Reproduksi vegetatif
Dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi
dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan
sporofit adalah spora haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi
protonema, kemudian tumbuh menjadi gametofit haploid (n).
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi dengan banyak cara,
antara lain :
Reproduksi generatif
Terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan
gamet betina (ovum).
Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada
arkegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum
(fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot yang diploid. Zigot
membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang
diploid (2n).
Reproduksi vegetatif dan generatif berlangsung secara bergantian
melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan
lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu
hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua
(diesis).
5)
Fertilisasi ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang
berkromosom diploid (2n).
6)
Zigot mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi
embrio (2n).
7)
8)
Sporofit akan membentuk sporogonium (2n) yang memiliki kotak
spora (sporangium).
9)
Di dalam kotak spora terdapat sel induk spora diploid (2n) yang
akan membelah secara meiosis dan menghasilkan spora-spora yang
haploid (n).
Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun yaitu dengan fase
haploid dan diploid.