Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN PRODUKSI TERNAK UNGGAS

1. Peranan Unggas

 Hewan percobaan : Ayam dan Puyuh : pemberian pakan (feeeding exsperiment)

Telur dan Embryo : media untuk virus dan vaksin

 Sumber protein

 Siklus produksi singkat

2. Pemanfaatan Unggas

 Telur : telur tetes dan telur konsumsi

 Daging : hot dog, drumstick

 Hasil ikutan (kepala,darah,bulu) : pakan

 Limbah feses : pupuk

3. Teori Asal usul terbentuknya bangsa ayam modern

 Teori monophyletic ( Charles Darwin, 1868) nenek moyang Gallus gallus ( red jungle fowl)

- mudah di kawinkan secara bebas, F1 hasil persilangan gallus gallus dengan bangsa ayam

sekarang biasanya fertile sedangkan yang lain steril

- hasi perkawinan bangsa ayam domestikasi mirip dengan gallus gallus

- ciri ayam brow leghorn, black breasted dan red games warna bulu mirip gallus gallus
 Teori Polyphyletic

Nenek moyang : 2/lebih dari ke-4 dan lebih dari 4 spesies yang ada sekarang

-bangsa2 terbentuk kelas mediteranian diturunkan 2 spesies dari ke-4 spesies yang ada

-bangsa2 terbentuk kelas asia diturunkan oleh nenek moyang dari jenis sudah musnah

Beberapa spesies yang masih hidup :

 Gallus-gallus (red jungle fowl) = china, india

 Gallus varius ( Green Jungel Fowl) =jawa. Bali, Lombok, Sumbawa, flores

 Gallus sonneretii (Grey Jungel Fowl = india


Klasifikasi ayam modern

 Aasiatic class, Mediteranean class, English class, American class, French class, Polnish

class

Klasifikasi ekonomis

 Tipe petelur : -tempramen, cepat dewasa, tidak ada sifat mengeram, badan kecil, langsing,

produksi telur tinggi, telur besar, konsumsi ransum sedikit. Co : white leghorn, hyline,

babcock

 Tipe pedaging : badan besar, kuat, otot tebal, shank berbulu, lamban dewasa, tempramen

lamban dan tenang, produksi telur rendah. Co: hybro,jumbo, starbo, hubbard,arbor arces

 Tipe dwiguna : badan sedang, tempramen, produksi telur cukup tinggi, co : RIR, Australop,

New Hampshire, Super Harco

 Tipe fancy : untuk perhiasan dan kesenangan co: ayam Yohkohama, ayamkate, ayam kapas

 Tipe bantam : ayam aduan co : ayam Bangkok

 Kelas mediteranian : badan kecil, sayap panjang, ekor tegak, tempramen, shank tidak

berbulu, kerabang putih, foramen occipital lonjong horizontal, jengger dan pial besar

 Kelas asia : badan besar, sayap pendek, ekor kebawah, tempramen lamban, shank berbulu,

kerabang coklat, foramen occipital lonjong vertical

 Jengger kecil
 Bangsa : kelompok ayam yang memiliki persamaan dalam bentuk morfologis,fisiologik,

dan anatomis

 Kelas : bangsa ayam dibentuk dan dikembangkan disuatu daerah

 Varietas : sekelompok ayam disuatu bangsa yang memiliki perbedaan bentuk

jengger,warna bulu dll

 Spesies : Sekelompok ayam yang secara alamiah dapat mengadakan inbreeding antara yang

satu dengan yang lain secara kontinu

 Strain : Sekelompok ayam hasil seleksi dalam breeding untuk tujuan tertentu
4. Kerangka ayam

- Tulang pneumatic : humerus dan clavicula

- Tulang tipe medullary bone : tibia, femur, tulang pubis, rusuk, sternum, scapula, ulna, jari

kerangka axial : - tulang kepala (tengkorak) terdiri dari 2 bagian cranium (berbentuk bulat untuk

melindungi otak dan alat-alat pendengaran) dan facial (berbentuk kerucut

terletak pada muka cranium yang terdiri dari kerangka rahang dan tulang lidah )

termasuk incisive, mandible (mandibula), dan quadratum.

-tulang belakang (columna vertebralis) , tulang leher berjumlah 13/14 buah,

tulang leher pertama yaitu atlas, dan kedua epithropheus berguna untuk

menggerakan tengkorak

-Tulang rusuk (Vertebrae thoracales) : berjumlah 7

-tulang ekor (Vertebrae cocoygeales) : terdiri dari 5 / 6 tulang, tulang terkahir

dan terbesar (pygostyle) tempat tumbuhnya bulu ekor.

-tulang dada (os sternum) : sternum ( pelekatan otot yang paling bagus pada

ayam disebut sasami/filet) dan pubis indicator tinggi rendahnya produktivitas

ayam petelur

kerangka anggota tubuh : - tulang sayap dibagi 2 bagian = gelang bahu yang terdiri dari scapula,

coracoid dan clavicula dan lengan atas (humerus), lengan bawah (radius & ulna)
& hanus (carpus, metacarpus & digitis).

Humerus , radius dan ulna : proses produksi pada ayam

Otot dan kulit yang melekat di daerah bagian bebas dari anggota sayap

dipergunakan untuk melakukan vaksinasi cacar (fowl fox).

tulang kaki dibagi atas Gelang pinggul yang meliputi (illium, ischium dan pubis)

dan bagian bebas dari anggota kaki meliputi paha (femur), betis (tibia dan fibula)

dan kaki bawah (tarsus, metatarsus, digitae)

system muskulatori : Otot halus ; pembuluh darah, sal. pencernaan, saluran pernafasan bersifat in
volunteer 4 pasang kantung udara leher-abdomen 1 pasang dirongga dada, Otot
jantung, Otot kerangka /skeletal : merupakan otot yang membangun sebagian

besar tubuh, bagian utama karkas = dada dan paha

bulu : melindungi tubuh, mengandung protein (keratin), Keratin juga ditemukan

pada paruh, sisik, cakar, selaput kerabang serta jaringan urat syaraf

kulit : tipis, tidak memiliki kelenjar keringat tapi ada kelenjar minyak (uropygial)

kuning : pigmen karotenoid

hitam : pigmen melanin

system peredaran darah : Jantung dengan 4 bilik (2 atria dan 2 ventricles) Berfungsi sebagai alat

trasportasi : oksigen dan karbondioksida, zat-zat makanan, hormone,sisa-sisa

metabolic

system ekskresi : Ginjal ; terdiri atas beberapa tubula / nephron, Fungsi utama memproduksi urin

: asam urat yang tidak larut dalam air

5. system pencernaan

 Mulut dan pharynx : tidak ada bibir, lidah untuk mendorong makanan, paruh

merobek,mematuk,mengambil makanan, terdapat kelenjar ludah glandula salivarius

 Fungsi saliva : membasahi makanan, melicinkan makanan jadi bolus2

 Oesophagus (kerongkongan)

 Crop (tembolok) : menyimpang makanan, enzim amylase, tempat hidrolisis pati oleh
miroba

 Proventriculus : Pada unggas merupakan “true stomach”Mensekresikan HCL (asam

hydrochloric) dan pepsinogen HCL + pepsinogen, pepsin, yaitu enzim aktif untuk

mencerna protein

 Ventriculus (lambung otot)

 Gizzard (ampela) : tempat pencernaan mekanis

 Pancreas : Mensekresikan pancreatic juice ke dalam duodenum, untuk menetralisir asam

dari proventriculus, pancreatic juice cairan: air dan ion bikarbonat, Enzim-enzim pencerna
karbohidrat, lemak dan protein (antara lain khimotripsin & tripsin
 Liver (hati) : Mengaktivasi lipase dari pancreas, Mengemulsi lemak supaya mudah diserap

Mengandung amilase metabolisme karbohidrat, protein dan lemak

 Usus halus : Tempat pencernaan kimiawi, Mensekresikan hormone, Mengandung enzim-

enzim: , amylase, tripsin, lipase. Terdiri ( duodenum bentuk huruf U didalamnya ada

kelenjar pancreas, jejenum ( absorbs zat makanan ) , dan ileum)

 Caeca : abrospsi air, Degradasi sisa-sisa protein,

 Rectum (usus besar) : saluran pendek munuju cloaca, absorpsi air

 cloaca : saluran urogenital Memiliki ruang tempat bermuara :

- Coprodeum : keluarnya feses (pencernaan)

- Urodeum : keluarnya urine (uropetical)

- Proctodeum : keluarnya telur dan sperma (genital)

6. system roproduksi

Jantan

 sepasang testes

 Terdiri atas tubula seminiferous tempat mengalirnya sperma, tubula bermuara di ductus

diferens merupakan papilla di dinding kloaka bagian dorsal, berfungsi sebagai copulatory

organ

 Tidak memiliki kelenjar prostat


Betina

 Ovary : pembentukan ovum

 Oviduct terdiri 5 bagian : infundibulum ( tempat ovum yang matang)

 Magnum : terjadi sekresi albumen meliputi inner thick albumen, outerthick albumen, inner

thin albumen, outer thin albumen dan chalaza.

 Isthmus : pembentukan inner shell membrane dan outer shell membrane

 Uterus : pembentukan kerabang , coklat (porphyrin)

 Vagian : oviposisi /perputaran telur


7. system saraf dan endokrin
 Neural (system saraf ) : menyampaikan pesan untuk merangsang berbagai fungsi tubuh.

 Elemen utama sel syaraf : otak, sumsum tulang belakang, ganglia diseluruh tubuh.

 Humoral ( system peredaran darah ) dikendalikan oleh kelenjar endokrin dan hormone.

 hormon : suatu zat kimia yang dihasilkan bagian tubuh tertentu ditransport ke bagian lain

dalam tubuh hewan dan menimbulkan respon fisiologis

 system saraf terdiri system saraf somatic ( beradaftasi dengan rangsangan dari luar-

aktivitas volunteer) dan autonomic (mengendalikan keadaan lingkungan dalam tubuh

homeostatis involunter)

 system endokrin terdiri atas kelenjar yang menghasilkan, meyimpan dan mensekresikan

hormone, berdasarkan struktur menjadi hormone protein dan steroid

 hormone : regulator , negative feedback (bergantung pada tingkat sirkulasi metabolit,

hormone dan zat-zat makananz) , positif feedback (hormon (1) yang disekresikan akan

merangsang produksi hormon lain (2) hormon (2) ini akan kembali ke kelenjar endokrin

asal dan merangsang produksi hormon (1) )

 clutch (es) : ungags bertelur dengan pola waktu tertentu

 molting : dikendalikan oleh ganad dan kelenjar thyroid

 hormone yang dihasilkan oleh otak : Hypophysis (kelenjar Pituitary), Adenohypophysis

 Hormon-hormon gonadotropic yang terdiri atas :


- Folicles Stimulating Hormone : merangsang pertumbuhan folikel ovary, pematangan

sperma

- Lutenizing Hormone : memicu terjadinya ovulasi, bekerja pada sel-sel Leydig testes

untuk memproduksi Adrogen

- Prolactin : menimbulkan sifat mengeram, pada merpati merangsang sekresi crop milk

- Growth Hormone atau Somatotropin : pertumbuhan, sintesa protein

-Adenocorticotropin : merangsang cortex adrenal dan melepaskan Adrenal corticoids


-Thyrotropin : merangsang kelenjar thyroid untuk melepas Thyroxine dan mengabsorpsi

iodium

-Melanotropin  fungsi belum diketahui

-Oxytocin  merangsang jaringan uterus

 Neurohypophysis

Vasotacin : merangsang uterus untuk memulai

oviposisi

 Hyphotalamus

 Oxytocin

 Vasotocin

 Releasing faktor untuk : LH, FSH, TSH, ACTH

 Hormone pada ungags

 Kelenjar Thyroid : Tyroxine dan Triiodotyrosin = laju metabolisme, pertumbuhan

dan warna bulu

 Kelenjar Ultimobranchialis : Calcitonin = metabolisme kalsium, pengaturan kadar

fosfor dalam serum

 Kelenjar Parathyroid : Parathyroid (PTH) = mobilisasi kalsium, metabolisme


fosfor

 Kelenjar Adrenal

1. Cortex : - Aldosterone  elektrolit, metabolisme air

- Corticosteroids  metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

- Catecholamines

2. Medulla : - Adrenaline (ephineprine) = membangkitkan respon syaraf

symphatenic

- Noradrenaline (norephineprine) = transmitter syaraf


 Kelenjar Pancreas : - Glucagon dan insulin = metabolisme karbohidrat, lemak dan

protein

 Testes (jantan) : Testosteron  spermatogenesis, tingkah laku seksual, ciri seksual

sekunder

 Ovary (betina): Estrogen (estradiol, estriol dan estrone)  ciri seksual

sekunder, penimbunan lemak, pertumbuhan dan perkembangan folikel, sintesis

albumen

- Progesterone  sintesis albumen, antagonistik terhadap ovulasi

Kelenjar Pineal : Melatonin  mengendalikan sistem diurnal

PENGATURAN SUHU TUBUH

Ayam merupakan hewan homeothermic

Suhu tubuh : 39 – 420C, suhu lethal : 450C

Toleransi : 20 s.d. 350C, pada suhu < 200C dan > 350C perlu manipulasi micro

climate

Tidak mempunyai kelenjar keringat, pelepasan panas melalui :

Suhu < 800F : radiasi, konveksi, konduksi

Suhu > 800F : penguapan dengan cara panting

Thermoneutral Zone / Comfort Zone


Kisaran suhu dimana produksi panas metabolik mendekati atau sama dengan nol

Fisiologis : 210C

Teknis : Broiler 18 – 210C

Layer 21 – 240C

Batas terendah ---- lower critical temperature

Batas tertinggi ---- upper critical temperature

Faktor yang mempengaruhinya : kelembaban, udara, kecepatan angin, sirkulasi

udara
7. Tingkah laku ternak

1. Simple Learning/Pembelajaran Sederhana: latihan dan pengalaman

a. Habituation: membiasakan diri terhadap atau mengabaikan rangsangan tertentu

b. Conditioning: ayam memberikan respon terhadap rangsangan tertentu

c. Imprinting (Socialization): tertarik kepada sesuatu yang bergerak

d. Memory: kemampuan untuk mengingat atau mengingat kembali hal yang telah

dipelajari atau dialami

2. Complex Learning/ Pembelajaran Kompleks: kecerdasan : kemampuan untuk mendapatkan

dan menerapkan pengetahuan kemampuan untuk belajar dari pegalaman dan untuk

memecahkan masalah

a. Penglihatan: membedakan bentuk, ukuran dan warna: ayam menyukai warna

ungu dan jingga dan tidak menyukai warna hijau

b. Pendengaran: merupakan sistem komunikasi utama antara anak dan induk

c. Pengecap: sangat peka terhadap rasa pahit, toleran terhadap rasa asin sampai

dengan konsentrasi 0,9% larutan garam, dapat membedakan sumber karbohidrat

d. Penciuman: kurang berkembang

e. Peraba: berfungsi baik, kontak dengan telur saat mengerami, menghangati anak di

bawah sayap, berkerumun saat kedinginan


b. Tingkah Laku Makan (ingestive behavior) dan minum

a. Ayam mematuk; itik menyodok

b. Makan untuk memenuhi kebutuhan energi

c. Jumlah konsumsi dipengaruhi oleh: kandungan energi ransum, suhu lingkungan

d. Faktor penting dalam memberi makan ayam:

a. Lebih menyukai makanan berbentuk butiran

b. Kebutuhan luas tempat pakan bertambah dengan bertambahnya umur

c. Makan lebih banyak bila ada kompetitor atau ada suara feeding model
d. Jumlah ayam yang makan dalam suatu kelompok dipengaruhi oleh adanya

dominasi, rasa lapar, luas tempat pakan

c. Tingkah Laku Membuang Kotoran (eliminative behavior)

a. Feses dan urine bersatu (ekskreta), komponen utama urine asam urat

b. Dibuang di sembarang tempat secara acak

c. Pada malam hari, bila bertengger, maka dibuang di tenggeran

d. Tingkah Laku Seksual (sexual behavior)

a. Meliputi tingkah laku merayu dan kawin, dipengaruhi hormon

b. Hewan polygamous, namun baik jantan maupun betina cenderung tidak kawin acak

c. Hal-hal yang berhubungan dengan tingkah laku seksual:

a. Pengalaman sosial dan aktivitas hormonal

b. Waktu pemisahan jantan dan betina dari suatu kelompok

c. Dominasi seekor pejantan dalam kelompok yang memiliki beberapa ekor

pejantan

d. Dominasi diantara beberapa betina yang terlibat

e. Perbedaan frekuensi mengawini dari seekor pejantan dalam kelompok yang

berbeda

4. Tingkah Laku Keibuan (maternal behavior)


 Sifat mengeram (dipengaruhi oleh hormon prolactin)

 Membuat sarang

 Melindungi anak di bawah sayap

 Memanggil anak saat menemukan makanan atau ada bahaya

 Tingkah Laku Bertarung (agonistic behavior/combat)

 Jantan lebih agresif dari betina, pada keadaan tertentu betina yang lebih agresif

(beranak)

 Tingkah laku meliputi reaksi-reaksi yang berhubungan dengan adanya konflik,


seperti bertarung, terbang, dll.
 Dipengaruhi oleh hormon testosteron, jantan kebiri lebih pasif

 Jarang terjadi kamatian, pertarungan akan terus berlangsung sampai salah satu

menyerah

 Tingkah Laku Saling Meniru (allelomimetic behavior)

 Bila salah satu anggota kelompok melakukan suatu kegiatan tertentu, maka yang

lain cenderung akan melakukan hal yang sama, sehingga ayam pertama akan

melanjutkan aktivitas tersebut

 Dengan saling meniru timbul fenomena social facilitation, antara lain dapat

mempengaruhi tingkah laku makan dan timbulnya peck order

 Tingkah Laku Mencari Perlindungan (shelter-seeking behavior)

 Perlindungan dari ancaman predator, sengatan sinar matahari, terpaan angin dan air

hujan, dll.

 Bila kedinginan, anak ayam maupun induknya akan berkerumum bersama

 Tingkah Laku Menyelidiki (investigative behavior)

 Merupakan reaksi pertama bila di tempat baru

 Penyelidikan berlangsung dengan cara: melihat, mendengar, merasakan, dan

menyentuh

 Proses penyelidikan: berjalan perlahan mendekati objek, berhenti dalam jarak dekat
dengan objek, berputar dan kemudia pergi

Beberapa norma tingkah laku penting dalam produksi ternak ungags ayam

1. Locomotion (daya gerak)

 Sebelum domestikasi, ayam harus dapat bergerak mencapai makanan/ air minum

(bila jauh migrasi)

2. Thermoregulation (pengaturan suhu tubuh)

 Respons terhadap cekaman panas: meningkatkan frekuensi pernafasan, mengurangi

konsumsi ransum, meningkatkan penguapan, membuka mulut dan panting


 Pada suhu rendah: ayam mempersempit luas permukaan tubuh dengan cara

membungkuk, menyembunyikan kepala di bawah sayap, mendekam (mengurangi

pelepasan panas lewat bagian yang tidak berbulu)

 Grooming (membersihkan diri)

 Bila tidak dikurung, ayam membersihkan diri dengan jalan mandi debu

 Sleeping (tidur)

 Mencengkeram tenggeran erat-erat, kemudian saling merapat

 Menutup mata dan menyembunyikan kepala dalam bulu sayap

Tingkah laku abnormal : ayam sakit tidak aktif, memisahkan diri, penurunan produksi, fertilitas

atau daya tetas telur, canibalism/kanibalisme, pada anak ayam yang dipatuk biasanya jari dan

ekor; pada ayam dewasa biasanya anus, ekor, dan jengger

dapat dikurangi dengan cara: debeaking, mengurangi tingkat kepadatan dalam kandang,

memperkecil ukuran kelompok, mengatur intensitas dan lama pencahayaan, secara bertahap

mengganti ransum

Dominasi : Pada ayam urutan tingkat sosial disebut peck order

 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat sosial:

1. Umur, ayam muda dan ayam tua menempati urutan terbawah

2. Pengalaman sebelumnya, ayam subordinate, biasanya tetap subordinate


3. Ukuran dan bobot badan

4. Sifat agresif atau sifat penakut

Social Stress (cekaman sosial) : Perubahan dalam tingkah laku sosial dan rangsangan lingkungan

yang mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan dan penampilan reproduksi

Ayam domestik merupakan objek berbagai cekaman, yang meliputi: suhu, kekurangan ransum dan

air minum, ukuran kelompok, tingkat kepadatan tinggi, penyakit, persaingan sosial

Anda mungkin juga menyukai