Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
TRIYOSO, S.Kep.,M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada tuhan yang maha esa karena atas rahmat
kasihnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun judul makalah kami ini mengenai “AIR BERSIH” dimana makalah ini kami
susun agar mengetahui apa itu air bersih,pengolahan serta penyemarannya.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami beserta teman-teman
yang telah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.Sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan tepat pada waktunya.
Kami juga maohon maaf jika ada yang kurang sempurna dalam penulisan makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu dampak negative dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan
dengan benar adalah terjadinya polusi. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, unsure, zat atau
komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses
alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.
Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada
tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan
kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.Adanya polutan dalam jumlah
yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan
sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini
dan ditangani segera. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure atau komponen
lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna.
Dalam kehidupan sehari - hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum,memasak,
mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna
keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik,
sampah organic, kaleng dan sebagainnya.Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada
aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air
yang terpolusi dan tercemar. Air yang terpolusi dan tercemar mengandung zat- zat yang
berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.
Namun bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air sehari– hari
untuk kelangsungan hidup. Mereka kurang begitu peduli kandungan yang terdapat pada air
tersebut.
B.Rumusan masalah
- Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air?
C.Tujuan
- Agar manusia lebih dapat memahami bahaya polusi air dan kwalitas air bersih
- Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar
-Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi
TINJAUAN TEORI
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu
lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut.Menurut Undang-
undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan
atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya
melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga
merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara.
Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.Berdasarkan
lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran lingkungan dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk buatan
dan detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan- bahan
peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan
kapal pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia dan bensin,
Limbah Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak,
Kotoran Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia. (Djambur,1993)
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang ”Syarat-
syarat Dan Pengawasan Kualitas Air “, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak.
Adapun syarat-syarat kesehatan air bersih adalah:
1. Persyaratan Biologis
Persyaratan biologis berarti air bersih itu tidak mengandung mikroorganisme
yang nantinya menjadi infiltran tubuh manusia. Mikroorganisme itu dapat dibagi
dalam empat group, yakni parasit, bakteri, virus, dan kuman. Dari keempat jenis
mikroorganisme tersebut umumnya yang menjadi parameter kualitas air adalah
bakteri seperti Eschericia coli.
2. Persyaratan Fisik
Persyaratan fisik air bersih terdiri dari kondisi fisik air pada umumnya, yakni
derajat keasaman, suhu, kejernihan, warna, bau. Aspek fisik ini sesungguhnya selain
penting untuk aspek kesehatan langsung yang terkait dengan kualitas fisik seperti
suhu dan keasaman tetapi juga penting untuk menjadi indikator tidak langsung pada
persyaratan biologis dan kimiawi, seperti warna air dan bau.
3. Persyaratan Kimia
Persyaratan kimia menjadi penting karena banyak sekali kandungan kimiawi
air yang memberi akibat buruk pada kesehatan karena tidak sesuai dengan proses
biokimiawi tubuh. Bahan kimiawi seperti nitrat, arsenic, dan berbagai macam logam
berat khususnya air raksa, timah hitam, dan cadmium dapat menjadi gangguan pada
faal tubuh dan berubah menjadi racun.
4. Persyaratan Radioaktif
Persyaratan radioaktif sering juga dimasukkan sebagai bagian persyaratan
fisik, namun sering dipisahkan karena jenis pemeriksaannya sangat berbeda, dan pada
wilayah tertentu menjadi sangat serius seperti di sekitar reaktor nuklir.
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-
hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.Untuk konsumsi air minum menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan
tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri(misalnya Escherichia coli) atau zat-
zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak
zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
1. Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-
sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk
setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi
setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat
yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun
ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk
mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
2. Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang
mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk
menekan kerusakan musibah banjir.
3. Air permukaan dan air bawah tanah.
Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan
penyalahgunaan sumber air seperti:
a. Pertanian.
Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada
lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek)
dapat berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat
menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah.
b. Industri.
Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin
membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama,
penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya
air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri
yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air
bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air
buangan industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran,
mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau
kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air
tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan
oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia
modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat
air dalam volume yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa
proses pengolahan khusus.
c. Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.
Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian Tamil
Nadu di India bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur
pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air
tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an
sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada
sebuah konferensi air di tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering
melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan
kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan kekeringan dan peningkatan
kadar garam.
Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di
AS tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir
tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir
terhitung dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini
meluas dari 2 juta hektar menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air
telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang
di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami
kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah
perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan
pertanian. Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah
sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus
balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang
AS terpaksa membangun suatu proyek besar untuk memurnikan air garam di
Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya. Situasi di wilayah
perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah tangga
yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya
air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat
diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama
tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi
penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan
merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah mereka lepas tanpa
proses pengolahan.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar
danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai
objek wisata.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di
definisikan sebagai : “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari
air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai
dengan peruntukannya.(Pasal 1, angka 2).
Zaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat kimia. Dan
hampir 100.000 zat kimia digunakan secara komersil. Sebagian besar sisa zat kimia tersebut
dibuang ke badan air atau air tanah. Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri
atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa
digunakan dalam alat-alat elektronik.
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang
kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air
menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun
pembentukan koloidal.
2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya
adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah
ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah
industri yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As),
Magnesium (Mg), dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak
dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh
mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau
ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada
tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air.
Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang,
penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut
muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka
panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan yang mungin mengandung
zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin
dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat
mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di
Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di
jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan
hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat
(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali
(eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan
akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara
lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.
Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida
akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat,
karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat
yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ
tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung
logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini
terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk
menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri
hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan
terhadap pencemaran yang telah terjadi.
Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian
dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairanyaitu;
bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan
oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari industri atau limbah pupuk
pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment, bahanbahan yang mengandung radioaktif dan
panas.
Musibah banjir terbagi menjadi dua macam yaitu banjir banding ( besar) dan banjir
genangan.
-Banjir banding terjadi akibat air meluap dari jaur- jalur aliran (sungai) dengan volume air
yang besar
-Banjir genangan terjadi tergenangnya air hujan disuatu daerah yang saluran air dan daya
seraonya
terbatas. (Salman,1993)
BAB III
PEMBAHASAN
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang,
penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk.
Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon,
tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar
limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil
laut muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat
jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerangkerangan yang mungin
mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang
asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak.
Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan
dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata
terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat
dan meninggal.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir
dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap
tercemar dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh
karena itu banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih, misalnya:
a. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau
perumahan
b. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem
c. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran
d. Memperluas gerakan penghijauan
e. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
f. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungannya
g. Melakukan intensifikasi pertanian
Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenal dengan sebutan banjir.
Banjir ada dua macam yaitu banjir banding dan banjir genangan.
a. Banjir banding dapat diatasi secar meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu
b. Banjir genangan dapat diatasi dengan memebersihakan air dari penyumbatan yang
mengakibatkan air meluap.
Banyak orang mengatakan “ lebih baik mencegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku
pula pada banjir genangan. Ada beberapa langkah- langkah yang dilakukan untuk mencegak
banjir genangan yaitu:
Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga
olehUSAID dan ESP.
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:
a. Penyakit diare di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi
anak-anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami
diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang
budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100
juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih.
b. Penyakit cacingan
c. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali
hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai
sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya
PEMBUATAN
1. Membuat pipa penyaringan lihat Gambar 1.
a. Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35 cm.
b. Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm.
c. Bagian dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk kemudian ijuk diikat dengan tali
plastik
d. Salah satu ujung pipa dibuat ulir.
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
PENUTUP
A.Kesimpulan
- Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponenkomponen lain ke
dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami
- Polusi air adalah pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponenkomponen lain ke
dalam air
- Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah pertanian,
limbah industri dan sebagianya
- Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lain- lain
B.Saran
- Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi
dan ada yang tidak
- Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran
air
- Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar
tidak terjadi pencemaran air
DAFTAR PUSTAKA
http://www.iptek.net.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_bersih