Anda di halaman 1dari 2

Tsunami Aceh

Orientasi :
Kejadian yang terjadi pada 26 Desember 2004 yang sangat memilukan Gempa bumi dan
Stunami Aceh.Kurang lebih 500.000 orang kehilangan nyawa dalam waktu singkat diseluruh
tepi dunia yang berbatasan dengan samudra Hindia.

Urutan Peristiwa :
Gempa yang terjadi pada waktu itu merupakan gempa yang paling hebat dalam kurun waktu 40
tahun terakhir.Gempa tersebut tidak hanya diaceh tetapi sampai di Malaysia, Thailand, Sri Langka,
bahkan sampai ke pantai Timur Afrika.Gempa bumi pada waktu itu merupakan gempa bumi yang
tercatat paling lama yaitu sekitar 10 menit.Beberapa ahli mengungkapkan bahwa gempa bumi ini
sanggup untuk menggetarkan bumi dengan amplitude getaran diatas 1 cm.Dan gempa yang berpusat
ditengah samudra Indonesia ini juga memicu gempa bumi diberbagai tempat diduniaAkibat dari
bencana tersebut 8 negara mendapatkan akibatnya dan 230.000 kehilangan nyawanya.Namun jumlah
korban di Asia Tenggara, Asia selatan ,dan Afrika Timur yang sesungguhnya tidak bisa diketahui dengan
tepat jumlahnya.Diperkirakan sedikitnya 150.000 orang, PBB memperkirakan sebagian besar dari korban
tambahan berada di Indonesia.Di Indonesia gempa dan tsunami menelan kuerang lebih dari 126.000
korban jiwa. Dan gedung gedung rumah rumah warga pun diratakan oleh tanah karena bencana
Tsunami.

Reorintasi :
Bencana ini adalah salah satu peristiwa yang paling banyak memakan korban jiwa yang
terjadi disejarah Indonesia. Semoga saja tidak terjadi lagi dinegara yang kita sayangi ini.
R.A Kartini

Orientasi :
Raden Ajeng Kartini atau yang kita kenal dengan Ibu Kartini. Dia adalah salah satu
keturunan keluarga terpandang yang lahir pada tanggal 21 April 1879.Dan keluarganya yang
mewariskan suatu hal yaitu pendidikan.Beliau pernah duduk dibangku sekolah dasar sampai
tamat sekolah sekolah dasar.Beliau tidak pernah puas akan ilmu pengetahuan dan membuat
beliau ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggiNamun ayahnya tidak sependapat dengan
beliau untuk melanjutkan pendidikanya. Tahu sikap ayahnya sperti itu beliau sedih namun tidak
bisa mengubah keputusan ayahnya.

Urutan Peristiwa :
Adat dikeluarganya yaitu seorang gadis atau wanita yang belum menikah belum
dibolehkan keluar rumah atau juga disebut dipingit. Untuk mengisi waktu luangnya beliau
membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki.Beliau memang gemar membaca atau kutu
buku dan menjadi keseharianya saat banyak waktu luang.Bahkan dia tidak takut untuk bertanya
kepada ayahnya bila dia tidak mengerti atau kurang paham.Kartini mempunyai teman yang
banyak di Belanda dan sering bekomunikasi dengan mereka.Bahkan pernah meminta kepada
Mr.J.H. Abendanon untuk memberikan dirinya beasiswa untuk bersekolah di Belanda.Belum
sempat menyampaikan keinginanya beliau dinikahkan dengan Adipati Rembang yang bernama
Raden Adipati Oyodiningrat.Walaupun begitu beliau tidak berhenti untuk bercita cita dan
karena suaminya pula mendukung cita citanya.Dengan ketekunan dan kegigihan dari beliau dan
suaminya mendirikan sekolahan wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Cirebon,
dan Malang. Sekolahan tersebut diberi nama dengan dengan sekolahan kartini.Pada tanggal 17
September 1904 Kartini meninggal dunia pada usia 25 saat melahirkan anak pertama dan satu-
satunya.Kemudian kisah beliau menjadi pelopor emansipasi wanita ditanah jawa. Kemudian
kisah R.A Kartini di bukukan oleh Abendanon dengan judul “Door Duistemis Tot Licht” atau yang
kita kenal dengan “Habis Gelap Terbitlah Terang”Buku ini telah menginspirasi wanita di
Indonesia tidak hanya pada waktu itu tapi sampai sekarang.

Reorientasi :
Kita tidak boleh melupakan jasa R.A Kartini  tetapi, kita harus mengenang jasa dan
meniru sifatnya yang pantang menyerah terhadap masalah apapun. Karena setia masalah pasti
ada jalan keluarnya.

Anda mungkin juga menyukai