Ciri-Ciri:
a) Lukisan realis biasanya menggambarkan objek lukisannya sesuai dengan apa
yang dilihat, sesuai dengan fakta dan asli.
b) Tidak ada penambahan atau penyempurnaan pada objek lukisan, karena lukisan
dibuat riildan mendekati aslinya.3.Pada lukisan realis juga terlihat menyatu antara
satu objek dengan objek lainnya yang tergambar dalam lukisan, dengan begitu
lukisan realis tidak memiliki titik pusat interpretasi
Contoh Karya: .
Seni konseptual (conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan dengan konsep.
Konsep atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin Conceptus berarti pikiran,
gagasan atau ide. Dengan demikian seni konseptual ini lebih menekankan pada gagasan
atau ide seninya, daripada perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh
seniman dari California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang
merupakan sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis, So Le Witt, secara formal
menggunakan istilah tersebut dalam sebuah artikelnya Paragraph on Conceptual Art yang
dimuat pada ―Art Forum yaitu majalah terbitan berkala tahun 1967, antara lain
mengemukakan:
“In Conceptual Art idea or concept is the most important aspect of the work …. All
planning and decisions are made before hand and the execution is a perfunctory affair.
The idea becomes the machine that make the art …. (Roberta dalam Nikos Stangos,
1994:261).
Dari keterangan Le Witt jelaslah bahwa konsep atau ide penting dalam penciptaan seni
Konseptual. Gerakan ini menempatkan konsep atau gagasan sebagai hal yang pokok.
Obyek seni atau material hanyalah merupakan akibat samping dari konsep seniman.
Mereka menggunakan batasan-batasan seperti dematerial, immaterial, dan anti form‟.
Seni Konseptual adalah gerakan seni yang lahir bersamaan waktunya dengan seni
Minimal, yakni pada pertengahan tahun 1960. Dalam beberapa kasus ketidakjelasan
politik dan pertumbuhan kesadaran sosial di Eropa dan Amerika pada tahun 1960-an
mendorong hasrat sebagian seniman untuk menjauhi tradisi elit seni. Beberapa seniman
tidak tertarik dan menolak ikon tradisional, yaitu gaya, nilai-nilai dan pengaruhnya. Di
samping itu sistem pasar yang tidak masuk akal, keterbatasan ruang gerak seni dan
seniman semakin mempertajam reaksi seniman untuk menciptakan seni yang baru.
Sejak kehadiran seni Konseptual, batas-batas antara seni rupa dengan seni yang lain
secara fisik mulai kabur. Seni Konseptual mencaplok (annexation) hampir semua potensi
beragam seni maupun non seni. Mereka menemukan nuansa (spectrum) baru dalam seni
rupa sebagai pengganti lukisan atau patung. Bahasa, surat kabar, majalah, advertising,
pos telegram, buku-buku, katalogus, fotokopi, filem, video, anggota badan, penonton,
bahkan dunia ini bisa dijadikan medium maupun obyek seninya. Seni konseptual ibarat
black hole (lubang hitam di angkasa raya) yang sanggup menelan apa saja yang
mendekatinya. Begitu banyaknya jenis-jenis seni konseptual yang secara tipikal maupun
empiris dapat diklasifikasikan sebagai berikut :