Anda di halaman 1dari 7

JISE 5 (2) (2016)

Journal of Innovative Science Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise

IDENTIFIKASI MODEL MENTAL MAHASISWA PADA MATERI ATOM


BERELEKTRON TUNGGAL

Dian Wahid Hermawan1, Agus Yulianto2, Sulhadi2

1
Prodi Pendidikan Fisika, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
2
JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Sebagian besar mahasiswa fisika memiliki pandangan fisika klasik dalam mempelajari
Diterima Oktober 2016 fisika kuantum. Pembelajaran pemodelanpada penelitian ini dilaksanakan untuk
Disetujui Oktober 2016
mengidentifikasi perubahan model mental mahasiswa dalam mempelajari model
Dipublikasikan
konseptual kuantum. Model mental adalah gambaran yang tercipta dalam pikiran
November 2016
tentang suatu fenomena alam. Model konseptual adalah gambaran dari fenomena alam
________________
Keywords:
yang sesuai dengan pandangan para ilmuan.Analisis kualitatif yang digunakan pada
Conceptual Models, Mentals penelitian ini adalah grounded theory. Hasil dari analisis tersebutdidapatkan pandangan
Model, Quantum Physics. (model mental) mahasiswa tentang konsep fisika kuantum adalah model kuantum,
____________________ intermediate dan mekanikaklasik.Mahasiswa mengalami perubahan daerah dimensi
pemahaman dari mekanika klasik menjadi model mental kuantum.Akurasi dari
identifikasi model mental mahasiswa dapat ditingkatkan dengan membuat gambar
interpretasi secara berulang. Gambar tersebut dapat diperkuat dengan hasil observasi
dan wawancara.

Abstract
____________________________________________________________________________________
Most of physics students hold classical physics perspective when they learn quantum physics.
Modeling instruction is implemented to identifymental modelschanging in learning quantum
conceptual models.Mental model is animage created in the mind of a natural phenomenon. The
conceptual models are a description of natural phenomena in appropriate with the
scientistsperspective.Qualitative analysis used in this research is grounded theory. The results of
identification student model mental is categorized as quantum, intermediate and clasical
mechanics. Students haveexperienced changing of dimensional understanding area from classical
mechanics into a quantum perpective. The accuracy of mental modelidentification can be improved
by making the interpretation image repeatedly.The images can be legitimated by observations and
interviews.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6412
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
e-ISSN 2502-4523
E-mail: dinwahid12@gmail.com

163
Dian Wahid Hermawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education 5 (2) (2016)

PENDAHULUAN Beberapa penggolongan model mental


pebelajar tentang fisika kuantum dilakukan oleh
Beberapa teori dalam mekanika kuantum Baily & Finkelstein (2007) menjadi: realistik,
identik dengan mekanika klasik dalam kuantum dan agnostik. Ireson (2000)
memodelkan gejala mikroskopik. Konsep dalam menggolongkan menjadi beberapa kluster-kluster,
fisika kuantum adalah berhubungan dengan gejala- yaitu: entitas, mekanika, kuantum dan konflik
gejala mikroskopik. Contohnya, potensial efektif berfikir.Sedangkan Model mental pebelajar untuk
dari gerak melingkar planet (Fowles & Cassiday, mempelajari konsep efek Compton teridentifikasi
2005) digunakan untuk memodelkan potensial sebagai model partikel-gelombang, model cahaya
efektif elektron (Alonso & Finn, 1978). Pemodelan dan model partikel (Gercek & Oszan, 2015).
fisika kuantum memerlukan suatu pendekatan Pebelajar yang mampu membangun model
yang bisa membedakan dengan pemodelan fisika mental yang tepat adalah mereka yang memiliki
klasik dan dapat melatih kemampuan pemodelan kemampuan mekanika yang kuat dan kemampuan
mahasiswa. membuat prediksi dari sistem fisika (Silva, 2006).
Proses perkembangan ilmu fisika mengalami Epistemologi modern ilmu fisika berdasarkan teori
loncatan dari konsep mekanika klasik menjadi perkembangan model adalah bagaimana
mekanika relativistik (Kural & Kucakulah, 2010). menyusun, menjelaskan, mereduksi, dan
Perbedaan cara pandang tersebut mendorong mengidealkan suatu model serta dapat melakukan
terbentuknya konsep yang baru atau terbentuknya eksperimen berdasarkan model tersebut sehingga
konsep turunan dari konsep mekanika klasik dapat memprediksi munculnya konsep fisika yang
(Nersessien, 1992). baru (Halloun, 1996).
Kekomplekan gejala-gejala alam yang Belajar fisika adalah belajar mengkonstruksi
dipelajari disederhanakan dalam suatu model sendiri (inkuiri), menginterpretasi dan
konseptual. Konsep-konsep fisika merupakan memodifikasi ide berdasarkan pengalaman belajar
penjelasan-penjelasan dari kejadian-kejadian di (Kucakulah & Kural, 2010; Wiyanto, 2008).
alam yang disusun berdasarkan gambaran yang Model mental dapat berupa representasi yang
ada di pikiran. Pandangan, gambaran di pikiran dinamis dan generatif, yang dapat dimanipulasi
atau gambar perumpamaan tersebut dikonstruksi oleh mental, untuk mencari penjelasan sebab dari
sebagai model mental. fenomena fisika (Vosniadou, 1994; Greca & Freire,
Model mental adalah gambaran yang 2003). Gambaran atau interpretasi internal tersebut
tercipta dalam pikiran tentang suatu fenomena bersifat dinamis sehingga digunakan memanipulasi
alam atau pencitraan dari suatu obyek (Ornek, pikiran untuk menjelaskan, memahami dan
2008). Citra obyek tersebut dapat berupa konsep memprediksi suatu fenomena alam (Vosniadou,
dan persepsi spasial (Hestenes, 2006). Brunye & 1994; Greca & Moreira, 2000).
Taylor (2008) menyebutnya sebagai memori Interaksi secara terus-menerus antara
spasial yang berkembang ketika mempelajari pikiran dengan alam akan menghasilkan
gambar dimensional yang baru. pemahaman melalui proses interpretasi internal
Model juga bisa berupa representasi tiga (Edward-Leis, 2012). Interpretasi internal dapat
dimensi dari objek atau bentuk tiruan dari sebuah berupa representasi yang terbentuk di dalam
benda (Edward-Leis, 2012). Dalam fisika, model pikiran ataupun analogi individu selama
bisa berupa bentuk tiruan yang ideal dari suatu melakukan kegiatan kognitif (Silva, 2006).
fenomena alam. Representasi tersebut dibentuk Beberapa fenomena kuantum merupakan
otak untuk tujuan menyederhanakan fenomena konsep yang berlawanan dengan intuisi berfikir
alam menjadi model konseptual seperti model sehari-hari dan penalaran dalam mekanika
benda dan model interaksinya (Etkitna et al, sehingga perlu pemahaman teori kuantum dengan
2005).Contoh representasi gambar yang kurang menggunakan interpretasi non klasikal (Ireson,
tepat adalah model entitas atau partikel yang 2000).Wittman et al. (2002) menemukan bahwa
mempunyai massa untuk menjelaskan proses sebagian besar dari mahasiswa tidak bisa
perambatan bunyi (Hrepic et al., 2010). menjelaskan secara mikroskopik perilaku

164
Dian Wahid Hermawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education 5 (2) (2016)

makroskopik dari suatu fenomena alam. HASIL DAN PEMBAHASAN


Membelajarkan fisika kuantum pada tingkat
mahasiswa harus dapat mengetahui konstruksi Model mental responden dalam belajar
model mental yang mereka lakukan (Ireson, 2000). fisika kuantum dapat dikelompokkan menjadi tiga
Model konseptual adalah gambaran dari kategori inti yaitu model kuantum, mekanika
fenomena alam yang sesuai dengan pandangan klasik dan intermediate. Model mental mahasiswa
para ilmuan dan bisa berupa model matematis, tersebut dapat disajikan dalam peta konseptual
pengetahuan analogi, grafik dan gambar obyek (conseptual map) seperti pada gambar 1 dan 2. Peta
fisika tertentu (Ornek, 2008). Sederhana atau konseptual tersebut menggambarkan dimensi-
kompleknya suatu model tergantung dari model dimensi tertentu-tidak tertentu (definite-indefinite),
mental pebelajar. Pengajar dapat membantu pasti-tidak pasti dan visual-non visual. Model
memvisualisasikan kekomplekan dari suatu mental mekanika klasik berada pada dimensi
fenomena alam dengan membantu pemahaman visual, pasti dan tertentu (definite), model mental
pebelajar terhadap model konseptual (Shepardson, kuantum berada pada dimensi non visual, tidak
2007). pasti dan tidak tertentu (indefinite). menunjukkan
Penerapan pembelajaran pemodelan fisika daerah.
kuantum untuk mengubah model mental
mahasiswa. Perubahan tersebut digunakan untuk Definite Visual
mengidentifikasi model mental mahasiswa dalam Pasti
mempelajari fisika kuantum. hal ini dikarenakan MekanikaKlasik
miskonsepsi pada mekanika kuantum terjadi pada Intermediate
37,8%
pandangan dasar (world views), yaitu berupa
17,7 %
pemahaman salah pada konsep yang telah Kuantum
dipelajari sebelumnya (Singh et al., 2006)
14,2 %
METODE PENELITIAN
Tidakpasti
Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 Indefinite
Non visual
orang yang terdiri dari mahasiswa Pendidikan
Gambar 1. PetaKonseptual Model Mental pada
Fisika Universitas Negeri Semarang yang sedang Saat Pretes (30,2 % responden tidak menjawab
menempuh mata kuliah fisika kuantum. soal) (Mashhadi & Woolnough, 1997).
Pengambilan data dilakukan dengan tes sebelum
dan sesudah proses pembelajaran pemodelan. Definite
Sedangkan wawancara dilakukan sesudah proses Visual
Pasti
pembelajaran.
Analisis data yang digunakan adalah 4%
Intermediate
grounded theoryyang terdiri dari open coding, axial MekanikaKlasi
coding dan selective coding (Strauss & Corbin, 1990). k 33 %
Grounded theory adalah metodologi riset untuk
menemukan teori/hipotesis pada area yang Kuantum
subtansial (Hernandez, 2009). Pengumpulan data 60,0 %
awal dilakukan dengan mencatat kejadian faktual Tidakpasti
atau aktifitas responden melalui hasil jawaban
Indefinite
pretes dan postes. Data temuan tersebut akan
Non visual
diperkuat dengan analisis perbandingan tetap
dengan hasil penelitian orang lain dan wawancara. Gambar 2. PetaKonseptual Model Mental Pada
Saat Postes (3,7 % responden tidak menjawab soal)
(Mashhadi & Woolnough, 1997).

165
Dian Wahid Hermawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education 5 (2) (2016)

Model kuantum muncul dikarenakan


beberapa jawaban responden yang sesuai dengan
konsep fisika kuantum. Salah satu jawaban
responden tersebut adalah mengenai sifat tiap
elektron yang dapat diketahui dengan deretan
himpunan bilangan kuantum n, l, ml, dan ms.
Misalnya, elektron yang memiliki himpunan
bilangan kuantum 1, 0, 0, dan +1/2, berarti Gambar 3. Foto Contoh Interpretasi Kuantum
dari Jawaban Responden Mengenai Orbital
elektron tersebut pada tingkat energi n =1, bentuk Sebagai Daerah Probabilitas.
orbital bulat dan tidak mempunyai arah orientasi (l
= 0 dan ml= 0) dan mempunyai analogi putaran Bukti jawaban lain yang sesuai dengan
searah jarum jam (ms = +1/2). Teori responden model kuantum adalah gambar interpretasi dari
mempunyai model mental ini diperkuat dengan bilangan kuantum n yang menunjukkan tingkat
hasil petikan wawancara sebagai berikut: energi elektron, bilangan kuantum l yang
menunjukkan bentuk daerah tersebut dan bilangan
Interviewer : Jika l = 0 adalah orbital s, terus kuantum ml yang menunjukkan arah orientasi dari
bentuknya gimana? bentuk orbital seperti pada Gambar 4.
Responden : Bulat
Interviewer : Jika l = 1, bentuk orbitalnya
gimana?
Responden : Kayak angka delapan
Interviewer : Berarti bilangan kuantum ini
menunjukkan apa?
Responden : Bentuk orbital
Interviewer : Bilangan bilangan ml menunjukkan Gambar 4. Foto Contoh Interpretasi Kuantum
dari Jawaban Responden Mengenai Bilangan
apa?
Kuantum n, l dan ml.
Responden : Jumlah orbital
Hasil pengkategorian tersebut diperkuat dengan
Konsep bilangan kuantum spin bernilai 1/2 petikan wawancara dengan responden sebagai
berasal dari tingkat degeneracy spektrum hidrogen berikut:
pada orbital s yang terpecah menjadi dua. Teori
model mental ini diperkuat dengan hasil petikan Interviewer : Jika l = 0 maka jumlah ml = 1, jika
wawancara sebagai berikut: nilai l = 1 berarti ml berjumlah 3
dan orbitalnya ada tiga, bentuknya
Interviewer : Jika l = 0 maka tidak pecah, jika l gimana saja?
= 1 pecah jadi 3, hal ini berarti Responden : Ke arah sumbu x, y dan z
pecahnya berdasarkan apa? Interviewer : Berarti ml menunjukkan apa?
Responden : Bilangan ml Responden : Arah orbital atau arah
Interviewer : Kenapa bilangan momen magnetik orientasinya
tidak bisa dijelaskan untuk
percobaan Stern Gerlach? Model kuantum untuk konsep transisi
Responden : Ketika menggunakan ml = 0 maka elektron menyebutkan bahwa transisi elektron
spektrum tidak terpecah, adalah perubahan bentuk orbital, misalnya dari
orbital p ke orbital s seperti pada Gambar 5.
Model kuantum pada konsep orbital menyebutkan
orbital sebagai daerah dengan probabilitas tertinggi
ditemukan elektron seperti pada jawaban
responden pada Gambar 3.

166
Dian Wahid Hermawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education 5 (2) (2016)

momentum sudut L seperti yang dibahas pada


kategori kuantum. Teori atau hipotesis adanya
model mental ini diperkuat melalui petikan
wawancara responden sebagai berikut:
Gambar 5. Foto Contoh Interpretasi Kuantum
dari Jawaban Responden Mengenai Transisi Interviewer : Dari penurunan rumus, energi
Elektron potensial elektron sama dengan
apa?
Konsep transisi elektron dalam model Responden : Jika energi potensial elektron sama
kuantum memenuhi aturan seleksi yaitu berpindah dengan energi potensial listrik.
dari orbital satu ke orbital lain yang mempunyai Interviewer : Adakah menggunakan gaya
selisih bilangan kuantum momentum sudut sebesar sentripetal untuk menurunkan
+1 atau -1. Adapun bukti petikan wawancara rumusnya?
dengan responden mengenai model ini adalah Responden : Tidak.
sebagai berikut:
Model mekanika klasik untuk konsep
Interviewer :
Apabayangan anda tentang transisi? elektron adalah energi potensial elektron muncul
Responden :
Perpindahan akibat elektron mengelilingi inti sehingga
Interviewer :
Boleh tidak berpindah dari 3p ke 2s? mendapat gaya sentripetal berupa gaya listrik.
Responden :
Boleh Adapun bukti petikan wawancara dengan
Interviewer :
Jika berpindah dari 3p ke 2p? responden adalah sebagai berikut:
Responden :
Tidak boleh
Interviewer :
Jika berpindah dari 4d ke 3s Interviewer : Gaya yang terjadi antar muatan
Responden :
Karena selisihnya tidak satu itu termasuk gaya apa?
Interviewer :
Dari l = 1 ke l = 0 , bayangannya Responden : Gaya muatan.
kayak apa? Interviewer : Energi potensial listrik
Responden : Berubah bentuk darilonjong seperti menurunkannya itu pakai gaya
angka delapan ke bulat sentripetal nggak ya?
Responden : Iya, gaya listrik sama dengan
Analisis perbandingan tetap pada kategori gaya sentripetal.
inti model kuantum menghasilkan label energi
potensial efektif. Model mental energi potensial Model mental mekanika klasik pada konsep
efektif tidak didapatkan dalam proses kategorisasi, orbital adalah dengan menganggap orbital sebagai
akan tetapi model mental tersebut digunakan lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom
untuk memperdalam makna dari kategori inti seperti pada Gambar 6.
kuantum. model matematis untuk energi potensial
efektif adalah sebagai berikut:
(( ))
( )
Dimana V(r) adalah energi potensial dari
gaya Coulomb dan potensial sentrifugal yang
menunjukkan model kuantum dari energi potensial
elektron. Gambar 6. Foto Contoh Interpretasi Mekanika
Model intermediatemuncul dikarenakan Klasik dari Jawaban Responden Mengenai Orbital
responden memodelkan potensial elektron tanpa
melibatkan bilangan kuantum. konsep yang Responden menggambarkan orbital sebagai
digunakan adalah elektron dibatasi oleh energi lintasan elektron baik dalam model atom Bohr
potensial listrik dari gaya Coulomb. Energi maupun kuantum seperti pada petikan wawancara
potensial yang sesuai dengan kuantum adalah dibawah ini:
energi potensial efektif yang mengandung

167
Dian Wahid Hermawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education 5 (2) (2016)

Interviewer : Apa yang anda bayangkan tentang mekanika klasik pada saat pretes menjadi daerah
bilangan kuantum sudut l? model mental kuantum pada saat postes.
Responden : Ada l yang dinamakan panjang Beberapa model mental kuantum
Interviewer : Jika l itu bilangan kuantum mahasiswa adalah elektron memiliki energi
momentum sudut, apa hubungan potensial efektif, orbital adalah daerah dengan
antara bilangan l dengan orbital? probabilitas terbesar ditemukan elektron dan
Responden : Orbital itu kotak yang di isi transisi elektronadalah perubahan bentuk orbital.
elektron. Beberapa model mekanika klasik mahasiswa
Interviewer : Orbital itu berupa apa? adalah: elektron memiliki energi potensial dari
Responden : Orbital adalah lintasan pada atom mekanika klasik, orbital adalah lintasan elektron
Bohr. mengelilingi inti dan transisi adalah perpindahan
lintasan elektron. Sedangkan model mental
Model mekanika klasik untuk konsep intermediate adalah elektron memiliki energi
transisi elektron menyebutkan transisi elektron potensial listrik dan orbital sebagai lintasan
adalah perpindahan elektron dari lintasan tertentu elektron.
ke lintasan yang lain seperti pada Gambar 7. Hasil temuan ketiga model mental tersebut
identik dengan Model mental tentang atom
menurut Mashhadi (1995), yaitu model mekanika,
probabilitas, bergerak acak, pulasan awan muatan
dan tidak dapat divisualkan. Model kuantum
identik dengan probabilitas dan bergerak acak.
Model mekanika klasik identik dengan mekanika.
Sedangkan model intermediate identik dengan
pulasan awan elektron.
Gambar 7. Foto Contoh Interpretasi Akurasi identifikasi model mental
Mekanikaklasik dari Jawaban Responden mahasiswa dapat ditingkatkan dengan melatih
Mengenai Transisi Elektron mahasiswa untuk membuat gambar interpretasi
secara berulang. Hasil tersebut diperkuat dengan
Adapun petikan wawancara dengan wawancara. Selanjutnya, pemodelan konsep fisika
responden tentang transisi elektron tersebut adalah harusdilakukan dengan memisahkan secara jelas
sebagai berikut: antara konsep kuantum dengan konsep mekanika
klasik.
Interviewer : Bayangan anda tentang transisi
elektron, transisi itu apa?
DAFTAR PUSTAKA
Responden : Perpindahan
Interviewer : Berdasarkan bentuk orbital
Alonso, M., & Finn, E. J. 1978. “Fundamental
bayangan anda tentang proses University Physics Volume III”. USA: Addison-
transisi itu gimana? Wesley Publising Company Inc.
Responden : Elektron berpindah lintasan. Baily, C., & Finkelstein, N. D. 2007. “Teaching and
understanding of quantum interpretations in
SIMPULAN modern physics courses”. Phys. Rev. ST Phys.
Educ. Res. 6(1).
Gambaran yang tercipta di pikiran Brunye´, T. T., & Taylor, H. A. 2008. “Working
Memory In Developing And Applying Mental
responden dalam belajar konsep atom hidrogen
Models From Spatial Descriptions”. Journal of
pada mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas
Memory and Language. 58(3), 701–729.
Negeri Semarang adalah terbagi menjadi tiga, Strauss A. & Corbin J. 1990. “Grounded Theory
yaitu pandangan kuantum, intermediate dan Research: Procedures, Canons, and Evaluative
mekanika klasik. Mahasiswa mengalami Criteria”. Qualitative Sociology. 13(1), 3-14.
perubahan daerah dimensi pemahan dari Edward-Leis, C. 2012. “Challenging Learning Journeys
In The Classroom: Using Mental Model Theory

168
Dian Wahid Hermawan, dkk. / Journal of Innovative Science Education 5 (2) (2016)

To Inform How Pupils Think When They Are Mashhadi, A. 1995. “Advanced level Physics students'
Generating Solutions”. Linköping Electronic conceptions of Quantum Physics”. American
Conference Proceedings. 73(18), 153-162. Journal of Physics. 48(1), 1-15.
Etkitna, E., Warren, A., & Gentile, M. 2005. “The Role Mashhadi, A., & Woolnough, B. 1997. “Dualistic
Model In Physics Instruction”. The Physics Thinking Underlying Students' Understanding of
Teacher Journal. 44(1), 34-39. Quantum Physics”. Paper presented at the
Fowles G. R., &Cassiday G. L. 2005. “Analitical Annual International Conference on Thinking
Mechanics Seventh Edition”. USA: Thomson (7th, Singapore, June 1-6, 1997). ERIC Number:
Brooks/Cole. ED414204.
Gercek, C., &Oszan, O. 2015. “Students’ Mental Nersessien, N. J. 1992. “How do scientists think?
Models of Light to Explain the Compton Capturing The Dynamics Of Conceptual Change
Effect”. Procedia - Social and Behavioral In Science”. Cognitive Model of Science. 15(1),
Sciences. 191 (1), 2195 – 2197. 3-44.
Greca, I. M., &Freire JR, O. 2003. “Does an Emphasis Ornek, F. 2008. “Model in Science Education:
on the Concept of Quantum States Enhance Applications of Models In Learning And
Students’ Understanding of Quantum Teaching Science”. International Juornal of
Mechanics?”. Journal of Science & Education. envinronmental& Science Education. 3(2), 35-45.
12(1), 541–557. Shepardson, D. P., Wee, B., Priddy, M. & Harbor, J.
Greca, I. M., & Moreira, M. A. 2000. “Mental Models, 2007. “Students’ Mental Models of the
Conceptual Models, and Modeling”. Environment”, Journal Of Research In Science
International Journal of Science Education. Teaching. 44(2), 327–348.
22(1), 1-11. Silva, C. C., 2006. “The Role of Models and Analogies
Halloun, J. 1996. “Schematic Modeling for Meaningful in the Electromagnetic Theory: A Historical Case
Learning of Physics”. Journal of Research in Study”. Journal of Science & Education. 16(7),
Science Teaching. 33(9), 1019-1041. 835-848.
Hernandez, C. A. 2009. “Theoretical Coding in Singh, C., Belloni, M., & Christian, W. 2006.
Grounded Theory Methodology”. The “Improving Students’ Understanding Of
Grounded Theory Review. 8 (3): 51-60. Quantum Mechanics”. Journal of American
Hestenes, D. 2006. “Notes for a Modeling Theory of Institute of Physics. 59(8), 43-49,
Science, Cognition and Instruction”. Proceedings Vosniadou, S. 1994. “Capturing And Modeling The
of the 2006 GIREP conference. Modelling in Process Of Conceptual Change”. Jurnal of
Physics and Physics Education learning and Instruction. 4(1), 45-49.
Hrepic, Z., Zollman, D. &Rebello, S. 2010, “Identifying Wittman, M. C., Steinberg, R. N. &Redish, E. F. 2002.
Students’ Models of Sound Propagation”. Physic “Investigating Student Understanding Of
Journal Rev. ST Phys. Educ. Res. 6(2), 020114. Quantum Physics: Spontaneous Models Of
Ireson, G. 2000. “The Quantum Understanding Of Pre- Conductivity”. American Journal of Physics.
University Physics Students, Physics Education”. 70(1), 218-226.
35(1), 15-21. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan
Kompetensi Laboratorium. Semarang: Unnes Press.

169

Anda mungkin juga menyukai