Anda di halaman 1dari 71

SISTEM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA SISWA MA

HIDAYATULLAH MARTAPURA

OLEH

MEYLANI ADITA HIDAYAH

1425110288

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH DARUL HIJRAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

MARTAPURA

2019 M/ 1440 H

i
SISTEM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA SISWA MA

HIDAYATULLAH MARTAPURA

Skripsi
Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darul Hijrah
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Meylani Adita Hidayah
NIM. 1425110288

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH DARUL HIJRAH


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
MARTAPURA

2019 M/ 1440 H

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Meylani Adita Hidayah
NIM : 1425110288
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Judul : Sistem Pembelajaran Bahasa Arab
pada Siswa MA Hidayatullah Martapura.

menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Jika di kemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat

oleh orang lain secara keseluruhan atau sebagian besar, maka saya siap menerima

sanksi yang berlaku.

Martapura, 04 November 2019


Yang membuat pernyataan,

Meylani Adita Hidayah

ii
PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Sistem Pembelajaran Bahasa Arab pada Siswa MA

Hidayatullah Martapura” yang disusun oleh Meylani Adita Hidayah,

NIM.1425110288 ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk dipertahankan

di depan Sidang Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Hijrah Martapura.

Martapura, 04 November 2019

Pembimbing I, Pembimbing II,

Mukhlis Anshari, S.Hum, M.Pd Riza Saputra, MA


NIDN. 2111088301 NIDN. 2125108902

Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
STIT Darul Hijrah Martapura,

Mahridawati, M.Hum
NIDN. 2115058903

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Sistem Pembelajaran Bahasa Arab pada Siswa MA

Hidayatullah Martapura”, ditulis oleh Meylani Adita Hidayah, telah diujikan

iii
dalam Sidang Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Hijrah Martapura pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 13 November 2019

dan dinyatakan LULUS dengan predikat : B+ (78,9)


Ketua STIT Darul Hijrah Martapura

H. Samsul Bahri, S.Ag., MA


NIDN. 2102077001

TIM PENGUJI:

Nama Tanda Tangan


1. Rahmat Shodiqin, S.S., M.Pd.I
1.
(Ketua)
2. Mukhlis Anshari, M.Pd
2.
(Anggota)
3. Riza Saputra, MA
3.
(Anggota)
4. Muhammad Rifqi Fachrian, M.Pd.I
4.
(Anggota)

iv
MOTTO

‫س ًرا‬ْ ُ‫س ِر ي‬ْ ‫فَإِنَّ َم َع ا ْل ُع‬


‫س ًرا‬ْ ُ‫س ِر ي‬ْ ‫إِنَّ َم َع ا ْل ُع‬
“Maka, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

“Sesungguhnya. bersama kesulitan ada kemudahan”

(QS. Al – Insyirah: 5-6)

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orangtua saya sebagai anugerah terbesar dalam hidup saya

2. Adik saya yang tercinta

3. Seluruh keluarga besar yang menjadi motivasi saya

4. Seluruh guru-guru, dosen, dan pembimbing skripsi, terimakasih atas

kesediannya membimbing, mendidik dan mendo’akan sehingga kuliah dan

tugas skripsi ini terselesaikan.

5. Keluarga besar STIT Darul Hijrah & Pondok Darul Hijrah

6. Pembaca yang mulia

vi
TRANSLITERASI

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan

huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain dengan huruf

dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab itu dan transliterasinya dengan

huruf Latin.

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama


‫ا‬ Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
‫ب‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te
‫ث‬ Sa Ṡ es (dengan titik di atas)
‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh ka dan ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Zal Ż zet (dengan titik di atas)
‫ﺮ‬ Ra R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syim Sy es dan ye
‫ﺺ‬ Sad Ṣ es (dengan titik di bawah)
‫ﺾ‬ Dad Ḍ de (dengan titik di bawah)
‫ﻄ‬ Ta Ṭ te (dengan titik di bawah)
‫ﻆ‬ Za Ẓ zet (dengan titik di bawah)
‫ع‬ ‘ain ‘ koma terbalik di atas
‫غ‬ Gain G Ge
‫ف‬ Fa F Ef
‫ق‬ Qaf Q Qi
‫ك‬ Kaf K Ka

vii
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim m Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Waw w We
‫ﻩ‬ Ha H Ha
‫ﺀ‬ Hamzah ′ Apostrop
‫ﻲ‬ Ya Y Ye

2. Vokal

Vokal bahasa Arab adalah seperti vokal dalam bahasa Indonesia, terdiri dari

vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal dalam bahasa Arab yang lambangnya berup atanda atau

harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama


‫ـــؘ‬ fatḥah A A
‫ـِـ‬ Kasrah I I
‫ــُـ‬ ḍammah U U

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan Huruf Nama Gabungan Nama

Huruf
‫ؘـــ َ ي‬ fathah dan ya ai a dan i
‫ـــ َ و‬ fathah dan waw au a dan u
Contoh:

viii
kataba َ ‫َكت‬
: ‫َب‬

fa’ala : ‫فَ َع َل‬

żukira : ‫ُذ ِك َر‬

yażhabu : ُ‫يَ ْذهَب‬

Su’ila : ‫ُعل‬
َ ‫س‬

Kaifa : َ‫َك ْيف‬

Haula : ‫هَوْ َل‬

c. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Tanda dan Huruf dan tanda

‫ـَــؘ ا‬ fathah dan alif atau ya Ā a dan garis di


‫ــ ِ ي‬ kasrah dan ya Ĩ i dan garis di
‫ـــ ُ و‬ dhammah dan wau Ũ u danatas
garis
atas
Contoh:
di atas
qāla : ‫قَا َل‬

ramā : ‫َر َمى‬

qĩla : ‫قِ ْي َل‬

Yaqūlu : ‫يَقُوْ ُل‬

d. Ta marbutah

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua:

ix
1) Ta marbuṭah hidup

Tamarbutah yang hidup atau mendapat harkat fathah, kasrah dan

dhmamah, transliterasinya adalah “t”.

2) Ta marbuṭah mati

Tamarbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah “h”.

3) Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata

yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu

terpisah, maka ta marbutah itu di transliterasikan dengan ha “h”.

Contoh:

rauḍah al-atfâl ْ َ‫ضةُ األ‬


: ‫طفَا ِل‬ َ ْ‫َرو‬

al-Madînah al-munawwarah : ُ‫ال َم ِد ْينَةُ ال ُمنَو ََّرة‬

Ṭalḥah : ُ‫طَ ْل َحة‬

e. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydîd, dalam transliterasi ini

tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang

sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

Contoh:

rabbanâ : ‫َربَّنَا‬

x
nazzala : ‫نَ َّز َل‬

al-birr : ُّ‫البِر‬

al-ḥajj : ُّ‫ال َحج‬

nu’ima : ‫نُ ِّع َم‬

3. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu: ‫ ال‬, namun dalam transliterasi ini kata sandang ditulis dengan “al” dan

dipisahkan dari kata yang mengikuti dengan tanda sempang (-), dan

dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata

sandang yang diikuti huruf qamariyah.

1) Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /i/ diganti

dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata

sandang itu.

2) Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah

Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan

bunyinya, baik diikuti huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata

sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan

dengan tanda sempang.

xi
Contoh:

ar-rajulu : ‫ال َّر ُج ُل‬

as-sayyidatu : ُ‫ال َّسيِّ َدة‬

asy-syamsu : ُ‫ال َّش ْمس‬

al-qalamu : ‫القَلَ ُم‬

al-badî’u : ‫البَ ِد ْي ُع‬

al-jalãlu : ‫ال َجاَل ُل‬

4. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengana postrof.

Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak ditengah dan akhir kata.

Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam

tulisan Arab berupa alif.

Contoh:

ta’khuźŭna : ‫تأخذون‬

an-nau’ ُ ْ‫النَّو‬
:‫ع‬

sya’un : ‫َش ْي ٌء‬

inna : ‫إِ َّن‬

umirtu ُ ْ‫أُ ِمر‬


:‫ت‬

akala : ‫أَ َك َل‬

xii
5. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim (kata benda)

maupun harf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisnya

dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada

huruf atau harkat yang dihilangkan ,maka dalam transliterasi ini penulis kata

tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya:

Contoh:

wa innallaha lahua khairar-rãziqin ِ ‫هللا لَه َُو خَ ي َْر الر‬


: َ‫َّازقِ ْين‬ َ ‫َوإِ َّن‬

wa innallaha lahua khairurziqin ِ ‫هللا لَه َُو خَ يْرُ الر‬


: َ‫َّازقِ ْين‬ َ ‫َوإِ َّن‬

fa aufŭ al-kaila wa al-mîzãna : َ‫فَأَوْ فُوْ ا ال َك ْي َل َوال ِميْزَ ان‬

fa auful-kaila wal-mizana : َ‫فَأَوْ فُوا ال َك ْي َل َوال ِميْزَ ان‬

6. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal,

dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf

kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya huruf kapital

digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat.

Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan

huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata

sandangnya.

Contoh:

xiii
wa ma Muhammadun illa rasŭl

inna awwala baitin wudi’a linnasi lallãzî bi bakkata mubarakan

syahru Ramadan al-lazî unzila fihi al-Qur’ânu

syahru ramadanal-lazî unzila fihil Qur’ãnu

wa laqad ra’ãhu bil ufuq al-mubîn

wa laqad ra’ãhu bil ufuqil-mubîn

alhamdu lillãhi rabbil ‘ãlamin

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam

tulisan arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan

dengan kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, huruf

kapital yang tidak dipergunakan.

Contoh:

Nasrun minallãhi wa fathun qarib

Lillãhi al-amru jamî’an

Lillãhi-amru jamî’an

Wallãhu bikulli syaî’in ‘alîm

7. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman

transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam ilmu tajwid.

Kerena itu peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan ilmu

tajwid.

xiv
UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , atas

segala karuni dan ridha – Nya, sehingga skripsi dengan judul “Sistem dan

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Pada Siswa MA Hidayatullah Martapura” ini

dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan dalam bidang keahlian Pendidikan Bahasa Arab pada

jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA).

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terima

kasih yang sebesar – besarnya, kepada:

1. H. Samsul Bahri, S.Ag., MA. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

(STIT) Darul Hijrah Martapura

2. Mahridawati, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Hijrah Martapura

3. Mukhlis Anshari, S.Hum, M.Pd, Dosen Pembimbing I

4. Riza Saputra, MA Dosen Pembimbing II

5. Kepala Sekolah, Dewan Guru, beserta Siswa MA Hidayatullah.

6. Rekan – rekan mahasiswa/i STIT Darul Hijrah, khususnya teman – teman

seperjuangan jurusan Pendidikan Bahasa Arab 2014

7. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta

motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesasikan.

xv
Semoga segala kebaikan dan keikhlasan yang mengiringi senantiasa

mendapat balasan yang terbaik dari Allah S.W.T, di kehidupan sekarang maupun

yang akan datang.

Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu, maupun sumber pustaka, penulis

menyadari bahwa skrips ini masih memiliki banyak kekurangan dan memerlukan

pengembangan lebih lanjut agar benar – benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini lebih sempurna serta

sebagai masukan bagi penulis untuk penelitian dan penulisan karya ilmah di masa

yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dengan

baik bagi penulis sendiri maupun bagi para peneliti yang memerlukannya sebagai

bahan referensi di kemudian hari.

Martapura,4 November 2019


Peneliti,

Meylani Adita Hidayah


NIM. 1425110288

xvi
ABSTRAK

Hidayah, Meylani Adita. 2019. Sistem Pembelajaran Bahasa Arab pada Siswa
MA Hidayatullah Martapura. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab,
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Hijrah Martapura.
Dosen Pembimbing: Mukhlis Anshari, S.Hum, M.Pd.

Kata Kunci: Sistem, Evaluasi, Pembelajaran Bahasa Arab

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian


adalah guru bahasa Arab dan siswa MA Hidayatullah. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem dan evaluasi
pembelajaran bahasa Arab pada siswa MA Hidayatullah.
MA Hidayatullah bisa disebut pesantren, akan tetapi pesantren yang tidak
menggunakan sistem asrama, setelah kegiatan belajar mengajar telah usai, siswa
pun kembali ke rumah masing-masing terkecuali yang mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler. serta banyak pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan bahasa
Arab, seperti Nahwu, Balaghah, Qur’an Tajwid, dll. Kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum 2013, dan menggabungkan dengan pelajaran yang mereka
miliki seperti pesantren pada umumnya.
Sistem evaluasi disini menggunakan sistem tes atau ujian. Dari tes ini
maka hasil belajar akan diketahui. Siswa MA Hidayatullah mempunyai
kemampuan dasar dalam pelajaran yang berkaitan dengan bahasa Arab, dan
mereka memiliki kemampuan dasar untuk membaca kitab-kitab (Qiro’at) seperti
kitab yang diajarkan di Pondok Darussalam Martapura.

xvii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................................ii


PERSETUJUAN..............................................................................................................iii
PENGESAHAN...............................................................................................................iv
MOTTO............................................................................................................................v
PERSEMBAHAN............................................................................................................vi
TRANSLITERASI.........................................................................................................vii
UCAPAN TERIMAKASIH...........................................................................................xv
ABSTRAK.....................................................................................................................xvii
DAFTAR ISI................................................................................................................xviii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Definisi Operasional.............................................................................................3
C. Rumusan Masalah................................................................................................4
D. Tujuan Penelitian.................................................................................................5
F. Penelitian yang Relevan.......................................................................................6
G. Sistematika Penulisan......................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................8
LANDASAN TEORI........................................................................................................8
A. Sistem Pembelajaran Bahasa Arab.....................................................................8
B. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab...............................................................13
BAB III...........................................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................14
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.......................................................................14
B. Subjek dan Objek Penelitian.............................................................................15
C. Data dan Sumber Data.......................................................................................16
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................16
E. Analisis Data.......................................................................................................17
BAB IV............................................................................................................................19
LAPORAN HASIL PENELITIAN...............................................................................19

xviii
A. Profil Singkat Madrasah Aliyah Hidayatullah Martapura.............................19
B. Deskripsi Hasil Penelitian..................................................................................41
C. Penyajian Data...................................................................................................44
BAB V.............................................................................................................................45
PENUTUP.......................................................................................................................45
A. Kesimpulan.........................................................................................................45
B. Kritik dan Saran................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................46
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................48

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab adalah sebagai salah satu mayor di dunia memiliki

setumpuk kesitimewaan dari ciri khas tersendiri yang membedakan dengan


0
bahasa lainnya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang digunakan

untuk berkomunikasi dan berinteraksi oleh pemakainya. Bahasa adalah

alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan

perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi.

Bahasa sebagai alat komunikasi, pengekspresian diri, alat

berintegrasidan beradaptasi sosial dan sebagai alat control sosial 0 Bahasa

Arab adalah tutur kata yang digunakan oleh bangsa jazirah Arab dan timur

tengah. Bahasa Arab, adalah salah satu bahasa internasional yang

terpenting di dunia. Kepentingan bahasa Arab tidak perlu diragukan lagi,

hal itu dapat kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti ibadah

yang selalu kita laksanakan seperti hal nya shalat, tujuannya untuk

menambah kekhusyu’an dan penghambaan kita terhadap Allah. Bahasa

Arab adalah bahasa Al-Qur’an, yaitu kitab kita umat Muslim.

Bahasa Arab adalah dari agama, sebagaimana perkataan Ibnu

Taimiyah Rakhimahullah : “Diketahui sesungguhnya belajar bahasa Arab

dan mengajarkannya adalah fardlu kifayah”. Salah satu fungsi bahasa

0
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Beberapa Pokok Pikiran
0
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Padang: Diksi Insan Mulia, 2006), hlm. 70.
1
adalah alat untuk berpikir.ilmu tentang cara berpikir adalah logika. Dalam

proses berpikir bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan

konsep, proposisi, dan simpulan. Segala kegiatan yang menyangkut

perhitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis, bahkan berangan-

angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses

berpikir disertai alatnya yang tidak bukan adalah bahasa. Dapat

diformulasikan bahwa semakin tinggi kemampuan berbahasa seseorang,

makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa

seseorang, makin teratur cara berpikirnya. Kebanyakan orang yang intelek,

adalah orang yang menguasai bahasa.

Suatu sistem adalah jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.0

Sistem pembelajaran adalah sebuah strategi atau aturan atau cara

untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu tercapainya hasil belajar secara

maksimal oleh peserta didik dalam kegiatan belajar.

Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan, atau

suatu prosedur atau bagian pengolahan, yang mencari suatu tujuan-tujuan

bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu

untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang.

Sistem pembelajaran pada dasarnya merupakan cara-cara untuk

mencapai tujuan pembelajaran yaitu tercapainya hasil belajar secara

0
Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. (Yogyakarta: Andi
Offset, 1991)

2
maksimal oleh peserta didik dalam kegiatan belajar. Hasil belajar

merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar. Melalui hasil

belajar yang dicapai oleh siswa dapat diketahui kemampuan siswa dalam

memahami materi yang diajarkan guru dan dapat menentukan keberhasilan

siswa dalam belajarnya. Sementara bagi guru, hasil belajar siswa dapat

memberikan gambaran keberhasilan dan kualitas guru dalam mengajar.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah pembelajaran adalah strategi yang berbentuk kegiatan, untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

B. Definisi Operasional

Guna memudahkan dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis

merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan

judul sebagai berikut :

SISTEM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA SISWA MA

HIDAYATULLAH

1) Sistem Pembelajaran Bahasa Arab

Secara umum, sistem diartikan suatu hal dalam proses

pembelajaran yang berupa teknik, perencanaan dan pelaksanaan

guna mencapai suatu tujuan proses pembelajaran tersebut.

Pembelajaran adalah suatu aktivitas mengorganisasikan atau

mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya

dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar mengajar.

3
Bahasa Arab adalah bahasa asing di dunia dan merupakan bahasa

internasional, serta bahasa Al-Qur’an kitab umat Muslim. Ia

tumbuh berkembang sesuai kepentingan orang-orang yang

menggunakannya.

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

sistem pembelajaran bahasa Arab adalah suatu kegiatan atau

rencana yang dilakukan guru guna mencapai tujuan serta

memperbaiki mutu pendidikan dalam pembelajaran bahasa Arab.

2) MA Hidayatullah

MA Hidayatullah merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal yang ada di Kabupaten Banjar, yang merupakan sekolah

tempat penelitian dalam penyusunan skripsi ini.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah yang diteliti dalam

penelitian ini dapat dirumuskan :

1) Bagaimana sistem pembelajaran bahasa Arab di MA

Hidayatullah ?

2) Bagaimana bentuk-bemtuk evaluasi dalam pembelajaran bahasa

Arab di MA Hidayatullah ?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

4
Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan

untuk :

a. Mengetahui sistem pembelajaran bahasa Arab di MA

Hidayatullah

b. Mengetahui bentuk-bemtuk evaluasi dalam pembelajaran

bahasa Arab di MA Hidayatullah

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah :

a. Memberikan peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar

di MA Hidayatullah dan dunia pendidikan.

b. Memberikan informasi dan gambaran terkait dengan

pelaksaan evaluasi pembelajaran bahasa Arab di MA

Hidayatullah.

c. Memberikan motivasi kepada guru untuk terus melakukan

perbaikan dan motivasi kepada siswa untuk terus belajar

menjadi lebih baik.

d. Memberikan pengalaman dan pelajaran hidup kepada

peneliti.

F. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan yang telah dilakukan sebelumnya oleh

peneliti lain yang dapat dijadikan kajian ataupun referensi dalam penelitian

ini adalah penelitian dari :

5
1. Rudin Nuryadi (IAIN Purwokerto, 2015) jurusan Pendidikan Bahasa Arab

dengan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok

Pesantren Darussalam Dukuh Waluh Kecamatan Kembaran Kabupaten

Banyumas”.

2. Ubaid Ridho (UIN Syarif Hidayatullah, 2018) dengan penelitian yang

berjudul “Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab”

3. Maryanto (Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013) dengan

penelitian yang berjudul “Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Karang

Anyar”

4. Kamaruddin (UIN Antasari Banjarmasin, 2018) dengan penelitian yang

berjudul “Penerapan Metode Langsung pada Pembelajaran Bahasa Arab

Siswa Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kusan Hilir

Kabupaten Tanah Bumbu”

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami isi dari karya tulis ini, maka penulis membuat

sistematika penulisan sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan, meliputi :

a. Latar Belakang

b. Definisi Operasional

c. Rumusan Masalah

d. Tujuan Penelitian

e. Penelitian yang Relevan

f. Sistematika Penulisan

6
2. Bab II Landasan Teori, meliputi :

a. Sistem Pembelajaran Bahasa Arab

b. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

3. Bab III Metode Penelitian, meliputi ;

a. Jenis dan Pendekatan Penelitian

b. Subjek dan Objek Penelitian

c. Data dan Sumber Data

d. Teknik Pengumpulan Data

4. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, meliputi :

a. Gambaran Umum Hasil Penelitian

b. Penyajian Data

5. Bab V Kesimpulan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem Pembelajaran Bahasa Arab

Suatu sistem merupakan suatu rangkaian interelasi, interaksi,

interdependensi antara bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang

7
mempengaruhi keseluruhan.  Menurut pendapat yang lain suatu sistem

adalah suatu keseluruhan yang meliputi sejumlah komponen atau bagian-

bagian yang saling berinterelasi dan berinteraksi satu sama lain dalam

keseluruhan itu untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem adalah suatu paduan yang terdiri dari beberapa

unsur/elemen yang dihubungkan menjadi satu kesatuan sehingga

memudahkan aliran informasi dan materi/energi untuk mewujudkan satu

tujuan tertentu.

Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-

hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan

untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya

menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem

adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka.

Sistem bisa diartikan suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau

bagian-bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki

hubungan, saling bekerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain,

serta memiliki keterikatan pada rencana yang sama dalam mencapai suatu

tujuan tertentu pada lingkungan yang kompleks.

Sistem merupakan gabungan dari berbagai elemen yang bekerja

sama untuk mencapai suatu target. Sistem merupakan gabungan obyek

yang memiliki hubungan secara fungsi dan hubungan antara setiap ciri

obyek, secara keseluruhan menjadi suatu kesatuan yang berfungsi. Sistem

8
merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang

suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.

Manfaat dari sistem yaitu untuk menyatukan atau

mengintegrasikan semua unsur yang ada dalam suatu ruang lingkup,

dimana komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri.

Komponen atau sub sistem harus saling berintegrasi dan berhubungan

untuk membentuk satu kesatuan sehingga sasaran dan tujuan sistem

tersebut bisa tercapai.

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha

mempengaruhi emosi, spiritual, serta intelektual seseorang agar mau

belajar dengan kehendaknya sendiri.0 Menurut Oemar Hamalik,

pembelajaran adalah langkah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran0. Penyelenggaraan

pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru. Pembelajaran

berasal dari kata dasar “ ajar ” yang artinya petunjuk yang diberikan

kepada orang supaya diketahui, dari kata “ajar” ini lahirlah kata kerja

“belajar” yang berarti berlatih atau berusaha memperoleh kepandaian dan

ilmu. Kata “pembelajaran” berasal dari kata “belajar” yang mendapat

awalan “pem” dan akhiran “an” yang merupakan konflik nominal (berlian

perfiks verbal “meng-”) yang mempunyai arti proses.0 Abuddin Nata


0
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 85.
0
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bina Aksara, 1995), hlm. 36.
0
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), hlm. 664.

9
menyebutkan bahwa pembelajaran adalah usaha membimbing peserta

didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar

untuk belajar0 Menurut Nasution, pembelajaran adalah suatu aktifitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar 0

Sedangkan menurut Degeng yang dikutip dalam buku belajar dan

pembelajaran karya M. Fathurrohman dkk, pembelajaran adalah upaya

untuk membelajarkan peserta didik. Pembelajaran memusatkan pada

“bagaimana membelajarkan peserta didik”. Jadi embelajaran adalah usaha

yang dilakukan oleh pendidik untuk membelajarkan peserta didik yang

pada akhirnya terjadi perubahan perilaku.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang sejak dahulu

dipelajari oleh para generasi muslim di dunia. Di Indonesia pun bahasa

dipelajari sejak anak usia dini, karena mayoritas masyarakat beragama

Islam, yang mana mereka memiliki kitab Al-Qur’an yang diturunkan

dengan bahasa Arab.0 Bahasa Arab di Indonesia, jika kita melihat gejala

penggunaannya di masyarakat, bisa jadi sebagai bahasa asing, bisa juga

sebagai bahasa kedua. Bagi lingkungan dan masyarakat umumnya bahasa

Arab adalah bahasa asing, karena bukan merupakan bahasa pergaulan

sehari-hari. Ini dapat kita saksikan di sekolah-sekolah Islam umumnya

mulai dari Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Bahasa Arab


0
Abduddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 87.
0
S. Nasution, Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 4.
0
Syaiful Mustafa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang: UIN MALIKI PRESS,
2011), hlm. 26.

10
diposisikan sebagai bahasa asing, termasuk kedudukannya dalam

kurikulum. Hal lain yang dapat dijadikan indikator keasingannya di

sekolah-sekolah adalah bahwa bahasa Arab tidak digunakan sebagai

bahasa pengantar pelajaran, tetapi sebagai materi pelajaran0

Ada beberapa pendapat para pakar tentang pengertian bahasa Arab,

di antaranya menurut Ahmad Al-Hasyimy, bahasa Arab adalah suara-suara

yang mengandung sebagian dari huruf hijaiyyah0 Menurut Syaikh Mustafa

alGulayayni, bahasa Arab adalah kalimat yang dipergunakan bangsa Arab

dalam mengutarakan maksud/tujuan mereka0 Definisi lain menjelaskan

bahwa bahasa Arab adalah bahasa alQur’an dan al- Hadist, keduanya

adalah dasar agama Islam serta bahasa kebudayaan Islam seperti filsafat,

ilmu kalam, ilmu hadis, tafsir dan lain sebagainya.0 Pengertian yang

dikemukakan para pakar di atas, isi dan redaksinya meskipun berbeda,

namun penulis melihat bahwa maksud dan tujuannya sama, yaitu sebagai

alat yang terdiri dari huruf hijaiyyah yang digunakan oleh orang Arab

dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial baik secara lisan maupun

tulisan. Jadi pembelajaran bahasa Arab adalah suatu upaya membelajarkan

siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan

mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin

0
Chaedar Alwasilah, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), hlm. 56-57.
0
Ahmad Al-Hasyimi. al-Qawa‘id al-Asasiyyah li al-Lugat al- ‘Arabiyyah, (Beirut: Dar al-Kutub al-
Ilmiyyah), hlm.7.
0
Mustafa al-Gulayayni, Jami‘ al-Durus al-‘Arabiyyah, Jus I. Cet. XXX, (Beirut: al-Maktabah al-
Asriyyah, 1994), hlm. 28.
0
Busyairi Madjidi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1994),
hlm. 1.

11
dicapai yaitu menguasi ilmu bahasa dan kemahiran bahasa Arab, seperti

memahami materi-materi bahasa Arab, membuat kalimat dalam bahasa

Arab, dan sebagainya. Unsur- unsur yang dimaksud yaitu meliputi guru,

siswa, metode, media dan sarana prasarana, serta lingkungan.

B. Elemen Sistem

Sistem memiliki komponen-komponen diantaranya : Penghubung

sistem, batasan sistem lingkungan luar, masukan, keluaran, dan tujuan.0

Elemen sistem adalah bagian tang terkecil yang teridentifikasi, ini

merupakan penyusunan dari sistem.

C. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,

yaitu mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem,

penghubung, masukan, keluaran, tujuan.0

D. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang

bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk

menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Evaluasi

dalam bidang pendidikan, evaluasi merupakan proses yang sistematis

tentang mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan informasi untuk

menentukan sejauhmana tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa0

0
Soehardi Sigit, Pengantar Metodologi Penelitian, (Bandung: Lukman Offset, 1999)
0
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi, (Yogyakarta: Andi, 1999)
0
Norman E. Grounlound, Assesment of Student Achievement, (New York: Upper Saddle River,
2009)

12
Evaluasi merupakan bagian yang amat penting dalam proses

pembelajaran bahasa Arab. Evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian.

Pengukuran berkaitan dengan ukuran kuantitatif, sedangkan penilaian

terkait dengan kualitas. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus,

sebelum, sewaktu dan sesudah proses belajar mengajar bahasa Arab.

Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk

mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki

pengajaran. Evaluasi pembelajaran bahasa Arab dapat dilaksanakan

melalui tes. Tes adalah sebuah alat pengukur. Tes juga merupakan

penafsiran angka yang diperoleh untuk menentukan cukup baik dan

tidaknya seorang peserta didik dalam mencapai suatu tujuan. Objek

evaluasi program pembelajaran yang pokok harus mencakup dua hal,

yaitu: a) Aspek manajerial, yaitu evaluasi kualitas proses pembelajaran, b)

Aspek substansial, yaitu hasil belajar siswa atau disebut juga dengan

penilaian hasil belajar siswa. Dengan penilaian, guru bahasa Arab akan

mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat,

hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik.0

Maslikhah, mengutip beberapa pendapat mengemukakan bahwa

objek evaluasi akan memberikan pedoman kepada seseorang untuk

menyeleksi kegiatan yang akan dilakukan, serta dapat menentukan

kecenderungan seseorang dalam tindakan dan perbuatan. Objek evaluasi

menempati posisi yang setrategis dalam menjalankan tugas guru untuk

0
https://docplayer.info/82612780-Evaluasi-dalam-pembelajaran-bahasa-Arab.html diakses pada
tanggal 24 Oktober 2019 Pukul 22.31 WITA

13
melaksanakan evaluasi. Objek tersebut adalah; input, transformasi, dan

output. Input adalah potensi siswa sebelum pembelajaran. Transformasi

adalah sejumlah unsur yang terdiri dari kurikulum, metode dan cara

penilaian, sarana pendidikan, sistem administrasi, guru dan tenaga

kependidikan. Sedangkan outputnya adalah pencapaian proses dan

program pembelajaran yang dilihat dari indikator kelulusan0

Evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi untuk

mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok0. Beberapa hal yang

menjadi ciri khas evaluasi yaitu:

a. Sebagai kegiatan yang sistematis, pelaksanaan evaluasi

haruslah dilakukan secara berkesinambungan.

b. Dalam pelaksanaan evaluasi dibutuhkan data dan informasi,

yang akurat untuk menunjang keputusan yang akan diambil.

Asumsi-asumsi ataupun prasangka, bukan merupakan landasan

untuk mengambil keputusan dalam evaluasi.

c. Kegiatan evaluasi dalam pendidikan tidak pernah terlepas dari

tujuan-tujuan, pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

0
Maslikhah, Ensiklopedi Pendidikan, (Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2009), h. 37
0
Djemari Mardapi, Pengembangan Sistem Berbasis Kompetensi, Seminar Nasional Rekayasa
Sistem Penilaian Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan. (Yogyakarta: HAPY, 2004)

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang akan saya teliti adalah penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah satu penelitian

yang termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta yang terjadi saat

penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi.

Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan

dengan situasi yang terjadi.

Penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan

berbentu kata-kata, gambar, bukan angka-angka.0 Penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.0

Sementara itu, penelitian dekriptif adalah suatu bentuk penelitian,

yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-

fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.0

Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

pencandraan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat

0
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi
Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan
Himaniora (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2002) hlm 51
0
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000)
hlm. 3
0
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000)
hlm. 17

15
populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui

bagaimana sistem dan evaluasi pembelajaran Bahasa Arab pada siswa MA

Hidayatullah Martapura.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Adapun yang dimaksud subjek penelitian adalah pihak yang dijadikan

sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Adapun subjek penelitian

dalam tulisan ini adalah, guru bahasa Arab di MA Hidayatullah.

2. Objek Penelitian

Adapun yang dimaksud dengan objek penelitian adalah variabel atau

apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun objek

penelitian dalam tulisan ini adalah, sistem evaluasi pembelajaran

bahasa Arab di MA Hidayatullah.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini terdiri dari 2 macam, yaitu :

1. Sumber Data Primer

Data Primer penelitian ini bersumber dari proses pembelajaran siswa kelas

X dan XI di sekolah MA Hidayatullah Martapura. Selain itu, data yang

terkait dengan kurikulum dan sistem pembelajaran bahasa Arab yang

diterapkan disana.

2. Sumber Data Sekunder

16
Adapun sumber data sekunder, berasal dari berbagai informan maupun

referensi, baik berupa buku, hasil penelitian, jurnal dan semua data yang

mendukung data primer.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu instrumen penelitian yang terpenting

dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengumpulkan data

yang terkait dengan keadaan sekolah, baik yang terkait dengan

keadaan sarana dan prasarana, proses pembelajaran secara khusus

maupun secara umum.

2. Wawancara

Wawancara merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data internal sekolah dan yang juga terkait dengan

sistem pembelajaran di MA Hidayatullah, serta data lainnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan instrumen penunjang penelitian yang

digunakan untuk mempermudah jalannya proses penelitian ini dan

menguatkan data-data yang sudah di gali melalui instrumen lain.

17
E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi ke

dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.0 Adapun proses

analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara simultan dengan

pengumpulan data, artinya peneliti dalam mengumpulkan data juga

menganalisis data yang diperoleh dilapangan.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam analisis data adalah

sebagai berikut :

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transparansi data kasar yang

muncul dari catatan lapangan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang

dilakukan oleh peneliti adalah kemudian menyederhanakan

mengabstraksikan. Dalam reduksi data ini, peneliti melakukan proses

living in (data yang terpilih) dan living out (data yang terbuang) baik

dari hasil pengamatan, wawancara, maupun dokumentasi di MA

Hidayatullah.

b. Sajian data (display data)

Sajian data merupakan suatu proses pengorganisasian data sehingga

mudah dianalisis dan disimpulkan. Penyajian data dalam penelitian ini

berbentuk uraian narasi serta dapat diselingi dengan gambar, dll. Hal

ini disesuaikan dengan jenis data yang terkumpul dalam proses

0
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Rosda, 2017) hal 10

18
pengumpulan data, baik dari hasil observasi, wawancara, maupun

dokumentasi di MA Hidayatullah.

c. Verifikasi dan simpulan data

Verifikasi dan simpulan data merupakan langkah ketiga dalam proses

analisis. Langkah ini adalah hasil simpulan dari hasil temuan lapangan.

Kesimpulan yang pada awalnya masih sangat tentatif, kabur, dan

diragukan, maka dengan bertambahnya data, menjadi lebih jelas.

Kegiatan ini merupakan proses memeriksa dan menguji kebenaran data

yang telah dikumpulkan sehingga kesimpulan akhir didapat sesuai

dengan rumusan masalah.

Simpulan ini merupakan proses re-check yang dilakukan selama

penelitian, dengan cara mencocokkan data dengan catatan-catatan yang

telah dibuat peneliti dalam melakukan penarikan simpulan-simpulan

awal. Karena, pada dasarnya penarikan simpulan sementara dilakukan

sejak awal pengumpulan data. Data yang telah diverifikasi, akan

dijadikan landasan dalam melakukan penarikan simpulan.

Simpulan awal yang telah dirumuskan dicek kembali (verifikasi) pada

catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya menuju ke arah

simpulan yang mantap. Simpulan merupakan intisari dari hasil

penelitian yang menggambarkan pendapat terakhir peneliti.

19
BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Profil Singkat Madrasah Aliyah Hidayatullah Martapura

1. Sejarah Berdirinya MA Hidayatullah

Sejarah Singkat Pesantren Hidayatullah Martapura Kalsel

Prakarsa untuk mendirikan Pesantren Hidayatullah ini timbul dari 3

orang yang pernah menunaikan studinya di Kota Mekkah, Saudi Arabia

yang dikenal dengan nama “tiga serangkai” (1. K.H.M. Hasyim Mochtar,

El-h 2. K.H.M Nashrun Thahir 3. K.H. Ahmad Nawawi Marfu) mereka

didukung oleh beberapa tokoh masyarakat di Kota Martapura yang

menginginkan adanya suatu sistem pendidikan Islam yang sesuai dengan

keadaan zaman.

Pada tanggal 10 Juli 1950, diadakan musyawarah I bertempat di

rumah K.H. M. Nashrun Thahir, namun musyawarah ini gagal karena

undangan yang hadir hanya 13 orang saja dari 40 orang undangan.

Seminggu kemudian pada tanggal 17 Juli 1950 diadakan lagi musyawarah

ke II yang dihadiri oleh 33 undangan. Hasil dari musyawarah II ini sepakat

untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan islam yang diberi nama SMIP

(Sekolah Menengah Islam Pertama) dengan masa belajar 5 tahun.

Pada hari Jumat tanggal 1 Muharram 1370 H / 13 September 1950

M, SMIP resmi dibuka dengan meminjam gedung Muhammadiyah di

Pasayangan jalan Belahan Martapura Kalsel, saat itu jumlah warga SMIP

63 orang, terdiri atas 6 orang guru dan 57 siswa, 54 laki-laki dan 3

20
perempuan dengan 2 lokal belajar. Adapun nama guru pada saat itu yaitu :

(1) K.H. Hasyim Mochtar, El.h (2) K.H. M Nashrun Thahir (3) K.H. A.

Nawawi Marfu (4) H. Rahmat Marlin (5) M. Nashri (6) A. Zain Syamsuri.

Kurang lebih setengah tahun, tepatnya tanggal 27 Rajab 1370 H,

diadakan peletakan batu pertama gedung SMIP di jalan P. Hidayatullah

Keraton Martapura yang terdiri dari 7 lokal, 1 lokal ruang guru dan kantor

pesantren, 6 lokal untuk kegiatan belajar mengajar. Pembiayannya

dikumpulkan dari sumbangan masyarakat atas usaha H. Abdullah Seff.

Pada tanggal 1 Muharram 1371, gedung baru itu telah selesai sebagian dan

digunakan untuk kegiatan belajar mengajar secara darurat.

Pada tahun 1959, Madrasah tingkat Ibtidaiyah setingkat SD dibuka

dengan nama SRI (Sekolah Rakyat Islam) dengan masa belajar 6 tahun

masa pendidikan dibawah bimbingan K.H. M. Nashrun Thahir dan Bapak

Suparjan sebagai Kepala Sekolah.

Pada tahun itu juga tepatnya tanggal 18 September 1959, nama

SMIP diubah menjadi SMI Hidayatullah dengan masa belajar 6 tahun yang

sering disebut SMIH. Kemudian pada tahun 1980, SMI Hidayatullah

diubah lagi namanya menjadi Pesantren Hidayatullah atas usulan Bapak

Bupati saat itu, yaitu Bapak H. Muhtar Supian. pesantren ini terdiri dari :

(1) TK-TP Al-Qur'an (2) MI (3) Mts (4) MA sampai sekarang.

Khusus kepada 3 orang pendiri pesantren ini, diberi gelar TIGA

SERANGKAI dan ketiga orang tersebut iyalah : (1) K.H.M. Hasyim

Mochtar, El-h (2) K.H.M Nashrun Thahir (3) K.H. Ahmad Nawawi Marfu.

21
Sejak pertama berdiri sampai sekarang, Pimpinan Umum Pesantren

Hidayatullah Keraton Martapura, telah beberapa kali mengalami peralihan

kepemimpinan dengan urutan sebagai berikut :

1. KH. M. Hasyim Muchtar, El. h (1950-1985)

2. KH. M. Nashrun Thahir (1985-1988)

3. KH. M. Rusydi Taufik, Lc (1988-2002)

4. KH. Abdul Malik, El. h (2002-2013)

5. KH. Syaifullah Nashrun, Lc (2013-sampai sekarang)

Karena sebuah lembaga pendidikan memerlukan sebuah yayasan,

maka para tokoh Lembaga Pendidikan Hidayatullah bermusyawarah untuk

membentuk suatu yayasan, dan hasil dari musyawarah tersebut terpilihlah KH.

M. Hasyim Muchtar, El. h sebagai ketua yayasan. Kemudian berangkatlah

KH. Nashrun Thahir beserta kawan-kawan ke Banjarmasin untuk membuat

akta notaris di KHO BOEN TIAN. Maka pada tanggal 21 Mei 1959, resmilah

Sekolah Menengah Islam Pertama memiliki sebuah Yayasan yang diberi nama

JPSM (Jajasan Perguruan Sekolah Menengah Islam Pertama).

Tokoh yayasan tersebut mengadakan rapat pada tanggal 29 Maret 1982

dengan hasil merubah nama yayasan menjadi YPIH (Yayasan Pendidikan

Islam Hidayatullah). Kemudian pada tanggal 01 April 1982 yayasan dibuatkan

akta notaris di tempat Notaris Veronica Lily Dharma, dan pada tahun 2008

yayasan memperbaharui akta notaris yang pertama di Notaris Rudi Hermanto

dan yang kedua diperbaharui lagi pada tanggal 12 Februari 2014 di Notaris

Yeyen Triastoeti, SH.M.Kn sampai ke SK Menteri Hukum dan HAM RI.

22
Sejak pertama kali dibentuk, ketua yayasan telah mengalami beberapa

kalo pergantian ketua, dengan urutan sebagai berikut :

1. KH. M. Hasyim Muchtar, El. h (1959-1985)

2. KH. Ahmad Nawawi Marfu (1985-1989)

3. KH. M. Shaleh Abdurrahim, Lc (1989-1999)

4. KH. M. Rusydi Taufik, Lc (1999-2005)

5. KH. Abdul Malik, El, h (2005-2007)

6. KH. M. Ramli Abdussamad (2007-2013)

7. Bapak H.M. Ramlan, M.Pd (2013-sampai sekarang)

Pada tahun 1983, Yayasan membeli sebidang tanah di daerah Bincau

Martapura seluas 10 hektar, area itu dinamai Taman Hudaya dan pada tahun

1988 dibangunlah sebuah Pondok Pesantren setingkat Tsanawiyah. Adapun

sekarang pendidikan disana terdiri dari : Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah

Kejuruan.

Adapun orang yang pernah menjadi Murabbi di PP. Hidayatullah

Taman Hudaya adalah :

1. KH. Syarkawi Thayyib, M.A

2. KH. M. Ramli Abdussamad

3. KH. Hamdani Thayyib, M.A

4. KH. Gt. Wardiansyah, M.Ag

Semenjak berdiri Pesantren Hidayatullah Martapura hingga sekarang,

dalam tiga dasawarsa I / generasi pertama dari tahun 1950-1980, ada terdapat

3 mutiara, yaitu : (1) KH. M. Hasyim Muchtar, El-h. (2) KH. M, Nashrun

23
Thahir. (3) KH. Ahmad Nawawi Marfu. Dan dalam tiga dasawarsa II /

generasi kedua dari tahun 1980-2010, ada terdapat 3 mutiara lagi, yaitu : (1)

KH. M. Rusydi Taufik, Lc. (2) KH. Abdul Malik, El.h. (3) KH. Ramli

Abdussamad. Dan sekarang memasuki tiga dasawarsa III / generasi ketiga dari

tahun 2010 sampai 2040 yang akan datang, setiap orang yang mendapat titel

mutiara, otomatis mendapat medali emas. Semoga sukses. Aamiin.

Biografi Singkat Pendiri Pesantren Hidayatullah Tiga Serangkai & Tiga

Mutiara di Generasi I (1950-1980)

1. KH. M. Hasyim Muchtar El.h.

Beliau adalah anak ketiga dari 12 orang bersaudara dari pasangan

H. Muchtar Husen dan Hj. Salamah Abdul Mutholib. Lahir di Pasayangan

Martapura pada tanggal 13 April 1918. Ketika masih bersekolah di

Pondok Pesantren Darussalam Martapura, beliau menikah dengam seorang

perempuan bernama Sofiyah Nawawi.

Satu tahun setelah menikah, beliau pergi bersama teman dan

kerabat ke Tanah Suci Mekkah yang kemudian menjadi ulama yang cukup

terkenal, yaitu dengan KH. Semman Mulia, KH. Salman Djalil, KH.

Nashrun Thahir, KH. A. Nawawi Marfu, KH. Abdurrahman Ismail, H.M.

Basyuni, H. Munawar Ahmad, H. Abdul Rasyid, H. Hasan, H.

Djamaluddin Satta, untuk menimba ilmu di Masjidil Haram Mekkah.

Kemudian KH. Hasyim Muchtar melanjutkan ke Ma’had Ilmi Saudi

Arabia.

24
Adapun beberapa orang guru yang pernah mengajar beliau yaitu :

Syekh KH. M. Kasyful Anwar, Syekh Sayyid Muhammad Amin Qutby,

Syekh Ali Abdullah Banjar, Syekh Hasan Masyad, Syekh Umar Hamdan,

Syekh Sayyid Alwi Al-Makki, Syekh Abdul Qodir Almandzili, Abdullah

Al Injeliji, dll.

Dari pernikahan beliau dikarunia 5 orang anak yaitu : 1. Siti

Romlah (alm) 2. Fuad Fahruddin B,A (alm) 3. Faridah (alm) 4. Hj.

Mahmudah, bersuami dengan KH. M. Shaleh Abdurrahim, Lc dan

berketurunan. 5. Fadlullah (alm).

Semasa hidup beliau pernah mengarang kitab : (1) Tarikh Al

Islami. (2) Syarah Matan Bayquniyah. (3) Ilmu Tauhid.

Dalam usia kurang lebih 67 tahun, beliau wafat pada hari Sabtu

tanggal 19 Shafar 1406 H / 02 November 1985 M, dan dimakamkan di

komplek Pekuburan Muslimin Karangan Putih, Keraton, Martapura.

2. KH. M. Nashrun Thahir.

Beliau anak kedua dari pasangan H. M. Thahir Abdurrahim dan Hj.

Kumala Thahir (Datu Kaya), lahir di Pesayangan Martapura pada tanggal

07 Ramadhan 1334 H / 15 Juli 1916 M.

Semasa kecilnya beliau dididik dengan dasar ilmu pengetahuan

agama yang kuat di lingkungan keluarga. Saat usia 12 tahun beliau belajar

di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, kemudian melanjutkan

studinya kuliah di Al-Masjidil Haram Mekkah Saudi Arabia bersama

teman dan kerbatnya.

25
Diantara guru-guru beliau, Syekh KH. Kasyful Anwar, Syekh

Sayyid Amin Qutby, Syekh Ali Abdullah Banjar, Syekh Hasan Masyad,

Syekh Umar Hamdan, Syekh Sayyid Alwi Makki, Syekh Abdul Qodir

Almandzili, Syekh Abduk Qodir Ilyas, dll. Beliau seorang yang Hafidz

Qur’an dan tercatat sebagai ulama ahli dalam bidang Ilmu Tajwid dan

Qiroat.

Sepulang dari Kota Makkah beliau menikah dengan seorang

perempuan Hj. Zuwairiyah Djamal Arsyad pada hari Ahad tanggal 04

Djumadil Akhir 1369 H / 1950 M dan dikaruniai 8 orang anak yaitu, Hj.

Masrufah, H. Nasrullah, Hj. Masunah, Fathullah, H. Saifullah, Lc, Dra. Hj.

Maslahah, H. Syahrullah, dan Hj. Masykiyah, S.Ag.

Diantara karya-karya karangan beliau adalah (1) Fathul Gobsy fi

Ta’liqi Nazmi Qiroati Warsy. (2) Atta’liqu Yasiir A’laa Manjumati Tafsir.

(3) Tahlilul Asir fi Qiroati Ibni Katsir. (4) Ta’liq Syathibi fi Riwayati

Warsy. (5) Naylu Ghoyatil Murid fi Riwayati Abi Said. (6) Ikhtilafu

Qolun ‘ala Riwayati Warsy. Dalam usia kurang lebih 74 tahun, beliau

wafat pada hari Selasa 25 Syaban 1408 H / 12 April 1988, dan

dimakamkan di komplek Perkuburan Muslimin Karangan Putih, Keraton,

Martapura.

3. KH. Ahmad Nawawi Marfu.

Beliau adalah anak dari pasangan Marfu dan Hj. Aluh Amas (nama

gelar), lahir di Keraton Martapura tanggal 04 Juni 1921. Pada masa anak-

anak, beliau belajar di SD Benteng selama 6 tahun, kemudian melanjutkan

26
ke Pondok Pesantren Darussalam Martapura, setelah belajar 2 tahun di

Pondok tersebut, beliau pergi ke Mekkah bersama temannya pada tahun

1937 untuk belajar di sana, kemudian bermukim di rumah Syekh Ali

Abdullah Banjar.

Ketika berada di Mekkah, beliau bersekolah di Ma’had Darul

Ulum selama 2 tahun kemudian pindah ke Ma’had Fakhriah Utsmaniyah

selama 3 tahun dan di Ma’had Sholatiyah kurang lebih 2 setengah tahun,

disana beliau menghapal Qur’an hingga menjadi seorang hafidz dan pada

malam harinya beliau belajar di Kulliyatul Masjidil Haram, Mekkah.

Diantara guru-guru beliau adalah Syekh KH. Kasyful Anwar,

Syekh Sayyid Amin Qutby, Syekh Ali Abdullah Banjar, Syekh Hasan

Masyad, Syekh Umar Hamdan, Syekh Sayyid Alwi Makki, Syekh Abdul

Qodir Almandzili, Syekh Abdul Qodir Ilyas, Syekh Zubair, Syekh Arif,

Syekh Saud Fathoni, Syekh Hasan Arabi, Syekh M. Mirdad, Syekh Fadil

Maghribi, dll.

Pada tahun 1949, beliau dan kawan-kawan mengakhiri kegiatan

belajarnya disana dan kembali ke Martapura. Setelah 3 tahun pulang dari

sana, beliau menikah dengan seorang perempuan bernama Hj. Zubaidah

Dulasman dan dikarunia 8 orang anak, yaitu Hj. Israiyah, Hj. Awaliyah,

Hj. Bashiroh, Hj. Khaldaniyah, H. Basyirullah, Hj. Majmuah, Hj. Nurul

Hikmah, dan Hj. Sundusiyah.

Beliau tercatat sebagai ulama yang hafidz Qur’an dan pandai

menulis kaligrafi. Umur beliau terbilang panjang, lebih dari 90 tahun dan

27
beliau wafat pada tanggal 24 Shafar 1435 H / 28 Desember 2013 M dan

dimakamkan di komplek Pekuburan Mangun Jaya, Pasayangan Martapura.

Tiga Mutiara di Generasi II (1980-2010)

1. KH. M. Rusydi Taufiq, Lc

Beliau adalah anak ketujuh dari 12 bersaudara dari pasangan H.

Muchtar Husin dan Hj. Salamah Abd Muthalib, lahir di Pesayangan

Martapura pada tanggal 10 Rajab 1350 H / 20 November 1932 M.

Beliau bersekolah di Ponpes Darussalam satu angkatan dengan

KH. Badaruddin Kelurahan Kampung Jawa dan KH. Husin Mugni

Tunggul Irang, belum selesai bersekolah disana, beliau melanjutkan

pendidikannya ke SMIP Hidayatullah. Setelah menamatkan

pendidikannya, beliau melanjutkan ke Kairo, Mesir selama 10 tahun.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo,

beliau pulang pada tahun 1976 dan langsung mengabdikan dirinya di

Pesantren Hidayatullah.

Pada tahun 1969, beliau menikahi seorang gadis Pesayangan

bernama Hj. Maknun binti KH. Azhari dan dikarunia 4 orang anak

yaitu,

1. Muhammad Ihsan, S.Ag bekerja sebagai Kamad MTs.

Hidayatullah.

2. Muhammad Rif’at, M.Ag bekerja sebagai Pimpinan II Pesantren

Hidayatullah dan Dosen Fakultas Dakwah.

3. Faridah, S.Ag, bekerja sebagai guru MTs. Hidayatullah.

28
4. Mutiah, M. M, bekerja sebagai wiraswasta. Beliau pernah aktif

sebagai penceramah, dosen, ketua NU, anggota MUI, dan anggota

DPR Kab. Banjar.

Beliau wafat pada hari Senin tanggal 09 Rabiul Awal H / 16 April

2005 M dan dimakamkan dikomplek Pekuburan PP. Hidayatullah

Taman Hudaya, Bincau. Diantara karya tulis beliau adalah : 1. Al-

Lughatul Arabiyah. 2. Al-Adabul Arobi, dll.

2. KH. Abdul Malik Muchtar, El. h.

Beliau adalah anak ke-11 dari 12 bersaudara, dari pasangan H.

Muchtar Husin dan Hj. Salamah Abd Muthalib. Lahir di Pesayangan

tanggal 03 April 1939. Beliau bersekolah di Sekolah Rakyat Negeri

Martapura selama 6 tahun kemudian melanjutkan ke SMIP (MTs &

MA). Setelah selesai tahun 1958, beliau langsung mengajar di SMIP.

Beliau lulus mengikuti ujian di MAAIN dan pernah mengikuti

pendidikan di Lembaga Bahasa Arab Jakarta.

Pada tanggal 09 November 1971 beliau menikah dengan seorang

gadis Kampung Jawa, Martapura yang bernama Hj. Siti Salmiah Said

dan dikaruniai 6 orang anak, yaitu : Faizah, S.Ag, Nur’id Kholil, M.

Fahri, S.Pd.I, Siti Raudhah, S.Pd.I, Taufiqurrahman dan Fakhriyah,

M.Km.

Semasa hidup beliau pernah menjadi khatib, ppenceramah, dan

aktif di beberapa organisasi kepemudaan. Beliau juga pernah menjabat

sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah, Aliyah, Ketua Yayasan, dan

29
Pimpinan Umum Pesantren Hidayatullah Taman Hudaya Bincau,

Martapura.

3. KH. M. Ramli Abdussamad

Beliau adalah anak keemoat dari 6 bersaudara dari pasangan

Abdussamad Abd Muthalib dan Mardiyah Salman yang lahir pada

tanggal 29 Oktober 1941 di Pesayangan Martapura. Beliau menikah

dengan seorang perempuan bernama Hj. Salamah Mahrhasan (Rantau)

dan dikaruniai 7 orang anak yaitu : Siti Muflihah, S.Ag, Siti Khirol

Anami, S.Pd.I, Nurul Huda, S,PD.I, Mursyidawati, S.Pd.I,

Hidayaturrahman, S.Pd.I, Khairul Arifin, dan M. Sirajuddin.

Beliau pernah belajar di Sekolah Rakyat Negeri (SRN), SMPN

bagian A Martapura, SMIP Martapura, serta lulus mengikuti ujian

UGA Negeri dan MAAIN Martapura. Dan beliau pernah mengikuti

berbagai macam organusasi kemasyarakatan, pelatihan, seminar,

kursus dan salah satunya yaitu kursus bahasa Jerman di Martapura

cabang Perguruan Tinggi Sumber Pengetahuan Jakarta.

Beliau mulai mengabdikan diri mengajar di SMIH Hidayatullah

semenjak tahun 1962 dengan memegang mata pelajaran Bahasa

Jerman, Faraid, Tauhid, dll. Beliau pernah memegang jabatan sebagai

Kepala Madrasah MI, MTs, Murobbi, dan Ketua Yayasan

Hidayatullah.

30
Pada hari Rabu tanggal 15 Syawal 1432 H / 14 September 2011

beliau wafat dan dimakamkan di Komplek Perkuburan Muslim

Karangan Putih, Keraton, Martapura.

Kepemimpinan Sekarang Pesantren Hidayatullah Kalimantan

Selatan Martapura

A. Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah Drs. H.M. Ramlan, M.Pd

(Ketua YPIH)

Beliau adalah anak kedua dari 9 bersaudara, dari pasangan

H.M. Maksum Saad dan Hj. Zainab. Lahir di Martapura tanggal 12

September 1958 M dan bersekolah di SDN Budi Mulia Pesayangan

Martapura selama 6 tahun, terus melanjutkan ke SMI Hidayatullah,

lalu ke SPIAIN/MAIN Banjarmasin. Kemudian mendapatkan gelar S1

Jurusan BKS FKIP UNLAM Banjarmasin dan S2 Jurusan Manajemen

Pendidikan UNLAM Banjarmasin.

Kemudian beliau menikah dengan Dra. Hj. Neng Sudarti dan

dikaruniai 2 orang anak yang bernama Rodhiya Rahman dan

Muhammad Ramadhani. Beliau pernah menjabat sebagai Guru SPG

Barabai, Guru SMAN 2 Barabai, Pengawas TK SD Depdikbud Kab.

Banjar, Kasi Dikdas Depdikbud Kab. Banjar, Kepala Depdikbud Kab.

Banjar, Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kab. Banjar, Asisten

Administrasi Setda Kab. Banjar, Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial

dan Pemberdayaan Masyarakat Kab. Banjar, dan Kepaka Dinas

Perindustrian dan Perdagangan.

31
Beliau pernah aktif dibeberapa organisasi, seperti : Wakil

Ketua Gerakan Pramuka Kwarcab Banjar, Pengurus PMI Kab. Banjar,

Pengurus KONI Kab. Banjar, Ketua Pengurus Cabang Atletik, Ketua

Pengurus Cabang Senam, Wakil Ketua KORPRI Kab. Banjar, Dewan

Penasihat PGRI Kab. Banjar, Anggota Dewan Pembina Yayasan

KORPRI Kab. Banjar, Dewan Penasihat PGRI Kab. Banjar, Anggota

Dewan Pembina Yayasan KORPRI Kab. Banjar dan Ketua Ikatan

Alumni Pontren Hidayatullah.

B. Pesantren Hidayatullah Keraton Martapura

1. KH. Saifullah Nashrun, Lc (Pimpinan Umum)

Beliau adalah anak kelima dari 8 bersaudara, beliau

lahir pada tanggal 2 Dzulqo’dah 1380 H / 28 April 1960 M di

Jalan Masjid Pesayangan Martapura, dari pasangan KH. M.

Nashrun Thahir dan Hj. Zuwairiyah Djamal, beliau belajar di

MI Assalam selama 6 tahun kemudian ke SMI Hidayatullah

selama 6 tahun. Setelah lulus, beliau langsung mengajar disitu

selama 2 tahun.

Pada tahun 1981 beliau melanjutkan pendidikan ke

Universitas Islam Madinah selama 5 tahun, satu semester di

lembaga bahasa Arab dan 4 tahun di Fakultas Hadist angkatan

ke-7.

Pada tahun 1986, beliau selesai menuntut ilmu di

Madinah, dan kembali ke Martapura, beliau langsung mengajar

32
di Pesantren Hidayatullah sampai sekarang. Pada tanggal 24

April 1991 beliau menikah dengan Hj. Siti Muzainah binti KH.

M. Sya’rani Arif dan dikaruniai 4 orang anak bernama Hafidz

A. Risyi Faiyadie, Hafidz A. Ghoitsi Ali, M. Shidqie Dimasqie,

dan Wafa Arwaisrofa. Pada tanggal 26 Agustus 2010 istri

beliau meninggal dunia dan beliau menikah kembali pada

tanggal 26 Februari 2012 dengan Khoridatul Bahiyah binti H.

Muhammad Thahir dan dikaruniai 2 orang anak, yaitu A. Nazri

Hambezgi dan A. Herzi Zeinnasiri.

Karya tulis beliau : (1) Bahasa Arab Anwarul Hidayah

3 jilid. (2) Ilmu Tauhid Sirrul Hidayah 3 jilid. (3) Lisanul

Hidayah fi Asy’arin Nabawiyah. (4) Irsyadus Syamsy fi

Miftahi Qiroati Warsy. (5) Khairul Ijabah fi Ma’rifati

Shahabah.

Beliau juga pernah aktif di kepengurusan organisasi

NU, JTM, MUI, dan dewan juri MTQ / MTK Kabupaten

Banjar.

2. KH. Ahmad Syairazi Hadi (Pimpinan I)

Beliau adalah anak kedua dari 8 bersaudara, dari

pasangan H. Darmawi Sabran dan Hj. Ramlah Abdul Hamid.

Beliau lahir di Banjarmasin tanggal 19 September 1952, beliau

lulus belajar di SDN Harapan Masa KM. 6 Banjarmasin, SMIP

33
46 Sungai Jingah Banjarmasin, SP.IAIN Antasari Banjarmasin,

Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Beliau berangkat ke Mekkah menjadi mustami’ di

Madrasah Sholatiyah, Madrasah Darul Ulum, Madrasah Darul

Maarif Mekkah, Madrasah Tsanawiyah Madinah, Fakultas

Syariah (Universitas Islam Madinah). Beliau menikah dengan

seorang gadis kampong Keraton bernama Hj. Bashiroh binti

KH. A. Nawawi Marfu dan dikaruniai 3 orang anak, yaitu :

1) M. Syaibani, S.Pd.I, mempunyai 5 orang anak,

bekerja sebagai Guru dan Staf Tata Usaha di SDN-

SN Antasan Besar 7 Banjarmasin.

2) Syarifah, S.H.I, mempunyai 3 orang anak, bekerja

sebagai guru di SD-IT Rabbani Banjarbaru.

3) Syariah, M.Ag, bekerja sebagai guru di MA

Hidayatullah dan Tenaga Pengajar di PBB (Pusat

Pengembangan Bahasa) IAIN Antasari

Banjarmasin.

Beliau juga pernah aktif sebagai penceramah, khatib,

pengajar di beberapa Pondok Pesantren, dewan hakim MTQ di

Kabupaten dan Provinsi di Kalsel, Penatar Jamaah Haji

Kabupaten Banjar, dan beliau pernah aktif sebagai Hakim

Anggota di Pengadilan Agama Martapura dan anggota MUI

Kab. Banjar, juga bertugas sebagai PAH (Penyuluh Agama

34
Honor) Martapura Kota dan beliau merupakan salah satu

Pendiri Pondok Pesantren An-Najah Cindai Alus, Martapura.

3. Ustadz Muhammad Rif’at, M.Ag (Pimpinan II)

Beliau adalah anak kedua dari 4 bersaudara, dari

pasangan KH.M. Rusydu Taufik M, Lc, dan Hj. Maknun

Azhari. Beliau lahir di Martapura tanggal 15 Agustus 1972,

beliau lulus belajar di SDN Budi Dharma Pesayangan

Martapura dan Pesantren Hidayatullah Martapura, S1 Fakultas

Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari Banjarmasin, S2

Filsafat Islam Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin.

Beliau menikah dengan Norhayati binti H. Syarkawi

dan dikaruniai 3 orang anak, yaitu:

1) Muhammad Ahda Sabila

2) Muhammad Arif Azkia

3) Muhammad Royyan Al Gifari

Beliau juga bertugas sebagai Dosen dan sekarang

menduduki jabatan sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN

Antasari Banjarmasin.

A. P.P Hidayatullah Taman Hudaya Martapura

K.H. Gusti H. Wardiansyah, S.H, M.H, M.M (Murabbi PP.

Hidayatullah Taman Hudaya).

35
Beliau adalah anak ketujuh dari 8 bersaudara. Dari pasangan Guru

K.H. Gusti Iamansyah dan Gusti Maisyah. Beliau lahir di Martapura

tanggal 12 Maret 1965. Beliau lulus MIN tahun 1977, MTs Hidayatullah

1981, MA Muallimin Darussalam 1984, STIB Banjarbaru 1987, UNISKA

2012, dan Pascasarjana UI Malang 2014, STIA Bina Setia Banjarbaru

2015. Beliau menikah dengan Hj. Syar’iyah dan dianugerahi 3 orang anak

yang bernama Gusti Luthfiyah, Gusti Rifki Azkia, dan Gusti Anisah dan

dianugerahi 1 orang cucu bernama Rohimah.

Beliau pernah menjadi Ketua AMSI Kab. Banjar 1986, PBR Kab.

Banjar 2003-2014, Majelis Dakwah MUI Kab. Banjar 2004, Lembaga

LPTQ Kab. Banjar 2012-2015, Ikatan Pesantren Indonesia Kalsel 2016,

juga pernah menjadi guru di SMEAN Martapura tahun1986-1987, P.P

Darussalam Martapura 1986-2008, anggota DPR periode 2004-2014, dan

sekarang menjadi Dosen AKPER Intan Martapura, UNISKA Banjarmasin,

dan menjadi Murabbi PP. Hidayatullah Taman Hudaya.

MARS PESANTREN HIDAYATULLAH

Majulah maju, Pesantren Hidayatullah Amalkan ilmu demi kejayaan Islam


Berdasarkan Qur’an dan Hadits Tuk kejayaan Nusa Bangsa
Tegakkan kalimah Illahi Tegakkan kalam Illahi
Dipersada Indonesia Dipersada Indonesia
Ayolah kawan kita berjuang

Tegakkan keadilan kebenaran

Ayolah kawan kita berjihad

Untuk kesatuan Ummat

Untuk kesatuan Ummat

36
HYMNE PESANTREN HIDAYATULLAH

Tuhan pengasih Illahi Robbi


Tak pilih kasih Robbal Izzati
Tuhan penyayang Tanamkan dalam
Tak pilih kasih sayang Jiwa kami
Rahmat hidayah Iman dan taqwa
Telah datang sudah Ilmu dan agama
Bagi Pesantren Demi jayanya

Kita Hidayatullah Nusa Bangsa


Segala Puji Yang telah memberi

Keharibaan muhdi Hidayah bagi kami

Urutan Nama-nama Ketua Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah

berdasarkan lama masa jabatan :

Nama Masa Jabatan


1. KH. Hasyim Muchtar, El.h Tahun 1959-1985 (26 Tahun)
2. KH. M. Shaleh Ibrahim, Lc Tahun 1989-1999 (10 Tahun)
3. KH. M. Rusydi Taufiq, Lc Tahun 1999-2005 (6 Tahun)
4. KH. Abdul Malik Muchtar, El.h Tahun 2005-2007 (2 Tahun)
5. KH. M. Ramli Abdussamad Tahun 2007-2013 (6 Tahun)
6. KH. A. Nawawi Marfu Tahun 1985-1989 (4 Tahun)

Urutan Nama-nama Pimpinan Umum Pesantren Hidayatullah

berdasarkan lama masa jabatan :

Nama Masa Jabatan


1. KH. Hasyim Muchtar, El.h Tahun 1950-1985 (35 Tahun)

37
2. KH. M. Rusydi Taufiq, Lc Tahun 1988-2002 (14 Tahun)
3. KH. Abdul Malik Muchtar, El.h Tahun 2002-2013 (11 Tahun)
4. KH. Nashrun Thahir Tahun 1985-1988 (3 Tahun)

Orang-orang yang Mendapat Gelar Mutiara dan Medali Emas :

Nama
1. KH. Hasyim Muchtar, El.h
2. KH. Nashrun Thahir
3. KH. A. Nawawi Marfu
4. KH. M. Rusydi Taufiq, Lc
5. KH. Abdul Malik Muchtar, El.h
6. KH. M. Ramli Abdussamad

Orang-orang yang Mendapat Medali Perak (Mengajar 42 th

keatas/mengabdi 50 th) :

Nama
1. H.M. Syaukani Masykur
2. H. Kasyful Anwar
3. Hj. Norhimmah Rasyid
4. Muthmainnah, S.Pd.I

Orang yang Mendapat Medali Perunggu (Mengajar 36 th keatas/mengabdi

42 th keatas)

Nama
1. Hj. Arbainah, B.A

Orang-orang yang Mengajar di Pesantren Hidayatullah 25 th keatas :

38
Nama Masa Jabatan
1. K.H. Abdul Malik Tahun 1958-2007 (49 Tahun)
2. KH. M. Ramli Abdussamad Tahun 1962-2011 (49 Tahun)
3. H.M. Syaukani Masykur Tahun 1962-2011 (49 Tahun)
4. Hj. Norhimmah Rasyid Tahun 1967-2014 (47 Tahun)
5. H. Kasyful Anwar. A.R Tahun 1965-2009 (44 Tahun)
6. Muthamainnah, S.Pd.I Tahun 1971-2017 (44 Tahun)
7. KH. Nashrun Thahir Tahun 1950-1988 (38 Tahun)
8. Hj. Arbainah. B.A Tahun 1971-2005 (36 Tahun)
9. KH. Hasyim Muchtar Tahun 1950-1985 (35 Tahun)
10. Hj. Siti Rohbiyah Tahun 1967-2001 (34 Tahun)
11. Siti Asiah Tahun 1983-2017 (34 Tahun)
12. KH. Ahmad Syairazi Hadi Tahun 1983-2016 (33 Tahun)
13. Ahmad Dailami Tahun 1984-2017 (33 Tahun)
14. Drs. H. Zakaria Semman Th 69-73/75-80/94-2017 (32 Tahun)
15. Samhudi, A.Ma Tahun 1986-2017 (31 Tahun)
16. Siti Fadliyah, S.Pd Tahun 1986-2017 (31 Tahun)
17. KH. Ahmad Nawawi Marfu Tahun 1950-1979 (29 Tahun)
18. KH. Saifullah Nashrun, Lc Tahun 79-81/86-2013 (29 Tahun)
19. Siti Masni, A. Ma Tahun 1988-2016 (28 Tahun)
20. Muhrian Noor, S.Ag Tahun 1989-2017 (28 Tahun)
21. H.M. Fahmi Tahun 1989-2017 (28 Tahun)
22. KH.M. Rusydi Taufiq, Lc Tahun 1967-1992 (25 Tahun)

Orang-orang yang Mengabdi di Pesantren Hidayatullah 30 th keatas

Nama Masa Jabatan


1. KH. Ahmad Nawawi Marfu Tahun 1950-2005 (55 Tahun)
2. KH. Abdul Malik Tahun 1958-2013 (55 Tahun)
3. H.M. Syaukani Masykur Tahun 1962-2017 (55 Tahun)

39
4. KH. M. Ramli Abdussamad Tahun 1962-2011 (49 Tahun)
5. Hj. Norhimmah Rasyid Tahun 1967-2014 (47 Tahun)
6. H. Kasyful Anwar. A.R Tahun 1965-2009 (44 Tahun)
7. Muthmainnah Yusuf, S.Pd.I Tahun 1973-2017 (44 Tahun)
8. KH. Nashrun Thahir Tahun 1950-1988 (38 Tahun)
9. KH.M. Rusydi Taufiq, Lc Tahun 1967-2005 (38 Tahun)
10. Hj. Arbainah. B.A Tahun 1971-2005 (36 Tahun)
11. KH.M. Hasyim Muchtar, El.h Tahun 1950-1985 (35 Tahun)
12. Hj. Siti Rohbiyah Tahun 1967-2001 (34 Tahun)
13. KH. Amad Syairazi Hadi Tahun 1983-2017 (34 Tahun)
14. Siti Asiah Tahun 1983-2017 (34 Tahun)
15. KH. Saifullah Nashrun, Lc Tahun 79-81/86-2017 (33 Tahun)
16. Ahmad Dailami Tahun 1984-2017 (33 Tahun)
17. Samhudi, A.Ma Tahun 1986-2017 (31 Tahun)
18. Siti Fadliyah, S.Pd Tahun 1986-2017 (31 Tahun)

2. Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran

Daftar Guru Pemegang Mata Pelajaran


Tahun Pelajaran 2018-2019
Data Urut Mapel

MAPEL NAMA GURU

A. Mata Pelajaran  
1. Pendidikan Agama  
a. Al-Qur'an Hadits H.Gazali Rahman,S.Pd
  Insan Nurrahman, Lc
  Muhammad, S.H.I
b. Akidah Akhlak Zainal Mukhlis,S.Pd.I
c. Fiqih Muhriannor,S.Ag
d. SKI Drs. Agus Barkati Nor
  Drs. H.M. Rusli Darmawi
2. Pendidikan Kewarganegaraan Hj.Pauziah,S.ag
3. Bahasa Indonesia Titi Mahmudah,S.Pd
  Rohmiyati,S.Pd
4. Bahasa Arab H. Abdus Sani,S.Ag

40
  Drs. Agus Barkati Noor
5. Bahasa Inggris Mariatul Qibthiyah,S.Pd.I
  Siti Raudhah, S.Pd.I
  Yulia Erik.W,M.Pd
6. Matematika Siti Fadliah, S.Pd
  Hj. Norliana, S.Pd
  Akhmad Marzuki, S.Pd
7. Fisika Anisyah, S.Pi, M.Si
  Mumtazah Maulida, S.Pd
8. Biologi Nurul Ishthifaiyyah,S.Pd
  Nisaurrahmah,S.Si
9. Kimia Hj.Siti Hasanah,S.Pd
10. Sejarah M.Sya'rani, S.Pd
  Muhammad Nasir, S.Pd
  Syarifah Nazimah, S.Pd
11. Geografi Hidayati Amali,S.Pd
  Herliyani, M.Pd
12. Ekonomi Hamlan,S.Pd
  Rusdiana,S.E
12. Sosiologi Muhammad Iqbal,S.Pd
  Syarifah Nazimah, S.Pd
13. Seni Budaya Ria Puspa Rini, S.Pd
  Yuniar Triana, S.Pd
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Badaruddin, S.Pd
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi Muhammad Salman,S.Ag
16. Prakarya & Kewirausahaan Ria Puspa Rini, S.Pd
16. Keterampilan/Bahasa Asing  
> Bahasa Arab Khusus Hj. Hasunah, S.Pd.I
> Balaghoh Hj. Hasunah, S.Pd.I
  Muhammad, S.H.I
  H. Abdul Basith, Lc
> Qawaid H. Abdul Basith, Lc
  H. Abdus Sani, S.Ag
> Motholaah H. Muhammad Sibawaihi
  Hj. Hasunah, S.Pd.I
B. Muatan Lokal  
> Al-Qur'an Tajwid H. Muhammad Fahmi
> Tafsir Insan Nurrahman, Lc
> Qiro'at H. Fahrin Noor
C. Pengembangan Diri  
> Usul Tafsir H. Muhammad Sibawaihi
> Usul Fiqih H. Muhammad Sibawaihi

41
  Muhammad, S.H.I
> Mantiq Zainal Mukhlis,S.Pd.I
> Tarikh K.H. Syairazi Hadi
  Drs. H.M. Rusli Darmawi

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Sistem dan evaluasi pembelajaran bahasa Arab pada MA

Hidayatullah, adapun data dari hasil penelitian akan dipaparkan nerupakan

hasil dari beberapa hal yang menyangkut pelaksanaan selama tindakan

berlangsung.

Sebagaimana prosedur pembuatan skripsi yang telah diumumkan

oleh pihak kampus, yaitu dengan melalui beberapa tahap, mulai dari

pengajuan judul skripsi, pembagian dosen pembimbing dan sampai dengan

seminar proposal. Pengajuan judul skripsi diajukan pada tahun 2018, lalu

disetujui dan dilanjutkan dengan seminar proposal, pada bulan Agustus

2018 oleh dosen pembimbing dengan masukkan dan saran hingga

akhirnya disetujui dan diterima untuk dilanjutkan pada pelaksanaan

penelitian dan penyusunan laporan skripsi tersebut.

42
Langkah selanjutnya adalah peneliti mengajukan surat ijin

penelitian ke pihak kampus dengan persetujuan dosen pembimbing.

Setelah itu peneliti menemui Kepala MA Hidayatullah, sekaligus

menyerahkan surat permohonan izin penelitian untuk menyelesaikan tugas

akhir Program Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah.

Pada pertemuan tersebut peneliti menyampaikan rencana dan

permohonan ijin untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Pihak

sekolah mengapresiasi tinggi keinginan peneliti untuk melaksanakan

penelitian serta berharap agar penelitian yang akan dilaksanakan dapat

memberikan sumbangan besar dalam proses pembelajaran khususnya bagi

pembelajaran bahasa Arab di MA Hidayatullah tersebut. Kepala sekolah

menyarankan agar menemui guru yang bersangkutan yaitu guru bahasa

Arab di MA Hidayatullah untuk menceritakan teknis penelitian tersebut.

Selanjutnya peneliti menemui guru bahasa Arab. Peneliti

menyampaikan rencana penelitian yang telah mendapatkan ijin dari kepala

sekolah. Peneliti menyampaikan bahwa materi pokok bahasan yang akan

dijadikan penelitian adalah sistem dan evaluasi pembelajaran bahasa Arab.

Beliau menyatakan senang dengan rencana penelitian ini.

Hasil dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“MA Hidayatullah adalah lembaga pendidikan berbasis pesantren, akan

tetapi mereka tidak menggunakan sistem asrama. MA Hidayatullah tidak

seperti Madrasah Aliyah pada umumnya, bahkan bisa disebut lebih unggul

dari Madrasah Aliyah pada umunya, karena MA Hidayatullah

43
menyisipkan pelajaran-pelajaran yang menggunakan bahasa Arab sebagai

bahasa pengantar seperti pelajaran Balaghah, atau pelajaran dan kegiatan

lain seperti pembacaan kitab-kitab. MA Hidayatullah bisa disebut mirip

dengan pondok salafi dan pondok modern yang ada di Kabupaten Banjar.

MA Hidayatullah diibaratkan penggabungan antara sistem pondok salafi

dan pondok modern, akan tetap siswa MA Hidayatullah tidak tinggal di

asrama, seperti pesantren pada umumnya. “

“Untuk perihal kondisi siswa di dalam kelas saat pembelajaran

Bahasa Arab baik, peserta didik aktif dalam pembelajaran. Namun,

penguasaan dalam berbicaranya kurang. Peserta didik cenderung diam jika

disuruh untuk berbicara. Metode yang diterapkan adalah metode tanya

jawab dan latihan. Kendala selama mengajar adalah bahasa Arab di kelas

adalah keterampilan berbicara peserta didik hanya sebatas membaca buku

dan membaca di depan kelas. Pembelajaran pada tahap keterampilan

berbicara memang masih kurang aktif. Evaluasi pembelajaran yang

digunakan adalah tes”

Dapat diketahui dan diperoleh kesimpulan wawancara tersebut

adalah bahwa pembelajaran bahasa Arab yang berlangsung di MA

Hidayatullah menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan latihan.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu alumni MA

Hidayatullah yang sampai sekarang mengabdi di MA Hidayatullah, yaitu

Ibu Hasuna. Ibu Hasuna menyatakan bahwa ada beberapa pelajaran yang

berkaitan dengan bahasa Arab, salah satunya adalah pelajaran Balaghah,

44
dan buku-buku pelajaran tersebut dikarang sendiri oleh pihak sekolah yang

berbasis pesantren ini.

MA Hidayatullah, memiliki bermacam ekstrakulikuler, salah

satunya adalah muhadharah, peneliti juga melakukan wawancara terhadap

guru pengampu atau pelatih ekskul Muhadharah (Pidato), karena ekskul

ini adalah penunjang dalam pembelajaran bahasa Arab. Muhadharah

adalah salah satu ekstrakulikuler yang ada di MA Hidayatullah.

Muhadharah adalah ekskul yang mengajarkan kita untuk berpidato, selain

berpidato kita juga terlatih untuk mahir berbicara dihadapan umum.

Adapun ekskul muhadharah disini, terbagi menjadi berbagai macam

bidang, bukan hanya pidato, akan tetapi bertambah bidang puisi dan

Syarhil Qur’an. Jadi, saat pertama mengikuti ekskul muhadharah, disit

kita akan di tes, lalu sang guru pembimbing lah yang menentukan siswa

tersebut akan menekuni bidang tertentu, seperti yang sudah peneliti

sebutkan. Apabila suatu waktu ada lomba diluar maupun di dalam sekolah,

mereka sudah mempunyai sang ahli di bidang tersebut.

C. Penyajian Data

Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam

bentuk data naratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan dimudah dipahami.

45
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

MA Hidayatullah adalah madrasah yang berbeda dari Madrasah

Aliyah pada umumnya, disini mereka tidak hanya diajarkan Bahasa Arab,

akan tetapi mereka juga diajarkan Balaghah, Nahwu, Hadits, Qur’an

Tajwid, dll. Kurikulum yang dipakai di MA Hidayatullah adalah

kurikulum 2013.

Sistem evaluasi pembelajaran bahasa Arab dilakukan dengan ujian

atau tes seperti pada umumnya, dari hasil tersebut, akan diketahui hasil

pembelajaran.

B. Kritik dan Saran

1. Peneliti mengakui bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

penelitian ini baik dalam aspek penyajian maupun aspek analisisnya.

Sehingga peneliti berharap kepada para pembaca agar dapat memberikan

kritik dan saran yang konstruktif.

46
2. Peneliti menyadari bahwa ruang lingkup penelitian ini masih sangat

sempit dan terbatas sehingga diharapkan kepada para peneliti berikutnya

yang meneliti pada bidang yang sama agar dapat memperluas cakupan

bahasan penelitian ini dan menyempurnakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, Padang: Diksi Insan Mulia,


2006
Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur.
Yogyakarta: Andi Offset, 1991
Bloom, Handbook on formative and summative evaluation of student learning,
New York: McGraw-Hill, 1971
Stufflebeam, Educational Evaluation and Decision Making. Illinois: F.E Peacock
Publishers Inc, 1971
Gronlund, Norman E. Measurement and Evaluation in Teaching, Macmillan:
Macmillan Publishng Company, 1985
Nata, Abuddin. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Bumi
Aksara, 1995
Hamalik , Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1995

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990


Nata, Abduddin. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Bumi
Aksara, 1995
Nasution, S. Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Mustafa, Syaiful Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang: UIN


MALIKI PRESS, 2011

47
Alwasilah, Chaedar. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011
Al-Hasyimi, Ahmad. al-Qawa‘id al-Asasiyyah li al-Lugat al- ‘Arabiyyah. Beirut:
Dar al-Kutub al-Ilmiyyah
al-Gulayayni, Mustafa. Jami‘ al-Durus al-‘Arabiyyah, Jus I. Cet. XXX. Beirut: al-
Maktabah al-Asriyyah, 1994
Madjidi, Busyairi. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:
Sumbangsih Offset, 1994), hlm. 1.

https://docplayer.info/82612780-Evaluasi-dalam-pembelajaran-bahasa-Arab.html
diakses pada tanggal 24 Oktober 2019 Pukul 22.31 WITA

Maslikhah, Ensiklopedi Pendidikan, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2009

Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi,


Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan
Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Himaniora.
Bandung; Remaja Rosdakarya, 2002

Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2000

Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2000

Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2000)

48
LAMPIRAN-LAMPIRAN

49
50
51

Anda mungkin juga menyukai