OLEH :
A11-B
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
3. Masukkan angka-angka statistik dari tabel distribusi. Hitunglah skor X12 dan X22
4. Tentukan besarnya ❑1, ❑2 dan Jk 1, Jk 2 (Jk = jumlah kwadrat)
∑ X1 ∑ X2
` ❑1= ❑2=
N N
Jika distribusi tunggal :
( ∑ X )2
2
Jk=∑ X −
N
Jika distribusi bergolong :
( ∑ fX )2
Jk=∑ fX 2 −
N
Keterangan :
❑1 = rata-rata skor kelompok 1
❑2 = rata-rata skor kelompok 2
Jk1 = jumlah deviasi kuadrat kelompok 1
Jk2 = jumlah deviasi kuadrat kelompok 2
N1 = jumlah subjek penelitian pada kelompok 1
N2 = jumlah subjek penelitian pada kelompok 2
F = frekuensi
5. Uji perbedaan dengan menggunakan rumus uji t independen
❑1−❑2
Ujit ind=
Jk 1+Jk 2 1 1
√[ ( N 1+ N 2 )−2 ][ +
N1 N2 ]
6. Menentukan taraf nyata dan Db / Df
Taraf nyata (α) = 5% atau 1 %, misalnya 5 % = 0,05
Db / df = (N1 + N2) – 2
7. Bandingkan hasil t hitung dengan t tabel
(dengan terlebih dahulu menentukan two tail/one tail)
Bila:
T hitung > t tabel maka signifikan; Ha diterima Ho ditolak
T hitung < t tabel maka non signifikan; Ha ditolak, Ho diterima
8. Berikan kesimpulan
1. Rumuskan hipotesis
2. Ujilah dengan taraf nyata 5%
3. Berikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut
Penyelesaian :
1. Hipotesis :
H0 : Siswa usia 8 sampai 10 tahun yang tidak diajarkan menghitung sistem sempoa
tidak lebih cepat menghitung matematis
Ha : Siswa usia 8 sampai 10 tahun yang diajarkan menghitung sistem sempoa lebih
memiliki kecepatan menghitung matematis
2. Hipotesis statistik
H0 : µ1 ≤ µ2
H1 : µ1 > µ2
∑ X 1 44
❑1= = =7,33
N 6
( ∑ X )2 44 2
Jk 1=∑ X 2 − =346− =23,3333
N 6
∑ X 2 19
❑2= = =3 ,167
N 6
( ∑ X )2 192
Jk 2=∑ X 2− =38− =23,8333
N 6
5. Jika sudah menemukan hasil rerata dan jumlah kwadrat, langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai uji t ind
X́ 1− X́ 2
Ujit ind=
Jk 1 + Jk 2
√[ ( N 1+ N 2) −2
7,333−3,167
][ 1
+
1
N1 N2 ]
¿
23,333+23,833 1 1
√[ ( 6+ 6 )−2 ][ ]+
6 6
4,166
= 47,166
√[ 10 ]
[ 0,33 ]
4,166
=
√ [ 4,7166 ][ 0,33 ]
4,166
=
√1,556
4,166
=
1,247
= 3,339
6. Menentukan taraf nyata dan Db / Df
Taraf nyata (α) = 5% = 0,05
Db / df = (N1 + N2) – 2 = (6 + 6) – 2 = 10
Maka ttabel = 1,833
7. Jadi t hitung = 3,358 ; ttabel = 1,833
t hitung > t tabel, H0 ditolak Ha diterima => Signifikan
8. Kesimpulan.
Terdapat perbedaan kecepatan berhitung matematis siswa usia 8 sampai 10 tahun yang
diajarkan menghitung dengan sistem sempoa dangan yang tidak diajarkan menghitung
dengan sistem sempoa, yaitu Siswa usia 8 sampai 10 tahun yang diajarkan menghitung
sistem sempoa lebih memiliki kecepatan menghitung matematis
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sebagai salah satu tes statistik parametrik, Tes “t” mula pertama dikembangkan
oleh William Seely Gosset pada 1915. Pada waktu itu ia menggunakan nama samaran
Student, dan huruf “t” yang terdapat dalam istilah Tes “t” itu diambilkan huruf
terakhir dari nama beliau. Itu pula sebabnya mengapa Tes “t” sering juga disebut
dengan nama atau istilah Student t.
Uji T atau T test adalah salah satu tes statistic yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah
mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat
perbedaan signifikan (dalam Sudijono, 2009: 278).
3.2 Saran
Dengan mempelajari tugas ini, diharapkan mahasiswa sebagai peneliti pemula
dapat paham mengenai materi yang dijelaskan pada tugas ini, kami menyadari tugas
kami kurang sempurna sehingga memelukan masukan dari pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA
Herrhyanto, Nar., Hamid, Akib. 2009. Statistik Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.