Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN, RINGKASAN PUSTAKA dan KERANGKA TEORI

2.1 Sistem pertahanan saluran pernafasan


apat merusak dengan cara mekanisme pertahanan yang dimiliki untuk membersihkan dan melindungi paru.(9)
elebar. Permukaan dalam vestibulum mengandung kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan vibrissae, yaitu rambut-rambut p

concha nasalis superior, media, dan inferior. Diantara 3 concha tersebut terdapat
celah yang mengakibatkan penambahan luas permukaan yang mengandung epitel
respirasi dan menimbulkan aliran udara yang turbulen. Aliran turbulen dapat
menyaring udara inspirasi.(15) Hidung juga mempunyai sistem transport mukosilier
yang merupakan sistem pertahanan aktif rongga hidung terhadap virus, bakteri,
jamur atau partikel berbahaya lain yang terhirup bersama udara. Efektifitasnya
dipengaruhi oleh kualitas silia dan palut lendir. Palut lendir ini dihasilkan oleh sel-
sel goblet pada epitel dan kelenjar seromusinosa submukosa. Pada dinding lateral
terdapat 2 rute besar transpor mukosilier. Rute pertama merupakan gabungan

Hubungan penggunaan masker dengan kejadian cammon cold pada pengguna transportasi umum
Ghiyata Syadza Bahiriah
sekresi sinus frontal, maksila dan etmoid anterior. Rute kedua merupakan
gabungan sekresi sinus etmoid posterior dan sfenoid. Transpor aktif akan
berlanjut ke batas epitel bersilia dan epitel skuamosa pada nasofaring, selanjutnya
jatuh ke bawah dibantu dengan gaya gravitasi dan proses menelan.(16)

Mekanisme pertahanan kedua adalah faring dan daerah di sekitar hidung


yang mempunyai kelenjar-kelenjar limfoid yang berbentuk seperti cincin, atau yang biasa disebut ci
Selain dari ketiga organ tersebut, mekanisme pertahanan lain yang dimiliki adalah sel epitelsaluran
disekresikan oleh membran mukosa sel goblet. Lapisan mukus pada saluran nafas

mengandung faktor-faktor yang efektif sebagai pertahanan, yaitu IgA, PMNs,


interferon dan antibodi spesifik seperti IgG dan IgM. Silia dan mukus saling
bekerja sama dengan cara menjebak debu dan kuman, kemudian
memindahkannya ke faring dan pada akhirnya akan ditelan. (9,15,16)

Refleks bersin merupakan fungsi lain dari hidung, yang berguna dalam
refleks untuk mengeluarkan sesuatu yang tidak diinginkan dari hidung. Iritasi
mukosa hidung akan menyebabkan refleks bersin dan nafas berhenti, sedangkan
refleks batuk merupakan mekanisme pertahanan alamiah lain yang lebih kuat
untuk mendorong sekresi ke atas sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan. Batuk
bukanlah suatu gangguan, melainkan suatu mekanisme yang sangat penting untuk
membersihkan jalan nafas dari sekret berupa mukus, bahan nekrotik, benda asing,
dan lain-lain. Penyebab batuk akut yang tersering adalah ISPA dan infeksi virus,
namun alergi juga dapat menyebabkan batuk seperti rinitis alergi dan asma.(9,15,16)

2.2 Common cold

Definisi common cold

Common cold adalah infeksi primer di hidung dan daerah nasofaring yang sering mengeluarkan cair
Etiologi common cold

Terdapat lebih dari 200 virus penyebab common cold dan yang tersering dan paling dikenal adalah r
Rhinovirus merupakan subgrup famili yang paling besar, terdiri dari 89
serotipe. Rhinovirus sendiri adalah virus RNA kecil tanpa selubung, bersifat tidak tahan asam dan m

rhinovirus hanyalah terbatas di nasofaring, tapi mungkin juga dapat meluas


hingga telinga tengah dan sinus paranasal.(21) Virus ini biasanya diisolasi dari
sekresi hidung tapi mungkin juga dapat ditemukan di tenggorokan dan mulut.
Masa inkubasi dari Rhinovirus adalah 2 sampai 4 hari dan gejala-gejala akut
biasanya bertahan selama 7 hari walaupun batuk tidak produktif mungkin menetap
selama 2 sampai 3 minggu.(22)
2.2.3 Faktor risiko common cold

Bayi, balita, anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh kurang


(kedinginan, kelelahan, adanya penyakit menahun), orang yang beraktifitas dekat
dengan penderita, dan kepadatan populasi. (7,18)

2.2.4 Gejala klinis common cold

Pada stadium prodromal yang berlangsung beberapa jam, didapatkan rasa


panas, kering dan gatal di dalam hidung, diikuti nyeri atau gatal pada
tenggorokan, mampet dan meler dalam 2 hingga 3 hari. Kemudian akan timbul
bersin berulang, hidung tersumbat, ingus encer dan batuk, yang biasanya disertai
dengan demam dan nyeri kepala. Mukosa hidung tampak merah dan
membengkak. Bila terjadi infeksi sekunder bakteri, ingus menjadi mukopurulen.
Gejala ini biasanya menetap selama sekitar satu minggu, 10% bisa berlangsung
sampai dua minggu.(7,9) Gejala common cold mungkin lebih parah pada bayi dan
anak-anak (karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak sepenuhnya berkembang)
serta orang tua (karena sistem kekebalan tubuh mereka sering menjadi lemah).(17)

2.2.5 Penularan common cold

Penyebab penularan virus common cold melalui: (17)


1. Penularan melalui udara. Bila seseorang menderita common cold, saat dia
batuk, bersin atau berbicara bisa menularkan virus pada orang-orang
sekitarnya terutama orang yang rentan.
2. Kontak langsung. Virus dapat menular ketika orang yang sedang sakit
menyentuh hidung/mulutnya, lalu menyentuh tangan orang lain,
selanjutnya orang tersebut menyentuh hidung/mulutnya dengan tangannya
yang sudah terkontaminasi virus.
3. Menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Virus dari orang yang
sedang sakit dapat melekat dipermukaan benda dalam waktu 2 jam atau
lebih. Orang lain bisa tertular bila menyentuh benda yang terkontaminasi
virus lalu menyentuh mulut/hidungnya.
2.2.6 Patofisiologi common cold

Rhinovirus yang masuk ke saluran nafas bagian atas akan berikatan


dengan reseptor ICAM-1 (intracellular adhesion molecules 1) pada permukaan sel
epitel nasofaring. Sel yang terinfeksi akan melepaskan IL-8, sebuah
chemoattractant yang kuat, yang akan menstimulasi pelepasan mediator-mediator
tersebut disebabkan adanya kombinasi replikasi virus dan respon imun tubuh.(23)

an B. Ditularkan melalui droplet dari orang ke orang lain atau kontak langsung dengan tangan atau benda yang terkontamin

Rinitis alergi menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on
Asthma) tahun 2001 adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin,
rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang
diperantarai oleh IgE.(22)Rinitis alergi biasanya mulai timbul pada masa kanak-
kanak dan ditandai dengan adanya gejala obstruksi hidung, sering bersin, gatal
hidung yang seringkali disertai dengan adanya “allergic salute”.(24)

Rinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yag didiagnosis tanpa


adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid)
dan pajanan obat. Gejala sering dicetuskan oleh berbagai rangsangan non-spesifik,
seperti asap/rokok, bau yang menyengat, parfum, minuman beralkohol, makanan
pedas, udara dingin, dan lain-lain. Gejala umumnya mirip dengan rinitis alergi,
namun gejala yang dominan adalah hidung tersumbat, bergantian kiri dan kanan.
Selain itu terdapat rinore yang mukoid atau serosa.(25)

2.2.8 Tatalaksana common cold

Saat ini, tidak ada terapi antiviral yang efektif untuk pengobatan common cold. Oleh karena commo
Penggunaan masker

Penggunaan masker di transportasi umum

Penyakit pernafasan seperti common cold, flu, dan penyakit pernafasan


lainnya yang lebih berat dapat ditularkan melalui batuk, bersin ataupun tangan
yang terkontaminasi, oleh karena itu untuk membantu menghentikan penularan
virus penyebab penyakit tersebut salah satu yang dapat di gunakan sebagai alat
pelindung diri adalah masker. (26,27)

Setiap orang terutama seperti traveler yang akan berpergian ke luar negeri,
ibu atau anak, pengasuh, petugas kesehatan, termasuk pengguna transportasi
umum perlu untuk menggunakan masker. Penggunaan masker pada penderita
common cold dapat mencegah droplet yang mengandung virus tersebar ke udara
dan menginfeksi orang-orang sekitar. Sedangkan penggunaan masker pada orang
yang tidak menderita common cold dapat mencegah droplet yang mengandung
virus agar tidak terinhalasi. Sehingga, walaupun seseorang sakit ataupun tidak,
penggunaan masker adalah cara yang mudah untuk membantu mencegah
penularan virus penyebab penyakit-penyakit pernafasan. (28,29) Menurut Adalja,
masker dilakukan secara teratur dan rutin terutama saat berinteraksi dengan orang-orang, artinya seseorang yang tidak tera
2.4 Ringkasan Pustaka

Tabel 1. Tabel ringkasan pustaka

Lokasi Studi Subjek


No Peneliti Variabel Lama Waktu Hasil
Penilitian Desain Studi

1 Maclntyre, Sydney, Prospective 286 orang Tergantung : Agustus - Penggunaan masker memiliki
Cauchemez, Australia Pengendalian transmisi Oktober 2006 peran penting dalam
Dwyer, virus pernafasan dan Juni - mengurangi penularan dari
Seale, et al. Bebas: Penggunaan Oktober 2007 influenza-like illness.(13)
masker

2 Johnson, Austin Cohort 54 orang Tergantung: Penyaringan Agustus - Penggunaan masker surgical
Druce, virus Influenza pada Oktober 2007 dan N95 efektif dalam
Birch, pasien penderitan infeksi mencegah penyebaran virus
Grayson. influenza akut influenza pada penderita
infeksi influenza akut.(30)
Bebas: Penggunaan
masker surgical dan N95

11

Hubungan penggunaan masker dengan kejadian cammon cold pada pengguna transportasi umum
Ghiyata Syadza Bahiriah
Lokasi Studi Subjek
No Peneliti Variabel Lama Waktu Hasil
Penilitian Desain Studi

3 Troko, Myles, Nottingham Case 72 orang Tergantung : ISPA Desember Ada hubungan signifikan
Gibson, control ISPA & Bebas: Transportasi 2008 - Januari antara ISPA dengan
Hashim, et al. 66 orang umum 2009 penggunaan transportasi
control umum. (11)

4 Adler & Europe - - Tergantung: flu 2011-2012 Orang-orang yang


Eames like symptomps menggunakan transportasi
umum secara regular tidak
Bebas: -
berpengaruh terhadap
terjadinya flu-like illness.(14)
2.5 Kerangka Teori

Pengguna transportasi
Virus

Faktor eksternal: Virulensi dan Jumlah virus


Kepadatan transportasi umum Faktor internal:
Personal hygiene Usia
Penggunaan masker Daya tahan tubuh

Kontaminasi tak langsung


Kontaminasi
langsung

Common cold

Gambar 1. Kerangka teori penelitian

Anda mungkin juga menyukai