Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATERNITAS

DisusunOleh :
BELLA ARYANTO HASIBUAN

1914301047

D4 KEPERAWATAN REGULER 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI D-IV KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KONSEP KEHAMILAN

1.1 PENGERTIAN KEHAMILAN


Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin,
2006). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan merupakan
proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam
rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).

2.2 PEMBAGIAN KEHAMILAN DALAM TRIWULAN


 Triwulan pertama dimulai dari konsepsi 0-12 minggu.
 Triwulan kedua dari 13-28 minggu.
 Triwulan ketiga dari 29-40 minggu.

2.3 TANDA-TANDA KEHAMILAN


Tanda-tanda kehamilan menurut Rustam (2005) meliputi:
1. Tanda-tanda presumtif (tidak pasti)
 Amenore (tidak dapat haid)
 Mual dan muntah
 Mengidam
 Pingsan
 Tidak ada selera makan
 Payudara membesar, tegang
 Sering kencing
 Konstipasi.
2. Tanda-tanda mungkin
 Perut membesar.
 Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, konsistensi dari rahim.
 Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya
oedema dari cervix dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi
lunak.
 Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna
selaput lendirnya biru.
 Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di
daerah inplantasi dan di daerah insersi plasenta.
 Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.
3.Tanda pasti (tanda positif)
 Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
 Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop-monoral laennec, dicatat dan
didengar dengan alat Doppler, dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dilihat pada
ultrasonografi, terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.

2.4 DIAGNOSA BANDING


 Hamil palsu
 Kista ovari
 Mioma uteri
 Kandung kemih penuh dan retensi urine
 Hematometra (Rustam, 2005)

2.5 PERUBAHAN FISIOLOGIS


Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
perubahan yang mendasar, sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin,
esterogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan (Prawirohardjo, 2009) pada :
1. Rahim atau Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami
hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 100 gram saat akhir kehamilan. Otot
rahim mengalami hyperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti
pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
2. Vagina (Liang Senggama)
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
3. Ovarium (Indung Telur)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada
umur 16 minggu.

4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI
pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu esterogen, progesteron, dan somatomammotropin.
5. Sirkulasi Darah
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, meningkatnya
kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada
sirkulasi retro-plasenter, dan pengaruh hormon esterogen dan progesteron makin meningkat.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah yaitu :
a. Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi),
dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Volume darah bertambah sebesar 25
sampai 30 % sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
b. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya sekitar 20% untuk dapat meningkatkan
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia
fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml.
Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan
dapat mencapai 4 kali dari angka normal.
6. Sistem Respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim
dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai
25% dari biasanya.
7. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
 Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi).
 Daerah lambung terasa panas.
 Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari (morning sickness).
 Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum.
 Muntah berlebih, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari (hiperemesis
gravidarum).
 Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan
obstipasi.
8. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola
mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang.
9. Metabolisme
Dengan terjadi kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar,
perubahan metabolisme yang mendasar antara lain :Metabolisme basal naik sebesar 15%
sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145
mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein
tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.Kebutuhan zat mineral untuk
ibu hamil: kalsium 1,4 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin,
fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari, zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari, dan air,
ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.Berat badan ibu hamil
bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama kehamilan atau terjadi kenaikan berat badan
sekitar ½ kg/minggu.

2.6 Hormon – hormon kehamilan


Menurut Saryono (2010) hormon adalah zat kimia (biasa disebut bahan kimia
pembawa pesan) yang secara langsung dikeluarkan ke dalam aliran darah oleh kelenjar –
kelenjar, dan pada kehamilan hormon membawa berbagai perubahan, terpusat pada berbagai
bagian tubuh wanita.
Hormon yang paling berkaitan dengan kehamilan adalah :
Perubahan – perubahan hormonal selama kehammilan(trimester I sampai trimester III)
a. Estrogen
Produksi ekstrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan paada akhir kehamilan
kadarnya kira – kira 100 kali sebelum hamil.
b. Progesteron
Produksi produksi progesteron bahkan lebih banyak dibandingkan ekstrogen, pada
akhir kehamilan produksinya kira – kira 250 mg/hari.
c. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi, fungsinya adalah untuk
mempertahankan korpus luteum.
d. Human Placenta Lactogen (HPL)
Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Ia bersifat
diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
e. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan
oleh ekstrogen dan progesteron plasenta.
f. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi ekstrogen. Sekresi air
susu sendiri dihambat oleh ekstrogen di tingkat target organ.
g. Growth Hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan oleh HPL.
h. TSH, ACHT, dan MSH
Hormon – hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.
i. Titoksin
Kelenjar tyroid mengalami hipertropi dan produksi T4 menikat.
j. Aldosteron, Renin dan angiotensin
Hormon ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler.
k. Insulin
Produksi insulin menigkat sebagai akibat ekstrogen, progesteron dan HPL.
l. Parathormon
Hormon ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.

2.6 Perubahan – perubahan pada ibu hamil


a. Trimester pertama
Segara setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh, maka akan
muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah,
keletihan, dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti
berikut ini :
1. Ibu untuk menbenci kehamilan, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan
kesedihan.
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan memperhatikan
perubahan pada tubuhnya dan sering kali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya.
3. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita.
4. Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan, tetapi bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun
belum terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat dimulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merakan gerakan janinnya dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak
ibu yang merasakan terlepas dari rasa kecemasan dan tidak nyaman seperti seperti yang
dirasakannnya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido(Marjati, 2011).
c. Trimester ketiga
1. sakit punggung disebakan karena meningkatnya beban berat yang anda bawa yaitu bayi
dalam kandungan.
2. Pernapasan, pada kehamilan 33 – 36 minggu banyak ibu hamil yang susah bernafas, ini
karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu, tapi setalah kepala
bayi yang sudah turun kerongga panggul ini biasanya pada 2 – 3 minggu sebelum persalinan
maka akan merasa lega dan bernafas lebih muda.
3. Sering buang air kecil,pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke PAP membuat tekanan
pada kandung kemih ibu.
4. Kontraksi perut, brackton – hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit yang ringan, tidak
teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat.
5. Cairan vagina,peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan pada persalinan lebih cair
(dr.Suririnah, 2004).

2.7 TANDA – TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL


Menurut Saryono (2010) ada 7 tanda bahaya kehamilan, yaitu :
1. Pendarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat
3. Penglihatan kabur
4. Bengkak diwajah dan jari – jari tangan
5. Keluar cairan vervaginam
6. Gerakan janin tidak terasa
7. Nyeri abdomen yang heba
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Azwar, 2007. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Jakarta : PT. Rineka Cipta
BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN
Bobak, 2000. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Degresi. 2005. Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Depkes RI, 2004. Penilaian K I dan K IV. Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.go.id diakses pada
tanggal 15 Maret 2010
Depkes RI. 2008. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI
Dinkes Jatim. 2009. Standar Pelayanan Minimal. http://www.dinkes-jatim.go.id. diakses
tanggal 15 Maret 2010
Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. JAKARTA : EGC
Farrer, 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press
Friedman, 2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com. diakses
pada tanggal 15 Maret 2010
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMI

1. Pengkajian
Ny. C.S tanggal 27 Mei 2019 jam 07.10 WITA di ruangan Flamboyan bed 13 di
RSUD Prof Dr W. Z Yohanes Kupang, diperoleh data sebagai berikut Ny. C.S umur 22 tahun
asal Camplong, agama katolik, pekerjaan ibu rumah tangga, status perkawinan belum kawin,
tinggal di Camplong. Diagnosa medic Kehamilan berisiko (pergerakan janin menurun) .
Nama penanggung jawab Tn. S.L umur 22 tahun, suku flores, agama katolik, pendidikan
terakhir SMA, Status Mahasiwa berhubungan dengan klien adalah calon suami. Ny. C.S.
mengatakan masuk RSUD Prof dr W.Z Yohanes Kupang pada tanggal 26 Mei 2019 jam
15.30 WITA dengan keluhan utama yaitu merasakan gerak anak berkurang sejak 2 minggu
dan sekarang merasakan gerak tiga kali saja dalam sehari.
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah mahasiswa mendapatkan data-data yang mendukung, maka mahasiswa menegakan
diagnosa keperawatan yaitu :
1. Diagnosa pertama sekaligus menjadi diagnosa prioritas, data subjektif
yaitu Ny. C.S mengatakan sangat merasa cemas dan stres dengan kondisinya karena bayi
dalam kandungannya mengalami penurunan
gerak. Data objektif yaitu Ny. C.S tampak cemas, takut dan gelisah. Dari
data-data tersebut dapat dirumuskan diagnosa keperawatan Ansietas
berhubungan dengan ancaman kematian.

2. Diagnosa kedua, data subjektif yaitu Ny. C. Smengatakan bahwa tidak


tahu mengapa sampai janin yang dikandungnya mengalami penurunan
gerak. Data objektif yaitu Ny. C.S tampak kebingungan, DJJ : 161x/m.
Dari data-data tersebut dapat dirumuskan diagnosa keperawatan yaitu
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
tanda bahaya kehamilan berisiko.

3. Rencana Keperawatan
Dalam intervensi keperawatan, peneliti menetapkan goal, objektif, rencana
intervensi dan rasional. Intervensi yang dibuat yaitu :
a. Diagnosa pertama adalah Ansietas berhubungan dengan ancaman
kematian dipilih sebagai prioritas pertama karena dapat mengancam nyawa.
Maka goal dari diagnosa ini yaitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan, klien mampu mengurangi ansietas dan objektifnya dalam
jangka waktu 1x24 jam klien mengatakan persaan cemasnya berkurang
klien tampak rileks. Intervensi keperawatan yang dibuat untuk diagnosa
ansietas berhubungn dengan ancaman kematian yaitu, kaji derajat kecemasan
yang di alami klien R/kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan
penilaian objektif klien tentang penyakit, bantu klien mengindentifikasi
penyebab kecemasan R/ Perlibatan klien secara aktif dalam tindakan
keperawatan merupakan suport yang mungkin berguna bagi klien dan
menigkatkan kesadaran klien. Dorong diskusi terbuka tentang kehamilan
beresiko, pengalaman orang lain, serta tata cara mengontrol dirinya R/untuk
mengetahui pengalaman dan cara untuk mengontrol rasa ansietas, terangkan
hal-hal seputar kehamilan beresiko yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga
R/konseling bagi klien sangat dibutuhkan untuk menigkatkan
pengetahuan dan membagun suport sistem keluarga,untuk mengurangi
kecemasan klien dan keluarga.

b. Diagnosa kedua adalah Defiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang


informasi tentang bahaya kehamilan goal setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien mampu mengenali kehamilan beresiko dan objektif dalam
jangka waktu 1x24 jam klien mampu mengenali kehamilan beresiko R/
mengetahui tingkat pengetahuan pasien, berikan informasi tentang
kehamilan beresiko , penyuluhan sejak dini dan berikan ksempatan untuk
bertanya. R/ memberi waktu bagi klien untuk menerima dan mengelolah
informasi Kaji pengethuan tentang perubahan fisiologis dan patologis pada
kehamilan serta kepercayaan tentang tindakan dan perawatan diri, R/
mengetahui tingkat pengetahuan klien jelaskan tentang perubahan fisiologis
dan psikologis normal pada kehamilan, R/ memberikan dasar untuk
memahami perubahan tubuh sehingga memberikan motivasi untuk perilaku
kesehatan, ajarkan tentang perawatan diri, R/ untuk membersihkan dan
mencegah trasnfer ,diskusikan perkembangan janin, R/ membantu ibu untuk
membayangkan bentuk batin pada waktu tertentu, dan menigkatkan
pelekatan ibu pada janin.

4. Implementasi Keperawatan
1. Tanggal 27 Mei 2019 dilakukan Implementasi :
a. Diagnosa pertama Ansietas berhungan dengan ancaman kematian pada
jam 11.00 WITA melakukan TTV: 100/70 mmHg, Nadi:80x/m,
RR:20x/m, suhu:37ºc. Memantau cairan infus RL 500c 20 tpm. Jam 11.15
WITA mengatur posisi ibu pada saat tidur/berbaring yaitu dengan miring
ke kiri tujuannya agar tubuh tidak akan menekan bagian hati dan juga
sirkulasi darah menuju jantung, ginjal, rahim, dan janin, pemeriksaan DJJ
janin, 161x/m. Jam 12.00 WITA membantu menyiapkan makanan dan
minuman pada klien kolaborasi tindakan, injeksi Dexamethasone 12,5/IV,jam 13.00
WITA melakukan evaluasi keperawatan, klien sudah
memahami sebagian tentang kecemasan terhadap bayinya.

b. Diagnosa kedua Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang


informasi. Pada 11.00 WITA memberikan penjelasan dan informasi
mengenai kehamilan beresiko agar klien mengetahui dan mengerti
tentang kehamilan beresiko. Jam 11.15 WITA memantau cairan infus RL
500c 20 tpm. Jam 12.00 WITA membantu meyiapkan makanan dan
minuman pada pasien. Tindakan kolaborasi injeksi Dexamethasone
12,5/IV, jam 13,00 WITA melakukan evaluasi keperawatan, klien sudah
mengetahui dan mengerti sebagian mengenai kehamilan beresiko.
5. Evaluasi Keperawatan
1. Tanggal 27 Mei 2019
a. Diagnosa pertama Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian. Jam
13.30 WITA S, Ny.C.S mengatakan sedikit lega karena sudah berbagi
cerita dengan perawat tentang masalah kehamilan beresiko tetapi masih
merasa sedih dan takut akan keadaan bayinya O : TTV : TD :
100/70mmHg, N: 80x/m, RR: 20x/m suhu:37ºc pemeriksaan DDJ:
161x/mA:

b. Diagnosa kedua Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang


informasi . Pada jam 13.30 WITA S: Ny C.S: mengatakan sudah paham
sebagian dan mengerti tentang kehamilan beresiko. O: TTV:
TD:100/70mmHg, N:80x/m, RR:20x/m suhu:37ºc

2. Evaluasi pada tanggal 28 Mei 2019


a. Diagnosa pertama Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian. Jam
13.30 WITA S: Ny. C.S mengatakan sedikit lega karena sudah berbagi
cerita dengan perawat tentang kehamilan beresiko tetapi masih sedikit
merasa cemas dan takut akan keadaan bayinya. O: TTV : TD
:100/70mmHg, N:80x/m, RR: 20x/m suhu: 37ºc pemeriksaan DDJ:
161x/m. A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi.

b. Diagnosa kedua Defesiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang


informasi. Jam 13.30 WITA S, Ny.C.S mengatakan sudah paham dan
mengerti dengan kehamilan berisiko. O: TTV : TD : 100/70 mmHg,
N:80x/m RR:18x/m suhu : 36ºc A: masalah teratasi P: intervensi
dihentikan karena pasien pulang.

Anda mungkin juga menyukai