DisusunOleh :
BELLA ARYANTO HASIBUAN
1914301047
D4 KEPERAWATAN REGULER 2
4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu esterogen, progesteron, dan somatomammotropin.
5. Sirkulasi Darah
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, meningkatnya
kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada
sirkulasi retro-plasenter, dan pengaruh hormon esterogen dan progesteron makin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah yaitu :
a. Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi),
dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Volume darah bertambah sebesar 25
sampai 30 % sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
b. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya sekitar 20% untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia
fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml.
Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan
dapat mencapai 4 kali dari angka normal.
6. Sistem Respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim
dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai
25% dari biasanya.
7. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi).
Daerah lambung terasa panas.
Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari (morning sickness).
Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum.
Muntah berlebih, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari (hiperemesis
gravidarum).
Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan
obstipasi.
8. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola
mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang.
9. Metabolisme
Dengan terjadi kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar,
perubahan metabolisme yang mendasar antara lain :Metabolisme basal naik sebesar 15%
sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145
mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein
tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.Kebutuhan zat mineral untuk
ibu hamil: kalsium 1,4 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin,
fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari, zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari, dan air,
ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.Berat badan ibu hamil
bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama kehamilan atau terjadi kenaikan berat badan
sekitar ½ kg/minggu.
Almatsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Azwar, 2007. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Jakarta : PT. Rineka Cipta
BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN
Bobak, 2000. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Degresi. 2005. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Depkes RI, 2004. Penilaian K I dan K IV. Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.go.id diakses pada
tanggal 15 Maret 2010
Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI
Dinkes Jatim. 2009. Standar Pelayanan Minimal. http://www.dinkes-jatim.go.id. diakses
tanggal 15 Maret 2010
Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. JAKARTA : EGC
Farrer, 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press
Friedman, 2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com. diakses
pada tanggal 15 Maret 2010
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMI
1. Pengkajian
Ny. C.S tanggal 27 Mei 2019 jam 07.10 WITA di ruangan Flamboyan bed 13 di
RSUD Prof Dr W. Z Yohanes Kupang, diperoleh data sebagai berikut Ny. C.S umur 22 tahun
asal Camplong, agama katolik, pekerjaan ibu rumah tangga, status perkawinan belum kawin,
tinggal di Camplong. Diagnosa medic Kehamilan berisiko (pergerakan janin menurun) .
Nama penanggung jawab Tn. S.L umur 22 tahun, suku flores, agama katolik, pendidikan
terakhir SMA, Status Mahasiwa berhubungan dengan klien adalah calon suami. Ny. C.S.
mengatakan masuk RSUD Prof dr W.Z Yohanes Kupang pada tanggal 26 Mei 2019 jam
15.30 WITA dengan keluhan utama yaitu merasakan gerak anak berkurang sejak 2 minggu
dan sekarang merasakan gerak tiga kali saja dalam sehari.
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah mahasiswa mendapatkan data-data yang mendukung, maka mahasiswa menegakan
diagnosa keperawatan yaitu :
1. Diagnosa pertama sekaligus menjadi diagnosa prioritas, data subjektif
yaitu Ny. C.S mengatakan sangat merasa cemas dan stres dengan kondisinya karena bayi
dalam kandungannya mengalami penurunan
gerak. Data objektif yaitu Ny. C.S tampak cemas, takut dan gelisah. Dari
data-data tersebut dapat dirumuskan diagnosa keperawatan Ansietas
berhubungan dengan ancaman kematian.
3. Rencana Keperawatan
Dalam intervensi keperawatan, peneliti menetapkan goal, objektif, rencana
intervensi dan rasional. Intervensi yang dibuat yaitu :
a. Diagnosa pertama adalah Ansietas berhubungan dengan ancaman
kematian dipilih sebagai prioritas pertama karena dapat mengancam nyawa.
Maka goal dari diagnosa ini yaitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan, klien mampu mengurangi ansietas dan objektifnya dalam
jangka waktu 1x24 jam klien mengatakan persaan cemasnya berkurang
klien tampak rileks. Intervensi keperawatan yang dibuat untuk diagnosa
ansietas berhubungn dengan ancaman kematian yaitu, kaji derajat kecemasan
yang di alami klien R/kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan
penilaian objektif klien tentang penyakit, bantu klien mengindentifikasi
penyebab kecemasan R/ Perlibatan klien secara aktif dalam tindakan
keperawatan merupakan suport yang mungkin berguna bagi klien dan
menigkatkan kesadaran klien. Dorong diskusi terbuka tentang kehamilan
beresiko, pengalaman orang lain, serta tata cara mengontrol dirinya R/untuk
mengetahui pengalaman dan cara untuk mengontrol rasa ansietas, terangkan
hal-hal seputar kehamilan beresiko yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga
R/konseling bagi klien sangat dibutuhkan untuk menigkatkan
pengetahuan dan membagun suport sistem keluarga,untuk mengurangi
kecemasan klien dan keluarga.
4. Implementasi Keperawatan
1. Tanggal 27 Mei 2019 dilakukan Implementasi :
a. Diagnosa pertama Ansietas berhungan dengan ancaman kematian pada
jam 11.00 WITA melakukan TTV: 100/70 mmHg, Nadi:80x/m,
RR:20x/m, suhu:37ºc. Memantau cairan infus RL 500c 20 tpm. Jam 11.15
WITA mengatur posisi ibu pada saat tidur/berbaring yaitu dengan miring
ke kiri tujuannya agar tubuh tidak akan menekan bagian hati dan juga
sirkulasi darah menuju jantung, ginjal, rahim, dan janin, pemeriksaan DJJ
janin, 161x/m. Jam 12.00 WITA membantu menyiapkan makanan dan
minuman pada klien kolaborasi tindakan, injeksi Dexamethasone 12,5/IV,jam 13.00
WITA melakukan evaluasi keperawatan, klien sudah
memahami sebagian tentang kecemasan terhadap bayinya.