Anda di halaman 1dari 20

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Imroatul M


Pengkajian diambil tanggal : 27 maret 2020
Jam : 17.00-selesai

A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn. S Pendidikan : SMA/sederajat
Umur : 48 Tahun Pekerjaan : TNI
Agama : Islam Alamat :
Suku : Jawa Nomor Telp :
2. Komposisi keluarga:
Hub dg
No Nama L/P Umur Pend Imunisasi KB
KK
1. Tn. S L Suami 48 SMA/ Lengkap
tahun Sederajat
2. Ny. F P Istri 46 SMA/ Lengkap Suntik
tahun Sederajat
3. Sdr. H L Anak 21 Kuliah Lengkap
kandung tahun

3. Genogram
4. Tipe keluarga : Keluarga inti
5. Suku bangsa : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Status social ekonomi keluarga:
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. S (PNS)
b. Penghasilan : Rp 5.000.000,-/bulan keluarga
termasuk pada tahap keluarga sejahtera II
c. Harta benda yang dimiliki : Rumah, motor, TV, perabot Rumah
Tangga, dll
d. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Rp 3.000.000,- dan
sisanyadisimpan untuk keperluan yang tak terduga.
8. Aktifitas rekreasi keluarga : keluarga pada malam hari kumpul bersama untuk makan
bersama dan nonton televisi.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Tn. M dan Ny.F berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
dewasa awal 21-40 tahun, dan anak Tn.S dan Ny.F berusia 21 tahun.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: fungsi keluarga dewasa awal
Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar dengan cara
Sdr.H menikah dan mempunyai keturunan. Penataan kembali peran orang tua dan
kegiatan dirumah.
C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI
1. Riwayat keluarga sebelumnya:
Baik, keluarga Tn.S dan Ny.F tidak ada riwayat penyakit keturunan atau menular
2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:
No Nama Umu BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindak
r Kesehatan (BCG/ Polio/ Kesehata an
DPT/ HB/ n yangtel
Campak) ah
dilaku
kan
1 Tn. S 48 th 80 kg Baik Lengkap Baik -
2 Ny. F 46 th 55 kg Baik Lengkap Baik -
3 Sdr. H 21 th 60 kg Baik Lengkap Baik -

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:


Dokter keluarga terdekat dari rumah Tn.S
D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah :
a. Gambaran tipe tempat tinggal:
Tipe tempat tinggal permanen, luas 290 m2
b. Denah rumah:

c. Gambaran kondisi rumah:


Tertata rapi, kokoh, bersih, layak ditempati
d. Dapur:
Terdapat ventilasi, bersih, tertata rapi, tidak pengap
e. Kamar mandi:
Bersih, tertata rapi, terdapat pintu dan ventilasi kecil.
f. Mengkaji pengaturan tempat tidur didalam rumah:
Tertata rapi, bersih, terdapat pintu dan ventilasi jendela, tidak pengap
g. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah:
Keadaan rumah bersih dan rapi,
h. Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah:
Keluarga mengatakan rumahnya terasa nyaman
i. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah:
Pembuangan sampah berada di samping rumah dan tercampur tidak terpisah antara
sampah organik maupun anorganik.
j. Penataan/pengaturan rumah:
Penataan rapi, terlihat bersih dan ventilasi tercukupi sehingga srikulasi keluar masuk
udara lancar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW:
a. Kebiasaan :
Warga di lingkungan sekitarnya ada yang merokok dan membakar sampah, sehingga
dapat beresiko terkena penyakit ispa dan penyakit lain akibat terpapar asap rokok dan
asap pembakaran sampah.
b. Aturan :
Bahwa setiap warga harus ikut hadir dalam membersihan lingkungan. Warga diminta
untuk kerja bakti demi kebersihan lingkungan, dan selalu mengadakan perkumpulan
rutin antara bapak-bapak dan ibu-ibu secara bergantian.
c. Kebersihan :
Setiap 1 bulan sekali warga membersihkan lingkungan. Terutama kebersihan di
sepanjang jalan dan sungai serta selokan.

d. Budaya :
Budaya yang digunakan adalah gotong royong dan saling tolong menolong sesama.
3. Mobilitas geografis keluarga:
Sejak menikah Tn.S dan Ny.F sudah memiliki rumah sendiri dan tidak pernah berpindah-
pindah rumah, Tn.S dan Ny.F tinggal dirumahnya selama 25 tahun.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Tn.S jarang mengikuti kegiatan perkumpulan yang ada di daerahnya karena dinas di luar
kota. Sedangkan Ny.F selalu aktif mengikuti perkumpulan warga seperti PKK, arisan,
mengaji bergilir.
5. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung dalam keluarga Tn.S dan Ny.F yaitu jaminan kesehatan berupa BPJS
dan KIS. Selain itu keluarga Tn.S juga memanfaatkan puskesmas, dokter, bidan, dan
klinik yang terdekat dari rumahnya serta selalu menjaga kebersihan lingkungannya
sebagai sistem pendukung kesehatan keluarganya.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga:
Pola komunikasi keluarga yang digunakan oleh keluarga yaitu pola tertutup antara anak
dan kedua orang tuanya,anak sering mengalami stress akibat tugas kuliah ,dan sering di
pendam sendiri ketika ada masalah-masalah yang datang kepadanya dan peran yang
paling dominan keluarga Tn S adalah Ny F beliau seorang yang sangat peduli dan
perhatian kepada anaknya .
2. Struktur kekuatan keluarga:
Tn.S dan Ny.F mengontrol perilkau anaknya sangat bijak dan selalu menesahati ketika
anak nya ada masalah jadi yang berperan penting dalam mengambil keputusan kedua
orang tuanya’
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Peran formal: Tn.S berperan sebagai pencari nafkah untuk keluarganya,dan juga
sebagai imam/kepala rumah tangga,pekerjaan Tn.S sebagai PNS/abdi Negara
sedangkan Ny.F berperan sebagai ibu rumah tangga,dan beliau adalah ibu yang
sangat menyanyangi keluarganya. Sdr.H berperan sebagai anak pertama dari Tn.S dan
Ny.F dan sebagai mahasiswa.
b. Peran informal :
Tn.S sebagai pengambil keputusan dan penengah adalah setiap masalah yang ada di
keluarga dan Ny.F menjadi penyemangat bagi anak dan suaminya ketika ada
masalah,dan Sdr.H sebagai motivasi orang tuanya juga membantu ayahnya sebagai
pelindung keluarganya saat Tn.S tidak ada dirumah.
4. Nilai dan norma keluarga:
Keluarga percaya bahwa allah swt tidak memberi masalah/ujian diluar batas
kemampuanya. Dan masalah itu harus di selesaikan dengan kekeluargaan. Pasti di
balik ini semua ada hikmanya dan keluarga menganggap masalah ini sebagai pelajaran
kita agar lebih bersabar.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif:
Keluarga Tn. S merupakan keluarga yang sejahtera, dan keluarga yang saling
menghormati, menghargai, memperhatikan, membantu, dan menyayangi sesama lain.
2. Fungsi sosialisasi:
a. Kerukunan hidup dalam keluarga: kerukunan terjaga dengan baik dan harmonis
b. Interaksi hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga baik, namun komunikasi antara anak dan keluarga kurang
baik karena Sdr.H jika ada masalah enggan untuk membicarakan dengan orang
tuanya.
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Dalam mengambil keputusan, keluarga Tn S selalu mengedepankan musyawarah
dengan istrinya.
d. Kegiatan keluarga waktu senggang
Waktu senggang digunakan untuk menonton TV di rumah dengan keluarga dan
terkadang berkunjung ke sanak saudara.
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Tn. S tidak berada dirumah, jadi Tn. S tidak mengikuti kegiatan apapun. Ny F juga
mengikuti pengajian, PKK, arisan di masyarakat. Sdr H adalah anak yang baik dan
mudah bersosialisasi dan mengikuti kegiatan remaja dilingkungannya.

3. Fungsi perawatan kesehatan:


a. Mengenal Masalah
Pada saat ditanyai mengenai masalah apa yang ada dirumah dan keluarganya, Ny.F
mengatakan tidak ada dan Sdr.H mengatakan ada bahwa dirinya sedang merasakan
cemas dengan banyaknya tugas-tugas kuliah. Pada saat ditanyai bagaimana
penanganan untuk mengatasi cemas, Sdr.H mengatakan tidak ada yang dilakukan,
hanya diam dipendam sendiri dan Ny.F mengatakan tidak mengetahui masalah yang
sedang di hadapi anaknya dan mengatakan tidak tahu bagaimana cara mengatasi
cemas yang sedang dialami anaknya.
Pada saat ditanyai apa penyebab terjadinya cemas, Ny.F dan Sdr.H mengatakan tidak
tahu. Pada saat ditanya mengenai dampak dari cemas jika tidak ditangani yang benar,
Ny.F dan Sdr.H mengatakan gelisah dan tidak tenang.
b. Memutuskan Masalah
Tn. S dan Ny. F mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit atau kurang
baik dibawa ke dokter terdekat untuk diperiksa dan konsultasi.
c. Merawat Anggota Keluarga
Tn. S dan Ny. F mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit diperiksa dan
disuruh minum obat dan beristirahat, serta diberikan perawatan mandiri dirumah.
Dilihat dari kedaan anaknya yang punya masalah hanya dipendem, Ny F ingin
membawanya ke rumah sakit untuk konsultasi karena Ny F takut dengan kondisi
anaknya yang tidak mau menceritakan masalahnya.
d. Memodifikasi Lingkungan
Dilihat dari keadaan anaknya, Tn. S dan Ny. F melakukan penyesuaian kondisi rumah
dengan cara orang tua selalu bertanya pada anaknya tentang kuliahnya sebagai koping
yg dilakukan ketika anaknya cemas, dengan harapan anaknya mau bercerita tentang
masalahnya kepada orang tuanya.
e. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Keluarga Tn. S menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. Apabila sakit berobat ke
dokter terdekat dan puskesmas.

4. Fungsi reproduksi
Ny. F mengatakan memiliki dua anak. Anak pertama laki-laki dan anak kedua
perempuan. setelah memiliki anak pertama Ny. F belum pernah mengalami abortus dan
sekarang Ny. F memakai alat kontrasepsi berupa KB suntik. Setelah anaknya yang
bungsu meninggal Ny.F dan Tn.S tidak menginginkan mempunyai anak lagi, namun
sistem reproduksi Tn.S dan Ny.F masih produktif, dan sistem reproduksi Sdr.H juga
produktif namun belum menikah.
5. Fungsi ekonomi:
Tn. S sebagai tulang punggung keluarga dan berpenghasilan cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan panjang:
a. Stressor jangka pendek : tugas kuliah pada sdr H
b. Stresor jangka Panjang :komunikasi yang kurang terbuka jika ada masalah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor:
Keluarga berharap agar setiap masalah yang dimiliki anggota keluarga bisa dibicarakan
dan diselesaikan bersama-sama.
3. Strategi koping yang digunakan:
Keluarga Tn. S dalam menghadapi masalah selalu dimusyawarahkan bersama dan
melakukan tindakan apa yang telah dimusyawarahkan, misal : jika ada anggota keluarga
yang mengalami masalah, anggota keluarga yang lain membantu dengan cara
menyediakan tempat yang tenang atau mengajak berekreasi.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada perilaku yang disfungsional dalam keluarga Tn. S dan Ny F, misal : Tn. S tidak
pernah berbicara atau berperilaku kasar yang dapat melukai fisik maupun psikis Ny. F
dan juga sebaliknya Ny. F pada saat emosi atau marah Tn. S dan Ny. F tidak pernah
melampiaskan dengan merusak barang-barang yang ada di rumahdan tidak pernah
melampiaskan amarah ke anaknya. Sdr.H jika sedang emosi atau ada masalah juga tidak
pernah membanting merusak barang-barang, membentak orang tuanya, namun dia hanya
diam memendam masalahnya sendiri tidak membicarakannya dengan orang tuanya atau
orang lain.
H. PEMERIKSAAN FISIK (Setiap individu anggota keluarga)
 Pemeriksaan fisik pada Tn S
1. Identitas :
Nama Tn.S
Umur 48 Tahun
2. Keluhan/riwayat penyakit saat ini :tidak ada keluhan saat ini
3. Riwayat penyakit sebelumnya :tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
4. Penampilan umum
a. Tahap perkembangan : Dewasa
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Cara berpakaian : Rapi
d. Kebersihan personal : Bersih
e. Postur dan cara berjalan :cara berjalannya tidak pincang, kaki tidak berbentuk O,
postur tubuh normal tidak kerdil.
f. Bentuk dan ukuran tubuh : bentuk tubuh normal tidak ada cacat fisik atau kelainan.
5. Status mental dan cara berbicara
a. Status emosi : Stabil, emosi terkontrol
b. Tingkat kecerdasan : tidak terkaji.
c. Orientasi :TnS dapat menyatakan nama dari seluruh keluarga, dimana
iya tinggal serta dapat menyebutkan semua benda yang ada di sekitarnya.
d. Proses berfikir :saat di berikan pertanyan Tn K langsung menjawab
e. Gaya/cara berbicara :gaya bicara normal tidak cadel
6. tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
c. Suhu : 37oC
d. RR : 22 x/menit
7. Pemeriksaan kulit :
a. Inspeksi : Normal, tidak ada ikterik
b. Palpasi : Normal, lembab, turgor kulit baik/elastic, tidak ada
edema
8. Pemeriksaan kuku :
a. Inspeksi : Bersih, kuku tidak panjang, tidak ada clubbing finger,
tidak ikterik/sianosis
b. Palpasi : CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaankepala
a. Inspeksi : Rambut bersih, hitam tidak beruban
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Tidak terkaji
10. Pemeriksaan muka
a. Inspeksi : Normal, tidak ada lesi, simetris
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan dan edema
c. Tessensasi wajah : Normal, ada respon saat dilakukan sentuhan dengan
kapas
11. Pemeriksaan mata
a. Inspeksi : Konjungtiva ananemis, sclera non ikterik
b. Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Normal, dapat membaca dengan jarak 30 cm
visual
d. Tes lapang pandang : Normal, dapat melihat huruf pada kertas snelen dengan
jarak 2 m
12. Pemeriksaan telinga
a. Inspeksi : Tampak bersih, bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada
serumen
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada tanda
peradangan/bengkak
c. Tes ketajaman : Normal, tes rinne +/+, dapat mendengar suara arloji
pendengaran
13. Pemeriksaan hidung dan sinus
a. Inspeksi : Normal, bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi,
tidak ada cairan yang kurang
b. Palpasi : Normal, tidak ada odema, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Baik, dapat membedakan bau yang berbeda
penciuman
14. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi : Bersih, bibir tampak lembab, tidak ada stomatitis, jumlah
gigi lengkap
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Tes rasa : baik, dapat membedakan sensasi rasa
15. Pemeriksaan leher :
a. Inspeksi : Normal, warna sama dengan kulit lain, integritas kulit
baik, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Normal, arteri karotis terdengar
d. Tes ROM : Normal, dapat melakukan pergerakan
16. Pemeriksaan sistem pernapasan :
a. Inspeksi : Normal, simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada
tanda-tanda disstres pernapasan, tidak terdapat sianosis
tidak ada edema
b. Palpasi : Terasa getaran taktil fremitus antara kanan dan kiri itu
sama.
c. Perkusi : Terdengar bunyi resonan, sonor
d. Auskultasi : Vesikuler
17. Pemeriksaan sistem kardiovaskuler :
a. Inspeksi : Kedua belah dada simetris
b. Palpasi : Terdapat pulsasi cordis teraba
c. Perkusi : Redup (pekak)
d. Auskultasi : S1>S2, murni tidak ada suara tambahan
18. Pemeriksaan payudara dan aksila :
a. Inspeksi : Normal, berbentuk simetris, tidak ada lessi, tidak ada
benjolan
b. Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan

19. Pemeriksaan abdomen :


a. Inspeksi : Datar, tidak ada lesi
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : Terdengan suara timpani
d. Auskultasi : Bising usus 12x/mnt
20. Pemeriksaan eksternitas atas :
a. Bahu : tidak ada lesi, dapat digerakan secara normal, dapat
melakuakn gerakan fleksi, ektensi, rotasi
b. Siku : mampu melakukan gerakan fleksi, ektensi
c. Pergelangan dan : Mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi
telapak tangan
21. Pemeriksaan ekternitas bawah :
a. Panggul : panggulnya simetris, dan mampu digerakan
secara normal
b. Lutut : mampu melakukan gerakan fleksi ektenssi
c. Pergelangan dan : tidak ada kelaian sendi dipergelangan tangan,
telapak kaki mampu melakukan gerakn fleksi, ektensi,
rotasi.
 Pemeriksaan fisik pada Ny F
1. Identitas :
Nama Ny F
Umur 46 Tahun
2. Keluhan/riwayat penyakit saat ini :tidak ada keluhan saat ini.
3. Riwayat penyakit sebelumnya :tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.
4. Penampilan umum
a. Tahap perkembangan : Dewasa
b. Jenis kelamin : Wanita
c. Cara berpakaian : Rapi
d. Kebersihan personal : Bersih
e. Postur dan cara berjalan :kaki simetris, kaki tidak berbentuk O, tidak memiliki
kelainan pada kaki.
f. Bentuk dan ukuran tubuh :tidak ada kelainan fisik, bentuk tubuh ideal tidak kerdil
5. Status mental dan cara berbicara
a. Status emosi : Stabil, emosi terkontrol
b. Tingkat kecerdasan : tidak terkaji.
c. Orientasi :dapat menyatakan keadaan sesuai yang di lihatnya
d. Proses berfikir : saat ditanya Ny I cepat dalam menjawab
e. Gaya/cara berbicara :Gayaberbicara normal, tidak cadel.
6. tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,5oC
d. RR : 22x/menit
7. Pemeriksaan kulit :
a. Inspeksi : Normal, tidak ada ikterik
b. Palpasi : Normal, bersih, lembab, turgor kulit baik/elastis, tidak
ada edema

8. Pemeriksaan kuku :
a. Inspeksi : Normal, bersih, tidak ada clubbing finger, tidak ikterik
b. Palpasi : Normal, aliran darah, kuku CRT < 3 detik
9. Pemeriksaankepala
a. Inspeksi : Normal, simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak
ada menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi
(rambut jagung)
b. Palpasi : normal, tidak ada benjolan, rambut lebat, hitam
dan kuat serta tidak rontok
c. Auskultasi : Tidak terkaji.

10. Pemeriksaan muka


a. Inspeksi : Normal, warna sama dengan tubuh lain, tidak pucat,
bentuk simetris
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan dan edema
c. Tessensasi wajah : ada respon saat di tes sentuhan dengan kapas
11. Pemeriksaan mata
a. Inspeksi : Normal, simetris mata kanan dan kiri, simetris bola
kanan dan kiri, warna konjungtiva pink dan seklera
berwarna putih
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema
c. Tes ketajaman : dapat membaca dengan jarak 30 cm
visual
d. Tes lapang : saat di lakukan tes dengan menggunakan snelen dapat
pandang meihat dengan jarak 3 m
12. Pemeriksaan telinga
a. Inspeksi : Normal, bentuk dan posisi telinga simetris kanan dan
kiri, tentegritas kulit bagus, warna sama dengan yang
lain, tidak ada lesi, tidak ada tanda-tanda lesi dan alat
bantu pendengaran
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Normal, dapat mendengar suara arloji
pendengaran
13. Pemeriksaan hidung dan sinus
a. Inspeksi : Normal, bentuk simetris kiri dan kanan, warna sama
dengan kulit yang lain, tidak ada lesi, tidak ada
sumbatan, perdarahan dan tanda infeksi
b. Palpasi : Normal, tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Normal, dapat membedakan bau yang berbeda
penciuman
14. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi : Bersih, bibir tampak lembab, tidak ada stomatitis, jumlah
gigi lengkap
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Tes rasa : Normal, dapat membedakan sensasi rasa
15. Pemeriksaan leher :
a. Inspeksi : Normal, warna sama dengan kulit lain, integritas kulit
baik, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Normal, arteri karotis terdengar
d. Tes ROM : Normal, dapat melakukan pergerakan
16. Pemeriksaan sistem pernapasan :
a. Inspeksi : Normal, simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada
tanda-tanda disstres pernapasan, tidak terdapat sianosis
tidak ada edema
b. Palpasi : Normal, integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan atau
massa serta tanda-tanda peradangan, ekspansi paru
simetris, taktil fremitus cenderung sebelah kanan teraba
jelas
c. Perkusi : Normal, resonan
d. Auskultasi : Normal bunyi nafas vesikuler
17. Pemeriksaan sistem kardiovaskuler :
a. Inspeksi : Kedua belah dada simetris
b. Palpasi : Normal, terdapat pulsasi cordis teraba, tidak ada nyeri
tekan
c. Perkusi : Redup (pekak)
d. Auskultasi : S1>S2, murni tidak ada suara tambahan
18. Pemeriksaan payudara dan aksila :
a. Inspeksi : Normal, berbentuk simetris, tidak ada lessi, tidak ada
benjolan
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
19. Pemeriksaan abdomen :
a. Inspeksi : Normal, simetris kiri dan kanan, warna sama dengan
warna kulit yang lain, tidak terdapat ikterik, tidak
terdapat kelainan umbilicus
b. Palpasi : Normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada massa dan penumpukan cairan
c. Perkusi : Normal, timpani
d. Auskultasi : Normal, suara peristaltic terdengar setiap 5-20x/detik,
terdengar denyutan arteri prenalis, arteri iliaka dan aorta
20. Pemeriksaan eksternitas atas :
a. Bahu : tidak ada kelainan tulang pada bahu, bahu dapat di
gerakan tanda ada gannguan/kendala ( gerakan fleksi,
ektensi, rotasi)
b. Siku : tidak ada lesi pada daerah siku, mampu menggerakan
fleksi, ektensi
c. Pergelangan dan : Mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi
telapak tangan
21. Pemeriksaan ekternitas bawah :
a. Panggul : simetris, dapat melakukan gerakan secara normal (fleksi,
ektensi, abduksi, adduksi)
b. Lutut : tidak ada luka parut/Lesi, dapat melakukan gerakan
fleksi. Ektensi
c. Pergelangan dan : tidak ada kelainan tulang pada pergelangan tangan, dapat
telapak kaki digerakan (rotasi, fleksi, ektensi)

 Pemeriksaan fisik pada Sdr H


1. Identitas :
Nama : Sdr.H
Umur : 21Tahun
2. Keluhan/riwayat penyakit saat ini : Sdr.H mengatakan bahwa dia sedang merasa cemas
karena banyak tugas kuliah.
3. Riwayat penyakit sebelumnya : tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.
4. Penampilan umum
a. Tahap perkembangan : Dewasa awal
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Cara berpakaian : Rapi
d. Kebersihan personal : Bersih
e. Postur dan cara berjalan:cara berjalannya tidak pincang, kaki tidak berbentuk O,
postur tubuh normal tidak kerdil.
f. Bentuk dan ukuran tubuh : bentuk tubuh normal tidak ada cacat fisik atau
kelainan.
5. Status mental dan cara berbicara
a. Status emosi : gelisah, diam, resah
b. Tingkat kecerdasan : Normal, ketika dilakukan pengkajian mampu menjawab
dan paham tentang apa yang dibicarakan.
c. Orientasi : Sdr H dapat menyatakan nama dari seluruh keluarga,
dimana iya tinggal serta dapat menyebutkan semua benda yang ada di sekitarnya,
namun pada saat ditanyai mengenai masalahnya Sdr.H hanya diam enggan
untukbercerita.
d. Proses berfikir : Saat di berikan pertanyan Sdr H langsung menjawab
e. Gaya/cara berbicara : Sdr H bicara normal tidak cadel
6. Tanda vital :
a. Tekanan darah : 100/80 mmHg
b. Nadi : 110 x/menit
c. Suhu : 36,5oC
d. RR : 30x/menit
7. Pemeriksaan kulit :
a. Inspeksi : Normal, tidak ada ikterik
b. Palpasi : Normal, lembab, turgor kulit baik/elastic, tidak ada
edema
8. Pemeriksaan kuku :
a. Inspeksi : Bersih, kuku tidak panjang, tidak ada clubbing
finger, tidak ikterik/sianosis
b. Palpasi : CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaankepala
a. Inspeksi : Rambut bersih, hitam
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Tidak terkaji.
10. Pemeriksaan muka
a. Inspeksi : Normal, tidak ada lesi, simetris
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan dan edema
c. Tessensasi : Normal, ada respon saat dilakukan sentuhan
wajah dengankapas
11. Pemeriksaan mata
a. Inspeksi : Konjungtiva ananemis, sclera non ikterik
b. Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Normal, dapat membaca dengan jarak 30 cm
visual
d. Tes lapang : Normal, dapat melihat huruf pada kertas snelen
pandang dengan jarak 2 m
12. Pemeriksaan telinga
a. Inspeksi : Tampak bersih, bentuk simetris kanan dan kiri, tidak
ada serumen
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada tanda
peradangan/bengkak
c. Tes ketajaman : Normal, tes rinne +/+, dapat mendengar suara arloji
pendengaran
13. Pemeriksaan hidung dan sinus
a. Inspeksi : Normal, bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada
lesi, tidak ada cairan yang kurang
b. Palpasi : Normal, tidak ada odema, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Baik, dapat membedakan bau yang berbeda
penciuman
14. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi Bersih, bibir tampak lembab, tidak ada stomatitis,
jumlah gigi lengkap
b. Palpasi tidak ada nyeri tekan, benjolan
c. Tes rasa Baik, dapat membedakan sensasi rasa manis, asin,
pahit, asam
15. Pemeriksaan leher :
a. Inspeksi : Normal, warna sama dengan kulit lain, integritas kulit
baik, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Normal, arteri karotis terdengar
d. Tes ROM : Normal, dapat melakukan pergerakan
16. Pemeriksaan sistem pernapasan :
a. Inspeksi : Normal, simetris, bentuk dan postur normal, tidak
ada tanda-tanda disstres pernapasan, tidak terdapat
sianosis tidak ada edema
b. Palpasi : Bunyi taktil fermitus sama (dominan kanan agar
kenceng)
c. Perkusi : Terdengar bunyi resonan, sonor
d. Auskultasi : Vesikuler
17. Pemeriksaan sistem kardiovaskuler :
a. Inspeksi : Kedua belah dada simetris
b. Palpasi : Terdapat pulsasi cordis teraba
c. Perkusi : Redup (pekak)
d. Auskultasi : S1>S2, murni tidak ada suara tambahan
18. Pemeriksaan payudara dan aksila :
a. Inspeksi : Normal, berbentuk simetris, tidak ada lessi,
tidak ada benjolan
b. Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan

19. Pemeriksaan abdomen :


a. Inspeksi : Datar, tidak ada lesi
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : Terdengan suara timpani
d. Auskultasi : Bising usus 12x/mnt
20. Pemeriksaan eksternitas atas :
a. Bahu : Tidak ada lesi, dapat digerakan secara normal, dapat
melakuakn gerakan fleksi, ektensi, rotasi
b. Siku : mampu melakukan gerakan fleksi, ektensi
c. Pergelangan : Mampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi
dan telapak
tangan
21. Pemeriksaan ekternitas bawah :
a. Panggul Panggulnya simetris, dan mampu digerakan secara
normal
b. Lutut mampu melakukan gerakan fleksi ektenssi
c. Pergelangan tidak ada kelaian sendi dipergelangan tangan, mampu
dan telapak melakukan gerakn fleksi, ektensi, rotasi.
kaki
I. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatannya:
Keluarga berharap agar tetap sehat dan terhindar dari stressor yang memicu timbulnya
stres serta keluarga dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.

2. Terhadap petugas kesehatan yang ada:


Dengan adanya petugas kesehatan yang ada ditengah – tengah masyarakat maka dengan
itu keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan itu dapat memberikan informasi
mengenai kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyuluhan - penyuluhan dan
dapat menerapkannya ke dalam kehidupan sehari – hari selanjutnya diharapkan dapat
membantu keluarga dalam mempersiapkan bagaimana sebenarnya cara – cara kesehatan
untuk mengatasi dan menghindari terjadinya stres.

KENDAL, 27 Maret 2020


TTD

Imroatul Mufidah

Anda mungkin juga menyukai