Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 5- XIPA 1

1. Alfiyan Dwi ariyanto


2. Imari eufrat lubis
3. Hafsarani ikramina
4. Novita rahmah
5. Risa wulandari k.

pteridophyta
(tumbuhan paku)
HABITAT TUMBUHAN PAKU

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali


daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total
spesies yang diketahui hampir 10.000, dengan perkiraan
3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Sebagian besar
anggota paku-pakuan tumbuh di daerah tropika basah yang
lembab.
Paku-pakuan cenderung ditemukan pada kondisi tumbuh
marginal, seperti lantai hutan yang lembab, tebing
perbukitan, merayap pada batang pohon atau batuan, di
dalam kolam/danau, daerah sekitar kawah vulkanik, serta
sela-sela bangunan yang tidak terawat. Meskipun demikian,
ketersediaan air yang mencukupi pada rentang waktu
tertentu diperlukan karena salah satu tahap hidupnya
tergantung pada keberadaan air, yaitu sebagai media
bergeraknya sel sperma menuju sel telur
Daur hidup tumbuhan paku

● Daur hidup tumbuhan paku mengenal metagenesis /pergiliran keturunan,


yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku
yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena
menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus
(prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan
kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar
(tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak
berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang
lembap. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ
penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium
(archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak
memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju
archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada
gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
● Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi
telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora
yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung
embrio
CIRI UMUM TUMBUHAN PAKU
• Ciri-Ciri Umum Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Daun pada
tumbuhan paku tampak jelas. Tumbuhan paku daunnya selalu
melingkar dan bergulung pada usia muda. Tumbuhan
berpembuluh tidak berbiji memiliki dua macam bentuk daun,
yaitu daun yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun
yang mengandung spora (sporofil). Di bagian bawah sporofil
terdapat banyak bulatan kecil berwarna kecokelatan. Bulatan
tersebut berkumpul membentuk struktur yang disebut sorus
( jamak: sori). Setiap sorus terdiri atas banyak kotak spora yang
disebut sporangium. Selain terdapat pada sorus, sporangium
juga terkumpul pada strobilus dan sporokarpium. Strobilus ini
merupakan sporangium yang membentuk struktur seperti
kerucut. Sorus yang masih muda akan terlindungi oleh
indusium
• Seperti yang kita lihat bahwa akar dan batang (rizoma)
tumbuhan paku terdapat di bawah tanah, akarnya berbentuk
serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra, ingatlah kembali
fungsi kaliptra! Daun-daunnya tumbuh ke atas dari rizoma.
Akan tetapi, ada beberapa jenis tumbuhan paku yang
batangnya muncul di atas tanah, misalnya Cyathea, Psilotum, dan
Alsophyla. Tumbuhan paku ini mempunyai bentuk, ukuran, dan
susunan daun yang beraneka ragam
⦿ Secara ringkas Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
⦿ Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk
kormophyta berspora.
⦿ Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi tumbuhan paku sudah
memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang berfungsi mengangkut
air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan
floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan.
⦿ Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan
serta ada yang hidupnya menempel.
⦿ Pada waktu masih muda tumbuhan, biasanya daun tumbuhan paku
menggulung dan bersisik.
⦿ Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual
dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan
gamet jantan dan gamet betina.
⦿ Dalam siklus hidup (metagenesis) tumbuhan paku terdapat fase sporofit,
yaitu tumbuhan paku sendiri.
⦿ Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih
dominan daripada fase gametofitnya.
⦿ Tumbuhan paku memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya
fotoautotrof.
CIRI KHAS TUMBUHAN PAKU
• Ciri khas daun tumbuhan paku pada waktu masih
muda adalah menggulung, dan daunnya ada yang
kecil yang disebut dengan mikrofil, ada pula yang
berukuran besar yang disebut dengan makrofil. Pada
umumnya mikrofil pada tumbuhan paku berbentuk
rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak
bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor
kuda. Sedangkan untuk makrofil sudah bertangkai,
bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil)
yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga
karang.
• Jika kita amati beberapa jenis daun pada tumbuhan
paku, ada yang tidak menghasilkan spora yang
disebut dengan tropofil, disebut sebagai daun yang
steril. Tropofil hanya berfungsi untuk fotosintesis,
tetapi ada tumbuhan paku yang menghasilkan spora
yang disebut dengan sporofil atau disebut daun fertil.
Spora terdapat di dalam kotak spora/sporangium,
ada sejumlah sel penutupnya yang berdinding tebal
dan membentuk cincin yang disebut dengan
Beberapa contoh tumbuhan
paku
Cara perkembangbiakkkan
● Perkembangbiakan Tumbuhan
Paku/Pteridophyta. Sama dengan tumbuhan
lumut, tumbuhan paku pada
perkembangbiakannya menunjukkan
pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan
fase gametofit. Gametofit tumbuhan paku
memiliki beberapa perbedaan dengan
gametofit lumut, yaitu gametofit pada
tumbuhan paku dinamakan dengan protalium
tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium
ini hanya berumur beberapa minggu saja.
Bentuk dari protalium ini seperti jantung,
warnanya hijau, dan melekat pada substratnya.
Protalium ini terdapat pada anteridium yang
terdapat pada bagian paling sempit dan
arkegonium yang terdapat pada lekukan
AMATI GAMBAR PROTALIUM
BERIKUT!
Sporofit pada tumbuhan paku
sangat berbeda dengan sporofit
pada lumut, yaitu jika terjadi
pembuahan, maka protalium
akan segera binasa, tetapi jika
tidak terjadi pembuahan, maka
protalium dapat bertahan hidup
sampai lama. Sporofit inilah
yang akan tumbuh menjadi
tumbuhan paku. Agar lebih jelas
mengetahui daur hidup
tumbuhan paku, lihatlah Gambar
disamping
○ Daur hidup tumbuhan paku
○ Keterangan:
1. Spora haploid
2. Gametofit muda
3. Gametofit dewasa atau protalium
4. Anteridium (organ seks jantan)
5. Arkegonium(organ seks betina)
6. Anteridium tunggal yang melepaskan sel sperma (6a)
7. Arkegonium tunggal dan sel telur (7a)
8. Fertilisasi oleh sperma
9. Zigot
10. Embrio sporofit yang masih berada pada arkegonium
11. Sporofit muda
12. Sporofit muda
13. Sporofit dewasa
14. Kumpulan dari sporangia yang berada di belakang daun sporofit
15. Sporangium, spora berkecambah (15a)
● Berdasarkan gambar, urutan daur hidup tumbuhan paku seperti berikut ini:
mula-mula dari spora tumbuh protalium berbentuk benang dan mempunyai
rizoid, kemudian terbentuk beberapa sel, fase ini berlangsung hanya
pendek/sebentar. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel-sel yang terus menerus
dan akan menghasilkan suatu protalium yang melekat pada substratnya.
● Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium, biasanya terdapat pada
sisi yang tidak menghadap sinar matahari, yaitu pada sisi bawah. Arkegonium baru
terbentuk setelah protalium mendapatkan kesempatan yang cukup lama
berasimilasi, jadi sudah cukup mengumpulkan persediaan makanan, sedangkan
anteridium sudah dibentuk terlebih dahulu. Bagaimana jika keadaan makanan
sangat buruk, apakah arkegonium akan terbentuk?
● Anteridium yang dibentuk pada mulanya berupa tonjolan berbentuk papil,
kemudian terbagi oleh suatu dinding pemisah berbentuk corong. Jika anteridium
sudah masak, sel-sel yang melingkar dan terisi lendir akan mengembang
kemudian akan terlepas. Demikian pula spermatid berbentuk bulat yang terdapat
dalam anteridium akan menggembung dan terlepas, dan tiap spermatid
mengeluarkan satu spermatozoid dengan banyak bulu cambuk. Apabila
arkegonium sudah masak yang ditandai dengan membuka pada ujungnya, maka
spermatozoid bergerak masuk ke dalam arkegonium menuju ke sel telur sehingga
terbentuklah embrio.
●  

Anda mungkin juga menyukai