Anda di halaman 1dari 4

#Event_Review

#NodaVsWulan
Kali ini saya akan mereview dua novel best seller karya Patrick Kellan dan Dre Kalfa
Novel Pertama
- Judul Buku : Noda Pada Gadis Kecil Itu (NPGKI)
- Penulis : Dre Kalfa
- Penerbit : Patrick Kellan Publisher
- Tahun Terbit : Desember 2019
- Jumlah Halaman : 216
- Nomor Edisi : ISBN 978-623-92047-1-6
Takut, cemas dan malu merupakan dampak yang dirasakan korban pemerkosaan. Apalagi
jika korban mendapati bahwa peristiwa mengerikan itu tidak hanya meninggalkan luka dan
trauma, namun juga benih dalam kandungannya. Maka, beban psikologi yang harus dihadapi
akan bertambah lagi.
Hal inilah yang terjadi kepada Amanda Rachel. Gadis yang berumur 16 tahun dan masih
duduk di bangku kelas 1 SMA. Hingga konsekuensinya, diapun harus putus sekolah.
Manda yang tak punya nyali untuk menceritakan tentang peristiwa pencabulan itu kepada
orang tuanya, terpaksa mencari kambing hitam untuk dijadikan ayah bagi bayi dalam
kandungannya. Manda nekat “menyeret” Donny --pria yang baru beberapa bulan dia kenal
melalui media sosial-- masuk dalam pusaran masalahnya.
Manda menjebak Donny, hingga orang tua Manda berasumsi bahwa dialah ayah dari bayi
Manda. Mereka memaksa dan mengancam Donny jika menolak bertanggung jawab.
Donny yang terdesak tanpa keluarga dan pembela, serta tanpa seorangpun yang percaya
penjelasannya, akhirnya terpaksa menikahi Manda. Hingga setelah menikah, barulah Manda
mengakui bahwa dia telah diperkosa dan berjanji akan meninggalkan Donny sesudah
melahirkan anaknya. Namun sayangnya Manda tetap kekeuh tak mau memberi tahu siapa
pelakunya.
Bagaimana perjalanan rumah tangga Donny dan Manda? Mengapa Manda memilih
bungkam? Sanggupkah Donny mengungkap siapa pelakunya?
Ketika membaca novel NPGKI ini, pembaca akan dilenakan oleh kepiawaian penulis dalam
mengkonversikan idenya menjadi narasi yang menarik dan enak dibaca. Setiap kalimatnya
diramu dari diksi yang sederhana namun sarat akan makna. Sehingga ceritanya mudah
dicerna dan pesannya sampai pada pembaca.
Walaupun telah banyak novel dengan tema yang sama, namun NPGKI ini menawarkan sudut
pandang yang berbeda. Karena tidak hanya menceritakan beban psikologis Manda sebagai
korban pemerkosaan saja, tapi juga kondisi psikis Donny yang ternyata masa kecilnya
dianggap “noda” karena terlahir dari hasil pemerkosaan juga. Dan uniknya kini Donny malah
menjadi tersangka yang memberi noda pada Manda.
Pengalaman pahit masa kecil Donny beserta ibunya membuat dia menjadi satu-satunya orang
yang mampu memahami setiap lara yang dirasakan Manda dan sanggup melindungi jiwa
rapuhnya.
Selain baper dengan cara Donny “ngemong” Manda, pembaca juga dibuat penasaran untuk
mencari tahu pelaku pemerkosaannya. Penulis berhasil membuat pembaca ikut tegang dan
menerka-nerka dari setiap clue yang tertera. Twist-twist yang dibubuhkanpun tak pernah
gagal membuat pembaca terkecoh, hingga membuat makin penasaran dan tertantang untuk
terus membuka setiap lembarnya demi menguak pelakunya serta mengetahui akhir kisah
rumah tangga Donny dan Manda.
Disamping menyajikan konflik yang menarik, menciptakan tokoh yang konsisten juga
merupakan unsur yang penting dalam sebuah novel. Kecakapan penulis dalam
menggambarkan karakter Donny, membangun koneksi antara si tokoh dengan pembaca.
Sehingga pembaca merasa ikut menjadi lakon dalam cerita.
Dalam NPGKI, tokoh Donny dideskripsikan sebagai pria yang dewasa, tenang, berani dan
baik walau awalnya seorang Don Juan. Kekonsistenan karakter dari tokoh Donny dapat
dilihat dari keselarasan pemikiran, dialog dan tingkah lakunya dalam cerita.
Beberapa pesan moral yang dapat diambil dari novel ini adalah diharapkan agar pembaca
meningkatkan kewaspadaan atas tindak kejahatan yang bahkan bisa dilakukan oleh orang
terdekat. Perlunya komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua, apalagi saat ada
masalah.
Novel NPGKI juga banyak memberi pemahaman yang mematahkan stigma negatif tentang
korban pemerkosaan. Pengetahuan tersebut kemudian merujuk pada pemikiran baru dalam
memandang, menilai dan memperlakukan korban pemerkosaan.
Novel Kedua
- Judul Buku : Love Van Java (LVJ)
- Penulis : Patrick Kellan
- Penerbit : Patrick Kellan Publisher
- Tahun Terbit : Juli 2019
- Jumlah Halaman : 262
- Nomor Edisi : ISBN 978-626-90855-3-7
Pasca memberi nafas buatan saat menolong Wulan yang hampir hanyut dan pingsan di
sungai, Raden Mas Arun dan Wulan justru dituduh melakukan hal tidak senonoh di depan
umum oleh para petani yang tidak sengaja melihat saat hendak ke sawah.
Atas kesalah pahaman tersebut, maka mereka berdua harus memilih salah satu dari tiga
hukuman yakni; membayar denda, menikah atau pergi selamanya dari desa. Tak dinyana
ternyata Raden Mas Arun memilih akan menikahi Wulan.
Mengetahui keberuntungan Wulan yang akan dipersunting Raden Mas Arun, teman-teman
dan saudara Wulan menjadi benci padanya. Ternyata mereka semua tergila-gila dan juga
ingin menjadi pendamping pemuda tampan putra tunggal Adipati Arya yang kaya raya.
Sebelum melaksanakan pernikahan, karena berasal dari keluarga kalangan bawah, Wulan
harus tinggal dikediaman Adipati Arya untuk belajar banyak hal sebagai upaya memantaskan
diri menjadi calon menantu Adipati.
Di sana, Wulan harus berhadapan dengan ibunda Raden Mas Arun yang judesnya “sundul
langit”. Masalah demi masalah menimpa Wulan apalagi setelah kedatangan Rara Marina,
tunangan Raden Mas Arun.
Pada akhir cerita, fakta mencengangkan tentang keluarga Wulan terkuak. Ternyata mereka
melakukan kejahatan besar yang sangat fatal akibatnya. Kebenaran itu diungkap oleh
Kalandra, pemuda dari kota yang mengalami kecelakaan dan ditemukan Wulan di sungai.
Rahasia apakah yang disimpan oleh keluarga Wulan? Masihkah Raden Mas Arun bersedia
menikahi Wulan? Atau justru memilih Rara Marina?
Novel yang memakai setting dan latar belakang budaya jawa tempo dulu ini menceritakan
kisah cinta yang manis antara Raden Mas Arun dan Wulan. Perubahan karakter Raden Mas
Arum dari pribadi yang dingin menjadi ceroboh dan konyol setelah jatuh cinta selalu
mengundang tawa pembaca. Ditambah keluguan Wulan dan kejenakaan Sumi sang abdi
membuat novel LVJ semakin kocak dan semarak.
Sama halnya dengan novel NPGKI, pada novel LVJ penulis juga menggunakan bahasa yang
sederhana, sehingga ceritanya mengalir dan membuat pembaca betah berlama-lama
mantenginnya.
Alur kedua novel ini juga sama, yakni maju mundur. Pengadaan flashback dalam cerita
bukan hanya tentang nostalgia belaka. Justru sebagai petunjuk untuk melengkapi kepingan-
kepingan misteri hingga ditemukan benang merahnya.
Konflik yang disematkan dalam cerita ini cukup bervariasi. Mulai dari bagaimana Wulan
harus menghadapi ketidak sukaan calon ibu mertuanya yang galak. Lalu, kecemburuan Rara
Marina yang diluapkan dalam bentuk tindakan-tindakan licik untuk menyingkirkan Wulan.
Hingga misteri tentang kejahatan keluarga Wulan yang menjadi klimaks dalam cerita.
Selain unsur komedinya yang mengocok perut, hal lain yang membuat novel LVJ makin
menarik ialah adanya pengembangan cerita yang bermuara pada akhir yang tak terduga atau
unpredictable ending, bahasa kerennya. Kejutan demi kejutan hadir seiring dengan
penyelesaian tiap konfliknya. Dipastikan pembaca akan tertipu dan terjebak dalam twist-
twistnya.
Pesan moral yang didapat setelah membaca novel ini adalah tentang ketulusan dalam
mengabdi dan mencinta. Bagaimana Kalandra terus menjaga wanita yang dia damba
walaupun tahu tak akan pernah bisa bersatu selamanya.
Selain ketulusan, pesan tentang kejujuran juga terselip dalam novel LVJ. Tak perduli betapa
sulit kehidupan dan betapa susah persaingan, berbohong tidak akan pernah jadi sebuah
penyelesaian. Bahkan akan memicu masalah baru sebagai konsekuensi yang harus
ditanggung ketika pada akhirnya kebenaran mencuat kepermukaan.
Kedua novel ini sama-sama bagus dan unggul dengan kelebihan masing-masing. Namun jika
harus memilih saya lebih suka NPGKI, karena masalahnya lebih relevant dengan kehidupan
masa kini. Novel ini menyajikan banyak pemahaman baru yang meningkatkan empati dan
melibas persepsi negatif tentang korban pemerkosaan yang selama ini malah sering dibully
dan disalahkan.
Tokoh yang paling saya suka adalah bang Donny, karna karakternya yang kuat dan konsisten
dari awal hingga akhir cerita. Selain itu saya selalu terenyuh dengan sikap tulus dan caranya
menjaga, menguatkan dan mengajarkan Manda untuk menerima bayinya.

Anda mungkin juga menyukai