Abstrak— PT. Unggul Jaya Sejahtera memproduksi batik printing aktivitas pengajuan barang dilakukan dengan membuat
(batik cetak), perusahaan mulai beroperasi di tahun 1983. Perusahaan dokumen pengajuan perintah pembelian barang dari bagian
yang mendesain, memproduksi, dan memasarkan sendiri produk- produksi ke bagian pembelian.
produknya. Permasalahan pada PT Unggul yaitu belum
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan dalam
terintegrasinya semua aktivitas dalam proses pengadaan dalam suatu
sistem sehingga diperlukan untuk pengembangan sebuah sistem yang
proses pengadaan existing PT Unggul mengalami beberapa
mengintegrasikan semua aktivitas dalam proses pengadaan. Dalam masalah. Pada proses pengajuan pembelian (purchase request)
aktivitas pembelian (purchasing) sering kali terjadi perbedaan data kebutuhan bahan untuk produksi tidak sesuai dengan
pencatatan antara barang yang diminta, barang yang dipesan, dan purchase order yang dibuat oleh divisi purchase. Proses yang
barang yang diterima. Perusahaan juga kesulitan dalam melacak berlangsung sering kali menghasilkan dokumen yang tidak
history permintaan. Selain itu diperlukan juga sistem yang sesuai antara permintaan dengan pembelian. Dalam aktivitas
mengintegrasikan proses pengadaan dengan proses bisnis yang lain pembelian (purchasing) sering kali terjadi perbedaan
seperti gudang, penjualan dan distribusi. Pengembangan sistem pencatatan antara barang yang diminta, barang yang dipesan,
terintegrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah perlunya suatu
sistem ERP khususnya pada modul pengadaan dan pergudangan.
dan barang yang diterima. Perusahaan juga kesulitan dalam
Pada penelitian menggunakan standar metodologi ASAP, penelitian melacak history permintaan.
hanya sampai pada tahapan realization, meliputi: project Permasalahan diatas terjadi karena belum terintegrasinya
management, organizational change management, training, baseline semua aktivitas dalam proses pengadaan dalam suatu sistem
configuration and confirmation, system management, final sehingga diperlukan untuk pengembangan sebuah sistem yang
configuration and confirmation, develop program, final integration mengintegrasikan semua aktivitas dalam proses pengadaan
test, dan quality check. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tersebut. Selain itu diperlukan juga sistem yang
terciptanya integrasi proses bisnis antara pembelian dan gudang mengintegrasikan proses pengadaan dengan proses bisnis yang
sehingga adanya kesesuaian data pada prose permintaan dengan
lain seperti gudang, penjualan dan distribusi. Pengembangan
pembelian, Adanya dokumentasi pembelian yang sesuai dengan
sistem ERP yang dikembangkan dan Pencarian atau pengecekan data sistem terintegrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah
atau proses terkait dengan bagian pembelian dapat dilakukan dengan perlunya suatu sistem ERP khususnya pada modul pengadaan
mudah. dan pergudangan.
Kata Kunci: ERP, SAP, Purchasing, ASAP, Material Management, II. STUDI LITERATUR
Procurement
A. ERP
I. PENDAHULUAN Enterprise Resource Planning (ERP) adalah perangkat
lunak utama dari perusahaan yang bekerja untuk
Salah satu industri yang bergerak di bidang percetakan mengintegrasikan informasi yang ada di semua bidang bisnis
batik yang mendesain, memproduksi, dan memasarkan sendiri yang memiliki tujuan untuk dapat merencanakan dan
produk produknya adalah PT. Unggul Jaya Sejahtera. PT mengelola semua sumber daya yang tersedia bagi suatu
Unggul berlokasi di JL. KH. Ahmad Dahlan No. 205 Tirto
perusahaan sehingga semua bisnis area dalam perusahaan bisa
Pekalongan. Dalam pengelolaan percetakan batik di PT.
berjalan dengan baik. Sistem ERP juga terdiri dari beberapa
Unggul terdiri dari sejumlah proses bisnis. Mulai dari
modul yang terintegrasi dengan satu sama lain, termasuk
pembelian, gudang, penjualan, akuntansi, produksi dan lain-
manajemen material, penjualan dan distribusi, perencanaan
lain. Dalam proses bisnis pengadaan terdapat sejumlah aktivitas
utama seperti: pengajuan atau permintaan pembelian (purchase produksi, keuangan, sumber daya manusia, dan lain-lain.
request), pembelian barang (purchase order), penerimaan Berikut adalah beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh sistem
barang (goods receipt), sampai dengan invoice. Saat ini informasi perusahaan [1]:
Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Enterprise Resource Planning Modul Purchasing (MM-PUR) Pada
108 SAP Dengan Metode ASAP di PT Unggul Jaya Sejahtera
Yani Putri, Ari Yanuar Ridwan, R. Wahjoe Witjaksono (hal.108 – 114)
1. Memiliki empat fungsi dasar yang ada, yaitu: Setelah menerima materi, posting penerimaan barang
a. Financial accounting modules melalui transaksi MIGO
b. Procurement modules 4. Post the invoice
c. Order management modules Setelah menerima faktur dari vendor, mengirim faktur
d. Inventory management modules dalam sistem melalui transaksi MIRO.
2. Terintegrasi, data tidak berlebihan, menggunakan satu
database utama dan menyediakan akses ke semua modul III. METODE PENELITIAN
menggunakan single interface.
3. Platform multiuser, bisa diakses oleh lebih dari satu A. Model Konseptual
pengguna. Berdasarkan model konseptual pada Gambar 1 dalam
pengembangan sistem informasi berbasis ERP didasari oleh
B. Konsep Dasar ERP permasalahan yang terdapat pada pengadaan PT Unggul
Fungsi bisnis di suatu perusahaan terpisah dan berjalan dimana terdapat kebutuhan pencatatan antara barang yang
masingmasing, saat ini dinding pemisah antarfungsi dapat diminta, barang yang dipesan dan barang yang diterima. Selain
dihilangkan dan dapat diintegrasikan dengan suatu sistem yang itu, data kebutuhan bahan untuk produksi tidak sesuai dengan
disebut ERP. Dengan adanya konsep ERP, antarfungsi dapat purchase order yang dibuat oleh bagian purchase. Dalam
saling menggunakan data yang terdapat di perusahaan secara proses pengembangan modul purchasing pelaku yang terlibat
bersamaan. Dengan demikian informasi yang diterima dapat dalam lingkungan tersebut adalah bagian pembelian di
secara langsung diketahui (real time) [2]. perusahaan dan pimpinan yang menyetujui pembelian.
Pengembangan menggunakan teknologi SAP ERP
C. SAP menggunakan modul purchasing. Penelitian menggunakan
Pada tahun 1972, lima mantan karyawan IBM – Dietmar konsep pengembangan sistem informasi berbasis Enterprise
Hopp, Hans-Werner Hector, Hasso Plattner, Klaus Tschira, dan Resource Planning, Change Management, Project
Claus Wellenreuther memulai sebuah perusahaan bernama
Management, dan Business Blueprint. Dalam memperkuat
”System Aplication and Product in Data Processing” yang
konsep menggunakan metode ASAP, melakukan wawancara
sering dikenal dengan SAP di Mannheim, Jerman [3].
kepada bagian pembelian untuk mengetahui proses bisnis
SAP ERP adalah software ERP terkemuka di dunia, yang
eksisting pada bagian pembelian, selain itu observasi juga
dikembangkan oleh SAP AG. SAP ERP adalah perangkat lunak
yang terintegrasi, memungkinkan informasi untuk dibagi di dilakukan. Penelitan akan menghasilkan sebuah sistem
antara bidang fungsional. Masing-masing departemen informasi untuk bagian pembelian di PT Unggul menggunakan
fungsional membutuhkan informasi dari departemen lain, yang SAP. Sistem SAP tersebut akan melewati fase evaluasi
dibuat mungkin dengan sistem terpadu. Berikut ini adalah menggunakan skenario final integration testing.
komponen dari SAP ERP [4]:
1. SAP ERP Financials Financial Accounting B. Sistematika Penelitian
2. Controlling (CO) ASAP (Accelerated SAP) adalah sebuah metodologi yang
3. Human Capital Management (HCM; human direkomendasikan oleh perusahaan SAP untuk implementasi
resources) software ERP yang dirancang berdasarkan pengalaman dalam
4. Production Planning (PP) membuat dan mengimplementasikan SAP ERP dalam berbagai
5. Project Systems (PS) jenis perusahaan di dunia dan terdiri dari sejumlah template,
6. Sales and Distribution (SD) pertanyaan dan skenario yang membutuhkan input pengguna
7. Materials Management (MM) untuk membantu pengguna menentukan cara terbaik untuk
8. Quality Management (QM) mengimplementasikan implementasi SAP [6].
9. Plant Maintenance (PM) Standar metodologi ASAP memberdayakan perusahaan
untuk menggunakan fitur yang berkembang dan peralatan yang
D. Material Procurement telah dibangun pada solusi SAP. Standar metodologi ASAP
Pembelian merupakan suatu investasi dalam hal memiliki tahapan terstruktur sebagai berikut [7]:
persediaan dan suatu kelancaran arus bahan kedalam pabrik [5]. 1. Project Preparation
Proses pengadaan bahan dimulai dengan pembuatan Selama fase ini team berjalan melalui perencanaan awal
permintaan pembelian dan berakhir dengan pengolahan dan persiapan proyek SAP.
pembayaran kepada pemasok. Langkah-langkah procurement 2. Business Blueprint
dalam SAP adalah sebagai berikut [4]: Tujuan dari tahap ini adalah untuk mencapai pemahaman
1. Create purchase requisition bersama tentang bagaimana perusahaan bermaksud untuk
Membuat permintaan pembelian melalui transaksi menjalankan SAP untuk mendukung bisnis mereka. Dalam
ME51N standar metodologi ASAP hasilnya adalah Blueprint
2. Create PO Bisnis, dokumentasi rinci dari hasil yang dikumpulkan
Membuat PO melalui transaksi ME21N selama lokakarya persyaratan.
3. Post the goods receipt
Teknologi Evaluasi
Aplikasi SAP ERP Modul
Purchasing Final Integration Testing
Knowledge Base
Konsep Metode
Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Enterprise Resource Planning Modul Purchasing (MM-PUR) Pada
110 SAP Dengan Metode ASAP di PT Unggul Jaya Sejahtera
Yani Putri, Ari Yanuar Ridwan, R. Wahjoe Witjaksono (hal.108 – 114)
gudang di perusahaan. Bahan-bahan ini disimpan dalam stok D. Business Process Definition
setelah diterima dari vendor. Stok bahan ini terus meningkat Pada Gambar 3 menjelaskan bagaimana rangkaian
atau menurun berdasarkan jumlah kuantitas yang diterima atau kegiatan yang ada didalam proses rancangan pengadaan stok.
dikeluarkan. Perusahaan perlu mendapatkan kain mori, obat Proses pengadaan bahan stok adalah sebagai berikut:
atau pewarna yang digunakan selama produksi. Bahan ini a. Order Pembelian
adalah contoh dari bahan stok, bahan langsung dibeli, disimpan Membuat order pembelian melalui transaksi ME21N,
dalam persediaan, dan dikeluarkan ke departemen produksi dengan mengacu pada permintaan pembelian. Jika sumber
berdasarkan kebutuhan. Kegiatan pengadaan stock di PT tidak ditetapkan dalam permintaan pembelian, masukkan
Unggul. vendor dan harga.
Proses dimulai dengan bagian pembelian membuat form
order pembelian dan diverifikasi oleh pimpinan. Selanjutnya
b. Bukti Penerimaan Barang
form order pembelian dikirim ke pemasok, barang yang Setelah menerima barang, posting penerimaan barang
dipesan segera dikirimkan ke gudang bersamaan dengan surat melalui transaksi MIGO, dengan mengacu PO atau order
jalan. Untuk faktur pembelian dikirim ke bagian pembelian pembelian. Semua rincian dalam bukti penerimaan barang
sebagai tagihan. Proses terakhir yaitu bagian pembelian disalin dari PO.
membuat laporan pembelian. c. Posting faktur
Setelah menerima faktur, bagian pembelian mengirim faktur
di sistem melalui transaksi MIRO. Masukkan tanggal
dokumen, posting tanggal, dan nomor PO.
Start
Approval Order
Tidak Ya
Pembelian ?
Form Order
Change Order Pembelian pembelian
Tcode ME 22 N
Faktur Faktur
Surat jalan Surat jalan
Pembelian Pembelian
General Analysis of
Purchasing Documents
Tcode ME 80 FN
End
V. KESIMPULAN LAMPIRAN
Pengembangan aplikasi SAP modul purchase dilakukan Lampiran 1 Analisis proses bisnis gap dan fit
berdasarkan analisis dari kebutuhan perusahaan dan analisis
proses bisnis SAP menggunakan metode ASAP. Metode ASAP
digunakan karena memungkinkan peneliti untuk berinteraksi
dengan stakeholder PT Unggul jaya dan melakukan proses
rancangan secara terus menerus sehingga kebutuhan dari
perusahan lebih cepat terpenuhi
Sudah dihasilkan sistem yang terintegrasi pada proses
pengadaan. Adanya sistem database yang terpusat memberikan
kemudahaan kepada perusahaan untuk melihat data hasil
pembelian yang telah dilakukan sebelumnya sehingga proses
pembelian atau history pembelian terdokumentasi dan
tersimpan dengan baik.
Aplikasi SAP modul purchasing dapat terintegrasi dengan
bagian lain yang terkait terhadap proses material management.
Bentuk integrasi yang terjadi yaitu dengan bagian warehouse
terintegrasi terkait pemberian informasi mengenai pengadaan,
penerimaan dan pengeluaran bahan
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Enterprise Resource Planning Modul Purchasing (MM-PUR) Pada
112 SAP Dengan Metode ASAP di PT Unggul Jaya Sejahtera
Yani Putri, Ari Yanuar Ridwan, R. Wahjoe Witjaksono (hal.108 – 114)
Tabel di bawah ini adalah analisis gap yang menunjukkan kesenjangan antara bisnis proses yang terdapat pada PT. Unggul dan proses di SAP. Keterangan:
N : Tidak, berarti kebutuhan tidak terpenuhi
P : Sebagian, berarti kebutuhan tidak sepenuhnya terpenuhi
F : Terpenuhi, berarti kebutuhan sepenuhnya terpenuhi
Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Enterprise Resource Planning Modul Purchasing (MM-PUR) Pada SAP Dengan Metode ASAP di PT Unggul
114 Jaya Sejahtera
Yani Putri, Ari Yanuar Ridwan, R. Wahjoe Witjaksono (hal.108 – 114)