Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

TUTORIAL LBM 3 ” JADI DOKTER ITU TIDAK MUDAH,


BUNG!” BLOK BCB & BIOMEDIK

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anggota

1. Farida Yuni Pertiwi (016.06.0001)


2. Dian Pratama Perbata (016.06.0002)
3. Grantina Nugraha (016.06.0003)
4. Irwin Ardiansah Fakar (016.06.0004)
5. I gede Artha Mahendra Duarsa (016.06.0005)
6. Lale Aprilia Kirana (016.06.0006)
7. M. Galda Intisiar (016.06.0007)
8. Rangga Kembang Taruna (016.06.0008)
9. Khrisna Anugerah Putera Kusnandar (016.06.0041)
10. Tri Aris Munandar (016.06.0042)

Tutor : dr. H. Indrajit, MS.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
Tahun Ajaran 2016 / 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah hasil Small Group Discussion( SGD ) kami pada modul
Basic Character Building ini dengan topik LBM 3. Penyusunan makalah ini
bertujuan agar mahasiswa Kedokteran UNIZAR dapat memahami isi makalah ini,
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga dapat bermanfaat
khususnya untuk mahasiswa kedokteran itu sendiri.
Tidak lupa juga kami mengucapakan terima kasih kepada :
1. dr. H. Indrajit, MS, selaku fasilitator dalam teks reading.
2. Seluruh anggota kelompok Idan semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah hasil diskusi SGD ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya sehingga kami menginginkan saran dan kritik yang membangun
dalam menyempurnakan makalah ini.Sehingga diharapan kami dapat
menyelesaikannya tugas makalah ini dengan hasil yang maksimal dan
memuaskan.

Mataram, 20 Oktober 2016

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………......1


1.2 TUJUAN………………………………………………………………..1
1.3 MANFAAT…………………………………………………………......2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….3

2.1 DATA TUTORIAL…………………………………………………….3


2.2...........SKENARIO LBM………………………………………………………4
2.3...........PEMBAHASAN LBM …………………………………………………6
I. KLARIFIKASI ISTILAH……………………………………….6
II. IDENTIFIKASI MASALAH……………………………………9
III. BRAIN STORMING…………………………………………..10
IV. RANGKUMAN PERMASALAHAN…………………….…..13
V. LEARNING ISSUE……………………………………………14
VI. REFERENSI…………………………………………………...15
VII. PEMBAHASAN LEARNING ISSUE…………………………17

BAB III PENUTUP……………………………………………………………...28


3.1. KESIMPULAN………………………………………………………..28

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………30

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kedokteran adalah salah satu program studi yang mempelajari ilmu tubuh
manusia berdasarkan sistem organnya, mulai dari keadaan normal hingga penyakit
dan cara-cara penyembuhannya. Di dalam fakultas kedokteran ini mahasiswa
diajarkan tentang cara mengeksplorasi keluhan pasien, melakukan pemeriksaan,
mendiagnosa, menangani pasien dengan baik.
Dalam proses belajar mengajar fakultas kedokteran menggunakan tipe
pembelajaran seperti SGD, Pleno SGD, kuliah, journal reading,pengembangan
sofskills dengan CSL, Praktikum, Penugasan dan Belajar Mandiri,dengan metode
pembelajaran tersebut diharapkan calon-calon dokter masa depan mampu menjadi
dokter yang profesional, mumpuni, dan amanah.

1.2. TUJUAN
Tujuannya agar mahasiswa kedokteran mengetahui bagaimana tahapan
menjadi seorang dokter mulai dari tahap akademik, tahap profesi, UKMPPD, dan
mengikuti program intership serta nantinya jika sudah menjadi dokter tahu
bagaimana cara membuka praktik mandiri.

1
1.3. MANFAAT
1. Untuk membangun membangun motivasi belajar bagi para calon dokter
dalam melewati berbagai tahapan akademik.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap pendidikan kedokteran.
3. Untuk mengembangkan kemampuan profesionalitas sebagai seorang
dokter.
4. Untuk mengetahui jenis ujian yang dilewati saat tahap menjadi seorang
dokter.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DATA TUTORIAL
Hari/Tanggal :
- Sesi 1 : Senin, 10 Oktober 2016
- Sesi 2 : Rabu, 12 Oktober 2016
Tutor : dr. Indrajid, MS
Moderator : M. Inas Galda Intisiar
Sekretaris :
1. Tri Aris Munandar
2. I Gede Artha Mahendra Duarsa

3
2.2........................................................................................................ SKENARIO LBM

“JADI DOKTER ITU TIDAK MUDAH, BUNG!”

Suatu hari mahasiswa baru fakultas kedokteran sebut saja namanya Bunga
bertemu dengan kakak kelasnya yang baru saja mengikuti UKMPPD, sebut saja
namanya Mawar.

Bunga : “Kak kenapa sedih?”

Mawar : “Gapapa dek, saya sudah tiga kali ikut UKMPPD belum lulus
juga”

Bunga :“Saya ikut sedih mendengarnya kak, semoga kakak sukses


berikutnya”

Mawar :“Beruntung kamu dek, jangan seperti kakak ya, kakak menyesal
gak dengerin apa kata dosen dulu”

Bunga : “Kenapa kak?”

Mawar : “Gapapa, pesen kakak, ikutin semua tahapan study dengan baik
mulai dari masuk. Sampai kamu lulus, jangan banyak bolos kuliah,
SGD, Pleno SGD, journal reading,CSL, Praktikum, ikuti dengan
serius karena itu bekal penting kamu menjadi dokter danlulus
UKMPPD dan jangan lupa aktif berorganisasi ya, itu penting
banget buatpengembangan sofskills saat Co Ass jadilah Co Ass
yang baik. Jangan banyak bolos. Rajin ikut Bedsideteaching,
CBD,DOPS, Penyuluhan, dan journal reading.Kakak nyesel nggak
ikutin semua itu dengan sungguh sungguh”.

4
Bunga : “Iya kak, terimakasih masehatnya”

Mawar :“Kakak malu, teman-teman kakak sudah ikut program intership


bahkan udah ada yang buka Praktik mandri dan ada yang
berencana ikut program DLP juga. Kamu belajaryang rajin ya,
kakak pamit duluAssallamualaikum.”

Bunga : “Iya kak, Waalaikumsalam”

Tidak berapa lama, mahasiswa sebut saja namanya Kumbang


datangmenghampiri.

Kumbang: “Ada apa sis?”

Mawar: “Jadi dokter itu tidak mudah, Bung !” jawab bunga sambil berlalu”.

5
PEMBAHASAN LBM
I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. UKMPPD adalah Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi
Dokter (ujian kompetensi yang akan dilalui oleh semua calon dokter
yang ingin mendapatkan gelar dokter (dr). Tujuan dari UKMPPD yaitu
untuk menjamin mutu lulusan program pendidikan dokter sesuai dengan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Sebagaimana amanat
UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dan UU RI
Nomor 20 tentang Pendidikan Kedokteran.
2. Journal readingadalah tugas individu dimana dokter muda
mempresentasikan jurnal, mengumpulkan informasi serta menilai
keabsahan hasil penelitian (deskriptif atau analitik) sebagai bekal dasar
bagi evidence based medicine.Tujuan tugas ini adalah dokter muda
mampu menilai secara kritis keabsahan informasi terkini dan
menerapkan dalam pengelolaan kasus yang ada.

6
3. CBD adalah Clinical based discution dimana tujuannya didesain untuk
menstimulasi pembelajar (dokter muda / residen) untuk
mendiskusikanalasan (reasoning), apakah yang diambil oleh pembelajar
ketika melakukan perilaku tertentu terkait dengan kasus pasien. Dengan
mendiskusikan alasan tindakan yang diambil tersebut, penguji dapat
mengeksplorasi berbagai hal, meliputi: Penerapan pengetahuan
kedokteran, Kemampuan pengambilan keputusan (termasuk critical
thinking dan problem solving) dan hal-hal lain yang terkait dengan
etika.
4. Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung
didepan pasien. Dengan bedside teaching mahasiswa bisa menerapkan
ilmu pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi,
keterampilan klinik dan profesionalisme, menemukan seni pengobatan,
mempelajari bagaimana tingkah laku dan pendekatan dokter kepada
pasien.
5. DOPS (Direct observation of procedural skills)adalah sebuah metode
untuk menilai keterampilan dokter muda atau PPDS dalam melakukan
prosedur tindakan pemeriksaan laboratorium, praktik rutin maupun
performa dalam melakukan informed consent.
6. Softskill adalah suatu kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan
orang lain, berdiskusi,keahlian di luar bidang akademik, kemampuan
mahasiswa untuk berorganisasi.
7. CSL (Clinical Skill Lab) adalahkegiatan pembelajaran yang
mempelajari dan melatih untuk meningkatkan keterampilan yang
nantinya diperlukan saat klinis.

7
8. Program DLP (Dokter Layanan Primer) adalah program pendidikan
terstruktur yang disediakan untuk memenuhi Kebutuhan pengetahuan
dan ketrampilan khusus untuk memberikan pelayanan ditingkat Primer.
9. SGD (Small Grup Discusion) atau Diskusi Kelompok Kecil merupakan
suatu metode belajar yang dimaksudkan untuk membangun kerjasama
individu dalam kelompok, kemampuan analitis, dan kepekaan sosial
serta tanggung jawab dari peserta didik/ siswa.
10. Coas atau ko-asisten merupakan sebutan bagi seorang mahasiswa yang
telah lulus dalam mendapatkan gelar S.Ked, namun masih harus
melanjutkan pendidikan profesi mereka sebelum lulus dalam uji
kompetensi menjadi seorang dokter (UKDI).
11. Intership adalah pelatihan keprofesian berbasis kemandirian pada
pelayanan primer guna memahirkan kompetensi, meningkatkan kinerja,
dan menerapkan standar profesi pada praktik kedokteran setelah selesai
pendidkan dokter dan uji kompetensi. Interensif ini merupakan kegiatan
magang, program pengabdian pemerintah, program pegawai tidak tetap.
12. Pleno SGD adalah rapat yang merupakan forum tertinggi dalam
melaksanakan tugas seperti mempresentasikan hasil diskusi dari SGD
yang telah dilaksanakan dan menyamakan persepsi.
13. Praktek mandiri adalah suatu praktek yang di kerjakan oleh seseorang
maupun orang banyak di luar lembaga pemerintah.

8
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa tahapan untuk menjadi seorang dokter?
2. Kenapa mahasiswa kedokteran harus melakukan UKMPPD ?
3. Apa syarat untuk lulusUKMPPD ?
4. Apa jenis ujian dalam UKMPPD ?
5. Berapa batasan mahasiswa untuk ikut UKMPPD ?
6. Kenapa kakak kelas bernama mawar tidak lulus UKMPPD ?
7. Kenapa teman mawar ingin mengikuti program DLP ?
8. Kenapa softskill itu penting ?
9. Apa wujud nyata dari coass ?
10. Bagaimana cara menjalani coass yang baik ?
11. Apa saja syarat untuk mengikuti intership ?
12. Apa syarat untuk mengikuti coass ?
13. Apa syarat untuk membuka praktek mandiri ?
14. Apa yang dimaksud DOPS ?
15. Apa yang dimaksud Bedside teaching ?
16. Apa yang dimaksud coass ?
17. Apa yang di maksud interenship ?
18. Apa yang dimaksud Pleno SGD ?
19. Mengapa berorganisasi itu penting ?

9
III. BRAIN STORMING
1. Tahap untuk menjadi seorang dokter adalah sebagai berikut :
a) Akademik( Kuliah, SGD, CSL, Journal Reading, Praktikum, Pleno SGD,
Ujian, Softskill, Hardskill)
b) Profesi(Beside teaching, CbD, DOPS, Penyuluhan, Journal reading).
c) Mengikuti UKMPPD
d) Sumpah Dokter
e) Interenship
2. Mahasiswa kedokteran harus melakukan UKMPPD karena selain sebagai
syarat untuk menjadi seorang dokter, UKMPPD juga bertujuan untuk
menjaga mutu lulusan pendidikan dokter, dan merupakan bentuk
perlindungan terhadap masyarakat serta pengguna jasa layanan kedokteran.
3. Syarat lulus UKMPPD adalah harus selasai program profesi kedokteran serta
harus lulus ujian OSCE dan CBT karena itu merupakan indikasi untuk lulus.
4. Jenis ujian dalam UKMPPD adalah ujianComputer Based Test (CBT) dan
OSCE. dimana CBT merupakan suatu tes yang menguji pengetahuan
mahasiwa dalam bidang kedokteran. Sedangkan OSCE adalah tes yang
menguji keterampilan dan profesionalisme mahasiswa yang akan menjadi
dokter.
5. Batasan mahasiswa untuk ikut UKMPPD yaitu 8 kali dalam 2 tahun
6. Kakak kelas bernama mawar tidak lulus UKMPPD karena mawar tidak
mengikuti tahapan akdemik dan profesi dengan baik.
7. Teman mawar ingin mengikuti program DLPkarena itu merupakan salah satu
program pemerintah setelah interenship yang memiliki tingkat setara dengan
specialis, serta program pendidikan ini disediakan untuk memenuhi
Kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan khusus untuk memberikan
pelayanan ditingkat Primer.

10
8. Softskill itu penting karenaseorang dokter tentu harus memiliki kemampuan
berinteraksi baik kepada pasien atau masyarakat luas karena dokter harus
memiliki 3 aspek yaitu hardskill, softskill,attitude.
9. Wujud nyata dari coass yaitu melakukan magang/praktik dari rumah sakit
yang bekerja sama dengan universitas, belajar bagaimana mengobati pasien
atau mengasah skill secara langsung terhadap pasien, dan
menerapkanpelajaran / teori- teori yang sudah di dapat pada saat tahap
akademik.
10. Cara menjalani coass yang baik adalah dengan menekuni aturan yang
ada,serius dalam melaksanakan tugas, five star doctor,attitude,behaviordan
mentaati isi sumpah dokter.
11. Syarat untuk mengikuti intership adalah lulus UKMPPD
12. Syarat untuk mengikuti koas adalah lulus tahapan akademik
13. Syarat untuk membuka praktik sendri adalah telah mengikuti Interenship dan
memiliki SIP.
14. DOPS (Direct observation of procedural skills)adalah sebuah metode untuk
menilai keterampilan dokter muda atau PPDS dalam melakukan prosedur
tindakan pemeriksaan laboratorium, praktik rutin maupun performa dalam
melakukan informed consent.
15. Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung didepan
pasien. Dengan bedside teaching mahasiswa bisa menerapkan ilmu
pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana
tingkah laku dan pendekatan dokter kepada pasien.

11
16. Coas atau ko-asisten merupakan sebutan bagi seorang mahasiswa yang telah
lulus dalam mendapatkan gelar S.Ked, biasanya juga di sebut dokter
mudayang sedang melaksanakan profesi dokter pendidikan profesi.
17. Intership adalah pelatihan keprofesian berbasis kemandirian pada pelayanan
primer guna memahirkan kompetensi, meningkatkan kinerja, dan menerapkan
standar profesi pada praktik kedokteran setelah selesai pendidkan dokter dan
uji kompetensi. Interensif ini merupakan kegiatan magang, program
pengabdian pemerintah, program pegawai tidak tetap.
18. Pleno SGD adalah rapat yang merupakan forum tertinggi dalam
melaksanakan tugas dimana membahas kembali hasil diskusi dari lbm 1 dan
2, memprensentasikan hasil diskusi di hadapan kelompok lain untuk
menyamakan persepsi.
19. Berorganisasi itu penting karena merupakan wadah untuk meningkatkan
softskill.

12
IV. RANGKUMAN PERMASALAHAN

Untuk menjadi seorang dokter yang baik mahasiswa kedokteran harus


melakukan berbagai tahapan mulai dari tahap akademik, tahap profesi, mengikuti
UKMPPD, sumpah dokter dan intership. Sebelum menjadi dokter mahasiswa
kedokteran harus lulus semua tahapan tersebut, setelah lulus tahap akamedik
mahasiswa akan melaksanakan tahapan profesi atau coas lalu mengikuti
UKMPPDsyaratnya mahasiswa kedokteran harus selasai program profesi
kedokteran jenisujian UKMPPD ada 2 yaitu OSCE dan CBT batasan mahasiswa
untuk ikut UKMPPD yaitu 8 kali dalam 2 tahun.

Setelah lulus ujian UKMPPD mahasiswa akan melaksanakan intership


atau pelatihan keprofesian berbasis kemandirian pada pelayanan primer guna
memahirkan kompetensi, meningkatkan kinerja, dan menerapkan standar profesi
pada praktik kedokteran setelah selesai pendidikan dokter dan uji kompetensi.
Setelah lulus program intership seorang dokter sudah boleh buka praktik mandri
dan ada yang berencana ikut program DLPatau metode untuk menilai
keterampilan dokter muda.

13
V. LEARNING ISSUE
1. Apa jenis ujian dalam UKMPPD?
2. Apa syarat mahasiswa untuk mengikuti UKMPPD?
3. Apa yang di maksud program DLP?
4. Apa syarat untuk membuka praktik mandiri?
5. Apa yang dimaksud DOPS?
6. Apa yang dimaksud bedside teaching?
7. Apa yang dimaksud coass?
8. Apa yang dimaksud interenship?
9. Apa yang dimaksud pleno SGD?

14
VI. REFERENSI
1. B. Cahyono, J.B Suharjo. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam
Praktik Kedokteran. Yogyakarta : Kanisius
2. Setianto, Anton Yudi dkk. 2008. Panduan Lengkap Mengurus Perijinan &
Dokumen Pribadi, Keluarga & Bisnis. Medan : Praninta Offset
3. Hanafiah, M. Jusuf dkk. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC
4. Undang-undang Praktik Kedokteran. 2005. BAB VI REGISTRASI DOKTER DAN
DOKTER GIGI. Yogyakarta : Pustaka Yustisia
5. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia. 2010. Registerasi Dokter Program
Intership. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia
6. Vidiawati, Dhana.2014. Upaya Mengejar Keterlambatan Pergerakan Kualitas
Layanan Primer di Indonesia. Jakarta : Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedikteran UI
7. Naeem, Naghma. 2013. Validity, Reliability, Feasibility, Acceptability and
Educational Impact of Direct Observation of Procedural Skills (DOPS). Jakarta :
Universidad Catolica de Chili
8. Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Islam Indonesia. 2015.
Dokter Layanan Primer.http://lemfkkedokteranuii.blogspot.co.id/2015/dokter-
layanan-primer.html diakses pada tanggal 16 Oktober 2016
9. HMKU FK Udayana. 2015. Kajian Dokter Layanan Primer.http://kajian-dokter-
layanan-primer./ diakses pada tanggal 16 Oktober 2016
10. Saraswati, Made Ratna. 2015. Seputar Koas Di Lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana.http://hmku.fkunud.com/koas-2/ diaskes pada tanggal 16
Oktober 2016

15
11. UMY. 2015. Metode Pembelajaran Klinik “Bedside Teaching”.
http://uscnd.ac.id/berita-161-metode-pembelajaran-klinik-%E2%80%9Cbedside-
teaching%E2%80%9D.html/ diaskes pada tanggal 16 Oktober 2016
12. Fitriani, Retno. 2013. Penerapan Media Audio Visual dan Small Group Discussion
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Biologi Materi Bumi
dan Benda Langit Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Akomodasi Perhotelan 1
SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
13. HMKU FK Udayana. 2015.Proses Belajar Prodi Kedokteran
Umum.http://hmku.fkunud.com/proses-belajar-prodi-kedokteran-
umum/diakses pada tanggal 16 Oktober 2016

16
VII. PEMBAHASAN LEARNING ISSUE
Jenis Ujian Dalam UKMPPD
a. Uji kompetensi CBT
Dilaksanakan secara nasional oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi
Mahasiswa Program Profesi Dokter.
Proses Manajemen Pelaksanaan Ujian CBT

17
b. Uji kompetensi OSCE (Objective Structured Clinical Examination)
OSCE Nasional dilaksanakan pada FK yang terakreditasi A/B
secara internal, sedangkan pada FK yang terakreditasi C bertempat di FK
terakreditasi A/B bila fasilitas OSCE-nya belum lengkap. Bagi institusi
pendidikan dokter terakreditasi C dengan fasilitas OSCE yang telah
memenuhi standar, dapat menjadi tempat pelaksanaan ujian OSCE.

Kaidah pelaksanaan OSCE Nasional:


 Untuk FK terakreditasi A/B, penguji berasal dari FK yang
bersangkutan(Penguji Internal) yang telah memenuhi syarat sebagai
Penguji OSCENasional.
 Soal-soal berasal dari PNUKMPPD
 Penyedia pusat yang terdiri dari PNUKMPPD, KKI dan Organisasi
Profesi

18
Proses manajemen Pelaksanaan Ujian Osce

19
1. Persyaratan mengikuti UKMPPD
1. WNI yang menjadi mahasiswa program profesi dokter dan telah
menyelesaikan Kepaniteraan klinik di institusi pendidikan dokter di
Indonesia dan terdaftar pada pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-
Dikti)
2. Mengikuti paket bimbingan dan Tryout yang diadakam oleh institusi
sesuai batch yang akan diikuti (Wajib untuk firstaker dan retaker).
3. Membayar biaya ujian seperti yang di syaratkan oleh PNUKMPPD Biaya
Ujian UKMPPD

2. Program DLP adalah program pendidikan terstruktur yang disediakan untuk


memenuhi Kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan khusus untuk
memberikan pelayanan ditingkat Primer.

Kompetensi Dokter Layanan Primer


Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) diterbitkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) pada akhir tahun 2012. SKDI menjadi standar
kompetensi bagi dokter di Indonesia. Di standar tersebut dinyatakan bahwa
dokter yang dihasilkan institusi pendidikan kedokteran adalah dokter yang
akan bekerja di layanan primer, bukan di layanan sekunder.

20
Pendidikan kedokteran dasar dan program internsip mempersiapkan
dokter untuk bekerja di layanan primer dan melanjutkan pendidikan, seperti
program magister, spesialisasi, dan pendidikan DLP. Kelompok Kerja
Percepatan Pengembangan Kebijakan Dokter Layanan Primer yang terdiri atas
perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Tinggi dan
Riset, KKI, IDI, dan Asosiasi Institusi Pendidikan
Kedokteran Indonesia merumuskan rancangan area kompetensi DLP
yaitu:

a) Manajemen Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer


Mampu menghasilkan nilai tambah dalam proses pengelolaan
fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui penerapan fungsi manajemen
dan prinsip kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan mutu kesehatan,
aksesibilitas, efektivitas dan efisisensi fasilitas pelayanan kesehatan
primer.
b) Pengelolaan Kesehatan yang Berpusat pada Individu dan Keluarga
Mampu menganalisis dan meng-evaluasi masalah kesehatan pasien
dalam bidang ilmu, teknologi, dan praktik kedokteran keluarga serta
merespons dinamika faktor eksternal yang meliputi perspektif pasien dan
komunitas, lingkungan, budaya, kebijakan, prioritas masalah kesehatan
nasional dan fasilitas pelayanan kesehatan primer, dengan pendekatan
praktik primer berbasis bukti serta penerapan prinsip pelayanan holistik,
komprehensif, bersinambung, terkoordinasi, berbasis pencegahan, sadar
mutu dan sadar biaya.

21
c) Pengelolaan Kesehatan yang Berorientasi pada Komunitas dan Masyarakat
yang memiliki risiko, dengan melakukan analisis terhadap determinan
sosial kesehatan dan diagnosis komunitas untuk meningkatkan kesehatan
melalui pencegahan, dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
kesehatan di pelayanan primer
d) Keterampilan Klinis
Mampu mengelola masalah kesehatan berdasarkan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini untuk melakukan penapisan berbagai
masalah kesehatan mulai dari tahap asimptomatik sampai tahap
rehabilitasi (continuum of disease), melalui keterampilan klinis terlatih
dalam kewenangan di pelayanan primer.
e) Etika, Hukum dan Profesionalisme di Pelayanan Primer
Mampu menyelaraskan individu, keluarga, komunitas dan
masyarakat, dalam mengelola masalah kesehatan dan fasilitas kesehatan
primer sesuai standar etika dan profesi, meliputi akuntabilitas, orientasi
pelayanan, komitmen pada pengembangan profesionalisme dan
pembelajaran sepanjang hayat dengan cara membangun karakter
profesional, dan kompetensi individu.
f) Kepemimpinan
Mampu membangun mental pemimpin agar dapat berperan sebagai
pemimpin, koordinator, manajer pelayanan dan fasilitas pelayanan
kesehatan primer.
Selain itu, mampu membangun iklim dan budaya organisasi untuk
beradaptasi danmentransformasi semua elemen organisasi dengan
mengembangkan kepemimpinan dalam mengelola masalah kesehatan
melalui kepemimpinan yang efekif.

22
g) Komunikasi Holistik, Komprehensif dan Kecakapan Budaya
Mampu berkomunikasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien,
keluarga,masyarakat, sejawat, profesi lain, dan pemangku kepentingan
sebagai pemberi layanan kesehatan, pendidik, peneliti, pemimpin,
koordinator, dan manajer fasilitas pelayanan kesehatan primer.
Kemampuan itu diperlukan untuk mengelola masalah kesehatan,
advokasi, negosiasi (mediasi), dan mobilisasi individu, keluarga,
masyarakat, dan media massa agar berhasil membangun kemitraan
berkesinambungan dengan individu, keluarga, masyarakat, sejawat, dan
profesi lain menggunakan latar belakang sosial budaya pasien dan
lingkungan sebagai sumber daya yang bermanfaat.

3. Syarat Membuka Praktik Mandiri


Para dokter umum dan spesialis serta tenaga medis lainnya yang ingin
membuka praktik dilindungi oleh undang-undang. Undang-undang yang
mengatur tentang izin praktik para dokter ini adalah UU RI No.29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran. Oleh sebab itu para dokter yang ingin membuka
praktik kedokteran harus mengacu pada Undang-Undang tersebut.

23
Adapun syarat permohonan Izin Praktik adalah sebagai berikut :
a. Foto Copy surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter
gigi yang diterbitkan dan dilegalisir asli oleh Konsil Kedokteran Indonesia
yang masih berlaku.
b. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik atau surat keterangan dari
satrana pelayanan kesehatan sebagai tempat praktiknya.
c. Surat rekomendasi dari organisasi profesi, sesuai tempat praktik.
d. Memiliki Surat Izin Praktik
e. Pas foto ukuran 4x6 cm 3 lembar dan 3x4 cm 2 lembar
f. Bagi WNA, telah melakukan evaluasi di Perguruan Tinggi di Indonesia
berdasarkan permintaan tertulis Konsil Kedokteran Indonesia.
g. Memiliki surat izin kerja dan izin tinggal sesuai ketentuan perundang-
undangan bagi WNA
h. Bagi WNA, harus memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang
dibuktikan dengan bukti lulus Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa
Indonesia.
i. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan wajib membuat daftar dokter dan
dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran saran pelayanan kesehatan
yang bersangkutan.
j. Daftar nama-nama tersebut harus dipasang di tempat terbuka dan mudah
dilihat.
k. Bagi dokter dan dokter gigi yang menyelenggarakan praktik perorangan
wajib memasang papan nama praktik kedokteran.

24
Prosedur pengajuan izin praktik:

1. Untuk memperoleh SIP, dokter dan dokter gigi yang bersangkutan harus
mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota tempat praktik kedokteran dilaksanakan dengan
melampirkan syarat-syarat tersebut di atas.
2. Dalam mengajukan permohonan SIP harus dinyatakan secara tegas
permintaan SIP untuk tempat praktik pertama, kedua atau ketiga.
3. Untuk memperoleh SIP kedua, ketiga pada jam kerja, dokter dan dokter
gigi yang bekerja di layanan kesehatan pemerintah dan sarana pelayanan
kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah harus melampirkan surat ijin dari
pimpinan institusi/sarana pelayanan kesehatan dimana dokter dan dokter
gigi bekerja.
4. Dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi peryaratan diberikan SIP
untuk 1 (satu) tempat praktik.
5. SIP dokter dan dokter gigi diberikan paling banyak untuk 3 (tiga) tempat
praktik, baik pada sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah, swasta
maupun perorangan.
6. SIP 3 (tiga) tempat praktik berada dalam suatu kabupaten/kota lain baik
dari propinsi yang sama maupun lain.
7. Dinas Kesehatan dalam memberikan SIP harus mempertimbangkan
keseimbangan antara jumlah dokter atau dokter gigi dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan.

25
4. Pengertian DOPS
DOPS adalah sebuah metode untuk menilai keterampilan PPDS dalam
melakukan prosedur tindakan pemeriksaan laboratorium.
Tujuan DOPS adalah;
a. Menilai pengetahuan tentang indikasi pemeriksaan laboratorium.
b. Menilai performa dalam melakukan informed consent.
c. Menilai performa dalam melakukan persiapan sebelum pemeriksaan
laboratorium.
d. Menilai prosedur K3
e. Menilai pengetahuan prosedur praktik rutin
f. Menilai perforam dalam melakukan tindakan praktik rutin
g. Menilai pengetahuan tentang interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
5. Pengertian BedsideTeaching
Bedside Teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan
pasien. Dengan Bedside Teaching mahasiswa bisa menerapkan ilmu
pengetahuan, melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisne, menemukan seni pengobatan, mempelajar I bagaimana
tingkah laku dan pendekatan dokter kepada pasien.

26
6. Pengertian Co-ass
Koas atau ko-asisten merupakan sebutan bagi seorang mahasiswa yang
telah lulus dalam mendapatkan gelar S.Ked, namun masih harus melanjutkan
pendidikan profesi mereka sebelum lulus dalam uji kompetensi menjadi
seorang dokter (UKDI).
Menurut undang-undang RI No.20 Tahun2013 Tentang Pendidikan
Kedokteran, Pendidikan Profesi adalah Pendidikan Kedokteran yang
dilaksanakan melalui proses belajar mengajar dalam bentuk pembelajaran
klinik dan pembelajaran komunitas yang menggunakan berbagai bentuk dan
tingkat pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan sebagai tempat
praktik kedokteran.

7. Pengertian Internship
Internsip adalah pelatiha keprofesian berbasis kemandirian pada pelayanan
primer guna memahirkan kompetensi, meningkatkan kinerja, dan menerapkan
standar profesi pada praktik kedokteran setelah selesai pendidkan dokter dan
uji kompetensi.(UU Konsil Kedokteran Indonesia)

8. Pengertian Pleno SGDadalah rapat yang merupakan forum tertinggi dalam


melaksanakan tugas seperti mempresentasikan hasil diskusi dari SGD yang
telah dilaksanakan dan menyamakan persepsi.

27
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kedokteran adalah salah satu program studi yang mempelajari ilmu tubuh
manusia berdasarkan sistem organnya, mulai dari keadaan normal hingga
penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Untuk menjadi seorang dokter yang
baik mahasiswa kedokteran harus melakukan berbagai tahapan mulai dari
tahap akademik, tahap profesi, mengikuti UKMPPD, sumpah dokter dan
intership. Sebelum menjadi dokter mahasiswa kedokteran harus lulus semua
tahapan tersebut, setelah lulus tahap akamedik mahasiswa akan melaksanakan
tahapan profesi koas atau ko-asisten merupakan sebutan bagi seorang
mahasiswa yang telah lulus dalam mendapatkan gelar S.Ked.
Setelah lulus tahapan profesi atau koas mahasiswa akan mengikuti
UKMPPDsyaratnya mahasiswa kedokteran harus selasai program profesi
kedokteran jenisujian UKMPPD ada 2 yaitu ujian OSCE (Objective-
Structured Clinical Examination) ujian dilaksanakan secara nasional pada FK
yang terakreditasi A/B secara internal, sedangkan pada FK yang terakreditasi
C bertempat di FK terakreditasi A/B bila fasilitas OSCE-nya belum lengkap.
Bagi institusi pendidikan dokter terakreditasi C dengan fasilitas OSCE yang
telah memenuhi standar dapat digunakan sebagai pelaksanaan ujian OSCE dan
ujian CBT (Computer Based Test)dilaksanakan secara nasional oleh Panitia
Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter.batasan
mahasiswa untuk ikut UKMPPD yaitu 8 kali dalam 2 tahun.

28
Setelah lulus ujian UKMPPD mahasiswa akan melaksanakan intership
atau pelatihan keprofesian berbasis kemandirian pada pelayanan primer guna
memahirkan kompetensi, meningkatkan kinerja, dan menerapkan standar
profesi pada praktik kedokteran setelah selesai pendidkan dokter dan uji
kompetensi. Setelah lulus program intership para dokter umum dan spesialis
serta tenaga medis lainnya yang ingin membuka praktik dilindungi oleh
undang-undang. Undang-undang yang mengatur tentang izin praktik para
dokter ini adalah UU RI No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Oleh
sebab itu para dokter yang ingin membuka praktik kedokteran harus mengacu
pada undang-undang dan ada pula dokter yang berencana ikut program DLP
atau program pendidikan terstruktur yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan khusus untuk memberikan pelayanan
ditingkat primer.

29
DAFTAR PUSTAKA

B. Cahyono, J.B Suharjo. 2008. Membangun Budaya Keselamatan Pasien Dalam

Praktik Kedokteran. Yogyakarta : Kanisius

Fitriani, Retno. 2013. Penerapan Media Audio Visual dan Small Group Discussion Untuk

Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran IPA Biologi Materi Bumi dan

Benda Langit Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Akomodasi Perhotelan 1

SMK Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Surakarta : Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Hanafiah, M. Jusuf dkk. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC

HMKU FK Udayana. 2015. Kajian Dokter Layanan Primer

.http://kajian-dokter-layanan-primer./ diakses pada tanggal 16 Oktober 2016

HMKU FK Udayana. 2015.Proses Belajar Prodi Kedokteran

Umum.http://hmku.fkunud.com/proses-belajar-prodi-kedoktera umum/diakses

pada tanggal 16 Oktober 2016

Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Islam Indonesia. 2015. Dokter

Layanan Primer.http://lemfkkedokteranuii.blogspot.co.id/2015/dokter-layanan-
primer.html diakses pada tanggal 16 Oktober 2016

Naeem, Naghma. 2013. Validity, Reliability, Feasibility, Acceptability and Educational

Impact of Direct Observation of Procedural Skills (DOPS). Jakarta : Universidad

Catolica de Chili

30
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia. 2010. Registerasi Dokter Program Intership.

Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia

Setianto, Anton Yudi dkk. 2008. Panduan Lengkap Mengurus Perijinan & Dokumen

Pribadi, Keluarga & Bisnis. Medan: Praninta Offset

Saraswati, Made Ratna. 2015. Seputar Koas Di Lingkungan Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana.http://hmku.fkunud.com/koas-2/ diaskes pada tanggal 16


Oktober 2016

UMY. 2015. Metode Pembelajaran Klinik “Bedside Teaching”.

http://uscnd.ac.id/berita-161-metode-pembelajaran-klinik-%E2%80%9Cbedside-
teaching%E2%80%9D.html/ diaskes pada tanggal 16 Oktober 2016

Undang-undang Praktik Kedokteran. 2005. BAB VI REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER

GIGI. Yogyakarta : Pustaka Yustisia

Vidiawati, Dhana.2014. Upaya Mengejar Keterlambatan Pergerakan Kualitas Layanan

Primer di Indonesia. Jakarta : Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas

Kedokteran UI

31

Anda mungkin juga menyukai