Anda di halaman 1dari 7

 Seleksi direksional merupakan seleksi yang terjadi ketika kondisi

menguntungkan salah satu individu yang mempunyai fenotif yang ekstrim ,


sehingga menggegeser kurva frekuensi untuk karakter fenotif ke salah satu
arah.
 Populasi siput yang resistan terhadap pestisida. Pada kurva terdapat siput dengan
warna putih , krem, kuning, coklat, dan hitam. Populasi yang tertinggi adalah siput
warna kuning dan yang paling adaktif terhadap lingkungan berpestisida adalah siput
warna putih dan krem. Seiring waktu kurva bergeser kearah warna putih dan krem
karena siput ini lebih adaktif terhadap lingkungan sehingga peluang reproduksi tinggi.
Hal ini memungkinnya bertambahnya individu dalam populasi tersebut.


 Seleksi penstabilisasi merupakan seleksi yang bekerja dengan melawan kedua
fenotipe ekstrem dan memilih varian intermediat atau fenotif diantara dua fenotif
ekstrem. Seleksi ini cenderung menghilangkan fenotif yang ekstrim sehingga individu
dengan fenotif rata-rata bisa bertahan hidup. Seleksi penstabilan mengurangi
kemampuan menghasilkan variasi dalam suatu populasi dengan menghilangkan nilai
ekstrim, dan karakternya mulai lebih homogen. Hal ini mengurangi pula kesempatan
mengalami perubahan evolusi. seleksi ini
 Seleksi penstabil bertindak dengan cara berikut: dalam distribusi frekuensi karakter
fenotip, individu yang berada di pusat kurva, yaitu, individu yang paling sering dalam
populasi, dipilih. karakteristik rata-rata ini memberikan individu yang membawanya
keuntungan dalam reproduksi - dibandingkan rekan-rekan mereka yang tidak
memiliki nilai rata-rata dari sifat itu.
 Contoh klasik seleksi ini adalah massa kelahiran manusia. Bayi dengan massa yang
rendah lebih cepat dan lebih mudah terserang penyakit dan bayi dengan massa yang
besar susah dilahirkan. Bayi dengan massa rata-rata lebih mampu bertahan. Untuk
bayi besar atau kecil, tingkat kematiannya lebih tinggi.
 Sebagai contoh bayangkan populasi kelinci yang panjang kakinya bervariasi.
Padalingkungan yang di dalamnya terdapat anjing hutan, kelinci yang kakinya
panjang akantereliminasi karena mereka tidak dapat melintasi lubang-lubang kecil
untuk melarikan diridari anjing hutan. Kelinci yang kakinya pendek juga akan
tereliminasi, karena mereka tidakdapat berlari cepat untuk menghindarkan diri dari
anjing hutan. Hasilnya adalah populasikelinci yang panjang kakinya sedang relatif
lebih bertahan. Variasi kelinci akan berkurangdan populasi akan stabil.

 Seleksi diskruptif merupakan seleksi dimana kondisi pada kedua fenotif ekstrim
daripada fenotipe intermediet sehingga fenotipe intermediet tereliminasi. Seleksi ini
mengarahkan spesies yang awalnya satu menjadi 2 spesies.
 Contoh dipulau Galapagos ada 2 macam burung paruh pendek (1,5-2 cm) dan paruh
panjang (4-5cm) . makanan burung pendek adalah biji-bijian sedangkan makanan
burung panjang adalah serangga. Dulu diduga terdapat satu jenis fenotif mediet (2,5
cm) ketika masih ada buah-buahan dipulau tersebut. Ketika tumbuhan buah-buahan
punah maka tekanan seleksi ini membuat fenotif intermediet tidak bertahan tetapi
ggpendek tersebut.


 Genetic drift adalah perubahan frekuensi alel dari suatu populaso dalam jumlah kecil
satu generasi ke generasi selanjutnya akibat kejadian acak.
 Efek bottleneck (Bottleneck Effect) adalah fenomena yang menyebabkan pergeseran
genetik dalam populasi kecil. Ini mengacu pada perubahan lingkungan yang drastis
membuat populasi menyusut menjadi kecil dan terjadi perkawinan antara individu
yang tersisa.Perubahan lingkungan secara drastis misalnya gunung meletus, gempa
bumi,tanah longsor dll.
 Mengakibatkan terjadinya pengurangan populasi (Berkurangnya variasi genetik
Populasi yang lebih kecil mungkin tidak dapat beradaptasi dengan tekanan seleksi
baru.
 Pada populasi cheetah Afrika Selatan mempunyai lebih sedikit variasi genetic
dibandingkan dengan galur mencit laboratorium yang telah mengalami kawin silang.
Populasi cheetah ternyata sudah berkurang pada zaman es 10.000 tahun silam.
Rendahnya variasi ini, seperti telah disebutkan, menyebabkan populasi cheetah rentan
terhadap perubahan lingkungan.
 Efek pendiri (Founder Effect) adalah salah satu peristiwa penyimpangan genetik
yang terjadi akibat kolonisasi. Itu terjadi ketika sebuah kelompok kecil memisahkan
diri dari populasi utama untuk membangun koloni. Koloni baru ini dapat memiliki
frekuensi alel yang berbeda dari populasi induknya karena mereka menikah dengan
sesama anggota koloninya.

 Amish atau Mennonotes adalah sebuah komunitas keagamaan yang ada di Amerika.
Kepercayaan mereka mengharuskan mereka untuk hidup terpisah dari masyarakat
luas. Mereka membentuk komunitas tersendiri dan menikah dengan anggota
komunitas itu saja. komunitas ini adalah contoh nyata dari founder effect. Dalam
populasi Amish ini, telah terjadi peningkatan kelainan sindrom Ellis-van
Creveld yang menyebabkan kekerdilan, kelainan jantung, dan penembahan jari.
Frekuensi kejadian sindrom ini adalah 7% dalam komunitas Amish, jauh lebih besar
daripada frekuensi di masyarakat umum.
 Akibat Terjadinya founder effect yaitu:
1) Terjadi perubahan dari generasi lama kegenerasi baru
2) Populasi kecil kebih sering mengalami pergeseran genetik daripada populasi yang
lebih besar.
3) Penyimpangan genetik mengurangi variasi dalam suatu populasi dengan
mengurangi heterozigositas (pasangan alelnya berbeda).
4) Fiksasi alel ( perubahan pada genepooldari keaadan dimana paling tidak terdapt dua
alel tertentu menjadi hanya ada satu alel yang tersisa.
5) Hilangnya variasi genetic dalam suatu populasi.
 Mutasi adalah perubahan materi genetic (gen atau Kromosom) yang diwariskan
kepada keturunannya.
 Mutasi Gen adalah perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam
satu gen tunggal yang dapat menyebabkan perubahan sifat individu tampa mengalami
perubahan jumlah atau susunan kromosomnya.
 Penggantian atau subsitusi pasangan basa terjadi karena penggantian satu
nukleotida dengan pasangannya dalam untaian DNA komplementer dengan pasangan
nukleotida lainnya

 purinBasa cincin nitrogen dua karbon (adenin dan guanin) 

pirimidin basa cincin nitrogen satu karbon (timin dan sitosin)

 Transisi adalah pergantian basa nitrogen sejenis, misalnya antara basa purin dengan
purin atau pirimidin dengan pirimidin. Contoh: A – T diganti menjadi G – S, S – G
menjadi T – A.

 Transversi adalah pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis, misalnya pergantian


basa nitrogen purin dengan pirimidin atau sebaliknya. Contoh: T – A diganti menjadi
A – T,  G – S menjadi S – G.


 Insersi merupakan penyisipan atau penambahan satu atau lebih nukleotida ke dalam
rantai polinukleotida.


 Delesi adalah pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen saat
replikasi DNA

 .
 Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada kromosom yang disertai
dengan perubahan struktur dan jumlah kromosom.
 perubahan struktur
 Translokasi : adalah mutasi yang terjadi akibat perpindahan ruas DNA (segmen
kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam satu kromosom atau antarkromosom
yang berbeda
 Duplikasi : adalah mutasi yang terjadi karena penambahan ruas kromosom atau gen
dengan ruas yang telah ada sebelumnya.


 Delesi : adalah mutasi akibat hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan.


 Inversi : adalah mutasi yang terjadi karena selama meiosis kromosom terpilin dan
terjadinya kiasma, sehingga terjadi perubahan letak/kedudukan gen
1) inversi parasentris adalah insersi yang terjadi apabila sentromer terletak
disebelah luar lengan kromosom yang mengalami inversi.
2) inversi perisentris adalah insersi yang terjadi pada dua lengan kromosom yang
berbeda.


 Perubahan jumlah kromosom
 Euploidi adalah mutasi yang melibatkan pengurangan atau penambahan kromosom
 (a) Monoploid adalah organisme yg kehilangan satu set kromosom contoh lebah
jantan
 (b) Diploid adalah organisme yang mempunyai 2 set kromosom contoh manusia.
 (c) Poliploid adalah organisme mempunyai lebih dari 2 set kromosom.
-Autopoliploid terjadi pd kromosom homolog
-Alopoliploid  terjadi pd kromosom non homolog

 Aneuploid adalah perubahan jumlah kromosom yang terjadi pada pasangan


kromosom tertentu saja.

 (a) Monosomi adalah suatu kondisi ketika suatu organisme hanya memiliki satu
kromosom daripada pasangan homolog lengkap yang normal (dua kromosom)
yaitu 2n-1
 (b) Nullisomi mengacu pada komposisi kromosom abnormal yang terjadi karena
hilangnya kedua kromosom dalam pasangan kromosom homolog. Itu dapat
diindikasikan sebagai 2n-2. 
 (c) Trisomi adalah suatu kondisi di mana ada tiga salinan kromosom tertentu,
bukan dua salinan normal (pasangan homolog) yaitu 2n +1
 (d) Tetrasomi mengacu pada kondisi abnormal yang terjadi karena penambahan
sepasang kromosom homolog ekstra dan dapat diindikasikan sebagai 2n + 2.
 Gen flow adalah perpindahan alel atau gamet antara satu individu dengan individu
lain dalam populasi yang berbeda.

 Faktor terjadinya gen flow

a) Jarak antar populasi.


b) Hambatan fisik tertentu seperti gunung, sungai, atau keadaan struktur manusia.
c) Imigrasi dari individu-individu suatu populasi.
d) Pada tumbuhan, laju aliran gen tergantung pada efektivitas mekanisme
penyebaran serbuk sari dan biji yang digunakan.

 metode dalam Gen Flow


(a) Transfer gen vertikal adalah transfer gen dari orang tua kepada keturunannya
(b) Transfer gen horizontal adalah transfer gen yang dilakukan melalui selain cara
reproduksi aseksual atau seksual antar organisme. Seperti transformasi,
transduksi,dan konjugasi pada bakteri.
 perbedaan antara Gen Flow dan Genetic drift
a) Gen flow terjadi melalui pencampuran gen dengan populasi lain sementara
Genetic drift terjadi ketika frekuensi alel diubah antara dua generasi populasi

b) Gen flow terjadi antara dua populasi, sedangkan genetic drift terjadi antara dua
generasi

c) Gen flow dapat terjadi antara dua populasi atau dua spesies, sedangkan genetic
drift hanya terjadi pada satu spesies

 Evolusi divergen dan evolusi konvergen?


a) Evolusi divergen adalah dari yang awalnya satu spesies berkembang menjadi 2
spesies atau munculnya individu yang memiliki bentuk morfologi berbeda
walaupun berasal dari garis keturunan yang sama
b) Evolusi konvergen adalah dari dua spesies berbeda menjadi satu spesies yang
mirip atau munculnya individu dengan bentuk morfologi yang mirip walaupun
berasal dari garis keturunan yang berbeda.. 

 Perkawinan tak acak adalah pemilihan pasangan di mana semua individu


memiliki kesempatan untuk memilih pasangannya, dengan memperhatikan sifat-
sifat yang diinginkan.
 Akibat dari perkawinan tak acak, alel yang membawa sifat yang lebih disukai
akan menjadi lebih dijumpai dalam populasi. Sedangkan alel dengan sifat yang
tidak disukai akan menjadi berkurang atau bahkan hilang dari populasi.
 alasannya adalah pilihan pasangan atau seleksi seksual yang sederhana;
Misalnya, merak betina mungkin lebih menyukai burung merak dengan ekor yang
lebih besar dan lebih cerah.
 perkawinan asortatif adalah jenis perkawinan di mana pasangan perkawinan
serupa dalam fenotipnya. Contohnya orang-orang yang bertubuh tinggi dan kurus
yang hanya kawin dengan orang yang tinggi dan kurus.
 menghasilkan tiga kemungkinan pola perkawinan:
a) alel homozigot dominan dengan homozigot dominan (AA X AA)
b) heterozigot dengan heterozigot (Aa X Aa),
c) dan homozigot resesif dengan homozigot resesif (aa X aa).
 Efek dari perkawinan asortatif positif adalah peningkatan progresif dalam
jumlah genotipe homozigot (AA dan aa) dan penurunan yang sesuai dalam jumlah
yang heterozigot (Aa) dalam suatu populasi.
 Perkawinan Assortatif Negatif adalah pola di mana orang hanya memilih
pasangan yang secara fenotip berbeda dari diri mereka sendiri untuk sifat selektif.
Misalnya, jika orang ramping tinggi menikah dengan orang gendut pendek.
 Menghasilkan enam kemungkinan pola perkawinan
 Efek adalah peningkatan progresif dalam frekuensi genotipe heterozigot (Aa)
dan penurunan homozigot (AA dan aa) yang sesuai dalam suatu populasi.

 Perkawinan acak sangat jarang terjadi dan banyak faktor yang menjadi
penyebabnya, diantaranya:
a) Inkompatibilitas : tdk dpt terjadi fertilisasi walau masing2 mempunyai alel yang
sama
b) Umur organ reproduksi tidak sama
c) Adanya musim kawin yang menyebabkan persaingan untuk memperoleh pasangan
d) Letak organ reproduksi yang menyebabkan kesulitan terjadinya fertilisasi
e) Adanya naluri untuk memilih pasangan sesuai dengan keinginannya

Anda mungkin juga menyukai