TUTORIAL LBM 3
BLOK NEUROMUSKULOSKELETAL I
“KONTRAKSI OTOT”
DISUSUN OLEH :
SGD 1, KELOMPOK 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya dan dengan kemampuan yang kami miliki, penyusunan makalah SGD
(Small Group Discussion) LBM 3 yang berjudul kontraksi otot dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai hasil SGD lembar belajar mahasiswa
(LBM) 3 yang berjudul kontraksi otot meliputi seven jumps step yang dibagi
menjadi dua sesi diskusi. Penyusunan makalah ini tidak akan berjalan lancar tanpa
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Fachrudi Hanafi, M.Kes. sebagai dosen fasilitator SGD 1 yang
senantiasa memberikan saran serta bimbingan dalam pelaksanaan SGD.
2. Sumber literatur dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi kami
dalam berdiskusi.
3. Keluarga yang kami cintai yang senantiasa memberikan dorongan dan
motivasi.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas untuk
menyusun makalah ini, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Masalah 2
1.3 Manfaat Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial 6
2.2 Skenario LBM 1 6
2.3
2.4 Pembahasan LBM 1 4
2.3.1 Klarifikasi Istilah 4
2.3.2 Identifikasi Masalah 5
2.3.3 Brain Stroming 5
2.3.4 Rangkuman Permasalahan 12
2.3.5 Learning Issue 12
2.3.6 Referensi 13
2.3.7 Pembahasan Learning Issue 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 29
DAFTAR PUSTAKA 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
■ Otot rangka membentuk mayoritas jaringan otot di dalam tubuh. Otot rangka
terdiri dari spindel/gelondong-gelondong paralel yang panjang, serabut-serabut
berinti banyak dengan garis-garis tranversus, mampu berkontraksi kuat, dan
dipersarafi oleh nervi somaticae dan motorius branchiates. Otot ini digunakan
untuk menggerakkan tulang dan struktur-struktur lainnya, dan menyokong dan
memberikan bentuk pada tubuh. Masing-masing otot rangka sering dinamakan
berdasarkan orientasi bentuknya (misalnya, musculus rhomboideus major),
perlekatan perlekatannya (misalnya, musculus sternohyoideus), fungsinya
(misalnya, musculus flexor pollicis longus), posisinya (misalnya, musculi
interossei palmares), atau arah serabutnya (misalnya, musculus obliquus externus
abdominis).
■ Otot jantung adalah otot bergaris yang hanya ditemukan pada serabutnya
(misalnya, musculus obliquus externus abdominis). dinding cor (myocardium) dan
di dalam beberapa pembuluh darah besar yang dekat tempat bergabung dengan
cor. Otot jantung terdiri dari percabangan jejaring dari masing-masing sel yang
terhubung secara elektrik dan mekanik untuk bekerja sebagai satu unit. Kontraksi
otot ini kurang kuat dibandingkan otot rangka dan tahan terhadap kelelahan. Otot
jantung dipersarafi oleh nervi motorius viscerales.
1
urogenitale. Otot polos dipersarafi oleh nervi motorius viscerales. ( GRAYS
BASIC ANATOMY )
2
BAB II
PEMBAHASAN
Skenario
3
Pembahasan LBM 2
1. Klarifikasi Masalah
NO TERMINILOGI PENJELASAN
1 otot : Sebuah jaringan dalam tubuh manusia
dan hewa berfungsi sebagai alat gerak
aktif yang menggerakan tulang
2 metabolisme : Pertukaran zat pada organisme yang
meliputi proses fisika dan kimia,
pembentukan dan penguraian zat di
dalam badan yang memungkinkan
berlangsungnya hidup.
3 tulang : Rangka atau bagian rangka tubuh
manusia atau binatang, dimana tulang
ini bersifat keras.
4 energi : Kemampuan untuk melakukan kerja
(misalnya untuk energi listrik dan
mekanika). daya (kekuatan) yang dapat
digunakan untuk melakukan berbagai
proses kegiatan, misalnya dapat
merupakan bagian suatu bahan atau
tidak terikat pada bahan (seperti sinar
matahari)
5 saraf jaringan yang mengatur kerja sama,
menyalurkan rangsangan dari dan ke
alat-alat tubuh
2. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana mekanisme otot bisep dan trisep dalam
mengangkat beban ?
4
2. Keterkaitan sendi dan tulang dalam proses flesksi dan ekstensi
3. Jaringan histologi dari otot rangka ?
4. Bagaimana kontrkais dari otot rangka ?
3. Brain Stroming
Caput longum
Caput medial
Caput lateralis
Fungsi dari otot trisep adalah sebagai penahan beban
lengah pada sendi bahu dan ekstensi sendi siku. Namun khusus
pada caput longum ia dapat melakukan adduksi(gerakan
5
mendekati tubuh) sendi bahu. Otot manusia bekerja dengan
cara berkontraksi, sehingga otot bisa memendek, mengeran
dan pada bagian tengah otot akan membesar. Jika memendek,
tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan terangkat.
Kontraksi pada satu macam otot hanya mampu untuk
menggerakkan tulang ke satu arah saja, jadi supaya balik ke
posisi semula, otot tersebut harus berelaksasi dan ditarik ke
posisi semula.Untuk melakukan aktivitas tersebut otot lain ikut
ambil alih dengan cara berko ntraksi ibaratnya pembalik dari
kerja otot yang pertama tadi. Berdasarkan cara kerja otot dibagi
menjadi 2 tuh, yaitu : otot antagonis dan otot sinergis.
6
1. Gambar Otot Bisep Berkontraksi dan Otot Tricep
Berelaksasi
Jawaban::
7
straight-leg-raise), kontraksi yang hanya berasal dari otot-otot
flexor panggul saja akan menyebabkan panggul miring ke
anterior (anterior pelvic tilt) dan peningkatan lordosis vertebra
lumbalis, sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga untuk
memfleksikan femur dan fleksi femur menjadi tidak efisien.
Namun dengan adanya aksi dari otot-otot abdomen (seperti
musculus rectus abdominis), panggul dapat distabilkan dan
miringnya panggul ke anterior akibat tarikan ke inferior dari
otototot flexor panggul dapat dicegah, sehingga fleksi femur
pada sendi panggul dapat dilakukan dengan mudah.
OTOT KERANGKA
8
pada hewan dapat mencapai 12 cm. Diameter berkisar antara 10-
150µ. Bentuk panjang dan diameter serabut otot kerangka
tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
Bangun Histologi
A. Sarkolema:
B. Sarkoplasma:
Organoida, a.l.:
- mitokondria (sarcosomes)
- ribosom
9
- Apparatus golgi. - myofibril
-Endoplasmik retikulum
Paraplasma, a.l.:
- lipid
- glikogen
- myoglobin
Myofibril
10
Filament Miosin
Filamen Aktin
Garis H (Helleschreibe):
Terdapat dalam cakram A. Merupakan bagian agak cerah di kanan-
kiri garis M, yang bebas dari unsur aktin.
Garis M (Mittelschreibe):
Terdapat di tengah-tengah cakram A, suatu garis yang disusun oleh
bagian tengah filamen myosin yang menebal.
C. Inti:
11
Dalam satu serabut otot kerangka terdapat banyak inti, dapat
ratusan. Pada mamalia bentuk inti memanjang, terletak langsung di
bawah sarkolema pada otot pucat, sedangkan pada otot merah
letaknya lebih dalam lagi.
Secara umum pada mamalia posisi inti di tepi, tetapi pada insekta
dan vertebrata tingkat rendah posisi inti terletak di tengah, seperti
halnya otot jantung..
Susunan Otot
12
kapiler. Sejumlah serabut otot dibungkus oleh jaringan ikat pekat
dengan banyak serabut kolagen disebut fasikulus , sedangkan
pembungkusnya disebut perimisium. Di luar perimisium diisi oleh
jaringan ikat longgar yang memberikan kelonggaran bagi vasikulus
untuk bergerak. Beberapa fasikulus bergabung membentuk
muskulus dan dibalut oleh jaringan ikat pekat disebut epimisium,
sedangkan fasia terdapat disekitarnya.
Sebelum otot bertaut pada bungkul tulang baik pada origo dan
lebih-lebih pada insersio, terdapat tendon. Di daerah peralihan
antara otot dan tendon endomisium, perimisium berangsur-angsur
menebal untuk kemudian membentuk serabut tendon. Pada daerah
peralihan ini terdapat tendon spindle yang memiliki ujung saraf.
OTOT MANUSIA
HISTOLOGY
ANATOMY dan
EMBRIOLOG
Y 13
FISIOLOGY
2.3.6 Referensi
14
sel yang dinamakan sarkolema. Di antara sel-selnya tidak terdapat
jembatan sinsitium. Serat-serat otot tersusun atas miofibril yang terbagi
menjadi filamen-filamennya masing-masing. Berbagai miofilamen ini
tersusun dari protein-protein yang bersama-sama membentuk perangkat
kontraktil otot rangka.Mekanisme kontraktil di otot rangka bergantung
pada protein miosin-II, aktin, tropomiosin, dan troponin. Troponin terdiri
dari 3 subunit, troponin I, troponin T, dan troponin C. Protein-protein
penting lain di otot berperan dalam mempertahankan protein-protein
kontraktil agar berhubungan secara sesuai satu sama lain dan dengan
matriks ekstrasel.
15
terminalnya membungkus setiap miofibril. Tubulus T merupakan
invaginasi sarkolema dan berkontak dengan miofibril sebanyak dua kali
dalam setiap sarkomer. Mitokondria terdapat di antara miofibril dan
lamina basalis yang mengelilingi sarkolema.
Jawaban :
Otot rangka merupakan otot lurik yang melekat pada tulang yang
membentuk daging dari anggota badan. Susunan tulang merupakan
salah satu unsur sistem penegak. Tulang manusia dihubungkan
dengan tulang yang lain melalui sendi. Otot merupakan alat gerak
aktif dan sumsum tulang atau kerangka merupakan alat gerak pasif.
Sel-sel otot memiliki bentuk yang unik, walau demikian sel-sel ini
memiliki organela-organela yang hampir sama dengan yang
dimiliki sel lain pada umumnya, seperti mitokondria, lisosom, dan
lainnya. Namun, tidak seperti kebanyakan sel dalam tubuh, sel-sel
otot memiliki inti yang multinuclear atau lebih dari satu. Salah satu
ciri khas lain dari sel ini ialah penamakan garis garis striae, garis
16
ini dihasilkan dari pergantian bagian gelap dan terang di sepanjang
serabut otot.
17
bagian ini disebut sebaga zona H. Cairan sarkoplasma mengandung
kalium, magnesium, fosfat, enzim protein dalam jumlah besar, dan
mitokondria dalam jumlah yang banyak yang terletak di antara dan
sejajar dengan miofibril. Terdapatnya mitokondria dalam jumlah
yang banyak serta terletak di antara dan sejajar dengan miofibril
menunjukkan bahwa miofibril-miofibril yang berkontraksi
membutuhkan sejumlah besar adenosin trifosfat (ATP) yang
dibentuk oleh mitokondria.
18
susunan filamen tipis setelah pita A membentuk pita I yang
kurang padat. Pita H yang lebih terang, di tengah pita A,
merupakan daerah di mana, apabila otot melemas, filamen tipis
tidak bertumpang tindih dengan filamen tebal. Garis Z
merupakan tempat melekatnya filamen tipis. Bila potongan
melintang pita A diamati dengan mikroskop elektron, tampak
bahwa setiap filamen tebal dikelilingi oleh enam filamen tipis
dalam pola heksagonal yang teratur.
19
ke tunas ekor kemudian melalui mengalami proses epitalisasi yang
membentuk bola sel epitel dengan rongga kecil di tengahya setelah
somit tesebut berbentuk seperti bola dia nanti akan mengalami
penghancuran atau mengalami perurairan kemudian membentuk
yang Namanya sklerotom yaitu sel pembentuk tulang vertebra dan
tulang iga.
Dibagian atas somit terdapat yang Namanya dermatome dan 2 area
pembentuk otot yaitu dengan cara bermigrasi dan berprotiperasi.
Beberapa sel dari regio akan bermigrasi menjadi lapisan parietal
kemudian menjadi lempeng mesoderm lateral yang akan
membentuk otot-otot infrahioid dinding abdomen dibagian otot
ekstrimitas, pada minggu ke-7 otot ekstrimitas akan mengalami
pemadatan yang akan membentuk masenkim yang dimana
masenkim tersebut berasal dari sel-sel dorsal lateral somit
kemudian bermigrasi menjadi tunas ekstrimitas.Pada pembentukan
polao tot tersbut diatur oleh jaringan ikat yang 1 pada bagian
kepala berasal dari sel krista neuralis, kemudian yang ke-2 pada
regio servikal dan oksipital, dan yang ke -3 lapisan parietal
mesoderm lempeng lateralis.
20
masuknya ion Natrium dalam jumlah banyak akan memulai
terjadinya aksi potensial pada membran otot. Yang mana Aksi
potensial ini akan dihantarkan sepanjang membran otot
sebagaimana yang terjadi pada membran saraf. Hingga aksi
potensial yang terjadi di membran otot pada akhirnya sampai ke
bagian tengah otot yang menstimulasi retikulum sarkoplasma
melepaskan ion Kalsium. Ion Kalsium akan berikatan dengan
troponin-C, yang kemudian ini akan mengawali ikatan antara aktin
dengan myosin. Ikatan antara aktin dengan myosin menyebabkan
kedua filamen ini saling menarik ke arah tengah yang biasa
dinamakan dengan sliding filament mechanism atau
slidingcoupleing, hal inilah yang disebut sebagai kontraksi otot.
Kemudian setelah beberapa waktu, ion Kalsium dipompa kembali
ke retikulum sarkoplasma, lalu terjadi pelepasan ikatan antara aktin
dan myosin yang mana hal tersebut dinamakan relaksasi. Kontraksi
yang terjadi melalui sliding filament mechanism atau
slidingcoupleing, akibat terbentuknya cross-bridge yang disusun
oleh filamen myosin dan aktin, yang akan menarik aktin ke arah
myosin (tengah). Kekuatan untuk menarik diperoleh dari ATP yang
tersedia di kepala myosin dan akan aktif saat aksi potensial
mencapai bagian otot.
21
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan
pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
3. Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
a. Otot Polos/Licin
• Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua
ujung meruncing.
• Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
• Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
• Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan
sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian
tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
• Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai
jantung dan rangka.
b. Otot Lurik/Serat Lintang/Rangka
• Memiliki bentuk sel yang panjang seperti
serabut/benang/filament.
• Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
• Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang
yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya
myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan
sel otot.
• Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh
otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta
mudah lelah.
• Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang
untuk pergerakan.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil diskusi SGD kami kali ini, kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa manusia dapat bergerak karena ada kerjasama dari rangkaian susunan
rangka dan otot yang bekerja saling berkesinambungan. Rangka tersebut
tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya
kerja sama antara rangka , otot serta saraf, manusia dapat berjalan,
melompat, berlari bahkan berolahraga. Dari hasil diskusi kami ini pula kita
dapat memahami beberapa konsep diantaranya ialah memahami dan
mengidentifiksai anatomi, histology beserta embryology dari otot itu sendiri
hingga mekanisme yang lebih jelas bagaimana otot itu sendiri dapat
berkontraksi dan berelaksasi termasuk juga keterkaitan dari penjelasan origo
dan insertion dalam pemendekan otot sehingga dapat terjadinya gerakan
tangan seperti fleksi dan ekstensiy.
23
DAFTAR PUSTAKA
Guyton Dan Hall. 2014. Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Elsevier. Jakarta.
KBBI Online
Sobbota. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. EEG
Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Sherwood, LZ. 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi
8. EEG Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
24