Refreshing Tractus Respiratorius
Refreshing Tractus Respiratorius
TRAKTUS RESPIRATORIUS
Pembimbing:
dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp. Rad
Oleh :
Nadya Lutfi (2016730075)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya laporan Refreshing yang
berjudul “TRACTUS RESPIRATORIUS”. Laporan ini disusun dalam rangka
meningkatkan pengetahuan penyusun sekaligus memenuhi tugas kepaniteraan klinik stase
Ilmu Radiologi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Semoga dengan adanya laporan ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
berguna bagi penulis maupun lainnya. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, harapkan saran dan kritik untuk dapat
membuat laporan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Terima kasih
Jakarta, April 2020
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan :
1. Trakea
2. Os klavikula
3. Kosta IV posterior
4. Bronkus utama kanan
5. Bayangan payudarah kanan
6. Udara dalam lambung
7. Hemidiagfragma kiri
8. Ventrikel kiri
9. Aorta decendens
10. Arteri pulmonalis kiri
11. Lobus superior kiri
12. Atrium kiri
13. Ventrikel kanan
14. Arteri pulmonalis kanan , vena pulmonalis kanan
15. Corpus vertebra
16. Sudut kostofrenikus posterior
A. Posisi simetris dilihat dari proyeksi tulang corpus vertebra thorak yang
terletak di tengah sendi sternoklavikular dextra dan sinistra.
B. Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak cavum thorax
sampai sinus phrenico-costalis dextra dan sinistra.
C. Vertebra thorakal biasanya dapat dilihat pada thorakal 3-4.
D. Inspirasi cukup dilihat ketika diafragma dextra setinggi kosta 9 -10
posterior.
Lobus thorax
Pulmo dextra dibagi oleh fissura obliqua dan fissura horizontalis
menjadi 3 lobus, lobus superior dan lobus medial serta lobus inferior.
Pulmo sinistra dibagi oleh fissura obliqua menjadi 2 lobus, lobus
superior dan lobus inferior.
Macam – Macam Cara Pemeriksaan
Fluoroscopy Thorax
Adalah cara pemeriksaan yang mempergunakan sifat tembus sinar
roentgen dan suatu tabir yang bersifat fluoresensi bila terkena sinar
tersebut. Fluoroskopi terutama diperlukan untuk menyelidiki pergerakan
suatu organ/sistem tubuh seperti dinamika alat- alat peredaran darah,
misalnya jantung dan pembuluh darah besar serta pernapasan berupa
pergerakan diafragma dan aerasi paru-paru. Pada fluoroscopy baik pada
penderita maupun pemeriksa terpapar sinar roentgen sehingga dapat
menyebabkan bahaya radiasi, maka perlu diperhatikan beberapa
petunjuk agar bahaya sinar dibatasi pada tingkat minimum yang masih
praktis.
Roentgenography
Adalah pembuatan foto roentgen toraks, yang biasanya dibuat
dengan arah postero-anterior (PA) dan lateral bila perlu. Dengan tekanan
listrik yang di gunakan antara 60-90 kV, semakin tinggi semakin baik,
karena ini mengurangi kontras antara hitam dan putih. Pemakaian
tekanan tinggi akan menambah daya tembus sinar, sehingga bagian-
bagian mediastinal dan retrokardial dapat pula dilihat. Bagian ini tidak
mungkin terlihat bila tekanan listrik terlalu rendah. Agar distorsi dan
magnifikasi yang diperoleh menjadi sekecil mungkin, maka jarak antara
tabung dan film harus 1,80 meter dan foto dibuat sewaktu penderita
sedang bernapas dalam (inspirasi).
Bronchography
Adalah pemeriksaan percabangan bronkus, biasanya dilakukan
baik dengan fluoroskopi maupun roentgenografi dengan cara mengisi
saluran bronkial dengan suatu bahan kontras yang bersifat opaque
(menghasilkan bayangan putih pada foto). Bahan
kontras tersebut biasanya mengandung jodium (lipiodol, dionosil, dsb).
Indikasi pemeriksaan ini misalnya pada bronkiektasis untuk
meneliti letak, luas, dan sifat bagian-bagian bronkus yang melebar; dan
pada tumor-tumor yang terletak dalam lumen bronkus (space occupying
lesions), yang mungkin mempersempit bahkan menyumbat sama sekali
bronkus bersangkutan.
Gambar. Bronchograpy
Tomography
Istilah lainnya : Planigrafi , Laminagrafi , atau Stratigrafi.
Dengan istilah ini dimaksudkan pemeriksaan terhadap 1 lapisan
jaringan dengan mengaburkan lapisan-lapisan lain di atas dan
dibawahnya. Cara pemeriksaan ini juga berguna untuk mempertegas
persangkaan akan adanya suatu kavitas, misalnya pada
tuberculosis. Pada penyelidikan karsinoma bronkogen, cara pemeriksaan
ini dapat dipergunakan untuk melihat adanya penyumbatan pada bronkus
terutama bronkus yang besar seperti pada daerah hilus. Tomografi juga
berguna sekali untuk mengetahui apakah ada sarang perkapuran pada
tumor-tumor kecil di parenkima paru-paru dan dalam penyelidikan lebih
lanjut terhadap abses paru.
Arteriography
Mengisi kontras pada pembuluh darah pulmonale, sehingga dapat
diketahui vaskularisasi pada mediastinum atau pada paru.
Bila terlihat kelainan pada posisi ini maka perlu ditambahkan proyeksi lateral.
AP (Antero-posterior)
Dilakukan pada pasien yang sakit (tirah baring)
Film diletakan di bawah punggung
Sinar datang dari anterior
Cara membedakan AP dan PA
PA
AP
• Klavikula berbentuk V
Lateral kiri untuk memperlihatkan gambaran jantung dan paru-paru kiri dan
lateral kanan untuk memperlihatkan paru-paru kanan. Untuk melihat retrosternal
space, diagfragma dan trakhea.
Top Lordotik
• Bagian ventral thoraks sebelah kiri / kanan menempel pada kaset dan
membentuk sudut 45°
• Penderita berbaring di meja pada sisi kanan / kiri dengan lengan diatas kepala
1. Periksa identitas
2. Periksa marker
Jantung
Trakea
Diafragma
Sinus costophrenicus
Parenkim paru
Corakan bronkovaskular
Apex paru
Tulang
12. Aorta dalam batas normal, tidak lebar, tidak tinggi, tidak ada elongasi.
13. Cor dalam batas normal, CTR <50% , apeks jantung di kiri dan kanan
normal, pinggang jantung normal.
15. Pulmo
Kanan/ Kiri
16. Mediastinum
1. Identitas : Layak
2. Marker : Ada
3. Posisi : PA
4. Simetrisasi : Simetris (Jarak Sternoclavicula ke processus spinosus sama kiri dan
kanan)
5. Kondisi Foto : Cukup
Tampak pulmo keseluruhan, V.Th I-IV, foto tidak terpotong (tampak sinus
costophrenicus )
6. Inspirasi : Cukup
(Diafragma terlihat, tampak costa belakang 9 / 10 dan costa depan 6)
7. Sistema Tulang : Intak
(Lokasi dan sistema tulang costa, scapula, clavicula dan vertebra)
8. Jaringan lunak : Baik
(Lokasi dan gambaran mamae)
1. CTR : <50%
2. Arcus Aorta : Normal
3. Sinus Costophrenikus : Kedua sinus lancip
4. Diafragma : Licin (Dextra > Tinggi Sinistra)
5. Trakea : Ditengah
6. Mediastinum : Kedua mediastinum superior tidak melebar
7. Apex : Tenang
8. Hilus : Sinistra lebih tinggi drpd dextra
9. Corakan Bronkovaskular: Normal
10. Parenkim Paru : Tidak tampak infiltrat
11. Pleura : Tidak tampak perselubungan
Expertise thorax Foto PA & Lateral
THORAX NORMAL PA
KESAN :
Tidak tampak TB paru aktif / Bronkhopneumonia
Tidak tampak kardiomegali
Pleura, diafragma, skeletal dalam batas normal
THORAX NORMAL LATERAL
LATERAL :
Sinus anterior dan posterior cerah
Retrocardiac dan retro sternal normal
Tidak tampak infiltrat
Hillus normal tak tampak KGB
KESAN :
Tidak tampak TB paru aktif / Bronkhopneumonia
Tidak tampak lympadenopati perihiler
Gambar . Gambar Radiograph dada Posterior Anterior
KESIMPULAN