Anda di halaman 1dari 21

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep merupakan suatu hubungan antara satu konsep dengan

konsep yang lainnya dari masalah yang telah diteliti. Kerangka konsep bertujuan

untuk menghubungkan atau menjelaskan suatu topik yang telah dibahas.

Kerangka konsep dapat dikatakan sebagai ringkasan dari tinjauan pustaka yang

dihubungkan dengan sesuai variabel yang diteliti (Setiadi, 2013). Berdasarkan

dari teori, kerangka konsep dalam penelitian dapat disusun sebagai berikut:

Variabel Independen

Pelaksanaan fungsi independen keperawatan


dalam manajemen nyeri

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu jenis penelitian

kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Menurut Sukmadinata (2006)

dalam Indra P & Cahyaningrum (2019), Penelitian deskriptif merupakan bentuk

penelitian untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena


42

yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena

tersebut dapat berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, kesamaan,

hubungan, dan perbedaan antara fenomena satu dengan fenomena yang lainnya.

Penelitian ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan fungsi independen

keperawatan dalam manajemen nyeri di ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan unit atau sekelompok individu

obyek yang memiliki karakteristik sama dalam pengamatan yang telah

peneliti lakukan penelitian (Sabri & Hastono, 2014). Populasi dalam

penelitian ini yaitu seluruh perawat pelaksana yang bertugas di ruang

Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo Kendal berjumlah 21 perawat.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya

diukur dan dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi (Sabri &

Hastono, 2014). Mengingat jumlah populasi yang relative kecil yaitu 21

perawat pelaksana, maka penelitian ini menggunakan teknik pengambilan

sampel secara total sampling. Total sampling yaitu sampel yang diambil dari

keseluruhan unsur populasi (Sarwono, 2010).


43

Peneliti mengobservasi perawat dalam melaksanakan manajemen

nyeri pada pasien dengan kriteria inklusi pasien post operasi H+1 sampai

H+2 dan pasien dengan diagnose nyeri.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan bagian untuk menemukan data secara

detail, lengkap, spesifik, dan dimana penelitian dilakukan serta alasan logis

mengapa memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian (Juliandi, Irfan,

& Manurung, 2014). Tempat penelitian ini dilakukan di Ruang Kenanga

RSUD Dr. H. Soewondo Kendal.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian merupakan cara atau proses dalam mengemukakan

hasil penelitian secara rinci yang mencakup kapan penelitian dilakukan, dari

awal sampai akhir dari penelitian, serta membuat jadwal waktu penelitian

(Juliandi, Irfan, & Mnurung, 2014). Penelitian ini dilakukan dimulai bulan

September 2019 – Maret 2020.


44

E. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran

Definisi operasional merupakan suatu definisi yang didasarkan pada

karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau

mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang

menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji serta

dapat ditentukan kebenarannya oleh orang lain (Zulfikar, 2014).

Definisi operasional variabel yaitu definisi variabel berdasarkan sesuatu

yang dilakukan dalam penelitian. Sehingga, variabel tersebut dapat diukur,

dihitung, diamati, dan kemudian timbul variasi. Pengukuran merupakan

pemberian angka atau kode pada suatu objek yang diteliti. Skala pengukuran

memiliki empat jenis, meliputi nominal, ordinal, interval, dan rasio (Putra, 2012).

Tabel 3.1 Definisi Operasional, Variabel Penelitian, Skala Pengukuran

No Variabel Defsinisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
1. Usia Jumlah Kuesioner A Diukur dengan Rasio
lamanya yang terdiri dari satuan tahun
kehidupan 1 pertanyaan
perawat yang
terhitung
sejak lahir
hingga tahun
ini 2019
2. Jenis Status gender Kuesioner A 0: Laki-laki Nominal
kelamin perawat yang terdiri dari 1: Perempuan
ruang rawat 1 pertanyaan
inap
3. Pendidikan Pendidikan Kuesioner A 0: D3 Ordinal
Terakhir terakhir yang yang terdiri dari 1: S1
diselesaikan 1 pertanyaan 2: Ners
oleh perawat 3: S2
4. Lama Kerja Waktu Kuesioner A 0: <5 tahun Rasio
lamanya yang terdiri dari 1: 5-10 tahun
45

kerja perawat 1 pertanyaan 2: > 10 tahun


5. Tindakan Tindakan Lembar a. Ya : Skore Rasio
Manajemen mandiri Observasi 1
Nyeri perawat mengadop dari b. Tidak :
terhadap Zainab Skore 0
penatalaksan Indriyan
aan Tanjung
manajemen (2016).
nyeri Lembar
observasi
menggunakan
Skala Guttman
yang terdiri dari
15 komponen
manajemen
nyeri, dengan
penelitian Ya
jika
“Dilakukan”,
dan Tidak jika
“Tidak
Dilakukan”

F. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Alat penelitian

Alat penelitian merupakan jenis intsrumen yang digunakan peneliti

untuk dapat mengumpulkan data selama proses penelitian (Sani K, 2018).

Penelitian ini menggunakan jenis instrument berupa lembar observasi.

Lembar observasi atau instrument observasi yaitu alat yang berfungsi

sebagai pedoman bagi observer untuk mencatat hasil pengamatannya

mengenai hal-hal yang menjadi bahan observasinya. Lembar observasi pada

penelitian ini menggunakan interval daftar checklist. Checklist yaitu

pedoman observer dengan memberi tanda cek (√) untuk menentukan ada
46

atau tidak adanya sesuatu berdasarkan hasil pengamatan observer. Penelitian

ini menggunakan bentuk checklist individual, yaitu digunakan untuk

mencatat ada atau tidak adanya variabel yang diamati pada seseorang dalam

satu kegiatan (Sanjaya, 2013). Setiap variabel meliputi sebagai berikut:

a. Lembar Observasi A

Lembar observasi A berisi pertanyaan tentang karakteristik responden,

yang meliputi tanggal responden, no repsonden, usia, jenis kelamin,

pendidikan terakhir, dan lama bekerja.

b. Lembar Observasi B

Lembar observasi B berisi tentang pelaksanaan fungsi indpenden

keperawatan dalam manajemen nyeri dengan menggunakan Skala

Guttman yang terdiri dari 15 komponen manajemen nyeri. Skala

Guttman merupakan skala yang menginginkan jawaban yang tegas,

jelas, dan konsisten, yaitu dengan jawaban “Ya” jika dilakukan dengan

skore 1 dan “Tidak” jika tidak dilakukan dengan skore 0 (Habiby,

2017). Lembar observasi B pada penelitian ini mengadop dari

penelitian Zainab Indriyan Tanjung tentang “Intervensi keperawatan

mandiri pada pasien yang mengalami nyeri di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit II” pada tahun 2016.


47

2. Uji instrument

a. Uji validitas (Validity)

Validitas merupakan kemampuan sebuah tes untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Menurut Bruce (2008) menerangkan bahwa

validitas yaitu sebuah tes, instrument atau pertanyaan untuk memberikan

hasil yang benar. Jenis uji validitas (Swarjana, 2016) meliputi :

1) Validitas isi (Content validity)

Content validity yaitu uji validitas yang mengutamakan isi,

dimana beberapa penguji telah menilai apakah pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner tersebut sudah atau belum dapat

mempresentasikan semua komponen-komponen variabel penelitian.

Pertama, peneliti membuat instrument berupa kuesioner yang terdiri

dari pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan variabel penelitian.

Kemudian, kuesioner tersebut diuji oleh beberapa orang ahli

(expert) dalam bidang yang diteliti tersebut. Selanjutnya kuesioner

tersebut dipanelkan oleh penguji atau orang ahli untuk menilai

apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut sudah

mampu atau belum mampu untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur (Brink, 2006 dalam Swarjana, 2016), Setiap masing-masing

item telah ditotal dengan cara perhitungan total skore tiap item

dibagi dengan skor tertinggi yaitu 4. Suatu kuesioner dinayatakan


48

valid apabila kuesioner mendapatan skore ≥ 0,8 (Polit & Back,

2012).

Lembar observasi mengadop dari peneliti Zainab Indriyan

Tanjung (2016) dengan hasil uji validitas content validity index

(CVI) yaitu kuesioner yang diujikan oleh tiga pakar terdiri dari 15

item, dimana dari 15 item tersebut terdapat dua item yang tidak

relevan. Kedua konten tersebut terpaksa dihilangkan, meliputi

konten intervensi terapi music Mozart dan intervensi terapi GIM

(Guided Imagery Music). Konten yang relevan berjumlah 13 item

dengan hasil uji ketiga pakar pada kuesioner tersebut yaitu total

skore 0,89. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner dikatakan

valid.

Selanjutnya Peneliti melakukan uji validitas content yang

diujikan oleh dua pakar yaitu Ns. Yuda Ayu Timorita, S.Kep.,

M.Kep dan Ns. Dewi Sulistyowati, S.Kep., M.Kep yang terdiri dari

5 item kuesioner. Dari 5 item terdapat satu item tidak relevan yaitu

manajemen nyeri TENS (Transcutneous Electrical Nerve

Stimulation). Kedua pakar sepakat memilih TENS tidak relevan

dengan alasan karena TENS merupakan manajemen nyeri yang

dilakukan oleh fisioterapi dan bukan kewenangan perawat. Konten

yang relevan berjumlah 4 item dengan total hasil uji kedua pakar

yaitu 0,8. 4 item tersebut dikatakan valid.


49

2) Validitas konsep (Construct Validity)

Construct validity disebut sebagai validitas konsep yaitu uji

validitas yang menilai kuesioner berdasarkan teori dan konsep

variabel yang diteliti. Gilbert (2006) dalam Swarjana (2016)

validitas konsep adalah validitas yang mengukur seberapa baik

instrument pengukuran merefleksikan konsep atau karakter yang

seharusnya diukur. Uji validitas konsep ini peneliti menilai dan

membandingkan kuesioner dengan konsep dan teori variabel yang

diteliti. Sehingga instrument yang digunakan mampu mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas konsep atau kuesioner dilakukan dengan

uji korelasi antara skor (nilai) pada tiap-tiap item pernyataan

terhadap skor total seluruh pernyataan dengan menggunakan rumus

Product Moment, sebagai berikut:

N ( Σ XY ) −( Σ X Σ Y )
R= 2 2
√{ N Σ X − ( Σ X ¿ }¿ ¿

Keterangan :

R = Koefisien korelasi

N = Jumlah sampel

X = Skor pertanyaan

Y = Skor total
50

Hasil perhitungan dari tiap-tiap item pertanyaan dibandingkan

dengan table nilai product moment. Jika hasil uji tiap-tiap item pertanyaan

menunjukkan signifikan (p value < 5%) atau r hitung > r tabel maka item

pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan. Sebaliknya,

jika tidak signifikan (p value > 5 %) atau r hitung < r tabel, maka tiap item

pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Kuesioner yang berjumlah 13 item (hasil uji validitas content dari

peneliti Zainab Indriyan Tanjung) kemudian diuji validitas construct

menggunakan Person Product Moment. Pada uji validitas construct

peneliti Zainab Indriyan Tanjung (2016) menggunakan 44 responden yang

diberi kuesioner berjumlah 13 item tentang intervensi keperawatan

mandiri. hasilnya dari 44 responden yaitu didapatkan r tabel sebesar

0,2973 dengan signifikan 0,05. Kuesioner dikatakan valid apabila jumlah

r hitung lebih besar dari pada r tabel dan dari 13 item pada kuesioner yang

telah diujikan terdapat 2 kuesioner yang tidak valid. Jadi kesimpulannya

11 item dinyatakan valid dengan hasil r hitung lebih dari 0,2973.

Kesimpulan dari uji validitas yaitu 11 item dari peneliti Zainab

Indriyan Tanjung ditambah dengan 4 item dari peneliti. Jadi hasil

kuesioner yang telah dipakai dalam penelitian yaitu berjumlah 15 item

tentang pelaksanaan fungsi independent keperawatan dalam manajemen

nyeri, 15 item diantaranya yaitu Efflurage Massage, Teknik Relaksasi

Nafas Dalam, Imajinasi Terbimbing, Distraksi, Terapi Musik,


51

Aromaterapi, Kompres Dingin, Kompres Hangat, Teknik Akupresur,

Dzikir Khafi, Terapi Al-Qur’an, Ambulasi Dini, Hypnotheraphy, Teknik

Relaksasi Genggam Jari, dan Farmakologi.

b. Reliabilitas (Reliability)

Reliabilitas merupakan alat ukur yang mampu menghasilkan nilai

yang sama walaupun dilakukan pengukuran berulang kali pada subyek

dan aspek yang sama tersebut belum berubah. Reliabilitas yaitu sesuatu

tentang apakah tehnik tertentu, yang apabila diterapkan secara berulang

kali pada obyek sama, maka menghasilkan hal yang sama setiap saat

(Rubin, 2009 dalam Swarjana, 2016).

Perhitungan instrument dikatakan reliabilitas dengan

menggunakan rumus Kuder Richardson. Rumus Kuder Richardson

(KR20) hanya bisa digunakan untuk instrument yang menghasilkan skore

0 dan 1 (Kristanto, 2018). Instrument penelitian yang realiabilitasnya

diuji dengan teknik Kuder Richardson (KR20) yaitu instrument yang

memiliki beberapa kriteria antara lain:

1) Pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan hanya ada dua jawaban.

Contohnya jawaban “Ya” dengan nilai “1” dan jawaban “Tidak”

dengan nilai “0”.

2) Jumlah instrument penelitian harus ganjil

3) Jika nilai reliabilitas innstrumen (r11) > 0,7 maka instrument penelitian

dinyatakan relibael (Siregar, 2017).


52

Perhitungan reliabilitas menggunakan teknik Kuder Richardson

(KR20) dapat dihitung menggunakan rumus KR20 yaitu :

k V t −∑ pq
r11 = ( )(
k −1 Vt )
Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Jumlah butir pertanyaan

Vt = Varians total

p = Proporsi skor yang diperoleh setiap butir soal

q = Proporsi responden yang menjawab “Ya” pada setiap butir

pertanyaan

Untuk menghitung reliabilitas instrument (r11) terlebih dahulu

mencari nilai varians total dan proporsi responden yang menjawab “Ya”.

a) Rumus varians total yaitu :

(X i−X )2
Vt = ∑
n−1

Keterangan :

Vt = Varians total

Xi = Total Skor

X = Rata-rata total skor

n = Jumlah responden
53

b) Rumus rata-rata skor yaitu :

∑ Xi
X=
n

c) Rumus proporsi yaitu :

s
p=
k

Keterangan :
p = proporsi

s = Jumlah responden yang memberikan jawaban “Ya”

k = Jumlah butir pertanyaan

Selanjutnya peneliti Zainab Indriyan Tanjung (2016) melakukan uji

reliabilitas dengan menggunakan Kuder Richardson 20 (KR20), dengan

hasil uji reliabilitas pada kuesioner didapatkan skore 0,849 yang berarti

kuesioner dinyatakan reliabel, karena 0,849 > 7.

3. Cara pengumpulan data

a) Jenis data

1) Data primer

Data primer disebut sebagai data asli atau data baru, yaitu

data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung dari sumber

datanya (Salim & Haidir, 2019). Data primer penelitian diperoleh

dari kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui

langsung gambaran pelaksanaan fungsi independen dalam


54

manajemen nyeri di Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal.

2) Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai

sumber yang telah ada atau peneliti sebagai tangan kedua (Salim &

Haidir, 2019). Data sekunder penelitian diperoleh dari data studi

pendahuluan di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal. Didapatkan data

jumlah perawat pelaksana yang bekerja diruang Kenanga, dan data

karakteristik perawat yang bekerja diruang Kenanga.

b) Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh

dan alat-alat yang digunaakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

(Darmawan, 2013). Jenis data peneliti terdiri dari data primer dan data

sekunder, kemudian peneliti menjelaskan kepada responden dengan

dilakukannnya penelitian di Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal yang bersifat sukarela dan dijaga kerahasiaannya. selanjutnya,

kuesioner dibagikan pada responden dan diisi oleh responden dengan

mencantumkan identitas dari responden. Langkah-langkah pengumpulan

data antara lain:

a) Penelitian mengajukan surat pemohonan ijin melakukan penelitian

kepada institusi STIKES Kendal.


55

b) Setelah mendapat ijin dari institusi, peneliti mengajukan

permohonan ijin penelitian kepada Badan Kesehatan, Bangsa, dan

Politik (KESBANGOL).

c) Setelah mendapatkan ijin dari KESBANGPOL, peneliti

memberikan surat rekomendasi dari KESBANGPOL tersebut ke

Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan

(BAPERLITBANG) Kabupaten Kendal untuk mendapat ijin

penelitian

d) Setelah mendapat ijin dari BAPERLITBANG, peneliti mengajukan

permohonan ijin penelitian kepada Direktur RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal.

e) Setelah mendapatkan ijin dari Direktur RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal, peneliti kemudian mengikuti uji etik penelitian dan mengisi

protokol SIM-EPK dan ethical clearance.

f) Setelah lolos uji etik, peneliti mendapatkan surat layak etik.

g) Setelah peneliti mendapatkan ijin penelitian (Surat Rekomendasi

Penelitian) dari Direktur RSUD Dr. H. Soewondo Kendal, peneliti

kemudian meminta ijin ke Kepala Ruang Kenanga untuk dibantu

selama proses perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian kepada perawat pelaksana.

h) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada

responden. Responden yang bersedia berpartisipasi secara sukarela


56

dalam penelitian ini. Responden dimohon untuk mendatangani

lembar persetujuan (Informed consent) menjadi responden.

i) Responden yang telah mendatangani Informed Consent kemudian

peneliti melakukan penelitian observasi menggunakan lembar

observasi.

j) Peneliti mengobservasi perawat pada setiap persift dari awal perawat

memulai bekerja sampai perawat selesai bekerja.

k) Lembar observasi yang telah diisi, kemudian peneliti memeriksa

kelengkapan data. Jika terdapat butir pertanyaan yang belum terisi/

data belum lengkap,maka peneliti melakukan observasi lagi, sampai

lembar observasi telah terisi.

l) Setelah lembar observasi sudah terisi semua, peneliti mengumpulkan

data. Setelah peneliti mendapatkan data yang diinginkan, selanjutnya

peneliti melakukan analisa data dengan menggunakan aplikasi

pengolah data menggunakan SPSS.

m) Setelah tahap pengolahan dan analisa data selesai, kemudian peneliti

menyusun laporan penelitian yang meliputi hasil.


57

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data merupakan rangkaian kegiatan penelitian setelah

pengumpulan data. Tahap ini data dikumpulkan dan diolah atau dianalisis

sehingga menghasilkan informasi yang digunakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian (Herlina, 2019). Kegiatan pengolahan data meliputi

beberapa tahapan (Swarjana, 2016), antara lain :

a) Melakukan Edit (Editing)

Tahap editing sebagai tahap pertama dalam pengolahan data

penelitian. Editing merupakan tahap memeriksa data yang dikumpulkan

melalui alat pengumpulan data (instrument penelitian). pada tahap ini,

peneliti melakukan pemeriksaan terhadap data yang terkumpul.

Pemeriksaan tersebut mencakup memeriksa dan menjumlahkan

banyaknya lembar observasi. Proses editing ini tujuannya untuk

melengkapi data yang kurang dan memperbaiki data yang sebelumnya

belum jelas atau kurang lengkap (Swarjana, 2016).

b) Pemberian kode (Coding)

Coding merupakan kegiatan mengklasifikasi data dan jawaban

menurut kategori masing-masing sehingga memudahkan dalam

pengelompokan data (Lapau, 2012). Coding yaitu proses pemberian

kode atau kategori terhadap suatu variabel (Swarjana, 2016). Pemberian

kode pada kuesioner penelitian ini, meliputi:


58

Tabel 3.2 Coding Jenis Kelamin


Kategori Kode
Laki-laki 0
Perempuan 1

Tabel 3.3 Coding Tingkat pendidikan terakhir


Kategori Kode
D3 0
S1 1
Ners 2
S2 3

Tabel 3.4 Lama Kerja


Kategori Kode
< 5 Tahun 0
6-10 Tahun 1
>10 Tahun 2

Tabel 3.5 Pelaksanaan fungsi indpenden keperawatan


dalam manajemen nyeri
Kategori Kode
Tidak 0
Ya 1

c) Melakukan tabulasi (Tabulating)

Tabulating artinya pengolahan data atau penyusunan data.

Penyusunan data telah mempermudah dalam menganalisis data secara


59

statistik, baik menggunakan statistik deskriptif maupun analisis statistik

inferensial. Tabulasi data pada penelitian ini menggunakan cara tabulasi

data menggunakan teknologi komputer. Tabulasi data dengan

menggunakan teknologi computer yaitu dengan memasukkan data yang

telah diberi kode tertentu (untuk data kategorikal) atau langsung

memasukkan angka yang telah ada (data bersifat numerik). Tabulasi

data ini dikenal sebagai data entry yaitu menggunakan Microsoft Exel,

SPSS, Microsoft Word dan lain sebagainya (Swarjana, 2016).

2. Analisa data

Data merupakan kumpulan huruf atau kata, kalimat atau angka yang

dikumpulkan melalui tahap pengumpulan data. Data diartikan sebagai

karakteristik atau sifat yang akan diteliti. Data dari peneliti terdiri dari data

karakteristik responden (no responden, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan

lama kerja) dan data variabel-variabel yang dirumuskan dalam tujuan

penelitian serta kerangka konsep (Notoatmojo, 2012).

Penelitian ini menggunakan tahap analisa data yaitu analisa univariat.

Analisa univariat yaitu menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik pada

setiap variabel. Bentuk analisis univariat tergantung pada jenis datanya,

untuk data numeric digunakan nilai mean (rata-rata), median, dan standar

deviasi. Analisis univariat hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase pada tiap variabel (Notoatmojo, 2012).

Tabel 3.6 Analisis Univariat


60

Variabel Skala Analisis statistic


Pelaksanaan fungsi independen Ordinal Distribusi frekuensi
keperawatan dalam manajemen
nyeri

H. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan prinsip-prinsip tentang bagaimana peneliti

harus berperilaku baik ketika berhadapaan dengan peserta penelitian, penelitian

atau rekan, para pengguna penelitian dan masyarakat. Etika yang terkait dengan

proyek yang melibatkan peserta manusia sangat relevan dengan ilmu-ilmu social

termasuk survey budidaya. Etika penelitian sangat penting untuk melaksanakan

penelitian yang seseuai dengan standar (Budiharto, 2015). Jika tidak menerapkan

prinsip etik dalam penelitian, maka peneliti akan melanggar hak-hak manusia

yang kebetulan sebagai klien. Peneliti sekaligus menjadi seorang perawat,

memperlakukan subjek penelitian seperti memperlakukan kliennya, sehingga

subjek harus mengikuti semua anjuran yangdiberikan (Nursalam, 2008). Peneliti

harus memperhatikan etika dalam penelitian antara lain (Hidayat, 2011):

1. Informed Concent (persetujuan menjadi responden)

Informed concent merupakan suatu cara persetujuan antara peneliti

dengan partisipan dengan memberikan lembar persetujuan menjadi

responden (Nursalam, 2008). Peneliti memberikan permohonan ijin menjadi

responden dan persetujuan menjadi responden sebelum memberikan lembar

kuesioner. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden yang


61

memenuhi kriteria yang sudah dijelaskan disebelumnya. Tujuan informed

concent yaitu agar partisipan mengetahui maksud tujuan dan dampak apabila

partisipan bersedia mendatangani lembar persetujuan menjadi responden dan

jika partisipan tidak mendatangani lembar persetujuan, maka peneliti harus

menghormati hak-hak partisipan.

2. Anonymity (tanpa nama)

Kuesioner yang diberikan kepada responden tidak mencantumkan

nama, melainkan diganti dengan kode responden. Identitas responden dijaga

kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian dengan mencantumkan kode responden pada lembar kuesioner,

kode tersebut hanya diktehaui oleh peneliti.

3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)

Peneliti menjamin dan berjanji menjaga kerahasiaan identitas

responden, hasil penelitian, informasi dan masalah-masalah dalam

penelitian. Kerahasiaan identitas, hasil penelitian, informasi dan masalah-

masalah penelitian hanya diketahui peneliti untuk kepentingan penyusunan

penelitian. Hasil penelitian yang dapat dilaporkan hanya kelompok data

tertentu saja.

I. Jadwal Penelitian

Terlampir

Anda mungkin juga menyukai