Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
T.A 2021
1.Ketepatan membedakan pengertian dan karakteristik model – model dalam Promosi
Kesehatan?
Pengertian Promosi Kesehatan Menurut Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa
“Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik),
peraturan, dan organisasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup
yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau komunitas”.
Definisi/pengertian yang dikemukakan Green ini dapat dilihat sebagai operasionalisasi dari
definisi WHO (hasil Ottawa Charter) yang lebih bersifat konseptual.
Sedangkan Kementerian/Departemen Kesehatan Republik Indonesia merumuskan
pengertian promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat
dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” Hal tersebut tertuang
dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005.
Model Adalah Sebuah Gambaran Deskriptif Dari Sebuah Praktik Bermutu
yang mewakili Sesuatu Hal Nyata. Model Dalam Keperawatan Adalah Aplikasi
Struktur Keperawatan Yang Memungkinkan Seorang perawat UntukMenerapkannya Sebagai
Cara Mereka Bekerja. Nilai Adalah KeyakinanSeseorang Tentang Sesuatu Yang Berharga,
Kebenaran, Keyakinan MengenaiIde, Objek, Atau Perilaku.Banyak Model Yang Dikembang
kan Dapat Mempengaruhi Kesehatan SertaMemperbaiki Intervensi Pencegahan Dan Promosi
Kesehatan. Pendekatan ModelKesehatan Terapan Dapat Menjadi Dasar Untuk Kegiatan
Kegiatan PromosiKesehatan Seperti Health Belief Model (Hbm), Teori Sebab Akibat, Model
Transaksional Stres Dan Koping, Theory Of Reasoned Action (Tra), Serta Health
Field Concept 1.Health Belief Model (Model Keyakinan Kesehatan)
Model Keyakinan Kesehatan (Health Belif ModelHbm) Dikembangkan Sejak1950 Oleh Kelo
mpok Ahli Psikologi Sosial Dalam
Pelayanan KesehatanMasyarakat Amerika. Model Ini Digunakan Untuk Menjelaskan
KegagalanPartisipasi Masyarakat Secara Luas Dalam Program Pencegahan Atau Deteks
iPenyakit.
Model Ini Juga Sering Dipertimbangkan Sebagai Kerangka UtamaPerilaku Kesehatan
yang dimulai dari pertimbangan orangorang tentangkesehatan. Selain Itu, Model Keyakinan
Kesehatan Digunakan UntukMengidentifikasi Prioritas Beberapa Faktor Penting Yang Berda
mpak TerhadapPengambilan Keputusan Secara Rasional Dalam Situasi Yang Tidak Menentu
(Rosenstock, 1990).Pada 1974, Pendidikan Kesehatan Mencurahkan Seluruh Perhatian Terha
dap Isu Keyakinan Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan Individu.
Isu Tersebut Merupakankesimpulan Dari Riset Keyakinan Kesehatan Dalam Memahami
Alasan IndividuMelakukan Atau Tidak Melakukan Tindakan Kesehatan, Berkaitan Dengan
Berbagai Hubungan Variasi Yang Lebih Luas. Isu Tersebut Juga MemberikanDukungan
Penting Dari Model Keyakinan Kesehatan Dalam Menjelaskan PrilakuPencegahan Dan
Respons Terhadap Gejala Atau Diagnosis Penyakit.Model Keyakinan Kesehatan Merupakan
Model Kognitif Yang Digunakan Untukmeramalkan Perilaku Peningkatan Kesehatan.
Menurut Model KeyakinanKesehatan, Tindakan Pencegahan Yang Mungkin Dilakukan
SeseorangDipengaruhi Secara Langsung Dari Hasil Dua Keyakinan Atau PenilaianKesehatan
Antara Lain Ancaman Yang Dirasakan Setara Penilaian TerhadapKeuntungan Dan Kerugian.
Ancaman Yang Dirasakan Dari Sakit Atau Luka ( Perceived Threat Of Injury Or Illness)Men
gacu Pada Sejauh Mana Seseorang Berpikir Bahwa Penyakit AtauRasa Sakit BenarBenar Me
ngancan Dirinya. Jika Ancaman Meningkat, MakaPerilaku Pencegahan Juga Akan Meningka
t. Penilaian Tentang AncamanBerdasar Pada Kerentanan (Perceived Vurnerabilitiy) Dan Dera
jat Keparahan(Perceived Severity) Yang Dirasakan. Induidu Mungkin Dapat MenciptakanMa
salah Kesehatannya Sendiri Sesuai Dengan Kondisi. Individu MengevaluasiKeseriusan
Penyakit Jika Penyakit Tersebut Muncul Akibat Ulah Dirinya SendiriAtau Penyakit Sengaja
Tidak Ditangani.Pertimbangan Antara Keuntungan Dan Kerugian Perilaku Mempengaruh
iSeseorang Untuk Memutuskan Melakukan Tindakan Pencegahan Atau Tidak.Petunjuk
Berperilaku Yang Disebut Sebagai Keyakinan Terhadap Posisi YangMenonjol (Salient Positi
on) Diduga Tepat Memulai Proses Perperilaku. Hal IniBerupa Berbagai Informasi Dari Luar
Atau Nasihat Mengenai PermasalahanKesehatan (Misalnya Media Massa, Kampanye, Nasiha
t Orang Lain, PengalamanPenyakit Dari Anggota Keluarga Yang Lain Atau Teman.
Ancaman Dan Pertimbangan Keuntungan Dan Kerugian Dipengaruhi OlehBerbagai Variabel,
Yaitu Variabel Demografi (Umur, Jenis Kelamin, LatarBelakang Budaya), Variabel Sosiopsi
kologis (Kepribadaian, Kelas, Sosial,Tekanan Sosial),Dan Variabel Struktrual (Pengetahuan
Dan PengalamanSebelumnya). Sebagai Contoh, Orang Tua Dan Remaja Akan Memandang
Penyakit Jantung Atau Kanker Secara Berbeda. Sikap Orang Sudah MemilikiPengalaman
Dan Penyakit Tertentu Akan Berbeda Dibandingkan Orang YangTidak Memiliki Pengalaman
Ini.Aplikasi Model Keyakinan Kesehatan Model Keyakinan Kesehatan Adalah Prilaku
Pencegahan Yang Berkaitan DenganDunia Medis Dan Mencakup Berbagai Perilaku Seperti
Pemeriksaan DanPencegahan Dan Imunisas. Contohnya, Model Keyakinan Kesehatan Dalam
Imunisasi Memberi Kesan Bahwa Orang Yang Mengikuti Program ImunisasiPercaya Terhad
ap Hal-Hal Berikut: 1.Kemungkinan Terkena Penyakit Tinggi (Rentan Penyakit)
2.Jika Terjangkit, Penyakit Tersebut Membawa Akibat Serius
3.Imunisasi Merupakan Cara Paling Efektif Untuk Pencegahan Penyakit
4.Tidak Ada Hambatan Serius Untuk Imunusasi, Tetapi Hasil BeberapaPenelitan Model Ini
Menunjukan KebalikannyaModel Keyakinan Kesehatan Melingkupi Kebiasaan Seseorang
Dan Sifat
SifatYang Dikaitkan Dengan Perkembangan, Termasuk Gaya Hidup Tertentu Seperti Meroko
k, Diet, Olahraga, Perilaku Keselamatan, Penggunaan Alkohol,Penggunaan Kondom Untuk
Pencegahan Aids Dan Gosok Gigi. PromosiKesehatan Dan Pencegahan Penyakt Lebih
Ditekankan Pada Kontrol Resiko.Penelitian Terjadinya Gejala Dan Respon Terhadap Gejala
Menggambarkan
Secara Lengkap Bagaimana Individu Menginterpretasikan Keadaan Tubuh Dan
Bagaimana Berperilaku Selektif. Kelemahan Model Keyakinan Kesehatan
Secara Teoritis, Kelemahan Model Keyakinan Kesehatan Adalah : Model
keyakinan kesehatan lebih Didasarkan Pada Penelitian Terapan DalamPermasalahan
Pendidikan Kesehatan Daripada Penelitian Akademis.
1.Model Keyakinan Kesehatan Didasarkan Pada Beberapa asumsi yang dapat
Dilakukan, Seperti Pemikiran Bahwa Setiap Pilihan Perilaku Selalu
Berdasarkan Pertimbangan Rasional. Selain Rasionalnya Diragukan, ModelKeyakinan
Kesehatan Juga Tidak Memberikan Spesifikasi Yang TepatTerhadap Kondisi Ketika Individu
Membuat Pertimbangan Tertentu.
2.Model Keyakinan Kesehatan Hanya Memperhatikan Keyakian Kesehatan.
Kenyataan nya, orang dapat Membuat Banyak Pertimbangan Tentang
Perilaku Yang Tidak Berhubungan Dengan Kesehatan, tetapi masih
mempengaruhi kesehatan. Sebagai Contoh, Seseorang Dapat Bergabung
Dengan Kelompok Olahraga Karena Kontrak Sosial Atau Ketertarikan Pada
Seseorang Dalam Kelompok Tersebut. Keputusan Yang Diambil Tidak Ada
Kaitannya Dengan Kesehatan, Tetapi Memengaruhi Kondisi Kesehatannya.
3.Berkenaan dengan Ukuran dari komponen komponen model Ini, Banyak
Studi Menggunakan Konsep Operasional Dan Pengenalan yang berbeda
Sehingga sulit dibandingkan dan dapat Menyebabkan Hasil yang biasa danprediksi yang
tidak Konsisten. Analisa Model Ini Menentukan BahwaPrediktor Dapat Berubah Sewaktu-
Waktu.
Menurut Model Kepercayaan Kesehatan, Perilaku Ditentukan Oleh ApakahSeseorang:
1.Percaya Bahwa Mereka Rentan Terhadap Masalah Kesehatan Tertentu
2.Menganggap Masalah Kesehatan Ini Serius
3.Meyakini Efektivitas Tujuan Pengobatan Dan Pencegahan
4.Tidak Mahal
Pengertian Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif
terhadap kesehatan.
a. Tujuan instruksional
b. Bahan materi pengajaran
c. Topik
e. Evaluasi/penilaian
Pertama-tama anda harus tahu terlebih dahulu siapa yang menjadi sasaran promosi
kesehatan, pelajari sifat/karakteristiknya untuk memudahkan menyusun/merancang
perencanaan.(Jika diasumsikan bahwa sasaran sudah ada/ditetapkan/ditemukan). Maka yang
1) Menentukan segmentasi sasaran, yaitu memilih sasaran yang tepat dan dianggap sangat
menentukan keberhasilan promosi kesehatan.
b. Menyusun Jadwal Rencana Pelaksanaan Merupakan penjabaran dari rencana waktu dan
tempat akan pelaksanaan promosi kesehatan... yang biasanya disajikan dalam bentuk gan
chart/tabel di akhir SAP, atau dituliskan diawal pembuatan SAP setelah judul.
2) Beberapa yang dapat dipergunakan sebagai kerangka pikir dalam menetapkan prioritas:
Hierarki kebutuhan menurut teori Maslow; bila klien sebuah kelompok atau komunitas
pertimbangkan faktor predisposisi, pemungkin dan penguat. Khusus untuk keluarga, dapat
dipergunakan skala prioritas yang dikembangkan oleh Bailon & Maglaya (1988). Kriteria
prioritas pengajaran di komunitas, yaitu: kesadaran komunitas terhadap masalah, motivasi
memecahkan masalah, kemampuan perawat mempengaruhi pemecahan masalah, konsekuensi
serta beratnya jika masalah tidak terpecahkan.
Dengan demikian anda akan dapat membuat diagnosa keperawatan terkait promosi kesehatan
yang akan dilakukan. Silakan anda review kembali materi pembelajaran pada Bab-I terutama
hal, yaitu:
2) Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan yang harus menjadi pertimbangan dalam
perencanaan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu:
a) Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode
waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
b) Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi
c) Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku
yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap
yang ditunjukkan
menurut Bloom dibawah ini... (materi ini bisa anda perdalam dari literatur ilmu
pendidikan/proses belajar mengajar)
1. Pengetahuan/ingatan
2. Pemahaman
3. Penerapan/aplikasi
4. Analisa
5. Sintesis
1. Penerimaan
2. Pemberian respon
3. Penghargaan
4. Pengorganisasian
5. Karakterisasi
1. Persepsi
2. Kesiapan
3. Respon terbimbing
4. Mekanisme
5. Respon yg kompleks
6. Adaptasi
7. Originasi
Ada dua (2) jenis tujuan instruksional yang harus anda buat dalam rancangan SAP:
• Kata Kerja perilaku yang diharapkan, ditulis menggunakan kata kerja abstrak.
: • Memahami
• Menghargai
• Menguasai, dll.
b) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Adalah Tujuan pengajaran yang dibuat untuk keperluan
1x proses belajar mengajar, yang diharapkan langsung bisa dicapai sasaran dalam 1x
pertemuan.
Perhatikan :
• Tk. kesulitan bahan & tk pemahaman klien Kata Kerja perilaku yang diharapkan, ditulis
menggunakan kata kerja Konkret. Contoh Kata kerja kongkret:
• Menyebutkan
• Menjelaskan
• Memilih
• Menguraikan
• Membedakan
• Menentukan
• Menghitung
• Membandingkan
• Menyusun
Isi TIK:
• Kognitif
• Afektif
• Psikomotor
Syarat TIK:
• Tingkah laku yang diharapkan memiliki ciri-ciri: operasional, spesifik dan dapat diukur
Sifat TIK:
• Bertingkat/hierarkhi
• Setara
• Berurutan
• Kombinasi
Ciri TIK:
• Spesifik
• Operasional
• Dapat diukur
Cara menguji operasional / tidak-nya tujuan (yang anda dibuat) :Dengan cara menguji atau
mengukur aspek Tingkah Laku yang ditulis dalam rumusan tujuan tsb.
Unsur-unsur TIK :
2. Untuk merubah Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat menggugah emosi,
perasaan dan sikap sasaran, misalnya dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui
pemutaran film/video
3. Untuk perubahan kemampuan/Keterampilan: sasaran harus diberi kesempatan untuk
mencoba keterampilan tersebut.
1. Teori pendidikan : belajar yang paling mudah adalah dengan menggunakan media.
2. Memilih media promosi, yaitu saluran yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan
pada sasaran, yang didasarkan pada selera sasaran bukan selera pengelola program.
3. Media yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan, aspek yang
ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada. Selain itu Media yang
dipilih pun harus memberi dampak yang luas, oleh karena itu perlu ditentukan tujuan media
yang akan menjadi dasar perencanaan media : Jangkauan, frekuensi bobot, kontinuitas dan
biaya.
4. Mengembangkan pesan-pesan dalam media yang akan digunakan yang disesuaikan dengan
tujuan promosi.
i. Menyusun rencana evaluasi Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan,
dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan siapa yang
akan melaksanakan evaluasi tersebut.
DAFTRA PUSTAKA
bppsdmk.kemkes.go.id
Green, L & Kreuter, M.W, (2005). Health Promotion Planning, An Educational and
https://www.academia.edu/38484448/Promosi_kes