Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEHUMASAN (PUBLIC RELATION)

“The Basic Of Public Relation”

Oleh Kelompok 1:

1. Dian Muslimah (1911212017)

2. Syafiya Raihan (1911212027)

3. Ilham Dzikrullah (1911213026)

4. Ridha Putri Gunawan Siregar (1911213027)

5. Dhea Lulu Fichriyah (1911213038)

Dosen Pengampu:

Dr. Dr. Dien Anggraini Nursal, MKM.

Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Andalas

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “The Basic

Of Public Relation” untuk memenuhi tugas mata kuliah Kehumasan / Public

Relation. Shalawat dan salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang

telah membawa kita kepada zaman yang penuh dengan ilmu. Terimakasih kami

ucapkan kepada dosen mata kuliah Kehumasan / Public Relation yang telah

memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang

yang membacanya.

Padang, 27 Agustus 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 The Basic Of Public Relation...................................................................................5
2.2 Pengertian PR...........................................................................................................6
2.3 Sejarah Public Relation............................................................................................7
2.3.4 Di Indonesia....................................................................................................10
2.4 Management Humas...............................................................................................11
2.5 Studi Kasus Kehumasan di Bidang Kesehatan.......................................................13
BAB 3..............................................................................................................................15
KESIMPULAN................................................................................................................15
3. 1 Kesimpulan...........................................................................................................15
3.2 Saran......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Public relations atau PR adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola citra

dan reputasi seseorang ataupun sebuah lembaga dimata public. Konsep PR terdiri

dari beragam aspek. Aspek utama dalam konsep PR adalah publik dan relations

atau hubungan yang terjadi. Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen

untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja

yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga

mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya. Public relation atau

hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Untuk

menciptakan kerja sama, public relations merupaka suatu kebutuhan dalam

masyarakat dewasa ini, dimana orang- orangnya bergerak diberbagai bidang,

misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan,

kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya.

Masyarakat selalu membandingkan kualitas pelayanan yang mereka terima

antara satu instansi dengan instansi yang lain. Masyarakat pastilah memilih

pelayanan yang lebih baik dan lebih berkualitas meskipun biayanya agak mahal

dibandingkan dengan yang lain. Tetapi yang terpenting adalah terciptanya tingkat

kepuasan yang dicapai dan terciptanya hubungan yang baik. Salah satu

perusahaan / instansi yang selalu berusaha menjaga kualitas pelayanannya adalah

perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Kualitas pelayanan di instansi

3
kesehatan haruslah terus dipertahankan kualitasnya karena perhatian masyarakat

yang besar terhadap masalah pelayanan kesehatan. Untuk itu, rumah sakit

berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas / mutu pelayanan, baik mutu

pelayanan fasilitas, maupun keramahan petugas, yang bertujuan agar mereka tidak

kehilangan konsumen / langganan mereka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan The Basic Of Public Relation?

2. Apa pengertian dari Public Relation?

3. Bagaimana sejarah Public Relation?

4. Apa pengertian Management Humas?

5. Bagaimana studi kasus kehumasan di bidang kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui The Basic Of Public Relation

2. Untuk mengetahui pengertian dari Public Relation

3. Untuk mengetahui sejarah Public Relation

4. Untuk pengertian Management Humas

5. Untuk mengetahui studi kasus kehumasan di bidang kesehatan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 The Basic Of Public Relation

Public relations atau PR adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola

citra dan reputasi seseorang ataupun sebuah lembaga dimata public. Konsep PR

terdiri dari beragam aspek. Aspek utama dalam konsep PR adalah publik dan

relations atau hubungan yang terjadi. Publik yang dimaksud adalah individu dan

kelompok yang terikat oleh organisasi. Di dalamnya terdapat kepentingan dan

tujuan yang sama. Sementara itu, relations berkaitan dengan hubungan

komunikasi yang harus dibangun. Sifat relations adalah dua arah dan terbuka.(1)

Public Relations memiliki tujuan yang universal diantaranya, yaitu :

1. Menciptakan public understanding (pengertian publik). Pengertian

belum berarti persetujuan/penerimaan, dan persetujuan belum berarti

penerimaan. Di sini public memahami organisasi/perusahaan tersebut

dalam masalah produk/jasa, aktivitas-aktivitas, reputasi, perilaku

manajemen, dsb.

2. Menciptakan public Confidence (adanya kepercayaan publik terhadap

perusahaan).

3. Menciptakan public Support (adanya unsur dukungan dari publik

terhadap perusahaan) baik itu dalam bentuk material maupun spiritual.

4. Menciptakan public Coorperation (adanya kerjasama dari publik

terhadap perusahaan).

5
Fungsi dan Kegiatan Utama Public Relations

a. Fungsi dari PR adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang

berkaitan dengan perusahaannya.

2. Menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat

umum yang timbul.

3. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum

b.Kegiatan utama dari PR adalah sebagai berikut :

1. Menjalankan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian

dari manajemen organisasi

2. Berurusan dengan hubungan antara organisasi dengan publiknya

3. Memantau pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar

organisasi.

4. Menganalisis pengaruh kebijakan, prosedur dan tindakan pada publik.(2)

2.2 Pengertian PR

Usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna

membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan

masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap

sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara

organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).

Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai

target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan

rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi

6
hasil-hasil apa yang telah dicapainya. Public relation atau hubungan masyarakat

masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations

seperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam

berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-

kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok

atau golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha

untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama, public

relations merupaka suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-

orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri,

perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik

perburuan dan sebagainya. Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai

bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu

dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang

cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan

baik , padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang

memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja

humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta

ditentukan tingkat keberhasilannya. Pendekatan public relations memang tidak

harus dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud

Bagian Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai

metode komunikasi oleh tiap karyawannya.(3)

2.3 Sejarah Public Relation

Terdadap pada sejarah dunia dan di Indonesia

7
2.3.3 Di Dunia

Sejarah perkembangan Public Relations di dunia dibagi dalam beberapa periode

berikut ini :

1. PR as non organized activity periode ( Periode tahun 1700 – 1800 )

Periode dimana public relations muncul dalam bentuk aktivitas

yang tidak terorganisasi dengan baik, dikala itu banyak diwarnai dengan

kegiatan penyatuan pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan/kebebasan

dari perbudakan dan sistem kolonialisme yang melanda dunia.Kegiatan

diwarnai dengan acara yang sederhana, penyelenggaraan pidato,

pertemuan dan korespondensi antarindividu. Banyaknya deklarasi

kemerdekan membuat periode ini disebut juga dengan periode “Public of

Independence”

2. PR as organized activity periode (Periode tahun 1801 – 1865)

Seiring dengan adanya kemajuan atau perkembangan bidang

industri, keuangan, perdagangan dan teknologi. Aktivitas Public Relations

mulai terorganisasi dengan baik, hal ini dapat dilihat dari Pesatnya

perkembangan hubungan perdagangan lokal, nasional maupun

internasional.Periode ini disebut masa perkembangan aktivitas PR ( PR of

expansion) karena keberhasilan aktivitas PR/Humas dan pers yang

mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan negara – negara Eropa,

Amerika, dan negara maju lainnya.

3. PR as professional ( Periode tahun 1866 – 1900 )

8
Pada masa ini, aktivitas PR berubah bentuk menjadi suatu kegiatan

profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan

teknologi industri berupa meluasnya penggunaan listrik dan mesin

pembakaran (internal combustion engine).PR dimanfaatkan para robber

barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatan bisnisnya yang menganut

asas laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan

nasib rakyat/pekerjanya.Karena itu, Public Relations pada masa ini disebut

masa the public to be damned periode (1811 – 1900).2)

4. Public be informed periode ( Periode tahun 1901 – 1919 )

Aktivitas Public Relations pada masa ini adalah melakukan

investigative reporting (reportase investigasi) untuk melawan para petani,

populis, kristiani, sosialis dan serikat buruh yang memprotes keras tindak

kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak bermoral serta

koruptor. Mereka mengupah wartawan untuk membalas perlawanan

tersebut dengan mempengaruhi berita yang dimuat di media massa.

Tercatat dalam sejarah Public Relations. Pada tahun 1906 seorang

paktisi dan sekaligus tokoh Public Relations Amerika Serikat Ivy

Ledbetter Lee, berhasil mengatasi krisis pemogokan massal yang

melumpuhkan kegiatan industri pertambangan batu bara dan perusahaan

kereta api Pennsylvania Rail Road melalui strategi Management of PR

Handling and Recovery. Dia berkerja sama dengan pihak pers yang

mengacu pada Declaration of Principles.

5. The Public Relations and mutual understanding periode ( Periode tahun

1920 – sekarang )

9
Pada tahun 1923 PR/Humas dijadikan bahan studi, pemikiran dan

penelitian di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan

sekarang ini menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling

pengertian, saling menghargai dan toleransi di berbagai kalangan

organisasi dan publik.

2.3.4 Di Indonesia

Terdapat beberapa periode lahirnya PR

1. Periode 1 ( Tahun 1962 )

Secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui

Presidium Kabinet PM Juanda, yang menginstruksikan agar

setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi

HUMAS.

2. Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan

(Bakohumas). Kemudian pada tahun 1970-1971 Bakor diubah

menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan

Pemerintah )

3. Periode 3 ( Tahun 1972 – 1993 )

Periode ini ditandai dengan munculnya Public Relations

kalangan profesional pada lembaga swasta umum.

4. Periode 4 ( Tahun 1995 – sekarang )

Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta

bidang profesional khusus ( spesialisasi PR/HUMAS bidang

industri pelayanan jasa).(4)

10
2.4 Management Humas

Manajemen humas adalah suatu komunikasi dua arah antara suatu lembaga

dengan masyarakat untuk melakukan kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan serta evaluasi dalam usaha pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan

pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi; mulai

dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konfrensi pers

internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional elalui

multimedia, dari menyelenggarakan acara open hause hingga kampanye politik,

dari pengumuman pelayanan publik hingga menangani kasus manajemen krisis(5)

Fungsi manajemen humas dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik

antara organisasi yang diwakilinya dengan masyarakat sebagai sasaran pada

akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang hendak

dicapai oleh organisasi yang bersangkutan.

Fungsi – fungsi manajemen humas sama seperti kegiatan manajemen pada

umumnya. George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi manajemen sebagai

POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

a. Perencanaan (Planning)

Pada dasarnya perencanaan (planing) adalah menentukan kegiatan

yang hendak dilakukan, agar hasil yang dicapai sesuai dengan harapan.

Perencanaan merupakan fungsi awal dari seluruh fungsi manajemen.

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahapan, yaitu

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan, perencanaan dimulai

dengan keputusan-keputusan. Tanpa adanya rumusan tujuan yang

11
jelas, sebuah lembaga akan menggunakan sumber daya yang kurang

efektif.

2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan kondisi saat ini dari

tujuan yang hendak dicapai sangat penting untuk tujuan dan rencana

waktu yang akan datang.

3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, perlu pemahaman

tentang faktor lingkungan internal dan eksternal yang digunakan dalam

mengukur kemampuan dalam mencapai tujuan.

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian

tujuan, digunakan untuk mengembangkan berbagai alternatif kegiatan

dalam mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Organisasi atau pengorganisasian adalah keseluruhan

aktivitas manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan

tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing- masning dengan

tujuan terciptanya aktifitas yang berdaya guna dan berhasil dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

c. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan menurut George R. Terry berarti merangsang

anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan

kemauan yang baik. Actuating artinya menggerakkan orang-orang agar

mau bekerja dengan sendirinya

d. Evaluasi (Evaluating)

12
Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahap-tahap penelitian,

perencanaan dan penggiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi.

Pada dasarnya kegiatan evaluasi pelaksanaan program humas

bertujuan untuk mengetahui implikasi suatu lembaga pendidikan terhadap

masyarakat dalam berbagai hal.

2.5 Studi Kasus Kehumasan di Bidang Kesehatan

Pada masa perdagangan bebas dewasa ini yang ditandai dengan berbagai

perubahan dalam masyarakat terutama adalah gaya hidup, menjadikan masyarakat

tersebut cenderung mencari hal-hal yang praktis, mudah, dan cepat. Mereka tidak

mau bersusah-susah untuk melakukan aktivitas yang sekiranya dapat dilakukan

orang lain dengan menggunakan jasa orang lain dalam pelayanan. Fenomena

sosial yang terjadi di masyarakat ini sudah menjadi hal yang biasa. Namun, ada

beberapa hal yang mendapat perhatian serius dari masyarakat terhadap pelayanan

yang diterimanya. Masyarakat selalu membandingkan kualitas pelayanan yang

mereka terima antara satu instansi dengan instansi yang lain. Masyarakat pastilah

memilih pelayanan yang lebih baik dan lebih berkualitas meskipun biayanya agak

mahal dibandingkan dengan yang lain. Tetapi yang terpenting adalah terciptanya

tingkat kepuasan yang dicapai dan terciptanya hubungan yang baik. Dengan

terciptanya tingkat kepuasan dan hubungan yang baik, maka akan terbentuk

sebuah opini publik yang menguntungkan bagi instansi / perusahaan tersebut.

Hubungan yang efektif dan harmonis antara pihak-pihak yang berkepentingan

sangat mendukung terwujudnya tujuan dan kepuasan bersama. Oleh karena itu,

diperlukan suatu divisi kerja yang mampu menjadi mediator untuk menjembatani

antara top manajemen dengan stakeholdernya.

13
Dari sinilah eksistensi Public Relations difungsikan melalui hubungan-

hubungan yang harmonis dan simbiosis mutualisme antara instansi dengan

stakeholdernya. Inilah yang secara tidak langsung menimbulkan persaingan antar

berbagai instansi / perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,

agar instansi / perusahaan yang bersangkutan tidak kehilangan pelanggan karena

pelayanan yang kurang memuaskan. Salah satu perusahaan / instansi yang selalu

berusaha menjaga kualitas pelayanannya adalah perusahaan yang bergerak di

bidang kesehatan. Kualitas pelayanan di instansi kesehatan haruslah terus

dipertahankan kualitasnya karena perhatian masyarakat yang besar terhadap

masalah pelayanan kesehatan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya kasus

pengaduan yang ditujukan kepada Instansi Kesehatan baik itu Rumah Sakit,

Puskesmas, Klinik Bersalin, Apotek, maupun kepada petugas kesehatan yaitu

Dokter, Perawat, Fishioteraphis, Ahli Gizi, Humas, Personalia, serta petugas

lainnya.

Rumah sakit sebagai lembaga kesehatan, dimana masalah pelayanan

kesehatannya yang paling sering mendapat pengaduan maupun keluhan dari

masyarakat. Keluhan-keluhan dari masyarakat tersebut biasanya diakibatkan oleh

kelalaian atau kesalahan dari petugas kesehatan di rumah sakit tersebut dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini adalah pasien. Dimana

pasien merasa kurang puas terhadap kualitas pelayanan yang dilakukan oleh

petugas kesehatan. Banyak faktor yang bisa dikatakan rawan tuntutan dari sebuah

Rumah Sakit.

14
BAB 3

KESIMPULAN

3. 1 Kesimpulan

Public relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang menjadi


jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya. Public relations
membantu sebuah perusahaan, oganisasi, badan atau institusi agar publik mau
bekerja sama dengan baik.

Fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan


baik antarlembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal
dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi
publik dakam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang
menguntungkan lembaga organisasi.

3.2 Saran
Penulis menyarankan agar para public relation melaksanakan tugasnya
dengan baik untuk mengatur organisasi dengan masyarakat luas.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Rusalan, Rosady,2013. Kampanye Public Relations. Hlm 23 1. 1940;1–27.

2. Wahyuni ES, Muljono P

3. Negara JA, Ilmu F, Dan S, Politik I, Islam U, et al. KOMUNIKASI

PUBLIC RELATIONS INTERNAL DAN EKSTERNAL PUBLIC. 2015;

4. Perkembangan S. Sejarah Humas. 1800;

5. T. Morisan. Manajemen Publik Relations , (Jakarta:Kencana Prenada

Media Group,2008),hlm.5. 5 8. :8–40.

Anda mungkin juga menyukai