A. IDENTITAS UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn. S Pendidikan : SMA/sederajat
Umur : 48 Tahun Pekerjaan : TNI
Agama : Islam Alamat :
Suku : Jawa Nomor Telp :
2. Komposisi keluarga:
Hub dg
No Nama L/P Umur Pend Imunisasi KB
KK
1. Tn. S L Suami 48 SMA/ Lengkap
tahun Sederajat
2. Ny. F P Istri 46 SMA/ Lengkap Suntik
tahun Sederajat
3. Sdr. H L Anak 21 Kuliah Lengkap
kandung tahun
3. Genogram
4. Tipe keluarga : Keluarga inti
5. Suku bangsa : Indonesia
6. Agama : Islam
7. Status social ekonomi keluarga:
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. S (PNS)
b. Penghasilan : Rp 5.000.000,-/bulan keluarga
termasuk pada tahap keluarga sejahtera II
c. Harta benda yang dimiliki : Rumah, motor, TV, perabot Rumah
Tangga, dll
d. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Rp 3.000.000,- dan
sisanyadisimpan untuk keperluan yang tak terduga.
8. Aktifitas rekreasi keluarga : keluarga pada malam hari kumpul bersama untuk makan
bersama dan nonton televisi.
d. Budaya :
Budaya yang digunakan adalah gotong royong dan saling tolong menolong sesama.
3. Mobilitas geografis keluarga:
Sejak menikah Tn.S dan Ny.F sudah memiliki rumah sendiri dan tidak pernah berpindah-
pindah rumah, Tn.S dan Ny.F tinggal dirumahnya selama 25 tahun.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Tn.S jarang mengikuti kegiatan perkumpulan yang ada di daerahnya karena dinas di luar
kota. Sedangkan Ny.F selalu aktif mengikuti perkumpulan warga seperti PKK, arisan,
mengaji bergilir.
5. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung dalam keluarga Tn.S dan Ny.F yaitu jaminan kesehatan berupa BPJS
dan KIS. Selain itu keluarga Tn.S juga memanfaatkan puskesmas, dokter, bidan, dan
klinik yang terdekat dari rumahnya serta selalu menjaga kebersihan lingkungannya
sebagai sistem pendukung kesehatan keluarganya.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga:
Pola komunikasi keluarga yang digunakan oleh keluarga yaitu pola tertutup antara anak
dan kedua orang tuanya,anak sering mengalami stress akibat tugas kuliah ,dan sering di
pendam sendiri ketika ada masalah-masalah yang datang kepadanya dan peran yang
paling dominan keluarga Tn S adalah Ny F beliau seorang yang sangat peduli dan
perhatian kepada anaknya .
2. Struktur kekuatan keluarga:
Tn.S dan Ny.F mengontrol perilkau anaknya sangat bijak dan selalu menesahati ketika
anak nya ada masalah jadi yang berperan penting dalam mengambil keputusan kedua
orang tuanya’
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Peran formal: Tn.S berperan sebagai pencari nafkah untuk keluarganya,dan juga
sebagai imam/kepala rumah tangga,pekerjaan Tn.S sebagai PNS/abdi Negara
sedangkan Ny.F berperan sebagai ibu rumah tangga,dan beliau adalah ibu yang
sangat menyanyangi keluarganya. Sdr.H berperan sebagai anak pertama dari Tn.S dan
Ny.F dan sebagai mahasiswa.
b. Peran informal :
Tn.S sebagai pengambil keputusan dan penengah adalah setiap masalah yang ada di
keluarga dan Ny.F menjadi penyemangat bagi anak dan suaminya ketika ada
masalah,dan Sdr.H sebagai motivasi orang tuanya juga membantu ayahnya sebagai
pelindung keluarganya saat Tn.S tidak ada dirumah.
4. Nilai dan norma keluarga:
Keluarga percaya bahwa allah swt tidak memberi masalah/ujian diluar batas
kemampuanya. Dan masalah itu harus di selesaikan dengan kekeluargaan. Pasti di
balik ini semua ada hikmanya dan keluarga menganggap masalah ini sebagai pelajaran
kita agar lebih bersabar.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif:
Keluarga Tn. S merupakan keluarga yang sejahtera, dan keluarga yang saling
menghormati, menghargai, memperhatikan, membantu, dan menyayangi sesama lain.
2. Fungsi sosialisasi:
a. Kerukunan hidup dalam keluarga: kerukunan terjaga dengan baik dan harmonis
b. Interaksi hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga baik, namun komunikasi antara anak dan keluarga kurang
baik karena Sdr.H jika ada masalah enggan untuk membicarakan dengan orang
tuanya.
c. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Dalam mengambil keputusan, keluarga Tn S selalu mengedepankan musyawarah
dengan istrinya.
d. Kegiatan keluarga waktu senggang
Waktu senggang digunakan untuk menonton TV di rumah dengan keluarga dan
terkadang berkunjung ke sanak saudara.
e. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Tn. S tidak berada dirumah, jadi Tn. S tidak mengikuti kegiatan apapun. Ny F juga
mengikuti pengajian, PKK, arisan di masyarakat. Sdr H adalah anak yang baik dan
mudah bersosialisasi dan mengikuti kegiatan remaja dilingkungannya.
4. Fungsi reproduksi
Ny. F mengatakan memiliki dua anak. Anak pertama laki-laki dan anak kedua
perempuan. setelah memiliki anak pertama Ny. F belum pernah mengalami abortus dan
sekarang Ny. F memakai alat kontrasepsi berupa KB suntik. Setelah anaknya yang
bungsu meninggal Ny.F dan Tn.S tidak menginginkan mempunyai anak lagi, namun
sistem reproduksi Tn.S dan Ny.F masih produktif, dan sistem reproduksi Sdr.H juga
produktif namun belum menikah.
5. Fungsi ekonomi:
Tn. S sebagai tulang punggung keluarga dan berpenghasilan cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
G. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek dan panjang:
a. Stressor jangka pendek : tugas kuliah pada sdr H
b. Stresor jangka Panjang :komunikasi yang kurang terbuka jika ada masalah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor:
Keluarga berharap agar setiap masalah yang dimiliki anggota keluarga bisa dibicarakan
dan diselesaikan bersama-sama.
3. Strategi koping yang digunakan:
Keluarga Tn. S dalam menghadapi masalah selalu dimusyawarahkan bersama dan
melakukan tindakan apa yang telah dimusyawarahkan, misal : jika ada anggota keluarga
yang mengalami masalah, anggota keluarga yang lain membantu dengan cara
menyediakan tempat yang tenang atau mengajak berekreasi.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada perilaku yang disfungsional dalam keluarga Tn. S dan Ny F, misal : Tn. S tidak
pernah berbicara atau berperilaku kasar yang dapat melukai fisik maupun psikis Ny. F
dan juga sebaliknya Ny. F pada saat emosi atau marah Tn. S dan Ny. F tidak pernah
melampiaskan dengan merusak barang-barang yang ada di rumahdan tidak pernah
melampiaskan amarah ke anaknya. Sdr.H jika sedang emosi atau ada masalah juga tidak
pernah membanting merusak barang-barang, membentak orang tuanya, namun dia hanya
diam memendam masalahnya sendiri tidak membicarakannya dengan orang tuanya atau
orang lain.
H. PEMERIKSAAN FISIK (Setiap individu anggota keluarga)
Pemeriksaan fisik pada Tn S
1. Identitas :
Nama Tn.S
Umur 48 Tahun
2. Keluhan/riwayat penyakit saat ini :tidak ada keluhan saat ini
3. Riwayat penyakit sebelumnya :tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
4. Penampilan umum
a. Tahap perkembangan : Dewasa
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Cara berpakaian : Rapi
d. Kebersihan personal : Bersih
e. Postur dan cara berjalan :cara berjalannya tidak pincang, kaki tidak berbentuk O,
postur tubuh normal tidak kerdil.
f. Bentuk dan ukuran tubuh : bentuk tubuh normal tidak ada cacat fisik atau kelainan.
5. Status mental dan cara berbicara
a. Status emosi : Stabil, emosi terkontrol
b. Tingkat kecerdasan : tidak terkaji.
c. Orientasi :TnS dapat menyatakan nama dari seluruh keluarga, dimana
iya tinggal serta dapat menyebutkan semua benda yang ada di sekitarnya.
d. Proses berfikir :saat di berikan pertanyan Tn K langsung menjawab
e. Gaya/cara berbicara :gaya bicara normal tidak cadel
6. tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 82x/menit
c. Suhu : 37oC
d. RR : 22 x/menit
7. Pemeriksaan kulit :
a. Inspeksi : Normal, tidak ada ikterik
b. Palpasi : Normal, lembab, turgor kulit baik/elastic, tidak ada
edema
8. Pemeriksaan kuku :
a. Inspeksi : Bersih, kuku tidak panjang, tidak ada clubbing finger,
tidak ikterik/sianosis
b. Palpasi : CRT < 3 detik, tidak ada nyeri tekan
9. Pemeriksaankepala
a. Inspeksi : Rambut bersih, hitam tidak beruban
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Tidak terkaji
10. Pemeriksaan muka
a. Inspeksi : Normal, tidak ada lesi, simetris
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan dan edema
c. Tessensasi wajah : Normal, ada respon saat dilakukan sentuhan dengan
kapas
11. Pemeriksaan mata
a. Inspeksi : Konjungtiva ananemis, sclera non ikterik
b. Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Normal, dapat membaca dengan jarak 30 cm
visual
d. Tes lapang pandang : Normal, dapat melihat huruf pada kertas snelen dengan
jarak 2 m
12. Pemeriksaan telinga
a. Inspeksi : Tampak bersih, bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada
serumen
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada tanda
peradangan/bengkak
c. Tes ketajaman : Normal, tes rinne +/+, dapat mendengar suara arloji
pendengaran
13. Pemeriksaan hidung dan sinus
a. Inspeksi : Normal, bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi,
tidak ada cairan yang kurang
b. Palpasi : Normal, tidak ada odema, tidak ada nyeri tekan
c. Tes ketajaman : Baik, dapat membedakan bau yang berbeda
penciuman
14. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi : Bersih, bibir tampak lembab, tidak ada stomatitis, jumlah
gigi lengkap
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Tes rasa : baik, dapat membedakan sensasi rasa
15. Pemeriksaan leher :
a. Inspeksi : Normal, warna sama dengan kulit lain, integritas kulit
baik, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
b. Palpasi : Normal, tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Normal, arteri karotis terdengar
d. Tes ROM : Normal, dapat melakukan pergerakan
16. Pemeriksaan sistem pernapasan :
a. Inspeksi : Normal, simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada
tanda-tanda disstres pernapasan, tidak terdapat sianosis
tidak ada edema
b. Palpasi : Terasa getaran taktil fremitus antara kanan dan kiri itu
sama.
c. Perkusi : Terdengar bunyi resonan, sonor
d. Auskultasi : Vesikuler
17. Pemeriksaan sistem kardiovaskuler :
a. Inspeksi : Kedua belah dada simetris
b. Palpasi : Terdapat pulsasi cordis teraba
c. Perkusi : Redup (pekak)
d. Auskultasi : S1>S2, murni tidak ada suara tambahan
18. Pemeriksaan payudara dan aksila :
a. Inspeksi : Normal, berbentuk simetris, tidak ada lessi, tidak ada
benjolan
b. Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
8. Pemeriksaan kuku :
a. Inspeksi : Normal, bersih, tidak ada clubbing finger, tidak ikterik
b. Palpasi : Normal, aliran darah, kuku CRT < 3 detik
9. Pemeriksaankepala
a. Inspeksi : Normal, simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak
ada menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi
(rambut jagung)
b. Palpasi : normal, tidak ada benjolan, rambut lebat, hitam
dan kuat serta tidak rontok
c. Auskultasi : Tidak terkaji.
Imroatul Mufidah