Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN III

PATOFISIOLOGI OBSTETRI DAN GINEKOLOGI PADA BBL

A. PENYAJIAN

I. ASFIKSIA
a. ASFIKSIA
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan
keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan
b. Penyebab Asfiksia
Keadaan Ibu
 Preeklampsia dan eklampsi
 Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta
 Partus lama atau partus macet
 Demam selama persalinan
 Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
 Kehamilan Post Matur (sesudah 42 minggu kehamilan)
KEADAAN TALI PUSAT
 Lilitan tali pusat
 Tali pusat pendek
 Simpul tali pusat
 Prolapsus tali pusat
KEADAAN BAYI
 Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
 Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar,distosia bahu, ekstraksi
vakum,forsep)
 Kelainan kongenital
 Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
c. PrinsipResusitasi
a. Tenaga kesehatan yang siap pakai dan terlatih dalam resusitasi neonatal harus
merupakan tim yang hadir pada setiap persalinan.
b. Tenaga kesehatan dikamar bersalin tidak hanya harus mengetahui apa yang
harus dilakukan, tetapi juga harus melakukannya dengan efektif dan efisien.
c. Tenaga kesehatan yang terlibat dalam resusitasi bayi harus bekerjasama
sebagai satu tim yang terkoordinasi.
d. Prosedur resusitasi harus dilaksanakan dengan segera dan tiap tahapan
berikutnya ditentukan khusus atas dasar kebutuhan dan reaksi dari pasien
e. Segera seorang bayi memerlukan alat-alat dan resusitasi harus tersediadan siap
pakai
d. Langkah-langkah
A. Persiapan
Sebelummelaksanakanpraktikumsaudaraharusmempersiapkanuntukresusitasi
yaitu:
1. PersiapanKeluarga
Sebelummelakukanpertolonganbayibarulahir,
lakukankomunikasiterapeutikdengankeluargamengenaikemungkinan
-kemungkinan yang akanterjadi pada bayidan persiapanresusitasi.
2. Persiapanruangandantempatresusitasi
Ruanganharushangatdanterang
a. Tempatresusitasidatar,rata,cukupkeras,bersih,keringdanhangat,misalnya
meja, dipan atau lantai beralas tikar. Upayakan dekat dengan
pemancarpanas dantidakberanginsepertijendelaataupintuyangterbuka.
1) Ruanganyanghangatakanmencegahterjadinyahipotermi
2) Tempatresusitasiyangdatardanrataakanmemudahkanpengaturan posisi
kepalabayi.
3) Sumber pemancar panas dapat menggunakan lampu 60 watt atau lampu
petromak dengan jarak 60 cm dari meja resusitasi. Lampu sudah menyala
menjelangpersalinan.
3. Persiapan alatresusitasi
a. Kain/bedong 3buah
1) Kain I : untuk mengeringkanbayi
2) Kain II : untuk menyelimuti bayi
3) Kain III : untuk ganjal bahu bayi
b. AlatpenghisaplendirDeLeeataubolakaret.
c. Alatventilasi.
Balonatausungkup,jikamungkinsungkupanatomisdenganbantalanudar
adenganukuranuntukbayicukupbulandanbayiprematur.
d. Kotak alatresusitasi.
e. Sarungtangan.
f.Jam atau pencatatwaktu.
g. Keterangan
1) Kain/bedongyangdigunakakansebaiknyabersih,kering,hangatdanda
pat
menyerapcairan,misalhanduk,kainflanel.Bilatidakadagunakanka
in panjang atau kainsarung.
2) Kain ke-3 untukmenganjal bahu, bisadibuatdarikainkaos,
selendang, handukkecil yang digulungsetinggi 3 cm dan
bisadisesuaikanuntukmengaturposisikepalabayi agar
sedikittengadah/menghidu.
3) Cara menyiapkankain
a) Kain ke I : diletakkan di atas perut ibu yang berfungsi
untuk
mengeringkanBBLyangbasaholehairketubansegerasetelahl
ahir.
b) KainKeII:digelardiatastempatresusitasiyangberfungsiunt
uk menyelimutibayiagartetaphangatdankering.
c) Kain Ke III : kain digulung setebal kira-kira 3 cm atau
dapat disesuaikan,diletakkandibawahkainke-
2untukmenganjalbahu. Fungsi kain untuk mengatur
kepala bayi tetap sedikit tengadah/menghidu.
h. AlatpenghisaplendirDeLeedigunakanuntukmenghisaplendirkhususu
ntuk BBL.
i. Balondansungkupmerupakanalatyangpentingdalamtindakanventilasipada
resusitasi,siapkansungkupdalamkeeadaanterpasangdansteril/DTT.
j. AlatpenghisaplendirDeLeedansungkupdalamkeadaansteril/DTTdisimpandi
dalam kotak alatresusitasi.
k. Kotak alat resusitasi diletakkan dekat tempat resusitasi dengan
tujuanagar sewaktu-
waktumudahdigunakan/diambilsaatdilakukantindakanresusitasi
padaBBL.
4. Persiapanpenolong
Pastikanpenolongsudahemakaialatpelindungdiri yang
bertujuanuntukmelindungidiridarikemungkinaninfeksiantara lain:
a. Memakaialatpelindungdiriseperticelemekplastik,masker,penutupkep
ala, kacamata, sepatutertutup.
b. Lepaskanperhiasan,cincin,jamtangansebelumcucitangan.
c. Cucitangandenganairmengalirmenggunakansabunataucairandesinfektan.
d. Gunakansarungtangansterilsebelummenolong BBL
5. Langkah – LangkahResusitasi
Tahap I Langkah Awal
Langkahawaldilakukandalamwaktu 30 detik, yaitu:
1. Menjagabayitetaphangatdengancara:
a. Meletakkan bayi di atas kain ke Idiatas perut ibu atau
kurang lebih 45 cm dari
perineumMenyelimutibayikecualibagianwajah,dadadanperutte
tapterbukalalupotongtalipusat
b. Memindahkanbayidanletakkanbayidiataskainke2ditempat/mejaresusita
si
c. Menjagabayitetaphangatdibawahpemancarpanasdenganbagianwa
jahdandada terbuka
2. AturPosisibayi
a. Membaringkanbayidenganposisiterlentangdankepalabayidekatdenganpe
nolong
b. Memposisikan kepala bayi dengan posisi menghidu (kepala agak
ekstensi dengan menganjal bahu)
3. Isaplendir
Gunakanalatpenghisaplendir Dee Lee dengancara:
a. Mengisaplendirdarimulutlaluhidung
b. Melakukan penghisapan lendir pada saat alat ditarik keluar, tidak pada
saat memasukan alat
c. Masukkan alat ke dalam mulut bayi tidak lebih 5 cm karena dapat
menyebabkan denyut jantung janin menurun/melambat atau tiba-tiba
bayi henti nafas. Untuk di hidung alat tidak melebihi cuping hidung
4. Gunakanbolakaretdengancara:
a. Tekanbolakaretdiluarmulutdanhidung
b. Masukkan ujung penghisap bola karet ke dalam mulut lalu lepaskan
tekanan pada bola karet (sekret/lendir akan terhisap)
c. Masukkan ujung penghisap bola karet ke dalam hidung lalu lepaskan
(tidak melebihi cuping hidung)
5. Keringkan dan rangsangtaktil
a. Mengeringkan dengan kain ke I mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya dengan sedikit tekanan untuk merangsang bayi bernafas
b. Lakukan rangsang taktil lainnya seperti menyentil/menepuk telapak kaki
bayi secara gentle atau menggosok punggung, perut, dada, tungkai bayi
dengan telapak tangan
c. Menyingkirkan kain ke I, bayi berada di atas kain ke 2
d. Menyelimuti bayi dengan kain ke 2, kecuali wajah dan dada tetap
terbuka untuk memudahkan memantau pernafasan bayi
6. Aturkembaliposisikepalabayi
Mengembalikanposisikepalabayi pada posisimenghidu
7. Lakukanpenilaianbayi
Setelah melakukanlangkahawallakukanpenilaian pada bayi,
apakahbayibernafasnormal, tidakbernafasataumegap-megap
a. Apakahbayibernafasnormal,lakukanperawatanpascaresusitasi
b. Apabila bayi megap-megap atau tidak bernafas, maka mulai lakukan
ventilasi
Tahap2 :Ventilasi
Ventilasiadalahmemasukkansejumlahudarakedalamparuuntukmembuka
alveoli parudengantekananpositif agar bayidapatbernafasspontan dan
teratur
Langkah-langkahventilasi
1. Memasangsungkup
Memilihsungkupsesuaiukurandenganbentukanatomislalupegangsu
ngkupmenutupidagu, mulut dan hidung

2. Ventilasi 2kali
a. Memompabalondengantekanan30cmair.Pompabalonpentingdilaku
kanuntuk
mengujiapakahjalannafasbayiterbukasertauntukmembukaalveoliparua
garbayi bisa mulaibernafas
b. Melihatapakahdadabayimengembangpadasaatdilakukantiupanataurem
asan.Jika tidak mengembang lakukan:
1) Memeriksaposisisungkupdanpastikantidakadaudarayangbocor
2) Memeriksaposisikepaladanpastikanposisisudahmenghidu
3) Memeriksacairanataulendirdimulut,bilaadalakukanpenghisapan
4) Melakukanremasan2kali,jikadadamengembanglakukantahapselanjutny
a
3. Ventilasi20kalidalam30detik
a. Meremasbalonresusitasisebanyak20kaliselama30detikdenganteka
nan20cmair sampaibayimulaibernafasspontanataumenangis
b. Pastikan dada mengembang pada saat dilakukan tiupan atau
remasan. Setelah 30 detik lakukan penilaian ulang nafas
4. Jika,bayimulaibernafasnormal/tidakmegap-
megapdanataumenangis,maka
hentikan ventilasi secarabertahap.
a. Memerhatikandadabayiapakahadaretraksiatautidak
b. Mengitung frekuensi nafas per menitJika frekuensi nafas bayi > 40
x/menit dan tidak ada retraksi berat maka ventilasi tidak dilakukan lagi,
letakkan bayi di dada ibu untuk asuhan kontak kulit dan lanjutkan
asuhan BBL serta pantau tiap 15 menit untuk pernafasan dan kehangatan
c. Jangan tinggalkan bayi sendiri
d. Melakukan asuhan pasca resusitasi
5. Jikabayimegap-megapdanatautidakbernafas,lakukanventilasi.
a. Melakukanventilasi,setiap30detikhentikandanlakukanpenilaianulangn
afas
b. Lanjutkanventilasi20kaliselama30detikdengantekanan20cmair
c. Setiap30detikhentikanventilasi,kemudianlakukanpenilaianul
ang,apakahbayi bernafas ataumegap-megap
Jikabayimulaibernafas normal/tidakmegap-megap dan
ataumenangismakahentikanventilasisecarabertahapkemudianlanjutkanasuha
npascaresusitasi. Jikabayimegap-
megap/tidakbernafas,teruskanventilasi20kaliselama30detikdengantekanan20c
mair, kemudianlakukanpenilaianulangnafassetiap30detik.
Menyiapkanrujukanjikabayibelumbernafasspontansesudah2menitresusitasi
a. Menjelaskanpadaibudankeluargaapayangterjadidanapayangtelahdilaku
kan
b. Meminta keluarga untuk persiapan rujukan
c. Meneruskan lakukan ventilasi selama selama mempersiapkan rujukan
d. Melakukan pencatatan tentang keadaan bayi pada formulir rujukan dan
formulir rekam medik
e. Lanjutkan ventilasi, nilai ulang nafas dan nilai denyut jantung
f. Lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air
g. Setiap 30 detik hentikan ventilasi kemudian lakukan penilaian ulang
nafas dan denyut jantung
Jika dipastikan denyut jantung tidak terdengar, maka lanjutkan ventilasi
selama 10 menit.
Hentikanresusitasijikadenyutjantungtetaptidakterdengar.Berikanpenjelasanpad
aibu
dankeluarga,berikandukunganmoralkepadanyakemudianlakukanpencatatan.Ba
yiyang
mengalamihentijantung10menitdiperkirakanmengalamikerusakanotakyangper
manen
II. BBLR

PENGERTIAN
BBLR(BeratBayiLahirRendah)adalahbayiyanglahirdenganberat<2.500gramtan
pamemandangusiakehamilan.Beratlahirditimbangdalam1jamsetelahlahir,
KLASIFIKASIBBLR
1. Bayidarikehamilankurangbulan
Bayiinilahirsebelumusiakehamilan37minggu.Sebagianbayikurangb
ulanbelumsiaphidupdiluarkandungan,kesulitanuntukmemulainafas,
menghisap,melawaninfeksidanmenjagatubuhnyaagartetaphangat.
2. Bayikeciluntukmasakehamilan
Bayiinitidaktumbuhdenganbaikdidalamkandungan.Ada3kelompok
bayi(KMK) kecil masakehamilan
a. KMK lebihbulan.
b. KMK cukupbulan.
c. KMK kurangbulan.
3. Kombinasikeduanya
A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHIBBLR
1. Umuribu<20tahundanlebih35tahun
2. Jarak kehamilan < 1 tahun
3. Ibu dengan keadaan:
a. Mempunyai BBLRsebelumnya.
b. Melakukan pekerjaan fisik beberapa jam tanpa istirahat.
c. Sangat miskin.
d. Kurang Gizi.
e. Perokok, pengguna obat terlarang dan pecandu alkohol
B. MASALAH BBLR
a. Asfiksia
b. Gangguannafas
c. Hipotermi
d. Hipoglikemi
e. Infeksi
f. Ikterus
g. Masalahperdarahan
C. GAMBARAN KLINIS BBLR KURANG BULAN
a. Kulit tipis dan mengkilap
b. Tulangrawantelingasangatlunak
c. Lanugo banyakterutama pada punggung
d. Laki-lakiskrotumbelumbanyaklipatan, testis belumturun
e. Jaringanpayudarabelumterlihatjelas
f. Perempuan labiomayorabelummenutupi labia minora
g. Laki-lakiskrotumbelumbanyaklipatan, testis belumturun
h. Garistelapak kaki < 1/3 bagianbelumterbentuk
i. Kadangdisertaipernafasanbelumteratur
j. Aktifitas dan pergerakanlemah
k. Menghisap dan menelantidakefektif dan lemah
D. BBLR-KMK
a. Janindapatkurang,cukup,lebihusiakehamilan,namunBBL<2.500gram
b. Gerakan cukupaktif, tangiscukupkuat
c. Kulitkeriput, lemahbawahkulit tipis
d. Bilakurangbulanbayimempunyaiciri-cirisesuaibayikurangbulan
e. Bayiperempuanjikacukupbulan labia mayoratertutup labia minor
f. Mengisapcukupkuat
g. Rajah telapak kaki mungkinlebihdari 1/3 bagian

G. PENATALAKSANAAN BBLR SAAT DAN SETELAHLAHIR

1. Tatalaksana saatlahir
a. BBLRmerupakanrisikoterjadinyaasfiksia
1) Cairan alveoliberlebih
2) Resistensi vaskuler parutinggi
3) Usaha nafaskurang
b. Tatalaksanasaatlahiradalahtindakanresusitasi
2. PenilaianBBL
a. Sebelumlahir
1) Apakahbayicukupbulan?
2) Apakahairketubanjernih,tidakbercampurmekonium?
b. Setelahlahir
1) Apakahbayimenangisataubernafas?
2) apakahbayitonusototbaikataubergerakaktif?

EVALUASI

a. Ringkasan
BBLR
(BeratBayiLahirRendah)adalahbayiyanglahirdenganberat<2.500gramtanpamemanda
ngusiakehamilan.Beratlahirditimbangdalam1jamsetelahlahir,
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan
keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan
b. Petanyaan
1. Jelakanpenyebabasfiksiandariibu?
2. Jelaskanpersiapanalatuntukresusitasi?
3. Jelaskanpengertia BBLR?
4. JelaskanTandagejala BBLR-KMK?
c. Daftar Pustaka

Kemenkes RI 2010 Buku Saku pelayanan kesehatan neonatal. Jakarta


Astuti S, Sukesi,Esyuananik, 2016 , Asuhan kebidanan neonatus, bayi dan
prasekolah, Kemenkes RI
Kemenkes RI.2015 Buku Ajar Kesehatan Ibu dan anak, Pusdiknakes Jakarta
250
a.

250

Anda mungkin juga menyukai