DISUSUN OLEH :
Tim Komunitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan adalah program pendidikan yang
bertujuan untuk menghasilkan lulusan perawat profesional yang disebut
dengan Ners. Program pendidikan Ners dilaksanakan melalui dua tahapan
yaitu tahap Program Akademik (Sarjana Keperawatan) dan tahap Program
Profesi (Ners). Proses pendidikan tahap Program Profesi di Indonesia
dilaksanakan dengan Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman
Belajar Lapangan (PBL). Praktik profesi bertujuan untuk mempersiapkan
mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar
lapangan secara komprehensif yang memberi kesempatan kepada mahasiswa
menjadi terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara
teori pada pembelajaran perkuliahan (tahap akademik) untuk diterapkan
menjadi tindakan (psikomotor) pada keadaan nyata di lapangan (tahap
profesi).
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahardika (STIKMA) adalah salah
satu Perguruan Tinggi di bidang kesehatan yang menyelenggarakan Program
Studi Profesi Ners. Program studi Profesi mempunyai visi Menjadikan
Program Studi Keperawatan yang berkualitas dalam menyelenggarakan
Tridarma Perguruan Tinggi dengan unggulan Keperawatan Medikal Bedah.
Walaupun keunggulannya ialah medikal bedah namun mahasiswa tidak hanya
dididik untuk melakukan penanganan kasus medical bedah pada pasien di
Klinik saja, tapi mahasiswapun dituntut untuk mampu mendeteksi dini kasus
yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
pengalaman dalam mengelola masyarakat secara langsung. Bagaimna
mahasiswa mampu mendeteksi masalah di masyarakat, melakukan upaya
pencegahan, penanganan pertama dan rehabilitasi serta resosialisasi.
2
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan program pendidikan profesi Ners ini, mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Memahami asuhan keperawatan komunitas dalam konteks pelayanan
kesehatan utama.
2. Memahami pengkajian pada :
a) Komunitas
b) Keluarga, keluarga dengan gerontik
c) Kelompok khusus/ Agregat
d) Unit Kesehatan Sekolah
e) Unit Kesehatan Kerja
3. Memahami rencana asuhan keperawatan komunitas bersama masyarakat.
4. Memahami tindakan / intervensi keperawatan komunitas dan kelompok
khusus sesuai dengan rencana yang disusun bersama masyarakat atau
kelompok khusus dengan mempergunakan pendekatan kemitraan,
pembelajaran di masyarakat, lintas program, lintas sektoral, dan
pencegahan primer, sekunder, tersier berdasarkan kebutuhan dasar
komunitas.
5. Memahami evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan bersama-sama
dengan masyarakat / kelompok khusus serta rencana tindak lanjutnya.
3
BAB II
PELAKSANAAN
A. Preseptor
Tim preseptor terdiri dari preceptor akademik dan lahan praktik.
Koordinator preseptor yaitu Ns. Dewi Erna Marisa,S.Kep,, M.Kep,
anggota tim preseptor akademik yaitu Ns. Ramli Effendi,S.Kep,, M.Kep,
dan Ns. Wahyudin, S.Kep, MH. Sedangkan preseptor lahan praktik
ditentukan oleh institusi lahan praktik yang digunakan. Preseptor
akademik ditempatkan pada lahan praktik yang sama dan bertanggung
jawab atas seluruh proses pembelajaran yang dilaksanakan pada lahan
tersebut.
4
6. Membuat analisis jurnal
7. Melakukan proyek inovasi (tugas kelompok) dan Seminar ilmiah
C. Prosedur Pelaksanaan Praktek
Petunjuk Umum
1. Mahasiswa secara umum akan diberikan penjelasan program mata
kuliah oleh coordinator/pembimbing pada saat kegiatan pra profesi
yang dilaksanakan di kampus Prodi Ners STIKMA.
2. Mahasiswa diharuskan meninjau lapangan/lahan praktek yang
daerahnya telah ditentukan oleh bagian keperawatan komunitas.
Mahasiswa diharuskan mengambil wilayah praktikum setingkat
Rukun Tetangga (RT)
3. Mahasiswa melaporkan tentang wilayah yang dijadikan tempat
praktikum kepada coordinator/pembimbing.
4. Koordinator PPN mendistribusikan mahasiswa kepada masing-masing
pembimbing sesuai wilayah praktikum.
5. Mahasiswa mengurus kelengkapan administrasi yang diperlukan
untuk melaksanakan praktikum di wilayah praktikumnya kepada
pembimbing masing-masing dengan mengajukan:
1) Jadwal Kegiatan
2) Kontrak Praktikum
6. Koordinator mengusahakan izin praktikum dari ketua program, Dinas
kesehatan kabupaten/kota, kantor kesatuan Bangsa/Badan
pemberdayaan masyarakat, kantor kecamatan wilayah praktikum,.
Puskesmas wilayah praktikum, kepala desa/kelurahan.
Petunjuk Khusus
Selama melaksanakan praktikum mata ajaran keperawatan komunitas,
setiap mahasiswa diwajibkan :
1. Melakukan asuhan keperawatan komunitas (setiap mahasiswa/RT),
dengan kegiatan sebagai berikut :
Membina trust dengan masyarakat
5
Mengelola kelengkapan administrasi praktikum dimasyarakat
secara mandiri
Melakukan pengkajian data masyarakat (data primer dan &
data sekunder) melalui pendekatan :
Pembanguna Ketahanan Masyarakat Desa
Partisipsi dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
Epidemiologis
Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun
kegiatan
Membuat rancangan pembangunan masyarakat dibidang
kesehatan (POA)
Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan bersama
masyarakat sesuai rencana.
Melaksanakan evaluasi dan penilaian kegiatan yang telah dan
akan dilaksanakan bersama masyarakat
Menjalin kerja sama dengan instansi terkait melalui lintas
program dan sektoral
2. Melakukan asuhan keperawatan kesehatan sekolah dengan ketentuan :
Kegiatan dilakukan secara kelompok pada setting
sekolah/pesantren yang ada diwilayah.
Melaksanakan proses keperawatan sesuai denga alokasi waktu
yang diberikan.
Membuat laporan secara kelompokpelaksanaan asuhan.
3. Melakukan asuhan keperawatan kesehatan kerja pada home industri
yang ada diwilayah, dengan ketentuan :
Kegiatan dilakukan secara kelompok pada setting home
industri yang ada diwilayah.
Melaksanakan proses keperawatan sesuai denga alokasi waktu
yang diberikan.
Membuat laporan secara kelompok pelaksanaan asuhan.
6
D. Waktu & Lahan Praktik
Pelaksanakan Program Profesi Ners Keperawatan Komunitas dialokasikan
selama 8 minggu yaitu pada tanggal Mei - Juli 2020. Selama waktu tersebut,
peserta didik dirotasikan ke berbagai lahan praktik guna mencapai
kompetensi pembelajaran.
E. Ujian Akhir
Untuk mengevaluasi pencapaian seluruh kompetensi mata kuliah, maka
diakhir kegiatan praktik dilaksanakan ujian akhir. Hal-hal yang terkait dengan
pelaksanaan ujian akhir adalah sebagai berikut:
1. Waktu pelaksanaan ujian akhir yaitu di minggu terakhir praktik.
2. Lahan ujian akhir yaitu Keluarga.
3. Peserta didik akan dievaluasi oleh 2 preceptor secara bersama-sama pada
waktu yang telah ditentukan.
4. Penilaian akhir mencakup kemampuan pengetahuan, keterampilan klinis
dan sikap.
5. Nilai batas lulus adalah 3,00.
6. Peserta didik yang tidak lulus ujian akhir akan diberikan kesempatan
sekali untuk melakukan ujian perbaikan. Waktu pelaksanaannya yaitu
diakhir semester dengan penambahan biaya.
F. Seminar Akhir
Kegiatan seminar akhir dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Waktu pelaksanaan seminar akhir yaitu pada minggu terakhir praktik
setelah ujian akhir.
2. Penilaian dilakukan oleh preceptor dan observer.
3. Nilai batas lulus adalah 3,00.
7
4. Kelompok yang tidak lulus seminar akhir akan diberikan kesempatan
sekali untuk melakukan seminar perbaikan. Waktu pelaksanaannya yaitu
diakhir semester dengan penambahan biaya.
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI
8
Pelaporan individu meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
perorangan dipuskesmas (pencapaian target kompetensi). Laporan
hasil kajian RT
Pelaporan kelompok 20 %
Laporan yang berisi kgiatan kelompok ditingkat RW mulai dari
identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dan pengembangan
kegiatan,laporan kesehatan sekolah, kesehatan kerja.
2. Evaluasi kegiatan : 60 %
Supervisi kegiatan 15 %
Kehadiran 15 %
Sosiometrik 15 %
Responsi 15 %
9
Lampiran 1
10
1. Riwayat atau sejarah
Tanyakan kepada tokoh masyarakat melalui wawancara tentang
bagaimana riwayat berdirinya daerah tersebut, sudah berapa lama.
Tanyakan tentang wilayah-wilayah yang diyakini oleh penduduk setempat
memiliki nilai mistik.
Observasi kondisi bangunan yang ada di daerah tersebut.
2. Nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat
Tanyakan tentang nilai-nilai dan keyakinan yang dianut masyarakat terkait
pola kebiasaan.
Tanyakan tentang norma yang berlaku di masyarakat.
Identifikasi tentang pola budaya yang banyak diyakini masyarakat yang
terkait dengan kesehatan.
3. Agama
Apakah terdapat mesjid, gereja, dll?
Apakah homogen?
4. Demografi
Komposisi penduduk, umur dan jenis kelamin
Tipe keluarga
Homogenitas
Status perkawinan
Ras
Apakah populasi homogen
5. Statistik vital
Kelahiran
Kematian (berdasarkan umur dan penyebab kematian)
II. Data Subsistem Komunitas
1. Lingkungan fisik
a. Bagaimana tampak kondisi komunitas ?
11
b. Apa yang bisa kita lihat tentang kwalitas udara, tumbuhan, binatang,
perumahan, orang, kondisi air, keindahan alam, lapangan, iklim.
c. Pengembangan area
d. Bagaimana ukurannya
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
a. Apakah terdapat penderita yang sakit akut atau kronis ?
b. Pelayanan pengobatan tradisional
c. Apakah terdapat klinik pelayanan kesehatan
d. Puskesmas/ rumah sakit/ balai pengobatan
e. Apakah terdapat pelayanan kesehatan di luar komunitas yang dapat
dijangkau ?
3. Sosial ekonomi
a. Apakah terdapat industri, perusahaan tempat bekerja/ home industri ?
b. Jenis pekerjaan penduduk ?
c. Jumlah yang tidak bekerja (pengangguran), bagaimana proporsi ?
d. Status sosial ekonomi penduduk ?
4. Keamanan dan transportasi
a. Jenis sarana transportasi yang tersedia ?
b. Bagaimana fasilitas perlindungan untuk masyarakat (polisi, kebakaran,
sanitasi)
c. Apakah kwalitas udara di monitor ?
d. Bagaimana kejadian kriminalitas ?
e. Apakah penduduk merasa aman ?
5. Politik dan pemerintahan
a. Apakah terdapat tanda-tanda aktivitas politik ? (poster, kampanye)
b. Apa kebijakan pemerintah untuk komunitas ?
c. Apakah masyarakat dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk
wilayah ?
6. Pendidikan
a. Apakah terdapat sarana pendidikan di wilayah ?
12
b. Apakah terdapat sarana perpustakaan ?
c. Bagaimana masyarakat memandang sarana pendidikan?
d. Bagaimana reputasi sekolah ?
e. Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat ?
f. Apa issue yang sedang berkembang tentang pendidikan ?
g. Bagaimana kejadian drop out sekolah ?
h. Apakah terdapat aktivitas ekstrakurikuler ?
i. Apakah sekolah memiliki pelayanan kesehatan ?
j. Apakah terdapat perawat sekolah ?
7. Komunikasi
a. Apakah terdapat area dimana orang berkumpul ?
b. Apakah surat kabar masuk ke wilayah ?
c. Apakah sarana TV dan radio ada di wilayah ?
d. Apa jenis komunikasi formal dan informal yang ada di wilayah ?
8. Rekreasi
a. Dimana tempat anak-anak bermain?
b. Apakah jenis rekreasi yang ada di masyarakat?
c. Apa fasilitas rekreasi yang ada di komunitas?
III. Persepsi
1. Masyarakat
a. Bagaimana perasaan masyarakat tentang diri mereka?
b. Apakah mereka mengidentifikasi adanya suatu kekuatan?
c. Tanyakan kepada beberapa kelompok yang berbeda (lansia, remaja,
pekerja, buruh, ibu rumah tangga, pegawai), apa jawaban mereka?
2. Petugas kesehatan (perawat)
a. Pernyataan secara umum tentang kesehatan masyarakat?
b. Apa yang menjadi kekuatan komunitas?
c. Apa masalah atau risiko masalah yang dapat diidentifikasi?
B. ANALISA DATA KOMUNITAS
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa, Tujuan analisa data adalah:
13
a. Menetapkan kebutuhan komuniti
b. Menetapkan kekuatan komuniti
c. Mengidentifikasi pola respon kesehatan
d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
Langkah-langkah proses analisa data sebagai berikut:
1. Klasifikasi data
Proses klasifikasi data dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara
keseluruhan sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang
gambaran yang ada di komunitas.
Pengklasifikasian data mengacu kepada:
a. Tujuan yang ingin dicapai
b. Merujuk kepada Program Nasional
c. Isu yang akan dimunculkan
Penyajian data hasil pengklasifikasian ini dapat berupa tabel atau diagram
yang menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.
Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)
2. Interpretasi Data
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang
gambaran nyata yang terjadi di komunitas. Dengan mengaitkan antara beberapa
data akan didapatkan suatu kesimpulan masalah yang ada di masyarakat, baik
actual maupun potensial. Analisa interpretasi data akan lebih mudah dilakukan
dengan membuat matrik seperti di bawah ini :
14
3. Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah
menyusun prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut:
untuk mempengaruhi
dalam penyelesaianKemampuan perawat
dalam menyelesaikan
Ketersediaan keahlian
dicapaiPercepatan penyelesaian
masalah Motivasi masyarakat
Kesadaran masyarakat
PRIORITAS
Jumlah Nilai
masalah
15
promotif dan preventif. Menurut Mucke, rumusannya berisi hal-hal sebagai
berikut:
1. Resiko terjadinya…(kebutuhan/respon komunitas terhadap masalah kesehatan)
2. Pada masyarakat…(target/sasaran)
3. berhubungan dengan…(data primer dan sekunder)
16
riteriaStandar/K
MasalahPrioritas
P. Jawab
Aktifitas
Strategi
Tempat
Tujuan
Ket.
Waktu
Biaya
I
II
17
Lampiran 2
18
4. Aktivitas latihan fisik
5. pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk civitas sekolah.
7. Pelayanan pekerja social
8. Tenaga promosi kesehatan
9. Keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan
sekolah.
19
i. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan komunitas
j. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan lingkungan
k. Pertumbuhan dan perkembangan
l. Penyakit menular dan aspek pencegahannya.
m. Pencegahan dan control penyakit kronis, kesehatan mental dan
emosional
n. Upaya pencegahan dan penyalahgunaan obat dan narkotika
(NAFZA)
o. Pengenalan proses menua dan kematian
20
Bagaiaman cakupan imunisasi?
Dimensi psikologis
a. Adakah promosikesehatan yang dilakukan
b. Bagaimana kualitas hubungan antar siswa
c. Tipe disiplin yang digunakan disekolah? Apakah tepat? Fair dan konsisten
dilakukan
d. Apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan
e. Bagaimana kualitas hubungan antara orang tua siswa dengan sekolah
Dimensi social
a. Bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan
21
b. Apakah masyarakat mendukung terhadap program sekolah
c. Bagaimana keamanan lingkungan sekolah
d. Apakah sumberdaya yang ada dilingkungan sekolah
e. Bagaimana status social ekonomi siswa dan staf
f. Latar belakang budaya siswa dan staf
g. Type lingkungan rumah siswa? Kemungkinan terjadi kekerasan?
h. Latar belakang pendidikan orang tua siswa?
i. Adakah siswa yang tuna wisma?
j. Apakah terdapat konflik antar group dipopulasi sekolah?
Dimensi perilaku
a. Pola konsumsi
Apakah kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa dan staf?
Apakah program peningkatan kualitas nutrisi sekolah?
Pengetahuan tentang nutrisi siswa, guru dan keluarga?
Kebiasaan merokok siswa dan staf?
b. Latihan dan aktifitas
Apa pola istirahat dan aktifitas disekolah?
Kesempatan dan jenis rekreasi?
Keamanan alat saat olah raga?
c. Penggunaan pengobatan
Adakah populasi sekolah yang melakukan pengobatan rutin?
Apa jenis pengobatannya?
22
Dimensi system kesehatan
a. Apakah pelayanan kesehatan ada disekolah?
b. Bila ada apakah adekuat?
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu proses analisis terhadap data yang
diperoleh hasil pengkajian terhadap berbagai komponen kesehatan sekolah,
sehingga didapatkan kebutuhan dan permasalahan terkait dengan peningkatan
kesehatan sekolah.
Terdapat 2 tipe diagnosa keperawatan kesehatan sekolah yaitu tipe diagnosis
keperawatan individu dan tipe populasi sekolah
Contoh tipe diagnosis keperawatan individu:
Ketidakmampuan berpartisipsi dalam aktifitas olahraga berhubungan
dengan gangguan pada pola nafas sekunder Asthma.
Kebutuhan rujukan untuk perlindungan anak berhubungan dengan perilaku
kekerasan fisik oleh orang tua
Contoh Diagnosa keperawatan populasi sekolah:
Kebutuhan akan pendidikan kesehatan berhubungan dengan tingginya
angka kejadian penyalahgunaan obat dilingkungan masyarakat.
3. Intervensi keperawatan
Intervensi dalam keperawatan kesehatan sekolah mencakup triple prevensi
yang meliputi prevensi primer, sekunder dan tertier.
a. Prevensi primer, antara lain:
Pemberian imunisasi anak sekolah
Meningkatkan rasa aman populasi sekolah
Memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan.
Pencegahan masalah yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi
Upaya meningkatkan self image
23
Meningkatkan keterampilan koping
Meningkatkan hubungan interpersonal
Melaksanakan kunjungan ke rumah siswa.
b. Prevensi sekunder, antara lain:
Melakukan screening
Melaksanakan system rujukan
Melaksanakan konseling
Melakukan tindakan pelayanan keperawatan
c. Prevensi tertier, antara lain:
Pencegahan recuren kondisi akut
Pencegahan komplikasi
Pencegahan efek yang ditimbulkan.
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH
24
kan civitas
sekolah
o Mengorganisir
proses analisa data
o Menggunakan
metode pendekatan
yang tepat
o Melakukan
pengecekan data
silang
Dx. Kep. Rumusan o Mencerminkan
Diagnosa pendekatan
preventif
o Mencerminkan
target sasaran yang
tepat
o Mencerminkan
masalah & etiologi
(individu &
kelompok)
o Merefleksikan
data yang
mendukung
masalah
Renpra Rumusan o Spesifik
Tujuan
o Dapat diukur
o Dapat dicapai
o Waktu yang
rasional
Rencana o Mencerminkan
Tindakan fungsi independen
perawat
o Melibatkan
peran serta civitas
sekolah
o Kerja sama
lintas
program/sektoral
o Sesuai dengan
masalah & kondisi
sekolah
25
Kriteria Hasil o Standar yang
rasional
o Indicator yang
jelas
o Sesuai dengan
kondisi sekolah
o Sesuai dengan
sumber daya
Intervensi Efektiifitas o Melaksanakan
Tindakan tindakan sesuai
dengan rencana
o Melaksanakan
proses dokumentasi
yang tepat
o Melibatkan
seluruh potensi
civitas sekolah
o Melakukan
upaya rujukan
yamng tepat &
benar
Kepemimpina o Antusias
n dalam menggali
pengetahuan
o Kreatif &
kooperatif dalam
membina civitas
sekolah
o Berupaya
meningkatkan mutu
pelayanan
disekolah
o Mempertimba
ngkan berbagai
aspek dalam
implementasi
Landasan o Jujur dalam
Etika melaksanakan
praktikum
o Menghargai
hak otonomi
sekolah
26
o Bertanggung
jawab terhadap
semua tindakan
o Berupaya
melakukan upaya
rujukan
Evaluasi Kemampuan o Menggunakan
Mengevaluasi metode yang sesuai
o Melibatkan
peran serta civitas
sekolah
o Melaksanakan
evaluasi secara
berkesinambungan
o Melaksanakan
umpan balik
terhadap hasil
evaluasi
NILAI = jumlah nilai : 10 Nilai =
Catatan : Mutu A = 3,50 - 4.00 D = 1,80 – 1,49
B = 2,80 - 3,49 E = < 1,49
C = 2,50 - 2,79
Cirebon, …………………….2018
………………………… ……………………………
27
PELAYANAN KESEHATAN
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Pelaksanaan penjaringan
3. Pengobatan sederhana
4. Imunisasi
5. Pemberantasan sumber infeksi
PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH
SEHAT
1. Sumber air bersih
2. Lomba kebersihan
3. Pemeliharaan kamar mandi/WC
4. Kebersihan dan pemeliharaan warung
sekolah/kantin
5. Penyediaan & pemeliharaan tempat
pembuangan sampah
Total nila Nilai Akhir: ……:
14 = …………….
Mahasiswa, Pembimbing,
….……………… ..……………....
Lampiran 3
28
kerja . pelayanan berfokus pada promosi kesehatan, proteksi dan pemulihan
kesehatan tenaga kerja dalam hubungannya dengan keselamatan dan lingkungan
kerja sehat. (AAOHN).
Asuhan Keperwatan Kesehatan Kerja
1. Pengkajian
Pengkajian dalam kesehatan kerja meliputi:
a. Biologi manusia, meliputi: karakteristik usia dan jenis kelamin, masalah-
masalah kesehatan yang bersifat genetic dari pekerja, fungsi fisik dengan
mengidentifikasi berbagai system tubuh.
b. Lingkungan
Aspek lingkungan meliputi berbagai potensial hazard yang bisa
menyebabkan gangguan kesehatan akibat kerja yang meliputi hazard fisik,
biologi, kimia, psikososial, ergonomic.
c. Gaya hidup
Pengkajian tentang gaya hidup meliputi pola konsumsi makanan, aktifitas
dan istirahat, penampilan pada saat kerja, penggunaan alat pelindung diri.
d. Sistem kesehatan
Pengkajian system kesehatan meliputi system pelayanan kesehatan baik
yang terdapat diperusahaan maupun diluar peruisahaan (rujukan), program
pengawasan (monitoring) trkait dengan keselamatan kerja, kebijakan dan
program promosi kesehatan yang ada diperusahaan, keterbatasan dalam upaya
promosi dan proteksi, system pelayanan kesehatan pada keluarga pekerja.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis dalam keperawatan kesehatan kerja meliputi status kesehatan klien,
kesakitan akibat kerja, populasi yang beresiko, hazard ditempat kerja.
Contoh diagnosa keperawatan :
Gangguan tidur akibat tekanan pekerjaan
29
Menurunnya moral pekerja berhubungan dengan meningkatnya
ketegangan dan stress dalam aea kerja
Gangguan (penurunan) fungsi pendengaran berhubung dengan tidak
menggunakan alat proteksi pada area dengn tingkat kebisingan yang tinggi
Risiko terpapar Hepatitis B berhubung dengan meningkatnya kontak
dengan darah.
Risiko jatuh (cedera) berhubung dengan tempat bekerja yang terlalu tinggi,
dll.
3. Perencanaan
Perencanaan pemecahan masalah dalam keperawatan kesehatan kerj
mencakup three level prevention yang terdiri dari :
a. Prevensi primer
Termasuk dalam kegiatan prevensi primer adalah:
Promosi kesehatan yang meliputi kegiatan pendidikan kesehatan,
perbaikan gizi, istirahat dan olahraga bagi pekerja, pemberian ANC bagi
pekerja wanita yang sedang hamil.
Pencegahan penyakit yang meliputi mengurangi factor risiko, pemberian
imunisasi, manajemen stress.
Pencegahn injury, yang meliputi pendidikan keselamatan, penggunaan alat
pelindung diri (APD), penanganan zat berbahaya yang mengancam
keselamatan, meningkatkankesehatan ergonomis.
b. Pencegahan sekunder
termasuk dalam upaya prevensi sekunder adalah
Pemeriksaan (screening) kepada calon pekerja, pemeriksaan kesehatan
secara berkala, pemeriksaan terhadap aspek lingkungan yang bisa
menimbulkan bahaya bagi pekerja.
Penatalaksanaan kasus (case management)
30
Penanganan kegawatan yang meliputi kehgawatan fisik, psikologis
maupun kecelakaan akibat kerja.
c. Prevensi tersier
yang termasuk kedalam kegiatan pencegahan tersier meliputi:
Pencegahan penyebaran penyakit menular
Penceghan kekambuhan
Pencegahan komplikasi
Rehabilitasi pekerja
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA
31
KEGIATAN INDIKATOR Score NILAI
1 2 3 4 MEAN
32
Pengkajia Pengumpulan o Menggunakan data primer
n data
o Menggunakan data
sekunder
o Mengikutsertakan civitas
sekolah
o Mengorganisir proses
pengumpulan data
Analisa data o Mengikutsertakan
manajemen & karyawan
o Mengorganisir proses
analisa data
o Melakukan pengecekan
data silang
Dx. Kep. Rumusan o Mencerminkan
Diagnosa pendekatan preventif
o Mencerminkan target
sasaran yang tepat
o Mencerminkan masalah
& etiologi (individu &
kelompok)
Renpra Rumusan o Spesifik
Tujuan
o Dapat diukur
o Dapat dicapai
o Waktu yang rasional
Rencana o Mencerminkan fungsi
Tindakan independen perawat
o Melibatkan peran serta
karyawan
o Kerja sama lintas
program/sektoral
o Sesuai dengan masalah &
kondisi tempat kerja
Kriteria Hasil o Standar yang rasional
o Indicator yang jelas
o Sesuai dengan sumber
daya
Intervensi Efektiifitas o Melaksanakan tindakan
Tindakan sesuai dengan rencana
o Modifikasi tindakan
sesuai kondisi
33
o Melaksanakan proses
dokumentasi yang tepat
o Melibatkan seluruh
karyawan
o Melakukan upaya
rujukan yang tepat &
benar
Evaluasi Kemampuan o Menggunakan metode
Mengevaluasi yang sesuai
o Melibatkan peran serta
manajemen & karyawan
o Melaksanakan umpan
balik
NILAI = jumlah nilai : 10 Nilai =
………………………… ……………………………
Lampiran 4
A. Data Umum
34
1. Nama kepala keluarga :
2. Usia :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Alamat :
6. Perincian anggota keluarga :
No Se Status
Nama Umur Agama Hubungan Pendidikan Pekerjaan
. x Kes/Ket
7. Genogram
8. Tipe keluarga
9. Budaya
10. Agama
11. Status sosial ekonomi
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahapan perkembangan keluarga
2. Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti
4. Riwayat keluarga sebelumnya
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga dengan komunitas
3. Mobilitas geografis keluarga
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran (formal dan informal)
4. Nilai dan norma budaya
35
5. Sistem pendukung keluarga
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan terhadap tindakan kesehatan
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
F. Stres Dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka panjang dan pendek
2. Strategi koping yang digunakan
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor/situasi
4. Harapan keluarga pada perawat
5. Persepsi keluarga terhadap perawat
6. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang
dihadapi
G. Pemeriksaan Fisik
No. Jenis Pemeriksaan
1. Keadaan Umum
TTV
TD
Nadi
Respirasi
Suhu
2. Sistem Pulmonal
3. Sistem
Kardiovaskuler
4. Sistem Neurologi
5. Sistem Endokrin
6. Sistem Hematologi
36
7. Sistem Urinari
8. Sistem Integumen
9. Sistem Reproduksi
37
Ada masalah tetapi tidak perlu segera 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah
No Diagnosa Evaluasi
Tanggal, Waktu Implementasi Paraf
. Keperawatan Formatif
Lampiran 5
FORMAT LAPORAN
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN:
38
A. Latar belakang permasalahan
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS:
A. Konsep dasar
B. Asuhan Keperawatan ……..
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
BAB VI REKOMENDASI
REFERENSI
Lampiran 6
TARGET PENCAPAIAN KOMPETENSI
KEGIATAN DI PUSKESMAS
Nama Mahasiswa :
39
Puskesmas :
40
4. Mengidentifikasi system PWS
F. Program Kesling
1. Mengidentifikasi masalah kesling diwilayah
kerja puskesmas
2. Mengidentifikasi indicator program kesling
3. Mengidentifikasi lingkung kegiatan program
kesling
4. Memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan.
G. Program UKS
1. Mengidentifikasi sasaran dan kebijakan program
UKS
2. Mengidentifikasi lingkup kegiatan UKS
H. Program Kesehatan Lansia
1. Mengidentiikasi program kesehatan lansia
2. Ikut serta dalam penggerakan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan lansia
I. Program Laboratorium
1. Mengidentifikasi kegiatan
laboratoriumPuskesmas
2. Membantu pemeriksaan laboratorium sederhana
J. Sentra Keperawatan Tuliskan
Di Dalam gedung jenis
1. Melakukan konseling pada berbagai kasus kasus &
2. Melaksanakan Direct Care jenis
3. Melaksanakan pendidikan kesehatan tindakan
4. Melaksanakan pencatatan pelaporan
Di luar gedung
1. Melakukan kunjungan rumah diluar kasus
binaan
2. Melakukan pencatatan & pelaporan
41