Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.

Soewondo Kendal yang terletak di Jalan Laut No 21  Kendal 51311 Jawa

Tengah dengan tipe Rumah Sakit B (SK : YT.01.10/III/3140/09) yang

dibangun diatas tanah seluas 5.6573 M2. Visi dari rumah sakit ini yaitu

menjadi rumah sakit pendidikan yang bermutu dan terpercaya bagi

masyarakat. Misi dari rumah sakit ini adalah mengembangkan pelayanan

rumah sakit yang terjangkau dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat

Kendal dan sekitarnya; meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan rumah

sakit yang aman dan memenuhi standar; meningkatkan kinerja pelayanan

publik; dan mengembangkan jejaring kerjasama dengan institusi terkait dan

organisasi profesi serta institusi pendidikan (Web rsudkendal, 2020).

Penelitian ini dilakukan di Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal. Ruang Kenanga merupakan ruang bedah dengan jumlah Bed yaitu 42

Bed, dengan rincian antara lain kamar 1 bedah laki-laki kelas III berjumlah 9

Bed, kamar 2 bedah perempuan Kelas III berjumlah 9 Bed, kamar 3 bedah

laki-laki kelas III berjumlah 9 Bed, kamar 4 bedah kelas II berjumlah 5 Bed,

kamar 5 kelas II berjumlah 4 Bed, kamar 6 kelasII berjumlah 4 Bed, kamar


isolasi 1 dan kamar isolasi 2. Ruang Kenanga tersedia juga ruang perawat,

ruang pertemuan, gudang, ruang kepala ruang, dan ruang penunggu pasien.

Ruang Kenanga memiliki perawat berjumlah 21 orang dan 1

administrasi Ruang Kenanga. Jumlah responden yang telah direncanakan

peneliti yaitu 21 responden. Responden yang telah direncanakan peneliti

sudah terpenuhi dan bersedia untuk menjadi responden penelitian. penelitian

ini dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2020 – 26 Februari 2020.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Usia Responden di Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

Tahun 2020.

Variabel N Mean Minimun Maximum SD


Usia 21 35,95 27 52 6,584

Berdasarkan Tabel 4.1 tentang distribusi frekuensi karakteristik

responden berdasarkan usia responden di ruang kenanga RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal, didapatkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata

usia responden adalah 36 tahun, usia paling muda 27 tahun dan usia

paling tua adalah 52 tahun.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin Responden di Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal Tahun 2020.

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Presentase (%)


Laki-laki 6 28,6%
Perempuan 15 71,4%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.2 tentang distribusi frekuensi karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin responden di ruang kenanga

RSUD Dr. H. Soewondo Kendal, didapatkan hasil penelitian

menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan

sebanyak 15 perawat (71,4%) dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak

6 responden (28,6%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Krakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir Responden di Ruang Kenanga RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal Tahun 2020.

Pendidikan Terakhir Frekuensi (f) Presentase (%)


D3 8 38,1%
S1 0 0%
Ners 13 61,9%
S2 0 0%
Total 21 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.3 tentang distribusi frekuensi karakteristik

responden berdasarkan pendidikan terakhir responden di ruang


kenanga RSUD Dr. H. Soewondo Kendal, didapatkan hasil penelitian

menunjukkan sebagian besar tingkat pendidikan responden yaitu Ners

sebanyak 13 responden (61,9%) dan tingkat pendidikan D3 sebanyak 8

responden (38,1%).

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Krakteristik Responden Berdasarkan

Lama Kerja Responden di Ruang Kenanga RSUD Dr. H. Soewondo

Kendal Tahun 2020.

Lama Kerja Frekuensi (f) Presentase (%)


<5 Tahun 2 9,5%
5-10 Tahun 11 52,4%
>10 Tahun 8 38,1%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.4 tentang distribusi frekuensi karakteristik

responden berdasarkan lama kerja responden di ruang kenanga RSUD

Dr. H. Soewondo Kendal, didapatkan hasil penelitian menunjukkan

sebagian besar lama kerja responden sekitar 5-10 tahun dengan

frekuensi 11 responden (52,4%).

2. Pelaksanaan Fungsi Independen Keperawatan dalam Manajemen Nyeri


Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Fungsi Independen

Keperawatan dalam Manajemen Nyeri di Ruang Kenanga RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal.
25

20

15

10
Dilakukan
5 Tidak Dilakukan

0
i
sag
e
bin
g
usik ngin esur r 'an phy log
as i pr u a o
im pi
M D
l-Q er ak
e M erb r a r es A ku A o th r m
ag iT p i Fa
Te om ni
k p
yp
n
ur in as K ek era H
Effl aj T T
Im

Berdasarkan Tabel 4.5 tentang distribusi frekuensi pelaksanaan fungsi

independen keperawatan dalam manajemen nyeri didapatkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa responden yang melakukan manajemen

nyeri farmakologi yaitu sebanyak 15 responden, pelaksanaan manajemen

nyeri teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 14 responden , manajemen

nyeri dzikir khafi sebanyak 5 responden, dan manajemen nyeri kompres

hangat sebanyak 1 responden. Berikut merupakan rincian hasil dari setiap

pelaksanaan fungsi independen dalam manajemen nyeri :

a. Efflurage Massage
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Efflurage Massage.

Efflurage Massage Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.6 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

efflurage massage didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri efflurage

massage.

b. Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Teknik Relaksasi

Nafas Dalam.

Teknik Relaksasi Nafas Frekuensi (f) Presentase (%)


Dalam
Dilakukan 14 66,7%
Tidak Dilakukan 7 33,3%
Total 21 100,0%

Berdasarkan tabel 4.7 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

teknik relaksasi nafas dalam didapatkan hasil penelitian menunjukkan

bahwa 14 responden (66,7%) melakukan manajemen nyeri teknik

relaksasi nafas dalam.

c. Imajinasi Terbimbing
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Imajinasi

Terbimbing.

Imajinasi Terbimbing Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.8 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

imajinasi terbimbing didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

21 responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri imajinasi

terbimbing.

d. Distraksi

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Distraksi.

Distraksi Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.9 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

distraksi didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri distraksi.

e. Terapi Musik

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Terapi Musik.


Terapi Musik Frekuensi (f) Presentase (%)
Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.10 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

terapi musik didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri terapi music.

f. Aromaterapi

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Aromaterapi.

Aromaterapi Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.11 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

aromaterapi didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri aromaterapi.

g. Kompres dingin

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Kompres Dingin.

Kompres Dingin Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.12 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

kompres dingin didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21


responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri kompres

dingin.

h. Kompres Hangat

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Kompres Hangat.

Kompres Hangat Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 1 4,8%
Tidak Dilakukan 20 96,2%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.13 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

kompres hangat didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1

responden (5,8%) melakukan manajemen nyeri kompres hangat.

i. Teknik Akupresur

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Teknik Akupresur.

Teknik Akupresur Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.14 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

teknik akupresur didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri teknik

akupresur.

j. Dzikir Khafi

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Dzikir Khafi.

Dzikir Khafi Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 5 23,8
Tidak Dilakukan 16 76,2%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.15 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

dzikir khafi didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 5

responden (23,8%) melakukan manajemen neyri dzikir khafi

k. Terapi Al-Qur’an

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Terapi Al-Qur’an.

Terapi Al-Qur’an Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.16 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

terapi Al-Qur’an didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri terapi Al-

Qur’an.

l. Ambulasi Dini

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Ambulasi Dini.

Ambulasi Dini Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%
Berdasarkan Tabel 4.17 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

ambulasi dini didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri ambulasi dini.

m. Hypnotheraphy

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Hypnotheraphy.

Hypnotheraphy Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.18 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

hypnotheraphy didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 21

responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri

hypnotheraphy.

n. Teknik Relaksasi Genggam Jari

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Teknik relaksasi

Genggam Jari.

Teknik Relaksasi Genggam Frekuensi (f) Presentase (%)


Jari
Dilakukan 0 0%
Tidak Dilakukan 21 100,0%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.19 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

teknik relaksasi genggam jari didapatkan hasil penelitian menunjukkan

bahwa 21 responden (100,0%) tidak melakukan manajemen nyeri

teknik relaksasi genggam jari.

o. Farmakologi

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Manajemen Nyeri Farmakologi.

Farmakologi Frekuensi (f) Presentase (%)


Dilakukan 15 71,4%
Tidak Dilakukan 6 28,6%
Total 21 100,0%

Berdasarkan Tabel 4.20 tentang distribusi frekuensi manajemen nyeri

farmakologi didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 15

responden melakukan manajemen nyeri farmakologi.

Anda mungkin juga menyukai