Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENELITIAN

Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kejadian Overweight pada Dewasa di


Bandung

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Program
Pangan dan Gizi

oleh

Chrisanty Febiola 0432051321117003

Dwi Nur Fadhilah 0432051321117005

Lenny Febrianty 0432051321117013

Kartika Anzani 0432051321117028

Nurul Hasanah 0432051321117020

PROGRAM STUDI S1 GIZI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga proposal penelitan ini dapat diselesaikan, Judul yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juli 2020 ini ialah “Tingkat
Aktivitas Fisik dengan Kejadian Overweight pada Dewasa di Bandung”. Terima
kasih penyusun ucapkan kepada Bapak Dr. Judiono, MPS selaku dosen mata
kuliah yang bersangkutan, yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan
proposal penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga kami sampaikan kepada ayah,
ibu, serta seluruh keluarga, atas segala do’a dan kasih sayangnya. Semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bandung, Juli 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan gaya hidup di zaman modern ini sangat dipengaruhi oleh
teknologi, karena kegiatan sehari – hari sangat dimudahkan dengan adanya
teknologi. Salah satu yang dipengaruhi adalah aktivitas fisik, pada zaman ini
segala sesuatu bisa dilakukan dengan bermodal gadget tanpa harus
mengeluarkan tenaga untuk mendapatkan sesuatu, kegiatan sehari – hari pun
lebih banyak duduk dan melihat layar gadget atau laptop hal ini sering disebut
sedentary life style (tubuh kurang bergerak). Akibatnya aktivitas fisik sehari –
hari sangat rendah, ditambah lagi dengan sangat populernya makanan serba
instan saat ini yang ramai dikonsumsi. Hal – hal tersebut dapat menjadi faktor
resiko terjadinya overweight dan Obesitas (Proverawati dalam Putra, 2017).
Kejadian overweight dapat berlanjut menjadi obesitas jika tidak ditangani.
Prevalensi obesitas pada laki – laki umur > 18 tahun di tingkat nasional
pada tahun 2007, 2010 dan 2013 berturut – turut adalah sebanyak 13,9 %,
14,9% dan 19,7%. Prevalensi obesitas pada perempuan umur > 18 tahun di
tingkat nasional pada tahun 2007, 2010 dan 2013 berturut – turut adalah
sebanyak 14,8%, 29% dan 32,9% (Riskesdas, 2013). Sedangkan prevalensi
BB lebih berdasarkan IMT pada dewasa (< 18 tahun) di tingkat nasional pada
tahun 2018 sebanyak 13,6% dan prevalensi BB lebih berdasarkan kelompok
umur 20 – 24 tahun adalah 8,4%. Prevalensi BB lebih berdasarkan jenis
kelamin laki – laki dewasa adalah 12,1% dan berdasarkan kelompok umur 20
– 24 tahun adalah 7,4%. Sedangkan prevalensi BB lebih pada perempuan
dewasa adala 15,1% dan berdasarkan kelompok umur 20- 24 tahun adalah
9,6% (Riskesdas,2018). Dari data tersebut dapat dilihat masih cukup tingginya
prevalensi overweight dan obesitas di Indonesia, terutama pada kelompok
perempuan dewasa yang memiliki prevalensi overweight dan obesitas lebih
besar dari laki – laki dewasa.
Overweight (Kegemukan) terjadi karena tidak seimbangnya asupan energi
dengan energi yang dikeluarkan, yang berlangsung dalam jangka waktu yang
lama dan kelebihan lemak akan disimpan dalam tubuh. Overweight
disebabkan oleh kelebihan asupan energi dan kurangnya aktivitas fisik
(Ermona dalam Agustin, 2018). Overweight dan obesitas sangat berhubungan
dengan penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung,
hipertensi dan penyakit kronis lain dan dapat menyebabkan gangguan mental
dan gangguan makan (Suandana, dalam Agustin, 2018). Di tingkat provinsi
Jawa barat pada tahun 2018 prevalensi BB lebih pada usia dewasa adalah
15,9% sedangakan berdasarkan kelompok laki – laki dewasa adalah 11,5%
dan pada perempuan adalah 15,9%. Berdasarkan uraian di atas penyusun
tertarik untuk membahas “Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kejadian
Overweight pada Dewasa di Bandung”.

B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Overweight pada
Dewasa di Bandung?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian
Overweight pada Dewasa di Bandung
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran aktivitas fisik pada Dewasa di Bandung
b. Mengetahui kejadian Overweight pada Dewasa di Bandung
c. Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian Overweight
pada Dewasa di Bandung

D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi
serta dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai
Tingkat Aktivitas Fisik dengan Kejadian Overweight pada dewasa.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Peneliti
Peneliti dapat meningkatkan kemampuan dan wawasan dalam
penerapan ilmu pengetahuan, juga menambah pengetahuan terkait
hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kejadian Overweight pada
Dewasa.
b. Manfaat Bagi Responden
Dapat memberikan informasi mengenai overweight dan pentingnya
aktivitas fisik untuk mencegah dan mengatasi overweight, agar
responden termotivasi untuk memiliki status gizi yang baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian teori
1. Definisi Overweight
Overweight atau kelebihan berat badan meupakan suatu keadaan
dimana berat badan melebihi normal, dengan status Indeks Masa
Tubuh (IMT) > 25 kg/m2 pada dewasa. (soegih dan wiramiharja,
2009)
2. Faktor Overweight
a. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya overweight. Apabila ibu atau ayah
mempunyai kelebihan berat badan maka akan dipastikan anak
tersebut akan mengalami overweight terutama pada lingkungan
dimana makanan tinggi kalori selalu tersedia dan tidak ada
aktivitas fisik (Nirwana, 2012)
b. Faktor Hormonal
Overweight juga bisa disebabkan oleh faktor hormonal
seperti menurunnya fungsi kelenjar tiroid dalam tubuh
menyebabkan metabolisme dalam tubuh menjadi lambat, energi
yang dikeluarkan tubuh berkurang sehingga terjadi penimbunan
lemak dalam tubuh dan berat badan menjadi bertambah.
(Nirwana, 2012)
c. Pengetahuan Gizi
Kurangnya pengetahuan ibu terhadap maknan yang
seimbang sesuai dengan angka kecukupan gizi berdampak
terhadap perilaku ibu dalam memberi makanan terhadap
anaknya. Jika orang tua selalu memberi makanan kepada
anaknya berupa makanan dengan tinggi kalori seperti fast food,
biskuit dan lain sebagainya menyebabkan meningkatnya berat
badan pada anak. (Nirwana, 2012)
d. Aktifitas fisik
Kurangnya aktifitas fisik merupakan salah satu penyebab
terjadinya overweight. Bermain games, menonton televisi atau
bermain didepan komputer dengan durasi duduk yang cukup
lama menyebabkan kurangnya pergerakan pada tubuh sehingga
meyebabkan kelebihan berat badan. (Nirwana, 2012)
e. Pola makan
Dimasa modern ini, terdapat perubahan yang
mempengaruhi konsumsi makanan, juga terjadi perubahan pada
gaya hidup dan menentukan apa yang akan dikonsumsi
(Khomsan, 2004). Pola makan seimbang dilihat dari bagaimana
teraturnya jadwal makan seseorang dan makan makanan yang
dikonsumsi. (Soedioetomo, 2008). Pada masa ini juga orang -
orang lebih suka mengkonsusmi makanan siap saji yang
memiliki kadar kolesterol dan gula yang tinggi (Nirwana, 2012)

3. Dampak overweight
Overweight atau kelebihan berat badan pada remaja dewasa
memiliki faktor resiko terjadinya penyakit jantung, hiperkolestrolemia dan
juga hipertensi dibandingkan dengan yang memiliki berat badan normal
( Soegih dan Wiramiharja, 2009). Kegemukan juga meningkatkan angka
resiko kematian untuk semua penyebab kematian. Orang denganberat
badan lebih dari 40% dari berat rata - rata orang normal mempunyai dua
kali resiko lebihbesar terhadap kematian. (Hadi, 2005)

4. Pengukuran Overweight
Indeks Massa Tubuh merupakan alat untuk menentukan status gizi
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihanberat badan.
(suparisa, 2012)

Menurut WHO (2007) kategori status gizi berdasarkan Indeks


Massa Tubuh dibagi empat kategori yaitu status gizi kurang, normal,
overweight dan obesitas.

Cara menghitung IMT adalah sebagai berikut.

Berat Badan(kg )
IMT =
Tinggi Badan ( m ) X Tinggi Badan(m)

5. Definisi Aktifitas Fisik


Aktifitas fisik adalah gerakan fisik yang melibatkan otot tubuh
dan system penunjangnya yang memerlukan tenaga atau energy diatas
level istirahar. Pengeluaran energy tersebut dapat di ukur dalam jumlah
pengeluaran kalori atau kilokalori (Almatsier,2003:144). Aktifitas fisik
mencakup semua kegiatan seperti berjalan, bersepeda, menari, bermain,
bertanam dll. Aktifitas sangat penting untuk menunjang metabolisme
tubuh untuk perkembangan motoric dan kemampuan fisik lainnya untuk
dewasa pada umumnya. Aktifitas fisik merupakan kegiatan yang di
lakukan di luar aktifitas fisik sehari-hari, tetapi kegiatan yang dilakukan
menggunakan energy atau tenaga di atas energy atau tenaga yang di
butuhkan. Aktifitas fisik dapat di kategorikan menjadi aktifitas fisik
rendah, aktifitas fisik sedang dan aktifitas fisik berat.

6. Kategori aktifitas fisik


Menurut Agoes dan Poppy (2003:42) aktivitas fisik dapat dikategorikan
sebagai berikut.
a. Kegiatan ringan
Membaca, menulis, menggambar, menonton televise,
mendengarkan radio, mandi, merapihkan tempat tidur, berjalan lambat
dan berbagai aktifitas lainnya yang di lakukan dengan duduk atau
tanpa menggerakan anggota badan, kebutuhan kalori 60-80 kkal
dengan lama aktifitas kurang lebih 1-3 jam
b. Kegiatan sedang
Bermain dengan mendorong benda, bermain tenis meja,
menyetrika, merawat tanaman, berjalan cepat sedang, bersepeda
santai dan berbagai kegiatan aktifitas lainnya yang di lakukan dengan
berdiri atau duduk yang banyak menggerakan lengan. Dengan
kebutuhan kalori 170-240 kkal dengan lama aktifitas kurang lebih 4-6
jam
c. Kegiatan berat
Berjalan cepat, bermain dengan mengangkat barang yang memiliki
bobot berat, berlari, berenang, bermain tenis, naik turun tangga,
memanjat, bersepeda, dansa dan kegiatan aktifitas lainnya yang
dilakukan dengan banyak menggerakan lengan. Dengan kebutuhan
kalori >250 kkal dengan lama aktifitas fisik lebih dari 6 jam

7. Jenis Aktifitas fisik untuk usia dewasa


Menurut WHO (2010) jenis aktivitas fisik untuk dewasa adalah sebagai
beriikut.
a. Aktifitas Bekerja
Aktifitas yang dilakukan manusia untuk tujuan tertentu
b. Transportasi
Transportasi yang digunakan manusia untuk memudahkan manusia
dalam melakukan aktifitas ehari-hari
c. Aktifitas Pekerjaan Rumah
Aktifitas yang tidak menghasilkan imbalan atau jasa yang bertujuan
agar rumah dan sekitar rumah terlihat bersih
d. Olahraga
Olahraga merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh manusia
e. Rekreasi
Rekreasi suatu kegiatan yang dilakukan ketika memiliki waktu luang

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi Aktifitas Fisik


a. Faktor lingkungan makro, mikro dan individual
b. Social ekonomi
Masyarakat yang memiliki latar belakang social ekonomi rendah
cenderung memiliki waktu luang yang sedikit di banding masyarakat
dengan latar belakang social ekonomi yang tinggi
c. Pengetahuan
d. Persepsi tentang hidup sehat, motivasi, kesukaan berolahraga
e. Kurangnya dorongan atau motivasi

9. Aktifitas Fisik yang dianjurkan


a. Memerhatikan intensitas dan durasi aktifitas fisik yang dilakukan
(Peterson et al, 2007)
b. Dibutuhkan aktifitas fisik yang cukup tinggi untuk memperoleh
manfaat penurunan resiko kematian akibat jantung coroner dan stroke
(warburton et al, 2007)
c. Latihan fisik yang baik disesuaikan dengan kondisi fisik dan
kemampuan
d. Latihan fisik yang benar dilakukan secara bertahap
e. Latihan fisik yang terukur dilakukan dengan mengukur intensitas dan
waktu latihan
f. Latihan fisik yang teratur dilakukan secara teratur 3-5 kali dalam satu
minggu
g. Frekuensi latihan dilakukan 3-5 kali perminggu bila kondisi kesehatan
mampu dan memungkinkan dapat ditingkat menjadi 5-7 kali
perminggu
h. Intensitas sedang di ukur dengan cara menghitung denyut nadi saat
latihan ; 50-70% denyut nadi maksimal (DNM = 220 – umur )
i. Tipe atau jenis latihan yang dilakukan tertutama latihan aerobic, seperti
jalan cepat, bersepeda, berenang dll
j. Tima atau waktu latihan di sesuaikan sesuai kemampuan setiap
individu
k. HIT ( High Intensity Interval Training ) merupakan salah satu pilihan
untuk membakar lemak berlebih dengan melakukan latihan dengan
tingkat eritensitas tinggi yang dapat memberikan hasil yang efektif
dalam peluruhan lemak

10. Manfaat melakukan aktifitas fisik secara teratur


a. Membantu mengendalikan beban berat badan untuk mempertahankan
gaya hidup yang baik
b. Mengurangi resiko penyakit jantung dan gagal jantung karena
membuat otot-otot menjadi lebih kuat
c. Mengurangi resiko kanker jenis tertentu
d. Menguatkan tulang menjadi lebih kuat dan meregangan otot yang kaku
menjadi lebih lentur. Hal tersebut mengurangi resiko cedera fisik dan
memperbaiki jaringan yang lebih cepat
e. Meningkatkan kesehatan mental dan menkontrol suasana hati agar
lebih stabil
f. Membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan
kegiatan sehari-hari dan bagi para orang dewasa
g. Membantu kesempatan hidup lebih lama (panjang umur) (WHO,2009)

B. Kerangka Teori
Kerangka teori penelitian ini adalah sebagai berikut.

Overweight

Aktivitas Fisik :

 Ringan Faktor
 Sedang hormonal
 Berat Pengetahuan
Gizi
Faktor
Genetik:

Orang tua yang


Pola Makan gemuk

C. Hipotesis
Ha = Ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian overweight
pada dewasa di kota Bandung

Ho = Tidak ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian

Overweight pada dewasa di kota Bandung


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Aktivitas Fisik Overweight

Variabel independent Variabel dependent


(Variabel bebas) (Variabel terikat )

B. Disain
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan des
ain cross sectional.
C. Variabel
“Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,
atau ukuran yang memiliki atau yang didapatkan oleh satuan penelitian tentang
suatu konsep pengertian tertentu” (Notoatmodjo, 2014). Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari :
1. Variable independen (variabel bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu aktivitas fisik.
2. Variable dependen (variabel terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu overweight pada dewasa.

D. Definisi Operasional
Definisi Operasional penelitian adalah sebagai berikut.
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur

1 = Kurus : IMT <


18,5
Suatu keadaan dimana
2 = Normal : IMT
berat badan yang meleb Timbangan Indeks Mas
≥18,5 - < 25,0
1 Overweight ihi berat badan normal, injak sa Tubuh (I
3 = Overweight :
dengan status indeks m MT)
IMT ≥ 25,0 - < 27,0
assa tubuh >25 kg/m.
4 = Obesitas : IMT
≥27,0
Aktivitas fisik adalah G
erakan fisik yang melib
atkan otot tubuh dan sys
tem penunjangnya yang
1 = Ringan
memerlukan tenaga ata
Aktivitas fisi 2 = Sedang
2 u energi diatas level isti Kuesioner Wawancara
k 3 = Berat
rahat. Pengeluaran ener
gi tersebut dapat di ukur
dalam jumlah pengeluar
an kalori atau kilokalori
(almatsier,2003:144).
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah dewasa usia 20 -
40 tahun di Kota/Kabupaten Bandung.

2. Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara non
random, dengan teknik purposive sampling yang merupakan teknik
penentuan sampel dengan pertimbangna tertentu (Sugiyono, 2012 : 68).
Dari populasi penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Kriteria inklusi
2) Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten Bandung
3) Berumur 20-40 tahun
4) Bersedia mengisi kuesioner
5) Memiliki status gizi overweight dan normal
b. Kriteria eksklusi
Pengisian kuesioner tidak lengkap

Untuk menentukan besar sampel yang mewakili populasi maka


digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus estimasi proporsi
sebagai berikut :
Z 2 p(1−p)
n=
d2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
p = Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi
Zα2 = Derajat kepercayaan (biasanya pada tingkat 95% = 1, 96)
d = Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan

Jawab :
n = Jumlah subjek dengan overweight
p = 50 % (0, 50)
Zα2 = 1, 96
d = 10% (0, 10)

1,96 2 0,5(1−0,5)
n=
0,12
3,8416∗0,5∗0,5
n=
0,01
0,9604
n=
0,01
n=96,04
n=96

Berdasarkan perhitungan, didapatkan besar sampel yang harus diambil


sebanyak 96 orang.

F. Instrumen
1. Kuesioner
Kuesioner atau Angket merupakan tehnik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008). Dalam
penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner online, dengan
perangkat pengisian google formulir.

G. Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis data
Pada penelitian ini data yang di gunakan adalah data primer, yang
diperoleh dari informasi langsung responden.
a. Data primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1) Nama
2) Umur
3) Tempat tinggal
4) Berat badan
5) Tinggi badan
6) Aktifitas fisik responden

2. Prosedur pengambilan data


Pengambilan data dilakukan dengan memberikan link berupa
formulir kuesioner berbasis online, adapun data yang di ambil yaitu :
a. Tinggi badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting untuk keadaan
sekarang maupun keadaan yang selalu, apabila umur tidak
diketahui dengan tepat, berikut penjelasan instrumen yaitu alat ukur
tinggi badan pada penelitian ini, peneliti menggunakan microtoise d
engan ketepatan 0,1 cm.
b. Berat badan
Berat badan adalah parameter antropometri yang terkadang
berubah-ubah. Berat badan berkembang mengikuti pertambahan
umur. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang
(Anggraeni, 2012).
c. Aktifitas fisik
Pengambilan data untuk aktivitas fisik menggunakan
kuesioner yang berisi pertanyaan yang ditanyakan kepada
responden. Hasil kuesioner yaitu aktifitas ringan, aktifitas sedang,
dan aktifitas berat.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis data meliputi
analisis univariat dan bivariat.
1. Analisis univariat
Untuk menerangkan karakteristik masing–masing variabel, baik
variabel bebas maupun terikat. Dengan melihat distribusi frekuensi
masing- masing variabel diteliti (Natoatmodjo, 2014). Data distribusi frek
uensi yang disajikan dalam penelitian ini meliputi, aktifitas fisik dan
overweight.
2. Analisis bivariat
Analisi ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen (Natoatmodjo. 2014). Uji statistik
penelitian ini menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan
aktifitas fisik dengan overweight. Jika p value < 0, 05 berarti terdapat
hubungan yang bermakna secara statistik (Dahlan Sopiyudin. 2016).

I. Lokasi dan Waktu


1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota/Kabupaten Bandung
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020

J. Rencana Pelaksanaan
1. Tahap persiapan
a) Memilih lokasi penelitian yang tepat
b) Meminta surat pengantar izin penelitian dari dosen mata kuliah yang
bersangkutan
c) Menyusun formulir kuesioner, untuk menentukan pertanyaan dan
pernyataan yang akan diajukan pada responden terkait penelitian
yang dilakukan
d) Validasi formulir kuesioner penelitian kepada dosen yang
bersangkutan
2. Tahap pelaksanaan
a) Memilih sasaran sampel sesuai dengan kriteria penelitian
b) Meminta kebersediaan responden untuk mengisi kuesioner
c) Mengumpulkan data penelitian
d) Mengolah data penelitian
e) Menganalisis data penelitian
3. Tahap akhir
a) Menyusun laporan penelitian
DAFTAR PUSTAKA

Angelica dkk.Januari 2017.Manfaat Accelerometer Untuk Pengukuran Aktifitas


Fisik.Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 13 nomor 1

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Penyajian Pokok –


Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riskesdas


2018. Jakarta: Kemenkes RI

Buku saku. Ayo Bergerak Lawan Obesitas. Direktorat Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Direktorat Jendral Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit. Kementrian Kesehatan RI.2017

Hadi, H. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap


Kebijakan

Pembangunan Kesehatan Nasional.

Nirwana, A. B. 2012. Obesitas Anak dan Pencegahannya. Yogyakarta : Nuha


Medika.
Nunik.2012.Pengaruh Aktifitas Fisik Ekstra Kurikuler Olahraga dan Non-
Olahraga Terhadap Penurunan Obesitas Siswa. Universitas Pendidikan
Indonesia. Respository.Upi.Edu

Soediaoetama, S.,dan Ismail, S. 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinik.

Binarupa Aksana. Jakarta

Soegih dan Wiramiharja, 2009. Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis


Sagung Seto. Jakarta

Supriasa, I.D.N. 2012. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Wa0012
    Wa0012
    Dokumen18 halaman
    Wa0012
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Wa0020
    Wa0020
    Dokumen3 halaman
    Wa0020
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Wa0020
    Wa0020
    Dokumen3 halaman
    Wa0020
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Wa0026
    Wa0026
    Dokumen10 halaman
    Wa0026
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Wa0037
    Wa0037
    Dokumen7 halaman
    Wa0037
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Wa0004
    Wa0004
    Dokumen8 halaman
    Wa0004
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Wa0023
    Wa0023
    Dokumen2 halaman
    Wa0023
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen1 halaman
    Abstrak
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • 006 Pemberitahuan Pelantikan
    006 Pemberitahuan Pelantikan
    Dokumen1 halaman
    006 Pemberitahuan Pelantikan
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Gizi, Aktivitas dan Pengetahuan terhadap Status Gizi Siswa
    Hubungan Gizi, Aktivitas dan Pengetahuan terhadap Status Gizi Siswa
    Dokumen11 halaman
    Hubungan Gizi, Aktivitas dan Pengetahuan terhadap Status Gizi Siswa
    Ovilia Yeripratami
    Belum ada peringkat
  • Protokol Penelitian
    Protokol Penelitian
    Dokumen22 halaman
    Protokol Penelitian
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner Responden
    Kuisioner Responden
    Dokumen7 halaman
    Kuisioner Responden
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Ukhuwah
    Ukhuwah
    Dokumen7 halaman
    Ukhuwah
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Protokol Penelitian
    Protokol Penelitian
    Dokumen22 halaman
    Protokol Penelitian
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • SNACKING EFFECTS
    SNACKING EFFECTS
    Dokumen16 halaman
    SNACKING EFFECTS
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Penelitian
    Proposal Penelitian
    Dokumen13 halaman
    Proposal Penelitian
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • ANEMIA ZAT BESI - PPTX Kel 3
    ANEMIA ZAT BESI - PPTX Kel 3
    Dokumen11 halaman
    ANEMIA ZAT BESI - PPTX Kel 3
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • GMP Terbaru
    GMP Terbaru
    Dokumen42 halaman
    GMP Terbaru
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Zat Ergogenik Dwi Nur Fadhilah
    Zat Ergogenik Dwi Nur Fadhilah
    Dokumen10 halaman
    Zat Ergogenik Dwi Nur Fadhilah
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Anemia GZ'2017
    Anemia GZ'2017
    Dokumen21 halaman
    Anemia GZ'2017
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen1 halaman
    Abstrak
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Cover Karya Tulis
    Cover Karya Tulis
    Dokumen4 halaman
    Cover Karya Tulis
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • GMP Terbaru
    GMP Terbaru
    Dokumen42 halaman
    GMP Terbaru
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Pathway Kel 3
    Kumpulan Pathway Kel 3
    Dokumen6 halaman
    Kumpulan Pathway Kel 3
    Dwi Nur Fadhilah
    Belum ada peringkat