Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa / NIM :


Hari / Tanggal :
Ruangan :
SP ke :
Pertemuan ke :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
1) Klien tampak mondar- mandir
2) Klien suka menyendiri
3) Klien sering memandang 1 arah
4) Klien berbicara sendiri

2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran

3. Tujuan
SP 1 Pasien
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.
a. Ekspresi wajah bersahabat
b. Menunjukkkan rasa senang
c. Klien bersedia diajak berjabat tangan
d. Klien bersedia menyebutkan nama
e. Ada kontak mata
f. Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat, bersedia mengutarakan
Bapakalah yang dihadapinya.
2) Membantu klien mengenal halusinasinya
3) Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi

4. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1) Fase Orientasi
a.  Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum………….. Boleh Saya kenalan dengan bapak?
Nama Saya……………………….., boleh panggil Saya…………,Saya
Mahasiswa………………, Saya sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama bapak siapa
dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
b.  Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?” , Bapakihkah bapak mendengar suara- suara yang berisikan
perintah untuk bertengkar dengan orang lain ?”,
c. Kontrak
(1)  Topik
“Apakah Bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut Bapak
sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan
sesuatu yang selama ini Bapak dengar dan lihat tetapi tidak tampak
wujudnya?”
(2) Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
(3) Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ???
Bagaimana kalau di ruang tamu saya ???

2) Kerja
“Apakah Bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah Bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”
“Seperti apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?”
“Kapan paling sering Bapak melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari Bapak mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang Bapak rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Bapak lakukan saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar
tidak muncul?”
“Bapak ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
“Caranya seperti ini:
(1) Saat suara-suara itu muncul, langsung Bapak bilang dalam hati, “Pergi Saya tidak
mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba Bapak peragakan! Nah
begitu………….. bagus! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.”

3) Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak dengan obrolan kita tadi? Bapak merasa senang tidak
dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan Bapak coba cara tersebut! Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”
(Bapakukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
klien, Jika Bapak melakukanya secara mandiri maka Bapak menuliskan M, jika
Bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
Bapak buat Bapak, Jika Bapak tidak melakukanya maka Bapak tulis T. apakah
Bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
(1) Topik
“Bapak, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara
dengan orang lain saat suara-suara itu muncul?”
(2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
(3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai
jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa / NIM :


Hari / Tanggal :
Ruangan :
SP ke :
Pertemuan ke :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
1) Klien tenang
2) Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran

3. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

4. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1) Fase Orientasi :
a. Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bapak? Bagaimana kabarnya hari ini? bapak
Bapak ingat dong dengan saya? Bapak sudah mandi belum? Apakah bapak sudah
makan?
b. Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan Bapak hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang halusinasi, apakah Bapak bisa menjelaskan kepada saya tntang
isi suara-suara yang Bapak dengar dan apakah Bapak bisa mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan menghardik?”
c. Kontrak :
(1) Topik :
”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruamg
tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering Bapak dengar dulu
agar suara itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain.
(2) Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja,
bagaimana Bapak setuju?”
(3) Tempat :
”dimana tempat yang menurut Bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Bapak setuju?”

2) Fase kerja
(1) ”kalau Bapak mendengar suara yang kata Bapak kemarin mengganggu dan
membuat Bapak jengkel. Apa yang Bapak lakukan pada saat itu? Apa yang telah
saya ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”
(2) ”cara yang kedua adalah Bapak langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa Bapak mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak Bapak mengobrol
sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.

3) Fase terminasi
a. Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya senang
sekali Bapak mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana perasaan Bapak
setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang Bapak katakan tadi, cara yang Bapak pilih
untuk mengontrol halusinasinya adalah......
c. Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, Bapak terus praktekkan cara
yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran Bapak.”
d. Kontrak yang akan datang :
(1) Topik :
”bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat.”
(2) Waktu :
”jam berapa Bapak bisa? Bagaimana kalau besok jam .....? Bapak setuju?”
(3) Tempat :
”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih Bapak
sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa / NIM :


Hari / Tanggal :
Ruangan :
SP ke :
Pertemuan ke :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
1) Klien tenang
2) Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran

3. Tujuan
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
aktifitas / kegiatan harian.

4. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1) Fase Orientasi :
a. Salam terapeutik : ” Selamat pagi, pak? Bapakih ingat saya ?
b. Evaluasi validasi : ”bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
sudah siap kita berbincang bincang ? Bapakih ingat dengan kesepakatan kita tadi,
apa itu ? apakah bapak Bapakih mendengar suara- suara yang kita bicarakan
kemarin
c. Kontrak
(1) Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang
suara- suara yang sering bapak dengar agar bisa dikendalikan dengan cara
melakukan aktifitas / kegiatan harian.”
(2) Tempat :
”dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? bapak setuju?”
(3) Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana bapak setuju?”

2) Fase Kerja
(1) ”cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi tentang cara
pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol halusinasi yaitu caar ketiga adalah
Bapak menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan yang bermanfaat. Jangan
biarkan waktu luang untuk melamun saja.”
(2) ”jika Bapak mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri dengan
kegiatan seperti menyapa, mengepel, atau menyibukkan dengan kegiatan lain.”
3) Fase Terminasi
(1) Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya
senang sekali bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan
bapak setelah berbincang-bincang?”
(2) Evaluasi obyektif : ”coba bapak jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi yang
ketiga?
(3) Tindak lanjut : ”tolong nanti bapak praktekkan cara mengontrol halusinasi seperti
yang sudah diajarkan tadi?
(4) Kontrak yang akan datang
a. Topik:
”bagaimana bapak kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh obat.”
b. Waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau jam 08.00? bapak setuju?”
c. Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terimakasih bapak
sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa / NIM :


Hari / Tanggal :
Ruangan :
SP ke :
Pertemuan ke :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
1) Klien tenang
2) Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran

3. Tujuan
Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.

4. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1) Fase Orientasi :
a. Salam terapeutik : ” Selamat pagi, Bapak? Bapak ingat saya ???
b. Evaluasi validasi : ”Bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
sudah siap kita berbincang bincang ? Bapakih ingat dengan kesepakatan kita tadi,
apa itu ? apakah Bapak Bapakih mendengar suara- suara yang kita bicarakan
kemarin.
c. Kontrak
(1) Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang
obat-obatgan yang Bapak minum.”
(2) Tempat :
”dimana tempat yang menurut Bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalu di ruang tamu? Bapak setuju?”
(3) Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih ..... menit, bagaimana Bapak setuju?”

2) Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh Bapak setiap hari. Obat yang warnanya....ini
namanya....dosisnya.....mg dan yang warna.....dosisnya.....mg. kedua obat ini
diminum....sehari siang dan malam, kalau yang warna...minumnya....kali sehari. Obat
yang warnanya....ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering Bapak dengar
sedangkan yang warnanya putih agar Bapak tidak merasa gelisah. Kedua obat ini
mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah
terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas Bapak? Tolong nanti Bapak sampaikan ke
dokter apa yang Bapak rasakan setelah minum obat ini. Obat ini harus diminum terus,
mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian Bapak jangan berhenti
minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang Bapak alami sekarang
akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh Bapak pada saat
mionum obat yaitu beanr obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar
frekuensi. Ingat ya Bapak..?!!”

3) Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali Bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan Bapak
setelah berbincang-bincang?”
b. Evaluasi obyektif : ”coba Bapak jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya?
c. Tindak lanjut : ”tolong nanti Bapak minta obat ke perawat kalau saatnya minum
obat.”
d. Kontrak yang akan datang
(1) Topik:
”bagaimana Bapak kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas
Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.”
(2) Waktu :
”jam berapa Bapak bisa? Bagaimana kalau jam .....? Bapak setuju?”
(3) Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih Bapak
sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”

Anda mungkin juga menyukai