Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

VIRUS COVID-19
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran

Disusun oleh :

Nama : Tendy Apriansyah


Kelas : X TSM-A

SMK SARIWANGI
Tahun Pelajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengenalan Tentang Virus ...................................................... 3
B. Pengenalan Virus Corona ....................................................... 8
C. Mitigasi Bencana Virus Corona .............................................. 10
D. Cara Hidup Sehat .................................................................... 15
E. Bersosialisasi di Masyarakat ................................................... 19

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai
dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019.
Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang
menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa
dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di
pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar
dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa
jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang
paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan
MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang
tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik.
Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat
hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan virus ?
2. Bagaimana cara mengenali virus corona ?
3. Apa saja mitigasi bencana virus corona ?
4. Bagaimana cara hidup sehat ?
5. Bagaimana bersosialisasi di masyarakat ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengtahui tentang pengenalan virus
2. Untuk mengetahui tentang pengenalan virus corona
3. Untuk mengetahui mitigasi bencana virus corona
4. Untuk mengetahui cara hidup sehat
5. Untuk mengetahui bersosialisasi di masyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGENALAN TENTANG VIRUS


1. Ciri-ciri Virus
Adapun ciri-ciri yang dimiliki virus adalah sebagai berikut.
a. Virus bisa bersifat seperti benda hidup, contohnya bisa berkembang
biak jika berada di dalam sel hidup.
b. Memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.
c. Virus bisa bersifat seperti benda mati, contohnya tidak melakukan
metabolisme, tidak bernapas, tidak bergerak, dan berbentuk kristal jika
berada di luar sel hidup.
d. Berukuran sangat kecil, yaitu antara 20 dan 300 nm.
2. Bentuk Virus
a. Berbentuk batang, contohnya TMV (Tobacco Mosaic Virus).
b. Berbentuk batang dan berujung oval seperti peluru, contohnya
Rhabdovirus.
c. Berbentuk bulat, contohnya HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan
Orthomyxovirus.
d. Berbentuk filamen atau benang, contohnya virus Ebola.
e. Berbentuk polihedral, contohnya Adenovirus.
f. Berbentuk seperti huruf T, contohnya bakteriofag, yaitu virus yang
menyerang bakteri Escherichia coli.
3. Struktur Virus
Virus tidak digolongkan dalam organisme seluler karena tidak
memiliki bagian-bagian sel seperti, dinding sel, membran sel, sitoplasma,
serta organel sel lainnya. Adapun struktur tubuh virus bakteriofag adalah
sebagai berikut.
a. Kepala
Kepala bagian dalam mengandung asam nukleat, sedangkan
bagian luarnya diselubungi oleh kapsid. Untuk virus bakteriofag,

3
kepalanya berbentuk polihedral dengan jenis asam nukleatnya DNA.
b. Kapsid
Kapsid merupakan selubung luar virus yang mengandung
banyak subunit protein yang disebut kapsomer. Kapsid terdiri dari
beberapa bentuk, sehingga berpengaruh pada bentuk virusnya.
c. Asam nukleat
Asam nukleat yang dimiliki virus hanya satu, yaitu DNA atau
RNA saja. Asam nukleat inilah yang nantinya berfungsi sebagai
informasi genetik untuk replikasi.
d. Leher
Leher merupakan penghubung antara kepala dan ekor.
Leher berfungsi sebagai saluran keluarnya asam nukleat menuju
ekor.
e. Ekor
Ekor virus terdiri dari serabut ekor dan lempeng dasar. Ekor
ini berfungsi untuk menempel pada inang. Berikut ini merupakan
struktur virus selain bakteriofag yang telah ditemukan.
4. Cara Hidup Virus
Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya
dapat hidup di dalam sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati,
virus tidak akan mati melainkan mengristal. Sel hidup yang ditumpangi
virus disebut sel inang. Bagaimana cara virus mengenali inangnya?
Yaitu menggunakan sistem lock key atau kesesuaian. Berdasarkan
jenisnya, sel inang dibagi menjadi dua, kisaran inang luas dan kisaran
inang sempit.
Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang,
contohnya virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi, dan manusia.
Sedangkan virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa menginfeksi
inang tertentu saja, contohnya virus flu hanya menginfeksi sel-sel di
saluran pernapasan dan virus bakteriofag hanya bisa menginfeksi
bakteri Escherichia coli. Penularan virus dari satu inang ke inang yang

4
lain bisa melalui udara, lendir, air, darah, atau melalui perantara seperti
nyamuk.
5. Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakan virus dikenal dengan istilah replikasi atau
perbanyakan diri. Bagi virus, sel inang merupakan sumber energi untuk
sintesis protein. Perkembangbiakan virus dibagi menjadi dua, yaitu daur
litik dan lisogenik.
a. Daur litik
Terjadinya daur litik disebabkan oleh ketahanan sel inang
lebih lemah daripada daya infeksi virus. Akibatnya sel inang akan
pecah dan mati, serta akan menghasilkan virion-virion baru. Adapun
tahapan pada daur litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan
replikasi, pematangan atau perakitan, dan lisis.
b. Daur lisogenik
Daur lisogenik terjadi jika pertahanan tubuh inang lebih kuat
daripada daya infeksi virus. Pada daur ini sel inang masih bisa
bereproduksi dengan normal dan tidak akan langsung pecah. Akan
tetapi, DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom sel
inang membentuk profag. Saat sel inang yang mengandung profag
tersebut membelah diri, barulah profag akan diwariskan ke sel
berikutnya. Adapun tahapan pada daur lisogenik adalah adsorpsi dan
infeksi, pemetrasi, penggabungan, pembelahan, sintesis.
6. Klasifikasi Virus
a. Klasifikasi virus berdasarkan ada tidaknya selubung pada
nukleokapsid
Terdapat dua kelompok virus dalam klasifikasi ini, yaitu sebagai
berikut.
1. Virus berselubung yaitu virus yang selubungnya terdiri dari
lipoprotein dan glikoprotein, contohnya Poxyvirus, Herpesvirus,
Togavirus, Rhabdovirus, dan Paramyxovirus.
2. Virus telanjang yaitu virus yang tidak memiliki selubung pada

5
nukleokapsidnya, contohnya Papovirus, Adenovirus, Picornavirus,
dan Reovirus.
b. Klasifikasi virus berdasarkan jumlah kapsomernya
Terdapat lima kelompok virus dalam klasifikasi ini, yaitu sebagai
berikut.
1. Virus dengan 32 kapsomer, contohnya Parvovirus.
2. Virus dengan 60 kapsomer, contohnya Picornavirus.
3. Virus dengan 72 kapsomer, contohnya Papovirus.
4. Virus dengan 162 kapsomer, contohnya Herpesvirus.
5. Virus dengan 252 kapsomer, contohnya Adenovirus.
c. Klasifikasi virus berdasarkan jenis sel inangnya
Berdasarkan jenis sel inangnya, virus dikelompokkan menjadi empat,
yaitu sebagai berikut.
1. Virus penyerang bakteri, misalnya virus T.
2. Virus penyerang tanaman, misalnya TMV dan Tungro.
3. Virus penyerang hewan, misalnya virus rabies dan flu burung.
4. Virus penyerang manusia, misalnya polio, HIV, dan flu.
d. Klasifikasi virus berdasarkan tipe genom dan metode replikasinya
Berdasarkan tipe genom dan replikasinya, virus dibagi menjadi tujuh
kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Virus tipe I memiliki DNA utas ganda dan reproduksinya dengan
cara replikasi, contohnya Herpesvirus.
2. Virus tipe II memiliki DNA utas tunggal dan reproduksinya dengan
cara replikasi, contohnya virus MVM.
3. Virus tipe III memiliki RNA utas ganda dan reproduksinya secara
replikasi, contohnya Reovirus.
4. Virus tipe IV memiliki RNA utas tunggal (+) dan reproduksinya
secara replikasi, contohnya virus polio.
5. Virus tipe V memiliki RNA utas tunggal (-) dan reproduksinya
secara replikasi,
6. contohnya virus rabies.

6
7. Virus tipe VI memiliki RNA utas tunggal (+) dengan DNA
perantara dan reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya
virus AIDS.
8. Virus tipe VII memiliki RNA utas ganda dengan RNA perantara
dan reproduksinya secara transkriptasi balik, contohnya
Heparnavirus.
e. Klasifikasi virus berdasarkan jenis asam nukleatnya
Berdasarkan asam nukleatnya, virus dikelompokkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1. Virus DNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA, contoh
Parvovirus.
2. Virus RNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA, contoh
Picornavirus.
f. Klasifikasi virus berdasarkan bentuk dasarnya
Berdasarkan bentuk dasarnya, virus dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu sebagai berikut.
1. Virus bentuk iksohedral memiliki sumbu rotasi ganda dan tata
ruangnya dibatasi oleh
2. 20 segitiga sama sisi, contohnya virus polio.
3. Virus helikal memiliki satu sumbu rotasi, bentuknya
menyerupai batang panjang, nukleokapsid tidak kaku, dan
berbentuk heliks, contohnya virus flu.
4. Virus kompleks memiliki struktur lebih kompleks daripada jenis
virus lainnya, contoh virus cacar.
7. Penyakit yang disebabkan virus
Adapun penyakit yang disebabkan oleh virus, baik pada manusia,
hewan, dan tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus.
b. Campak disebabkan oleh Morbilivirus.
c. AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human Immunodeficiency Virus.
d. Flu disebabkan oleh virus influenza atau parainfluenza.

7
e. Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High Pathogenic Avian
Influenza Virus.
f. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus.
g. Tetelo disebabkan oleh virus NCD.
h. Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic Virus.

B. PENGENALAN VIRUS CORONA


1. Latar Belakang Virus Corona
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada
manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta
menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu,
hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).
2. Gejala Infeksi Coronavirus
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada
pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona
yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut
beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
a. Hidung beringus.
b. Sakit kepala.
c. Batuk.
d. Sakit tenggorokan.
e. Demam.
f. Merasa tidak enak badan.
3. Penyebab Virus Corona
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat
menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi
bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh 2019-nCoV) , yang
menyebabkan gejala seperti:
a. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.

8
b. Batuk dengan lendir.
c. Sesak napas.
d. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu
tertentu. Contohnya orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang
dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
4. Cara penyebaran Virus Corona
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan cara penyebaran
virus corona dari satu orang ke lainnya. Menurut WHO, ketika seseorang
yang menderita COVID-19 batuk atau bernapas, mereka melepaskan
seperti tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.
Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan
benda di dekatnya -seperti meja, meja, atau telepon.
Orang bisa terpapar atau terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh
permukaan atau benda yang terkontaminasi - dan kemudian menyentuh
mata, hidung, atau mulut.
Jika Anda berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan
COVID -19, Anda dapat terjangkir melalui batuk termasuk saat mereka
menghembuskan napas.
Dengan kata lain, COVID-19 menyebar serupa cara untuk flu.
Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan
dan sembuh.
5. Pencegahan Infeksi Coronavirus
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus
corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:
a. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik
hingga bersih.
b. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan
kotor atau belum dicuci.
c. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.

9
d. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
e. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
f. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian,
buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.
g. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
h. Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika
mengalami gejala penyakit saluran napas.

C. MITIGASI BENCANA VIRUS CORONA


1. Pengenalan Protokol Penangan Virus Corona
Pemerintah telah menyusun lima protokol dalam penanganan kasus
penyebaran virus corona (Covid-19). Kantor Staf Kepresidenan (KSP)
bersama dengan berbagai kementerian, terutama Kementerian Kesehatan,
menyusun pedoman utama tersebut sehingga mudah diimplementasikan.
“Hari ini, protokol tersebut kita publikasikan,” kata Kepala Staf Kepresiden
Moeldoko dalam Konferensi Pers Publikasi Protokol Penanganan Covid-19
di Kompleks Istana Negara Jumat, 6 Maret 2020. Protokol yang diterbikan
yaitu Protokol Kesehatan, Protokol Komunikasi, Protokol Pengawasan
Perbatasan, Protokol Area Pendidikan, dan Protokol Area Publik dan
Transportasi. Protokol tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh
pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementerian Kesehatan.
Berikut adalah 15 poin protokol penanganan virus corona di area
institusi pendidikan:
a. Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat
dalam menghadapi Covid-19.
b. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
c. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan
menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol.

10
Warga sekolah juga diimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih
sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan
jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, tidak merokok,
membuang sampah pada tempatnya.
d. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1
kali sehari) dengan desinfektan. Beberapa bagian penting untuk
dibersihkan, di antaranya: handel pintu, saklar lampu, komputer, meja,
keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan.
Memonitor absensi (ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak
hadir karena sakit dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit
tenggorokan/sesak napas, disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan
terdekat untuk memeriksakan diri. (Baca: Menko PMK Gelar Rapat
Bahas Revisi Libur Nasional & Cuti Bersama 2020)
e. Mengimbau warga sekolah yang sakit dengan gejala demam/ batuk/
pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas untuk mengisolasi diri di rumah
dengan tidak banyak kontak dengan orang lain.
f. Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi siswa yang tidak masuk
karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis
kehadiran (jika ada). (dalam hal ini bukan kewenangan Kementerian
Kesehatan untuk menetapkan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak
memberikan masukan).
g. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang
berkaitan dengan pernapasan, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan setempat.
h. Mengalihkan tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang absen
kepada tenaga kependidikan lain yang mampu. (dalam hal ini bukan
kewenangan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan, sehingga
Kementerian Kesehatan tidak memberikan masukan).
i. Pihak sekolah harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga
pendidikan yang punya keluhan sakit. Hasilnya akan dikoordinasikan
dengan Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih

11
lanjut.
j. Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan
yang sehat dan sudah dimasak sampai matang. (Baca: Moody’s,
Pemeringkat Milik Warren Buffet Koreksi Ekonomi Indonesia)
k. Mengimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan,
minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang
akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.
l. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik
langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb).
m.Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di
lingkungan luar sekolah (berkemah, studi wisata).
n. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap
semua tamu yang datang ke institusi pendidikan.
o. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan
transmisi lokal Covid-19 dan mempunyai gejala demam atau gejala
pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta
untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di area
sekolah.
2. Menanggapi Secara Bijak Saat Ada Stigma di Masyarakat Tentang
Virus Corona
Adanya stigma tentang COVID-19 dianggap sebagai bagian dari
proses adaptasi pemahaman masyarakat awam tentang wabah yang sedang
menyebar. Hal ini wajar dan sering terjadi pada fenomena yang 'tidak
terbiasa' dialami oleh masyarakat.
Sebagai pihak-pihak yang sudah teredukasi, untuk mengurangi
stigma tersebut sebaiknya kita:
a. Mengajak masyarakat khususnya anggota keluarga terdekat kita untuk
selalu mengikuti arahan perilaku pencegahan penyebaran virus, seperti
mencuci tangan dengan sabun; menjaga jarak (social distancing), dan
mengurangi aktivitas di luar rumah.
b. Memberikan pemahaman yang mudah dimengerti tentang bahaya virus

12
bagi kesehatan.
c. Menjelaskan gejala-gejala penyebaran virus.
d. Melibatkan tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki peran dan status
penting agar arahan lebih ditanggapi.
3. Cara Penanganan Saat Sakit
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan beberapa gejala
awal orang yang terinfeksi virus corona COVID-19, yaitu demam,
kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien juga mengalami sakit dan
nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala
ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap. Beberapa orang bisa
terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan merasa tidak enak
badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu
perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang terinfeksi COVID-19
sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Orang yang lebih tua, dan
mereka yang memiliki masalah medis penyerta seperti tekanan darah
tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin untuk berkembang
menjadi penyakit serius.
Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mencari
perhatian medis. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Protokol
Kesehatan yang harus dilakukan jika Anda atau orang terdekat di sekitar
Anda menunjukkan gejala awal virus corona COVID-19.
a. Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria:
1) Demam lebih dari 38°C; dan
2) Batuk/ pilek/nyeri tenggorokan,
Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan
berikut:
 Gunakan masker.
 Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar
dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas
bagian dalam.
 Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.

13
b. Tenaga Kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening
pasien dalam pengawasan COVID-19:
1) Jika memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19, maka
Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan.
2) Jika tidak memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan COVID-19,
maka Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa
dan keputusan dokter fasyankes.
c. Jika akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulans fasyankes
didampingi oleh nakes yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
d. Di RS rujukan, bagi Anda yang memenuhi kriteria pasien dalam
pengawasan COVID-19 akan dilakukan pengambilan spesimen untuk
pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.
e. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan
keluar dalam waktu 1 x 24 jam setelah spesimen diterima.
1) Jika hasilnya positif :
 maka Anda akan dinyatakan sebagai kasus konfirmasi COVID-
19.
 Sampel akan diambil setiap hari.
 Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan
sampel 2 (dua) kali berturut-turut hasilnya negatif.
2) Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab
penyakit. Jika Anda sehat, namun:
 Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara dengan
transmisi lokal COVID-19, lakukan self monitoring melalui
pemeriksaan suhu tubuh 2 kali. Jika muncul demam lebih dari
38°C atau gejala pernapasan seperti batuk/ pilek/nyeri
tenggorokan/sesak napas segeralah periksakan diri Anda ke
fasyankes.
 Merasa pernah kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19,
segeralah melapor ke petugas kesehatan dan periksakan diri Anda

14
ke fasyankes. Untuk selanjutnya, Anda akan diperiksa
spesimennya.
D. CARA HIDUP SEHAT
1. Menjaga Kebersihan Diri
a. Rutin Mencuci Tangan
b. Bersihkan Area di Sekitarmu
c. Jangan Menyentuh Permukaan yang Banyak Disentuh Orang Lain
d. Jangan Menyentuh Wajah dengan Tangan Kotor
e. Pertimbangkan Kembali Rencana Perjalanan atau Liburanmu
f. Tetap Berada di Rumah Setelah Pulang dari Luar Negeri
g. Jangan Pergi ke Kantor Jika Merasa Sakit
h. Pilih Dokter yang Berkualitas dan Terpercaya
i. Jangan Panik dan Cari Informasi yang Akurat
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar
a. Mulai Dari Lingkungan Rumah
Pastikan kita selalu menyapu rumah setidaknya 2 kali sehari.
Sapu juga halaman rumah setidaknya 2 kali dalam seminggu.
b. Mendaur Ulang
Ada banyak jenis sampah yang akan mengotori lingkungan
sekitar yang sebenarnya bisa didaur ulang dengan baik. Misalnya saja
memanfaatkan kaleng dan botol bekas untuk dijadikan wadah apapun.
Kaleng bekas bisa dirubah menjadi sebuah pot bunga dan kita bahkan
bisa menghiasnya. Ini akan menjadi hal yang positif dibandingkan
membiarkannya menjadi sampah yang menumpuk.
c. Pembuatan Pupuk Kompos
Pupuk kompos bisa dibuat dari sampah organik. Daripada
membiarkannya terbengkalai dan membusuk hingga menimbulkan bibit
penyakit, lebih baik jika diolah menjadi pupuk kompos yang berguna
bagi pertanian dan perkebunan.
d. Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Hal terpenting dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah

15
untuk tetap membiasakan hal-hal baik seperti kebiasaan membuang
sampah apada tempatnya. Jangan membiarkan sampah bertebaran
dimana-mana tanpa peduli untuk membuangnya ditempatnya.
e. Memisahkan Jenis Sampah
Menggunakan jenis tong sampah yang berbeda untuk sampah an
organik dan sampah organik adalah hal yang baik. Karena sampah
organik adalah sampah yang bisa diolah dan dijadikan pupuk.
Sedangkan sampah an organik sebagian dari sampah tersebut juga bisa
dijadikan furniture tertentu. Memisahkan kedua jenis sampah ini akan
membantu dalam proses pengolahan.
f. Kegiatan Gotong Royong
Hal penting lainnya adalah untuk selalu rutin membiasakan
kebiasaan gotong royong sesama warga. Ini tidak hanya membantu
membersihkan lingkungan sekitar, namun juga akan membantu dalam
mempererat jalinan kerja sama antar warga.
g. Meremukkan Sampah
Kebanyakan sampah anorganik seperti botol plastik maupun
kedus dan lainnya akan membuat volume sampah menjadi lebih
banyak. Jadi, hal penting yang bisa dilakukan untuk mengurangi
jumlah volume sampah adalah dengan meremukkannya.
h. Penghijauan
Siapa sangka untuk mewujudkan lingkungan yang sehat,
rindang dan asri bisa dilakukan dengan mudah. Salah satunya adalah
dengan proses penghijauan. Ajaklah tetangga untuk menanam banyak
bibit pohon di lingkungan sekitar.
i. Penutupan Saluran Air
Menutup saluran-saluran air yang ada juga merupakan tindakan
yang bisa dilakukan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Karena biasanya saluran air yang terbuka akan memicu banyak orang
membuang sampah sembarangan dan menjadikan saluran tersebut
sebuah sarang sampah dan sumber berbagai penyakit.

16
j. Buat Lubang Sampah
Anda bisa emmbuat lubang khusus yang disediakan untuk
memasukan sampah organik, hingga nantinya bisa terdaur ulang dan
meminimalisir bau
k. Sosialisasi
Melakukan penyuluhan atau sosialisasi adalah hal yang
diperlukan agar orang-orang mengetahui bagaimana pentingnya upaya
menjaga kebersihan lingkungan. Ini akan menyadarkan banyak orang
akan bahaya lingkungan kotor dan memotivasi agar bisa menjaga
kebersihan lingkungan.
3. Cara Menjaga Kesehatan
a. Berpikiran Positif (Positive Thinking)
Berpikir-PositifDalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat
Maksud dari kalimat ini, jika di dalam jiwa seseorang sehat
(positive thingking) maka tubuh pun akan sehat. Kondisi gangguan
pada mental seperti stress dan depresi telah terbukti mengganggu
kesehatan tubuh seseorang.
b. Kendalikan Stres
Kelola emosi dengan baik, Jangan mudah untuk marah-marah,
hal ini sangat penting, karena akan membuat habis energi tubuh dan
juga tidak baik untuk hati nantinya.
c. Kenali bahasa tubuh
Kelelahan setelah melakukan aktifitas atau berolahraga
merupakan bahasa tubuh kita untuk menyampaikan pesan bahwa tubuh
perlu berisitrahat. Tanggapi pesan tersebut dengan mengistirahatkan
tubuh. Kita harus sadar bahkan untuk hal kecil sekalipun, misal mata
yang terasa perih dan berair ketika bekerja di depan komputer, itu
berarti mata kita sudah lelah dan butuh istirahat. Jangan paksakan
kalau tidak ingin mengalami gangguan pada mata.
d. Menjaga Pola Makan
Kita harus bisa menjaga pola makan, jangan sampai kita

17
meninggalkan sarapan dan atur selalu jam makan. Orang yang tidak
bisa mejaga pola makannya dia akan mudah sekali terkena penyakit
maag. Gejala penyakit maag pertama yang akan dirasakan orang yang
tidak memiliki pola makan yang teratur adalah perut terasa melilit dan
sering terkena sakit perut.
e. Cukupi Kebutuhan Cairan
Sebagian besar dari kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita
sering sekali kurang cukup meminum air setiap hari. Ini tentu hal yang
tidak baik, sebab seperti kita ketahui air sangat penting bagi tubuh kita.
Ini karena kita kehilangan air setiap hari melalui urine, buang air besar,
keringat dan pernapasan, sehingga kita perlu mengisi asupan air untuk
tubuh kita.
f. Cukupi Kebutuhan Vitamin
Tubuh kita membutuhkan asupan vitamin sebagai cara untuk
melindungi dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat dan bugar.
Asupan vitamin yang bisa digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh
adalah vitamin D dan vitamin C.
g. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan serta hiegienitas makanan dan
minuman
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan hal yang
mutlak harus dilakukan jika ingin tetap sehat dan bugar. Ada begitu
banyak bakteri, kuman dan virus di sekitar kita yang berpotensi
menjadi sumber penyakit. Biasakan diri untuk hidup bersih guna
menghindari kontaminasi bakteri dan kuman berbahaya.
h. Hindari kebiasaan buruk
Sudah jelas hal-hal yang dapat merusak badan, yaitu merokok,
mengonsumsi minuman beralkohol, dan termasuk konsumsi makanan
cepat saji. Maka dari itu segera jauhilah kebiasaan buruk tersebut.
Karena makanan dan minuman seperti itu mengandung zat
kimia berbahaya yang dapat merusak organ-organ tubuh. Apalagi
resiko penyakit yang muncul akibat konsumsi tidak sehat seperti itu

18
adalah penyakit-penyakit yang mematikan.

19
4. Olahraga
Setidaknya setiap pagi usahakan untuk berolahraga secara teratur.
Kita bisa berolahraga seperti jogging, bersepeda dan lainnya. Atau paling
tidak perbanyaklah jalan kaki. Dengan mulai membiasakan jalan kaki,
sedikit demi sedikit akan bermanfaat untuk membakar kalori tubuh.

E. BERSOSIALISASI di MASYARAKAT
1. Cara Memberi Salam Saat Tatap Muka
Merebaknya wabah virus corona membuat masyarakat kreatif
mencari cara salam yang aman pengganti jabat tangan. Cara bersalaman
dengan berjabat tangan diimbau untuk dihindari sementara waktu.
Sejalan dengan itu, muncul beragam cara memberi salam yang
dinilai jauh lebih aman. Berikut di antaranya.
a. Salam Namaste
Salam Namaste umumnya dikenal di India. Salam tersebut
dilakukan saat bertemu ataupun ketika berpisah. Ini merupakan cara
bersalaman paling aman karena kedua pihak yang bersalaman tidak
melakukan kontak fisik sama sekali. Cara bersalaman dengan cara
mengatupkan kedua telapak tangan dan jari jemari di depan dada
sambil membungkukkan badan.
b. Salam siku
Salam siku tetap memungkinkan kontak di antara keduanya.
Namun, hanya siku yang saling bersentuhan. Cara bersalaman ini
dinilai masih cukup aman karena tidak bersentuhan tangan secara
langsung.
c. Salam kaki
Salam kaki disebut juga salam Wuhan Shake. Salam ini cukup
populer setelah merebaknya virus corona. Tidak ada kontak tangan
ataupun siku. Yang saling terkontak adalah kaki dari masing-masing
pihak yang ingin bersalaman. Ada istilah lain yang juga digunakan
untuk cara bersalaman ini, yakni tos kaki. Soal keamanan, cara

20
bersalaman seperti ini juga dinilai tetap aman.
d. Melambaikan tangan
Selain tiga jenis cara bersalaman di atas, ada juga cara lain
yang paling aman. Mirip seperti salam Namaste, di mana tidak ada
kontak sama sekali antara kedua belah pihak yang bertemu, salam
jenis ini juga cukup banyak dilakukan. Ketika bertemu, kedua belah
pihak hanya melambaikan tangan saja dan tidak ada kontak fisik sama
sekali.
2. Bijak Menggunakan Media Sosial (Mengakses Maupun
Menyeberkan informasi
Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,
jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Media Social ini dibuat untuk menerjemahkan apa yang terjadi di
dunia nyata (real) kedalam dunia maya (media online), yang artinya akan
menggambarkan kepribadian kita sesungguhnya.
Menyebarkan informasi yang penting dan bermanfaat adalah
tindakan yang sangat bijak dilakukan dibandingkan menyebar kebencian
atau hoax karena Internet memiliki dua sisi, yakni sisi negatif dan sisi
positif.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Virus corona adalah wabah baru, yang secara resmi disebut sebagai
2019-nCoV. Corona virus ini pertama kali muncul pada Desember 2019 di
Cina dan diduga berasal dari pasar seafood dan hewan liar di Wuhan.
Sebagian besar virus corona yang menyerang manusia, mirip flu yang
menyebabkan penyakit ringan hingga sedang. Namun, beberapa virus corona
baru ini juga dapat menyebabkan penyakit parah dan bahkan kematian. Para
peneliti masih bekerja untuk menentukan seberapa mematikan virus corona,
yang menurut laporan menunjukkan tingkat kematian 3-4 persen. Namun,
mereka telah menemukan beberapa kesamaan 2019-nCoV dengan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Kedua virus diduga berasal dari hewan,
tetapi bisa menular dari manusia ke manusia dengan cara yang sama. Pada
tahun 2002, SARS menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan membunuh hampir
800 orang di seluruh dunia. Steven Hoffman, direktur Global Strategy Lab dan
profesor kesehatan global di York University, mengatakan masih terlalu dini
untuk mengatakan seberapa parah penyakit itu atau seberapa menularnya virus
corona baru, demikian seperti diwartakan Global News.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-
perkembangan-hingga-isu-terkini
https://d14fikpiqfsi71.cloudfront.net/media/W1siZiIsIjIwMTcvMDkvMTUvMDQ
vN DQvNDkvYzVlOTcyOGYtYmY1Ni00ZTI3LWJhYjYtMWExNTEzO
https://id.wikipedia.org/wiki/Virus
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/materi-virus-kelas-10/
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020.
2019 Novel
Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020.
Frequently Asked
Questions About SARS.
IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2020. Outbereak
Pneumonia Virus
Wuhan.
Medscape. Diakses pada 2020. What is the role of coronavirus in the etiology of
viral pneumonia?
US National Library of Medicine National Institutes of Health - Medlineplus.
Diakses pada
2020. Coronavirus Infections
Web MD. Diakses pada 2020. Coronavirus. WHO. Diakses pada 2020.
Coronavirus
https://tirto.id/cara-virus-corona-covid-19-menyebar-menurut-who-eBPk
https://katadata.co.id/berita/2020/03/09/protokol-penanganan-virus-corona-di-
sekolah-absen-jika-sakit
https://brainly.co.id/tugas/27406763
https://tirto.id/gejala-awal-corona-covid-19-dan-penanganan-yang-harus-
dilakukan-eFGP
https://wolipop.detik.com/health-and-diet/d-4943107/cara-menjaga-kesehatan-
tubuh-saat-virus-corona-jadi-pandemi
https://www.kompasiana.com/wahyu49439/5bdfe018ab12ae284209e562/12-cara-
menjaga-kebersihan-lingkungan?page=all
https://rumahsakitislam.com/2016-09-26-04-37-49/tips-kesehatan/267-9-tips-
menjaga-kesehatan-tubuh-agar-tetap-sehat-dan-bugar
https://gaya.tempo.co/read/1318694/mengenal-aneka-salam-saat-wabah-virus-
corona/full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai