Anda di halaman 1dari 11

JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT


PENGGUNAAN ELECTRONIC MONEY: INTEGRASI MODEL
TAM – TPB DENGAN PERCEIVED RISK
Ula Rahmatika
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
ularahmatika@gmail.com

Muhammad Andryzal Fajar


Staf Pengajar Program Studi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
andryzal_fajar@uny.ac.id

Abstrak : Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Electronic Money : Integrasi
Model TAM – TPB dengan Perceived Risk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi minat penggunaan e-money. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 260 responden mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.
Sampel diambil menggunakan teknik convinience sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu
Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sikap, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, norma
subjektif, dan persepsi kontrol perilaku mempengaruhi minat penggunaan e-money, sementara persepsi
risiko kinerja, risiko sosial, risiko waktu, risiko keuangan, dan risiko keamanan tidak menunjukkan
adanya pengaruh terhadap minat penggunaan e-money.

Kata kunci: Model Penerimaan Teknologi (TAM), Teori Perilaku Rencanaan (TPB), Uang Elektronik,
Persepsi Risiko

Abstract : Factors That Influence Electronic Money Intention of Use : An Integration of TAM –
TPB Models with Perceived Risk. The purpose of this research was to determine the factors influencing
e-money intention of use. The type of this research is quantitative research. The research sample was
260 respondents of the Yogyakarta State University students. Samples were taken using convinience
sampling technique. The analytical method used is Structural Equation Modeling (SEM) using Partial
Least Square (PLS). The results of this research indicate that attitudes, perceived benefits, perceived
ease of use, subjective norms, and perceptions of behavioral control influence e-money intention of use,
while perceptions of performance risk, social risk, time risk, financial risk, and security risk do not
indicate an influence on e-money intention of use.

Keywords: Technology acceptance model (TAM), Theory of planned behavior (TPB), Electronic
Money, Perceived Risk

PENDAHULUAN menjadi semakin mungkin untuk


Perkembangan teknologi yang pesat di dilakukan.
era digital saat ini berhasil merubah pola Bank Indonesia (2011) menyatakan
hidup dan sistem pembayaran transaksi bahwa pemakaian uang tunai memiliki
ekonomi di dalam masyarakat. Semakin kendala dalam hal efisiensi, hal itu
berkembangnya komputer dan meluasnya dikarenakan adanya pengadaan dan
akses jaringan internet, penciptaan sistem pengelolaan (cash handling), efisiensi
layanan pembayaran yang semakin efisien waktu, dan risiko keamanan. Oleh karena

274
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

itu, Bank Indonesia mengeluarkan Elektronik terpisah dengan pengaturan


kebijakan Less Cash Society yang mengenai Alat Pembayaran dengan
dikeluarkan pada periode tahun 2005-2006. Menggunakan Kartu. Kemudian
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi disempurnakan kembali pada Peraturan
penggunaan instrumen uang tunai yang Bank Indonesia Nomor 18/17/PBI/2016
telah lama diterapkan pada kegiatan tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
transaksi masyarakat. Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009
E-money merupakan uang yang bisa tentang Uang Elektronik (Electronic
ditransfer secara elektronik dari pembeli Money), yang selanjutnya disebut dengan
kepada penjual (Popovska, 2014). Tujuan PBI Uang Elektronik. Tertanggal 27
dari e-money adalah sebagai alat September 2016, BI juga telah
pembayaran dapat memberikan manfaat mengeluarkan Surat Edaran Bank
berupa memberikan kemudahan dan Indonesia Nomor 18/21/DKSP tentang
kecepatan dalam melakukan transaksi - Perubahan atas Surat Edaran Bank
transaksi pembayaran tanpa perlu Indonesia Nomor 16/11/DKSP tanggal 22
membawa uang tunai. Penggunaan e-money Juli 2014 perihal Penyelenggaraan Uang
berbeda dengan kartu kredit dan debit yang Elektronik (Electronic Money).
harus terhubung dengan rekening bank E-money dapat dikatakan menuju ke
nasabah. Namun, e-money memiliki sistem arah positif dikalangan masyarakat,
berbeda, yaitu dengan sistem prabayar. terutama mahasiswa. Mahasiswa sebagai
Pada tahun 2007, Bank Indonesia kaum terpelajar memiliki sifat terbuka
mulai mengatur penggunaan uang terhadap perkembangan teknologi. Jenjang
elektronik ke dalam APMK (Alat pendidikan tinggi menjadikan mahasiswa
Pembayaran dengan Menggunakan Kartu). sebagi agen perubahan dituntut untuk
Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi melakukan hampir sebagian pekerjaannya
pada tahun 2007 berkisar 586.046 transaksi menggunakan produk-produk teknologi
dan di tahun 2008 meningkat sebanyak yang sudah meluas di kalangan mahasiswa,
2.560.591 transaksi. Kemudian di tahun termasuk dalam sistem pembayaran yang
2009, Bank Indonesia sebagai lembaga mereka gunakan.
yang mempunyai otoritas moneter Sistem pembayaran non tunai banyak
mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia diminati oleh kalangan mahasiswa terutama
dengan No.11/12/PBI/2009 tentang Uang karena faktor manfaat yang didapatkan
Elektronik (Electronic Money). Peraturan seperti proses pembayaran yang lebih cepat
ini menjadikan pengaturan mengenai Uang dan mudah. Penelitian sebelumnya

275
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

menemukan bahwa alasan mahasiswa kinerja, persepsi sosial, persepsi waktu,


mengadopsi teknologi pembayaran non persepsi keuangan, dan persepsi keamanan.
tunai adalah lebih cepat dalam penyelesaian Model integrasi TAM dan TPB dengan
pembayaran, efisien, dan keuntungan perceived risk dipilih mengingat e-money
berupa diskon yang didapat saat digunakan merupakan sebuah inovasi baru dalam
di merchant-merchant tertentu (Ma’ruf, bidang pembayaran, yang mana inovasi
2016). menyangkut finansial individu merupakan
Minat individu dalam menggunakan e- hal yang sensitif dan penting untuk melihat
money mampu diukur menggunakan teori aspek risiko yang mungkin muncul.
yang dapat mendeskripsikan tingkat Integrasi dari ketiga model tersebut
penerimaan dan penggunaan terhadap suatu dimaksudkan untuk menyediakan model
teknologi. Dalam penelitian ini teori yang lebih komprehensif dalam
penerimaan yang digunakan yaitu teori menganalisis penerimaan dan niat
gabungan antara Technology Acceptance menggunakan e-money.
Model (TAM) yang dikembangkan oleh Pembahasan masalah di atas menjadi
Davis (1986) dan Theory of Planned dasar bagi peneliti melakukan penelitian
Behavioral (TPB) yang dikembangkan oleh mengenai faktor-faktor yang menentukan
Ajzen (1991). Melalui teori gabungan TAM minat penggunaan e-money dengan judul
dan TPB, dapat dipahami bahwa reaksi dan “Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
persepsi pengguna terhadap teknologi dapat Minat Penggunaan Electronic Money:
mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan Integrasi Model TAM - TPB dengan
penggunaan teknologi. Teori gabungan Perceived Risk”
antara TAM dan TPB digunakan karena
KAJIAN LITERATUR
pada model TAM pengaruh dari faktor
TPB yang mendasari upaya TRA telah
sosial dan faktor kontrol dalam perilaku
terbukti berhasil dalam memprediksi dan
tidak dimasukkan. Padahal faktor-faktor
menjelaskan perilaku manusia di berbagai
tersebut sebenarnya sudah ditemukan
teknologi informasi (Ajzen, 1991).
mempunyai pengaruh yang signifikan
Menurut TPB, perilaku aktual seseorang
terhadap perilaku penggunaan teknologi
dalam melakukan tindakan tertentu secara
informasi (Lisa, 2015). Selain
langsung dipengaruhi oleh minat
menggunakan teori TAM dan TPB,
perilakunya dan pada gilirannya, secara
penelitian ini menambahkan teori perceived
bersama-sama ditentukan oleh sikap, norma
risk. Teori tersebut terdiri dari persepsi
subyektif dan persepsi kontrol perilaku

276
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

terhadap pelaksanaan perilaku tersebut. positif terhadap minat penggunaan


Singkatnya, didasarkan pada upaya TRA, e-money
TPB diusulkan untuk menghilangkan H5: Persepsi kebermanfaatan berpengaruh
keterbatasan model asli dalam berurusan positif terhadap sikap
dengan perilaku di mana orang memiliki H6: Persepsi kemudahan penggunaan
kontrol kehendak yang tidak lengkap berpengaruh positif terhadap sikap
(Azjen, 1991). H7: Persepsi kemudahan penggunaan
berpengaruh positif terhadap persepsi
H1: Sikap berpengaruh positif terhadap
kebermanfaatan
minat penggunaan e-money
H2: Norma Subjektif berpengaruh positif Perceived risk berarti keyakinan
terhadap minat penggunaan e-money subjektif individu tentang potensi
H3: Persepsi Kontrol Perilaku berpengaruh konsekuensi negatif dari keputusan yang
positif terhadap minat penggunaan diambil oleh konsumen. Perceived Risk
e-money dibagi menjadi lima dimensi, yaitu Risiko
TAM adalah adaptasi dari teori Kinerja, Risiko Sosial, Risiko Waktu,
tindakan beralasan (TRA) oleh Fishbein Risiko Keuangan, dan Risiko Keamanan
dan Ajzen (1975) dan terutama dirancang (Featherman, 2003). Bauer (1960)
untuk memodelkan penerimaan pengguna mendefinisikan perceived risk sebagai
terhadap teknologi informasi (Davis et al., ketidakpastian mengenai konsekuensi yang
1989). Model ini berhipotesis bahwa mungkin timbul dari penggunaan produk
penggunaan sistem secara langsung atau jasa. Hal tersebut menyiratkan bahwa
ditentukan oleh minat untuk menggunakan, tingkat risiko yang dirasakan seseorang dan
yang pada gilirannya dipengaruhi oleh toleransi mereka sendiri untuk pengambilan
sikap pengguna terhadap penggunaan risiko merupakan faktor yang
sistem dan persepsi kebermanfaatan dari mempengaruhi sikap seseorang dalam
sistem. Sikap dan persepsi kebermanfaatan mengambil keputusan untuk melakukan
juga dipengaruhi oleh persepsi kemudahan atau tidak melakukan perilaku tertentu.
penggunaan. Daya tarik model ini terletak
H8: Risiko Kinerja berpengaruh negatif
pada bahwa ia bersifat spesifik dan
terhadap sikap
menampilkan kekuatan prediksi tingkat
H9: Risiko Sosial berpengaruh negatif
tinggi dari penggunaan teknologi (Taylor
terhadap sikap
dan Todd, 1995).
H10: Risiko Sosial berpengaruh negative
H4: Persepsi kebermanfaatan berpengaruh
terhadap norma subjektif

277
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

H11: Risiko waktu berpengaruh negatif ditujukan kepada responden yaitu


terhadap sikap mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
H12: Risiko keuangan berpengaruh negatif angkatan 2015 sampai dengan 2018 yang
terhadap sikap menggunakan e-money.
H13: Risiko keamanan berpengaruh 5. Data, dan Teknik Pengumpulan
negatif terhadap sikap Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer. Teknik yang
METODE PENELITIAN
digunakan untuk mengumpulkan data yaitu
1. Jenis Penelitian
menggunakan kuesioner yang dibuat secara
Penelitian ini menggunakan pendekatan
online menggunakan google form.
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
Kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu:
penelitian yang berkonsentrasi dalam
Bagian pertama adalah pertanyaan
pengujian teori – teori melalui variabel
mengenai data pribadi responden yang akan
penelitian dalam bentuk angka dan
dijaga kerahasiannya. Bagian kedua adalah
kemudian melakukan analisa data dengan
beberapa item pertanyaan untuk menguji
proses statistika baik manual maupun
variabel penelitian dengan skala Likert
dengan peranti lunak komputer.
yang diambil dan dimodifikasi dari
2. Waktu dan Tempat Penelitian
kuesioner penelitian Lee (2008).
Penelitian ini dilakukan di Universitas
6. Teknik Analisis Data
Negeri Yogyakarta. Waktu pelaksanaan Uji validitas dan uji reliabilitas dalam
penelitian ini dilakukan pada bulan Januari- penelitian ini dilakukan pada seluruh data
Februari 2019. yang diperoleh yaitu 260 responden. Dalam
3. Subjek Penelitian pengujian instrumen, penelitian ini
Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan uji coba terpakai. Metode
mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta analisis yang digunakan yaitu Structural
angkatan 2015 sampai dengan 2018 yang Equation Modeling (SEM) dengan
menggunakan e-money. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS).
menggunakan teknik convinience sampling HASIL PENELITIAN DAN
yaitu peneliti memilih partisipan karena PEMBAHASAN
mereka mau dan bersedia diteliti. 1. Hasil
4. Prosedur Berikut ringkasan hasil uji analisis
Penelitian dilakukan dengan menyebar regresi liniear berganda:
instrumen penelitian berupa kuesioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang

278
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

Tabel 1. Hasil Path Coefficients berpengaruh positif terhadap minat

Original menggunakan e-money.


T P
Hipotesis Sample Hipotesis 4 diterima karena nilai
Statistics Values
(O)
koefisien korelasi memiliki nilai positif
ATB  BI 0,274 3,683 0,000
SN  BI 0,221 4,352 0,000 sebesar 0,204 dan nilai signifikansi sebesar
PBC  BI 0,137 2,146 0,032
PU  BI 0,204 2,793 0,005
0,005 yang berarti kurang dari 0,05.
PU  ATB 0,461 7,225 0,000 Artinya, persepsi kebermanfaatan
PEOU 
0,273 4,555 0,000 berpengaruh positif terhadap minat
ATB
PEOU 
0,566 12,806 0,000 menggunakan e-money.
PU
PR  ATB 0,045 0,805 0,421 Hipotesis 5 diterima karena nilai
SR  ATB 0,537 1,429 0,154
SR  SN 0,037 0,411 0,681 koefisien korelasi memiliki nilai positif
TR  ATB -0,141 0,493 0,622 sebesar 0,461 dan nilai signifikansi sebesar
FR  ATB -0,369 1,122 0,262
SSR  0,000 yang berarti kurang dari 0,05.
-0,054 0,777 0,438
ATB
Artinya, persepsi kebermanfaatan
Sumber : Data Primer, diolah 2019
Hipotesis 1 diterima karena nilai berpengaruh positif terhadap sikap.
koefisien korelasi memiliki nilai positif Hipotesis 6 diterima karena nilai
sebesar 0,274 dan nilai signifikansi sebesar koefisien korelasi memiliki nilai positif
0,000 yang berarti kurang dari 0,05. sebesar 0,273 dan nilai signifikansi sebesar
Artinya, sikap berpengaruh positif terhadap 0,000 yang berarti kurang dari 0,05.
minat menggunakan e-money. Artinya, persepsi kemudahan penggunaan
Hipotesis 2 diterima karena nilai berpengaruh positif terhadap sikap.
koefisien korelasi memiliki nilai positif Hipotesis 7 diterima karena nilai
sebesar 0,221 dan nilai signifikansi sebesar koefisien korelasi memiliki nilai positif
0,000 yang berarti kurang dari 0,05. sebesar 0,566 dan nilai signifikansi sebesar
Artinya, norma subjektif berpengaruh 0,000 yang berarti kurang dari 0,05.
positif terhadap minat menggunakan e- Artinya, persepsi kemudahan penggunaan
money. berpengaruh positif terhadap persepsi
Hipotesis 3 diterima karena nilai kebermanfaatan.
koefisien korelasi memiliki nilai positif Hipotesis 8 ditolak karena nilai
sebesar 0,137 dan nilai signifikansi sebesar signifikansinya sebesar 0,421 yang berarti
0,032 yang berarti kurang dari 0,05. lebih dari 0,05 sehingga persepsi risiko
Artinya, persepsi kontrol perilaku kinerja tidak berpengaruh terhadap sikap.
Hipotesis 9 ditolak karena nilai
signifikansinya sebesar 0,154 yang berarti

279
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

lebih dari 0,05 sehingga persepsi risiko Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hasil
sosial tidak berpengaruh terhadap sikap. penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh
Hipotesis 10 ditolak karena nilai et al., (2003), Patel (2016), dan Lee (2008).
signifikansinya sebesar 0,681 yang berarti Penelitian mereka menyimpulkan pengaruh
lebih dari 0,05 sehingga persepsi risiko sosial mengandung arti bahwa perilaku
sosial tidak berpengaruh terhadap norma individu dipengaruhi oleh cara mereka
subjektif. percaya dengan orang lain untuk berminat
Hipotesis 11 ditolak karena nilai menggunakan suatu teknologi. Secara
signifikansinya sebesar 0,622 yang berarti singkat dapat dikatakan bahwa responden
lebih dari 0,05 sehingga persepsi risiko menggunakan e-money karena ada
waktu tidak berpengaruh terhadap sikap. pengaruh dari teman atau keluarga mereka.
Hipotesis 12 ditolak karena nilai Persepsi kontrol perilaku berpengaruh
signifikansinya sebesar 0,262 yang berarti
positif terhadap minat menggunakan e-
lebih dari 0,05 sehingga persepsi risiko
keuangan tidak berpengaruh terhadap money. Hasil penelitian ini sesuai dengan
sikap.
teori yang telah dijelaskan bahwa semakin
Hipotesis 13 ditolak karena nilai
signifikansinya sebesar 0,438 yang berarti besar persepsi kontrol perilaku, maka
lebih dari 0,05 sehingga persepsi risiko
semakin kuat minat seseorang untuk
keamanan tidak berpengaruh terhadap
sikap. menggunakan teknologi (Jogiyanto, 2007).
2. Pembahasan Hal ini dapat dijelaskan bahwa responden
Hasil penelitian ini menunjukkan
memiliki kontrol perilaku yang positif yaitu
bahwa sikap berpengaruh positif terhadap
memiliki pengetahuan yang cukup,
minat menggunakan e-money. Hasil
kemampuan yang baik dalam
tersebut sesuai dengan penelitian Lee
menggunakan e-money, dan sumber daya
(2008) dan Ma’ruf (2016) yang menyatakan
yang dimiliki untuk menggunakan produk
bahwa sikap terhadap penggunaan
e-money yang pada akhirnya
teknologi berpengaruh positif terhadap
mempengaruhi minat responden untuk
minat menggunakan teknologi (Jogiyanto,
menggunakan produk e-money. Hasil
2007). Secara logis dapat dinyatakan bahwa
penelitian ini sejalan dengan penelitian
semakin positif sikap responden terhadap
yang dilakukan oleh Lee (2008) dan Ma’ruf
produk e-money maka akan semakin
(2016).
menaikkan minat responden untuk
Persepsi kebermanfaatan berpengaruh
menggunakan produk e-money.
positif terhadap minat menggunakan e-
Norma Subjektif berpengaruh positif
money. Hasil penelitian ini sesuai dengan
terhadap minat menggunakan e-money.
teori yang menyatakan bahwa konstruk

280
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

persepsi kebermanfaatan merupakan memudahkan transaksi mereka, sehingga


konstruk yang paling banyak signifikan dan para responden menggunakannya.
penting mempengaruhi minat (Jogiyanto, Persepsi kemudahan penggunaan
2007). Dapat diasumsikan bahwa berpengaruh positif terhadap persepsi
responden merasa produk e-money yang kebermanfaatan. Hasil penelitian ini sesuai
mereka gunakan sangat memberikan dengan teori dan penelitian yang dilakukan
manfaat lebih sehingga hal tersebut oleh Lee (2008) dan Mahendra et al (2017)
mempengaruhi minat menggunakan produk yang menunjukkan bahwa konstruk
e-money. Hasil penelitian ini sejalan persepsi kemudahan penggunaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee mempengaruhi persepsi manfaat. Semakin
(2008) dan Patel (2006). tinggi persepsi kemudahan penggunaan
Persepsi kebermanfaatan berpengaruh produk e-money maka akan semakin tinggi
positif terhadap sikap. Hasil penelitian ini juga persepsi manfaat produk tersebut.
sesuai dengan penelitian Lee (2008) dan Secara logis dapat digambarkan bahwa
Ma’ruf (2016) yang menunjukkan bahwa sistem atau produk yang semakin mudah
persepsi kebermanfaatan berpengaruh dalam penggunaannya akan lebih
positif signifikan terhadap sikap. Dapat memberikan kegunaan dan manfaat.
diasumsikan bahwa para responden merasa Persepsi risiko kinerja tidak
percaya bahwa menggunakan produk e- mempengaruhi sikap. Hasil penelitian ini
money bermanfaat bagi mereka, sehingga sesuai dengan penelitian yang dilakukan
para responden menggunakannya. oleh Retno (2012) namun tidak sejalan
Persepsi kemudahan penggunaan dengan penelitian Lee (2008). Hal ini dapat
berpengaruh positif terhadap sikap. Hasil dijelaskan bahwa tidak berfungsinya e-
penelitian ini sesuai dengan penelitian money dengan baik tidaklah mempengaruhi
sebelumnya yang menunjukkan bahwa sikap responden untuk menggunakan atau
konstruk persepsi kemudahan penggunaan tidak menggunakan e-money. Penjelasan
mempengaruhi sikap (Lee, 2008). Hal ini mengenai mengapa risiko kinerja tidak
sesuai dengan pengertian persepsi signifikan, mungkin karena berdasarkan
kemudahan penggunaan (PEOU) yaitu pengalaman penggunaan responden atas e-
sejauh mana seseorang percaya bahwa money dan pengalaman orang lain, e-money
menggunakan suatu teknologi baru akan ini bisa diandalkan dan kinerja e-money
bebas dari usaha. Dapat diasumsikan bahwa tidak mengkhawatirkan responden (Retno,
para responden merasa percaya bahwa 2012).
menggunakan produk e-money

281
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

Persepsi risiko sosial tidak tentang lamanya waktu yang dibutuhkan


mempengaruhi sikap. Hasil penelitian ini dalam memperbaiki kesalahan pembayaran
sesuai dengan penelitian yang dilakukan yang mungkin terjadi. Responden juga
oleh Masoud (2013). Hasil ini tidak mempermasalahkan seberapa lama
menunjukkan bahwa apapun risiko sosial waktu mereka untuk mempelajari cara
yang diterima, tidak akan mempengaruhi menggunakan e-money. Hal tersebut dapat
sikap responden untuk menggunakan atau dimungkinkan bahwa responden sangatlah
tidak menggunakan e-money (Ana, 2013). yakin dengan produk e-money yang mereka
Penjelasan lain yang mungkin adalah gunakan, responden tidak
bahwa keputusan untuk menggunakan e- mempermasalahkan lamanya waktu
money bersifat sukarela dan bukan mereka untuk belajar menggunakan e-
keharusan. money ataupun seberapa lama untuk
Persepsi risiko sosial tidak memperbaiki kesalahan pembayaran,
mempengaruhi norma subjektif. Hasil karena e-money tersebut memang berguna
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang bagi mereka.
dilakukan oleh Ana (2013). Dapat Persepsi risiko keuangan tidak
disimpulkan bahwa kemungkinan berpengaruh terhadap sikap. Hasil
terjadinya risiko sosial ketika penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
menggunakan e-money tidaklah dilakukan oleh Mamman et al. (2015).
mempengaruhi lingkungan sekitar untuk Dapat diasumsikan bahwa responden
mendorong responden tersebut untuk merupakan mahasiswa yang sebagian besar
menggunakan atau tidak menggunakan e- belum bekerja dan belum memiliki
money. Responden yang memutuskan pendapatan sendiri, sehingga cenderung
untuk menggunakan e-money tidak akan tidak pernah bertransaksi keuangan dengan
malu atau menyesal meskipun e-money jumlah besar, sehingga tidak terlalu
yang digunakan tidak disukai oleh teman mempermasalahkan risiko keuangan yang
ataupun keluarga karena produk e-money mungkin terjadi (Mamman, 2015).
tersebut memang benar-benar disukai dan Persepsi risiko keamanan tidak
diinginkan (Ana, 2013). mempengaruhi sikap. Hasil penelitian ini
Persepsi risiko waktu tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan
mempengaruhi sikap. Hasil penelitian ini oleh Zhang et al (2012). Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden tidak
oleh Masoud (2013). Hasil ini menyiratkan terlalu khawatir mengenai penipuan dan
bahwa pengguna e-money tidak khawatir pencurian identitas yang mana bisa jadi

282
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

responden sudah percaya dengan produk e- penelitian ini pada objek penelitian yang
money yang dipakai sehingga tidak lain.
mempangaruhi sikap responden untuk Bagi perusahaan penerbit e-money,
Penelitian ini bisa menjadi rekomendasi
menggunakan e-money. Konsumen
bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi
sekarang biasanya memandang keamanan implementasi e-money di Indonesia
sehingga penyelenggaraan e-money saat ini
dan privasi sebagai persyaratan dasar
bisa disesuaikan dengan kondisi
(Zhang et al, 2012). Hal tesebut dapat masyarakat di Indonesia sekarang.
membantu menjelaskan mengapa risiko
A. DAFTAR PUSTAKA
keamanan tidak berdampak signifikan
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned
terhadap sikap responden untuk
Behavior. Organizational Behavior
menggunakan e-money. and Human Decision Processes
(50:2), pp. 179-211
SIMPULAN DAN SARAN
Ana T. (2013). Pengaruh Dimensi-dimensi
1. Simpulan Persepsi Risiko terhadap Keputusan
Penelitian ini menunjukkan bahwa Pembelian. Skripsi. Universitas
sikap, persepsi manfaat, persepsi Kristen Satya Wacana.
kemudahan penggunaan, norma subjektif, Bank Indonesia. (2009). Peraturan Bank
dan persepsi kontrol perilaku Indonesia No.11/12/PBI/2009 - Uang
Elektronik (Electronic Money). Bank
mempengaruhi minat responden untuk indonesia. Diakses pada laman
menggunakan e-money, sementara persepsi http://www.bi.go.id/id/

risiko kinerja, risiko sosial, risiko waktu, Bank Indonesia (2011). Sistem
Pembayaran di Indonesia. Tersedia di
risiko keuangan, dan risiko keamanan tidak http://www.bi.go.id
menunjukkan adanya pengaruh terhadap
Bauer RA. (1960). Consumer Behaviour as
minat penggunaan e-money. Maka dari itu, Risk Taking. In dynamic marketing
for a changing 905 world. Chicago:
dapat dikatakan bahwa responden berminat
American Marketing Association
menggunakan e-money dengan
Davis, F.D, Bagozzi dan Warshaw. (1989).
mengabaikan aspek risiko yang mungkin User Acceptance of Computer
muncul Technology: A Comparison of Two
Theoritical Models. Journal of
Management Science Vol. 35
2. Saran
Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya Featherman, M. S. & Paul A. Pavlou.
dapat menyempurnakan model penelitian (2003). Predicting e-services adoption
: a perceived risk facets perspective.
seperti menambahkan teori pendukung atau International Journal of Human –
variabel tambahan dan jumlah sampel yang Computer Studies.

lebih besar. Selain itu, bisa mencoba model Fishbein M, Ajzen I. (1975). Belief,
intention and behavior: an

283
JURNAL NOMINAL / VOLUME VIII NOMOR 2 / TAHUN 2019

introduction to theory and research. Influence. International Journal of


Addison Wesley Bank Marketing, 36(1), 147–169.
Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Popovska-Kamnar, N. (2014). The Use of
Keperilakuan: Edisi Revisi. Andi Electronic Money and Its Impact on
Offset Yogyakarta Monetary Policy. Jcebi, 1(2), 79–92.
Lee, Ming-Chi. (2008). “Predicting and Retno W. (2012). Dimensi-Dimensi
explaining the adoption of online Persepsi Risiko Keseluruhan
trading: An empirical study in Konsumen. Skripsi. STIE YKPN
Taiwan”. Decision Support Systems
47, 133–142 Taylor, S and Todd, P.A. (1995).
Understanding Information
Lisa. (2015). Analisis Faktor-faktor Technology Usage: A Test of
penerimaan Penggunaan Competing Models. Information
Quiperschool.com dengan Systems Research. No.6, pp. 144-176.
Menggunakan Pendekatan
Technology Acceptance Model Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B.,
(TAM) dan Theory of Planned & Davis, F. D. (2003). User
Behavior (TPB) di SMA 7 Acceptance of Information
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Technology : Toward a Unified View.
Negeri Yogyakarta. MIS Quarterly, 27(3), 425–478.

Ma’ruf, A (2016). Minat Penggunaan Zhang, L., Tan,W., Xu, Y. & Tan, G. (2012)
Produk E-money di Kalangan Dimensions of Consumers’ Perceived
Mahasiswa Yogyakarta. Skripsi. Risk and Their Influences on Online
Universitas Islam Negeri Sunan Consumers’ Purchasing Behaviour.
Kalijaga. Communications in Information
Science and Management
Mahendra, A & A, Fajar (2017). Effects of Engineering. 2(7), 8-14.
Technology Readiness Towards
Acceptance of Mandatory Web-Based
Attendance System. Universitas
Negeri Yogyakarta
Mamman H, Maidawa M, Saleh M. (2015).
Effects of perceived risk on online
shopping. Proceedings of the 1st
Management, Technology, and
Development Conference 4th –5th
November.
Masoud, Ernad Y. (2013). The Effect of
Perceived Risk on Online Shopping in
Jordan. European Journal of
Bussiness and Management Vol.5
No.6
Patel, K. J., & Patel, H. J. (2016). Adoption
of Internet Banking Services in
Gujarat: An Extension of TAM with
Perceived Security and Social

284

Anda mungkin juga menyukai