Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT

Kelompok 7
Anggota: - Dita Yuliyanti Rahmaningtyas (12)
- Latifatuz Zahro (19)
- Muhammad Wisnu Wiradhana Putra (25)
- Shelomita Aptri Happy (33)

PENGERTIAN

Paku-pakuan (Pterophyta) adalah divisi dari kingdom tumbuhan yang struktur tumbuhannya memiliki
akar, batang, daun sejati, dan alat pengangkut atau pembuluh. Tumbuhan paku berasal dari kata
“Pterophyta” yang artinya sayap bulu dan “python” yang berarti tumbuhan sedangkan pengertian
tumbuhan lumut adalah Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang
hidup didarat, umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan
lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.

CIRI CIRI TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT


• Paku: Struktur tubuh seperti akar, batang, dan daun memiliki xylem dan floem,bisa ditemukan
di air, tempat lembab, menempel pada tanaman lain, sampah, atau sisa tumbuhan lain,tidak bisa
menghasilkan biji,memiliki spora untuk berkembang biak,mengalami metagenesis atau
pergiliran keturunan,daun muda akan menggulung, Tidak memiliki bunga,secara umum
memiliki rizom atau batang yang ada di dalam tanah.
• Lumut: Memiliki sel banyak dan bentuk tubuh yang pipih, melekat pada substrat dengan
ketinggian 1-2 sentimeterhingga 20 sentimeter,dinding selnya terbentuk dari selulosa dan tidak
memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin seperti jaringan penguat pada tumbuhan tingkat
tinggi,memiliki rhizoid dan daun, tetapi belum memiliki akar, batang, dan daun yang
sejati.tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan di dalam
tubuh menggunakan sel parenkim,habitatnya di tempat lembab dan basah, kecuali Sphagnum
yang dapat hidup di dalam air,penyebaaran lumut bersifat kosmopolit (di mana saja, mulai
daerah tropis hingg kutub).

CONTOH TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT


• Paku: Pakis ostritch muda, paku sarang burung
• Lumut: Lumut gambut, funaria, bryopsida.
REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU DAN LUMUT
• Paku: Reproduksi tumbuhan paku dilakukan secara vegetatif (aseksual), yakni dengan
menghasilkan tunas, dan generatif (seksual), yakni melalui pembentukan sel kelamin jantan dan
betina oleh alat-alat kelamin. Tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran
keturunan).Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetatif), yakni dengan stolon
yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun
yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generatif) melalui pembentukan sel
kelamin jantan dan betina oleh alat–alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan
(anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur
(ovum) seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran
keturunan).
Metagenesis paku homospora
Metagenesis Paku Heterospora dan Paku Peralihan
Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora, ataupun paku
peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang cocok, spora tadi
akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet atau biasa
disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk anteredium yang akan
menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan ovum.Ketika
spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang akan segera
berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan
generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan menghasilkan spora untuk
perkembangbiakan. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih
dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora
(sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus pembentuk spora. Spora dihasilkan dan
dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai sporangium. Biasanya sporangium pada
tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah daun.

• Lumut: Reproduksi seksual lumut daun dilakukan dengan cara : fertilisasi antara spermatozoid
(gamet jantan) dan ovum (gamet betina). Spermatozoid dihasilkan oleh anteridium sedangkan
ovum dihasilkan oleh arkegonoum.Di dalam siklus hidupnya, lumut akan mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis) antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n) dengan
generasi sporofit yang berkromosom diploid (2n).Reproduksi seksual (generatif) tumbuhan
lumut dimulai ketika spora berkecambah menghasilkan protonema. Protonema kemudian
tumbuh menjadi tumbuhan lumut.Dari ujung batang berkembang organ reproduksi betina
(arkegonium) dan organ reproduksi jantan (anteridium).Arkegonium menghasilkan sel telur
atau ovum, sedangkan anteridium menghasilkan sperma yang berflagela dua.Sperma kemudian
berenang untuk membuahi sel telur. Pembuahan akan dapat berlangsung dengan baik apabila
lingkungannya basah dan berair. Hasil pembuahan tersebut membentuk zigot.Zigot selanjutnya
tumbuh menjadi sporofit yang bersifat haploid (n). Pada saat sporofit masak (umur 3 – 6 bulan)
akan membentuk tangkai panjang (seta).Ujung seta berupa kapsul yang disebut dengan
sporogonium. Di dalam sporogonium terdapat spora.Ketika spora telah masak, kapsul
pelindungnya akan pecah, sehingga spora dapat dibebaskan. Spora yang dibebaskan tersebut
akan berkecambah dan memulai siklus hidup lumut kembali.Tumbuhan lumut mengalami
reproduksi aseksual (vegetatif) melalui kuncup atau gemmae dan melakukan
fragmentasi.Fragmentasi terjadi ketika tumbuhan lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk
menjadi individu baru.

BAGAN METAGENESIS ATAU PERGILIRAN KETURUNAN TUMBUHAN PAKU DAN


LUMUT
BAGAN METAGENESIS PAKU:
• Paku: Melalui proses metagenesis, tumbuhan paku akan mengalami siklus hidup yang
berbentuk seperti ini: Spora yang mendarat di tempat lembab akan berkembang menjadi
protalium. Protalium kemudian akan menghasilkan sel gamet jantan (spermatozoid) dan betina
(ovum) Penyatuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot.

• BAGAN METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT:


• Lumut: Lumut mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis yang berlangsung
antara fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit lumut lebih dominan dibanding fase
sporofit lumut.
Bentuk gametofit lumut adalah protonema sedangkan bentuk sporofitnya adalaha sporogonium.

Anda mungkin juga menyukai