Anda di halaman 1dari 41

BUKU PANDUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PRAKTEK PROFESI NERS


TAHUN AKADEMIK 2019/2020

DISUSUN OLEH :
Tim Komunitas

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA
Jl. Terusan Sekarkemuning No.199 Kel. Karyamulya
Cirebon Telp. (0231) 488123

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan adalah program pendidikan yang
bertujuan untuk menghasilkan lulusan perawat profesional yang disebut
dengan Ners. Program pendidikan Ners dilaksanakan melalui dua tahapan
yaitu tahap Program Akademik (Sarjana Keperawatan) dan tahap Program
Profesi (Ners). Proses pendidikan tahap Program Profesi di Indonesia
dilaksanakan dengan Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman
Belajar Lapangan (PBL). Praktik profesi bertujuan untuk mempersiapkan
mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar
lapangan secara komprehensif yang memberi kesempatan kepada mahasiswa
menjadi terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara
teori pada pembelajaran perkuliahan (tahap akademik) untuk diterapkan
menjadi tindakan (psikomotor) pada keadaan nyata di lapangan (tahap
profesi).
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahardika (STIKMA) adalah salah
satu Perguruan Tinggi di bidang kesehatan yang menyelenggarakan Program
Studi Profesi Ners. Program studi Profesi mempunyai visi Menjadikan
Program Studi Keperawatan yang berkualitas dalam menyelenggarakan
Tridarma Perguruan Tinggi dengan unggulan Keperawatan Medikal Bedah.
Walaupun keunggulannya ialah medikal bedah namun mahasiswa tidak hanya
dididik untuk melakukan penanganan kasus medical bedah pada pasien di
Klinik saja, tapi mahasiswapun dituntut untuk mampu mendeteksi dini kasus
yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
pengalaman dalam mengelola masyarakat secara langsung. Bagaimna
mahasiswa mampu mendeteksi masalah di masyarakat, melakukan upaya
pencegahan, penanganan pertama dan rehabilitasi serta resosialisasi.

2
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan program pendidikan profesi Ners ini, mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Memahami asuhan keperawatan komunitas dalam konteks pelayanan
kesehatan utama.
2. Memahami pengkajian pada :
a) Komunitas
b) Keluarga, keluarga dengan gerontik
c) Kelompok khusus/ Agregat
d) Unit Kesehatan Sekolah
e) Unit Kesehatan Kerja
3. Memahami rencana asuhan keperawatan komunitas bersama masyarakat.
4. Memahami tindakan / intervensi keperawatan komunitas dan kelompok
khusus sesuai dengan rencana yang disusun bersama masyarakat atau
kelompok khusus dengan mempergunakan pendekatan kemitraan,
pembelajaran di masyarakat, lintas program, lintas sektoral, dan
pencegahan primer, sekunder, tersier berdasarkan kebutuhan dasar
komunitas.
5. Memahami evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan bersama-sama
dengan masyarakat / kelompok khusus serta rencana tindak lanjutnya.

3
BAB II
PELAKSANAAN

A. Preseptor
Tim preseptor terdiri dari preceptor akademik dan lahan praktik.
Koordinator preseptor yaitu Ns. Dewi Erna Marisa,S.Kep,, M.Kep,
anggota tim preseptor akademik yaitu Ns. Ramli Effendi,S.Kep,, M.Kep,
dan Ns. Wahyudin, S.Kep, MH. Sedangkan preseptor lahan praktik
ditentukan oleh institusi lahan praktik yang digunakan. Preseptor
akademik ditempatkan pada lahan praktik yang sama dan bertanggung
jawab atas seluruh proses pembelajaran yang dilaksanakan pada lahan
tersebut.

B. Peserta Didik (Preseptee)


Peserta didik yang mengikuti praktik program profesi ners Keperawatan
Komunitas telah disahkan dalam surat keputusan Ketua STIKes
Mahardika. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan
melaksanakan praktik di lahan yang berbeda. Daftar nama peserta didik
dan kelompok terlampir.
Secara umum kewajiban peserta didik adalah :
1. Mengikuti seluruh kegiatan praktik keperawatan di lahan praktik
2. Mengikuti lokakarya
3. Membuat laporan pendahuluan asuhan keperawatan
4. Membuat laporan akhir asuhan keperawatan kasus kelolaan individu
dan kelompok
5. Membuat kegiatan harian sesuai kompetensi dan
mendokumentasikannya dalam log book

4
6. Membuat analisis jurnal
7. Melakukan proyek inovasi (tugas kelompok) dan Seminar ilmiah
C. Prosedur Pelaksanaan Praktek
Petunjuk Umum
1. Mahasiswa secara umum akan diberikan penjelasan program mata
kuliah oleh coordinator/pembimbing pada saat kegiatan pra profesi
yang dilaksanakan di kampus Prodi Ners STIKMA.
2. Mahasiswa diharuskan meninjau lapangan/lahan praktek yang
daerahnya telah ditentukan oleh bagian keperawatan komunitas.
Mahasiswa diharuskan mengambil wilayah praktikum setingkat
Rukun Tetangga (RT)
3. Mahasiswa melaporkan tentang wilayah yang dijadikan tempat
praktikum kepada coordinator/pembimbing.
4. Koordinator PPN mendistribusikan mahasiswa kepada masing-masing
pembimbing sesuai wilayah praktikum.
5. Mahasiswa mengurus kelengkapan administrasi yang diperlukan
untuk melaksanakan praktikum di wilayah praktikumnya kepada
pembimbing masing-masing dengan mengajukan:
1) Jadwal Kegiatan
2) Kontrak Praktikum
6. Koordinator mengusahakan izin praktikum dari ketua program, Dinas
kesehatan kabupaten/kota, kantor kesatuan Bangsa/Badan
pemberdayaan masyarakat, kantor kecamatan wilayah praktikum,.
Puskesmas wilayah praktikum, kepala desa/kelurahan.
Petunjuk Khusus
Selama melaksanakan praktikum mata ajaran keperawatan komunitas,
setiap mahasiswa diwajibkan :
1. Melakukan asuhan keperawatan komunitas (setiap mahasiswa/RT),
dengan kegiatan sebagai berikut :
 Membina trust dengan masyarakat

5
 Mengelola kelengkapan administrasi praktikum dimasyarakat
secara mandiri
 Melakukan pengkajian data masyarakat (data primer dan &
data sekunder) melalui pendekatan :
 Pembanguna Ketahanan Masyarakat Desa
 Partisipsi dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
 Epidemiologis
 Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun
kegiatan
 Membuat rancangan pembangunan masyarakat dibidang
kesehatan (POA)
 Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan bersama
masyarakat sesuai rencana.
 Melaksanakan evaluasi dan penilaian kegiatan yang telah dan
akan dilaksanakan bersama masyarakat
 Menjalin kerja sama dengan instansi terkait melalui lintas
program dan sektoral
2. Melakukan asuhan keperawatan kesehatan sekolah dengan ketentuan :
 Kegiatan dilakukan secara kelompok pada setting
sekolah/pesantren yang ada diwilayah.
 Melaksanakan proses keperawatan sesuai denga alokasi waktu
yang diberikan.
 Membuat laporan secara kelompokpelaksanaan asuhan.
3. Melakukan asuhan keperawatan kesehatan kerja pada home industri
yang ada diwilayah, dengan ketentuan :
 Kegiatan dilakukan secara kelompok pada setting home
industri yang ada diwilayah.
 Melaksanakan proses keperawatan sesuai denga alokasi waktu
yang diberikan.
 Membuat laporan secara kelompok pelaksanaan asuhan.

6
D. Waktu & Lahan Praktik
Pelaksanakan Program Profesi Ners Keperawatan Komunitas dialokasikan
selama 8 minggu yaitu pada tanggal Mei - Juli 2020. Selama waktu tersebut,
peserta didik dirotasikan ke berbagai lahan praktik guna mencapai
kompetensi pembelajaran.

E. Ujian Akhir
Untuk mengevaluasi pencapaian seluruh kompetensi mata kuliah, maka
diakhir kegiatan praktik dilaksanakan ujian akhir. Hal-hal yang terkait dengan
pelaksanaan ujian akhir adalah sebagai berikut:
1. Waktu pelaksanaan ujian akhir yaitu di minggu terakhir praktik.
2. Lahan ujian akhir yaitu Keluarga.
3. Peserta didik akan dievaluasi oleh 2 preceptor secara bersama-sama pada
waktu yang telah ditentukan.
4. Penilaian akhir mencakup kemampuan pengetahuan, keterampilan klinis
dan sikap.
5. Nilai batas lulus adalah 3,00.
6. Peserta didik yang tidak lulus ujian akhir akan diberikan kesempatan
sekali untuk melakukan ujian perbaikan. Waktu pelaksanaannya yaitu
diakhir semester dengan penambahan biaya.

F. Seminar Akhir
Kegiatan seminar akhir dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Waktu pelaksanaan seminar akhir yaitu pada minggu terakhir praktik
setelah ujian akhir.
2. Penilaian dilakukan oleh preceptor dan observer.
3. Nilai batas lulus adalah 3,00.

7
4. Kelompok yang tidak lulus seminar akhir akan diberikan kesempatan
sekali untuk melakukan seminar perbaikan. Waktu pelaksanaannya yaitu
diakhir semester dengan penambahan biaya.
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring Proses Pembelajaran Praktik


Monitoring pembelajaran praktik dirancang oleh Team Teaching dan
dilakukan pada saat sebelum dan ketika peserta didik melaksanakan
proses pembelajaran di lahan praktik. Monitoring terdiri dari:
a) Monitoring berkesinambungan oleh preseptor, meliputi kehadiran
peserta didik dan perilaku peserta didik
b) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk diskusi dan
tutorial selama praktik berlangsung
c) Meminta peserta didik untuk mengisi kuesioner
B. Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi proses pembelajaran praktik dilakukan oleh peserta didik
terhadap preseptor dan kegiatan praktik dalam bentuk kuesioner. Evaluasi
diisi oleh setiap peserta didik pada akhir praktik mata kuliah.
C. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar dilakukan selama proses pembelajaran praktik
berlangsung, seminar kasus dan ujian akhir. Evaluasi akhir mencakup
penilaian aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan
softskill (afektif).
D. Presentasi Penilaian
Nilai akhir mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Evaluasi laporan : 40 %
 Pelaporan individu 20 %

8
Pelaporan individu meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
perorangan dipuskesmas (pencapaian target kompetensi). Laporan
hasil kajian RT

 Pelaporan kelompok 20 %
Laporan yang berisi kgiatan kelompok ditingkat RW mulai dari
identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dan pengembangan
kegiatan,laporan kesehatan sekolah, kesehatan kerja.
2. Evaluasi kegiatan : 60 %
 Supervisi kegiatan 15 %
 Kehadiran 15 %
 Sosiometrik 15 %
 Responsi 15 %

9
Lampiran 1

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Asuhan keperawatan komunitas merupakan perpaduan antara keperawatan


dengan kesehatan masyarakat. Penerapan dari proses keperawatan ini bervariasi
pada setiap situasi, tetapi dasar-dasar prosesnya memiliki kesamaan. Elemen-
elemen penting dalam penerapan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan
komunitas adalah :
Kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus
pada klien (client-focused), interaktif (interactive), dan berorientasi kepada
kebutuhan komunitas (need-oriented). Secara singkat dapat digambarkan sebagai
berikut: Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses
keperawatan yang diterapkan kepada klien komunitas yang langkat-langkahnya
dapat diuraikan sebagai berikut:
A. PENGKAJIAN KOMUNITAS
Pengakajian dalam asuhan keperawatan komunitas meliputi pengkajian
data inti (core) komunitas dan data subsistem komunitas. Metoda
pengumpulan data yang digunakan dapat bervariasi bisa dengan wawancara,
observasi, pengukuran, FGD, angket, dll. Sumber data antara lain Tokoh
masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, organisasi PKK, kepemudaan,
keluarga, petugas kesehatan, aparat pemerintahan (kecamatan, desa, RW,
RT), dll. Secara ringkas jenis data yang perlu dikaji dapat digambarkan
sebagai berikut:
I. Pengkajian Data Inti (Core)

10
1. Riwayat atau sejarah
 Tanyakan kepada tokoh masyarakat melalui wawancara tentang
bagaimana riwayat berdirinya daerah tersebut, sudah berapa lama.
 Tanyakan tentang wilayah-wilayah yang diyakini oleh penduduk setempat
memiliki nilai mistik.
 Observasi kondisi bangunan yang ada di daerah tersebut.
2. Nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat
 Tanyakan tentang nilai-nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat terkait
pola kebiasaan.
 Tanyakan tentang norma yang berlaku di masyarakat.
 Identifikasi tentang pola budaya yang banyak diyakini masyarakat yang
terkait dengan kesehatan.
3. Agama
 Apakah terdapat mesjid, gereja, dll?
 Apakah homogen?
4. Demografi
 Komposisi penduduk, umur dan jenis kelamin
 Tipe keluarga
 Homogenitas
 Status perkawinan
 Ras
 Apakah populasi homogen
5. Statistik vital
 Kelahiran
 Kematian (berdasarkan umur dan penyebab kematian)
II. Data Subsistem Komunitas
1. Lingkungan fisik
a. Bagaimana tampak kondisi komunitas ?

11
b. Apa yang bisa kita lihat tentang kwalitas udara, tumbuhan, binatang,
perumahan, orang, kondisi air, keindahan alam, lapangan, iklim.
c. Pengembangan area
d. Bagaimana ukurannya
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
a. Apakah terdapat penderita yang sakit akut atau kronis ?
b. Pelayanan pengobatan tradisional
c. Apakah terdapat klinik pelayanan kesehatan
d. Puskesmas/ rumah sakit/ balai pengobatan
e. Apakah terdapat pelayanan kesehatan di luar komunitas yang dapat
dijangkau ?
3. Sosial ekonomi
a. Apakah terdapat industri, perusahaan tempat bekerja/ home industri ?
b. Jenis pekerjaan penduduk ?
c. Jumlah yang tidak bekerja (pengangguran), bagaimana proporsi ?
d. Status sosial ekonomi penduduk ?
4. Keamanan dan transportasi
a. Jenis sarana transportasi yang tersedia ?
b. Bagaimana fasilitas perlindungan untuk masyarakat (polisi, kebakaran,
sanitasi)
c. Apakah kwalitas udara di monitor ?
d. Bagaimana kejadian kriminalitas ?
e. Apakah penduduk merasa aman ?
5. Politik dan pemerintahan
a. Apakah terdapat tanda-tanda aktivitas politik ? (poster, kampanye)
b. Apa kebijakan pemerintah untuk komunitas ?
c. Apakah masyarakat dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk
wilayah ?
6. Pendidikan
a. Apakah terdapat sarana pendidikan di wilayah ?

12
b. Apakah terdapat sarana perpustakaan ?
c. Bagaimana masyarakat memandang sarana pendidikan?
d. Bagaimana reputasi sekolah ?
e. Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat ?
f. Apa issue yang sedang berkembang tentang pendidikan ?
g. Bagaimana kejadian drop out sekolah ?
h. Apakah terdapat aktivitas ekstrakurikuler ?
i. Apakah sekolah memiliki pelayanan kesehatan ?
j. Apakah terdapat perawat sekolah ?
7. Komunikasi
a. Apakah terdapat area dimana orang berkumpul ?
b. Apakah surat kabar masuk ke wilayah ?
c. Apakah sarana TV dan radio ada di wilayah ?
d. Apa jenis komunikasi formal dan informal yang ada di wilayah ?
8. Rekreasi
a. Dimana tempat anak-anak bermain?
b. Apakah jenis rekreasi yang ada di masyarakat?
c. Apa fasilitas rekreasi yang ada di komunitas?
III. Persepsi
1. Masyarakat
a. Bagaimana perasaan masyarakat tentang diri mereka?
b. Apakah mereka mengidentifikasi adanya suatu kekuatan?
c. Tanyakan kepada beberapa kelompok yang berbeda (lansia, remaja,
pekerja, buruh, ibu rumah tangga, pegawai), apa jawaban mereka?
2. Petugas kesehatan (perawat)
a. Pernyataan secara umum tentang kesehatan masyarakat?
b. Apa yang menjadi kekuatan komunitas?
c. Apa masalah atau risiko masalah yang dapat diidentifikasi?
B. ANALISA DATA KOMUNITAS
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa, Tujuan analisa data adalah:

13
a. Menetapkan kebutuhan komuniti
b. Menetapkan kekuatan komuniti
c. Mengidentifikasi pola respon kesehatan
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
Langkah-langkah proses analisa data sebagai berikut:
1. Klasifikasi data
Proses klasifikasi data dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara
keseluruhan sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang
gambaran yang ada di komunitas.
Pengklasifikasian data mengacu kepada:
a. Tujuan yang ingin dicapai
b. Merujuk kepada Program Nasional
c. Isu yang akan dimunculkan
Penyajian data hasil pengklasifikasian ini dapat berupa tabel atau diagram
yang menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.
Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)

2. Interpretasi Data
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang
gambaran nyata yang terjadi di komunitas. Dengan mengaitkan antara beberapa
data akan didapatkan suatu kesimpulan masalah yang ada di masyarakat, baik
actual maupun potensial. Analisa interpretasi data akan lebih mudah dilakukan
dengan membuat matrik seperti di bawah ini :

Data Kemungkinan Masalah Kesehatan


penyebab

14
3. Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah
menyusun prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut:
untuk mempengaruhi
dalam penyelesaianKemampuan perawat

Konsekuensi jika masalah


karena adanya masalah

dalam menyelesaikan

Ketersediaan keahlian

dicapaiPercepatan penyelesaian
masalah Motivasi masyarakat
Kesadaran masyarakat

masalah yang dapat


tak terselesaikan
yang relevan
Masalah Kesehatan

PRIORITAS
Jumlah Nilai
masalah

Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria


 Ti  Ti  Ti  Ti  Ti  Ti
nggi nggi nggi nggi nggi nggi
 Se  Se  Se  Se  Se  Se
dang dang dang dang dang dang
 R  R  R  R  R  R
endah endah endah endah endah endah
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
1
2
3

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Diagnosa keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan atau
respon komunitas terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya. Dengan
mengacu kepada upaya pelayanan kesehatan promotif dan preventif, maka dalam
rumusan diagnosa keperawatan komunitas harus merefleksikan pendekatan

15
promotif dan preventif. Menurut Mucke, rumusannya berisi hal-hal sebagai
berikut:
1. Resiko terjadinya…(kebutuhan/respon komunitas terhadap masalah kesehatan)
2. Pada masyarakat…(target/sasaran)
3. berhubungan dengan…(data primer dan sekunder)

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sebagai tenaga professional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh
perawat. Rencana keperawatan komunitas disusun dengan memperhatikan banyak
factor, terutama sekali factor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya
masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut. Sebaliknya, perawat hanyalah
sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk
dapat menolong dirinya sendiri.
Sebagai tenaga keperawatan professional, tentunya ners dituntut tidak hanya
sekedar menyusun rencana asuhan keperawatan saja, tetapi harus mampu pula
memastikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya paling maksimal, artinya
ners tidak saja dituntut untuk berperan di level pelaksanaan di masyarakat saja
(grassroot), namun pula harus merambah kepada level pengambil keputusan
(decision maker), dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap
apa yang telah direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners
untuk mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat
pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh
karenanya penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan
memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti
(evidence-base)

16
riteriaStandar/K
MasalahPrioritas

P. Jawab
Aktifitas
Strategi

Tempat
Tujuan

Ket.
Waktu

Biaya
I

II

E. IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses keperawatan.
Di dalam asuhan keperawatan komunitas, implementasi bukan hanya merupakan
tindakan keperawatan, tetapi merupakan tindakan kolaborasi bersama klien
maupun profesi lain. Hal yang harus diingat dalam implementasi asuhan
keperawatan komunitas adalah tujuan utama, yaitu menolong masyarakat untuk
dapat menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang optimum. Dalam
melaksanakan implementasi ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase
persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, ners harus yakin terhadap: what, who, why,
whwn, where, dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan ners untuk
mengklarifikasi rencana asuhan keperawatan dan berbagai fasilitas yang
diperlukannya. Hal
1. pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas
2. Penetapan standar atau criteria
3. Pengumpulan informasi yang terus menerus sebagai kegiatan rutin
4. jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang
representative
5. suatu prosess yang menyajikan hasil dari review pada klien
Dx. Kep. Tanggal Implementasi Evaluasi Modifikasi Paraf

17
Lampiran 2

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam


keperawatan komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit menular dengan menekankan pada upaya promotif dan
preventif.
Perspektif dalam keperawatan sekolah adalah bagaimana mengintegrasikan
konsep kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui berbagai usaha dalam
penemuan dini gangguan kesehatan (case finding), upaya pemeliharaan kesehatan
dan lingkungan sekolah. Perawat kesehatan sekolah berperan dalam melaksanakan
EPSDT (Early and periodic screening, diagnosis and treatment health problem).
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan program kesehatan sekolah
komprehensif yaitu suatu kebijakan prosedur dan aktifitas yang dirancang untuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan dan kesejahtraan siswa dan civitas
sekolah yang meliputi:
1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Peningkatan kesehatan lingkungan

18
4. Aktivitas latihan fisik
5. pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk civitas sekolah.
7. Pelayanan pekerja social
8. Tenaga promosi kesehatan
9. Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan
sekolah.

Upaya pelayanan untuk meningkatkan kesehatan sekolah dapat berupa:


1. Pengkajian dan screening siswa sekolah secara periodic
2. Penemuan kasus (case finding)
3. Pelayanan konseling pada siswa sekolah
4. Kegiatan promosi kesehatan
5. Upaya pencegahan penyakit
6. Melakukan manajemen kasus
7. Pelayanan rehabilitasi
8. Pelayanan keperawatan dan emergensi
Sebagai area keperawatan yang lebih menekankan pada upaya preventif dan
promotif, maka upaya pendidikan kesehatan lebih menekankan pada upaya
meningkatkan perilaku hidup sehat (kognitif dan afektif) dengan lingkup
pendidikan meliputi:
a. Kebutuhan pemenuhan gizi (nutrisi)
b. Pemeliharaan dan peningkatan kebersihan diri (personal hygiene)
c. Aktifitas dan latihan
d. Keamanan dan pencegahan terjadinya kecelakaan atau injury
e. Pengenalan kesehatan reproduksi remaja dan sexualitas
f. Pengenalan kehidupan berkeluarga
g. Upaya meningkatkan hubungan interpersonal
h. Pencegahan perilaku kekerasan

19
i. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan komunitas
j. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan lingkungan
k. Pertumbuhan dan perkembangan
l. Penyakit menular dan aspek pencegahannya.
m. Pencegahan dan control penyakit kronis, kesehatan mental dan
emosional
n. Upaya pencegahan dan penyalahgunaan obat dan narkotika
(NAFZA)
o. Pengenalan proses menua dan kematian

Proses Keperawatan Kesehatan Sekolah


1. Pengkajian
Dimensi fisik
a. Usia
 Komposisi usia populasi anak sekolah (siswa dan guru)
 Apakah terdapat aanak dengan keterlambatan perkembangan
 Apakah terdapat isu perkembangan yang spesifik berhubungan dengan
populasi siswa (perkembangan sexual)
b. Genetic
 Bagaimana proporsi siswa laki-laki dan perempuan
 Ras/suku/etnis populasi
 Predisposisi factor genetic? Jenis penyakit?
c. Fungsi fisiologis
 Adakah masalah kesehatan (prevalence jenis penyakit)
 Insiden penyakit menular?
 Apakah terdapat siswa yang mengalaminya?

20
 Bagaiaman cakupan imunisasi?

Dimensi psikologis
a. Adakah promosikesehatan yang dilakukan
b. Bagaimana kualitas hubungan antar siswa
c. Tipe disiplin yang digunakan disekolah? Apakah tepat? Fair dan konsisten
dilakukan
d. Apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan
e. Bagaimana kualitas hubungan antara orang tua siswa dengan sekolah

Dimensi fisik sekolah


a. Letak lokasi sekolah? Apakah terdapat hazard dekat sekolah (polusi,
kimia, alat) ?
b. Adakah ada area untuk bermain yang aman ? apakah alat permainan
aman?
c. Apakah terdapat binatang dilingkungan sekolah ?
d. Apakah terdapat tanaman beracun/allergic dilingkungan sekolah?
e. Keadaan dilingkungan sekolah: panas, penerangan, ventilasi?
f. Tingkat kebisingan lingkungan sekolah
g. Apakah kebersihan lingkungan adekuat untuk mencegah penyakit
menular, cacingan?
h. Apakah fasilitas toilet baik dan adekuat?
i. Adakah bahaya listrik?

Dimensi social
a. Bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan

21
b. Apakah masyarakat mendukung terhadap program sekolah
c. Bagaimana keamanan lingkungan sekolah
d. Apakah sumberdaya yang ada dilingkungan sekolah
e. Bagaimana status social ekonomi siswa dan staf
f. Latar belakang budaya siswa dan staf
g. Type lingkungan rumah siswa? Kemungkinan terjadi kekerasan?
h. Latar belakang pendidikan orang tua siswa?
i. Adakah siswa yang tuna wisma?
j. Apakah terdapat konflik antar group dipopulasi sekolah?

Dimensi perilaku
a. Pola konsumsi
 Apakah kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa dan staf?
 Apakah program peningkatan kualitas nutrisi sekolah?
 Pengetahuan tentang nutrisi siswa, guru dan keluarga?
 Kebiasaan merokok siswa dan staf?
b. Latihan dan aktifitas
 Apa pola istirahat dan aktifitas disekolah?
 Kesempatan dan jenis rekreasi?
 Keamanan alat saat olah raga?
c. Penggunaan pengobatan
 Adakah populasi sekolah yang melakukan pengobatan rutin?
 Apa jenis pengobatannya?

22
Dimensi system kesehatan
a. Apakah pelayanan kesehatan ada disekolah?
b. Bila ada apakah adekuat?

2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu proses analisis terhadap data yang
diperoleh hasil pengkajian terhadap berbagai komponen kesehatan sekolah,
sehingga didapatkan kebutuhan dan permasalahan terkait dengan peningkatan
kesehatan sekolah.
Terdapat 2 tipe diagnosa keperawatan kesehatan sekolah yaitu tipe diagnosis
keperawatan individu dan tipe populasi sekolah
Contoh tipe diagnosis keperawatan individu:
 Ketidakmampuan berpartisipsi dalam aktifitas olahraga berhubungan
dengan gangguan pada pola nafas sekunder Asthma.
 Kebutuhan rujukan untuk perlindungan anak berhubungan dengan perilaku
kekerasan fisik oleh orang tua
Contoh Diagnosa keperawatan populasi sekolah:
 Kebutuhan akan pendidikan kesehatan berhubungan dengan tingginya
angka kejadian penyalahgunaan obat dilingkungan masyarakat.

3. Intervensi keperawatan
Intervensi dalam keperawatan kesehatan sekolah mencakup triple prevensi
yang meliputi prevensi primer, sekunder dan tertier.
a. Prevensi primer, antara lain:
 Pemberian imunisasi anak sekolah
 Meningkatkan rasa aman populasi sekolah
 Memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan.
 Pencegahan masalah yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi
 Upaya meningkatkan self image

23
 Meningkatkan keterampilan koping
 Meningkatkan hubungan interpersonal
 Melaksanakan kunjungan ke rumah siswa.
b. Prevensi sekunder, antara lain:
 Melakukan screening
 Melaksanakan system rujukan
 Melaksanakan konseling
 Melakukan tindakan pelayanan keperawatan
c. Prevensi tertier, antara lain:
 Pencegahan recuren kondisi akut
 Pencegahan komplikasi
 Pencegahan efek yang ditimbulkan.

FORMAT PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

Nama Mahasiswa: …………………………………………………….


NPM : ……………………………………………………..
Sekolah Binaan : Desa …………………………………………………….
Kecamatan ………………………………………….
KEGIATAN INDIKATOR Score NILAI
1 2 3 4 MEA
N
Pengkajia Pengumpulan o Menggunakan data
n data primer
o Menggunakan data
sekunder
o Mengikutserta
kan civitas sekolah
o Mengorganisir
proses
pengumpulan data
Analisa data o Mengikutserta

24
kan civitas
sekolah
o Mengorganisir
proses analisa data
o Menggunakan
metode pendekatan
yang tepat
o Melakukan
pengecekan data
silang
Dx. Kep. Rumusan o Mencerminkan
Diagnosa pendekatan
preventif
o Mencerminkan
target sasaran yang
tepat
o Mencerminkan
masalah & etiologi
(individu &
kelompok)
o Merefleksikan
data yang
mendukung
masalah
Renpra Rumusan o Spesifik
Tujuan
o Dapat diukur
o Dapat dicapai
o Waktu yang
rasional
Rencana o Mencerminkan
Tindakan fungsi independen
perawat
o Melibatkan
peran serta civitas
sekolah
o Kerja sama
lintas
program/sektoral
o Sesuai dengan
masalah & kondisi
sekolah

25
Kriteria Hasil o Standar yang
rasional
o Indicator yang
jelas
o Sesuai dengan
kondisi sekolah
o Sesuai dengan
sumber daya
Intervensi Efektiifitas o Melaksanakan
Tindakan tindakan sesuai
dengan rencana
o Melaksanakan
proses dokumentasi
yang tepat
o Melibatkan
seluruh potensi
civitas sekolah
o Melakukan
upaya rujukan
yamng tepat &
benar
Kepemimpina o Antusias
n dalam menggali
pengetahuan
o Kreatif &
kooperatif dalam
membina civitas
sekolah
o Berupaya
meningkatkan mutu
pelayanan
disekolah
o Mempertimba
ngkan berbagai
aspek dalam
implementasi
Landasan o Jujur dalam
Etika melaksanakan
praktikum
o Menghargai
hak otonomi
sekolah

26
o Bertanggung
jawab terhadap
semua tindakan
o Berupaya
melakukan upaya
rujukan
Evaluasi Kemampuan o Menggunakan
Mengevaluasi metode yang sesuai
o Melibatkan
peran serta civitas
sekolah
o Melaksanakan
evaluasi secara
berkesinambungan
o Melaksanakan
umpan balik
terhadap hasil
evaluasi
NILAI = jumlah nilai : 10 Nilai =
Catatan : Mutu A = 3,50 - 4.00 D = 1,80 – 1,49
B = 2,80 - 3,49 E = < 1,49
C = 2,50 - 2,79

Cirebon, …………………….2018

Mahasiswa ybs, Pembimbing,

………………………… ……………………………

FORMAT PENILAIAN KEGIATAN


USAHA KESEHATAN SEKOLAH

KEGIATAN PENILAIA KET


N
1 2 3 4
PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Kegiatan penyuluhan kesehatan
2. Latihan keterampialn pelayanan kesehatan
3. Pendidikan perawat kecil (percil)
4. Lomba/kegiatan kesehatan bersama

27
PELAYANAN KESEHATAN
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Pelaksanaan penjaringan
3. Pengobatan sederhana
4. Imunisasi
5. Pemberantasan sumber infeksi
PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH
SEHAT
1. Sumber air bersih
2. Lomba kebersihan
3. Pemeliharaan kamar mandi/WC
4. Kebersihan dan pemeliharaan warung
sekolah/kantin
5. Penyediaan & pemeliharaan tempat
pembuangan sampah
Total nila Nilai Akhir: ……:
14 = …………….

Mahasiswa, Pembimbing,

….……………… ..……………....

Lampiran 3

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

Keperawatan kesehatan kerja merupakan cabang dari perawatan kesehatan


komunitas yang memberikan pelayanan pada tenaga kerja atau kelompok tenaga

28
kerja . pelayanan berfokus pada promosi kesehatan, proteksi dan pemulihan
kesehatan tenaga kerja dalam hubungannya dengan keselamatan dan lingkungan
kerja sehat. (AAOHN).
Asuhan Keperwatan Kesehatan Kerja
1. Pengkajian
Pengkajian dalam kesehatan kerja meliputi:
a. Biologi manusia, meliputi: karakteristik usia dan jenis kelamin, masalah-
masalah kesehatan yang bersifat genetic dari pekerja, fungsi fisik dengan
mengidentifikasi berbagai system tubuh.
b. Lingkungan
Aspek lingkungan meliputi berbagai potensial hazard yang bisa
menyebabkan gangguan kesehatan akibat kerja yang meliputi hazard fisik,
biologi, kimia, psikososial, ergonomic.
c. Gaya hidup
Pengkajian tentang gaya hidup meliputi pola konsumsi makanan, aktifitas
dan istirahat, penampilan pada saat kerja, penggunaan alat pelindung diri.
d. Sistem kesehatan
Pengkajian system kesehatan meliputi system pelayanan kesehatan baik
yang terdapat diperusahaan maupun diluar peruisahaan (rujukan), program
pengawasan (monitoring) trkait dengan keselamatan kerja, kebijakan dan
program promosi kesehatan yang ada diperusahaan, keterbatasan dalam upaya
promosi dan proteksi, system pelayanan kesehatan pada keluarga pekerja.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis dalam keperawatan kesehatan kerja meliputi status kesehatan klien,
kesakitan akibat kerja, populasi yang beresiko, hazard ditempat kerja.
Contoh diagnosa keperawatan :
 Gangguan tidur akibat tekanan pekerjaan

29
 Menurunnya moral pekerja berhubungan dengan meningkatnya
ketegangan dan stress dalam aea kerja
 Gangguan (penurunan) fungsi pendengaran berhubung dengan tidak
menggunakan alat proteksi pada area dengn tingkat kebisingan yang tinggi
 Risiko terpapar Hepatitis B berhubung dengan meningkatnya kontak
dengan darah.
 Risiko jatuh (cedera) berhubung dengan tempat bekerja yang terlalu tinggi,
dll.

3. Perencanaan
Perencanaan pemecahan masalah dalam keperawatan kesehatan kerj
mencakup three level prevention yang terdiri dari :
a. Prevensi primer
Termasuk dalam kegiatan prevensi primer adalah:
 Promosi kesehatan yang meliputi kegiatan pendidikan kesehatan,
perbaikan gizi, istirahat dan olahraga bagi pekerja, pemberian ANC bagi
pekerja wanita yang sedang hamil.
 Pencegahan penyakit yang meliputi mengurangi factor risiko, pemberian
imunisasi, manajemen stress.
 Pencegahn injury, yang meliputi pendidikan keselamatan, penggunaan alat
pelindung diri (APD), penanganan zat berbahaya yang mengancam
keselamatan, meningkatkankesehatan ergonomis.
b. Pencegahan sekunder
termasuk dalam upaya prevensi sekunder adalah
 Pemeriksaan (screening) kepada calon pekerja, pemeriksaan kesehatan
secara berkala, pemeriksaan terhadap aspek lingkungan yang bisa
menimbulkan bahaya bagi pekerja.
 Penatalaksanaan kasus (case management)

30
 Penanganan kegawatan yang meliputi kehgawatan fisik, psikologis
maupun kecelakaan akibat kerja.
c. Prevensi tersier
yang termasuk kedalam kegiatan pencegahan tersier meliputi:
 Pencegahan penyebaran penyakit menular
 Penceghan kekambuhan
 Pencegahan komplikasi
 Rehabilitasi pekerja

FORMAT PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

Nama Mahasiswa : …………………………………………………….


NPM : ……………………………………………………..
Nama perusahaan : ………………………………………….

31
KEGIATAN INDIKATOR Score NILAI
1 2 3 4 MEAN

32
Pengkajia Pengumpulan o Menggunakan data primer
n data
o Menggunakan data
sekunder
o Mengikutsertakan civitas
sekolah
o Mengorganisir proses
pengumpulan data
Analisa data o Mengikutsertakan
manajemen & karyawan
o Mengorganisir proses
analisa data
o Melakukan pengecekan
data silang
Dx. Kep. Rumusan o Mencerminkan
Diagnosa pendekatan preventif
o Mencerminkan target
sasaran yang tepat
o Mencerminkan masalah
& etiologi (individu &
kelompok)
Renpra Rumusan o Spesifik
Tujuan
o Dapat diukur
o Dapat dicapai
o Waktu yang rasional
Rencana o Mencerminkan fungsi
Tindakan independen perawat
o Melibatkan peran serta
karyawan
o Kerja sama lintas
program/sektoral
o Sesuai dengan masalah &
kondisi tempat kerja
Kriteria Hasil o Standar yang rasional
o Indicator yang jelas
o Sesuai dengan sumber
daya
Intervensi Efektiifitas o Melaksanakan tindakan
Tindakan sesuai dengan rencana
o Modifikasi tindakan
sesuai kondisi

33
o Melaksanakan proses
dokumentasi yang tepat
o Melibatkan seluruh
karyawan
o Melakukan upaya
rujukan yang tepat &
benar
Evaluasi Kemampuan o Menggunakan metode
Mengevaluasi yang sesuai
o Melibatkan peran serta
manajemen & karyawan
o Melaksanakan umpan
balik
NILAI = jumlah nilai : 10 Nilai =

Catatan : Mutu A = 3,50 - 4.00 D = 1,80 – 1,49


B = 2,80 - 3,49 E = < 1,49
C = 2,50 - 2,79
Cirebon …………………….2018

Mahasiswa ybs, Pembimbing,

………………………… ……………………………

Lampiran 4

PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum

34
1. Nama kepala keluarga :
2. Usia :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
6. Perincian anggota keluarga :
No Se Status
Nama Umur Agama Hubungan Pendidikan Pekerjaan
. x Kes/Ket

7. Genogram
8. Tipe keluarga
9. Budaya
10. Agama
11. Status sosial ekonomi
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahapan perkembangan keluarga
2. Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga dengan komunitas
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran (formal dan informal)
4. Nilai dan norma budaya

35
5. Sistem pendukung keluarga
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan terhadap tindakan kesehatan
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
F. Stres Dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka panjang dan pendek
2. Strategi koping yang digunakan
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor/situasi
4. Harapan keluarga pada perawat
5. Persepsi keluarga terhadap perawat
6. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang
dihadapi
G. Pemeriksaan Fisik
No. Jenis Pemeriksaan
1. Keadaan Umum
TTV
TD
Nadi
Respirasi
Suhu
2. Sistem Pulmonal
3. Sistem
Kardiovaskuler
4. Sistem Neurologi
5. Sistem Endokrin
6. Sistem Hematologi

36
7. Sistem Urinari
8. Sistem Integumen
9. Sistem Reproduksi

H. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga


1. Riwayat kesehatan keluarga terdahulu
2. Riwayat kesehatan keluarga sekarang

I. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota Keluarga


No. Aktivitas
1. Nutrisi
2. Intake Cairan
3. Eliminasi
4. Mobilisasi
5. Personal Hygiene
J. Analisa Data
No Masalah
Data Etiologi
.

K. Skoring Dan Prioritas Masalah


No. Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1. Sifat masalah 1
 Risko 2
 Aktual 3
 Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah: 2
 Mudah 2
 Sebagian 1
 Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah: 1
 Tinggi 3
 Cukup 2
 Rendah 1
4. Menonjolnya masalah: 1
 Masalah berat harus segera ditangani 2

37
 Ada masalah tetapi tidak perlu segera 1
ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah

L. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Masalah


M. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi
No. Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar

N. Implementasi KeperawatanEvaluasi Sumatif

Tanggal Diagnosa Evaluasi Sumatif Paraf


Keperawatan

No Diagnosa Evaluasi
Tanggal, Waktu Implementasi Paraf
. Keperawatan Formatif

Lampiran 5
FORMAT LAPORAN

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN:

38
A. Latar belakang permasalahan
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS:
A. Konsep dasar
B. Asuhan Keperawatan ……..
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
BAB VI REKOMENDASI
REFERENSI

Lampiran 6
TARGET PENCAPAIAN KOMPETENSI
KEGIATAN DI PUSKESMAS

Nama Mahasiswa :

39
Puskesmas :

TARGET KEGIATAN PENCAPAIAN KET.


KEGIATAN
A. Manajemen Puskesmas TIDAK
1. Mengidentifikasi perencanaan kegiatan Y
puskesmas A
2. Mengikuti kegiatan pertemuan rutin puskesmas
3. Mengidentifikasi kegiatan penilaian cakupan
4. Mengidentifikasi struktur organisasi
5. Mengidentifikasi system pencatatan dan
pelaporan Puskesmas
6. Mengidentifikasi system rujukan
B. Program KIA
1. ikut serta dalam kegiatan antenatal
2. ikut serta dalam kegiatan pembinaan dukun bayi
3. Melakukan penyuluhan KIA
4. Memberikan pelayanan imunisasi
5. Membantu penyusunan pencatatan & pelaporan
KIA
6. Melakukan kunjungan rumah kasus KIA
7. Membantu membuat PWS KIA
C. Program KB
1. Memberikan pelayanan KB
2. Melakukan penyuluhan KB
3. Membantu pencatatan & pelaporan KB
4. Membantu membuat PWS KB
D. Program Gizi
1. Mengidentifikasi status gizi balita
2. Melakukan penyuluhan gizi
3. Melakukan kunjungan rumah kasus gizi
4. Mengikuti kegiatan posyandu
5. Membuat grafik SKDN
6. Membuat pencatatan & pelaporan posyandu
7. Membantu membuat PWS Gizi
E. Program P2M
1. Menganalisa berbagai penyakit menular dengan
pendekatan epidemiologi tempat, orang dan
waktu
2. Mengidentifikasi system penanggulangan KLB

3. Mengidentifikasi perencanaan kebutuhan vaksin


& pengelolaan vaksin

40
4. Mengidentifikasi system PWS
F. Program Kesling
1. Mengidentifikasi masalah kesling diwilayah
kerja puskesmas
2. Mengidentifikasi indicator program kesling
3. Mengidentifikasi lingkung kegiatan program
kesling
4. Memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan.
G. Program UKS
1. Mengidentifikasi sasaran dan kebijakan program
UKS
2. Mengidentifikasi lingkup kegiatan UKS
H. Program Kesehatan Lansia
1. Mengidentiikasi program kesehatan lansia
2. Ikut serta dalam penggerakan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan lansia
I. Program Laboratorium
1. Mengidentifikasi kegiatan
laboratoriumPuskesmas
2. Membantu pemeriksaan laboratorium sederhana
J. Sentra Keperawatan Tuliskan
Di Dalam gedung jenis
1. Melakukan konseling pada berbagai kasus kasus &
2. Melaksanakan Direct Care jenis
3. Melaksanakan pendidikan kesehatan tindakan
4. Melaksanakan pencatatan pelaporan
Di luar gedung
1. Melakukan kunjungan rumah diluar kasus
binaan
2. Melakukan pencatatan & pelaporan

41

Anda mungkin juga menyukai