaik mungkin memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada siswa. Adapun tindakan pada siklus II yaitu:

1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.

2) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

3) Guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai huruf yang

keluar dari lidah dengan media audiovisual di layar in focus dan

speaker dan menggunakan metode demonstrasi.

4) Guru menjelaskan contoh-contoh dari kategori huruf lidah dengan

Q.S Al-Baqarah ayat 13 di papan tulis dengan metode demonstrasi.

5) Guru meminta siswa untuk melafalkan kategori huruf yang keluar

dari tenggorokan dan diikuti oleh teman-temannya.

6) Guru membatasi waktu selama 40 menit.

7) Memperhatikan mulut dan bibir siswa ketika melafalkan huruf.

c. Observasi

1) Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode demonstrasi

melalui media audio visual untuk meningkatkan keterampilan

makharijul huruf siswa.

2) Mencatat perubahan yang terjadi.

3) Melakukan diskusi dengan guru BTQ untuk membahas masalah

yang dihadapi.

4) Memperhatikan mulut dan bibir siswa ketika melafalkan huruf


48

d. Refleksi

Dari test dan observasi yang diperoleh dari siklus I dan siklus

II bahwa kemampaun melafalkan makharijul huruf siswa sudah mulai

meningkat. Terlihat dari beberapa anak yang sudah mampu

melafalkan makharijul huruf. Namun masih ada sebagian siswa yang

kurang antusias dalam mengikuti pelajaran.

3. SIKLUS III

a) Perencanaan

1) Menyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) baru sesuai

dengan permasalahanyang muncul pada siklus III.

2) Guru mempersiapkan materi pembelajaran tentang huruf yang

keluar dari rongga mulut.

3) Guru mempersiapkan media audiovisual dengan memperlihatkan

gambar dan suara untuk menjelaskan pelajaran.

4) Guru mempersiapkan lembar observasi yang akan ada pada setiap

pembelajaran.

b) Tindakan

1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.

2) Guru menjelaskan materi pelajaran tentang huruf yang keluar dari

rongga mulut di media audiovisual dengan gambar dan suara

dengan menggunakan metode demonstrasi.


49

3) Guru menjelaskan contoh-contoh yang termasuk dalam kategori

rongga mulut dengan ayat Q.S Al-Baqarah ayat 3 di papan tulis

dengan menggunakan metode demonstrasi.

4) Guru kembali membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

5) Guru membatasi waktu selama 40 menit.

6) Guru meminta setiap kelompok maju kedepan untuk melafalkan

kategori huruf rongga mulut.

7) Setiap siswa yang dapat melafalkan kategori huruf rongga mulut

dengan baik dan benar, maka guru akan memberikan reward.

c) Observasi

1) Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode demonstrasi

melalui media audiovisual untuk meningkatkan keterampilan

makharijul huruf siswa.

2) Mencatat perubahan yang terjadi

3) Memperhatikan mulut dan bibir siswa ketika melafalkan huruf.

d) Refleksi

Refleksi yang dilakukan pada siklus III ini adalah

mengumpulkan semua hasil instrumen. Kemudian peneliti

menganalisis hasil observasi dan tes.Hasil observasi dan tes menjadi

bahan untuk peneliti agar dapat mengetahui tingkat kemampuan

keterampilan makharijul huruf pada masing-masing siswa. Hasilnya

akan dijadikan bahan untuk mengetahui apakah penerapan metode

demonstrasi melalui media audio visual dapat meningkatakan


50

kemampuan melafalkan makharijul huruf siswa SMA Negeri 3

Padangsidimpuan.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Metode

pengumpulan data dalam penelitian tindakan ini adalah dengan tes tindakan

dan observasi.

1. Tes Tindakan

Tes adalah “serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”4

Dengan menggunakan tes ini maka penelitiakan dapat mengetahui

apakah keterampilan makharijul huruf peserta didik mengalami

peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Tes yang digunakan adalah

tes tindakan atau performance tes. Adapun format penilaian tes tindakan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3
Lembar Penilaian Makharijul Huruf
No Makharijul Huruf Skala Nilai
B C K
1 Fasih melafalkan huruf-
huruf hijiyah dengan
Makharijul huruf yang
benar

4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm.127.
51

No Instrumen Penilaian Skor per Item Ket.


1 Fasih melafalkan huruf- 1 Skor N
huruf hijiyah dengan = 1 *25
Makharijul huruf yang =100%
benar
N=2
Keterangan Nilai:

Skor: 65-100% Baik (Tuntas)

Skor: 45-60% Cukup (Belum Tuntas)

Skor: 25-40% Kurang (Belum Tuntas)

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati setiap

kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat

observasi tentang hal-hal yang akan diamati dan diteliti. Observasi dalam

penelitian ini adalah observasi partisifatif (Participant Observation) yaitu

metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana peneliti terlibat

dalam kegiatan yang sedang berjalan. Observasi dalam penelitian ini

dilakukan untuk melihat aktivitas belajar keterampilan makharijul huruf

siswa dengan menggunakan metode demonstrasi dan media audiovisual.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data atau validitas data merupakan pembuktian

bahwa apa yang telah diamati oleh peneliti sesuai dengan kenyataan dan apa

yang sesungguhnya ada. Untuk pengecekan data yang bersifat kualitatif

peneliti menggunakan teknik yang digunakan peneliti adalah triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan


52

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.5 Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi

sumber yaitu, (Source Triangualition) adalah mengambil data dari berbagai

sumber. Seperti halnya penelitian tentang penerapan metode pembelajaran

demonstrasi dan media audiovisual untuk meningkatkan keterampilan

makharijul huruf, maka pengumpulan dan pengujian data yang diperoleh

dilakukan dengan mendatangi atau mengamati secara langsung siswa-siswi

kelas X MIA 2, selanjutnya wawancara langsung kepada guru bidang studi

PAI, untuk dimintai keterangan mengenai permasalahan yang dihadapi guru

bidang studi yang mengajar apakah pantas untuk menggunakan metode

demonstrasi dan media audiovisual. Dari dua sumber tersebut, tidak bisa

dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan,

dikategorikan, pada pandangan yang sama yang beda dan mana yang spesifik

dari dua sumber tersebut.

G. Analisis data

Menganalisis data adalah suatu proses mengolah menginterprestasikan

data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan

fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan

penelitian. 6 Jenis data kauntitatif diolah menggunakan statistic deskriftip

berupa tabel dan persentase.

Pengolahan dan pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan

dengan tujuan penelitian, sifat atau bentuk dan skala pengukuran data yang

5
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta 2007) hlm.82.
6
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 106.
53

diperoleh dari lapangan penelitian ini, diolah dan dianalisis dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Klasifikasi data, yaitu mengelompokkan data primer dan sekunder dengan

topik pembahasan.

2. Memeriksa kelengkapan data yang diperoleh untuk mencari kembali data

yang tidak dibutuhkan.

3. Deskripsi data, yaitu menguraikan data yang telah terkumpulkan dalam

rangkaian kalimat yang sistematis sesuai dengan sistematika pembahasan.

4. Menarik kesimpulan dengan merangkum pembahasan sebelumnya dalam

beberapa poin yang ringkas dan padat.

Berdasarkan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengolahan

data dan analisis data , maka pengolahan data dan analisis data yang

dilaksanakan dalam pembahasaan penelitian ini adalah pengolahan dan

analisis data kuantitatif yang bersifat deskriftif yaitu sekedar menggambarkan

yang terjadi pada subjek penelitian.


55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Kondisi Awal

Sebelum penelitian tindakan dilaksanakan, terlebih dulu

dilaksanakan pengamatan (observasi) pada tanggal 05 Oktober 2019

tentang kondisi awal kemampuan siswa dalam melafalkan makharijul

huruf siswa kelas X-2 MIA SMA Negeri 3 Padangsidimpuan. Pada saat

observasi awal ini guru PAI melakukan pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Berdasarkan observasi

awal ini dapat diketahui bahwa selama ini guru lebih sering menggunakan

metode konvensional yaitu ceramah dan diselingi dengan tanya jawab.

Guru lebih mendominasi jalannya proses pembelajaran sedangkan

siswa lebih banyak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari

guru. Kesempatan peserta didik tidak banyak untuk berargumentasi ketika

proses belajar mengajar. Peserta didik hanya menulis dan mendengarkan

apa yang dijelaskan oleh guru. Seorang guru Pendidikan Agama Islam

(PAI) seharusnya mampu untuk menyesuaikan metode yang hendak

diterapkan dengan materi yang diajarkan, supaya peserta didik lebih

mudah untuk memahami materi pelajaran baik dari segi ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik siswa. Untuk mengetahui keterampilan

makharijul huruf siswa pada kondisi awal maka dilaksanakan tes secara

bersama-sama. Ternyata dari hasil yang diamati peneliti masih banyak

55
56

siswa yang belum terampil dalam melafalkan makharijul huruf. Berikut ini

digambarkan keterampilan makharijul huruf siswa pada observasi awal

atau sebelum diadakannya tindakan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4
Data Keterampilan Makharijul Huruf
No Aspek yang Tuntas Tidak Tuntas
diamati
Jml siswa % Jml %

1 Fasih melafalkan 6 24% 19 76%


huruf-huruf
hijiyah dengan
Makharijul huruf
yang benar
Jumlah Siswa 25

Hasil observasi awal mengenai keterampilan makharijul huruf siswa

seperti tercantum pada tabel di atas menggambarkan bahwa peningkatan

keterampilan makharijul huruf siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan

dengan menerapkan metode yang tepat dengan materi pelajaran yaitu metode

demonstrasi dan media audiovisual.

Melihat dari hasil observasi awal ini, maka dapat diketahui beberapa

permasalahan pembelajaran PAI di kelas X MIA 2 SMA N 3

Padangsidimpuan, yakni:

1. Keterampilan makharijul huruf siswa masih rendah jika dilihat dari

kemampuan peserta didik untuk melafalkan makhraj dengan benar.


57

2. Rendahnya keterampilan makharijul huruf siswa ini di sebabkan karena

tidak sesuainya metode pembelajaran yang diterapkan dengan materi yang

diajarkan.

Observasi awal ini dijadikan bahan pertimbangan untuk pemberian

tindakan berikutnya dalam pembelajaran PAI khususnya pada mata pelajaran

BTQ materi pokok makharijul huruf. Untuk mengatasi berbagai masalah dan

kelemahan pembelajaran PAI tersebut maka dilakukan tindakan berupa

penerapan metode demonstrasi dan media audiovisual dalam pembelajaran.

Tindakan ini diberikan untuk meningkatkan ketermapilan makharijul

huruf agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian siswa kelas

X-MIA 2 SMA N 3 Padangsidimpuan perlu diberikan tindakan yang sesuai

yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi dan media audiovisual.

Deskripsi penelitian setiap siklus dapat dilihat dari pemaparan berikut:

B. Hasil Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus

1. Siklus I

Hasil penelitian ini diperoleh dari data yang telah terkumpul

dimulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III kemudian disajikan dalam

bentuk data kualitatif.

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

12 Oktober 2019. Adapun langkah-langkah perencanaan yang telah

dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut:


58

1) Guru (peneliti bertindak sebagai guru) telah mempersiapkan RPP

materi pembelajaran tentang huruf yang keluar dari tenggorokan.

2) Guru telah mempersiapkan Laptop dan speaker sebagai media untuk

menjelaskan pelajaran.

3) Menyusun lembar observasi dan alat evaluasi untuk melihat

peningkatan keterampilan makharijul huruf siswa setelah mengikuti

kegiatan belajar mengajar yang menggunakan metode demonstrasi

dan media audiovisual.

b. Pelaksanaan

Tindakan pada siklus I telah dilaksanakan pada hari sabtu

tanggal 12 Oktober 2019 pukul 10.15-11.45 WIB. Penelitian ini

dilaksanakan di kelas X-MIA 2 SMA N 3 Padangsidimpuan. Adapun

langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:

1) Sebelum guru memulai pelajaran, guru dan peserta didik berdoa

bersama, kemudian guru mengabsen siswa.

2) Guru menjelaskan materi pelajaran tentang huruf yang kelur dari

tenggorokan dengan mendengarkan suara di Laptop dengan speaker

dengan menggunakan metode demonstrasi.

3) Guru menjelaskan contoh-contoh materi pelajaran tentang huruf

yang keluar dari tenggorokan dengan Q.S Al-Baqarah ayat 7 di

papan tulis dengan metode demonstrasi.

4) Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan huruf yang

termasuk dalam kategori dan diikuti oleh teman-temannya.


59

5) Guru menjelaskan kembali contoh-contoh dari huruf yang keluar

dari tenggorokan dengan menggunakan metode demonstrasi.

6) Guru dan siswa sama-sama membaca doa, dan guru menutup

pertemuan dengan ucapan salam.

c. Observasi

Pada tahap ini, guru dan observer melakukan pengamatan

terhadap pembelajaran yang menerapkan metode demonstrasi dan

media audiovisual. Dalam penyampain materi menggunakan metode

demonstrasi dan media audiovisual terdapat kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan pada siklus ini berdasarkan hasil observasi menunjukkan,

para siswa terlihat bersemangat mengikuti proses pembelajaran yang

berlangsung, karena menggunakan media pembelajaran, kalau

ketekunan dalam belajar belum terlihat dari cara mereka

memperhatikan materi dan mengikuti pembelajaran khususnya dalam

melafalkan makharijul huruf.

Kekurangan pada siklus ini, pembelajaran kurang baik karena

suara bising yang terjadi di luar ruangan kelas dan volume suara

speaker yang kecil menggangu konsentrasi siswa. Dilihat dari tindakan

yang dilaksanakan pada pertemuan pertama ini, maka keterampilan

makharijul huruf siswa meningkat, tapi untuk lebih bagusnya, maka

masih perlu dilakukan tindakan berikutnya. Berikut hasil keterampilan

makharijul huruf siswa pada siklus I.


60

Tabel 5
Data Keterampilan Makharijul Huruf
No Aspek yang Tuntas Tidak Tuntas
diamati
Jml siswa % Jml %

1 Fasih melafalkan 10 40% 15 60%


huruf-huruf
hijiyah dengan
Makharijul
huruf yang benar
Jumlah Siswa 25

Berdasarkan temuan yang tercantum dalam tabel di atas dapat diketahui

bahwa keterampilan makharijul huruf siswa terlihat ada peningkatan

walaupun belum dapat dikategorikan dengan baik. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa keterampilan pelafalan dan ketepatan

keluarnya huruf dari mulut siswa kelas X MIA 2 SMA N 3

Padangsidimpuan masih berada pada kategori kurang sehingga perlu

dilaksanakan tindakan siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan pada

siklus I terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi dengan media audiovisual, yaitu adanya perubahan

ataupun kemajuan pada siswa dalam melafalkan huruf-huruf

tenggorokan dengan lancar sesuai dengan makhrajnya. Dalam

melaksanakan tindakan ini ada beberapa kendala yang dihadapi oleh

peneliti, yaitu:
61

1) Saat tampilan media pelajaran sedang berlangsung siswa yang duduk

di belakang kurang jelas mendengar materi karena suara speaker

yang kecil menggangu konsentrasi siswa.

Adapun perbaikan yang dilakukan untuk siklus II yaitu:

1) Guru menggunakan speaker (pengeras suara) yang lebih besar

volumenya dan in focus.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II ini telah dilaksanakanpada hari Sabtu

tanggal 19 Oktober 2019 pukul 10.15-11.45 WIB. Adapun langkah-

langkah yang telah dilaksankan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Guru (peneliti bertindak sebagai guru) telah mempersiapkan RPP

dan materi pembelajaran tentang huruf yang keluar dari lisan.

2) Guru telah mempersiapkan laptop speaker in focus sebagai media

untuk menjelaskan pelajaran serta lembar penilaian yang akan dibagi

kepada setiap siswa.

b. Pelaksanaan

Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

19 Oktober 2019 pukul 10.15-11.45 WIB. Penelitian ini dilaksanakan di

kelas X-2 SMA N 3 Padangsidimpuan. Adapun langkah-langkah

pelaksanaan sebagai berikut:

1) Sebelum pembelajaran dimulai, guru dan peserta didik berdoa

bersama kemudian guru mengabsen siswa.


62

2) Guru menjelaskan materi pelajaran mengenai makharijul huruf yang

keluar dari lisan dengan menggunakan media audiovisual in focus

dan metode demonstrasi. Sebagaimana yang terdapat pada gambar:

Gambar 1: guru menjelaskan materi dengan media audiovisual

3) Guru menjelaskan contoh-contoh dari kategori huruf lisan dengan

Q.S Al-Baqarah ayat 13 di papan tulis dengan metode demonstrasi.

4) Guru meminta siswa untuk melafalkan kategori huruf yang keluar

dari lisan dan diikuti oleh teman-temannya. Apabila terjadi

kesalahan dalam pelafalan huruf, guru memperbaiki bacaan anak

dengan benar dan diikuti oleh siswa.

5) Setiap siswa yang dapat melafalkan huruf dengan baik, maka peneliti

memberikan reward berupa hadiah pena, agar siswa lebih semangat.

6) Guru membuat lembaran observasi untuk melihat kondisi siswa saat

proses pembelajaran berlangsung di kelas.

7) Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran dan membaca doa, dan

guru menutup pertemuan dengan ucapan salam.


63

c. Observasi

Pada tahap ini, guru dan observer melakukan pengamatan

terhadap penerapan metode demonstrasi dan media audiovisual terdapat

kelebihan dan kekurangan. Dilihat dari tindakan yang dilaksanakan

pada pertemuan pertama ini, maka keterampilan makharijul huruf siswa

meningkat, tapi untuk lebih bagusnya, maka masih perlu dilakukan

tindakan berikutnya. Berikut hasil keterampilan makharijul huruf siswa

pada siklus I.

Tabel 6
Data Keterampilan Makharijul Huruf
No Aspek yang Tuntas Tidak Tuntas
diamati
Jml siswa % Jml %

1 Fasih melafalkan 13 52% 12 48%


huruf-huruf
hijiyah dengan
Makharijul
huruf yang benar
Jumlah Siswa 25

Berdasarkan temuan yang tercantum dalam tabel di atas dapat

diketahui bahwa keterampilan makharijul huruf siswa terlihat ada

peningkatan walaupun belum dapat dikategorikan dengan baik. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan pelafalan dan

ketepatan keluarnya huruf dari mulut siswa kelas X MIA 2 SMA N 3

Padangsidimpuan masih berada pada kategori kurang sehingga perlu

dilaksanakan tindakan siklus III.


64

a. Refleksi

Berdasarkan hasil dari observasi yang telah dilakukan pada

siklus II terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi dan media audiovisual in focus, yaitu anak lebih antusias

dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus ini juga anak

lebih mudah memahami materi pelajaran serta mudah dalam melafalkan

huruf.

Adapun kendala yang dihadapi peneliti dalam melaksanakan

tindakan yaitu manajemen waktu belum baik dalam pemasangan media

pembelajaran. Adapun perbaikan yang dilakukan untuk siklus II yaitu

1) Pemasangan media pembelajaran sudah dilakukan sebagian sebelum

memasuki ruangan kelas.

2) Guru membentuk siswa ke dalam 5 kelompok dan duduk di bagian

berdasarkan kelompok sehingga tidak ada siswa yang tidak melihat

tampilan media pembelajarn.

3. Siklus III

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus III telah dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 26 Oktober 2019 pukul 10.15-11.45 WIB. Adapun langkah-

langkah yang telah dilaksanakn pada tindakan III adalah sebagai

berikut:
65

1) Guru (peneliti bertindak sebagai guru) telah mempersiapkan RPP

dan materi pembelajaran berjenis media audiovisual tentang huruf

yang keluar dari rongga mulut.

2) Guru telah mempersiapkan laptop speker in focus sebagai media

untuk menjelaskan pelajaran.

b. Pelaksanaan

Tindakan pada siklus III telah dilaksanakan pada Sabtu tanggal

26 Oktober 2019 pukul 10.15-11.45 WIB. Penelitian ini dilaksanakan di

kelas X-2 SMA N 3 Padangsidimpuan. Adapun langkah-langkah

pelaksanaan sebagai berikut:

1) Sebelum pembelajara dimulai, guru dan peserta didik berdoa

bersama, kemudian guru mengabsen siswa

2) Guru menjelaskan materi pelajaran tentang huruf yang keluar dari

rongga mulut dengan media audiovisual dan metode demonstrasi.

3) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok berdasarkan

hitungan angka, kemudian guru menampilkan vidio dengan media

audiovisual dengan metode demonstrasi.

4) Guru menjelaskan contoh-contoh tentang materi pembelajaran

dengan Q.S Al-Baqarah ayat 3.

5) Guru meminta setiap kelompok melafalkan contoh dan diikuti oleh

temannya dan dilakukan secara bergantian dan berulang-ulang.

6) Setiap siswa yang dapat melafalkan huruf dengan baik, maka peneliti

memberikan reward berupa hadiah pena.


66

c. Observasi

Hasil observasi pada siklus III ini menunjukkan bahwa siswa

semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa mengerti dengan

materi yang diajarkan oleh guru menggunakan metode demonstrasi dan

media audiovisual. Kelebihan dari siklus ini adalah siswa sangat

antusias memperhatikan karena materi yang ditampilkan dalam

kedadaan audiovisaul gerak. Tidak ada lagi siswa yang tidak dapat

melihat secara jelas tampilan media pembelajaran dan mendengar audio

pembelajaran, karena setiap siswa duduk di meja bagin depan

berdasarkan kelompoknya masing-masing.

Pada siklus ini juga terlihat paeafalan siswa dalam

mengucapkan huruf semakin baik dan sesuai dengan makhraj, ini

terlihat mereka mampu mengucapkan huruf rongga mulut, tenggorokan

dan lisan dengan baik sesuai dengan makhrajnya dan mereka

memahami materi yg dijelaskan guru. Sedangkan kekurangan pada

siklus ini, saat tampilan media pembelajaran berlangsung banyak siswa

yang bercerita dengan teman satu kelompoknya karena posisi duduk

mereka yang sangat dekat. Pada akhir kegiatan pembelajaran siklus III,

diadakan tes tindakan untuk mengetahui keterampilan makharijul huruf

siswa yang meliputi pelafalan dan ketepatan penyebutan huruf yang

keluar dari mulut yang benar. Adapun hasil keterampilan siswa pada

siklus III seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 7
Data Keterampilan Makharijul Huruf Siswa Siklus III
67

No Aspek yang Tuntas Tidak Tuntas


diamati
Jlm siswa % Jlm %

1 Fasih melafalkan 23 92% 2 8%


huruf-huruf
hijiyah dengan
Makharijul
huruf yang benar
Jumlah Siswa 25

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus III, telah menunjukkan

adanya peningkatan keterampilan makharijul huruf siswa melalui

penerapan metode demonstrasi dan media audiovisual, hal ini

ditunjukakan dengan pelafalan makhraj siswa yang mengalami

perubahan kearah yang lebih bagus. Pada akhir siklus III pada

pertemuan ketiga, guru melakukan perbandingan peningkatan

keterampilan makharijul huruf untuk mengetahui peningkatan

keterampilan makhraj huruf siswa. Hasilnya sebagaimana pada tabel

berikut ini:

Tabel 8
Perbandingan Peningkatan Keterampilan Makharijul Huruf
Siswa Kelas X Siklus I II III

No Keterampilan Siklus I Siklus II Siklus III


1 Fasih melafalkan 10 orang 13 orang 23 orang
huruf-huruf hijiyah 40% 52% 92%
dengan Makharijul
huruf yang benar
68

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus ke siklus, maka dapat

disimpulkan penelitian ini berhasil dan penerapan metode demonstrasi dan

media audiovisual cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan

makharijul huruf siswa. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan

peningkatan dibandingkan pada tahap pra siklus. Peningkatannya yaitu dari

24% prasiklus menjadi 40% siklus I. Pada tahap prasiklus jumlah siswa yang

mampu untuk melafalkan makhrijul huruf masih rendah, karena pada

observasi awal tersebut guru bidang studi PAI belum menerapkan metode

demonstrasi dan media audiovisual pada mata pelajran BTQ materi

makharijul huruf. Sedangkan pada siklus I siswa yang mampu untuk

melafalkan dan ketepatan mulut dalam mengeluarkan makharijul huruf

semakin bertambah namun masih dikategorikan cukup. Jadi perlu dilakukan

tahap siklus selanjutnya sehingga keterampilan makharijul huruf termasuk

pada kategori baik. Hasil penelitian yang diperoleh ini mendukung teori yang

terdapat pada kajian teori. Disebutkan bahwa penerapan metode demonstrasi

dan media audiovisual mempunyai beberapa kelebihan. Pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi akan lebih menarik sebab sangat efektif

untuk memperagakan atau mempertunjukkan penyajian pelajaran baik

langsung dan lisan sehingga siswa tidak bosan dan dapat menumbuhkan

kreatifitas belajar siswa.

Media audiovisual menyajikan materi lebih menarik perhatian siswa

memahami materi. Begitu juga dengan berbagai variasi tindakan dalam setiap
69

siklus yang dilakukan oleh peneliti membuat proses pembelajaran semakin

menarik dan menumbuhkan minat belajar siswa serta semangat siswa dalam

belajar. Maka, penerapan metode demonstrasi dengan media audiovisual bisa

digunakan untuk meningkatkan hasil belajar karena dapat menumbuhkan

motivasi siswa dan kesadaran siswa dalam belajar. Dalam peningkatan

keterampilan makharijul huruf siswa dengan menggunakan penerapan

metode demonstrasi dengan media audiovisual sesuai dengan teori belajar

behavioristik, dimana belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat

diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui

rangsangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon).

Stimulus tidak lain adalah lingkungan belajar anak. Sedangkan respon adalah

akibat atau dampak berupa reaksi terhadap stimulus.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang telah dilaksanakan mempunyai beberapa keterbatasan.

Adapun keterbatasan yang terjadi dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil satu materi pelajaran baca

tulis Qur’an melalui penerapan metode demonstrasi dan media audiovisual

dan pertemuan dilaksanakan dalam 3 siklus atau 3 kali pertemuan.

2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 2 di SMA N 3

Padangsidimpuan yang berjumlah 25 orang.

3. Pembelajaran pada siklus III kurang kondusif, hal ini dikarenakan siswa

tidak menyukai kelompok belajar yang telah dibentuk oleh guru, sehingga
70

banyak siswa yang protes kepada guru untuk mengganti teman

sekelompoknya. Hal ini menyebabkan jam belajar tidak efisien.


70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan

oleh peneliti dapat diketahui bahwa penggunaan metode demonstrasi dan

media audiovisual pada materi pokok keterampilan makharijul huruf dalam

upaya meningkatakan keterampilan pelafalan dan ketepatan keluarnya

makharijul huruf siswa kelas X MIA-2 SMA N 3 Padangsidimpuan ini pada

mulanya dapat dinilai dengan cukup. Namun dengan adanya penelitian

tindakan kelas (PTK) ini menjadikan keterampilan makhraj siswa semakin

meningkat. Hal ini dapat dinyatakan adanya peningkatan keterampilan

makhraj siswa dapat dilihat berdasarkan dari tes awal hingga siklus III

pertemuan ke keempat. Peresentase peningkatan dari kondisi awal yaitu

24%, siklus I 40%, siklus II 52% dan siklus III 92%. Jadi dapat disimpulkan

keterampilan makharijul huruf siswa baik pelafalan dan ketepatan keluarnya

makhraj dari mulut benar-benar meningkat dan sudah termasuk kartegori

memuaskan (baik) dilihat pada akhir siklus III.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberi beberapa sraan

yang sebaiknya dilaksanakan oleh guru maupun siswa untuk meningkatakan

kualitas pemebelajaran agar memperoleh hasil yang memuaskan yaitu:

70
71

1. Bagi Guru

a. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Isam dalam kegiatan proses

pembelajaran hendaknya dapat menggunakan metode demonstrasi dan

media audiovisual sebagai model pembelajaran untuk meningkatakan

keterampilan makharijul huruf siswa.

b. Kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dalam kegiatan

belajar mengajar hendaknya mempertahankan dan bahkan

meningkatkan akyivitas belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Siswa

a. Siswa harus selalu semangat belajar

b. Siswa jangan malas belajar Pendidikan Agama Islam karena pelajaran

ini sangat bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat.

c. Siswa harus aktif dalam mengikuti pembelajaran.

d. Siswa mau mengemukakan pendapat waktu diskusi kelompok.

e. Siswa supaya berani bertanya waktu mengalami kesulitan atau ada hal

yang belum dipahami.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah supaya memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan guru

untuk memperlancar proses pembelajaran

b. Sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan kepada guru untuk

melaksanakan inovasi pembelajaran.

71
72

DAFTAR PUSTAKA

Achsanudin, “Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran Melalui Media


Pembelajaran Audiovisual pada Siswa Kelas V SD Negeri Kramat 4
Magelang”, Skripsi STAIN Salatiga, 2008.

Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,


2002.

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Jakarta:CiputatPers, 2005.

Aso Sudiarjo, “ Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid, Waqaf dan Makharijul Huruf
Berbasis Android,” Jurnal Sispotek Global, Volume 5, No. 2, September
2015.

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001

Asfiati, Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bandung: Cita


Pustaka, 2014

Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak, Membaca dan Mencintai Al-Quran Jakarta:


Gema Insani, 2007.

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif , Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2013

Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinnya (Jakarta:


Rineka Cipta 2008.

Cakra Buwana, “Peningkatan kemampuan membaca Al-Quran melalui metode


driil dan metode iqra pada mata pelajaran Al-quran hadis kelas V MIN 3
Bandar Lampung tahun pelajaran 2016-2017” skripsi UIN Raden Intan
Lampung, 2017.

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta:


Rajawali Pers, 2014.

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan, Bandung:RemajaRosdakarya, 2008.

Erwin Widiaswoto, 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi Belajar Peserta


Didik Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015.

72
73

Fajar Muttaqien, “Penggunaan Media Audiovisual Dan Aktivitas Belajar Dalam


Meningkatkan Hasil Belajar Vocabulary Siswa Pada Mata pelajaran
Bahasa Inggris kelas X,” Jurnal Wawasan Ilmiah 8, no. 1 2017.

Hamdani, Strategi Belajar mengajar, Bandung: Pustaka Setia 2011.

Harjanto, Perencanaan Mengajar Jakarta:Rineka Cipta 2000

Istarani , Kumpulan 58 Model Pembelajaran Inovatif (Media Persada: Medan,


2014

Joni Purwanto, Dkk. “Penggunaaan Media Audiovisual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1”, Jurnal
Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran 2, no. 2 2014.

Jatmiko Sidi and Mukminan, “Penggunaan Media Audiovisual Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar IPS Di SMP,’’ Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial 15,
no. 1 2016.

Muhammad Isham Muflih Al- Qudhat, Panduan lengkap Ilmu Tajwid Untuk
Segala Tingkatan Jakarta: Turos Pustaka 2015

Nuruddin, Hubungan Media Konsep Dan Aplikasi Jakarta: Raja Grafindo, 2008.

Nur Hayati B, Strategi Belajar Mengajar Makasar: Badan Penerbit UMN, 2011.

Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama IAIN Depag RI, Metodik Khusus
Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Dirjend Binbaga Islam, 1981.

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan praktek Jakarta: Rineka
Cipta, 2004.

PT. Insan Media Pustaka, Kitab AL-Qur’an Al-Fatih Dengan Alat Peraga Tajwid
Kode Arab (Jakarta: PT. Insan Media Pustaka,2012

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian Bandung: Alfabeta,2005.

Syaiful Ahyar Lubis, Dasar-dasar Kependidikan, Bandung: Cipta Pustaka


Media,2006

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta:


Bumi Aksara, 2002.

73
74

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2014.

Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah Dan Masyarakat Strategi


Memenangkan Persaingan Mutu, Jakarta: Nimas Multima, 2005.

Suprihatiningsih, Tata Busana di Madrasah Aliyah, Yogyakarta:Budi Utama,


2012.

Siti Nur Nikmah, “Pengembangan Media Pembelajaran Makharijul Huruf


Hijaiyyah Berbasis Adobe Flash CS6”, Skripsi UIN Walisongo, 2015.

Tukiran Taniredja, dkk., Penelitian Tindakan Kelas: untuk mengembangkan


profesi guru praktik, praktis dan mudah , Bandung: Alfabeta, 2013.

Tim Penyusun Kamus Pustaka Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2001.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Jakarta: Kencana Prenada Media Group,


2006

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010.

74
RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Nurul Imah Tambak


NIM : 15 201 00177
Jurusan/ Program : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Tempat/ Tanggal Lahir : Teluk Rampah / 02 Oktober 1997
Alamat : Teluk Rampah, kec. Torgamba,
kab. Labuhan Batu Selatan
B. Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Mora Bakti Tambak
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Rafiko Harahap
Pekerjaan : Petani
Alamat : Teluk Rampah, kec. Torgamba,
kab. Labuhan Batu Selatan
C. Pendidikan
SD : Negeri No 117871 Teluk Rampah tamat tahun 2009
SLTP : PP. Nurul Huda Bangai Torgamba tamat tahun 2012
SLTA : MAS Nurul Huda Bangai Torgamba tamat tahun 2015
Lampiran 1

PERSENTASE NILAI TES SISWA PADA PEMBELAJARAN BTQ


MATERI KETERAMPILAN MAKHARIJUL HURUF

Peneliti : Nurul Imah Tambak


Guru : Nismawati Ritonga
Tes Siklus : Kondisi Awal
No Penilaian Ket.
Nama Baik Cukup Kurang
1 Adryan Yazid Halim √ Tdk Tuntas
2 Aji Sahputra √ Tdk Tuntas
3 Aliya Nur Utami √ Tuntas
4 Alwi Andika Panggabean √ Tdk Tuntas
5 Alwi Harliansyah √ Tdk Tuntas
6 Alya Zahra Nasution √ Tuntas
7 Aris Bahar Syah √ Tdk Tuntas
8 Azka √ Tdk Tuntas
9 Andi Apriyan √ Tdk Tuntas
10 Anggi Saputra √ Tdk Tuntas
11 Azwar Wahyudi Dit √ Tdk Tuntas
12 Annisa Yulia Adinda √ Tuntas
13 Hattu Pradika Rangkuti √ Tdk Tuntas
14 Ibnu Azhakir Lubis √ Tdk Tuntas
15 Ammar √ Tdk Tuntas
16 Indah Pratiwi Pane √ Tuntas
17 Kharimah Melati Lubis √ Tdk Tuntas
18 Lione Bintang Pardede √ Tdk Tuntas
19 Annisa √ Tuntas
20 Mhd. Sofyan Sauri Hsb √ Tuntas
21 Miranda Fazhira Indra √ Tdk Tuntas
22 Mhd. Rofif Lubis √ Tdk Tuntas
23 Mita Meilani √ Tdk Tuntas
24 Nur Hasanah Nasution √ Tdk Tuntas
25 Lianni Harahap √ Tdk Tuntas
Jumlah 6= 8=32% 11=44% T= 6 Siswa
24% TT=19
Siswa
Lampiran 2

PERSENTASE NILAI TES SISWA PADA PEMBELAJARAN BTQ


MATERI KETERAMPILAN MAKHARIJUL HURUF

Peneliti : Nurul Imah Tambak


Guru : Nismawati Ritonga
Tes Siklus : Kondisi Awal
Penilaian Ket.
Nama Baik Cukup Kurang
1 Adryan Yazid Halim √ Tuntas
2 Aji Sahputra √ Tdk Tuntas
3 Aliya Nur Utami √ Tuntas
4 Alwi Andika Panggabean √ Tdk Tuntas
5 Alwi Harliansyah √ Tdk Tuntas
6 Alya Zahra Nasution √ Tuntas
7 Aris Bahar Syah √ Tdk Tuntas
8 Azka √ Tdk Tuntas
9 Andi Apriyan √ Tdk Tuntas
10 Anggi Saputra √ Tdk Tuntas
11 Azwar Wahyudi Dit √ Tdk Tuntas
12 Annisa Yulia Adinda √ Tuntas
13 Hattu Pradika Rangkuti √ Tuntas
14 Ibnu Azhakir Lubis √ Tuntas
15 Ammar √ Tdk Tuntas
16 Indah Pratiwi Pane √ Tuntas
17 Kharimah Melati Lubis √ Tdk Tuntas
18 Lione Bintang Pardede √ Tdk Tuntas
19 Annisa √ Tuntas
20 Mhd. Sofyan Sauri Hsb √ Tuntas
21 Miranda Fazhira Indra √ Tdk Tuntas
22 Mhd. Rofif Lubis √ Tdk Tuntas
23 Mita Meilani √ Tdk Tuntas
24 Nur Hasanah Nasution √ Tuntas
25 Lianni Harahap √ Tdk Tuntas
Jumlah 10= 7=28% 8=32% T= 10
40% Siswa
TT=15
Siswa
Lampiran 3

PERSENTASE NILAI TES SISWA PADA PEMBELAJARAN BTQ


MATERI KETERAMPILAN MAKHARIJUL HURUF

Peneliti : Nurul Imah Tambak


Guru : Nismawati Ritonga
Tes Siklus : Kondisi Awal
Penilaian Ket.
Nama Baik Cukup Kurang
1 Adryan Yazid Halim √ Tuntas
2 Aji Sahputra √ Tdk Tuntas
3 Aliya Nur Utami √ Tuntas
4 Alwi Andika Panggabean √ Tdk Tuntas
5 Alwi Harliansyah √ Tdk Tuntas
6 Alya Zahra Nasution √ Tuntas
7 Aris Bahar Syah √ Tdk Tuntas
8 Azka √ Tdk Tuntas
9 Andi Apriyan √ Tdk Tuntas
10 Anggi Saputra √ Tdk Tuntas
11 Azwar Wahyudi Dit √ Tdk Tuntas
12 Annisa Yulia Adinda √ Tuntas
13 Hattu Pradika Rangkuti √ Tuntas
14 Ibnu Azhakir Lubis √ Tuntas
15 Ammar √ Tuntas
16 Indah Pratiwi Pane √ Tuntas
17 Kharimah Melati Lubis √ Tdk Tuntas
18 Lione Bintang Pardede √ Tdk Tuntas
19 Annisa √ Tuntas
20 Mhd. Sofyan Sauri Hsb √ Tuntas
21 Miranda Fazhira Indra √ Tdk Tuntas
22 Mhd. Rofif Lubis √ Tuntas
23 Mita Meilani √ Tdk Tuntas
24 Nur Hasanah Nasution √ Tuntas
25 Lianni Harahap √ Tuntas
Jumlah 13= 7=28% 5=20% T= 13 Siswa
52% TT=12 Siswa
Lampiran 4

PERSENTASE NILAI TES SISWA PADA PEMBELAJARAN BTQ


MATERI KETERAMPILAN MAKHARIJUL HURUF

Peneliti : Nurul Imah Tambak


Guru : Nismawati Ritonga
Tes Siklus : Kondisi Awal
Penilaian Ket.
Nama Baik Cukup Kurang
1 Adryan Yazid Halim √ Tuntas
2 Aji Sahputra √ Tdk Tuntas
3 Aliya Nur Utami √ Tuntas
4 Alwi Andika Panggabean √ Tuntas
5 Alwi Harliansyah √ Tuntas
6 Alya Zahra Nasution √ Tuntas
7 Aris Bahar Syah √ Tuntas
8 Azka √ Tuntas
9 Andi Apriyan √ Tuntas
10 Anggi Saputra √ Tuntas
11 Azwar Wahyudi Dit √ Tuntas
12 Annisa Yulia Adinda √ Tuntas
13 Hattu Pradika Rangkuti √ Tuntas
14 Ibnu Azhakir Lubis √ Tuntas
15 Ammar √ Tuntas
16 Indah Pratiwi Pane √ Tuntas
17 Kharimah Melati Lubis √ Tdk Tuntas
18 Lione Bintang Pardede √ Tuntas
19 Annisa √ Tuntas
20 Mhd. Sofyan Sauri Hsb √ Tuntas
21 Miranda Fazhira Indra √ Tuntas
22 Mhd. Rofif Lubis √ Tuntas
23 Mita Meilani √ Tuntas
24 Nur Hasanah Nasution √ Tuntas
25 Lianni Harahap √ Tuntas
Jumlah 23= 1=4% 1=4% T= 23 Siswa
92% TT=2 Siswa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA N 3 Padangsidimpuan
Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur’an
Kelas / Semester : X/I
Jumlah pertemuan 1 x Pertemuan
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
:
: KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti KI.2Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar 1. Siswa mampu melafalkanmakhorijul huruf dalam kategori Al-Jauf
rongga mulutdengan baik dan benar.
2. Siswa mampu membacakan ayat yang sesuai denganmakhorijul
huruf yang keluar dari rongga mulut dengan baik dan benar.
Indikator : 1. Mempraktikkan pengucapan makhorijulhuruf
2. Melafalkan pengucapan ayat sesuai dari rongga mulut.

A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat :
1. Melafalkan bunyi bacaan huruf sesuai dengan makharijul huruf yang keluar dari rongga
mulut dengan fasih.
2. Membacakan ayat yang sesuai dengan makharijul huruf yang keluar dari rongga mulut
dengan fasih.
B. Materi Pembelajaran:
1. Al-Jauf (‫)فوجلا‬, artinya rongga mulut dan rongga tenggorokan.
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada rongga mulut dan rongga
tenggorokan. Bun uru an uar ar r n a u ut an r n a t n r an
a at a a a a tu a ( ‫ ) ا‬a u at ( ‫ ) و‬an a’ at ( ) dengan
penjelasan sebagai berikut :
a. an s u n a a a uru an at a nt
b. Wawu mati dan s u n a a a uru an a nt ‫ا‬
c. Ya’ at an s u n a a a uru an asra nt

C. Metode Pembelajaran:
1. Demonstrasi
D. Media, alat dan sumber belajar
1. Media: Audio visual
2. Alat dan bahan: Laptop, speker
Sumber belajar: buku teks BTQ, buku Tajwid, Mushaf (Al-Quran)/ juz Amma
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Metode
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi
salam an r ’a
2. Guru mengelola kelas (mengecek kesiapan, absensi,
tempat duduk, dan perlengkapan lainnya).
3. Guru mengajak peserta didik untuk membaca Al-quran 10
atau surah pendek pilihan. menit
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap materi yang akan
diajarkan.
Motivasi
6. 1. Guru memotivasi siswa mengenai keutamaan membaca al-
Qur’an.
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai 30 Demonstra
kemampuan membaca Al-qur'an di atas rata-rata
menit si
2. Guru menjelaskan pengertian Makhorijul huruf dan
pembagian huruf rongga mulut. Media
3. Guru mendemonstrasikan pembagian Makhorijul huruf
dari rongga mulut dengan baik dan benar.
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Metode
Waktu
4. Siswa mengamati tayangan pada media audiovisual tentang
penyebutan pembagian rongga mulut.
5. Siswa berlatih melafalkan pembagian Makharijul huruf
dari ronga mulut dengan mengamati media audiovisual.
6. Menyimak pelafalan huruf yang keluar dari rongga mulut.
7. Siswa menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialami
dalam pelafalan pembagian makharijul huruf, guru sebagai
fasilitator
3 Kegiatan Penutup
Refleksi
1. Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan 5 menit
belajar dalam KD ini.
2. Guru memberikan tugas latihan membaca Al-Qur'an
dengan Makhorijul huruf yang baik dan benar.
3. Guru menutup pelajaran dengan salam
F. PENILAIAN
1. Prosedur : Post test
2. Jenis : Tulisan, lisan
3. Bentuk : Esay Test
Pedoman Pen-skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Perolehan X 100
Jumlah Skor Maksimal (8)
Tes Lisan
Skala
Aspek yang Dinilai
Peniliain
No Nama Siswa
1 2 3 4 5

1
2
3
4

Mengetahui Padangsidimpuan, 2019


Guru BTQ Peneliti

Nismawati Ritonga Nurul Imah Tambak


NIM. 15201 00177

Kepala Sekolah SMA N 3 Padangsidimpuan

Drs. Kardan
NIP. 19680715 199412 1 004
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Sekolah : SMA N 3 Padangsidimpuan
Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur’an
Kelas / Semester : X/I
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
Jumlah pertemuan : 1 x pertemuan
: KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Kompetensi Inti yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai) santun,
responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar 1. Siswa mampu melafalkan huruf dari tenggorokan
sesuai makharijul huruf dengan baik dan benar.
2. Siswa mampu membacakan ayat
sesuaimakhorijul huruf dengan baik dan benar.
Indikator : 1. Menmpraktikkan pengucapan makhorijulhuruf
2. Melafalkan pengucapan ayat yang sesuai dari
tenggorokan.

A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat :
1. Melafalkan bunyi bacaan huruf sesuai dengan makharijul huruf
kategori yang keluar dari tenggorokan dengan fasih.
2. Membacakan ayat sesuai dengan makharijul huruf yang keluar
daritenggorokan dengan fasih.
B. Materi Pembelajaran
1. Al-Ha qu (‫ )قلحلا‬art n a t n r an / r n n an
Yaitu tempat keluar bunyi huruf hijaiyah yang terletak pada
kerongkongan / tenggorokan. Dan berdasarkan perbedaan teknis
pelafalannya, huruf-huruf halqiyah (huruf-huruf yang keluar dari
tenggorokan) dibagi menjadi tiga bagian yaitu ;
a. qs a a q (pan a t n r an) a tu uru a za ( ‫ ) ء‬an
a’ ( ‫) ه‬
b. Wast u a q (p rt n a an t n r an) a tu uru a’ ( ‫) ح‬
an ’a n ( ‫) ع‬
c. na a q (ujun t n r an) a tu uru n ( ‫ ) غ‬an ’
(‫)خ‬
C. Metode Pembelajaran:
1. Demonstrasi
D. Media, alat dan sumber belajar
a. Media: Audio visual
b. Alat dan bahan: Laptop, speker, in focus
c. Sumber belajar: buku teks BTQ, buku Tajwid, Mushaf (Al-Quran)/ juz
Amma.
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Metode
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 10
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Metode
Waktu
Apersepsi menit
1. Guru membuka proses pembelajaran
n an r sa a an r ’a.
2. Guru mengelola kelas (mengecek
kesiapan, absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya).
3. Guru mengajak peserta didik untuk
membaca/hafalan al-quran atau surah
pendek pilihan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru melaksanakan tes awal (pretest)
untuk mengetahui pemahaman
peserta didik terhadap materi yang
akan diajarkan.
Motivasi
7. 1. Guru memotivasi siswa mengenai
keutamaan membaca al-Qur’an.
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru membagi siswa menjadi Demonstrasi
beberapa kelompok berdasarkan
Media
absen.
2. Guru menjelaskan
pembagianmakhorijul huruf kategori
tenggorokan.
30
3. Guru mendemonstrasikan pembagian
makharijul huruf dengan media audio menit
visual.
4. Siswa berlatih melafalkan huruf-
hurufyang keluar dari lidah dengan
mengamati media audio visual
5. Guru menyimak bacaan siswa.
6. Setiap Kelompok menyampaikan
kesulitan-kesulitan yang dialami
dalam kelompok masing-masing,
guru sebagai fasilitator

3 Kegiatan Penutup
5 menit
Refleksi
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Metode
Waktu
1. Membuat kesimpulan dan Guru
bersama siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan belajar dalam KD
ini.
2. Guru menutup pelajaran dengan
salam.

G. PENILAIAN
4. Prosedur : Post test
5. Jenis : Tulisan, lisan
6. Bentuk : Esay Test
Pedoman Pen-skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Perolehan X 100
Jumlah Skor Maksimal (8)
Tes Lisan
Skala
Aspek yang Dinilai
Peniliain
No Nama Siswa
1 2 3 4 5

1
2
3
4
Mengetahui Padangsidimpuan, 2019
Guru BTQ Peneliti

Nismawati Ritonga Nurul Imah Tambak


NIM. 15201 00177

Kepala Sekolah SMA N 3 Padangsidimpuan

Drs. Kardan
NIP. 19680715 199412 1 004
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA N 3 Padangsidimpuan
Mata Pelajaran : Baca Tulis Al-Qur’an
Kelas / Semester : X/I
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
Jumlah pertemuan : 1 x pertemuan
: KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
Kompetensi Inti yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai) santun,
responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
Kompetensi Dasar 1. Siswa mampu melafalkan huruf makhorijul
huruf dari al-lisan (lidah)dengan baik dan
benar.
2. Siswa mampu membacakan ayat huruf
makhorijul huruf dari al-lisan (lidah)dengan
baik dan benar
Indikator : 3. Mempraktikkan pengucapan makharijul
huruf dari al-lisan (lidah).
4. Membacakan ayat sesuai dengan huruf dari
al-lisan (lidah).

A. Tujuan Pembelajaran:
Siswa dapat :
1. Melafalkan bunyi bacaan huruf sesuai dengan makharijul huruf
kategori yang keluar dari al-lisan (lidah) dengan fasih.
3. Membacakan ayat sesuai dengan makharijul huruf yang keluar dari
al-lisan (lidah) dengan fasih.
B. Materi Pembelajaran
1. Al-Lisan (Lidah)
Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang berasal dari lidah. Al-Lisan ini
dibagi menjadi 10 bagian, yaitu:
a. Pangkal lidah (dekat tenggorokan) dgn langit langit, yaitu huruf Qaf
(‫)ق‬
b. Pangkal lidah dengan langit langit bagian tengah, yaitu huruf Kaf (‫) ك‬
c. Tengah lidah dengan langit langit, yaitu huruf Jim (‫)ج‬, Syin (‫ )ش‬dan
Ya’ (‫)ي‬
d. Dua sisi lidah, yaitu huruf Dlad ( ‫) ض‬
e. Ujung lidah dengan ujung langit langit, yaitu huruf (‫)ل‬
f. Ujung lidah, dibawah makhraj lam, yaitu huruf (‫)ن‬.
g. Ujun a at a raj nun n pun un a a tu uru R ’
(‫)ر‬.
h. Ujung lidah bertemu dgn gusi atas, yaitu huruf Dal (‫ )د‬Ta’ (‫ )ت‬dan
T ’ (‫)ط‬.
i. Ujung lidah, bertemu gigi depan, yaitu huruf Shod (‫)ص‬, Sin (‫ )س‬dan
Za’ (‫)ز‬.
j. Ujung lidah keluar sedikit bertemu dengan ujung gigi depan atas, yaitu
uru D ’ (‫ )ظ‬Tsa’ (‫ )ث‬dan Dzal (‫)ذ‬.
C. Metode Pembelajaran:
1. Demonstrasi
D. Media, alat dan sumber belajar
a. Media: Audio visual
b. Alat dan bahan: Laptop, speker, in focus
E. Sumber belajar: buku teks BTQ, buku Tajwid, Mushaf (Al-Quran)/ juz
Amma
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Metode
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
6. Guru membuka proses pembelajaran Ceramah
dengan memberi sa a an r ’a.
7. Guru mengelola kelas (mengecek
kesiapan, absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya).
8. Guru mengajak peserta didik untuk 10
membaca/hafalan al-quran atau surah
pendek pilihan. menit
9. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
10. Guru melaksanakan tes awal (pretest)
untuk mengetahui pemahaman peserta
didik terhadap materi yang akan
diajarkan.
Motivasi
8. 1. Guru memotivasi siswa mengenai
keutamaan membaca al-Qur’an.
2 Kegiatan inti
Eksplorasi
7. Guru membagi siswa menjadi Demonstrasi
beberapa kelompok.
Media
8. Guru menjelaskan
pembagianmakhorijul huruf kategori
30
al- lisan.
9. Guru mendemonstrasikan pembagian menit
makharijul huruf dengan media
audiovisual.
10. Siswa berlatih melafalkan huruf-huruf
yang keluar lisandengan mengamati
media audiovisual
11. Guru menyimak bacaan siswa.
12. Setiap Kelompok menyampaikan
Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Metode
Waktu
kesulitan-kesulitan yang dialami dalam
kelompok masing-masing, guru
sebagai fasilitator

3 Kegiatan Penutup
Refleksi
2. Membuat kesimpulan dan Guru
bersama siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan belajar dalam KD 5 menit
ini.
3. Guru memberikan tugas latihan
membaca Al-Qur'an dengan
Makhorijul huruf yang baik dan benar.
4. Guru menutup pelajaran dengan salam

H. PENILAIAN
7. Prosedur : Post test
8. Jenis : Tulisan, lisan
9. Bentuk : Esay Test
Pedoman Pen-skoran
Nilai = Jumlah Nilai Skor Perolehan X 100
Jumlah Skor Maksimal (8)
Tes Lisan
Skala
Aspek yang Dinilai
Peniliain
No Nama Siswa
1 2 3 4 5

1
2
3
4
Mengetahui Padangsidimpuan, 2019
Guru BTQ Peneliti

Nismawati Ritonga Nurul Imah Tambak


NIM. 15201 00177

Kepala Sekolah SMA N 3 Padangsidimpuan

Drs. Kardan
NIP. 19680715 199412 1 004

Anda mungkin juga menyukai