Penulisan Hukum
(Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana dalam Ilmu Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh :
RATIH PRIMAHANANI
NIM : E.0003033
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2007
PERSETUJUAN
ii
PENGESAHAN
Pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 25 Januari 2007
DEWAN PENGUJI
Mengetahui :
Dekan
iii
MOTTO
Cepat tidak mendahului, tajam tidak melukai dan pintar tidak menggurui
iv
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
vi
2. Ibu Th. Kussunaryatun, S.H, M.H selaku pembimbing penulisan skripsi yang
telah menyediakan waktu, memberikan bimbingan dan buah pikiran yang
sangat berharga bagi penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Ibu M. Madalina, S.H, M.Hum selaku pembimbing akademis, atas nasehat
dan dukungan bagi penulis selama belajar di Fakultas Hukum UNS.
4. AKP. Pitoyo Agung Yuwono, Sik selaku Kasat Reskrim Polres Sleman yang
telah memberi ijin pada penulis untuk melakukan penelitian di Unit RPK
Sleman.
5. Ipda Novita Ekasari selaku Kepala Unit RPK dan kepada anggota Unit RPK
Briptu Saerisma dan Aiptu Nur Khamid terima kasih atas segala bantuannya.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan ilmu
pengetahuannya yang menjadi bekal bagi penulis dalam penulisan skripsi ini
dan semoga dapat penulis amalkan dalam kehidupan masa depan penulis
nanti.
7. Kepada para karyawan Fakultas Hukum UNS Bagian Pengajaran, Bagian
Pendidikan, Bagian Perpustakaan, Bagian Laboratorium, Bagian Transit serta
tak lupa Mas Joko yang telah banyak memberikan bantuannya, terimakasih.
8. Papa Mama tercinta yang menjadi teladan luar biasa mengenai cinta,
kemandirian, tanggung-jawab dan kebijaksanaan yang selalu memberikan
doa, restu, dorongan dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini, serta atas
limpahan cinta dan kasih sayang yang menjadi kekuatan bagi penulis.
9. Mas Angga dan Mbak Nuning, Mbak Nenin dan Mas Anto, dan Ricky,
penyangga semua kebahagiaan di hati dan yang telah memberi kehangatan
persaudaraan yang tak kan pernah usai.
10. Mas Ike, anugerah hidup yang berisi cinta dan kasih sayang terimakasih atas
janji setia dan kebahagian yang terlengkapi dengan hadirmu.
11. Idzar, Zaki dan Atsal pelengkap kebahagian yang selalu menghadirkan
keceriaan dan mengusir penat penulis ( nante sayang kalian....).
12. Untuk sahabat-sahabatku Ajeng, Fine, Ivan, Nurul, Mbak Riexa, Mbak Wati,
Nanda “Nandul”, Rina “Rinul” terimakasih untuk dukungan yang tidak pernah
berhenti,juga canda tawa dan tempat penulis berbagi.
vii
13. Keluargaku di “Wisma Kartini” yang selalu “rame” dan mengisi hari ceria
penulis, Ajeng, Ari, Andri, Dinda, Elvi, Ike, Fentin, Krucil Nandul, Krucil
Rina, Krucil Manik, Mbak Rieka, Mbak Vida, dan Mbak Ita semoga
persaudaraan kita selalu abadi...
14. Untuk seluruh keluarga besar angkatan 2003, terimakasih untuk kebersamaan
kita.
15. Semua pihak yang belum penulis sebutkan dalam kesempatan ini, terimakasih
atas segala bantuannya.
Semoga penulisan hukum ini bermanfaat bagi siapapun pembacanya dan
menjadi amal baik bagi penulis. Amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
RATIH PRIMAHANANI
E.0003033
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………….......... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………... iii
HALAMAN MOTTO............................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….... v
KATA PENGANTAR…………………………………………………... vi
DAFTAR ISI……………………………………………………….…… ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………. xii
ABSTRAK................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Pembatasan Masalah............................................................. 5
C. Perumusan Masalah.............................................................. 5
D. Tujuan Penelitian.................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian................................................................ 7
F. Metode Penelitian................................................................. 7
G. Sistematika Penulisan Hukum.............................................. 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 14
A. Kerangka Teori.................................................................... 14
1. Tinjauan Umum tentang Pengertian Jender.................... 14
a. Pengertian Jender....................................................... 14
b. Pembentukan Jender................................................. 16
c. Jender dan Kehidupan................................................ 17
d. Sikap Sadar Jender..................................................... 19
2. Kekerasan Dalam Rumah Tangga Menurut Undang Undang
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga..................................................... 20
a. Pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tangga............. 20
ix
b. Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga................... 22
c. Ruang Lingkup Rumah Tangga................................... 24
3. Sikap Sadar Jender Polisi dalam Menyelesaikan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga..................................................... 25
4. Peran Unit Ruang Pemeriksaan Khusus dalam Penyelesaian
Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga........................ 28
5. Hambatan Pelaksanaan Sikap Sadar Jender Polisi dalam
Menangani Kekerasan Dalam Rumah Tangga................ 32
B. Kerangka Pemikiran.............................................................. 34
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 35
A. Hasil Penelitian.............................................................. 35
1. Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang Diterima
Unit RPK.................................................................. 35
2. Proses Pemeriksaan Kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga...................................................................... 36
3. Faktor Penyebab Timbulnya Kekerasan Dalam Rumah
Tangga...................................................................... 43
B. Pembahasan.................................................................. 45
1. Sikap Sadar Jender Polisi Dalam Implementasi
UU PKDRT.............................................................. 45
2. Hambatan Dalam Pelaksanaan Sikap Sadar Jender
Polisi......................................................................... 50
3. Solusi Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Sikap Sadar
Jender Polisi............................................................. 52
BAB IV PENUTUP................................................................................. 54
A. Kesimpulan..................................................................... 54
B. Saran............................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
intinya adalah keserasian, keselarasan dan keseimbangan serta kemampuan untuk
mengayomi masyarakat, bangsa dan Negara. Hal-hal itu akan terwujud apabila
tercipta keseimbangan peran hak dan kewajiban antara pria dan wanita. Dalam hal
ini adalah kesetaraan dan keadilan jender dalam berbagai bidang kehidupan.
1
2
Perempuan, dalam hal ini istri, dianggap sebagai makhluk yang lemah,
manja, pasif, pasrah dan tak berdaya sehingga dengan sewenang-wenang laki-laki
atau suami mengambil haknya bahkan melakukan kekerasan terhadapnya. Tak
jarang kekerasan ini berakhir dengan maut yang mengancam jiwa sang istri.
Saat ini hampir setiap hari masyarakat mendengar dan melihat berita
mengenai kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suami terhadap istri.
Kekerasan memang tidak hanya dilakukan suami terhadap istri, bahkan seorang
istri ada yang mampu melakukan kekerasan terhadap suaminya. Tetapi menurut
data yang diperoleh prosentase terbesar adalah kekerasan yang dilakukan suami
terhadap istri.
3
Polisi adalah petugas, yang mungkin lebih dikenal dari sosok seragam.
Polisi mungkin petugas satu-satunya yang dianggap korban dapat dipercaya untuk
memecahan persoalan yang mereka alami. Kekerasan rumah tangga bukan sesuatu
yang baru akan tetapi penanganan hukum akan selalu mengalami benturan keras
antara penerapan UU PKDRT yang telah dibentuk dengan budaya patriarkhi yang
ada dalam masyarakat Indonesia. Budaya yang menganggap apa saja yang terjadi
dalam rumah tangga adalah urusan pribadi. Sesuatu yang tabu jika melaporkan
seorang yang dekat kepada pihak lain, lebih-lebih Kepolisian.
berpengaruh pada psikis korban. Dalam hal ini mungkin perlu diciptakan standar
baku bagi pelayanan dan bahkan pembinaan korban kekerasan yang dapat
digunakan kepolisian, misalnya pedoman dalam rangka notifikasi kepada korban
dan kejaksaan dalam rangka penanganan perkara dan informasi atas
perkembangan perkara.
B. Pembatasan Masalah
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang hendak diteliti dan dibahas
dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut :
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Objektif :
2. Tujuan Subjektif :
7
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
9
a) Data Primer
b) Data Sekunder
(1) Bahan Hukum Primer , yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat yang
terdiri dari :
(a) Norma (dasar) atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945
(f) Traktat
(g) Bahan hukum dari zaman penjajahan yang hingga kini masih
berlaku seperti, KUHP (yang merupakan terjemahan yang secara
yuridis formal bersifat tidak resmi dari Wetboek Van Strafrecht).
(3) Bahan hukum tersier atau penunjang, yaitu bahan yang memberikan
petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder, misalnya bahan dari media internet, kamus,
ensiklopedi, indeks kumulatif dan sebagainya (Soerjono Soekanto,
2001:13).
4. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber
antara lain dari wawancara dengan anggota polisi yang pernah menangani
kasus kekerasan rumah dalam rumah tangga, khususnya anggota Unit RPK
Sleman. Wawancara dilaksanakan terhadap Ipda Novita Ekasari, selaku
Kanit RPK dan 2 anggota unit RPK Sleman yaitu Aiptu Nur Khamid dan
Briptu Saerisma Juniati.
a) Studi Lapangan
b) Studi Kepustakaan
a) Reduksi Data
12
b) Sajian Data
pengumpulan
data
Reduksi Sajian
data data
Penarikan
simpulan/
verifikasi
Keterangan :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian, selain itu bab
ini juga berisi data-data yang diperoleh sebagai hasil penelitian
baik dari hasil wawancara maupun data sekunder.
A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Umum Tentang Pengertian Jender
a) Pengertian Jender
Istilah Jender dan seks (jenis kelamin) seringkali tumpang tindih,
seks atau jenis kelamin berasal dari “gene” yang diartikan sebagai
plasma pembawa sifat di dalam keturunan. Ann Oakley, seorang ahli
sosiolog Inggris, adalah orang pertama yang melakukan pembedaan
istilah Jender dan seks. Perbedaan seks berarti perbedaan atas dasar ciri-
ciri biologis, terutama yang menyangkut prokreasi (hamil, melahirkan,
menyusui). Perbedaan jender adalah perbedaaan simbolis atau sosial
yang berpangkal pada perbedaan seks, tapi tidak identik dengan seks itu
sendiri (Saptari, 1997: 89).
15
16
b) Pembentukan Jender
Sikap terdiri dari apa yang diketahui terhadap objek, apa yang
dirasakan tentang objek dan apa yang dilakukan terhadap objek. Sikap
sadar jender berarti meliputi apa yang diketahui, apa yang dirasakan dan
apa yang dilakukan terhadap pembedaan laki-laki dan perempuan. Sikap
dapat dipelajari dan dapat diubah, meskipun relatif stabil (Whedall
dalam Woro, 2002 :43)
RPK adalah sebuah ruang tertutup yang nyaman dan aman, tempat
perempuan dan anak korban kekerasan melaporkan dan diperiksa
kasusnya. Dengan mengutamakan perlindungan terhadap korban serta
memenuhi hak-hak korban kekerasan. Dengan fungsi utama RPK adalah
menampung segala keluhan korban beserta permasalahannya (Ipda Novita,
2006).
c) Komponen Substansi, ialah semua out put dari sistem hukum, yang
meliputi norma-norma, peraturan, doktrin dan sebagainya yang
mengatur kehidupan rakyat.
B. Kerangka Pemikiran
Hukum
Tugas pokok
Polisi dan wewenang
Masalah Jender
A. Hasil Penelitian
36
37
masih dalam proses di kepolisian. Hanya ada satu kasus KDRT yang
sudah mendapat putusan hakim.
Nama : JM
Umur : 32 tahun
Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 4 Mei 1974
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
38
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Kutuasem RT 03/RW 17 Kelurahan
Sinduadi Mlati Sleman
Agama : Islam
(a) Korban tidak mau diperlakukan kasar oleh tersangka, karena korban
merasa yang mencari nafkah dalam keluarga. Maka hendaklah
tersangka jangan bersikap kasar dan jangan suka memukul.
(b) Korban juga tidak ingin menjadi pelampiasan kemarahan tersangka,
karena tersangka sering mabuk-mabukan dengan minuman keras
maka ketika memukuli korban, tersangka dalam keadaan tidak
sadar.
(c) Permasalahan ekonomi mengakibatkan dalam keluarga tersebut
sering terjadi pertengkaran sampai akhirnya terjadi pemukulan.
Dengan adanya kejadian itu korban dan anak-anaknya merasa takut
dan terancam jiwanya. Atas kejadian tersebut korban melaporkan
tersangka ke Polres Sleman.
sebesar Rp. 500.000,- ( lima ratus ribu rupiah) dan 2 (dua) bulan
berikutnya hanya memberi nafkah sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu
rupiah) . Mulai bulan April 2006 tersangka tidak pernah lagi memberi
nafkah lahir maupun batin.
(a) Semula tersangka dan korban adalah suami istri yang menikah pada
hari Rabu 26 Mei 1993 yang sudah pisah ranjang dari bulan Juli
2005. Dalam pisah ranjang tersebut tersangka berjanji akan
memberikan nafkah kepada korban dan anaknya sebesar Rp.
1.100.000,- untuk tiap bulannya dan berjalan selama 2 (dua) bulan.
(b) Namun sejak bulan April 2006 tersangka tidak memberi nafkah
lahir batin kepada anak dan istrinya, dan tersangka belum
mengajukan cerai talak ke Pengadilan Agama.
(c) Sejak bulan April tersangka tidak lagi memberikan nafkah lahir
batin kepada korban dan anaknya. Dengan kejadian tersebut
43
b) Faktor Kecemburuan
Kecemburuan tidak hanya pada masalah hubungan personal suami
istri karena kehadiran pihak lain dalam pernikahan, tapi bisa
disebabkan karena pendapatan atau gaji istri yang lebih tinggi
daripada suami. Mengakibatkan suami menjadi rendah diri lalu
45
B. PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
1. Sikap sadar jender yang ditunjukkan anggota Unit RPK Polres Sleman
dengan memberikan perhatian, perlindungan dan rasa empati yang tinggi
adalah salah satu kewajiban polisi dalam menangani kasus kekerasan
dalam rumah tangga. Pada dasarnya anggota Unit RPK Polres Sleman
telah melindungi wanita dengan berusaha melayani korban sebaik-
baiknya, menampung segala keluhan korban, menyediakan ruang aman
untuk korban dan dengan segera memproses kasus KDRT tersebut. Dalam
proses pemeriksaaan diterapkan teknik tertentu yaitu dengan menciptakan
suasanan nyaman dan bersahabat, serta sebelumnya ditanyakan kesiapan
korban untuk memberikan keterangan.
2. Pelaksanaan sikap sadar jender ini bukan berarti tidak mengalami
hambatan. Beberapa hambatan tersebut adalah :
Masih kentalnya struktur budaya patriarki dalam masyarakat
sehingga menganggap bahwa kekerasan yang terjadi dalam
lingkup rumah tangga sebagai urusan pribadi keluarga yang
tidak pantas diketahui umum.
Niat dan tujuan lain korban yaitu untuk memperoleh bukti yang
dapat mempermudah proses perceraian.
Korban tidak memiliki visum et repertum.
Terbatasnya pemahaman polisi dalam menangani kasus
kekerasan dalam rumah tangga dan masalah jender.
Perbedaan persepsi antara penegak hukum tentang pengertian-
pengertian tentang kekerasan dalam rumah tangga.
3. Solusi yang dapat digunakan untk mengatasi hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan sikap sadar jender adalah :
55
56
B. Saran
Setelah penulis melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan atas
penelitian yang telah penulis lakukan berdasarkan data-data yang penulis
peroleh di Unit RPK Sleman, maka penulis memberikan saran-saran agar
dapat digunakan sebagai masukan dan referensi bagi pihak-pihak yang
bersangkutan, yaitu :
1. Sebaiknya polisi memberikan sosialisasi tentang kekerasan dalam rumah
tangga dan permasalahan jender kepada masyarakat yang meliputi
pentingnya partisipasi masyarakat dalam penghapusan kekerasan dalam
rumah tangga, tindakan yang harus dilakukan jika mengetahui atau
mengalami kekerasan dalam rumah tangga, serta usaha bersama dalam
mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender dengan melaksanakan sikap
sadar jender.
2. Perlunya pelaksanaan dan peningkatan sikap sadar jender bagi seluruh
anggota kepolisian pada umumnya dan anggota RPK pada khususnya,
serta sosialisasi pelaksanaan UU PKDRT.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
57
58
Woro, A. P. 1998. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dan Sikap Sadar Dengan
Keputusan Karir Remaja Akhir Perempuan. Skripsi : Tidak
Diterbitkan. Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.
Yohana. 2005. “Perempuan Dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga”. Makalah
Perundang-undangan
Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana
Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Editorial
Suara APIK Edisi 30 Tahun 2006