Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2019

ISSN (Cetak) 2527-6042


eISSN (Online) 2527-6050

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISIS


UNTUK MEMBUAT BAHAN BAKAR CAIR DARI
LIMBAH PLASTIK
Ali Mokhtar1, Moh. Jufri2, Budiono3, Andinusa Rahmandika4
1,2,3,4Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Kontak person :
Ir. Ali Mokhtar MT
Jalan Raya Tlogomas No. 246, Malang 65144
E-mail alimokhtar011@gmail.com

Abstrak
Pirolisis merupakan proses untuk merubah sampah plastik jenis polyethylene terephthalate (PET) menjadi bahan bakar cair,
alat ini untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah plastic. Plastic yang tersususn dari komponen
hidrokarbon minyak bumi, maka limbah plastic jenis polyethylene terephthalate (PET) sangat berpotensi untuk dikonversikan
menjadi bahan bakar cair berupa minyak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancang bangun atau membuat
alat pirolisis sampah plastik jenis polyethylene terephthalate (PET) menjadi bahan bakar alternative. Adapun hasil yang dapat
dicapai dalam rancang bangun pirolisis berupa model pirolisis yang siap untuk diuji untuk pembuatan bahan bakar dari
limbah plastic. Biaya rancang bangun tungku pembakaran sebesar Rp. 199.800,- biaya rancang bangun tangki oven sebesar
Rp. 2.690.200,- biaya rancang bangun kondensor sebesar Rp. 773.200,- dan biaya rancang bangun reservoir atau tandon air
sebesar Rp. 2.194.400,- Sehingga total biaya rancang bangun atau pembuatan pirolisis limbah plastic sebesar Rp. 5.857.600,-
Dan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak dalam sekali proses adalah 6 jam, jadi jumlah kebutuhan total LPG
12 kg.

Kata kunci : Rancang Bangun pirolisis Limbah Plastik.

1. Pendahuluan

Jumlah pemakaian energy dan peningkatan timbunan sampah plastic merupakan dua
permasalahan besar yang muncul seiring semakin tingginya pertumbuhan ekonomi dan pertambahan
penduduk. Konsumsi energy diberbagai sector seperti transportasi, industry dan energy listrik rumah
tangga tercatat terus meningkat dengan laju pertumbuhan rata-rata pertahun 5,2 %, sebaliknya cadangan
energy nasional yang semakin menipis menimbulkan kekhawatiran akan krisis energy di massa
mendatang jika tidak ditemukan sumber-sumber energy yang baru. Meningkatnya jumlah permintaan
plastik disebabkan karena plastik memiliki banyak kelebihan dibandingkan bahan lainnya. Bahan baku
plastic umumnya lebih ringan, bersifat isolator dan proses pembuatannya lebih murah, Namun dibalik
semua kelebihannya, bahan plastik memiliki masalah setelah barang barang tersebut tidak digunakan
lagi. Plastic tidak dapat membusuk, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat dan pada
akhirnya tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dalam tanah sehingga menimbulkan masalah bagi
lingkungan.
Pirolisis adalah suatu proses penguraian material organik secara thermal pada temperatur tinggi
tanpa adanya oksigen. Pirolisis berasal dari bahasa yunani “pyr” artinya api dan “lysis” artinya
memisahkan. Produk yang dihasilkan melalui proses pirolisis adalah padatan, minyak, dan gas. Padatan
mempunyai struktur seperti grafit. Padatan tersusun atas karbon murni pada temperatur tinggi. Struktur
ini bisa juga ditemukan pada membran fuel cell.Gas yang dihasilkan berupa COX, NOX, H2 dan Alkana
[3].
Permasalahan pada penelitian ini bagaimana Bagaimana cara membangun atau membuat tungku
pirolisis limbah plastik jenis polyethylene terephthalate (PET), Berapa kebutuhan bahan bakar untuk
memproses limbah plastic jenis polyethylene terephthalate (PET) menjadi minyak cair, Berapa waktu
yang dibutuhkan untuk memproses limbah plastic jenis polyethylene terephthalate (PET) menjadi
minyak cair, Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun atau membuat tungku pirolisis limbah
plastik jenis polyethylene terephthalate (PET)

SENTRA 2019 I-21


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2019
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

2. Metode Penelitian

Bagian utama dalam rancang bangun pirolisis ada 3 bagian yaitu : oven sebagai pemanas plastik
jenis Polyethylene terephthalate (PET) untuk mendapatkan uap dari plastik, saluran uap digunakan
sebagai penyalur uap dari oven ke kondensor dan kondensor sebagai pendingin uap sehingga menjadi
cair kemudian disebut asap cair. Metode rancang bangun ini meliputi : pembelian material, pengukuran
material sesuai dimensi hasil disain, proses pemotongan material sesuai ukuran hasil disain, proses
pemesinan, proses pengelasan dan proses perakitan komponen menjadi alat pirolisis.

Gambar 1 Reaktor pirolisis


(sumber : https://ptsse.co.id/halaman_linibisnis/detail/3 dan
https://balitbang.riau.go.id/assets/images/artikel/)

Pirolisis dapat dikatakan adalah suatu proses penguraian material secara thermal pada
temperature tinggi tanpa adanya oksigen. Produk yang dihasilkan melalui proses pirolisis adalah
padatan, minyak dan gas. Padatan mempunyai struktur seperti grafit. Padatan tersusun dapat
digolongkan atas karbon murni dan temperature yang tinggi. Struktur ini bisa ditemukan pada membrane
feul cell, gas yang dihasilkan berupa Cox, NOx, H2 dan alkana [1].

Gambar 2 Proses pirolisis


(Sumber :http://blackriopepper.blogspot.com/2013/12/pirolisis-sederhana.html
https://slideplayer.info/slide/11842622/)
2.1. Asap Cair

Asap merupakan system komplek yang terdiri dari fase cairan terdispersi dan medium gas sebagai
pendispersi. Asap diproduksi dengan cara pembakaran tidak sempurna yang melibatkan reaksi
dekomposisi. Konstituan polimer menjadi senyawa organic dengan berat molekul yang rendah karena
pengaruh panas yang meliputi reaksi oksidasi, polimerisasi dan kondensasi. Jumlah partikel padatan dan
cairan dalam medium gas menentukan kepadatan asap. Selain itu asap juga memberikan pengaruh warna
rasa dan aroma pada medium pendispersi gas.
Sifat dari asap cair dipengaruhi oleh komponen utama yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin yang
proporsinya bervariasi tergantung pada jenis bahan yang akan dipirolisis. Proses pirolisis sendiri
melibatkan berbagai proses reaksi diantaranya dekomposisi, oksidasi, polimerisasi dan kondensi
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Asap-cair).

I-22 SENTRA 2019


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2019
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

2.2. Plastik

Plastik adalah polimer yang dapat di gambarkan sebagai rantai panjang atom mengikat satu sama
lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang atau Monomer. Plastic yang umum terdiri dari
polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, clorin. Plastic menjadi bagian takterpisahkan di
kehidupan abad 21, Plastik akan terurai ketika dipanaskan beberapa ratus derajat celcius, plastik juga
merupakan material yang berbahan dasar polimer, contohnya adalah polypropylene (PP, polyvinyl
chloride (PVC), high density polyethilene (HDPE), linear low density polyethylene (LLDPE), low
density polyethylene (LDPE), polyester thermoplastic (PETE), polystyrene (PS), dan
phenolic.Polypropylene. Plastik polypropylene ini mempunyai rumus molekul (C3H6)n [3].
2.2.1. Jenis Plastik

Plastik dapat digolongkan berdasarkan sifat fisiknya yaitu: 1.Thermoplastic, Thermoplastik


merupakan jenis plastic yang bisa didaur ulang atau dicetak lagi atau dengan cara proses pemanasan
ulang. Contoh : polietilen (PE), polistiren (PS), ABS dan polikarbonat (PC). 2.Thermosetting,
Thermosetting merupakan jenis plastic yang tidak bisa didaur ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang
akan dapat menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya, contoh resin epoksi, bakelit, resin melamin
dan urea formaldehida. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/plastik)

Gambar 3 Jenis plastik


(Sumber : http://beginstl.com/tag/jenis-jenis-plastik-dan-contohnya/ dan
https://ilmupengetahuanumum.com/jenis-jenis-plastik-arti-kode-daur-ulang-plastik/)
2.2.2. Sifat Thermal Plastik

Pengetahuan sifat thermal dari berbagai jenis plastik sangat penting dalam proses pembuatan dan
daur ulang plastik. Sifat-sifat thermal yang penting adalah titik lebur (Tm), temperature transisi (Tg) dan
temperature dekomposisi. Temperature transisis adalah temperature dimana plastic mengalami
peregangan struktur sehinggga terjadi perubahan dari kondisi kaku menjadi lebih fleksibel. Di atas titik
lebur, plastic mengalami pembesaran volume sehinggga molekul bergerak lebih bebas yang ditandai
dengan kelenturannya. Temperature lebur adalah temperature dimana plastic mulai melunak dan
berubah menjadi cair. Temperature dekomposisi merupakan batasan dari proses pencairan. Jika suhu
dinaikan diatas temperature lebur, plastic akan mudah mengalir dan struktur akan mengalami
dekomposisi [2].

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan


3.1. Data Perancangan

Bahan pirolisis terdiri dari limbah plastik Polyethylene terephthalate (PET), Kapasitas 10
kg/proses, Susunan komposisi kimia bahan : C = 62,5 %, O = 33,3 %, H = 4,2 % ; Kandungan air 0,35%,
Kandungan abu 0,07 %, Kandungan asap cair 45,40 %, Massa jenis Plastik (20 ͦ C) = 970 kg/m3,
Kandungan energy : 23,3 kkal/kg, Temperatur panas pembakaran LPG 500 ͦ C, Temperatur pirolisis
480 ͦC; Temperatur didih uap plastik 280 ͦ C, Temperatur uap masuk kondensor (Tin) 480 ͦ C;
Temperatur uap keluar kondensor (Tout) 30 ͦ C ,diameter pipa kondensor 12 mm panjang pipa 10 m,
diameter oven 500 mm, tinggi oven 700 mm, tinggi kerucut 200mm, diameter pipa saluran asap : ½
inchi.

SENTRA 2019 I-23


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2019
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

3.2. Kebutuhan energy dan biaya rancang bangun tungku pembakaran

Material tungku pembakaran dari baja kotak pejal ukuran 10 x 10 mm membutuhkan 1 lonjor
degan harga Rp. 125.000,- kebutuhan energy proses pemotongan dan pengelasan sebagai berikut : proses
pemotongan dengan menggunakan mesin potong 1500 watt selama 1 jam sehingga kebutuhan energy
pemotongan 1,5 kw x 1 jam = 1,5 kwh, harga listrik tiap kwh non subsidi Rp. 1600, maka jumlah biaya
energy pemotongan 1,5 kwh x 1600 = Rp. 2400, biaya sewa dan ongkos 1 operator atau tukang 1 jam x
35000 = Rp.35000, total biaya pemotongan 35000 + 2400 = Rp. 37.400,-. Untuk proses pengelasan
dengan mesin las 1500 watt dengan lama pengelasan 1 jam maka biaya energy pengelasan 1600 x 1,5
kw x 1 jam = Rp.2400,- biaya sewa dan ongkos 1 operator selama 1 jam x 35000 = Rp. 35000. Biaya
proses pengelasan = 2400 + 35000 = Rp.37.400,- Sehingga total biaya pembuatan tungku pembakaran
= 125.000 + 37.400 + 37.400 = Rp. 199.800,-
3.3. Kebutuhan energy dan biaya rancang bangun tangki oven

Material oven dari plat baja tebal 2mm jumlah satu lembar dengan harga satu lembar Rp.
2500.000, kebutuhan energy proses pemotongan dan pengelasan sebagai berikut : proses pemotongan
dengan menggunakan mesin potong 2500 watt selama 2 jam sehingga kebutuhan energy pemotongan
2,5 kw x 2 jam = 5 kwh, harga listrik tiap kwh non subsidi Rp. 1600, maka jumlah biaya energy
pemotongan 5 kwh x 1600 = Rp. 8000, dan biaya sewa dan ongkos 1 operator atau tukang 2 jam x 35000
= Rp.70000, total biaya pemotongan 70000 + 8000 = Rp. 78000,-. Untuk proses pengelasan dengan
mesin las 1500 watt dengan lama pengelasan 3 jam maka biaya energy pengelasan 1600 x 1,5 kw x 3
jam = Rp.7200,- biaya sewa dan ongkos 1 operator selama 3 jam x 35000 = Rp. 105000. biaya
pengelasan = 7200 + 105000 = Rp.112.200,- sehingg total pembuatan tangki oven = 2.500.000 + 78.000
+ 112.200 = Rp. 2.690.200,-
3.4. Kebutuhan energy dan biaya rancang bangun kondensor

Material kondensor terdiri dari pipa tembaga diameter 12 mm panjang pipa 10 m 5 lilitan diameter
lilitan 0,5 m, bak penampung air pendingin lilitan pipa tembaga ukuran diameter 0,6 m dengan tinggi
0,8 m terbuat dari plastic. Harga pipa tembaga 50.000 x 10 m = 500.000, harga bak plastic 1 buah
200.000, biaya energy pemotongan untuk pembuatan lilitan pipa tembaga = 1 x 1600 x 0,5 kw = 800,
biaya sewa dan ongkos 1 operator 1 jam x 35000 = Rp.35000, total biaya pemotongan 800 + 35000 =
Rp. 35800,-. Untuk proses pengelasan dengan mesin las 1500 watt dengan lama pengelasan 1 jam maka
biaya energy pengelasan 1600 x 1,5 kw x 1 jam = Rp.2400,- biaya sewa dan ongkos 1 operator selama
1 jam x 35000 = Rp. 35000. biaya pengelasan = 2400 + 35000 = Rp.37.400,- sehingg total biaya
pembuatan lilitan pipa tembaga = 200.000 + 500.000 + 35.800 + 37.400 = Rp. 773.200,-
3.5. Kebutuhan energy dan biaya rancang bangun reservoir atau tandon air

Material reservoir terdiri dari pipa pvc ¾ inch panjang 25 m seharga 250.00, 2 katup segarga
100.000, tangki reservoir 300 liter seharga 750.000, pompa centrifugal 125 watt seharga 350.000,
penyangga reservoir dari profil baja siku ukuran 4x4x4 sebanyak 3 lonjor seharga 3 x 125.000 =
450.000, biaya energy pemotongan untuk pembuatan penyangga reservoir = 3 x 1600 x 0,5 kw = 2.400,
biaya sewa dan ongkos 1 operator 3 jam x 35000 = Rp.105.000, total biaya pemotongan 2.400 + 105.000
= Rp. 107.400,-. Untuk proses pengelasan dengan mesin las 1500 watt dengan lama pengelasan 5 jam
maka biaya energy pengelasan 1600 x 1,5 kw x 5 jam = Rp.12000,- biaya sewa dan ongkos 1 operator
selama 5 jam x 35000 = Rp. 175.000. total biaya pengelasan = 12000 + 175000 = Rp.187.000,- sehingg
total biaya pembuatan reservoir = 250.000 + 100.000 + 750.000 + 350.000 + 450.000 + 107.400 +
187.000 = Rp. 2.194.400,-

I-24 SENTRA 2019


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2019
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 4 Desain rancang bangun instalasi pirolisis


(Sumber. Konsep desain Ali Mokhtar)

4. Kesimpulan

Kebutuhan biaya rancang bangun pirolisis limbah plastic dengan rincian sebagai berikut : Biaya
rancang bangun tungku pembakaran sebesar Rp. 199.800,- biaya rancang bangun tangki oven sebesar
Rp. 2.690.200,- biaya rancang bangun kondensor sebesar Rp. 773.200,- dan biaya rancang bangun
reservoir atau tandon air sebesar Rp. 2.194.400,- Sehingga total biaya rancang bangun atau pembuatan pirolisis
limbah plastic sebesar Rp. 5.857.600,-, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak dalam
sekali proses adalah 6 jam, dengan jumlah kebutuhan total LPG 12 kg.
Untuk mengetahui hasil rancang bangun pirolisi pada penelitian selanjutnya akan di lakukan uji
performance rancang bangun pirolisis tersebut, sehingga dapat diketahui apakah hasil rancang bangun
dapat bekerja secara optimal.

Daftar Notasi

muap = massa limbah plastik yang berubah menjadi asap cair (kg/proses)
m = massa limbah plastik dalam satu kali proses (kg)
mb= massa limbah plastik yang berubah menjadi asap cair dalam 1 kg
Ǫ = Kalor untuk memanaskan plastic
mplastik = Massa plastik yang dipanaskan
Cpplastik = Panas spesifik plastic (kJ/kg ͦ K)
∆Tplastik = Perubahan suhu plastik menjadi minyak ( ͦ K)
P = Tekanan di dalam tabung (kg/cm2)
Tin = Temperatur awal plastik
R = Konstanta gas
ρ = Kerapatan massa gas
Tout = Temperatur penguapan minyak plastic, K
Qtotal = Kalor total yang dibutuhkan untuk pirolisis (kj/j)
σt = Tegangan tarik yang di ijinkan (kg/cm2)
L = Panjang bahan
P = Tekanan dalam tabung (kg/cm2)
Vp = Volume plastic
Vuap=volume uap
Voven = volume oven
D = Diameter oven
t = Tebal plat
tb =Kekuatan belah
tp =Kekuatan pecah

SENTRA 2019 I-25


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2019
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

j = Faktor konversi
v = Faktor kelemahan
k = Faktor keamanan
Apipa api = luas pipa api di bagian dalam
u= Kecepatan uap di dalam pipa
m* = Laju aliran gas asap
Re = Reynold number
Nu = bilangan nuselt
hi = harga konveksi di dalam pipa api, )
ho = koefisien konveksi
∆TF = temperatur rata-rata
U = Koefisien perpindahan panas keseluruhan pada kondensor

Referensi

[1] Aydinili, B. & Caglar, A., 2010, “The Comparison of Hazelnut Shell Co-Pyrolysis With Polyethylene
Oxide and Previuos Ultra-High Molecular Weight Polyethylene” Journal of Analytical and Applied
Pyrolysis. 87, 263-268.
[2] Budiyantoro, C., (2010), Thermoplastik dalam Industry, Teknik Media, Surakarta
[3] Caglar, A., Aydinli, B. 2009. Journal of Analytical and Applied Pyrolisis. Isothermal Co-Pyrolysis
of Hazelnut Shell and Ultra High Molecular Weight Polyethylene : The Effect of Temperature and
Composition on the Amount of Pyrolysis Products 86 : 304-309.

I-26 SENTRA 2019

Anda mungkin juga menyukai