Anda di halaman 1dari 2

TOKOH INSPIRATIF SAYA ADALAH

Tokoh inspiratif saya adalah Jack Ma pria kelahiran Hangzhou 10 September 1964 yang
berhasil mengubah budaya digital masyarakat Tiongkok lewat bisnis besarnya, yakni
Alibaba.

Jack Ma lahir dari keluarga ekonomi sulit, di mana orang tuanya merupakan pemusik dan
pendongeng tradisional. Ketika itu, ayah Ma hanya mendapat tunjangan pensiun sebesar Rp
500 ribu setiap bulan. Saat berusia 12 tahun, Ma mulai tertarik dengan bahasa Inggris. Karena
saat itu banyak turis asing yang datang ke wilayah Hangzhou, Ma pun menghabiskan masa
kecilnya sebagai seorang pemandu wisata.

Ketika dewasa, Ma melanjutkan pendidikannya di universitas. Ia diketahui dua kali gagal


dalam ujian masuk perguruan tinggi, sebelum akhirnya diterima di Hangzhou Teachers
College. Tahun 1988, Ma lulus kemudian berkarier sebagai guru bahasa Inggris selama
beberapa tahun dengan penghasilan sekitar 15 dollar AS per bulan.

Ma juga bercerita bahwa dirinya pernah gagal saat mendaftar masuk di Harvard
University. Bahkan, kata Ma, ia mendaftar sebanyak 10 kali dan 10 kali juga ia ditolak
perguruan tinggi tersebut. Selain itu, Ma juga mengisahkan pengalaman sulitnya mencari
pekerjaan.

“Aku melamar di KFC ketika mereka buka di kotaku. Ada 24 orang yang melamar
pekerjaan di sana. 23 orang diterima, aku satu-satunya yang gagal,” ungkap Ma saat
menceritakan keakrabannya dengan kegagalan

Jack Ma juga mengatakan bahwa ia pernah mendaftar 30 pekerjaan, namun semuanya


ditolak. Diungkapkannya,”Aku juga pernah melamar jadi polisi tapi dibilang kurang bagus.”

Pada tahun 1995, Ma berkesempatan pergi ke Amerika Serikat dalam rangka menjalani
pekerjaan sebagai penerjemah.  Saat itu misinya adalah membantu rekannya menagih utang.
Namun, tak disangka, Ma malah diculik dan disekap di rumah mewah di kawasan Malibu.
Beruntung, ia bisa meloloskan diri dan langsung terbang ke wilayah Seattle.

Kisah memilukan itu berubah manis saat Ma berada di Seattle. Ketika itu, Ma untuk
pertama kalinya melihat komputer dan mengenal internet secara langsung. Sayangnya, Ma
tidak menemukan apapun tentang negaranya saat berselancar di internet. Berangkat dari hal
itu, Ma pun memutuskan untuk meluncurkan sebuah website dan mendaftarkan nama China
Pages.
Untuk mendirikan perusahaan itu, Ma diketahui meminjam uang sebesar 2.000 US dollar.
Selama satu tahun, perusahaan besutannya itu berkompetisi dengan China Telecom.

Ma menjelaskan bahwa saat itu General Manager China Telecom menawarinya investasi
sebesar 185 ribu US dollar untuk melakukan joint venture. Ma mengaku bahwa itu adalah
uang terbanyak yang pernah ia lihat seumur hidup.

Dalam kerjasama itu, China Telecom punya jatah lima kursi direksi, sedangkan Ma hanya
punya dua. Karena saran yang disampaikan Ma kerap ditolak, Ma pun memutuskan untuk
hengkang dan menerima tawaran dari Beijing untuk mempromosikan e-commerce.

Pada tahun 1999, Ma mengundang 18 temannya untuk membahas konsep Alibaba. Saat
itu, ia berhasil mengumpulkan dana investasi senilai 60.000 US dollar. Dalam perjalanannya,
Alibaba berhasil memikat beberapa perusahaan raksasa, seperti  Goldman Sachs dan
SoftBank sebagai investor.

Meski bisnisnya terbilang lancar, bukan berarti Alibaba tidak memiliki tantangan dalam
prosesnya. Awalnya, Ma sering mendapat penolakan dari perusahaan ketika memperkenalkan
Alibaba. “Aku ingat di 2001, kami berusaha mendapatkan modal 5 juta US dollar dari
pemodal di Amerika Serikat dan ditolak,” ujar Ma.

Meski demikian, Pada 2003, Alibaba meluncurkan Taobao.com yang saat itu berhasil
meraih kesuksesan. Sementara pada 2005, Yahoo diketahui membeli saham Alibaba dalam
dalam jumlah besar, yakni sekitar 4 miliar US dollar. Sementara pada September 2014,
Alibaba melantai di bursa saham New York Stock Exchange dan berhasil meraup keuntungan
25 miliar US dollar.

Belum lama ini, Ma mengejutkan publik dengan mengumumkan bahwa dirinya mundur
dari Alibaba yang telah membesarkan namanya. Posisinya tersebut akan diisi oleh Daniel
Zhang yang sebelumnya menjabat sebagai CEO. Kabarnya, Ma berencana akan
memfokuskan diri dalam kegiatan filantropi.

itulah kisah hidup Jack Ma Ia pantang menyerah meski sering mengalami kegagalan.
Itulah mengapa saya menjadikan sebagai tokoh inspiratif saya. sikap pantang menyerah yang
dimiliki oleh Jack Ma yang sangat memotivasi saya agar tidak pantang menyerah.

Anda mungkin juga menyukai