Anda di halaman 1dari 4

ANATOMI UNGGAS

Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit.
Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar pengamatan (diagnosis) terhadap kondisi ayam. Secara
umum, organ tubuh ayam yang telah terserang suatu penyakit, akan mengalami perubahan baik bentuk, warna,
ukuran, maupun tekstur jika dibandingkan dengan organ yang normal.

Sebelum mengurai anatomi ayam, sebaiknya kita mengetahui klasifikasi ayam berdasarkan ilmu taksonomi terlebih
dahulu.

Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Carinatae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus domesticus

Anatomi Ayam meliputi :


1. Kulit dan Bulu
2. Sistem Rangka
3. Sistem Otot
4. Sistem Peredaran Darah
5. Sistem Pernapasan
6. Sistem Pencernaan
7. Sistem Saluran Urin
8. Sistem Saraf
9. Sistem Reproduksi
10. Sistem Kekebalan Tubuh (The Immune System)
Faktor Penyebab Ayam Terserang Penyakit
Ciri Ayam Sehat

A. Kulit dan Bulu


Kulit dan bulu secara bersama-sama menutupi hampir seluruh lapisan luar bagian tubuh ayam. Secara bersamaan,
dua bagian tubuh tersebut mempunyai fungsi melindungi tubuh dari cedera, membantu menjaga keseimbangan
suhu tubuh, membantu untuk terbang, dan menerima (receptors) sensor rangsangan dari luar.

Bulu ayam dewasa dapat dibagi menjadi tiga tipe. Pertama, bulu secara keseluruhan (contour feather) yang terdiri
dari bagian quill, shaft atau rachis, fluff atau undercolor, dan web. Kedua, bulu halus di dekat kulit seperti rachit
pendek (plumules). Ketiga, bulu pendek, lentur, dan rambutnya seperti rachis yang disebut sebagai filoplume.

Hampir seluruh permukaan tubuh ayam ditumbuhi bulu, dari daerah kepala, leher, dada, bahu, punggung, sayap,
perut, paha, kaki, hingga ekor, kecuali di daerah paruh, mata, dan kaki bagian bawah (ceker). Warna bulu ayam
sangat beragam tergantung dari jenis ayam, lokasi tumbuh bulu di tubuh, dan jenis kelaminnya. Bulu ayam
memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
Membantu untuk terbang.
Menjaga suhu tubuh konstan dan memberi perlindungan dari temperatur yang ekstrem.
Memberi perlindungan dari hujan.
Memberi perlindungan dari hewan pemangsa.

B. Sistem Rangka
Rangka berfungsi untuk menjaga bentuk tubuh, menyangga daging, melindungi organ vital, dan sebagai alat gerak.
Secara keseluruhan, susunan rangka ayam hampir sama dengan rangka mamalia, yaitu terdiri dari beberapa tulang
yang saling berhubungan dan memiliki fungsi yang berbeda. Rangka tersebut terdiri dari tulang kepala, tulang
leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, dan tulang belakang.
C. Sistem Otot
Otot dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu otot halus (smooth), otot jantung (cardiac), dan otot kerangka (skeletal).
Otot halus terdapat di sejumlah alat pencernaan (gastrointestinal tract). Otot jantung terdapat di organ jantung.
Sementara itu, otot kerangka bisa ditemukan melekat di sekeliling kerangka tubuh. Otot kerangka berisi tiga jenis
serabut otot, yaitu serabut merah (red fibres), serabut putih (white fibres), dan serabut pertengahan
(intermediate).

D. Sistem Peredaran Darah


Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengalirkan darah dari jantung ke seluruh sel tubuh dan kembali lagi
ke jantung. Sistem peredaran darah ini terdiri dari darah, pembulu darah, dan jantung.

Darah dalam tubuh ayam berfungsi sebagai berikut.


Membawa oksigen (O2) dari sel tubuh dan memindahkan CO2 dari sel tersebut.
Menyerap zat makanan dari saluran penyuplai dan membawa sebagian ke jaringan
Membawa kembali sisa hasil metabolisme sel.
Membawa produksi hormon dari kelenjar endokrin (penghasil hormon) ke berbagai bagian ayam.
Membantu pengaturan kandungan air di jaringan tubuh.

Pada ayam, organ jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, vertikel kanan, atrium kiri, dan vertikel
kiri. Darah yang miskin oksigen (deoxygenated blood) akan masuk melalui atrium kanan, kemudian melalui vertikel
kanan. Dengan adanya gerakan memompa oleh otot jantung, darah dari vertikel kanan akan keluar menuju paru.
Di paru-paru, darah akan mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida.

Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir dari paru-paru menuju ke atrium kiri dan melalui vertikel
kiri. Adanya gerakan kontraksi vertikel kiri mendorong darah keluar menuju ke sistem asterial dan dibawa menuju
sel-sel tubuh. Selanjutnya, dari sel-sel tubuh, darah membawa produk buangan menuju kembali ke jantung melalui
sistem venous (pembuluh darah vena). Proses ini berlangsung berulang-ulang secara teratur.

E. Sistem Pernapasan
Alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian yaitu bagian atas (lubang hidung dan pangkal tenggorokan atau
larynx), saluran pernapasan, dan paru-paru. Fungsi alat pernapasan adalah sebagai tempat pertukaran udara yang
masuk dan keluar dari tubuh ayam. Dengan kata lain, alat pernapasan berfungsi sebagai tempat pertukaran
oksigen yang masuk kedalam tubuh dan karbondioksida yang dikeluarkan dari tubuh ayam. Selain itu, sistem
pernapasan berfungsi untuk mengatur temperatur tubuh ayam.
F. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada ayam terdiri dari:
-Paruh (Mulut)
-Kerongkongan (Esophagus)
-Tembolok (Crop)
-Proventikulus
-Empedal (Gizzard)
-Usus halus (Small Intestine)
-Usus Buntu/Sekum
-Rektum (Rectum)
-Kloaka
Urutan dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan Ayam
1.Paruh (Mulut)
Paruh adalah tempat pertama kali pakan memasukan sistem pencernaan. Ayam tidak memiliki gigi sehingga pakan
pertama kali masuk dalam sistem pencernaan dengan dipatuk melalui paruh dab langsung ditelan tanpa dikunyah
terlebih dahulu. Lidah pada ayam berbentuk runcing berfungsi membantu mendorong pakan kekerongkongan.
Adapun kelenjar saliva diproduksi sekitar 7-30 ml perhari yang akan membantu melicinkan dan memudahkan
pakan menuju kerongkongan.
2.Kerongkongan (Esophagus)
Kerongkongan adalah saluran yang membawa makanan dari mulut ke tembolok. Kerongkongan berdiameter cukup
besar dibandingkan dengan mamalia agar dapat menampung pakan yang berukuran besar karena tidak dikunyah.
Fungsi utama kerongkongan adalah untuk menyimpan yang bersifat elastis.
3.Tembolok (Crop)
Tembolok adalah tempat penyimpanan pakan sementara, dan tempat pelunakan pakan dengan adanya
penambahan air didalam organ pencernaan tersebut.
4.Proventikulus
Lambung pada ayam terdiri dari dua macam yaitu proventikulus (lambung glandular) dan empedal (lambung
muskular). Mukosa proventikulus memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar tubular yang mengeluarkan mukus, dan
kelenjar gastrik yang mengekspresikan asam klorida (HCL) dan pepsin. Mukus dieksresikan ketika memulai makan
sedangkan HCL dan pepsin dieksresikan ketika paka sudah sampai kesaluran proventikulus.
5.Empedal (Gizzard)
Empadal berbentuk bulat telur dan tersusun dari serabut, otot yang padat dan kuat. Fungsi utama empedal adalah
menggilling dan meremas pakan yang masih keras sehingga berukuran kecil dan meningkatkan permukaan partikel
pakan. Penggilingan dan peremasan pakan di empedal terjadi karena adanya kontraksi otot empedal yang kuat.
6.Usus Halus (Small Intestine)
Usus halus adalah tempat terjadinya pemecahan nutrien dalam pakan secara enzimatis dan terjadinya penyerapan
hasil pemecahan enzimatis.

7.Usus Buntu/Sekum
Usus buntu/sekum atau ceca terdapat di bagian bawah dan rectum terdapat didua bentukan yang bercabang
diusus yang buntu sehingga disebut usus buntu. Didalam usus buntu terdapat pencernaan katbohidrat, protein dan
absorbsi air serta sintesis vitamian A. Usus buntu fungsi untuk membantu mencerna pakan yang memikiki susuan
serat kasar tinggi melalui aksi jazas renik atau mikroorganisme.
8.Usus Besar (Rectum)/Last Intestinum
Usus besar terdapat dibagian paling belakang dan berakhir dikloaka. Usus besar berfungsi sebagai reabsorbsi air
untuk meningkatkan kandungan aur pada sel tubuh dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh unggas.
9.Kloaka
Kloaka adalah saluran yang membuka dan menghubungkan dengan anus dibagian akhir. Fungsi kloaka sebagai
lubang pelepas sisa digesti (coprodeium), urine, feses, muara saluran reproduksi dan lubang keluar yang
berhubungan dengan udara luar (vent).

Alat pencernaan ayam terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok(crop), ampela bagian depan
(proventriculus), ampela (ventriculus), usus kecil (small intestine), usus buntu (ceca), usus besar (large intestine),
dan kloaka. Setiap bagian alat pencernaan tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut ini bagian dari
fungsi setiap alat pencernaan.

Mulut berfungsi untuk minum dan memasukkan makanan, menghasilkan air liur yang mengandung enzim amilase
(enzim pengurai makanan), dan mempermudah makanan masuk ke dalam kerongkongan.
Kerongkongan berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke tembolok.
Tembolok berfungsi sebagai penampung sementara makanan sebelum proses selanjutnya.
Ampela (ventriculus) bagian depan berfungsi sebagai penghasil pepsin atau enzim pengurai protein dan penghasil
asam lambung (hydrochloric acid). Ampela memiliki otot yang kuat dan permukaan yang tebal. Fungsinya sebagai
pemecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Di bagian usus kecil (small intestine) terdapat pankreas yang menghasilkan enzim amilase, lipase, dan tripsin. Tiga
enzim tersebut dan enzim lainnya yang dihasilkan dari dinding usus kecil berfungsi untuk menguraikan protein dan
gula. Hasilnya akan diserap usus kecil untuk didistribusikan ke seluruh tubuh ayam.
Usus kecil berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan. Organ usus kecil ayam dewasa berukuran
panjang 1,5 meter.
Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti. Usus buntu ayam dewasa berukuran 15cm.
Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan kandungan air
dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh ayam. Usus besar ayam dewasa berukuran 10cm.
Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan.

G. Sistem Saluran Urine


Sistem saluran urine pada ayam terdiri dari dua ginjal (kidneys) dan saluran kemih. Ginjal berukuran besar dan
memanjang yang terletak dekat paru-paru. Saluran kemih (ureter) menghubungkan ginjal dengan kloaka. Fungsi
utama ginjal ada dua, yaitu sebagai filter untuk menyerap dan mengeluarkan air, elektrolit, dan produk buangan
lainnya dari darah, serta tempat penyerapan kembali gizi (nutrients). Air kemih ayam berupa asam urat yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme protein yang berwarna keputih-putihan.

H. Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi mengatur semua organ tubuh. Otak merupakan tempat konsentrasi terbesar sel-sel saraf
dan berfungsi sebagai pusat pengatur semua saraf. Sistem saraf yang berfungsi baik pada ayam yaitu penglihatan,
pendengaran, dan saraf perasa. Sementara itu, sistem saraf penciuman kurang berfungsi. Secara anatomi, sistem
saraf dibagi menjadi dua sistem berikut ini.
Sistem saraf somatis (somatic nerveus system) adalah sistem saraf dalam tubuh ayam yang dapat menerima
rangsangan dari lingkungan luar. Contohnya ketika ayam dipegang.
Sistem saraf otomatis (automatic nervous system) terdiri dari sistem parasimpatis (symphathetic autonomic
nerveus system) dan sistem saraf arasimpatis (parasympathetic automatic nerveus sistem). Sistem ini secara
umum bergabung dengan kebiasaan yang sering dilakukan ayam misalnya ketika berkelahi dan terbang.

I. Sistem Reproduksi
Secara anatomi sistem reproduksi pada ayam hampir sama dengan ternak lainnya. Perbedaannya, hanya terdapat
pada bentuk dan ukuran organ reproduksi. Secara fisiologi, unggas memiliki sistem reproduksi yang berbeda
dibandingkan dengan hewan menyusui (mamalia). Pada unggas, pembuahan sel telur terjadi di saluran telur
(infundibulum) dan sel telur tersebut dibungkus dengan cangkang (shell). Perkembangan janin (embrio) terjadi di
luar induknya. Pada hewan mamalia, pembuahan sel telur dan perkembangan janin (embrio) terjadi di saluran
reproduksi (uterus).

Sistem Reproduksi Ayam Jantan


Alat reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki epididimis dan vas deferens yang menuju ke alat
kelamin (copulatory organ). Alat kelamin ayam sangat unik karena testis terletak di bagian dalam tubuh ayam,
yaitu di antara tulang belakang bagian dalam dan bagian perut. Alat capulatory pada ayam memiliki dua bintil
memanjang (papillae) dan satu alat copulatory mengecil yang berada di lubang bagian luar (vent) dekat dengan
anus.
Sistem Reproduksi Ayam Betina
Alat reproduksi ayam betina terdiri atas dua indung telur (ovaries), yaitu ovarium kanan dan ovarium kiri. Berikut
alat reproduksi ayam betina beserta fungsi dan waktu yang diperlukan untuk membentuk telur. Proses
pembentukan telur memerlukan waktu 23-26 jam dari tahap pembentukan kuning telur (yolk) hingga menjadi telur
yang siap dikeluarkan. Pembentukan telur akan terganggu jika ada gangguan pada ayam betina seperti stres,
infeksi penyakit, atau pakan yang tidak cukup baik kuantitas maupun kualitasnya.

Anda mungkin juga menyukai